Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Comunità Servizio e-ISSN: 2656 - 677X

Volume 4, Nomor 1, Tahun 2022 Hal 786 - 794

Pelatihan Pengukuran Antropometri dan Edukasi Gizi Seimbang


sebagai Upaya Revitalisasi Posyandu dalam Rangka Menurunkan
Angka Stunting di Kelurahan Cawang/Jakarta Timur
Elferida Sormin1, Carmen Siagian2
1,2
Universitas Kristen Indonesia, Jakarta, Indonesia

E-mail: elferida.sormin@uki.ac.id; carmen.siagian@uki.ac.id

Abstrak
Pengabdian kepada Masyarakat yang dilaksanakan di Kelurahan Cawang dalam
bentu kegiatan Pelatihan Pengukuran Antropometri dan Edukasi Gizi Seimbang
sebagai Upaya Revitalisasi Posyandu dalam Rangka Menurunkan Angka Stunting,
yang diselenggarakan atas dasar adanya kerjasama antara UKI dengan Kelurahan
Cawang, masih tingginya angka stunting khususnya di Kelurahan Cawang menarik
perhatian banyak kalangan termasuk Universitas Kristen Indonesia. Pusat Studi
Pangan dan Gizi yang berada di bawah koordinasi Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UKI melakukan tindakan aktif dan
partisipatif sebagai kontribusi nyata dalam upaya penurunan angka stunting. Peran
para kader posyandu sebagai garda terdepan dalam pengumpulan data riwayat bayi
melalui penguruan antropometri (pengukuran panjang badan dan berat badan) bayi
usia di bawah 2 tahun, oleh karena itu kegiatan PkM ini ditujukan kepada para kader
posyandu yang dilatih melakukan pengukuran antropometri dengan baik dan benar
sehingga dihasilkan data yang valid untuk penentuan status bayi yang sedang diukur.
Pengukuran antropometri secara khusus pengukuran panjang badan bayi
menggunakan alat yang didesain sendiri oleh Tim PkM yang disebut dengan tikar
panjang badan. Setelah mengikuti pelatihan pengukuran antropometri panjang badan
menggunakan tikar panjang badan dengan menggunakan praktik langsung, para
kader menyatakan ketertarikan mereka menggunakan alat tersebut, karena mudah
digunakan/tidak merepotkan pengukur dan tidak menyusahkan anak/bayi (karena
anak tinggal ditidurkan saja di atas tikar panjang badan).
Kata Kunci:Stunting; Antropometri; Panjang Badan; Kader Posyandu.

Abstract
Community services were carried out in Cawang Village in the form of Anthropometry
Measurement Training and Balanced Nutrition Education as an Effort to Revitalize
Posyandu in Order to Reduce Stunting Rates, which based on collaboration between
UKI and Cawang Village, the high stunting rate, especially in Cawang Village,
attracted attention many groups, including the Indonesian Christian University. Under
the coordination of the UKI Research and Community Service Institute (LPPM), the
Center for Food and Nutrition Studies is taking active and participatory actions as a
real contribution to efforts to reduce stunting. The role of posyandu cadres as the front
line in collecting infant history data through anthropometric measurements
(measurement of body length and weight) for infants under two years of age.
Therefore this PkM activity is aimed at posyandu cadres trained to carry out
anthropometric measurements correctly and adequately. So that valid data is
generated for determining the status of the baby being measured. Anthropometric
measurements precisely measure the length of the baby's body using a tool designed
by the PkM Team called the body-length mat. After attending training in
anthropometric measurements of body length using body length mats using direct
practice, the cadres expressed their interest in using this tool because it is easy to
use/no hassle for measuring, and does not bother the child/infant (because the child
needs to lie down on the body length mat)

786
Jurnal Comunità Servizio e-ISSN: 2656 - 677X
Volume 4, Nomor 1, Tahun 2022 Hal 786 - 794

Keywords: Stunting; Anthropometry; Body Length; Posyandu Cadres.

