Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH EKSTRAK BUAH STROBERI (Fragaria vesca L.

) TERHADAP SERUM
GLUTAMIC-PYRUVIC TRANSAMINASE (SGPT) PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)
JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI PARASETAMOL DOSIS TINGGI

Vivi Arviandini,
Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya
Korespondensi: Vivi Arviandini, Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya,
viviarvi96@gmail.com

ABSTRAK

Pemberian parasetamol dosis tinggi dapat meningkatkan jalur metabolisme yang


menghasilkan N-asetil-p-benzoquinonimin (NAPQI). NAPQI bersifat reaktif sehingga
mengakibatkan stres oksidatif yang mengakibatkan nekrosis jaringan hepar sehingga terjadi
peningkatan aktivitas SGPT. Ekstrak buah stroberi mengandung flavonoid, vitamin C, dan
karotenoid yang berfungsi sebagai antioksidan sehingga dapat meredam stres oksidatif
pada hepar dan diharapkan dapat menurunkan aktivitas SGPT.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Hang Tuah
Surabaya. Digunakan 24 ekor tikus putih jantan galur Wistar yang dibagi menjadi 3
kelompok: kelompok hewan coba yang diberi pakan standar, kelompok hewan coba yang
diberi parasetamol 1750 mg/kgBB pada hari ke 8, dan kelompok hewan coba yang diberi
ekstrak buah stroberi 200 mg/kgBB/hari selama 10 hari dan parasetamol 1750 mg/kgBB
pada hari ke 8. Pada hari ke 11, hewan coba dikorbankan dan dilakukan pemeriksaan SGPT
dengan metode spektofotometri.
Hasil uji One-Way Anova menunjukkan perbedaan bermakna (p =0,007) antara
aktivitas SGPT kelompok hewan coba yang diberi pakan standar ( =74,29 6,06 U/L) dan

kelompok hewan coba yang diberi parasetamol dosis tinggi ( =106,44 32.38 U/L). Terdapat
perbedaan bermakna (p = 0,045) aktivitas SGPT antara kelompok hewan coba yang diberi
parasetamol dosis tinggi ( =106,44 32.38 U/L) dan kelompok hewan coba yang diberi

parasetamol dosis tinggi dan ekstrak buah stroberi ( =83,55 17,28 U/L).
Kesimpulan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa parasetamol dosis tinggi
meningkatkan secara bermakna aktivitas SGPT dan ekstrak buah stroberi menurunkan
secara bermakna aktivitas SGPT karena stroberi mengandung flavonoid, vitamin C, dan
karotenoid yang berfungsi sebagai antioksidan.

Kata kunci: Parasetamol, SGPT, Fragaria veca L.

ABSTRACT

Administration of high dose paracetamol increases the metabolism that produces N-


acetyl-p-benzoquinonimine (NAPQI). NAPQI have the reactive characteristic that cause
oksidative stress that cause liver necrosis and increase SGPT activity. Strawberry Extract
consists flavonoid, vitamin C and carotenoid that functions as antioxidants and reduce
oxidative stress, and hopefully may decrease SGPT activity.
The research was conducted in Laboratory of Biochemistry Faculty of Medicine Hang
Tuah University, Surabaya. This research used 24 male Wistar rats divided into 3 groups :
group of rats fed with standard food, group of rats that were given paracetamol 1750
mg/kgBW on day 8, and the group of rats that were given strawberry extract 200
mg/kgBW/day for 10 days and paracetamol 1750 mg/kgBW on day 8. On 11th day all rats
were sacrificed and SGPT activity were measured using spectofometry method.

1
The result one way anova test showed that there was significant diffrence (p=0.007)
of SGPT activity between group were given fed with standard food ( =74.29 6,06 U/L) and
group of rats that received high dose paracetamol ( =106,44 32.38 U/L). There was
signficant difference (p= 0.045) of SGPT activity between group of rats that received high
dose paracetamol ( =106.44 32.38 U/L) and group of rats that received high dose
paracetamol and strawberry extract ( =83.55 17,28 U/L).
The conclusion of the study research showed that high dose pracetamol increased
SGPT significally. Then, strawberry extract decreased SGPT activity. Because strawberry
contains flavonoid, vitamin C and carotenoid that act as antioxidant.

Keywords: Parasetamol, SGPT, Fragaria veca L.

PENDAHULUAN

Secara fisiologis, sel-sel dalam tubuh yang telah dilakukan sebelumnya juga

kita menghasilkan radikal bebas sebagai ditemukan salah satu kelas pigmen flavonoid

hasil dari metabolisme normal. Produksi dalam stroberi yang disebut antosianin

radikal bebas terus bertambah akibat dengan aktivitas anti oksidan yang kuat

paparan toksin dari lingkungan atau iradiasi. (Kamau, 2007).

