Anda di halaman 1dari 9

SIDOLUHUR : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat.

Vol. 02, No. 02, Desember 2022,


E-ISSN. 2828-0032

SOSIALISASI PROGRAM PENCEGAHAN STUNTING DAN GIZI BURUK


OLEH KKN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA
DI DESA CETAN KECAMATAN CEPER KABUPATEN KLATEN

Ivan Armando Nauval1, Vistra Muhammad Ramadhani2, Muhammad


Aziz Zaelani3
1FakultasPertanian Universitas Islam Batik Surakarta, Jl. KH. Agus Salim No.10, Surakarta, 57147,
Indonesia.
2Fakultas Ekonomi Universitas Islam Batik Surakarta, Jl. KH. Agus Salim No.10, Surakarta, 57147,

Indonesia.
3Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Batik Surakarta, Jl. KH. Agus Salim No.10, Surakarta,
57147, Indonesia.

Email: anandaw314@gmail.com

ABSTRAK

Stunting merupakan penggambaran dari status gizi kurang yang bersifat kronik
pada masa pertumbuhan dan perkembangan sejak awal kehidupan. Stunting
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya sebagai berikut: yang pertama, asupan
gizi yang kurang pada saat 1000 hari pertama kehidupan anak, yaitu ketika anak
masih dalam kandungan sampai dengan anak berusia 2 tahun. Penyebab kedua
yaitu kurangnya asupan protein yang diterima oleh anak. Penyebab ketiga dari
stunting ini adalah dikarenakan pada masa kehamilan, melahirkan, menyusui, dan
pemberiam MPASI, anak tidak mendapatkan asupan nustrisi yang cukup. Sebab ke
empat adalah buruknya kebersihan ingkungan sehingga menyebabkan anak sering
terkena infeksi. Penelitian ini bersifat observasi dan wawancara yang dilakukan di
Desa Cetan, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten. Akibat minimnya pengetahuan
warga desa tentang stunting, maka mahasiswa KKN UNIBA Surakarta bekerjasama
dengan pemerintah Desa Cetan untuk melakukan kegiatan sosialisasi dan
penyuluhan pencegahan stunting. Kegiatan ini berisikan tentang himbauan
pencegahan serta penanganan stunting dengan tepat. Lalu dampak kesenjangan
yang terjadi bila tidak menerapkan pola hidup sehat dan bersih yang bisa
menyebabkan stunting pada anak dan remaja. Dari kegiatan ini, hasil serta target
yang ingin dicapai mahasiswa KKN adalah warga yang memiliki antusiasme yang
tinggi sehingga kegiatan penyuluhan ini berjalan dengan lancar. Warga desa tidak
merasa asing lagi dan mengetahui tentang cara mencegah stunting.

Kata Kunci: Balita, Remaja, Pertumbuhan, Stunting

Journal homepage : https://journal.uniba.ac.id/index.php/jpm 168


SIDOLUHUR : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat.
Vol. 02, No. 02, Desember 2022,
E-ISSN. 2828-0032

ABSTRACT

Stunting is a description of chronic undernutrition status during growth and


development since early life. Stunting is caused by several things, including the
following: first, inadequate nutritional intake during the first 1000 days of a child's
life, ie when the child is still in the womb until the child is 2 years old. The second
cause is the lack of protein intake received by children. The third cause of stunting is
that during pregnancy, childbirth, breastfeeding, and complementary feeding,
children do not get enough nutritional intake. The fourth reason is poor
environmental hygiene, which causes children to often get infections. This research is
an observation and interview conducted in Cetan Village, Ceper District, Klaten
Regency. Due to the lack of knowledge of villagers about stunting, UNIBA Surakarta
KKN students collaborated with the Cetan Village government to conduct stunting
prevention counseling activities. This activity contains an appeal for prevention and
proper handling of stunting. Then the impact of the gap that occurs if you do not
apply a healthy and clean lifestyle that can cause stunting in children and
adolescents. From this activity, the results and targets to be achieved by KKN
students are residents who have high enthusiasm so that this outreach activity runs
smoothly. Villagers are no longer strangers and know how to prevent stunting.
Keywords: Toddler, Teenager, Growth, Stunting