periode tersebut dalam jangka pendek


PENDAHULUAN
adalah terganggunya tumbuh kembang
Prevalensi Bawah Lima Tahun
otak, kecerdasan, gangguan
(Balita) dengan kondisi stunting di
pertumbuhan fisik dan gangguan
Indonesia sebanyak 30.8%, yang artinya 3
metabolisme dalam tubuh. Sedangkan
dari 10 Balita Indonesia menderita
dampak jangka panjang yaitu
stunting. Angka ini mengalami penurunan
menurunnya kemampuan kognitif dan
jika dibandingkan dengan tahun 2013
prestasi belajar, menurunnya kekebalan
yang mencapai sekitar 37.2%, tetapi
tubuh sehingga mudah sakit, resiko untuk
angka tersebut masih diatas standar WHO
munculnya penyakit Diabetes,
yaitu 20%. Stunting adalah anak pendek
kegemukan, penyakit jantung dan
yang tidak sesuai dengan usianya,
pembuluh darah, kanker, stroke,
stunting berdampak pada tingkat kognitif
disabilitas pada usia tua serta kualitas
yang tidak optimal akan mempengaruhi
kerja yang tidak kompetitif (WHO, 2018;
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
Kemenkes RI, 2017).
kelak dalam bidang pendidikan dan
DKI Jakarta secara khusus di
ekonomi bangsa. Tingginya angka
beberapa kelurahan merupakan salah
stunting di Indonesia berkaitan dengan
satu provinsi yang memiliki jumlah Balita
pola asuh, tingkat pendidikan, dan tingkat
yang mengalami stunting cukup tinggi.
pendapatan masyarakat yang masih
Pemahaman masyarakat tentang
memprihatinkan. Stunting tidak terlepas
masalah stunting pada anak masih cukup
dari asupan gizi ibu sejak hamil, menyusui,
rendah. Salah satu cara yang dapat
sampai anak berusia dua tahun, yang kita
dilakukan untuk meningkatkan
kenal dengan 1000 Hari Pertama
pemahaman dan kepedulian terhadap
Kehidupan (HPK). Masa usia bayi di
masalah stunting pada anak adalah
bawah lima tahun (Balita) merupakan
dengan pemberian edukasi kesehatan.
kondisi yang sangat penting karena
Edukasi sangat penting dilakukan untuk
mengalami proses perkembangan dan
meningkatkan pemahaman ibu tentang
pertumbuhan yang cepat dan massif serta
pencegahan stunting dengan menerapkan
akan menentukan kualitas anak di
praktik pemberian makan yang benar
kemudian hari. Dampak buruk yang dapat
sesuai rekomendasi WHO.
ditimbulkan oleh masalah gizi pada

787
Jurnal Comunità Servizio e-ISSN: 2656 - 677X
Volume 4, Nomor 1, Tahun 2022 Hal 786 - 794

Permasalahan Mitra dapat dievaluasi.dengan benar.


Berdasarkan hasil rapat koordinasi Berdasarkan hasil pelayanan Stimulasi
Posyandu ini dipimpin langsung oleh Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh
Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat Kembang (SDIDTK) pada 500 anak dari
Kelurahan Cawang, Rekowati, dan dihadiri lima Wilayah DKI Jakarta, ditemukan, 57
oleh perwakilan seluruh RW di Kelurahan anak (11,9%) mengalami kelainan tumbuh
Cawang, membahas pembukaan pos kembang. Pemantauan pertumbuhan
pelayanan terpadu dimasa PPKM. Seperti perkembangan dan gangguan tumbuh
kita ketahui bahwa kasus stunting di kembang anak sudah diatur dalam
Kelurahan Cawang sangat tinggi. Pennenkes no 66 tahun 2014. Puskesmas
Diharapkan dengan membuka kembali sebagai fasilitas pelayanan primer
Posyandu dapat mengurangi angka bertanggung jawab terhadap
stunting di wilayah kelurahan Cawang penyelenggaraan pelayanan kesehatan di
khususnya dan DKI Jakarta umumnya. wilayahnya termasuk pelayanan
Kelurahan Cawang adalah salah satu pemantauan tumbuh kembang atau
daerah binaan UKI, dalam pelaksanaan dikenal dengan Stimulasi Deteksi dan
tridharma Perguruan Tinggi. Salah satu Intervensi Dini Tumbuh Kembang
dharmanya yaitu pengabdian kepada (SDIDTK).
masyarakat. Untuk itu UKI merasa ikut Hal ini diatur dalam Permenkes no.
bertanggung jawab terhadap kondisi 75 tahun 2014 tentang Puskesmas. Tugas
kesehatan khusunya stunting di kelurahan dan tanggung jawab Puskesmas dalam
Cawang/Jakarta timur. penerapan Pelayanan SDIDTK salah
Stunting adalah salah satu kondisi satunya memfasilitasi tenaga kesehatan
gagal tumbuh pada anak oleh karena dalam menerapkan SDIDTK sesuai
masalah gizi kronis yang ditandai dengan standar serta kegiatan peningkatan
panjang atau tinggi anak tidak sesuai kemampuan Ibu, keluarga dan
dengan usia atau < -2 SD berdasarkan masyarakat dalam pemantauan dan
tabel Z-Score WHO. Penentuan seorang stimulasi tumbuh kembang anak dengan
anak stunting berdasarkan pengukuran menggunakan buku KIA, yang di
antropometri panjang badan/tinggi badan. dalamnya terdapat berbagai informasi
Untuk itu perlu ketepatan pengukuran dan data tentang kondisi bayi, termasuk di
teknik antropometri yang benar dan dalamnya data tentang berat badan dan
akurat, sehingga data yang dihasilkan panjang maupun tinggi badan. Secara