Radikal bebas adalah bentuk atom yang Penelitian tentang stroberi beberapa

tidak stabil yang mempunyai kemampuan tahun kebelakang ini sering dilakukan,

untuk merusak sel dan merubah gen bila penelitian-peneitian tersebut menunjukan

tidak cepat dinetralkan. Keadaan ini lebih bahwa stroberi memiliki suatu senyawa

dikenal dengan istilah stres oksidatif antioksidan yaitu asam ellagik, merupakan

(Kamau, 2007). zat fitokemikali yang memiliki daya anti

Mekanisme pertahanan tubuh kita dalam karsinogenik dan anti mutagenik. Asam

melawan stres oksidatif dibantu oleh enzim- ellagik 3 tersedia dalam bentuk suplemen,

enzim seperti dismutase, katalase, sedangkan pada tumbuhan asam ellagik

reduktase dan peroksidase. Selain itu buah berada dalam bentuk elligitanin yaitu bentuk

stroberi juga mempunyai peranan sebagai asam ellagik yang berikatan dengan molekul

antioksidan kimiawi, seperti sumber vitamin gula yang mempunyai kemampuan

C yang memiliki antioksidan level tinggi antioksidan. Kandungan asam ellagik dalam

dibandingkan buah lainnya. Pada penelitian

2
buah stroberi berkisar antara 0,43 - 4,64 mg (±80%) terkonjugasi dengan asam

per gram berat kering (Hannum, 2004). glukoronat dan asam sulfat dan sebagian

Kemampuan antioksidan dari asam kecil dioksidasi oleh sistem Mixed Function

ellagik atau elligitanin dalam golongan buah Oxidase (MFO) dengan komponen

beri adalah dengan mengikat radikal bebas utamanya sitokrom P450 menjadi metabolit

oksigen atau singlet oksigen (O2 - ) dari reaktif N-asetil-p-benzoquinoneimine

dalam ataupun luar sel. (NAPQI) (Gibson and Skett, 1991; Dollery,

Derivat senyawa bioaktif dalam 1991; Vandenberghe, 1996).

golongan buah beri seperti hyrolyzable Pada pemberian parasetamol dosis

tannins, anthocyanins, flavonols, flavonol tinggi, metabolit reaktif ini dipercaya sebagai

dan hydroxinnamic acid dapat memberi efek senyawa yang menimbulkan kerusakan

anti kanker melalui mekanisme yang pada hati. Mekanisme toksisitasnya sampai

komplek dan terjadi bersamaan serta saling saat ini masih kontroversial. Untuk

melengkapi. Hal ini meliputi efek anti oksidan memudahkan, hipotesis mekanisme nya

sebagai pengikat radikal bebas ataupun dibagi menjadi dua yaitu melalui interaksi

bekerja secara tidak langsung melalui kovalen dan interaksi non kovalen. Interaksi

aktivitas anti oksidan yang melindungi DNA kovalen, terjadi karena pemberian

dari kerusakan, pengaturan enzim-enzim parasetamol dosis tinggi akan menguras

penting dalam metabolisme xenobiotik dan kandungan GSH-sitosol sehingga NAPQI

karsinogen, modulasi inti reseptor, ekspresi akan berikatan secara kovalen dengan

gen dan jalur sinyal subseluler akan makromolekul protein sel hati, yang

proliferasi, angiogenesis dan apoptosis mengakibatkan terjadinya kerusakan sel.

(Seeram, 2006). Sedangkan interaksi nonkovalen, melibatkan

Parasetamol atau N-asetil-p-aminofenol pembentukan radikal bebas N-asetil-p-

merupakan derivat paraamino fenol yang semikuinomina (NAPSKI). Pembangkitan

berkhasiat sebagai analgesik-antipiretik. oksigen reaktif, anion superoksida serta

Metabolisme parasetamol terjadi di dalam gangguan homeostasis ca2+, yang

hepar dimana sebagian besar parasetamol semuanya akan menyebabkan terjadinya

3
kerusakan sel hati (Chan et al., 2001; Gillete, Dari pembahasan diatas, parasetamol

1981; Tirmenstein dan Nelson, 1990). merupakan obat yang dapat menyebabkan

Hati merupakan organ tubuh sekaligus hepatotoksik sedangkan stroberi memiliki

kelenjar yang besar dan merupakan pusat kandungan antioksidan seperti vitamin C,

dari metabolisme tubuh. Salah satu indikator asam ellagik atau elligitannin, antosianin,

kerusakan sel-sel hati adalah meningkatnya yang akan meredam radikal bebas yang

aktivitas enzim hati dalam serum, termasuk terbentuk pada pemberian parasetamol

meningkatnya aktivitas SGPT. SGPT dosis tinggi. Stroberi diharapkan mampu

merupakan enzim amino transferase yang memiliki dampak positif untuk meredam

beraktifitas dalam serum digunakan untuk kerusakan hepar karena penggunaan

mengukur indikasi penyakit-penyakit hati. parasetamol. Penelitian ini untuk mengkaji