PENDAHULUAN akan mempengaruhi kebiasaan makan


dan perilaku makan suatu masyarakat.
Indonesia saat ini memiliki angka
stunting mencapai 24,4% dan angka Apabila penerimaan perilaku baru
tersebut masih berada dibawah standar disadari oleh pengetahuan, kesadaran
WHO yang semulanya angka aman dan sikap yang positif maka perilaku
untuk setiap negara dikatakan baik tersebut dapat berlangsung lama.
dalam menangani kasus stunting paling Sebaliknya apabila perilaku itu tidak
disadari oleh pengetahuan dan
tidak sanggup mencapai angka 20. Hal
kesadaran tidak akan berlangsung
tersebut juga termasuk dalam program
lama. Seperti halnya juga pada remaja
prioritas pemerintah untuk
apabila mempunyai pengetahuan yang
mensejahterakan masyarakatnya dan
baik tentang gizi diharapkan
program tersebut sudah dimasukkan
mempunyai status gizi yang baik pula
kedalam RPJMN (Rencana Program
(Baroroh, 2022). Berdasarkan hasil
Jangka Menengah Nasional) Jika
penelitian Olo et al., (2021), faktor yang
melihat dari hal tersebut semua
mempengaruhi kejadian stunting
pemerintah dari berbagai tingkatan
adalah faktor air dan sanitasi yang
khususnya pemerintah desa sendiri
lebih memprioritaskan kasus stunting tidak layak mencakup sumber air
tersebut sesuai dengan instruksi minum unimproved, pengolahan air
pemerintah pusat. Permasalahan Gizi di yang tidak sesuai, sanitasi penggunaan
Indonesia masih menjadi permasalahan fasilitas jamban, kepemilikan jamban,
yang cukup berat. Pada hakikatnya perilaku open defecation, dan
pembuangan tinja balita tidak pada
berpangkal pada keadaan ekonomi
jamban berhubungan dengan
yang kurang terbatasnya pengetahuan
tentang gizi. Pengetahuan tentang gizi

Journal homepage : https://journal.uniba.ac.id/index.php/jpm 169


SIDOLUHUR : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat.
Vol. 02, No. 02, Desember 2022,
E-ISSN. 2828-0032

