Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN PENDAHULUAN

DAN ASKEP GERONTIK DENGAN PASIEN LANSIA


HIPERTENSI

Nama : Ayu Oktriani


Nim : 12171010
Prodi : D3 Keperawatan

i
Laporan Pendahuluan Gerontik

Dengan Hipertensi

1. Definisi Lansia

Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan
manusia. Sedangkan menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No. 13 Tahun 1998 tentang
kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari
60 tahun (Maryam dkk, 2008). Berdasarkan defenisi secara umum, seseorang dikatakan
lanjut usia (lansia) apabila usianya 65 tahun ke atas. Lansia bukan suatu penyakit, namun
merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan
kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan. Lansia adalah keadaan yang
ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi
stres fisiologis.Kegagalan ini berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup
serta peningkatan kepekaan secara individual (Efendi, 2009).
A. Batasan lansia
Departemen Kesehatan RI (dalam Mubarak et all, 2006) membagi lansia sebagai
berikut:
a. Kelompok menjelang usia lanjut (45-54 tahun) sebagai masa vibrilitas
b. Kelompok usi a lanjut (55-64 tahun) sebagai presenium
c. Kelompok usia lanjut (65 tahun >) sebagai senium

Menurut pendapat berbagai ahli dalam Efendi (2009) batasan-batasan umur yang
mencakup batasan umur lansia adalah sebagai berikut:
a. Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 dalam Bab 1 Pasal 1 ayat 2
yang berbunyi “Lanjut usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 (enam puluh)
tahun ke atas”.
b. Menurut World Health Organization (WHO), usia lanjut dibagi menjadi empat
kriteria berikut : usia pertengahan (middle age) ialah 45-59 tahun, lanjut usia
(elderly) ialah 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) ialah 75-90 tahun, usia sangat tua
(very old) ialah di atas 90 tahun.
c. Menurut Dra. Jos Masdani (Psikolog UI) terdapat empat fase yaitu : pertama (fase
inventus) ialah 25-40 tahun, kedua (fase virilities) ialah 40-55 tahun, ketiga (fase
presenium) ialah 55-65 tahun, keempat (fase senium) ialah 65 hingga tutup usia.
d. Menurut Prof. Dr. Koesoemato Setyonegoro masa lanjut usia (geriatric age): >
65 tahun atau 70 tahun. Masa lanjut usia (getiatric age) itu sendiri dibagi menjadi
tiga batasan umur, yaitu young old (70-75 tahun), old (75-80 tahun), dan very old
( > 80 tahun) (Efendi, 2009).

B. Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia


Menurut Mubarak et all (2006), perubahan yang terjadi pada lansia meliputi
perubahan kondisi fisik, perubahan kondisi mental, perubahan psikososial, perubahan
kognitif dan perubahan spiritual.
a. Perubahan kondisi fisik meliputi perubahan tingkat sel sampai ke semua organ
tubuh, diantaranya sistem pernafasan, pendengaran, penglihatan, kardiovaskuler,
sistem pengaturan tubuh, muskuloskeletal, gastrointestinal, genitourinaria,
endokrin dan integumen.
1) Keseluruhan
Berkurangnya tinggi badan dan berat badan, bertambahnya fat-to-lean body
mass ratio dan berkuranya cairan tubuh.
b. Sistem integumen
Kulit keriput akibat kehilangan jaringan lemak, kulit kering dan kurang elastis
karena menurunnya cairan dan hilangnya jaringan adiposa, kulit pucat dan
terdapat bintik-bintik hitam akibat menurunnya aliran darah ke kulit dan
menurunnya sel-sel yang memproduksi pigmen, kuku pada jari tangan dan kaki
menjadi tebal dan rapuh, pada wanita usia > 60 tahun rambut wajah meningkat,
rambut menipis atau botak dan warna rambut kelabu, kelenjar keringat berkurang
jumlah dan fungsinya. Fungsi kulit sebagai proteksi sudah menurun
1) Temperatur tubuh
Temperatur tubuh menurun akibat kecepatan metabolisme yang menurun,
keterbatasan reflek menggigil dan tidak dapat memproduksi panas yang
banyak diakibatkan oleh rendahnya aktifitas otot.