Kerusakan sel atau degenerasi sel pengaruh ekstrak buah stroberi (Fragaria

menentukan tingginya angka enzim-enzim vesca L.) terhadap SGPT pada tikus putih

yang dilepas dari hati yang rusak tersebut (Rattus norvegicus) jantan galur Wistar yang

(Kaplan, 1993). diinduksi parasetamol dosis tinggi.

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan digunakan adalah randomized the post only

adalah jenis penelitian laboratory control group design.

experimental dimana metode yang

Populasi dan Sampel

Populasi Penelitian

Hewan coba yang digunakan dalam

penelitian ini adalah tikus putih (Rattus

norvegicus) jantan galur Wistar.

4
Sampel

Sampel yang digunakan yaitu tikus yang berumur 2-3 bulan dengan berat badan

putih (Rattus norvegicus) jantan galur Wistar awal antara 150-200 gr sebanyak 24 ekor.

Analisis Data

Dilakukan perhitungan rerata dan antara kelompok tikus yang tidak mendapat

simpang baku aktivitas SGPT dari kelompok parasetamol dan ekstrak buah stroberi,

tikus yang tidak mendapat parasetamol dan kelompok tikus yang mendapat parasetamol

ekstrak buah stroberi, kelompok tikus yang dosis tinggi tanpa ekstrak buah stroberi, dan

mendapat parasetamol dosis tinggi tanpa kelompok yang mendapat parasetamol dosis

ekstrak buah stroberi, dan kelompok yang tinggi dan ekstrak buah stroberi

mendapat parasetamol dosis tinggi dan 200mg/kgBB/hari, dilakukan uji statistika

ekstrak buah stroberi 200mg/kgBB/hari. menggunakan One-Way Anova dengan

Untuk mengetahui apakah terdapat


tingkat kemaknaan yang dipakai adalah
perbedaan aktivitas SGPT yang bermakna
5%.

HASIL PENELITIAN

Aktivitas Serum Glutamic Pyruvic

Transaminase (SGPT) Kelompok

Hewan Coba yang Diberi Pakan

Standar, Kelompok Hewan Coba yang

Diberi Parasetamol Dosis Tinggi dan

Kelompok Hewan Coba yang Diberi

Parasetamol Dosis Tinggi dan Ekstrak

Buah Stroberi (Fragaria vesca L.)

5
Penelitian ini dilakukan di dan Kelompok Hewan Coba

Laboratorium Biokimia Fakultas yang Diberi Parasetamol

Kedokteran Universitas Hangtuah Dosis Tinggi dan Ekstrak

Surabaya. Penelitian menggunakan 24 Buah Stroberi (Fragaria

ekor tikus putih (Rattus norvegicus) jantan vesca L.)

galur Wistar berumur 2-3 bulan yang dibagi

menjadi 3 kelompok perlakuan masing-

masing 8 ekor, yaitu:

1. Kelompok hewan coba yang

diberi pakan standar No K (-) U/L K (+) U/L P U/L


2. Kelompok hewan coba yang
1 64,9 64,3 67,9
diberi parasetamol dosis tinggi
3. Kelompok hewan coba yang 2 67,6 83,6 75,3
diberi parasetamol dosis tinggi 3 69,7 109,6 92,9

dan ekstrak buah stroberi 4 77,9 84,6 88,4

(Fragaria vesca L.). 5 78,5 113 77,3

Aktivitas SGPT kelompok hewan 6 75,8 106,7 61,8

coba yang diberi pakan standar, kelompok 7 81,7 116,9 87,5

hewan coba yang diberi parasetamol dosis 8 78,2 172,8 117,3

tinggi, dan kelompok hewan coba yang Keterangan:

diberi parasetamol dosis tinggi dan ekstrak K (-) : Kelompok hewan coba yang diberi