peningkatan kejadian stunting pada tahun. Asupan makanan selama 1000


balita di Indonesia. HPK memberi konsekuensi kesehatan
Stunting merupakan masalah gizi untuk masa depan agar anak tumbuh
kronis yang terdapat pada balita, yang sehat dan cerdas maka gizi sejak anak
dimana hal tersebut ditandai dengan dini harus terpenuhi dengan tepat dan
tinggi badan yang tidak sama (pendek) optimal (Laili dan Andriani, 2019).
dengan anak-anak sebayanya. Balita Stunting di Kabupaten Klaten
maupun anak yang terkena stunting termasuk kategori tinggi, berdasarkan
akan cenderung rentan terkena tahun 2020 menunjukkan 8407 balita
penyakit dan apabila sudah dewasa atau sekitar 10,6 % balita yang
nanti dapat beresiko untuk mengidap menderita stunting. Disebabkan adanya
penyakit degeneratif (Jupri et al., pembatasan sosial karena pandemi
2022). Dampak yang ditimbulkan oleh Covid-19 yang mengakibatkan
stunting tidak hanya dalam segi berhentinya kegiatan posyandu, kelas
kesehatan akan tetapi juga dapat ibu hamil, kelas balita, PAUD, PKB, dan
mempengaruhi tingkat kecerdasan kegiatan lainnya di tingkat desa,
anak. Kondisi ini diukur dengan sehingga pemantauan pertumbuhan
panjang atau tinggi badan yang lebih dan perkembangan terpaksa berhenti
dari minus dua standar deviasi median (Klatenkab.go.id, 2021). Akan tetapi,
standar pertumbuhan anak dari WHO stunting ini dapat dicegah dan jumlah
(Valeriani et al., 2022). Kondisi stunting anak yang mengalami stunting ini dapat
yang dialami oleh balita dan anak-anak dikurangi dengan melakukan
ini disebabkan oleh beberapa faktor pencegahan dan memberikan
seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu pemahaman untuk masyarakat
saat hamil, kesakitan yang terjadi pada terutama anak, remaja, dan perempuan
bayi, dan bisa disebabkan juga karena hamil (Noviasty et al., 2020). Oleh
kurangnya asupan gizi pada bayi. Balita karena itu KKN UNIBA Surakarta dalam
stunting dimasa yang akan datang juga program pengabdian kepada
akan mengalami kesulitan dalam masyarakat bertujuan untuk membantu
mencapai perkembangan fisik dan dan mengurangi maupun mencegah
kognitif yang optimal (Ramayulis, terjadinya stunting yang dapat
2018). Intervensi untuk mencegah mempengaruhi proses pertumbuhan
terjadinya peningkatan prevalensi dan perkembangan anak dan remaja
stunting dapat dilakukan pada siklus khususnya di Desa Cetan, Kecamatan
daur hidup di tahap remaja (Nugroho et Ceper, Kabupaten Klaten.
al., 2021). Persiapan calon ibu sejak
dini untuk mengetahui permasalahan METODE
stunting berarti kita telah Kegiatan sosialisasi dan
mempersiapkan ibu yang memiliki penyuluhan pencegahan stunting anak
pengetahuan cukup dalam upaya
dan remaja dilaksanakan oleh 10
memenuhi gizi di 1000 Hari Pertama
mahasiswa KKN di Desa Cetan,
Kehidupan anak yang penting dalam
Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten
mencegah stunting. 1000 HPK atau the
yang didampingi oleh Bidan Desa dan
first thousand days merupakan suatu
Para Kader Posyandu. Metode
periode didalam proses pertumbuhan
pelaksanaan kegiatan yang dilakukan
dan perkembangan yang di mulai
selama KKN di Desa Cetan, Kecamatan
sejakkonsepsi sampai anak berusia 2
Ceper adalah pemberian sosialisasi

Journal homepage : https://journal.uniba.ac.id/index.php/jpm 170


SIDOLUHUR : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat.
Vol. 02, No. 02, Desember 2022,
E-ISSN. 2828-0032