788
Jurnal Comunità Servizio e-ISSN: 2656 - 677X
Volume 4, Nomor 1, Tahun 2022 Hal 786 - 794

umum kesimpulan tentang adanya yang tepat berdasarkan rekomendasi


indikasi stunting untuk anak umur di WHO.
bawah 2 tahun, dilihat dari berat badan METODE

dan panjang badan yang secara rutin dan Pelaksanaan PKM yaitu berupa
berkala dilakukan oleh kader posyandu di workshop/pelatihan tentang pengukuran
puskesmas atau layanan Kesehatan antropometri dan edukasi. Sebanyak 48
lainnya. Pengukuran terhadap berat kader posyandu dari 12 RW di kelurahan
badan dengan menggunakan timbangan Cawang akan mendapatkan pelatihan dan
digital rata-rata sudah menunjukkan data edukasi tentang pencegahan dan
yang akurat, namun tidak demikian halnya penanganan stunting pada anak, ibu
dengan pengukuran panjang badan. Pada hamil, menyusui dan juga remaja.
kenyataan praktik di lapangan, sangat Selanjutnya adalah praktik langsung
sering ditemukan kesalahan atau pengukuran panjang badan
ketidaktepatan dalam melakukan menggunakan tikar panjang badan oleh
pengukuran terhadap panjang badan, di para kader posyandu terhadap anak bayi
mana pengukuran panjang badan yang sudah diundang hadir oleh panitia.
dilakukan dengan tali. Alat pengukuran panjang badan bayi
Tujuan Pelaksanaan Pengabdian menggunakan alat yang lebih efektif dan
kepada Masyarakat (PKM) ini yaitu untuk efisien dibandingkan alat pengukuran
meningkatkan pengetahuan dan meteran yang selamat ini digunakan oleh
keterampilan kader dalam pengukuran para kader posyandu. Alat tersebut
antropometri , dan pencegahan stunting dinamakan sengan tikar pengukuran
melalui edukasi praktik pemberian makan sebagaimana dalam gambar 1 berikut

Gambar 1. Tikar Pengukuran Panjang Badan (sumber dari https://id.images.search.yahoo.com/)

789
Jurnal Comunità Servizio e-ISSN: 2656 - 677X
Volume 4, Nomor 1, Tahun 2022 Hal 786 - 794

Langkah-langkah penggunaan alat dan metros artinya ukuran. Jadi


pengukuran panjang badan dapat dilihat antropometri adalah ukuran tubuh. Jelliffe
seperti dalam gambar 2. (1966) mengungkapkan bahwa
antropometri gizi berhubungan dengan
berbagai macam pengukuran dimensi
tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai
tingkat umur dan tingkat gizi.
Standar Antropometri Anak didasarkan
pada parameter berat badan dan
panjang/tinggi badan yang terdiri atas 4
(empat) indeks a) Berat Badan menurut
Umur (BB/U); b) Panjang/Tinggi Badan
menurut Umur (PB/U atau TB/U); c) Berat