buah stroberi dapat dilihat pada Tabel 1 pakan standar

Tabel 1 Aktivitas Serum Glutamic K (+) : Kelompok hewan coba yang diberi

Pyruvic Transaminase parasetamol dosis tinggi

(SGPT) Kelompok Hewan P : Kelompok hewan coba yang diberi

Coba yang Diberi Pakan parasetamol dosis tinggi dan

Standar, Kelompok Hewan ekstrak buah stroberi

Coba yang Diberi Rerata dan standar deviasi aktivitas

Parasetamol Dosis Tinggi SGPT kelompok hewan coba yang diberi

6
pakan standar, kelompok hewan coba yang P : Kelompok hewan coba yang diberi

diberi parasetamol dosis tinggi, dan parasetamol dosis tinggi dan

kelompok hewan coba yang diberi ekstrak buah stroberi

parasetamol dosis tinggi dan ekstrak buah Berdasarkan Tabel 2 Dapat

stroberi dapat dilihat pada Tabel 2 diketahui bahwa rata-rata nilai aktivitas

Serum Glutamic Piruvic Transaminase

(SGPT)pada kelompok hewan cobayang

Tabel 2 Rerata dan Simpang Baku diberi pakan standar 74,29 U/L, kelompok

(Standar Deviasi) Aktivitas Serum hewan coba yang diberi parasetamol dosis

Glutamic Pyruvic Transaminase tinggi 106,44 U/L, dan kelompok hewan

(SGPT) Kelompok Hewan Coba coba yang diberi parasetamol dosis tinggi

yang Diberi Pakan Standar, dan ekstrak buah stroberi 83,55 U/L.

Kelompok Hewan Coba yang Dari data tersebut dapat dilihat

Diberi Parasetamol Dosis Tinggi bahwa terjadi kenaikan rerata aktivitas

dan Kelompok Hewan Coba yang SGPT pada kelompok hewan coba yang

Diberi Parasetamol Dosis Tinggi diberi parasetamol dosis tinggi, bila

dan Ekstrak Buah Stroberi dibandingkan dengan hewan coba yang

(Fragaria vesca L.) diberi pakan standar. Penurunan rerata

aktivitas SGPT terjadi pada kelompok


Rerata U/L Simpangan
hewan coba yang diberi parasetamol dosis
Baku
K (-) 74,29 6,06 tinggi dan ekstrak buah stroberi, bila
K (+) 106,44 32,38
P 83,55 17,28 dibandingkan dengan kelompok hewan

Keterangan: coba yang diberi parasetamol dosis tinggi.

K (-) : Kelompok hewan coba yang diberi Hasil lebih jelas dapat dilihat pada

pakan standar diagram batang rerata aktivitas SGPT

K (+) : Kelompok hewan coba yang diberi kelompok hewan coba yang diberi pakan

parasetamol dosis tinggi standar, kelompok hewan coba yang diberi

parasetamol dosis tinggi, dan kelompok

7
hewan coba yang diberi parasetamol dosis parasetamol dosis tinggi dan

tinggi dan ekstrak buah stroberi (Fragaria ekstrak buah stroberi

vesca L.) pada Gambar 1

Hasil Uji Normalitas Aktivitas SGPT

Kelompok Hewan Coba yang Diberi

Pakan Standar, Kelompok Hewan Coba

yang Diberi Parasetamol Dosis Tinggi

dan Kelompok Hewan Coba yang Diberi

Parasetamol Dosis Tinggi dan Ekstrak

Buah Stroberi (Fragaria vesca L.)

Keterangan:
Uji normalitas dilakukan dengan
K (-) : Kelompok hewan coba yang diberi
menggunakan parameter Saphiro Wilk
pakan standar
Karena besar sampel kurang dari 50 (n <
K (+) : Kelompok hewan coba yang diberi
50).
parasetamol dosis tinggi
Hasil uji normalitas masing-masing
P : Kelompok hewan coba yang diberi
kelompok meliputi kelompok hewan coba
parasetamol dosis tinggi dan
yang diberi pakan standar, kelompok
ekstrak buah stroberi
hewan coba yang diberi parasetamol dosis
Gambar 1 Rerata aktivitas SGPT
tinggi, dan kelompok hewan coba yang
kelompok hewan coba yang
diberi parasetamol dosis tinggi dan ekstrak
diberi pakan standar,
buah stroberi dapat dilihat pada Tabel 3.
kelompok hewan coba yang

diberi parasetamol dosis

tinggi, dan kelompok hewan

coba yang diberi

8
Berdasarkan hasil analisis yang terdapat

pada Tabel 5.3, hasil signifikansi masing-

masing kelompok yang meliputi aktivitas

SGPT kelompok hewan coba yang diberi

Tabel 3 Hasil Uji Normalitas pakan standar (p=0,292), kelompok hewan

Aktivitas SGPT Kelompok coba yang diberi parasetamol dosis tinggi

Hewan Coba yang Diberi (p=0,294) dan kelompok hewan coba yang

Pakan Standar, Kelompok diberi parasetamol dosis tinggi dan ekstrak

Hewan Coba yang Diberi buah stroberi (p=0,622) menunjukkan

Parasetamol Dosis Tinggi distribusi data normal.

dan Kelompok Hewan Coba

yang Diberi Parasetamol Uji Homogenitas Aktivitas SGPT

Dosis Tinggi dan Ekstrak Kelompok Hewan Coba yang Diberi

Buah Stroberi (Fragaria Pakan Standar, Kelompok Hewan Coba

vesca L.) dengan Uji yang Diberi Parasetamol Dosis Tinggi

Saphiro-Wilk dan Kelompok Hewan Coba yang Diberi

Parasetamol Dosis Tinggi dan Ekstrak

Tests of Normality Buah Stroberi (Fragaria vesca L.)


Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kelompok Statistic Df Sig. Statistic Df Sig. Data pengukuran aktivitas Serum
SGPT K- .224 8 .200* .901 8 .292
K+ .248 8 .158 .901 8 .294 Glutamic Piruvic Transaminase (SGPT)
P .169 8 .200* .941 8 .622

a. Lilliefors Significance mempunyai distribusi yang normal maka


Correction
dilanjutkan dengan melakukan uji
*. This is a lower bound of the true

significance. homogenitas varians (uji Levene) yang


Keterangan Pengujian:
bertujuan untuk mengetahui kelompok data
a. Jika signifikansi p > 0.05 maka
(K-, K+ dan P) mempunyai varian homogen
data berdistribusi normal
b. Jika signifikansi p < 0.05 maka atau tidak. Uji ini dilakukan dengan taraf

data berdistribusi tidak normal signifikansi (α) = 0,05. Data pengukuran

aktivitas Serum Glutamic Piruvic

9
Transaminase (SGPT) dikatakan homogen Dosis Tinggi dan Ekstrak Buah

jika nilai p > α. Sebaliknya, jika nilai p < α Stroberi (Fragaria vesca L.)

maka data tidak homogen. Hasil pengujian

yang diperoleh disajikan pada Tabel 4. Test of Homogeneity of Variances


SGPT
Tabel 4 Uji Homogenitas Aktivitas Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.637 2 21 .095
SGPT Kelompok Hewan Coba

yang Diberi Pakan Standar,


Berdasarkan 4 diatas, hasil uji
Kelompok Hewan Coba yang
Levene untuk aktivitas Serum Glutamic
Diberi Parasetamol Dosis
Piruvic Transaminase (SGPT) mempunyai
Tinggi dan Kelompok Hewan
nilai p = 0,095. Hal ini berarti varian data
Coba yang Diberi Parasetamol
aktivitas Serum Glutamic Piruvic

Transaminase (SGPT) homogen (p > 0,05).

Hasil Uji Anova Aktivitas SGPT Rerata tinggi dan ekstrak buah stroberi. Hasil dari

Kelompok Hewan Coba yang Diberi uji Anova dapat dilihat pada Tabel 5.

Pakan Standar, Kelompok Hewan Coba

yang Diberi Parasetamol Dosis Tinggi

dan Kelompok Hewan Coba yang Diberi

Parasetamol Dosis Tinggi dan Ekstrak

Buah Stroberi (Fragaria vesca L.)

Uji Anova adalah uji parametrik

yang digunakan untuk membandingkan

apakah terdapat perbedaan antara

kelompok hewan coba yang diberi pakan

standar, kelompok hewan coba yang diberi

parasetamol dosis tinggi, dan kelompok

hewan coba yang diberi parasetamol dosis

Tabel 5 Hasil Uji Analisis Varian Satu

10
Arah (One Way Anova) Aktivitas SGPT Kelompok Hewan Coba

Aktivitas SGPT Rerata yang Diberi Pakan Standar, Kelompok

Kelompok Hewan Coba yang Hewan Coba yang Diberi Parasetamol

Diberi Pakan Standar, Dosis Tinggi dan Kelompok Hewan

Kelompok Hewan Coba yang Coba yang Diberi Parasetamol Dosis

Diberi Parasetamol Dosis Tinggi dan Ekstrak Buah Stroberi

Tinggi dan Kelompok Hewan (Fragaria vesca L.)

