PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan untuk syarat mengikuti seminar proposal
Oleh
RizkaAdzani Lestari
18193091020
B. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini, peneliti melakukan pembatasan masalah yang
diharapkan tidak menimbulkan persepsi yang sama terhadap penelitian ini,
pembatasan masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini hanya terbatas pada pengetahuan IBU tentang 1000
HPK dengan kejadian Stunting.
2. Penelitian ini hanya terbatas pada responden Ibu dengan Balita
Kategori TB/U Pendek dan Sangat Pendek di Wilayah Kerja
Puskesmas Lamepayung Kuningan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan
pengetahuan ibu tentang 1000 HPK dengan kejadian Stunting pada Balita
di Wilayah Kerja Puskesmas Lamepayung Kuningan.
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang 1000 HPK
dengan kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas
Lamepayung Kuningan.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang 1000 HPK di UPTD
Puskesmas Lamepayung Kuningan.
Untuk mengetahui kejadian stunting
Untuk menganalisis hubungan pengetahuan ibu tentang 1000 HPK
dengan kejadian stunting pada balita di UPTD Puskesmas
lamepayung.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan.
A. Stunting
1. Definisi Stunting
Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2020
tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak, pendek dan
sangat pendek adalah istilah lain dari stunting (stunted).Penentuan
stunting diukur berdasarkan indeks Tinggi Badan Menurut Umur
(TB/U), atau Panjang Badan Menurut Umur (PB/U).Seorang anak
dikatakan stunting apabila nilai z-score dari indeks TB/U atau PB/U
dibawah -2 SD.
2. Penyebab Stunting
Menurut dr. Fatimah Hidayati, Sp.A stunting terjadi karena
kurangnya asupan gizi pada anak dalam 1000 HPK, yaitu semenjak
anak masih dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun. Salah satu
penyebabnya dalah kekurangan asupan protein.Stunting pada anak bisa
disebabkan oleh masalah pada saat kehamilan, melahirkan, menyusui,
atau setelahnya, seperti pemberian MPASI yang tidak mencukupi
asupan nutrisi.Selain nutrisi yang buruk, stunting juga bisa disebabkan
oleh kebersihan lingkungan yang buruk, sehingga anak sering terkena
infeksi.Pola asuh yang kurang baik juga berkontribusi atas terjadinya
stunting.Buruknya pola asuh orang tua seringkali disebabkan oleh
kondisi ibu yang masih terlalu muda, atau jarak antar kehamilan terlalu
dekat.(Imani, 2020)
B. Pengetahuan
1. Definisi Pengetahuan
Secara etimologi, pengetahuan berasal dari bahasa Inggris
knowledge. Sedangkan secara terminologi, Sidi Gazalba menjelaskan
bahwa pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil pekerjaan
tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal, sadar, insaf,
mengerti, dan pandai. Pengetahuan itu adalah semua milik atau isi
pikiran.(Rusmini, 2014)
2. Jenis Pengetahuan
Burhanuddin Salam mengemukakan bahwa pengetahuan yang dimiliki
manusia ada empat, yaitu :
a. Pengetahuan biasa
Pengetahuan biasa yaitu pengetahuan yang dalam filsafat
dikatakan dengan istilah common sense dan sering diartikan
dengan good sense, karena seseorang memiliki sesuatu di mana ia
menerima secara baik. Common sense diperoleh dari pengalaman
sehari-hari, seperti air dapat dipakai untuk menyiram bunga,
makanan dapat memuaskan rasa lapar, dan sebagainya.
b. Pengetahuan ilmu
Pengetahuan ilmu yaitu ilmu sebagai terjemahan dari
science. Ilmu pada prinsipnya merupakan usaha untuk
mengorganisasikan dan mensistematisasikan common sense, suatu
pengetahuan yang berasal dari pengalaman dan pengamatan dalam
kehidupan sehari-hari, kemudian dilanjutkan dengan suatu
pemikiran secara cermat dan teliti dengan menggunakan berbagai
metode.
c. Pengetahuan filsafat
Pengetahuan filsafat yaitu pengetahuan yang diperoleh dari
pemikiran yang bersifat kontemplatif dan spekulatif.Pengetahuan
filsafat lebih menekankan pada universalitas dan kedalaman kajian
tentang sesuatu, dan biasanya memberikan pengetahuan yang lebih
menekankan pada universalitas dan kedalaman kajian tentang
sesuatu, dan biasanya memberikan pengetahuan yang reflektif dan
kritis.
d. Pengetahuan agama
Pengetahuan agama yaitu pengetahuan yang hanya
diperoleh dari Tuhan melalui para utusan-Nya, yang bersifat
mutlak dan wajib diyakini oleh para pemeluk agama.Pengetahuan
agama yaitu pengetahuan yang hanya diperoleh dari Tuhan melalui
para utusan-Nya, yang bersifat mutlak dan wajib diyakini oleh para
pemeluk agama.