Gambar 2. Langkah-langkah Penggunaan Badan menurut Panjang/Tinggi Badan


Tikar Pengukur Panjang Badan (Sumber: (BB/PB atau BB/TB); dan d) Indeks
https://id.images.search.yahoo.com/)
Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U).
Standar Antropometri Anak wajib
HASIL DAN PEMBAHASAN digunakan sebagai acuan bagi tenaga
Pelatihan diawali dengan paparan dari kesehatan, pengelola program, dan para
narasumber tentang betapa pentingnya pemangku kepentingan terkait untuk
peran kader dalam melakukan pendataan penilaian: a. status gizi anak b. tren
terhadap riwayat anak, salah satunya pertumbuhan anak.
melalui kegiatan pengukuran terhadap Indeks Berat Badan menurut Umur
berat badan dan panjang badan, hal ini
(BB/U) anak usia 0 (nol) sampai dengan
dikarenakan data hasil pengukuran yang 60 (enam puluh) bulan pada ayat
dilakukan oleh para kader nantinya akan kategori: a) berat badan sangat kurang
dijadikan acuan atau patokan untuk
(severely underweight); b) berat badan
menentukan status bayi terkait apakah kurang (underweight); c) berat badan
masuk ke dalam status resiko stunting normal; dan d) risiko berat badan lebih.
atau tidak. Para kader diberikan Indeks Panjang Badan atau Tinggi
pemahaman akan makna sesungguhnya Badan menurut Umur (PB/U atau TB/U)
dari pengukuran antropometri, di mana anak usia 0 (nol) sampai dengan 60
Antropometri berasal dari kata anthropos (enam puluh) bulan menentukan kategori:
dan metros. Anthoropos artinya tubuh

790
Jurnal Comunità Servizio e-ISSN: 2656 - 677X
Volume 4, Nomor 1, Tahun 2022 Hal 786 - 794

a) sangat pendek (severely stunted); b) berdasarkan hasil pengukuran. Beberapa


pendek (stunted); c) Normal; dan d) tinggi orang juga menyampaikan kesulitan
Indeks Berat Badan menurut ketika melakukan pengukuran tinggi
Panjang Badan atau Tinggi Badan badan atau panjang badan anak, di mana
(BB/PB atau BB/TB) anak usia 0 (nol) pada saat melakukan pengukuran tinggi
sampai dengan 60 (enam puluh) bulan badan atau panjang badan, si anak
menentukan kategori: a) gizi buruk cenderung memberikan respon tidak
(severely wasted); b) gizi kurang nyaman yang akhirnya menangis yang
(wasted); c) gizi baik (normal); d) berisiko berujung pada engukuran yang tidak
gizi lebih (possible risk of overweight); e) efektif. Bahkan di natara mereka ada
gizi lebih (overweight); f) obesitas yang mengaku pada akhirnya hanya
(obese). membuat perkiraan saja.
Tinggi badan atau panjang badan Menanggapi hal tersebut oleh
merupakan parameter yang penting bagi narasumber dan instruktur langsung
keadaan gizi yang telah lalu, ukuran melanjutkan kegiatan kepada pelatihan
kedua yang penting karena para kader langsung menggunakan alat
menghubungkan berat badan terhadap ukur panjang badan yang disebut dengan
tinggi badan, selain itu tinggi badan tikar pengukur panjang badan. Dengan
merupakan antropometri yang bantuan pengurus dari puskesmas,
menggambarkan keadaan pertumbuhan seorang ibu bersama anak usia 18 bulan
rangka normal, tinggi badan tumbuh sudah hadir dan bersedia untuk dilakukan
bersamaan dengan pertambahan umur. pengukuran menggunakan tikar
Pertumbuhan tinggi badan, tidak seperti pengukur panjang badan.
berat badan, relatif kurang sensitif Dengan menggunakan bantuan
terhadap masalah defisiensi gizi dalam grafik pengukuran panjang badan, maka
waktu pendek. Pengaruh defisiensi zat para kader diajarkan bagaimana cara
gizi terhadap tinggi badan baru akan menenntukan status bayi yang diukur.
tampak pada saat yang cukup lama. Grafik tersebut sebagaimana dalam
Pada saat sesi paparan oleh gambar 3 berikut.
Narasumber, para kader dengan sangat
antusias memperhatikan dan menyimak.
Beberapa orang mengajukan pertanyaan
tentang penentuan status bayi