secara langsung atau door to door oleh Bidan Desa dan Dinas
kepada masyarakat dan sosialiasasi Kesehatan Kabupaten Klaten.
dengan pembuatan forum diskusi tanya
jawab serta pemberian pemahaman HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk memberikan perubahan agar Stunting adalah masalah gizi
masyarakat Desa Cetan, Kecamatan kronis pada balita yang ditandai
Ceper terbebas dari stunting seperti dengan tinggi badan anak yang lebih
mempraktikkan cara yang benar dalam pendek dari anak dengan usia yang
mencuci tangan atau biasa disebut Cuci sama (Yadika et al., 2019). Menurut
Tangan Pakai Sabun (CTPS), pemberian World Health Organization (WHO),
makanan bergizi kepada anak-anak di stunting adalah kondisi dimana nilai Z-
PAUD Desa Cetan. score tinggi badan menurut umur TB/U
Sosialisasi mengenai pencegahan berdasarkan standar pertumbuhan
stunting anak dan remaja dilakukan mencapai kurang dari -2 standar
secara terpisah. Sosialisasi pencegahan deviasi (SD). Melihat keadaan dan
stunting anak dilakukan pada hari kondisi masyarakat Desa Cetan
Jum’at, 14 Oktober 2022 pukul 08.00- Kecamatan Ceper, khususnya anak-
10.00 WIB di Aula Balai Desa Cetan anak yang menurut data dari pihak
dengan narasumber bidan desa dan puskesmas yang melakukan koordinasi
dihadiri oleh para orang tua murid dan terjun langsung ke setiap posyandu
KB/BA Aisyiyah Cetan. Sedangkan keluarga yang berada di Desa Cetan,
sosialisasi pencegahan stunting remaja dari data yang kami peroleh
dilakukan pada hari Jum’at, 21 Oktober menyebutkan bahwa angka stunting
2022 pukul 13.30-16.00 WIB, di mencapai 35% untuk tahun 2021 akhir
Gedung Da’wah Muhammadiyah Desa kemarin.
Cetan Ceper dengan narasumber Dinas KKN UNIBA Surakarta juga
Kesehatan dan pihak KUA juga dibantu mendapatkan informasi mengenai
para kader posyandu dan dihadiri oleh penyebab tingginya angka stunting
remaja yang masih berstatus sebagai yang ada di Desa Cetan. Informasi yang
pelajar SMP dan SMA. Berikut tahapan di dapatkan tentang penyebab
yang dilakukan : tingginya angka stunting di Desa Cetan
baik dari pihak Puskesmas maupun
1. Tahap pertama, yaitu permohonan dari Kepala Kader Posyandu memiliki
izin kepada Pemerintah Desa Cetan kesamaan yaitu bahwa yang menjadi
dan observasi terkait target penyebab utama tingginya angka
pelaksanaan sosialisasi mengenai stunting di Desa Cetan adalah
stunting Desa Cetan. kurangnya kesadaran para remaja dan
2. Tahap kedua, yaitu persiapan ibu hamil tentang pentingnya
sosialisasi seperti pembersihan mengkonsumsi pil tambah darah yang
tempat untuk acara serta diberikan pada saat posyandu. Masih
mempersiapkan alat dan bahan yang banyak lagi penyebab tingginya angka
digunakan seperti pemasangan MMT stunting di Desa Cetan akan tetapi
atau spanduk, snack, meja, kursi, penyebab utamanya adalah hal
soundsystem, dan lain-lain. tersebut. Kegiatan ketiga yang
3. Tahap ketiga, yaitu pelaksanaan dilakukan adalah ikut berpartisipasi
sosialisasi stunting anak dan remaja dalam kegiatan posyandu. Jenis
posyandu yang diadakan adalah

Journal homepage : https://journal.uniba.ac.id/index.php/jpm 171


SIDOLUHUR : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat.
Vol. 02, No. 02, Desember 2022,
E-ISSN. 2828-0032

posyandu keluarga yang dimana Gambar 1. Pengisian daftar hadir oleh


sasarannya terdiri dari balita, remaja, orang tua murid KB/BA Aisyiyah Cetan.
ibu hamil, dan lansia. Data yang (Sumber : dokumen pribadi)
dibutuhkan adalah data balita dan ibu
hamil, karena dua sasaran tersebut Kegiatan sosialisasi dilakukan secara
berpotensi menimbulkan stunting. langsung atau door to door kepada
Selain itu, juga dilakukannya sosialisasi orang tua murid KB/BA Aisyiyah Cetan
tentang pentingnya pil tambah darah yang dinarasumberi oleh bidan desa
sebagai suatu upaya pencegahan yang berkompeten di bidang gizi dan
stunting terlebih kepada remaja dan anak.
ibu hamil. Tetapi kesadaran
masyarakat di sini akan pentingnya pil
tambah darah yang di berikan masih di
abaikan. Hal tersebut menjadi
tantangan kami sebagai bentuk wujud
pengabdian masyarakat KKN UNIBA
Surakarta Desa Cetan, Kecamatan
Ceper, Kabupaten Klaten untuk
mengurangi angka tersebut bahkan
kalau bisa menuntaskan masalah
tersebut. Oleh sebab itu kami Gambar 2. Penyampaian materi oleh
berinisiatif untuk melaksanakan Bidan Desa mengenai stunting pada
program sosialisasi dan penyuluhan anak dan upaya pola hidup bersih
memberikan pemahaman yang lebih dengan Cuci Tangan Pakai Sabun
kompleks kepada masyarakat terkait (CTPS).
masalah stunting. (Sumber : dokumen pribadi)