2) Sistem muskular
Kecepatan dan kekuatan kontraksi otot skeletal berkurang, pengecilan otot
akibat menurunnya serabut otot, pada otot polos tidak begitu terpengaruh.
3) Sistem kardiovaskuler
Katup jantung menebal dan menjadi kaku, kemampuan jantung memompa
darah menurun 1% per tahun. Berkurangnya cardiac output, berkurangnya
heart rate terhadap respon stres, kehilangan elastisitas pembuluh darah,
tekanan darah meningkat akibat meningkatnya resistensi pembuluh darah
perifer, bertaTn. Sanjang dan lekukan, arteria termasuk aorta, intima
bertambah tebal, fibrosis.
4) Sistem perkemiha
Ginjal mengecil, nephron menjadi atropi, aliran darah ke ginjal menurun
sampai 50 %, filtrasi glomerulus menurun sampai 50%, fungsi tubulus
berkurang akibatnya kurang mampu mempekatkan urin, BJ urin menurun,
proteinuria, BUN meningkat, ambang ginjal terhadap glukosa meningkat,
kapasitas kandung kemih menurun 200 ml karena otot-otot yang melemah,
frekuensi berkemih meningkat, kandung kemih sulit dikosongkan pada pria
akibatnya retensi urin meningkat, pembesaran prostat (75% usia di atas 65
tahun), bertambahnya glomeruli yang abnormal, berkurangnya renal blood
flow, berat ginjal menurun 39-50% dan jumlah nephron menurun,
kemampuan memekatkan atau mengencerkan oleh ginjal menurun.
5) Sistem pernafasan
Otot-otot pernafasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku, menurunnya
aktifitas cilia, berkurangnya elastisitas paru, alveoli ukurannya melebar dari
biasa dan jumlah berkurang, oksigen arteri menurun menjadi 75 mmHg,
berkurangnya maximal oxygen uptake, berkurangnya reflek batuk.
6) Sistem gastrointestinal
Kehilangan gigi, indera pengecap menurun, esofagus melebar, rasa lapar
menurun, asam lambung menurun, waktu pengosongan lambung menurun,
peristaltik melemah sehingga dapat mengakibatkan konstipasi, kemampuan
absorbsi menurun, produksi saliva menurun, produksi HCL dan pepsin
menurun pada lambung.
7) Rangka tubuh
Osteoartritis, hilangnya bone substance.
8) Sistem penglihatan
Korne lebih berbentuk sferis, sfingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya
respon terhadap sinar, lensa menjadi keruh, meningkatnya ambang
pengamatan sinar (daya adaptasi terhadap kegelapan lebih lambat, susah
melihat cahaya gelap), berkurangnya atau hilangnya daya akomodasi,
menurunnya lapang pandang (berkurangnya luas pandangan, berkurangnya
sensitivitas terhadap warna yaitu menurunnya daya membedakan warna hijau
atau biru pada skala dan depth perception).
9) Sistem pendengaran
Presbiakusis atau penurunan pendengaran pada lansia, membran timpani
menjadi atropi menyebabkan otoklerosis, penumpukan serumen sehingga
mengeras karena meningkatnya keratin, perubahan degeneratif osikel,
bertambahnya obstruksi tuba eustachii, berkurangnya persepsi nada tinggi.
10) Sistem syaraf
Berkurangnya berat otak sekitar 10-20%, berkurangnya sel kortikol, reaksi
menjadi lambat, kurang sensitiv terhadap sentuhan, berkurangnya aktifitas sel
T, hantaran neuron motorik melemah, kemunduran fungsi saraf otonom.
11) Sistem endokrin
