OLEH:
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
2022
A. Konsep Dasar Lansia
1. Definisi
Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur
kehidupan manusia. Sedangkan menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No.
13 Tahun 1998 tentang kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah
seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun (Maryam dkk,
2008). Berdasarkan defenisi secara umum, seseorang dikatakan lanjut usia
(lansia) apabila usianya 65 tahun ke atas. Lansia bukan suatu penyakit,
namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai
dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres
lingkungan. Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang
untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis.
Kegagalan ini berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup
serta peningkatan kepekaan secara individual (Efendi, 2009).
2. Batasan Lansia
Klasifikasi Lanjut Usia (Maryam dkk, 2008).
a. Pralansia (prasenilis) : Seseorang yang berusia 45 – 59 tahun.
b. Lanjut usia : Seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih.
c. Lanjut usia risiko tinggi : Seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih/
seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan.
d. Lanjut usia potensial : Lanjut usia yang masih mampu melakukan
pekerjaan dan atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang atau jasa.
e. Lanjut usia tidak potensial : Lanjut usia yang tidak berdaya mencari
nafkah, sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain.
6) Sistem Respirasi
Otot - otot pernafasan kehilangan kekuatan (lemah) dan menjadi
kaku, menurunnya aktivitas silia, elastisitas paru berkurang,
kapasitas residu meningkat, menarik nafas berat, dan kedalaman
bernafas menurun O2 arteri menurun menjadi 75 mmHg, CO2
arteri tidak berganti kemampuan untuk batuk berkurang,
kemampuan dinding, dada & kekuatan otot pernafasan menurun
sejalan dengan tambah usia.
7) Sistem Genitourinari
Ginjal mengecil dan nefron atropi, aliran darah ke ginjal menurun
sampai 50%, fungsi tubulus berkurang, kurangnya kemampuan
mengkonsentrasi urin, berat jenis urin menurun, proteinuria (+1),
otot-otot vesika urinaria melemah, kapasitasnya menurun 200 ml
sedangkan frekuensi buang air kecil meningkat. Pada pria lansia,
vesika urinari sulit dikosongkan akibatnya meningkatkan retensi
urin. Prostat membesar (dialami 75% pria usia 65 tahun keatas),
atropi vulva, selaput lendir kering, elastisitas menurun, permukaan
lebih licin, perubahan warna. Seksual intercourse masih.
8) Sistem Reproduksi
Menciutnya ovari dan uterus, atropi payudara, pada laki-laki, testis
masih dapat memproduksi spermatozoa, meski ada penurunan
secara berangsur-angsur, selaput lendir vagina menurun,
permukaan lebih halus, sekresi berkurang, reaksi sifatnya alkali,
perubahan- perubahan warna, dorongan seksual masih.
9) Sistem Gastrointestinal
Kehilangan gigi, karena kesehatan gigi buruk atau gizi buruk, indra
pengecap menurun, iritasi kronis selaput lendir, atropi indra
pengecap, hilangnya sensisitifitas saraf pengecap di lidah tentang
rasa manis, asin, dan pahit, dilambung, sensisitifitas rasa lapar
menurun, asam lambung menurun, waktu pengosongan juga
menurun, peristaltik lemah sehingga biasa timbul konstipasi, daya
absorbsi terganggu.
10) Sistem Endokrin
Produksi hormon menurun, termasuk hormon tiroid, aldosteron,
kelamin (progesteron, estrogen, testosteron), menurunnya aktivitas
tiroid, menurunnya BMR (Basal Metabolic Rate), fungsi paratiroid
& sekresinya tidak berubah.
11) Sistem Integumen
Kulit keriput, akibat kehilangan jaringan lemak, permukaan kulit
kasar dan bersisik, (kaku, rapuh dan keras), karena kehilangan
proses keratinisasi, perubahan ukuran dan bentuk - bentuk sel
epidermis, menurunnya respon terhadap trauma, mekanisme
proteksi kulit menurun, produksi serum menurun, gangguan
pigmentasi kulit. Kulit kepala dan rambut menipis berwarna
kelabu, rambut dalam hidung dan telinga menebal, berkurangnya
elastisitas, akibat menurunnya cairan & vaskularisasi,
pertumbuhan kuku lebih lambat, kuku pudar dan kurang bercahaya,
kuku jari menjadi keras dan rapuh, kuku kaki tumbuh secara
berlebihan dan seperti tanduk, kelenjar keringat berkurang jumlah
dan fungsi.
