paha kanan dan sangat nyeri bila digerakkan sehingga tidak bisa berjalan. Keadaan ini
dialami sejak 3 hari yang lalu setelah jatuh terduduk oleh karena terpeleset di kamar mandi.
Postur penderita sejak 7 tahun terakhir ini membungkuk ke depan dan kalau berjalan agak
pincang karena mengeluh kedua lutut, terutama sebelah kanan sering sakit dan bengkak.
Beberapa hari terakhir ini sebelum jatuh, penderita terdengar batuk-batuk dengan lendir yang
kental sehingga sulit sekali untuk dikeluarkan, tetapi tidak demam. Nafsu makan juga sangat
menurun akhir-akhir ini. Akhir-akhir ini pasien sering marah-marah dan kadang menangis
sendiri, juga sering tidak ingat pada hal-hal yang baru dilakukan. Riwayat penyakit diketahui
20 tahun menderita penyakit gula dengan minum obat Glimepirid, dan tekanan darah tinggi
tetapi berobat tidak teratur dan rematik. Juga pernah mengalami serangan stroke 3 tahun lalu
sehingga lemah pada badan sebelah kiri.
37,1o C. Pemeriksaan Auskultasi Thoraks: terdengar bunyi ronkhi di seluruh lapangan ke dua
paru. Batas jantung melebar, hepar & limpa tak teraba. Tungkai kanan bila digerakkan sangat
terhambat oleh karena kesakitan pada paha. Kekuatan ekstremitas kiri lebih lemah dibanding
kanan tapi masih dapat melawan gravitasi. Kedua dorsum pedis terlihat edema. BB: 47 kg
dan TB: 160 cm.
Penilaian ADL dengan Indeks Barthel 50/100, Abbreviated Mental Test (AMT) 6/10, Mini
Mental State Examination (MMSE) 23/30, Geriatric Depresion Test (GDS) 10/15 dan Mini
Nutrision Assesment (MNA) 16.
KATA SULIT
1. Obat glimepirid
2. Penilaian ADL
3. Indeks Barthel
- 3 modifikasi : syah (0-100) collin (20) horbet Tomson (0-15) plg banyak adalah
syah 0-20 = dependen total. 21-40= dep. Sedang. 41-60 = dep ringan. Mandiri =
100 . yg dinilai : mandi berpakaian, bak,bab, toilet, mobilitas, naik turun tangga.
- Formulir untuk menilai status gizi , deteksi malnutrisi pd lansia. Gangguan geh,
metabolic
Untuk mengukur daya ingat pada lansia. Ada 10 pertanyaan benar =1 poin. <6 =
demensia
- Interpretasi : 0-10 = fungsi kognitif global buruk. 11-20 = sedang. 21-30= relative
baik / 24-30 normal. 17-23 = probable. <16 = definitif
KATA KUNCI
2. Nyeri pangkal paha kanan, sangat nyeri bila digerakkan sehingga tdk bs berjalan
12. riwayat stroke 3 tahun lalu sehingga lemah pd badan sebelah kiri
16. Pemeriksaan Auskultasi Thoraks: terdengar bunyi ronkhi di seluruh lapangan ke dua
paru.
18. Tungkai kanan bila digerakkan sangat terhambat oleh karena kesakitan pada paha
19. Kekuatan ekstremitas kiri lebih lemah dibanding kanan tapi masih dapat melawan
gravitasi
22. Penilaian ADL dengan Indeks Barthel 50/100, Abbreviated Mental Test (AMT) 6/10,
Mini Mental State Examination (MMSE) 23/30, Geriatric Depresion Test (GDS)
10/15 dan Mini Nutrision Assesment (MNA) 16.