Produksi hampir semua hormon menurun, berkurangnya ATCH, TSH, FSH
dan LH, menurunnya aktivitas tiroid akibatnya basal metabolisme menurun,
menurunnya produksi aldosteron, menurunnya sekresi hormon gonads yaitu
progesteron, estrogen dan aldosteron. Bertambahnya insulin, norefinefrin,
parathormon.
12) Sistem reproduksi
Selaput lendir vagina menurun atau kering, menciutnya ovarie dan uterus,
atropi payudara, testis masih dapat memproduksi, meskipun adanya
penurunan berangsur-angsur dan dorongan seks menetap sampai di atas usia
70 tahun, asal kondisi kesehatan baik, penghentian produksi ovum pada saat
menopause.
13) Daya pengecap dan pembauan
Menurunnya kemampuan untuk melakukan pengecapan dan pembauan,
sensitivitas terhadap empat rasa menurun yaitu gula, garam, mentega, asam,
setelah usia 50 tahun.
c. Perubahan kondisi mental
Pada umumnya usia lanjut mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotor.
Dari segi mental emosional sering muncul perasaan pesimis, timbulnya perasaan
tidak aman dan cemas, adanya kekacauan mental akut, merasa terancam akan
timbulnya suatu penyakit atau takut diterlantarkan karena tidak berguna lagi.
Faktor yang mempengaruhi perubahan kondisi mental yaitu:
1) Perubahan fisik, terutama organ perasa
2) Kesehatan umum
3) Tingkat pendidikan
4) Keturunan (hereditas)
5) Lingkungan
6) Gangguan syaraf panca indera
7) Gangguan konsep diri akibat kehilangan jabatan
8) Kehilangan hubungan dengan teman dan famili
9) Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik, perubahan terhadap gambaran diri,
perubahan konsep diri.
d. Perubahan psikososial
Pada saat ini orang yang telah menjalani kehidupannya dengan bekerja mendadak
diharapkan untuk menyesuaikan dirinya dengan masa pensiun. Bila ia cukup
beruntung dan bijaksana, mempersiapkan diri untuk pensiun dengan menciptakan
minat untuk memanfaatkan waktu, sehingga masa pensiun memberikan
kesempatan untuk menikmati sisa hidupnya. Tetapi banyak pekerja pensiun
berarti terputus dari lingkungan dan teman-teman yang akrab dan disingkirkan
untuk duduk-duduk di rumah. Perubahan psikososial yang lain adalah merasakan
atau sadar akan kematian, kesepian akibat pengasingan diri lingkungan sosial,
kehilangan hubungan dengan teman dan keluarga, hilangnya kekuatan dan
ketegangan fisik, perubahan konsep diri dan kematian pasangan hidup.
e. Perubahan kognitif
Perubahan fungsi kognitif di antaranya adalah:
1) Kemunduran umumnya terjadi pada tugas-tugas yang membutuhkan
kecepatan dan tugas tugas yang memerlukan memori jangka pendek.
2) Kemampuan intelektual tidak mengalami kemunduran.
3) Kemampuan verbal dalam bidang vokabular (kosakata) akan menetap bila
tidak ada penyakit.
f. Perubahan spiritual
1) Agama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupannya.
2) Lanjut usia makin matur dalam kehidupan keagamaannya, hal ini terlihat
dalam berfikir dan bertindak dalam sehari-hari.
Perkembangan spiritual pada usia 70 tahun menurut Fowler: universalizing, perkembangan
yang dicapai pada tingkat ini adalah berfikir dan bertindak dengan cara memberikan contoh
cara mencintai dan keadilan