12) Sistem Muskuloskeletal
Tulang kehilangan density (cairan), makin rapuh, kifosis,
pinggang, lutut dan jari pergelangan, pergerakannya terbatas,
Discus intervertebralis menipis, menjadi pendek (tingginya
berkurang), persendian membesar dan kaku, tendon mengerut dan
mengalami sklerosis, atropi serabut otot bergerak menjadi lambat,
otot- otot kram dan tremor, otot polos tidak begitu terpengaruh.
b. Perubahan Psikososial
1) Pensiun
Produkdivitas dan identitas – peranan (kehilangan financial,
kehilangan status, kehilangan relasi),
2) Sadar akan kematian,
3) Perubahan dalam cara hidup,
4) Penyakit kronis dan ketidakmampuan,
5) Hilanganya kekuatan dan ketegapan fisik, perubahan terhadap body
image, perubahan konsep diri.
c. Perubahan Mental
1) Faktor-faktor yang pengaruhi perubahan mental
Perubahan fisik, organ perasa, kesehatan umum, tingkat
pendidikan, herediter, lingkungan,
2) Perubahan kepribadian yang drastic,
3) Ungkapan tulus perasaan individu,
4) Tidak senang pada perubahan,
5) Berkurangnya ambisi dan kegiatan,
6) Kecenderungan egosentris, perhatian menurun,
7) Berkurangnya adaptasi untuk kebiasaan baru,
8) Berkurangnya kemampuan nyatakan sopan santun,
9) Merasa kadang tidak diperhatikan atau dilupakan,
10) Cenderung menyendiri, bermusuhan,
11) Mudah tersinggung akibat egoisme atau reaksi kemunduran
ingatan,
12) Tidak memperhatikan kebersihan, penampilan,
13) Kegiatan seksual berlebihan atau perilaku tidak senonoh,
14) Orientasi terganggu, bingung, sering lupa, hilang dan tersesat,
15) Lupa meletakan barang, menuduh orang mencuri,
16) Gelisah, delirium pada malam hari,
17) Disorientasi waktu,
18) Pola tidur berubah (tidur seharian atau sulit tidur di malam hari),
19) Mengumpulkan barang yang tidak berharga
d. Perubahan Memori
1) Kenangan jangka panjang : berjam-jam sampai berhari,
2) Kenangan jangka pendek atau seketika : 0-10 menit, kenangan
buruk.
e. IQ (Intellgentia Quotion)
1) Tidak berubah degan informasi matematika dan perkataan verbal,
2) Berkurangnya penampilan, persepsi dan ketrampilan psikomotor,
terjadi perubahan pada daya membayangkan karena tekanan -
tekanan dari faktor waktu.
f. Perkembangan Spiritual
1) Menurut Maslow (1970) agama atau kepercayaan makin terintegrasi
dalam kehidupannya.
2) Menurut Murray & Zenner (1970) lansia makin matur dalam
kehidupan keagamaannya, hal ini terlihat dalam berfikir dan
bertindak di kehidupan sehari-hari.
3) Menurut Folwer (1970) lansia 70 tahun Universalizing, pada tingkat
ini adalah berfikir dan bertindak dengan cara memberikan contoh
cara mencintai dan keadilan.
Buss, J. S., & Labus, D. (2013). Buku saku patofisiologi menjadi sangat mudah
edisi 2 Diterjemahkan oleh Huriawati Hartanto. Jakarta: EGC.
Kowalak, J. P., Weish, W., & Mayer, B. (2011). Buku ajar patofisiologi
Diterjemahkan oleh Andry Hartono. Jakarta: EGC.
Saferi, A., & Mariza, Y. (2013). KMB I keperawatan medikal bedah (keperawatan
dewasa). Yogyakarta: Nu Med.
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2008). Buku ajar keperawatan medikal bedah
Brunner & Suddarth. Jakarta: EGC.
Smeltzer, S. C., Bare, B. G., Hinkle, J., & Cheever, K. (2012). Brunner & Suddarth
S textbook of medical-surgical nursing twelfth edition. Wolters Kluwer
Health.
Sudarta, I. W. (2013). Asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem
cardiovaskuler. Yogyakarta: Gosyen Publishing.