Kegiatan sosialisasi ini dilakukan


1. Sosialisasi Stunting Anak sekaligus untuk menjalin silaturahmi
dengan masyarakat desa khususnya di
Pada hari Jum’at, 14 Oktober Desa Cetan. Setelah melakukan
2022 pukul 08.00-10.00 WIB di Aula sosialisasi dengan diskusi tanya jawab
Balai Desa Cetan KKN UNIBA Surakarta yang begitu intens dan interaktif
bersama Bidan Desa mengadakan bersama para orangtua murid, Bidan
sosialisasi stunting yang dihadiri oleh Desa diikuti orangtua murid
para orang tua murid KB/BA Aisyiyah mempraktikkan cara pencucian tangan
Cetan. yang benar atau juga bisa disebut CTPS.
Mencuci tangan dengan sabun adalah
salah satu tindakan sanitasi dengan
membersihkan tangan dan jari jemari
menggunakan air dan sabun supaya
bersih dan memutuskan mata rantai
kuman. Mencuci tangan pakai sabun
(CTPS) dikenal juga sebagai salah satu
upaya pencegahan penyakit. Hal ini
dilakukan karena tangan sering kali
menjadi agen yang membawa kuman

Journal homepage : https://journal.uniba.ac.id/index.php/jpm 172


SIDOLUHUR : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat.
Vol. 02, No. 02, Desember 2022,
E-ISSN. 2828-0032

dan menyebabkan patogen berpindah Desa dalam sosialisasi pencegahan


dari satu orang ke orang lain, baik stunting dan gizi buruk.
dengan kontak langsung ataupun (Sumber : dokumen pribadi)
kontak tidak langsung (menggunakan
permukaan-permukaan lain seperti
handuk, gelas,dll). 2. Sosialisasi Stunting Remaja

Stunting pada remaja


merupakan hasil jangka panjang
konsumsi kronis diet berkualitas
rendah yang dikombinasikan dengan
morbiditas, penyakit infeksi, dan
masalah lingkungan. Sebagai calon
orang tua dan agent of change (agen
perubahan), remaja memiliki peran
yang krusial dalam pencegahan
stunting. Dalam hal ini, terdapat
Gambar 3. Praktik gerakan Cuci Tangan berbagai ide menarik dari empat
Pakai Sabun (CTPS) yang dipandu oleh kategori, yaitu pola konsumsi, pola
Bidan Desa dan mahasiswa KKN UNIBA pengasuhan, pelayanan kesehatan
Surakarta. dasar, dan kesehatan lingkungan, yang
(Sumber : dokumen pribadi) dapat remaja lakukan mulai dari diri
sendiri hingga masyarakat luas
Pemerintah Desa Cetan dan pihak untuk mencegah terjadinya stunting.
KB/BA Aisyiyah Cetan juga mendukung Remaja sebagai calon ibu perlu
penuh kegiatan sosialisasi mengenai mengetahui hal ini karena pola asupan
stunting yang kami lakukan terbukti ibu sudah terbentuk sejak masa remaja.
dengan adanya beberapa fasilitas yang Kebiasaan makan yang kurang baik
disediakan seperti tempat, peralatan seperti melewatkan sarapan atau
yang digunakan, dan juga konsumsi. makan malam dan mengonsumsi
Harapan kami semoga angka stunting makanan cepat saji (fast food) atau
dan gizi buruk di Desa Cetan dapat makanan rendah nutrisi (junk food).
berkurang dan segera teratasi.
Pada hari Jum’at, 21 Oktober
2022 pukul 13.30-16.00 WIB, di
Gedung Da’wah Muhammadiyah Desa
Cetan Ceper KKN UNIBA Surakarta
bersama Bidan Desa dan Kader
Posyandu mengadakan sosialisasi
stunting yang dihadiri oleh remaja yang
masih berstatus sebagai pelajar SMP
dan SMA/SMK.