791
Jurnal Comunità Servizio e-ISSN: 2656 - 677X
Volume 4, Nomor 1, Tahun 2022 Hal 786 - 794

bayi masih menyusui (dengan kata


lain asupan gizi sang anak lebih
besar diperoleh dari sang ibu)
2. Disarankan sang ibu memperhatikan
volume ASI yang dihasilkan dan
dikonsumsi oleh sang bayi,
kemudian membuat catatan harian
untuk selanjutnya dikonsultasikan
kepada kader dan dokter puskesmas
3. Disarankan supaya ibu
memperhatikan asupan makanan
Gambar 3. Grafik Panjang Badan Anak Perempuan ibu sehari-hari sebagai upaya
Menurut Umur
peningkatan kualitas ASI yang
Mengacu pada grafik PB Perempuan Usia 0-
dihasilkan
2 tahun dari WHO, diketahui bahwa bayi x
4. Jika ASI tidak mencukupi, maka
dan tampak di kurva bahwa panjang
disarankan untuk memberikan
badannya ada di bawah garis -3 SD
makanan pendamping ASI (MPASI)
sehingga masuk kategori "sangat pendek"
untuk mencukupi asupan gizi sang
atau risiko stunting. Kemudian setelah
anak
dikonfirmasi kepada sang ibu dari si anak,
5. Memberikan suasana nyaman
sang ibu bercerita bahwa sang anak
kepada anak dalam pengasuhan
memang lahir premature sehingga
sehari-hari
pertumbuhan (baik berat maupun panjang
badan) relative lambat. Menyikapi hal
SIMPULAN
tersebut, semua tim dan para kader
Kegiatan Pengabdian kepada
postandu bersama dokter puskesmas
Masyarakat dalam bentuk pelatihan
memberikan semangat kepada sang ibu dari
pengukuran antropometri khusus panjang
anak yang diukur dan memberikan catatan
badan kepada para kader posyandu di
tentang apa yang harus dilakukan sebagai
Kelurahan Cawang dinilai sangat efektif,
intervensi dalam upaya peningkatan berat
karena dengan memberikan alternatif
badan dan panjang badan sang bayi
penggunaan alat pengukuran yang efektif dan
tersebut.
efisien dapat membantu para kader
Adapun beberapa saran yang disampaikan
melakukan pengukuran dengan baik dan
kepada ibu dari bayi x adalah:
benar. Dengan Demikian data yang
1. Memastikan sang ibu memiliki
dihasilkan lebih valid dalam penentuan status
kondisi yangs sehat (baik secara fisik
gizi bayi yang nantinya akan menjadi dasar
dan psikis); hal ini dikarenakan sang

792
Jurnal Comunità Servizio e-ISSN: 2656 - 677X
Volume 4, Nomor 1, Tahun 2022 Hal 786 - 794

kebijakan bagi pemerintah dan stakeholder Larson, L. M., Young, M. F., Ramakrishnan, U.,
terkait dalam upaya tindak lanjut. Webb Girard, A., Verma, P., Chaudhuri,
I., & Martorell, R. (2017). A cross-
UCAPAN TERIMA KASIH sectional survey in rural Bihar, India,
Ucapan terimakasih disampaikan indicates that nutritional status, diet, and
kepada semua yang terlibat dan yang stimulation are associated with motor
mendukung kegiatan PkM ini, secara khusus and mental development in young
kepada UKI melalui LPPM yang telah children. The Journal of nutrition, 147(8),
memfasilitasi pendanaan kegiatan ini; kepada 1578-1585.
pengurus di kantor kelurahan cawang yang
Lubis, Z. (2015). Pengetahuan dan tindakan
sudah menjembatani tim untuk
kader posyandu dalam pemantauan
berkomunikasi dengan para kader posyandu.
pertumbuhan anak balita. KEMAS:
Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11(1),
REFERENSI
65-73.
Gustia, H., Novita, F., & Sormin, E. (2019).
Penyuluhan Tentang Karya Inovasi Nadeak, B., Sormin, E., Naibaho, L., &