2. Hipertensi
A. Pengertian Hipertensi
Tekanan darah yaitu jumlah gaya yang diberikan oleh darah di bagian dalam arteri
saat darah dipompa ke seluruh sistem peredaran darah. Tekanan darah tidak pernah konstan.
Tekana n darah dapat berubah drastis dalam hitungan detik dan menyesuaikan diri dengan
tuntutan pada saat itu (Herbert Benson,dkk,2012). Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan
tekanan darah tinggi adalah penyakit kronik akibat desakan darah yang berlebihan dan
hampir tidak konstan pada arteri.Tekanan dihasilkan oleh kekuatan jantung ketika
memompa darah. Hipertensi berkaitan dengan meningkatnya tekanan pada arterial sistemik
baik diastolik maupun sistolik atau kedua-duanya secara terus-menerus (Sutanto,2010).

B. Klasifikasi Hipertensi
WHO (World Health Organization) dan ISH (International Society of Hypertension)
mengelompokan hipertensi sebagai berikut:
Tabel 1.1. Klasifikasi Hipertensi Menurut WHO – ISH
Kategori Tekanan darah Tekanan darah
sistol (mmHg) diastol (mmHg)
Optimal <120 <80
Normal <130 <85
Normal-tinggi 130-139 85-89
Grade 1 (hipertensi ringan) 140-149 90-99
Sub group (perbatasan) 150-159 90-94
Grade 2 (hipertensi sedang) 160-179 100-109
Grade 3 (hipertensi berat) >180 >110
Hipertensi sistolik terisolasi ≥140 <90
Sub-group (perbatasan) 140-149 <90
Sumber: (Suparto, 2010)
C. Jenis Hipertensi
Menurut Herbert Benson, dkk, berdasarkan etiologinya hipertensi dibedakan menjadi
dua, yaitu:
a. Hipertensi esensial (hipertensi primer atau idiopatik) adalah hipertensi yang tidak
jelas penyebabnya. Hal ini ditandai dengan terjadinya peningkatan kerja jantung
akibat penyempitan pembuluh darah tepi. Lebih dari 90% kasus hipertensi
termasuk dalam kelompok ini. Penyebabnya adalah multifaktor, terdiri dari faktor
genetik, gaya hidup, dan lingkungan.
b. Hipertensi sekunder, merupakan hipertensi yang disebabkan oleh penyakit
sistemik lain
yaitu, seperti renal arteri stenosis, hyperldosteronism, hyperthyroidism,
pheochromocytoma, gangguan hormon dan penyakit sistemik lainnya (Herbert
Benson, dkk, 2012).

D. Gejala Hipertensi
Gejala-gejala hipertensi, yaitu: sakit kepala, mimisan, jantung berdebar-debar,
sering buang air kecil di malam hari, sulit bernafas, mudah lelah, wajah memerah,
telinga berdenging, vertigo, pandangan kabur. Pada orang yang mempunyai riwayat
hipertensi kontrol tekanan darah melalui barorefleks tidak adekuat ataupun
kecenderungan yang berlebihan akan terjadi vasokonstriksi perifer yang akan
menyebabkan terjadinya hipertensi temporer (Kaplan N.M, 2010).

E. Patofisiologi Hipertensi
Peningkatan curah jantung dapat terjadi melalui 2 cara yaitu peningkatan
volume cairan (preload) dan rangsangan syaraf yang mempengaruhi kontraktilitas
jantung.

F. Pathway Hipertensi

Faktor predisposisi: usia, jenis kelamin, stress,


kurang olahraga, genetik, konsentrasi garam.

Kerusakan vaskuler pembuluh


darah
Perubahan
struktur

Penyumbatan pembuluh
darah

vasokonstriksi

Gangguan
sirkulasi

otak

Resistensi pembuluh darah


otak

Nyeri tengkuk/kepala

Gangguan pola tidur

Sumber : Huda Nurarif & Kusuma H., (2015)

G. Komplikasi Hipertensi
a. Stroke dapat timbul akibat perdarahan tekanan tinggi di otak atau akibat embolus
yang terlepas dari pembuluh non otak yang terkena tekanan darah.
b. Dapat terjadi infrak miokardium apabila arteri koroner yang aterosklerotik tidak
menyuplai cukup oksigen ke miokardium atau apabila terbentuk trombus yang
menghambat aliran darah melalui pembuluh tersebut.
c. Dapat terjadi gagal ginjal karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi pada
kapiler-kapiler ginjal, glomelurus. Dengan rusaknya glomelurus, darah akan
mengalir ke unit-unit fungsional ginjal, nefron akan terganggu dan dapat berlanjut
menjadi hipoksik dan kematian.
d. Ensefalopati (kerusakan otak) dapat terjadi terutama pada hipertensi maligna.
Tekanan yang sangat tinggi pada kelainan ini menyebabkan peningkatan tekanan
kapiler dan mendorong cairan ke dalam ruang interstisium di seluruh susunan
saraf pusat (Huda Nurarif & Kusuma H, 2015).

H. Cara Pencegahan Hipertensi


a. Penurunan berat badan
b. Mengurangi tingkat stress
c. Olahraga
d. Mengontrolkan diri rutin jika mempunyai riwayat hipertensi keturunan(Huda
Nurarif & Kusuma H, 2015).

I. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
1) Hb/Ht: untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan
(viscositas) dan dapat mengindikasikan faktor resiko seperti
hipokoagulabilitas, anemia.
2) BUN/kreatinin: memberikan informasi tentang perfusi/ fungsi ginjal.
3) Glukosa: hiperglikemi ( DM adalah pencetus hipertensi) dapat di akibatkan
oleh pengeluaran kadar ketokolamin.
4) Urinalisa: darah, protein, glucosa, mengisyaratkan disfungsi ginjal dan
adanya DM.
b. CT Scan: mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati.
c. RKG: dapat menunjukan pola regangan dimana luas, peninggian gelombang P
adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.
d. IUP: mengidentifikasi penyebab hipertensi seperti batu ginjal, perbaikan ginjal.
e. Photo dada: menunjukan destruksi klasifikasi pada area katup, pembesaran
jantung(Huda Nurarif & Kusuma H, 2015).

J. Penatalaksanaan Hipertensi
Penanganan hipertensi dibagi menjadi dua yaitu:
a. Penanganan secara farmakologi
Pemberian obat deuretik, betabloker, antagonis kalsium, golongan penghambat
konversi rennin angiotensi(Huda Nurarif & Kusuma H, 2015).
b. Penanganan secara non-farmakologi
1) Pemijatan untuk pelepasan ketegangan otot, meningkatkan sirkulasi darah,
dan inisiasi respon relaksasi. Pelepasan otot tegang akan meningkatkan
keseimbangan dan koordinasisehingga tidur bisa lebih nyenyak dan sebagai
pengobat nyeri secara non-farmakologi.
2) Menurunkan berat badan apabila terjadi gizi berlebih (obesitas).
3) Meningkatkan kegiatan atau aktifitas fisik.
4) Mengurangi asupan natrium.
5) Mengurangi konsumsi kafein dan alkohol (Widyastuti, 2015).
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK

Nama Mahasiswa : Ayu Oktriani


NIM : 12171010
Tanggal Pengkajian : 22 juni 2020
Ruangan :-
DiagnosaMedis : Hipertensi

A. Pengkajian
I. Identitas
A. Nama : Ny.A
B. Umur :76 Tahun
C. Alamat : jl.nibung , lampung timur
D. Pendidikan : SD
E. Tanggal masuk panti: -
F. Jenis Kelamin : Perempuan
G. Suku : Lampung
H. Agama : Islam
I. Status perkawinan : Kawin

II. Status kesehatan saat ini


Ny A memiliki riwayat darah tinggi sejak menginjak usia di 60 tahun ini.
Ny A mengatakan sering pusing dibagian tengkuk leher belakang dan terkadang
pandangan atau penglihatan suka buram atau kabur dan nyeri pada lutut sebelah kanan
karena klien ada riwayat asam urat sejak 2 th lalu.

III. Riwayat kesehatan masa lalu


Ny A tidak memiliki riwayat kesehatan dimasa lalu.

IV. Riwayat kesehatan keluarga


Dikeluarga Ny A tidak memiliki riwayat penyakit keturunan dan hanya Ny A saja yang
baru-baru ini memiliki riwayat penyakit darah tinggi.
( Genogram )

Keterangan :

: Perempuan X : Meninggal

: Laki – Laki : Garis Pernikahan

: Klien ----- : tingal bersama

:cerai/ ditinggalkan : Keturunan

Ny A adalah anak ke 2 dari 4 bersaudara, Bapak A adalah anak ke 4 dari 5 bersaudara,


Bpk. D dan Ny A dikaruniai 3 orang anak yaitu 2 perempuan dan 1 laki-laki. Anak
pertama sudah menikah, anak ke 2 masih belum menikah dan tinggal bersama Bapak S dan
Ny A sedangkan anak ke 3 nya sudah menikah dan tidak tinggal bersama.
V. Pengkajian persistem (jelaskan kondisi klien lanjut usia sesuai system di bawah
meliputi pernyataan, hasil pemeriksaan fisik dan penunjang lainnya)

a.Keadaan umum
1) Tingkat Kesadaran : Compos Mentis
2) GCS :E:4,M:6,V:5
3) TTV : TD : 150/95 mmHg
S : 36.5℃
N : 98 x/menit
RR : 18x/menit
4) BB/TB : BB : 45 kg, TB : 150 cm
5) Bagaimana postur tulang belakang Lansia :
 Tegap
 Bungkuk
 Kifosis
 Skoliosis
 Lordosis

6) Keluhan :Ny A mengatakan pusing, nyeri dibagian tengkuk


leherbelakang dan pandangan buram saat berjalan
maupun melihat.dan nyeri pada lutu sebelah kanan karena
klien ada asam urat sjak 2 th lalu.

b. Indeks Massa Tubuh

1) BMI : BB( 55 kg)


(TB(1.53 m) x TB(1.53 m))

Klasifikasi nilai :
a) Kurang : < 18.5
b) Normal : 18.5 – 24.9
c) Berlebih : 25 – 29.9
d) Obesitas : > 30
c.Head to Toe
1) Kepala :
a) Kebersihan : kotor/bersih
b) Kerontokan rambut: ya/tidak
c) Keluhan : ya/tidak
d) Jika ya, jelaskan
: ...................................................................................................................
........................................................................................

2) Mata
a) Konjungtiva : anemis/tidak
b) Sklera : ikterik/tidak
c) Stabismus : ya/tidak
d) Penglihatan : kabur/tidak
e) Peradangan : ya/tidak
f) Katarak : ya/tidak
g) Penggunaan kacamata : ya/tidak
h) Keluhan : ya/tidak
i) Jika ya , jelaskan : .....................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................

3) Hidung
a) Bentuk hidung : simetris/tidak
b) Peradangan : ya/tidak
c) Penciuman : terganggu/tidak
d) Keluhan : ya/tidak
e) Jika ya , jelaskan : .....................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................

4) Mulut, Tenggorokan
a) Kebersihan : baik/tidak
b) Mukosa : kering/lembab
c) Peradangan : ya/tidak
d) Gigi : karies/tidak , ompong/tidak
e) Radang gusi : ya/tidak
f) Kesulitan mengunyah : ya/tidak
g) Keluhan lain : ya/tidak
h) Jika ya , jelaskan : gigi belakang Ibu A ompong dibagian graham
belakang

Telinga
a) Kebersihan : bersih/tidak
b) Peradangan : ya/tidak
c) Pendengaran : terganggu/tidak
d) Jika ya , jelaskan : .....................................................................

……………………………………………………………………………………
………..

……………………………………………………………………………………
………….
5) Leher
a) Pembesaran kelenjar tyroid : baik/tidak
b) JVD(Jugularis Vena Distensi) :ya/tidak
c) Kaku kuduk : ya/tidak
d) Keluhan : ya/tidak
e) Jika ya , jelaskan : .....................................................................
………………………………………………………………………………
……………..
………………………………………………………………………………
…………………..

6) Dada
a) Bentuk dada : normal chest/ barrel chest/pigeon chest
b) Payudara : ya/tidak
c) Retraksi dinding dada :ya/tidak
d) Suara nafas : vesikuler/tidak
e) Wheezing : ya/tidak
f) Ronchi : ya/tidak
g) Suara jantung tambahan : ada/tidak
h) Keluhan : ya/tidak
i) Jika ya , jelaskan : ...........................................................................

……………………………………………………………………………………
………………

……………………………………………………………………………………
………………

7) Abdomen
a) Bentuk : distended/flat/lainnya
b) Nyeri takan : ya/tidak
c) Kembung : ya/tidak
d) Supel : ya/tidak
e) Bising Usus : ada/tidak , frekuensi : 10 x/menit
f) Massa : ya/tidak , regio
g) Keluhan : ya/tidak
h) Jika ya , jelaskan : ...........................................................................
……………………………………………………………………………………
…………………….
……………………………………………………………………………………
……………………,

8) Genetalia
a) Kebersihan : baik/tidak
b) Frekuensi BAK : 5-6 x/hari
c) Frekuensi BAB : 2 x/hari
d) Haemoroid : ya/tidak
e) Hernia : ya/tidak
f) Keluhan : ya/tidak
g) Jika ya , jelaskan : ...........................................................................
……………………………………………………………………………………
…………………….
……………………………………………………………………………………
……………………,

