Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN EVA PROJECT

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT


EVALUASI
 
PENCAPAIAN STUNTING DI DESA JOGODALU
UPT PUSKESMAS METATU
PADA BULAN FEBRUARI TAHUN 2021
Pembimbing :
dr. Rosaria Asna Yunani

Disusun oleh :
dr. Vivi Arviandini

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA (PIDI)


PUSKESMAS METATU
KABUPATEN GRESIK
2022
LATAR BELAKANG
Saat ini Indonesia tengah
menghadapi masalah gizi. Obesitas
belum dapat di selesaikan,
prevalensi masalah gizi kurang dan
stunting meningkat

Balita termasuk
kelompok yang rentan
gizi di suatu kelompok
masyarakat

Kejadian balita stunting


merupakan masalah gizi
utama
• Secara global, Indonesia adalah negara dengan prevalensi
stunting kelima terbesar, tahun 2017 prevalensi stunting
(PB/U) pada anak balita di Indonesia sebesar 36%
• Hasil Riskesdas 2010, prevalensi balita pendek
secara nasional sebesar 35,6% dan kembali
meningkat pada tahun 2013 yaitu menjadi
37,2%
• Berdasarkan hasil Pantuan Status Gizi tahun
2015, prevalensi balita pendek di Indonesia
adalah 29%. Angka ini mengalami penurunan
pada tahun 2016 menjadi 27,5%. Namun
prevalensi balita pendek kembali meningkat
menjadi 29,6% pada tahun 2017
Menurut PJ Program Gizi
Puskesmas Metatu
2021 : stunting di Desa
Jogodalu Mencapai 37
anak.

kami ingin mengetahui lebih lanjut


-faktor apa saja yang mempengaruhi kesalahan dalam pengukuran
-ingin mencari tingkat pengetahuan kader tentang tatacara pengukuran antropometri
Pemerintah Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Timur
bekerjasama dengan mengadakan program Emo
Organisasi Global Aliance Demo di Provinsi Jawa Timur
Improved Nutrition (GAIN)

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur


menganjurkan kepada seluruh Emo Demo pertama kali
puskesmas yang berada di Wilayah dilakukan tahun 2020
Jawa Timur untuk melaksanakan memberikan hasil yang baik
program seperti Emo Demo
Emo Demo adalah sebuah panduan kegiatan yang
sangat partisipatif yang bertujuan untuk menyampaikan
pesan sederhana dengan cara yang menyenangkan dan
atau menyentuh emosi, sehingga membuatnya mudah
diingat dan berdampak di bandingkan dengan strategi
perubahan perilaku tradisional lainnya
Rumusan Masalah
1. Bagaimana upaya untuk mengetahui faktor yang menyebabkan
stunting

2. Bagaimana upaya untuk memberikan penyuluhan dan


pengetahuan tentang cara pengukuran antropometri saat
posyandu balita

3.Bagaimana upaya untuk menginisiasi kegiatan Emo Demo


TUJUAN KEGIATAN
TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS

1. Menyusun strategi sosialisasi tentang


bagaimana cara pengukuran antropometri
1. Membentuk kader yang yang melibatkan kader di Wilayah Jogodalu
mempunyai pengetahuan dan 2.Menyediakan media sosialisasi berupa alat
paham akan pengukuran ukur multifungsi tidur dan berdiri.
antropometri yang baik dan benar 3.Menyusun strategi sosialisasi tentang 12
2.Menyusun strategi sosialisasi modul Emo Demo kepada kader
pada kader tentang 12 modul 4. Menyediakan media sosialisasi berupa
lembar balik, peraga, dan media presentasi
Emo Demo untuk prevalensi
saat sosialisasi tentang 12 modul Emo Demo
stunting di Wilayah Jogodalu  
Manfaat Kegiatan
• Sebagai sumbangan pemikiran kepada Puskesmas Metatu
dalam rangka menyusun strategi agar terdapat aksesibilitas
dan pemenuhan kebutuhan gizi yang terjamin keamanan dan
mutunya.
• Sebagai bekal dalam pelaksanaan pembinaan yang efektif dan
efisien terhadap posyandu agar dapat mensosialisasikan
materi tentang EMO DEMO dan cara pengukuran
antropometri
• Sebagai penambah pengetahuan agar terdapat perbaikan
angka stunting pada masyarakat di Wilayah Jogodalu.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA
Stunting

Kondisi dimana balita memiliki tinggi badan kurang


dibandingkan dengan umur (<-2 chart WHO
tb/umur)
Etiologi
Kondisi kesehatan dan nutrisi
ibu yang buruk

