Anda di halaman 1dari 27

Laporan Kasus

“Geriatric Problem”
Maisura
Risna Oktavia
Yanis Indiana Y.
Yurizna Almira

Dokter Pembimbing
dr. M.Darma Muda Setia, Sp.PD
DEFINISI
Teori Proses Menua

1. Teori Radikal bebas


2. Teori glikosilasi
3. Teori DNA repair
Karakteristik pasien geriatri dan
sindrom geriatri

1. Multipatologi
2. Daya cadangan faal menurun
3. Gejala dan tanda penyakit yang tidak
khas.
4. Penurunan status fungsional
Geriatric giant
1. Imobilisasi  8. Isolasi (depresi) 
2. Instabilitas dan jatuh 9. Inanisi (malnutrisi) 
3. Inkontinensia urin dan alvi  10. Iatrogenesis 
4. Intellectual Impairment 11. Insomnia
(demensia)  12. Immune-deficiency
5. Infeksi  13. Impotensi
6. Impairment of hearing and vision 14. Impecunity (kemiskinan)
7. Impaksi (konstipasi) 
IMOBILISASI

 Keadaan tidak bergerak atau tirah baring


selama 3 hari atau lebih dengan gerak
anatomik yang hilang akibat perubahan
fungsi.
Penyebab umum imobilisasi pada
usia lanjut
 Gangg muskuloskeletalOsteoporosis
 Gangg neurologisStroke
 Penyakit kardiovaskulerPJK
 Penyakit paruPPOK
 Faktor sensorikgg. penglihatan
 Penyebab lingkungan
 Nyeri akut atau kronik
Komplikasi akibat imobilisasi
 MuskuloskeletalOsteoporosis
 KardiovaskularPenurunan perfusi
miokard
 Integumen↑ risiko ulkus dekubitus &
maserasi kulit
 Neurologi dan psikiatriDepresi
Penatalaksanaan imobilisasi
Non Farmakologi : Latihan Jasmani
Farmakologi : Antikoagulan
INSTABILITAS DAN JATUH
PENATALAKSANAAN
INSTABILITAS DAN JATUH

 Mengobati trauma fisik


 Mengobati kondisi yang mendasari
 Memberi terapi fisik & Penyuluhan
 Mengubah lingkungan agar lebih
aman
INKONTINENSIA URIN &
ALVI
PENGELOLAAN INKONTINENSIA URIN

 Program Rehabilitasi
 Kateterisasi
 Obat-obatan
 Lain-lain..
INKONTINENSIA ALVI

 sering tidak terdiagnosis dan tidak


diobatistigma sosialpasien enggan
untuk mengakuinya.
 Prevalensi inkontinensia alvi/fekal
pada lanjut usia > penduduk dewasa
pria = wanita.
INTELLECTUAL IMPAIRMENT
 (DEMENSIA)
Kriteria diagnosis (DSM IV) :
 a. Munculnya defisist kognitif multipel yang bermanifestasi pada kedua keadaan berikut :
 1. Gangguan memori
 2. Satu (atau lebih) gangguan kognitif berikut :
 Afasia (gangguan berbahasa)
 Apraksia (ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas motoric walaupun fungsi motoric
masih normal)
 Agnosia (kegagalan untuk mngenali atau mengidentifikasi benda walaupun fungsi sensorik
masih normal)
 Ganggguan fungsi eksekutif (seperti merencanakan, mengorganisasi, berpikir runut,
berpikir abstrak)
 b. Defisit kognitif yang terdapat pada kriteria A1 dan A2 menyebabkan gangguan
bermakna pada fungsi sosial dan okupasi serta menunjukkan penurunan yang bermakna
dari fungsi sebelumnya. Defisit yang terjadi bukan terjadi khusus saat timbulnya delirium.
Menurut Hope dan Pitt, 4 pilar
penatalaksanaan demensia
 D : Demensia, obati penyebab yang
dapat diobati.
 I : Illness, obati penyakit-penyakit
penyerta.
 P : Problem list, atasi semua problem
yang menonjol.
 S : Support the supporters; berikan
dukungan pada yang merumat.
INFEKSI

 Morbiditas dan mortalitas no.2 setelah penyakit


CV:
- Komorbiditas penyakit kronis
- Penurunan imunitas
- kesulitan komunikasi
- lingkungan
 Terapi : Antibiotik, terapi komorbid, perbaikan
KU
IMPAIRMENT OF VISION AND HEARING

 Gangguan penglihatan:
 mengendurnya otot&kulit kelopak mata
 perubahan sistem saraf lakrimal
 proses penuaan pada kornea
 penurunan produksi aquos humor
 perubahan refraksi
 perubahan struktur dalam bola mata, katarak
dan glaukoma
IMPAIRMENT OF VISION AND HEARING
 gangguan pendengaran:
 penurunan fungsi saraf pendengaran
 perubahan organ-organ dalam telinga.

Gangguan penglihatan dan pendengaran


berhubungan dengan kualitas hidup,
meningkatkan disabilitas fisik,
ketidakseimbangan, jatuh, fraktur panggul dan
mortalitas.
IMPAKSI (KONSTIPASI)

 prevalensi 24-40%
 Konstipasi fungsional : disfungsi kolon ↔
proses menua.
 Anamnesis riwayat penyakit : evaluasi
penyebab konstipasi.
 diagnostik : Pem. laboratorium, foto polos
abdomen, barium enema, kolonoskopi dan tes
fungsi anorektal.5
ISOLASI (DEPRESI)
IATROGENESIS

 Lansia → multipatologi
 Multidrugs → Hepatotoksik &
Nefrotoksik. 
INSOMNIA

 Sulit masuk dalam proses tidur.


 tidurnya tidak dalam dan mudah
terbangun
 tidurnya banyak mimpi
 jika terbangun sukar tidur kembali
 terbangun dinihari
 lesu setelah bangun dipagi hari.
Immune-deficiency

 ↓↓sel B, sel T CD4+, CD8+


 ↑↑ sel natural killer (NK)
 ↑↑“inflammaging”
 F. Eksternal : stres oksidatif,
Malnutrisi, defisiensi makro dan
mikronutrien.
IMPOTENSI

ketidakmampuan untuk mencapai dan


atau mempertahankan ereksi yang cukup
untuk melakukan sanggama yang
memuaskan yang terjadi paling sedikit 3
bulan.
IMPECUNITY

kemampuan fisik dan mental akan


berkurang secara perlahan-
lahanketidakmampuan tubuh dalam
mengerjakan atau menyelesaikan
pekerjaannyatidak dapat memberikan
penghasilan
OSTEOARTRITIS

Osteoartritis (OA) : penyakit sendi degeneratif


yang berkaitan dengan kerusakan kartilago
sendi.
Prevelensi OA lutut :15.5% pria & 12.7% pada
wanita.
paling sering pada sendi tangan, panggul, kaki
dan tulang belakang (spine) meskipun bisa
terjadi pada sendi sinovial.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai