Anda di halaman 1dari 36

Kelompok G5

Skenario A Blok 19 Tahun 2018

1
ANGGOTA KELOMPOK
• NURUL RAMADHANTY ADITYA PUTRI (04011381621167)
• IMANIAR KESUMA (04011381621187)
• UMROHTUL HABIBAH (04011381621193)
• FRIENDLY HOTSARI PURBA (04011381621197)
• BILL LAUREN RAJAGUKGUK (04011381621200)
• RISWAN AHMAD PRADARETZA (04011381621201)
• RIZKA SAMIRA BATUBARA (04011381621215)
• ALDO GIOVANNO (04011381621227)
• ADELA NADYA LETISSIA (04011381621228)
• TRIYA EDWIN (04011381621230)
• NIMARDEEP KAUR KAUR SINGH (04011381621233)
• NARVIN BERNARD RAVICHANDIRAN (04011381621234) 2
OUTLINE
• SKENARIO
• KLARIFIKASI ISTILAH
• IDENTIFIKASI MASALAH
• PRIORITAS MASALAH
• ANALISIS MASALAH
• KERANGKA KONSEP
• KESIMPULAN

3
SKENARIO
• Ny. Y, umur 66 tahun dibawa anak dan suaminya ke dokter karena
semakin sering lupa meletakan benda bahkan ketinggalan
berlanjaan di pasar. Dia sering tidak mengenali orang-orang
terdekat dengannya. Seringkali di tersesat bila mau pulang ke
rumah. Penderita juga sering lupa waktu makan dan mandi.
Menurut anak dan suaminya, makanan yang beliau masak
sekarang terasa tidak enak padahal sebelumnya Ny. Y sangat
pandai memasak. Kejadian ini sudah berlangsung selama 6 bulan.
Sejak 8 bulan yang lalu penderita sudah sukar berjalan karena
kelemahan tubuh sebelah kanan. Sebelum stroke, sejak 1 tahun
yang lalu memang Ny. Y kadang-kadang sudah mulai lupa
meletakkan barang-barangnya. Riwayat hipertensi ada sejak 10
tahun dan riwayat DM ada sejak 5 tahun tetapi tidak rutin minum
4
obat.
• Pemeriksaan Fisik
GCS 15, TD 170/100, nadi 80x/menit regular, RR 20x/menit,
temperature 37,2oC.

• Status neurologi : Gerakan ekstremitas kanan menurun,


kekuatan ekstremitis kanan 4 refleks fisiologi kanan
meningkat, reflex patologis (+) sebelah kanan.

• Pemeriksaan Laboratorium : GDS 260 mg/dl, kolesterol total


230 mg%, TG 190 mg%, LDL 210 mg%.

• Pemeriksaan penunjang : CT scan kepala: Infark lacunar di


lobus temporal kiri.
5
• Pemeriksaan kognitif : MMSE 17/30
Klarifikasi Istilah
NO ISTILAH DEFINISI
1. Stroke Serangan berat yang mendadak,
sindrom stroke yang
mencerminkan infark di daerah
vaskuler yang cenderung terjadi
akibat stenosis atau oklusi pada
pembuluh darah yang
memperdarahinya. (Dorland)
2. MMSE (Mini Mental State Examination)
adalah suatu alat yang paling
umum untuk pemeriksaan
penurunan kognitif pada dewasa
tua dan lanjut usia, dikembangkan
untuk membedakan antara lanjut
usia dengan atau tanpa gangguan 6
neuropsikiatri awal dalam proses
penyakit. (eprints.undip.ac.id)
Klarifikasi Istilah
3. Infark lakunar Merupakan infark yang terjadi
setelah oklusi aterotrombotik,
terjadi karna penyakit pembuluh
darah halus hipertensif dan
menyebabkan sindroma stroke yang
biasanya muncul dalam beberapa
jam atau lebih lama dengan
diameter <1cm.
(Repository.usu.ac.id)