Coba yang Diberi Parasetamol

Dosis Tinggi dan Ekstrak Buah Uji Post Hoc Test dengan uji LSD

Stroberi (Fragaria vesca L.) digunakan untuk mengetahui pasangan

ANOVA kelompok sampel yang saling berbeda


SGPT
Sum of Mean secara signifikan dan pasangan kelompok

Squares Df Square F Sig. sampel yang tidak berbeda, maka akan


Between
4382.011 2 2191.005 4.749 .020 diketahui perlakuan mana yang paling
Groups
Within berpengaruh terhadap penurunan aktivitas
9688.528 21 461.358
Groups
SGPT pada tikus putih (Rattus norvegicus)
Total 14070.538 23

jantan galur Wistar yang diinduksi

BerdasarkanTabel 5 menunjukkan parasetamol dosis tinggi.

signifikansi p-value = 0,020 yaitu <α (0.05),

maka dapat diambil kesimpulan bahwa

“paling tidak terdapat perbedaan hasil

SGPT antara ketiga kelompok”. Untuk

mengetahui kelompok mana yang

mempunyai perbedaan bermakna, maka Tabel 6 Uji Post-Hoc LSD Aktivitas

dilakukan analisis Post Hoc. Analisis Post SGPT Kelompok Hewan Coba

Hoc untuk uji Anova menggunakan uji LSD. yang Diberi Pakan Standar,

Kelompok Hewan Coba yang

Analisis Post Hoc Dengan uji LSD Diberi Parasetamol Dosis

11
Tinggi dan Kelompok Hewan kelompok hewan coba yang diberi pakan

Coba yang Diberi Parasetamol standar dengan kelompok hewan coba

Dosis Tinggi dan Ekstrak Buah yang diberi parasetamol dosis tinggi (p =

Stroberi (Fragaria vesca L.) 0,007) dan antara kelompok hewan coba

yang diberi parasetamol dosis tinggi dan

Multiple Comparisons
kelompok hewan coba yang diberi
SGPT

LSD
parasetamol dosis tinggi dan ekstrak buah
95% Confidence
Mean Interval
stroberi (p = 0,045) terbukti dengan tingkat
(I) (J) Difference Std. Lower Upper

Kelompok Kelompok (I-J) Error Sig. Bound Bound


signifikansi di bawah 0,05. Sedangkan
K- K+ -32.15000* 10.73963 .007 -54.4843 -9.8157
P -9.26250 10.73963 .398 -31.5968 13.0718
antara kelompok hewan coba yang diberi
K+ K- 32.15000* 10.73963 .007 9.8157 54.4843
*
P 22.88750 10.73963 .045 .5532 45.2218
P K- 9.26250 10.73963 .398 -13.0718 31.5968 pakan standar dengan kelompok hewan
*
K+ -22.88750 10.73963 .045 -45.2218 -.5532
*. The mean difference is significant at the 0.05 level. coba yang diberi parasetamol dosis tinggi

dan ekstrak buah stroberi (p = 0,398) tidak


Berdasarkan Tabel 6, menunjukkan
terdapat perbedaan yang signifikan,
bahwa terdapat perbedaan yang bermakna
terbukti dengan tingkat signifikansi di atas
rata-rata aktivitas SGPT antar kelompok
0,05.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis, rerata Parasetamol merupakan obat

kelompok hewan coba yang diberi pakan analgesik antipiretik yang apabila digunakan

standar (74,29 U/L) menunjukkan perbedaan pada dosis berlebihan atau dalam jangka

secara bermakna (p = 0,007) bila waktu lama dapat menimbulkan efek toksik

dibandingkan dengan hewan coba yang pada hepar. Ketika pemakaian parasetamol

diberi parasetamol dosis tinggi (106,44 U/L). melebihi batas terapi, jalur glukoronidasi dan

Keadaan ini menunjukkan bahwa pemberian sulfatasi menjadi jenuh dan jalur oksidasi

parasetamol dosis tinggi dapat sitokrom P-450 menjadi meningkat.

meningkatkan secara bermakna aktivitas Akibatnya NAPQI (N-acetyl-p-benzoquinone

SGPT bila dibandingkan kelompok yang imine) yang merupakan metabolit toksik dari

diberi pakan standar. parasetamol dapat bertahan dengan

12
makromolekul protein sel hepar sehingga negatif dan kelompok perlakuan. Hal ini

terjadi kematian sel atau nekrosis sel hepar sesuai dengan teori Correia, 1997; dan

(Davis et al., 1976). Rajkapoor et al., 2008, bahwa parasetamol

Hepar merupakan organ tubuh dalam dosis tinggi menyebabkan

sekaligus kelenjar yang besar dan pengosongan glutation akibat banyaknya

merupakan pusat dari metabolisme tubuh. glutation yang terpakai. Akibatnya, terjadi

Salah satu indikator kerusakan sel-sel hepar akumulasi dari metabolit NAPQI. Metabolit

adalah meningkatnya aktivitas enzim hati ini akan bereaksi dengan gugus nukleofilik

dalam serum, termasuk meningkatnya yang terdapat pada makromolekul sel,

aktivitas SGPT. SGPT merupakan enzim seperti protein, menghasilkan

amino transferase yang beraktifitas dalam hepatotoksisitas. Kerusakan hepar ini

serum digunakan untuk mengukur indikasi ditunjukkan oleh tingginya aktivitas SGPT

penyakit-penyakit hati. Kerusakan sel atau pada kelompok parasetamol. Nekrosis atau

degenerasi sel menentukan tingginya angka kerusakan membran melepaskan enzim ini

enzim-enzim yang dilepas dari hati yang ke dalam sirkulasi dan dapat diukur dalam

rusak tersebut. serum. Peningkatan aktivitas SGPT

Parasetamol yang diberikan pada mengindikasikan adanya kebocoran seluler

kelompok kontrol menyebabkan sel dan hilangnya integritas fungsional dari

kehilangan fungsi atau aktifitasnya bahkan membrane sel hepar (Correia, 1997; dan

terjadi kematian sel dan lisis (Jawi et Rajkapoor et al., 2008).

al.,2008). Hal ini terjadi karena parasetamol Hasil penelitian menunjukkan bahwa

mengandung radikal bebas yang berpotensi setelah pemberian ekstrak buah stroberi

dasar untuk merusak sel. menunjukkan adanya penurunan

Pada penelitian ini kelompok yang aktivitasSerum Glutamic Piruvic

hanya diberi parasetamol dosis tinggi atau Transaminase (SGPT) pada tikus putih

K+ (kelompok kontrol positif) menunjukkan jantan galur Wistar (Rattus norvegicus) yang

aktivitas enzim SGPT yang tinggi diinduksi parasetamol dosis tinggi, nilai

dibandingkan dengan kelompok kontrol aktivitas Serum Glutamic Piruvic

13
Transaminase (SGPT) kelompok perlakuan stroberi juga memiliki kandungan tannin,

yaitu lebih kecil dari pada nilai SGPT antosianin, flavonoid (Kamau, 2007;

kelompok yang diinduksi parasetamol dosis Khairuzzaman, 2009; Hannum, 2004;

tinggi. Seeramet al.,2006).

Hasil ini menunjukkan bahwa Kerusakan sel hepar sendiri dimulai

pemberian ekstrak buah stroberi mampu dengan suatu keadaan di mana jalur

untuk menurunkan aktivitas Serum Glutamic glukoronidasi dan jalur sulfatasi yang

Piruvic Transaminase (SGPT) serum pada digunakan oleh parasetamol untuk

tikus putih jantan Strain Wistar (Rattus dimetabolisme oleh tubuh mengalami

norvegicus) yang diinduksi parasetamol kejenuhan dikarenakan meningkatnya kadar

dosis tinggi. oksidan yang masuk. Dalam penelitian ini

Adanya penurunan aktivitas Serum diperankan oleh perlakuan pemberian

Glutamic Piruvic Transaminase (SGPT) pada parasetamol dosis tinggi. Keadaan demikian

tikus putih jantan galur Wistar (Rattus memaksa tubuh untuk menggunakan jalur

norvegicus) yang diinduksi parasetamol sitokrom P450 untuk melakukan

dosis tinggi lebih disebabkan karena buah metabolisme parasetamol. Digunakannya

stroberi memiliki kandungan fitokimia yang jalur sitokrom P450 akan menghasilkan

berperan dalam aktifitas antioksidan dan suatu produk metabolit yang sering disebut

dapat menghambat terjadinya stress sebagai NAPQI (N-asetil-p-

oksidatif, antara lain : asam ellagik dan benzoquinonimin). Peningkatan jumlah

vitamin C yang ada dalam buah stroberi NAPQI akan ditanggulangi oleh enzim GSH

memiliki efek antioksidan yang berfungsi (gluthatione-sulf-hidiril) hepar untuk diubah

untuk mengikat radikal bebas yang dapat menjadi metabolit sistein dan metabolit

merusak sel hepar dan dapat memberi efek merkapturat yang kemudian akan dibuang

anti kanker. Hal ini menunjukan bahwa bersama urin atau yang dikenal sebagai

pemberian ekstrak buah stroberi dapat proses eksresi (Arief, 2006). Jumlah

mengurangi kerusakan sel hepar akibat NAPQI yang meningkat tajam akibat adanya

induksi parasetamol dosis tinggi karena perlakuan pemberian parasetamol dosis

14
tinggi mengakibatkan GSH kewalahan sekunder sudah tersedia dan berikatan

dikarenakan produksi GSH memang lambat. dengan NAPQI. Sehingga, antioksidan

Untuk itu, dengan adanya peningkatan memang mampu mencegah pembentukan

suplai yang diberikan kepada tubuh dalam radikal bebas dan membantu dalam

bentuk antioksidan sekunder dari buah memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan

stroberi (Fragaria vesca L.) akan membantu oleh radikal bebas. Meningkatnya jumlah

GSH dalam menangani peningkatan jumlah antioksidan menjadi pemasok ketersediaan

NAPQI yang terbentuk akibat mekanisme glutation yang akan mampu membantu

metabolisme tubuh yang secara langsung mengurangi kerusakan pada hepar (Sayuti,

dilakukan oleh hepar. Suatu kondisi dimana 2015).

sel hepar akan diikat oleh NAPQI (senyawa Berdasarkan pembahasan diatas

yang bersifat bebas akan mengikat asam dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak

amino) akan menjadi rusak, dapat buah stroberi (Fragaria vesca L.) dosis 200

tertanggulangi dengan banyaknya suplai mg/kgBB/hari pada tikus menurunkkan

antioksidan sekunder yang telah disediakan secara bermakna aktivitas SGPT pada

terlebih dahulu oleh ekstrak buah stroberi kelompok tikus yang diinduksi parasetamol

(Fragaria vesca L.) sebagai mekanisme dosis tinggi dan mendapat ekstrak buah

perlindungan. Maka dari itu, kerusakan sel stroberi (Fragaria vesca L.) bila

hepar dapat terminimalisir dengan baik dibandingkan dengan kelompok tikus yang

dimana sebelum NAPQI akan berikatan diinduksi parasetamol dosis tinggi tanpa

dengan asam amino sel hepar dan merusak mendapat ekstrak buah stroberi (Fragaria

sel hepar, sebagian besar antioksidan vesca L.).

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan penelitian Pengaruh Ekstrak norvegicus) Jantan Galur Wistar Yang

Buah Stroberi (Fragaria vesca L.) Terhadap Diinduksi Parasetamol Dosis Tinggi, maka

Serum Glutamic Pyruvic Transaminase dapat disimpulkan bahwa:

(SGPT) Pada Tikus Putih (Rattus

15
1. Pemberian parasetamol dosis mg/kgBB/ hari menurunkan aktivitas

1750mg/kgBB pada hari ke-8 dapat SGPT secara bermakna pada

meningkatkan secara bermakna kelompok tikus yang diinduksi

aktivitas SGPT tikus putih. parasetamol dosis tinggi.


2. Ekstrak buah stroberi (Fragaria

vesca L.) dengan dosis 200

Saran

1. Perlu dilakukan penelitian klinik pada stroberi, untuk mendapatkan gambaran

manusia untuk mengetahui pengaruh pengaruh ekstrak buah stroberi pada

hepatoproteksi dari buah stroberi. SGPT dengan berbagai variasi dosis,

2. Perlu dilakukan pelitian dengan “dose sekaligus mengkaji toksisitasnya.

effect relationship” ekstrak buah

DAFTAR PUSTAKA

Arief, Sjamsul. 2006. Radikal Bebas. Combating Oxidative Stress:

http://www.Pediatrik.com/buletin/06224 Detoxification of Acetaminophen. USA:

113752-xozus61.pdf. Diakses tanggal Proc Nati Acad Sci.

30 Oktober 2017 Davis M, et al., 1976. Paracetamol overdose

Chan, K, Han, XD,KaN, YW. 2001. An in man : Relationship between patern

Important Function of Nrf2 in of urinary metabolites and severity of

16
liver damage. (Juarts J Med XL : 181- Sayuti, K.; Rina Yenrina: Antioksidan Alami

189) dan Sintetik; Andalas Univesity Press:

Dollery, Colin. 1991. Therapeutic DRUG. Padang, 2015

Churchill Livingstone. A 143. Seeram, N. P., Lee, R., Scheuller, H. S., and

Gibson G.G., Skett P. 1991. Pengantar Heber, D. 2006. Identification of

Metabolisme Obat. Jakarta : phenolic compounds in strawberries by

Universitas Indonesia. liquid chromatography electrospray

Hanum, Yuhilza. 2004. Analisis Ekonomi ionization mass spectroscopy, Food

Industri Farmasi Indonesia. Disertasi Chem., 97: 1-11.

Universitas Gunadarma. Jakarta

Jawi, I. M., Indrayani, A., Sumardika, I.W.,

dan Yasa, IWP S., 2008. Efek

Parasetamol terhadap Kadar SGPT

dan SGOT Darah Mencit yang

diberikan Alkohol Akut dan Alkohol

Kronis. Pusat Dokumentasi dan

Informasi Ilmiah, Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia

Kamau, C., 2007. Fruit Juices : Ellagic Acid

Concentration and Sensory Appeal ,

Bowling Green State University:

Thesis.

Kaplan R. M. dan Saccuzzo D. P. (1993) :

Psychological Testing principles,

application, and issues, Brooks/Cole

Publishing Company, Pacific Grove,

California, 141

17

Anda mungkin juga menyukai