DEFINISI
PREVALEN
01
TANDA DAN
SI 02
03
TODAY’S
GEJALA
FAKTOR RISIKO
04
TOPIC HUBUNGAN PERILAKU
DENGAN KEJADIAN STUNTING 05
PENGARUH GIZI DAN POLA
MAKAN PADA KEJADIAN
STUNTING 06
DAMPAK
07
PENCEGAHAN 08
DEFINISI
Stunting adalah kondisi dimana balita
memiliki panjang atau tinggi badan
yang kurang jika dibandingkan
dengan umur. Kondisi ini diukur
dengan panjang atau tinggi badan
yang lebih dari minus dua standar
deviasi median standar pertumbuhan
anak dari WHO
APA SIH BEDANYA ANAK
STUNTING DAN CEBOL Stunting
??? yaitu kondisi yang terbentuk sejak
1000 hari pertama kehidupan didalam rahim.
Stunting menurut UNICEF dilihat dari anak usia
0-59 bulan dengan tinggi dibawah rata-rata.
Selain pertumbuhan terhambat stunting juga
dikaitkan dengan pertumbuhan otak karena
kurangnya asupan gizi dalam waktu yang lama
GAN 40%
Penurunan angka stunting
pada 2025
METHODS
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016
tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia
1 IBU HAMIL DAN
BERSALIN
Sehat dengan Pendekatan Keluarga
3 ANAK USIA SEKOLAH
• Mengupayakan jaminan mutu antenatal
care (ANC) terpadu;
2 BALITA • Melakukan revitalisasi
• Pemantauan pertumbuhan Usaha Kesehatan Sekolah
• Menyelenggarakan program pemberian (UKS);
balita;
makanan tinggi kalori, protein, dan • • Menguatkan kelembagaan
Menyelenggarakan kegiatan
mikronutrien (TKPM) Pemberian Makanan Tim Pembina UKS;
• Deteksi dini penyakit (menular dan tidak Tambahan (PMT) untuk • Menyelenggarakan
menular) balita; Program Gizi Anak
• Pemberantasan kecacingan • Menyelenggarakan stimulasi Sekolah (PROGAS); dan
• Menyelenggarakan konseling Inisiasi dini perkembangan anak; dan • Memberlakukan sekolah
Menyusu Dini (IMD) dan ASI eksklusif • Memberikan pelayanan sebagai kawasan bebas
kesehatan yang optimal rokok dan narkoba
METHODS
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016
tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia
4 REMAJA
Sehat dengan Pendekatan Keluarga
• Meningkatkan penyuluhan untuk 5 DEWASA MUDA
perilaku hidup bersih dan sehat • Penyuluhan dan pelayanan keluarga
(PHBS), pola gizi seimbang, tidak berencana (KB);
merokok, dan mengonsumsi narkoba; • Deteksi dini penyakit (menular dan tidak
dan menular); dan
• Pendidikan kesehatan reproduksi. • Meningkatkan penyuluhan untuk PHBS,
pola gizi seimbang, tidak
merokok/mengonsumsi narkoba.
5 PILAR
PENANGANAN
STUNTING
PILAR 1
Komitmen dan Visi
Pemimpinan Tertinggi PILAR 4
Negara
Mendorong kebijakan
“Nutritional Food
PILAR 2 Security”
PILAR 3 PILAR 5
Konvergensi, koordinasi, dan Pemantauan dan Evaluasi
konsolidasi program nasional,
daerah dan masyarakat
STUNTING DAN
PENCEGAHANNYA
THANKS
RESOURCES
● Astutik, M. Zen R., dan Ronny A. 2018. Faktor Risiko Kejadian Stunting ada Anak Balita Usia
24-59 Bulan (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Gabus II Kabupaten Pati Tahun 2017).
Jurnal Kesehatan Masyarakat (E-Journal) Volume 6, Nomor 1, Januari 2018.
● Kemenkes RI. 2018. Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Jakarta: Pusdatin.
● Setiawan, E., Rizanda M., dan Masrul. 2018. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas
Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Andalas. 2018; 7(2).