4. Hipertensi Tingginya tekanan darah arteri


secara persisten; penyebabnya
mungkin tidak diketahui atau
mungkin disebabkan oleh penyakit
7
lain. (Dorland)
Klarifikasi Istilah
5. Diabetes Melitus Sindrom klonik gangguan
metabolism, karbohidrat,
protein, dan lemak akibat
sekresi insulin yang tidak
mencukupi atau adanya
resistensi insulin di jaringan
target. (Dorland)
6. Lupa Peristiwa tidak dapat
ditimbulkannya kembali
informasi-informasi yang
telah diterima dan disimpan. 8

(staffnew.uny.ac.id)
Klasifikasi Istilah
7. Refleks Refleks yang timbul oleh peregangan
fisiologis otot yang disebabkan oleh
rangsangan. (Med.unhas.ac.id)

8. Refleks Refleks-refleks yang tidak dapat


patologis dibangkitkan pada orang-orang yang
sehat kecuali pada bayi dan anak
kecil. (buku pengantar asuhan
keperawatan dengan gangguan
sistem persyarafan)
9
Identifikasi Masalah
NO. TOPIK PRIORITAS
1. Ny. Y, umur 66 tahun dibawa anak dan ***

suaminya ke dokter karena semakin


sering lupa meletakan benda bahkan
ketinggalan berlanjaan di pasar.

2. Dia sering tidak mengenali orang-orang **

terdekat dengannya. Seringkali di


tersesat bila mau pulang ke rumah.
Penderita juga sering lupa waktu
makan dan mandi. Menurut anak dan
suaminya, makanan yang beliau masak
sekarang terasa tidak enak padahal
sebelumnya Ny. Y sangat pandai
10
memasak. Kejadian ini sudah
berlangsung selama 6 bulan.
Identifikasi Masalah
NO. TOPIK PRIORITAS
3. Sejak 8 bulan yang lalu penderita sudah **

sukar berjalan karena kelemahan tubuh


sebelah kanan. Sebelum stroke, sejak 1
tahun yang lalu memang Ny. Y kadang-
kadang sudah mulai lupa meletakkan
barang-barangnya. Riwayat hipertensi
ada sejak 10 tahun dan riwayat DM ada
sejak 5 tahun tetapi tidak rutin minum
obat
4. Pemeriksaan fisik *

Status neurologi
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan penunjang 11

Pemeriksaan kognitif
Analisis Masalah

1. Ny. Y, umur 66 tahun dibawa anak dan suaminya ke


dokter karena semakin sering lupa meletakan benda
bahkan ketinggalan berlanjaan di pasar.

12
a. Apa hubungan usia, jenis kelamin dengan keluhan yang
dialami Ny. Y?

Umur semakin tua >65 meningkat 2x lipat setiap


pertambahan usia 5 tahun.
Perempuan lebih sering terkena dibandingkan laki-laki
karna harapan hidup lebih tinggi.

13
b. Apa saja etiologi yang mungkin mendasari
keluhan Ny. Y?

Urutan tersering demensia adalah sebagai berikut:

• Penyakit Alzheimer (Paling banyak)

• Demensia vaskular

• Human Immunodeficiency Virus (HIV)

• Penyakit Pick

• Penyakit Creutzfeldt-Jakob

• Penyakit Huntington
14
• Penyakit Parkinson (Thomas et al, 2006)
2. Dia sering tidak mengenali orang-orang terdekat
dengannya. Seringkali dia tersesat bila mau pulang ke
rumah. Penderita juga sering lupa waktu makan dan
mandi. Menurut anak dan suaminya, makanan yang
beliau masak sekarang terasa tidak enak padahal
sebelumnya Ny. Y sangat pandai memasak. Kejadian ini
sudah berlangsung selama 6 bulan.

15
a. Bagaimana mekanisme terjadinya keluhan pada kasus?

