Indonesia.
3Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Batik Surakarta, Jl. KH. Agus Salim No.10, Surakarta,
57147, Indonesia.
Email: anandaw314@gmail.com
ABSTRAK
Stunting merupakan penggambaran dari status gizi kurang yang bersifat kronik
pada masa pertumbuhan dan perkembangan sejak awal kehidupan. Stunting
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya sebagai berikut: yang pertama, asupan
gizi yang kurang pada saat 1000 hari pertama kehidupan anak, yaitu ketika anak
masih dalam kandungan sampai dengan anak berusia 2 tahun. Penyebab kedua
yaitu kurangnya asupan protein yang diterima oleh anak. Penyebab ketiga dari
stunting ini adalah dikarenakan pada masa kehamilan, melahirkan, menyusui, dan
pemberiam MPASI, anak tidak mendapatkan asupan nustrisi yang cukup. Sebab ke
empat adalah buruknya kebersihan ingkungan sehingga menyebabkan anak sering
terkena infeksi. Penelitian ini bersifat observasi dan wawancara yang dilakukan di
Desa Cetan, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten. Akibat minimnya pengetahuan
warga desa tentang stunting, maka mahasiswa KKN UNIBA Surakarta bekerjasama
dengan pemerintah Desa Cetan untuk melakukan kegiatan sosialisasi dan
penyuluhan pencegahan stunting. Kegiatan ini berisikan tentang himbauan
pencegahan serta penanganan stunting dengan tepat. Lalu dampak kesenjangan
yang terjadi bila tidak menerapkan pola hidup sehat dan bersih yang bisa
menyebabkan stunting pada anak dan remaja. Dari kegiatan ini, hasil serta target
yang ingin dicapai mahasiswa KKN adalah warga yang memiliki antusiasme yang
tinggi sehingga kegiatan penyuluhan ini berjalan dengan lancar. Warga desa tidak
merasa asing lagi dan mengetahui tentang cara mencegah stunting.
ABSTRACT
secara langsung atau door to door oleh Bidan Desa dan Dinas
kepada masyarakat dan sosialiasasi Kesehatan Kabupaten Klaten.
dengan pembuatan forum diskusi tanya
jawab serta pemberian pemahaman HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk memberikan perubahan agar Stunting adalah masalah gizi
masyarakat Desa Cetan, Kecamatan kronis pada balita yang ditandai
Ceper terbebas dari stunting seperti dengan tinggi badan anak yang lebih
mempraktikkan cara yang benar dalam pendek dari anak dengan usia yang
mencuci tangan atau biasa disebut Cuci sama (Yadika et al., 2019). Menurut
Tangan Pakai Sabun (CTPS), pemberian World Health Organization (WHO),
makanan bergizi kepada anak-anak di stunting adalah kondisi dimana nilai Z-
PAUD Desa Cetan. score tinggi badan menurut umur TB/U
Sosialisasi mengenai pencegahan berdasarkan standar pertumbuhan
stunting anak dan remaja dilakukan mencapai kurang dari -2 standar
secara terpisah. Sosialisasi pencegahan deviasi (SD). Melihat keadaan dan
stunting anak dilakukan pada hari kondisi masyarakat Desa Cetan
Jum’at, 14 Oktober 2022 pukul 08.00- Kecamatan Ceper, khususnya anak-
10.00 WIB di Aula Balai Desa Cetan anak yang menurut data dari pihak
dengan narasumber bidan desa dan puskesmas yang melakukan koordinasi
dihadiri oleh para orang tua murid dan terjun langsung ke setiap posyandu
KB/BA Aisyiyah Cetan. Sedangkan keluarga yang berada di Desa Cetan,
sosialisasi pencegahan stunting remaja dari data yang kami peroleh
dilakukan pada hari Jum’at, 21 Oktober menyebutkan bahwa angka stunting
2022 pukul 13.30-16.00 WIB, di mencapai 35% untuk tahun 2021 akhir
Gedung Da’wah Muhammadiyah Desa kemarin.
Cetan Ceper dengan narasumber Dinas KKN UNIBA Surakarta juga
Kesehatan dan pihak KUA juga dibantu mendapatkan informasi mengenai
para kader posyandu dan dihadiri oleh penyebab tingginya angka stunting
remaja yang masih berstatus sebagai yang ada di Desa Cetan. Informasi yang
pelajar SMP dan SMA. Berikut tahapan di dapatkan tentang penyebab
yang dilakukan : tingginya angka stunting di Desa Cetan
baik dari pihak Puskesmas maupun
1. Tahap pertama, yaitu permohonan dari Kepala Kader Posyandu memiliki
izin kepada Pemerintah Desa Cetan kesamaan yaitu bahwa yang menjadi
dan observasi terkait target penyebab utama tingginya angka
pelaksanaan sosialisasi mengenai stunting di Desa Cetan adalah
stunting Desa Cetan. kurangnya kesadaran para remaja dan
2. Tahap kedua, yaitu persiapan ibu hamil tentang pentingnya
sosialisasi seperti pembersihan mengkonsumsi pil tambah darah yang
tempat untuk acara serta diberikan pada saat posyandu. Masih
mempersiapkan alat dan bahan yang banyak lagi penyebab tingginya angka
digunakan seperti pemasangan MMT stunting di Desa Cetan akan tetapi
atau spanduk, snack, meja, kursi, penyebab utamanya adalah hal
soundsystem, dan lain-lain. tersebut. Kegiatan ketiga yang
3. Tahap ketiga, yaitu pelaksanaan dilakukan adalah ikut berpartisipasi
sosialisasi stunting anak dan remaja dalam kegiatan posyandu. Jenis
posyandu yang diadakan adalah
SIMPULAN
Program Sosialisasi dan
Penyuluhan Pencegahan Stunting yang
dilakukan oleh KKN Universitas Islam
Batik (UNIBA) Surakarta secara
langsung atau door to door diharapkan
dapat memberikan edukasi terhadap
masyarakat, remaja dan juga
pemerintah desa sehingga apa yang
menjadi tujuan pencapaian untuk
Gambar 9. Dokumentasi mahasiswa mengurangi angka stunting khususnya
KKN UNIBA Surakarta bersama para di Desa Cetan, Kecamatan Ceper,
remaja, Bidan Desa, Dinas Kesehatan, Kabupaten Klaten dapat terealisasikan
dan Kader Posyandu Desa Cetan. dengan baik dan benar. Upaya
(Sumber : dokumen pribadi) pencegahan dan penurunan angka
stunting harus dilakukan secara
Tujuan dari sosialisasi ini optimal dan perlu didukung dari semua
diharapkan berguna dalam kalangan baik dari elemen pemerintah,
memberikan edukasi dan pemahaman masyarakat, dan keluarga. Kepedulian
kepada remaja tentang pentingnya yang di berikan oleh pemerintah dapat
pencegahan stunting sejak dini antara dilihat dari adanya program posyandu
lain: setiap bulannya dimana setiap bayi,
1. Remaja menjadi faham dan mengerti balita dan anak-anak akan diberikan
pentinya pengetahuan pencegahan imunisasi guna mencegah penyakit