RUMUSAN MASALAH
4. Etiologi jatuh
5. Jelaskan Masalah yang dialami pada sindrom geriatric
JAWABAN
a. Definisi Penuaan
- integument (kulit atrofi, berkerut, tipis, bercak, kering, timbul pigmen coklat
- muskulo ( kolagen menjadi bentangan yg tidak teratur, prubahan kartilago,
regenerasi berkurang pd sendi, kepadatan tulang berkurang, perubahan pd otot,
tendon ligament dan fascia mengalami penuaan elastisitas)
b. Jatuh
2. Teori penuaan
5) Teori imunitas
6) Teori neuroendokrin
7) Riwayat lingkungan
1) Teori kepribadian
4) Teori aktivitas
5) Teori kontinuitas
Teori seluler
Teori menua
Sintesis protein
a. Factor intrinsic
4) Gaya berjalan
5) Refleks postural
7) Factor psikososial
b. Factor ekstrinsik
1) Obat-obatan
4) Lantai yg licin
(Diskusi mandiri)
4. Etiologi jatuh (andi tri putri, alamsyah, andi elsa, sry mulya)
Penyebab jatuh pada lansia biasanya merupakan gabungan beberapa faktor, antara
lain :
1. Kecelakaan : merupakan penyebab jatuh yang utama (30-50% kasus jatuh lansia)
- Murni kecelakaan misalnya terpeleset, tersandung
- Gabungan antara lingkungan yang jelek dengan kelainan-kelainan akibat
proses menua misalnya karena mata kurang awas, benda-benda yang ada di
rumah tertabrak, lalu jatuh.
2. Nyeri kepala dan/atau vertigo
3. Hipotensi orthostatic :
- Hipovolemia / curah jantung rendah
- Disfungsi otonom
- Penurunan kembalinya darah vena ke jantung
- Terlalu lama berbaring
- Pengaruh obat-obat hipertensi
- Hipotensi sesudah makan
4. Obat-obatan
- Diuretik / antihipertensi
- Antidepresan trisiklik
- Sedativa
- Antipsikotik
- Obat-obat hipoglikemik
- Alkohol
5. Proses penyakit yang spesifik
Penyakit-penyakit akut seperti :
Kardiovaskular :
o Aritmiat
o Stenosis aorta
o Sinkope sinus carotis
Neurologi :
o TIA
o Stroke
o Serangan kejang
o Parkinson
o Kompresi saraf spinal karena spondilosis
o Penyakit cerebellum
6. Idiopatik (tidak jelas penyebabnya)
7. Sinkope : kehilangan kesadaran secara tiba-tiba
o Drop attack (serangan roboh)
o Penurunan darah ke otak secara tiba-tiba
o Terbakar marahari
(Andayani R,Rejeki. Murti M,Yudo.2015.Buku Ajar Boedhi-Darmojo Geriatri
(Ilmu Kesehatan Usia Lanjut. Jakarta : Badan Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Halaman 182-183 )
a. Immobility (imobilisasi)
keadaan tidak bergerak/ tirah baring (bed rest) selama 3 hari atau lebih.
b. Instability (instabilitas) dan jatuh
Dapat terjadi akibat penyakit muskuloskeletal (otot dan rangka) seperti
osteoartritis, rematik, gout, dsb., juga dapat disebabkan oleh penyakit pada
sistem syaraf seperti Parkinson, sequellae (penyakit yang mengikuti) stroke.
c. Incontinence (inkontinensia)
kondisi dimana seseorang tidak dapat mengeluarkan “limbah” (urin dan feses)
secara terkendali atau sering disebut ngompol.
d. Impaction
Akibat dri kurangnya gerak fisik, makanan yang kurang mengandung serat,
kurang minum, akibat obat-obat tertentu dan lain-lain. Akibatnya
pengosongan usus menjadi sulit atau isi usus menjadi tertahan, kotoran dalam
usus menjadi keras dan kering dan pada keadaan yang berat dapat terjadi
penyumbatan didalam usus dan perut menjadi sakit.
e. Immuno-defficiency (penurunan sistem kekebalan tubuh)
Penurunan kekebalan tubuh missal akibat dari atrofi thymus , Begitu juga
dengan barrier infeksi pertama pada tubuh seperti kulit dan mukosa yang
menipis, refleks batuk dan bersin -yang berfungsi mengeluarkan zat asing
yang masuk ke saluran nafas- yang melemah. Hal tersebut berakibat terhadap
rentannya seseorang terkena penyakit infeksi.
f. Infection (infeksi)
Salah satu manifestasi akibat penurunan sistem kekebalan tubuh dan karena
kemampuan faali (fisiologis) yang berkurang.