3. Sumber Pengetahuan
Sebagai alat untuk mengetahui terjadinya pengetahuan menurut
John Hospers dalam Abbas Hamami M, mengemukakan ada enam hal,
yaitu sebagai berikut:
a. Pengalaman indera (sense experience)
Penginderaan merupakan alat yang paling penting dalam
memperoleh pengetahuan, merupakan alat untuk menyerap segala
sesuatu objek yang ada di luar diri manusia.Jadi, pengetahuan
berawal dari kenyataan yang dapat diindera.Pengetahuan yang
benar berdasarkan pengalaman yang kongkret dikembangkan
melalui paham empirisme, yang mempergunakan metode induktif
dalam menyusun pengetahuannya.
b. Nalar (reason)
Nalar adalah salah satu corak berpikir dengan
menggabungkan dua pemikiran atau lebih dengan maksud untuk
mendapatkan pengetahuan baru.Pengetahuan yang benar
berdasarkan rasional yang abstrak dikembangkan melalui paham
rasionalisme, yang mempergunakan metode deduktif dalam
menyusun pengetahuannya.
c. Otoritas (authority)
Otoritas adalah kekuasaan yang sah yang dimiliki oleh
seseorang dan diakui oleh kelompoknya.Otoritas menjadi salah
satu sumber pengetahuan karena kelompoknya memiliki
pengetahuan melalui seseorang yang mempunyai kewibawaan
dalam pengetahuannya.
d. Intuisi (intuition)
Intuisi adalah kemampuan yang ada pada diri manusia yang
berupa proses kejiwaan dengan tanpa suatu rangsangan atau
stimulus mampu untuk membuat pernyataan yang berupa
pengetahuan. Intuisi merupakan pengetahuan yang didapatkan
tanpa melalui proses penalaran tertentu. Intuisi bersifat personal
dan tidak bisa diramalkan; sebagai dasar untuk menyusun
pengetahuan secara teratur, maka intuisi tidak bisa diandalkan.
e. Wahyu (revelation)
Wahyu adalah berita yang disampaikan oleh Tuhan kepada
nabi dan rasul-Nya untuk kepentingan umatnya.Kita mempunyai
pengetahuan melalui wahyu karena ada kepercayaan tentang
sesuatu yang disampaikan itu.
f. Keyakinan (faith)
Keyakinan adalah suatu kemampuan yang ada pada diri
manusia yang diperoleh melalui kepercayaan.Keyakinan yang
dimaksud adalah kemampuan kejiwaan manusia yang merupakan
pematangan dari kepercayaan.Kepercayaan bersifat dinamis;
mampu menyesuaikan dengan keadaan yang sedang terjadi,
sedangkan keyakinan sangat statis; kecuali ada bukti-bukti baru
yang akurat dan sesuai.
C. 1000 HPK
1. Definisi 1000 Hari Pertama Kehidupan
Periode emas adalah istilah untuk mendefinisikan 1000
HPK.Seribu hari pertama kehidupan merupakan masa awal kehidupan
saat masih berada dalam kandungan hingga 2 tahun pertama
kehidupan. Seribu hari pertama kehidupan menjadi penting karena
pada masa itu, kondisi pertumbuhan dan perkembangan anak sangat
cepat dan pesat sehingga akan berdampak terhadap kesehatan pada
masa yang akan datang.(Sudargo dkk., 2018)
2. Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan
Seribu hari pertama kehidupan mencakup masa dalam kandungan,
masa pemberian ASI eksklusif, dan masa pemberian ASI dan makanan
pendamping ASI. Apabila masa penting tersebut tidak diperhatikan
secara benar, peluang mendapat gangguan pertumbuhan dan
perkembangan akan lebih besar bila dibandingkan dengan
mendapatkan perhatian secara benar, peluang mendapat gangguan
pertumbuhan dan perkembangan akan lebih besar bila dibandingkan
dengan yang mendapatkan perhatian serius. Gangguan pada 1000 hari
pertama kehidupan mempengaruhi tumbuh kembang anak pada masa
yang akan datang dan mayoritas bersifat permanen (Gerakan 1000
HPK, 2013).(Sudargo dkk., 2018)
Alasan mengapa 1000 hari pertama kehidupan menjadi penting
ialah pada masa itu pertumbuhan dan perkembangan anak berada
dalam masa yang riskan.Pada saat itu, terutama dalam kandungan,
organ-organ penting mulai terbentuk dan berkembang.Setelah itu,
masa 2 tahun setelah kelahiran merupakan masa anak mulai
beradaptasi dengan lingkungannya, berkembang dan mulai
berfungsinya organ-organ, serta merupakan puncak perkembangan
kognisi anak.Seribu hari pertama menjadi riskan bagi anak untuk
terjadi gangguan terutama karena asupan zat gizi yang kurang maupun
berlebih.Kedua hal tersebut tentunya tidak baik untuk kesehatan anak.