16
b. Bagian otak mana yang mengatur fungsi kognitif?
Sistem limbik:
• Amygdala : pengaturan emosi
• Hippocampus : pembentukan memori jangka panjang
• Girus parahippocampus : pembentukan memori spasial
• Girus cinguli : mengatur fungsi otonom seperti denyut
jantung, tekanan darah dan kognitif yaitu atensi.
• Forniks : memori dan pembelajaran.
• Hipothalamus : mengatur sistem saraf otonom melalui
produksi dan pelepasan hormon, tekanan darah, denyut
jantung, lapar, haus, libido dan siklus tidur / bangun,
perubahan memori baru menjadi memori jangka panjang.
• Thalamus : pusat pengaturan fungsi kognitif di otak /
sebagai stasiun relay ke korteks serebri.
• Mammillary bodies : pembentukan memori dan
pembelajaran
• Girusdentatus : memori baru. 17
• Korteks enthorinal : memori
• Komponen asosiasi
Lobus otak yang berperan dalam fungsi kognitif:
• Lobus Frontalis : mengatur motorik, prilaku,
kepribadian, bahasa, memori, orientasi spasial,
belajar asosiatif, daya analisa dan sintesis.
• Lobus Parietalis : membaca, persepsi, memori
dan visuospasial.
• Lobus Oksipitalis : mengatur penglihatan primer,
visuospasial, memori dan bahasa
• Lobus temporalis : mengatur pendengaran,
penglihatan, emosi, memori, kategorisasi benda-
benda dan seleksi rangsangan auditorik dan
visual. 18
c. Fungsi kognitif apa yang terganggu pada Ny. Y dan apa
dampaknya?
• Fungsi memori
Proses penerimaan dan penyediaan informasi, proses penyimpanan
serta proses mengingat. Semua hal yang berpengaruh dalam ketiga
proses tersebut akan mempengaruhi fungsi memori.
Dibagi dalam tiga tingkatan bergantung pada lamanya rentang waktu
antara stimulus dengan recall, yaitu memori segera (immediate
memory) , memori baru (recent memory), dan memori lama (remote
memory).

• Fungsi visuospasial
Kemampuan konstruksional seperti menggambar atau meniru
berbagai macam gambar (misal: lingkaran, kubus) dan menyusun
balok-balok.
Semua lobus berperan dalam kemampuan konstruksi dan lobus 19
parietal terutama hemisfer kanan berperan paling dominan.
d. Bagian otak mana yang berperan dalam penyimpanan
memori dan bagaimana mekanismenya?

20
3. Sejak 8 bulan yang lalu penderita sudah sukar berjalan
karena kelemahan tubuh sebelah kanan. Sebelum stroke,
sejak 1 tahun yang lalu memang Ny. Y kadang-kadang
sudah mulai lupa meletakkan barang-barangnya. Riwayat
hipertensi ada sejak 10 tahun dan riwayat DM ada sejak 5
tahun tetapi tidak rutin minum obat.

21
a. Bagaimana hubungan antara riwayat penyakit dahulu
dengan keluhan yang diderita Ny. Y?

22
b. Mengapa kelemahan hanya dirasakan di tubuh sebelah
kanan?

• Karena lesi terdapat pada hemisfer kiri.

23
c. Apa saja diagnosis banding pada kasus ini?
Demensia Demensia Depresi Delirium
vaskuler Alzheimer
Perjalanan Awitan Awitan tidak Awitan Awitan akut
penyakit mendadak/berke jelas bertahap
mbang secara berkembang
stepwise, secara progresif
kemunduran perlahan-lahan
kognisi
berkatian
dengan stroke
Gejala/keluhan Gangguan Gangguan Memori baru Sering beda dari
psikomotor/perla daya ingat mungkin kenyataan,
mbatan jangka terganggu, halusinasi visual
pendek memori lama dan audiitori
utuh sering
Gangguan Kesulitan Orientasi Orientasinya
atensi menemukan biasanya selalu terganggu
kata normal

Disfungsi Kemundur Pikiran lambat, Pikiran sering


kemampuan an preokupasi, beda dari
eksekusi visuospasi sedih dan kenyataan.
al putus asa

Daya ingat Daya ingat Gangguan Penyakit fisik


keseluruhan lebih dan mood lain jelas
baik orientasi sebelumnya
menurun/j atau riwayat
elek keluarga