Gambar 4. Dokumentasi mahasiswa


KKN UNIBA Surakarta bersama Bidan

Journal homepage : https://journal.uniba.ac.id/index.php/jpm 173


SIDOLUHUR : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat.
Vol. 02, No. 02, Desember 2022,
E-ISSN. 2828-0032

yang dinarasumberi oleh pihak KUA


dan Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten
yang berkompeten terhadap tumbuh
dan kembang para remaja. Kegiatan
sosialisasi ini terdiri dari beberapa
penyampaian materi, pemateri pertama
disampaikan oleh pihak KUA
Kabupaten Klaten mengenai bahaya
stunting pada remaja dan pendewasaan
usia pernikahan. Sosialisasi
Gambar 5. Pengisian daftar hadir oleh disampaikan kepada para peserta
para remaja dan pendataan KK oleh stunting remaja secara akurat dan
Kader Posyandu Desa Cetan. terperinci.
(Sumber : dokumen pribadi)

Gambar 7. Penyampaian materi oleh


Gambar 6. Pengukuran lingkar lengan pihak KUA Kabupaten Klaten kepada
dan berat badan remaja di Desa Cetan. remaja di Desa Cetan.
(Sumber : dokumen pribadi) (Sumber : dokumen pribadi)

Pemateri kedua yaitu dari Dinas


Kesehatan Kabupaten Klaten
membahas mengenai permasalahan
stunting dan kegunaan pil tambah
darah untuk tumbuh dan kembangnya
para remaja.

Gambar 6. Pengukuran tinggi badan


remaja di Desa Cetan.
(Sumber : dokumen pribadi)

Kegiatan sosialisasi stunting dilakukan


secara langsung atau door to door
kepada remaja yang ada di Desa Cetan

Journal homepage : https://journal.uniba.ac.id/index.php/jpm 174


SIDOLUHUR : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat.
Vol. 02, No. 02, Desember 2022,
E-ISSN. 2828-0032

Gambar 8. Penyampaian materi oleh stunting sejak dini untuk mewujudkan


Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten Zero Stunting.
kepada remaja di Desa Cetan. 2. Pihak mitra dalam hal ini Dinas
(Sumber : dokumen pribadi) Kesehatan dan KUA memperoleh
penguatan dari akademisi dalam
Penyampaian materi sangat menarik menjangkau sosialisasi dan edukasi
disertai dengan pemaparan materi dan dalam memberikan pemahaman
penayangan video animasi terhadap pentingnya pencegahan stunting bagi
permasalahan tentang stunting. masyarakat terutama kalangan remaja.
Antusiasme ditunjukkan dengan respon
peserta yang sangat baik serta adanya Diperlukannya edukasi pada
beberapa pertanyaan dari peserta dan remaja terutama dalam meningkatkan
menguraikan pendapatnya. Hasil pengetahuan tentang pencegahan
pendidikan kesehatan ini diharapkan stunting lainnya dapat memutus mata
dapat meningkatkan pengetahuan serta rantai kejadian stunting pada balita.
pemahaman peserta tentang Diharapkan remaja menjadi agen
pentingnya pemenuhan gizi remaja dan pencegah stunting karena dengan
edukasi pencegahan stunting. Adapun memiliki pengetahuan yang baik
output kegiatan ini ditunjukkan dengan tentang upaya pencegahan stunting
peningkatan pengetahuan peserta harapannya informasi yang diperoleh
tentang pentingnya pemenuhan gizi dapat ditularkan kepada remaja
remaja. sebayanya.

SIMPULAN
Program Sosialisasi dan
Penyuluhan Pencegahan Stunting yang
dilakukan oleh KKN Universitas Islam
Batik (UNIBA) Surakarta secara
langsung atau door to door diharapkan
dapat memberikan edukasi terhadap
masyarakat, remaja dan juga
pemerintah desa sehingga apa yang
menjadi tujuan pencapaian untuk
Gambar 9. Dokumentasi mahasiswa mengurangi angka stunting khususnya
KKN UNIBA Surakarta bersama para di Desa Cetan, Kecamatan Ceper,
remaja, Bidan Desa, Dinas Kesehatan, Kabupaten Klaten dapat terealisasikan
dan Kader Posyandu Desa Cetan. dengan baik dan benar. Upaya
(Sumber : dokumen pribadi) pencegahan dan penurunan angka
stunting harus dilakukan secara
Tujuan dari sosialisasi ini optimal dan perlu didukung dari semua
diharapkan berguna dalam kalangan baik dari elemen pemerintah,
memberikan edukasi dan pemahaman masyarakat, dan keluarga. Kepedulian
kepada remaja tentang pentingnya yang di berikan oleh pemerintah dapat
pencegahan stunting sejak dini antara dilihat dari adanya program posyandu
lain: setiap bulannya dimana setiap bayi,
1. Remaja menjadi faham dan mengerti balita dan anak-anak akan diberikan
pentinya pengetahuan pencegahan imunisasi guna mencegah penyakit

Journal homepage : https://journal.uniba.ac.id/index.php/jpm 175


SIDOLUHUR : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat.
Vol. 02, No. 02, Desember 2022,
E-ISSN. 2828-0032

melalui program imunisasi, pemberian Usia Dini di Indonesia. Jurnal


vitamin dan lain-lain. Kemudian Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak
kepedulian orang tua akan pentingnya Usia Dini, 5(2), 2269-2276.
makanan bergizi serta Pola Hidup doi:10.31004/obsesi.v5i2.1169
Bersih Sehat bagi anak. Olo, A., Mediani, H. S., & Rakhmawati, d.
W. (2021). Hubungan Faktor Air
DAFTAR PUSTAKA dan Sanitasi dengan Kejadian
Stunting pada Balita di
Baroroh, I. (2022, Agustus). Indonesia. Jurnal Obsesi : Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2).
Peningkatan Pengetahuan
Ramayulis, R. (2018). Stop Stunting
tentang Pemenuhan Gizi Remaja
denga Konseling Gizi . Jurnal
dan Edukasi Pencegahan
Swadaya Grup.
Stunting. Jurnal ABDIMAS-HIP ,
Valeriani, D., Wibawa, D. P., Safitri, R., &
3(2), 60-64.
Apriyadi, d. R. (2022). Menuju
Jupri, A., Putra, A. J., Suharni, Sunarwidi,
Zero Stunting Tahun 2023
E., & Rozi, T. (2022, Agustus).
Gerakan Pencegahan Dini
Sosialisasi Kesehatan Tentang
Stunting Melalui Edukasi pada
Stunting, Pendewasaan Usia
Remaja di Kabupaten Bangka.
Pernikahan dan Pengenalan Hak
Kesehatan Reproduksi Remaja. Jurnal Pustaka Mitra, 2(2), 84-
Jurnal Pengabdian Masyarakat 88.
UNW Mataram, 03(02), 107-112. Yadika, A. D., Berawi, K. N., & Nasution,
Klatenkab.go.id. (2021, April 7). Angka d. S. (2019, September).
Stunting Klaten Masih 10,6 Pengaruh Stunting terhadap
Perkembangan Kognitif dan
Persen, Dituntut Intervensi Lebih
Prestasi Belajar. 273-282.
Serius. Retrieved from Pemkab
Klaten:
https://klatenkab.go.id/angka-
stunting-klaten-masih-10,6-
persen-dituntut-intervensi-
lebih-serius/
Laili, U & Andriani D. R(2019, Juni).
Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Pencegahan Stunting.
Jurnal Pengabdian Masyarakat
Ipteks, 5(1), 8-12.
Noviasty, R., Indriani, M., Rahayu, F., &
Firdaus, d. (2020). EDUWHAP
Remaja Siap Cegah Stunting
Dalam Wadah Kumpul Sharing
Remaja. Jurnal Ilmiah
Pengabdian kepada Masyarakat,
4(2).
Nugroho, M. R., Sasongko, R. N., &
Kristiawan, M. (2021). Faktor-
faktor yang Mempengaruhi
Kejadian Stunting pada Anak

Journal homepage : https://journal.uniba.ac.id/index.php/jpm 176

Anda mungkin juga menyukai