Pola makan infant dan


anak yang inadekuat

Adanya infeksi

Kondisi
ekonomi
Diagnosa banding
Wasting adalah salah satu bentuk malnutrisi yang
terjadi hanya sementara dimana anak tersebut
memiliki berat badan yang lebih rendah jika
dihubungkan dengan tingginya
Dampak
Dampak jangka panjang
Dampak jangka pendek • Postur tubuh yang tidak
-Peningkatan kejadian kesakitan optimal
dan kematian pada anak • Menurunnya kesehatan
-Gangguan perkembangan verbal, reproduksi
kognitif, dan motorik • Kapasitas belajar dan performa
-Peningkatan biaya kesehatan kurang optimal
• Produktivitas dan kapasitas
kerja tidak optimal
Tatalaksana

Secara umum intervensi untuk stunting adalah


perbaikan gizi dan pengobatan penyakit yang
menyertai, Higienitas dan sanitasi harus
diperbaiki, Pemberian mikronutrisi juga harus
dipikirkan untuk anak-anak stunting
Metode emo demo
Emotional Demonstration (Emo Demo) adalah salah satu metode
edukasi masyarakat yang dikembangkan oleh GAIN melalui
pendekatan baru yang mengacu pada teori Behaviour
Comunication Demonstration

Sebuah panduan kegiatan yang partisipatif bertujuan untuk


menyampaikan pesan sederhana dengan cara yang
menyenangkan dan menyentuh emosi, sehingga membuatnya
mudah diingat dan berdampak
Tujuan
- Pendekatan ini berusaha memasukkan unsur
psikologis sebagai inovasi untuk merubah perilaku
individu.
- Untuk meningkatkan pengetahuan kader dalam
kemampuan menyampaikan pesan kepada
masyarakat
- Mengembangkan inovasi dan metodologi yang
lebih atraktif dua arah
Modul
1. ASI saja cukup
2. ATIKA sumber zat besi
3. Camilan sembarangan
4. Membayangkan masa depan
5. Menyusun balok
6. Jadwal makan bayi dan anak
7. Siap bepergian
8. Ditarik ke segalah arah
9. Porsi makan bayi dan anak
10. Ikatan ibu dan anak
11. Harapan ibu
12. Cuci tangan
Pengukuran tinggi badan

Mengetahui usia anak


1. <2 tahun, posisi telentang
2. >2 tahun, posisi berdiri tegak
BAB 3
Identifikasi Masalah
DATA STUNTING BULAN FEBRUARI 2021
INSTRUMEN PERHITUNGAN KINERJA PUSKESMAS
• Data Stunting Puskesmas Metatu pada Desa
Jogodalu dengan jumlah 246 balita yang di
ukur
• Stunting =19 balita
• Wasting =18 balita
• Jumlah total pada pengukuran februari 2021
di Desa jogodalu =37
• % Cakupan Riil =15,04%
Penentuan Penyebab masalah dengan fish
bone
Evaluasi Program
Evaluasi kegiatan ini dilakukan untuk membahas
hasil kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan
sasaran dan target kegiatan tersebut, seperti:
-Membuat poster chart who tentang TB dan umur
-Membuat Alat peraga
-Membuat leaflet tentang stunting
-Kegiatan survey dan sosialisasi tentang stunting
KESIMPULAN DAN SARAN

Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut sebagai tindak lanjutnya


dilakukan :

-Pengadaan sosialisasi tentang stunting dan dampak stunting melalui


kader , kelas ibu hamil dan posyandu balita.
-Melakukan penyuluhan mengenai program stunting dan pentingnya
menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan melalui PHBS.
-Pengadaan emodemo sebagai salah satu media penyuluhan tentang
pentingnya pola asuh anak dan pentingnya gizi seimbang bagi ibu hamil
dan ibu balita.
-Melakukan refreshing kader tentang pengukuran antropometri yang
baik dan benar
Saran Bagi puskesmas :
1.Mempertahankan kerjasama dengan lintas sektor dan para kader
yang telah berjalan dengan baik.
2.Memberikan pelatihan kepada tenaga kesehatan selain PJ
program gizi, sehingga ke depannya dapat ikut membantu dalam
kegiatan masyarakat tentang sosialisasi stunting.
3.Meningkatkan kegiatan penyuluhan tentang stunting kepada
masyarakat.
4.Memperbanyak media-media penyuluhan seperti poster tentang
stunting untuk dibagikan ke bidan kelurahan, dan kader-kader.
5.Memberikan pelatihan kepada kader, sehingga ke depannya
kader dapat berkontribusi terhadap penyuluhan mengenai
stunting.
Saran Bagi masyarakat
• Meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang stunting.
• Meningkatkan kepedulian pada anak-anak penderita stunting.
• Meningkatkan kewaspadaan tentang dampak stunting.
• Meningkatkan pengetahuan tentang cara pencegahan stunting.
Poster Stunting
Dokter Internsip

PKM Metatu

dr. Vivi Arviandini


Leaflet Stunting
Dokter Internsip

PKM Metatu

dr. Vivi Arviandini


Alat Peraga Porsi Makan Modul 9

Anda mungkin juga menyukai