Sulit menyusun Sulit Persepsi 20% Perspesi


kalimat memahami dengan mood halusinasi visual
kalimat dan congruent dan auditori
halusination sering
mengingat
nama

Lebih cenderung
apatis, depresif,
Lebih
cenderung
Iritabel,
agresif,
Mendatar,
atau tidak
sedih,
responsive.
24
emosi labil, waham dan ketakutan. Mungkin iritabel,
halusinasi, insigt buruk
delirium
d. Apa diagnosis kerja pada kasus ini?

• Demensia vascular tipe subkortikal.

25
4. Pemeriksaan Fisik
• GCS 15, TD 170/100, nadi 80x/menit regular, RR
20x/menit, temperature 37,2oC

• Status neurologi : Gerakan ekstremitas kanan


menurun, kekuatan ekstremitis kanan 4 refleks
fisiologi kanan meningkat, reflex patologis (+) sebelah
kanan.

• Pemeriksaan Laboratorium : GDS 260 mg/dl,


kolesterol total 230 mg%, TG 190 mg%, LDL 210 mg%

• Pemeriksaan penunjang : CT scan kepala: Infark


lacunar di lobus temporal kiri.

26
• Pemeriksaan kognitif : MMSE 17/30
a. Apa interpretasi dan mekanisme abnormalitas dari
vital sign?

Yang abnormal pada vital sign adalah tekanan darah;


170/100.

27
b. Apa interpretasi dan mekanisme abnormalitas dari status
neurologi?
Status neurologis Keterangan Mekanisme abnormalitas

Gerakan Tidak normal Hipertensi tak terkontrol 


ekstrimitas  arteri tersumbat oleh
kanan menurun, kelamahan thrombus/emboli 
kekuatan sisi tubuh perdarahan koleteral tidak
ekstrimitas kanan  lesi adekuat  infark
kanan 4, reflex pada otak hemiparese
fisiologis kanan bagian kiri
meningkat, reflex
DM tak terkontrolviskositas
patologis (+)
darah
sebelah kanan
meningkatpembentukan
plak di pembuluh 28
darahinfarkhemiparese
c. Apa interpretasi dan mekanisme abnormalitas dari
pemeriksaan laboratorium?

Pemeriksaan Nilai pasien Nilai normal Interpretasi


Gds 260 mg/dl <200 mg/dl Kadar gula darah
sewaktu
meningkat
Kolestrol 230 mg% <200mg/dL Kolesterol
meningkat
Trigliserida 190 mg% <150mg/dL Kadar TG
meningkat
Ldl 210 mg% <100mg/dL Kadar LDL
meningkat
29
d. Apa interpretasi dan mekanisme abnormalitas dari
pemeriksaan penunjang?

Pemeriksaan Keterangan Mekanisme


penunjang abnormalitas
CT-scan kepala : Tidak normal Hipertensi tak
infark lakunar di lobus terkontrol  arteri
temporalis kiri tersumbat oleh
thrombus/emboli 
perdarahan koleteral
tidak adekuat 
infark pada arteri
kecil profunda 
30
stroke
e. Apa interpretasi dan mekanisme abnormalitas dari
pemeriksaan kognitif?
• Propable dementia

f. Apa indikasi dari pemeriksaan MMSE?


• MMSE dipakai untuk melakukan skrining pada pasien
dengan gangguan kognitif, menelusuri perubahan dalam
fungsi kognitif dari waktu ke waktu, dan seringkali untuk
menilai efek dari agen terapeutik pada fungsi kognitif

31
g. Bagaimana metode pemeriksaan MMSE?

32
h. Pemeriksaan tambahan apa yang dibutuhkan pada
kasus?

33
KERANGKA KONSEP

34
Kesimpulan

• Ny. Y, 66 tahun menderita demensia vascular


subkortikal et causa infark lacunar temporal
kiri.

35
TERIMA
KASIH
36

Anda mungkin juga menyukai