g. Iatrogenics (iatrogenesis)
Polifarmasi yg dapat memberikan efek samping dan efek dari interaksi obat-
obat tersebut yang dapat mengancam jiwa. Penurunan faal pd hati dan ginjal
h. Intellectual impairment (Intelektual menurun) dan demensia
menurunnya jumlah sel-sel syaraf (neuron) hingga penyakit yang berpengaruh
pada metabolisme seperti diabetes melitus dan gangguan hati dimana semua
metabolisme terjadi disini.
i. Isolation (terisolasi) dan depresi
kecenderungan untuk menarik diri dari lingkungan, menyebabkan dirinya
terisolasi, keluarga yang mulai mengacuhkan karena merasa direpotkan dan
menjadi depresi.
j. Impairment of vision and hearing (gangguan peglihatan dan pendengaran)
Salah satu proses penuaan yg fisiologis yakni penurunan fungsi pd system
indera
k. Inanition (malnutrisi)
Diakibatkan oleh pengaruh perubahan faal organ-organ pencernaan. Banyak
penyakit yang dapat timbul akibat kurangnya asupan gizi atau lebihnya
asupan gizi.
l. Insomnia
masalah-masalah dalam hidup yang menyebabkan seorang lansia menjadi
depresi. Selain itu beberapa penyakit juga dapat menyebabkan insomnia
seperti diabetes melitus, jam tidur yang sudah berubah juga dapat menjadi
penyebabnya.
m. Impotency (Impotensi)
Ketidakmampuan melakukan aktivitas seksual pada usia lanjut terutama
disebabkan oleh gangguan organik seperti gangguan hormon, syaraf, dan
pembuluh darah.
n. Impecunity (kemiskinan)
Usia lansia dimana seseorang menjadi kurang produktif (bukan tidak
produktif) akibat penurunan kemampuan fisik untuk beraktivitas.
0 : lumpuh
1 : kontraksi otot dapat dilihat/dipalpasi
2 : Gerakan otot melawan gravitasi dengan topangan
3 : Gerakan otot melawan gravitasi tanpa tahanan
4 : Gerakan otot melawan gravitasi dengan tahanan minimal
5 : Gerakan otot melawan gravitasi dengan tahanan penuh
(sry mulya)
i. Dorsum pedis edema = Peningkatan kadar gula darah yang lama sehingga
menyebabkan kelainan vaskuler dan metabolic yang dapat menyebabkan
terjadinya peningkatan hidrostatik intravascular yang menyebabkan
menumpuknya cairan plasma masuk kedalam ruang interstisium yang
mneyababkan terjadinya edema.
j. BB 47 kg TB 160 cm :
IMT = BB/TB2
= 47/(1.6)2
= 47/ 2.56 = 18.8 = Normal
2. Status Fungsional
a. Indeks Barthel 50/100 = Dependen sedang
(nurul annisa)
(jumriani)
6. Pengobatan untuk Osteoporosis
Kendati terapi osteoporosis menurunkan resorpsi tulang dan meningkatkan densitas
tulang. penurunan bagian dalam fraktur sebagian berhubungan dengan rel
nonskeletal. Suplementasi 800IU vitamin D3 dan 1,2 gram kalsium elemen setiap
selama 3 tahun menurunkan risiko fraktur panggul (hip) sebesar 27%, dengan hanya
sedikit perbaikan pada densitas tulang. Penambahan vitamin D3 berhubungan
dengan menurunnya ayunan tubuh dan jumlah jatuh.
(Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid II edisi VI. Jakarta: Interna Publishing; 2014)
13. Integrasi keislaman terkait scenario (annisa y,nirmayanti,nomarihi, andi tri putri)
Ibnu Jarir al-Thabari dalam kitabnya al-Jami’ fi Ta’wil al-Qur’an dengan mengutip
riwayat dari Basyar dari Yazid dari Sa’id dari Qatadah, menerangkan bahwa ayat di atas
merupakan gambaran atas siklus kehidupan manusia. Bagi orang- orang yang
dipanjangkan umurnya, maka ia akan dikembalikan keadaannya seperti waktu bayi dan
kanak-kanak karena lemah dan pikun. Jadilah ia tidak mengetahui apa-apa meskipun ia
sebelumnya telah banyak pengalaman dan pengetahuan