Dalam Pengolahan Sampah Limbah Deliviana, E. (2020). Sexuality in

Rumah Tangga Menjadi Pupuk Organik Education Begins in The Home

di Dusun Sukajaya, Desa Anggadita (Pendidikan Seksual Berawal Dalam

Karawang Timur. JURNAL Comunità Keluarga). Jurnal Comunita

Servizio: Jurnal Terkait Kegiatan Servizio, 2(1), 254-264.

Pengabdian kepada Masyarakat, Nadeak, B., Deliviana, E., Sormin, E.,


terkhusus bidang Teknologi, Naibaho, L., & Juwita, C. P. (2019).
Kewirausahaan dan Sosial Pembinaan Ketahanan Pernikahan
Kemasyarakatan, 1(1), 62-69. dan Keharmonisan Keluarga dengan

Kemenkes (2021). Buku Saku Hasil Studi Tema “The Family Relationship and

Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun Intimacy”. Jurnal Comunità Servizio:

2021planning in Germany." Journal of Jurnal Terkait Kegiatan Pengabdian

Pension Economics and Finance kepada Masyarakat, terkhusus bidang

10(04): 565-584. Teknologi, Kewirausahaan dan Sosial


Kemasyarakatan, 1(2), 179-185.
Kustiana, W. A. A., & Rachmat, H. H. (2017).
Perancangan Dan Realisasi Box Alat Nasreddine, L. M., Kassis, A. N., Ayoub, J. J.,

Ukur Panjang Badan Balita Elektronik Naja, F. A., & Hwalla, N. C. (2018).

Berbasis Personal Computer (PC). Noviardi and A. Aperta, “Perancangan


Jurnal Elektro dan Telekomunikasi Aplikasi Tim-bangan Bayi pada
Terapan (e-Journal), 4(2), 551-559 Posyandu dengan Standar Antro-

793
Jurnal Comunità Servizio e-ISSN: 2656 - 677X
Volume 4, Nomor 1, Tahun 2022 Hal 786 - 794

pometri WHO 2005 Menggunakan T. H. A. Cahyono and E. A. Suprayitno, “Alat


Arduino Uno R3, Ms.Visual Studio. Net Ukur Be-rat Badan, Tinggi Badan dan
2010 dan MySQL,” CoreIT, vol. 3, no. 1, Suhu Badan di Posyandu Berbasis
p. 1, Jan. 2018, doi: Android,” ELINVO, vol. 3, no. 1, pp.
10.24014/coreit.v3i1.2118 31–38, Jul. 2018, doi:
10.21831/elinvo.v3i1.19456
Nutritional status and dietary intakes of children
amid the nutrition transition: the case of Trikusumaadi, S. K., & Widhiyatuti, E. (2018).
the Eastern Mediterranean Region. Wacana Gizi Buruk Asmat dalam
Nutrition research, 57, 12-27. Majalah Kesehatan. Jurnal IKON Prodi
D3 Komunikasi Massa-Politeknik
Rahmaningrum, Z. N., & Dasuki, M. S. (2017).
Surakarta., 41-51
Hubungan Antara Status Gizi (Stunting
dan Tidak Stunting) dengan
Kemampuan Kognitif Remaja di
Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah
(Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surakarta)

Sormin, E., Harefa, N., Sitompul, F., Arodes,


E. S., Cing, J. M., Tehupeiory, A., ... &
Azzahra, S. F. (2020). AKSI UKI
PERDULI DALAM RANGKA
PENCEGAHAN PENYEBARAN
VIRUS COVID-19. JURNAL ComunitÃ
Servizio: Jurnal Terkait Kegiatan
Pengabdian kepada Masyarakat,
terkhusus bidang Teknologi,
Kewirausahaan dan Sosial
Kemasyarakatan, 2(2), 471-478.

794

Anda mungkin juga menyukai