Di Indonesia, hal yang sering terjadi adalah kurang asupan zat gizi.
(Sudargo dkk., 2018)
E. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir adalah konstruksi berfikir yang bersifat logis
dengan argumentasi yang konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang
telah berhasil disusun (Sony Faisal R dan Bagya Mujiyanto, 2017:47).
Secara garis besar keranga berfikir penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Keterangan :
: Yang diteliti
: Mempengaruhi
B. Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya. Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai
atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu
orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.
(Sugiyono, 2017: 38)
Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai
berikut :
3. Besar Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. (Sugiyono, 2017 : 81). Untuk menentukan
besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan
rumus slovin sebagai berikut :
N
n=
1+( N e2 )
N
n= 2
1+( N e )
60
n=
1+¿ ¿
n=52,17
G. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung oleh
peneliti yaitu hasil pengisian kuesioner pengetahuan ibu tentang 1000
HPK dengan kejadian stunting balita di Wilayah Kerja Puskesmas
Lamepayung Kuningan.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang tidak diperoleh secara
langsung atau data yang dikumpulkan oleh kantor/instansi dan sudah
dalam bentuk informasi. Dalam penelitian ini data sekunder tentang
stunting diperoleh dari Puskesmas Lamepayung Kuningan dimana
penelitian akan dilaksanakan.
H. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan instrumen berupa naskah pernyataan kesiapan menjadi
responden.
2. Menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada responden dan
meminta tanda tangan pada lembar persetujuan.
3. Melakukan pengisian kuesioner pengetahuan ibu tentang 1000 HPK
oleh responden.
4. Pengukuran antropometri pada balita
I. Instumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.(Sugiyono, 2017).
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan, antara lain :
1. Kuesioner Penelitian
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada kepada responden untuk dijawabnya. (Sugiyono,
2017).Kuesioner dalam penelitian ini merupakan pertanyaan mengenai
pengetahuan ibu tentang 1000 HPK.
F
P= x 100 %
n
Keterangan :
P : Proporsi
F : Frekuensi dari setiap alternatif jawaban yang menjadi
pilihan yang telah dipilih responden atas pertanyaan yang diajukan.
N : Jumlah seluruh frekuensi seluruh alternatif jawaban yang
menjadi pilihan responden selaku sampel penelitian.
b. Analisis Bivariat
Analisis Bivariat adalah suatu analisis yang dilakukan
untuk mengetahui hubungan atau korelasi antara variabel bebas
dengan variabel terikat (Notoatmodjo, 2018)
Pada analisis ini menggunakan uji statistik Korelasi
Spearman Rankyang dilakukan untuk menentukan hubungan
tertentu.Uji tersebut diambil berdasarkan pertimbangan bahwa
variabel bebas dan variabel terikat menurupakan data kategori
ordinal. Maka digunakan Korelasi Rank Spearman dengan rumus :
6∑ d
2
ρ¿ 1− 2
n(n −1)
Keterangan :
ρ : Koefisien Korelasi Rank Spearman
di : Selisih antar rangkiing 2 variabel
n : Banyaknya pasangan data
Setelah didapat nilai korelasi rank spearman (ρ) maka,
diambil dasar pengambilan keputusannya dengan membandingkan
(ρ) hitung dengan (ρ) tabel, sebagai berikut :
- Jika (ρ) hitung >(ρ) tabel, maka H0 ditolak artinya
signifikan
- Jika (ρ) hitung <(ρ) tabel, maka H0 diterima artinya tidak
signifikan.
K. Hipotesis Statistika
Berdasarkan uji statistik dapat disimpulkan bahwa :
- Ha ρ ≠ 0 : Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang 1000
HPK dengan kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja
Puskesmas Lamepayung Kuningan Tahun 2022 (ρ value > 0,05).
- Hoρ ≠ 0: Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang
1000 HPK dengan kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja
PuskesmasLamepayung Kuningan Tahun 2022 (ρ value ≤ 0,05).
DAFTAR PUSTAKA