9) Ekstremitas
a) Kekuatan otot (skala 1-5 ) : 5555 5555
Ket :5 5 5 5 5 5 5 5 4444 5555
1 = Lumpuh
2 = Ada Kontraksi
3 = Melawan gravitasi dengan sokongan
4 = Melawan gravitasi tetapi tidak ada tahanan
5 = Melawan gravitasi dengan tahanan sedikit
6 = Melawan gravitasi dengan kekuatan penuh

b) Rentang gerak : maksimal/terbatas


c) Deformitas : ya/tidak
d) Tremor : ya/tidak
e) Edema : ya/tidak , pitting edema/tidak
a. Penggunaan alat bantu :ya/tidak , jenis ………………………………………..
f) Nyeri persendian : ya/tidak
g) Paralysis : ya/tidak
h) CRT : 3 x/detik
i) Keluhan : ya/tidak
j) Jika ya , jelaskan : ...........................................................................
……………………………………………………………………………………
…………………….
……………………………………………………………………………………
……………………,

10) Integumen
a) Kebersihan : baik/tidak
b) Warna : pucat/tidak
c) Kelembapan : kering/lembab
d) Lesi/Luka : ya/tidak
e) Perubahan tekstur : ya/tidak
f) Gangguan pada kulit : ya/tidak
g) Keluhan : ya/tidak
h) Jika ya , jelaskan : ...........................................................................
……………………………………………………………………………………
…………………….
…………………………………………………………………………………
……………………….

11) Pemeriksaan penunjang ( jika dilakukan )


a) GDS : 116 mm/dL
b) Asam Urat : 7.1 mm/dL
c) Kolestrol : 154 mm/dL

VI. Pola aktifitas sehari – hari


NyA semenjak kena asam urat klien sudah tidak melakukan kegiatan seperti
membersihkan lingkungan rumahnya.

VII. Pengkajian psikososial dan spiritual


a.Psikososial ( kemampuan sosialisasi klien saat ini, sikap klien terhadap orang lain,
harapan klien dalam berhubungan dan kepuasan klien dalam membina hubungan )
PENGKAJIAN PSIKOSOIAL
Hubungan dengan orang lain dalam Rumah :
(1) Tidak dikenal
(2) Sebatas kenal
(3) Mampu berinteraksi
(4) Mampu kejasama
Hubungan dengan orang lain diluar Rumah :
(1) Tidak dikenal
(2) Sebatas kenal
(3) Mampu berinteraksi
(4) Mampu kejasama
Kebiasaan lansia berinteraksi ke orang lainnya dalam rumah
(1) Selalu
(2) Sering
(3) Jarang
(4) Tidak pernah
Stabilitas emosi
(1) Labil
(2) Stabil
(3) Iritabel
(4) Datar
Jelaskan : Ny A selalu labil dengan keputusannya atau kemauannya sendiri,
Motivasi penghuni rumah
(1) Kemampuan sendiri
(2) Terpaksa
Frekwensi kunjungan keluarga
(1) 1 kali/bulan
(2) 2 kali/bulan
(3) Tidak pernah

b. Identifikasi masalah emosional meliputi pertanyaan :


Pertanyaan tahap satu :
 Apakah klien mengalami sulit tidur ?ya
 Apakah klien sering gelisah ? Tidak
 Apakah klien sering murung dan menangis sendiri ?Tidak
 Apakah klien sering was-was atau khawatir ? Ya
( lanjut kepertanyaan tahap dua apabila klien menjawab “ya” satu atau lebih dari
satu )
Pertanyaan tahap dua
 Keluhan lebih dari tiga bulan atau lebih dari satu kali dalam sebulan ?Tidak
 Ada banyak masalah atu fikiran ?Tidak
 Ada masalah dengan keluarga ?Tidak
 Menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter ?Tidak
 Cendrung mengurung diri ?Tidak
Bila lebih atau sama dengan satu jawaban “ya”

MASALAH EMOSIONAL POSITIF


c.Spiritual
Agama, kegiatan keagamaan, konsep dan keyakinan klien tentang kematian dan
harapan klien terhadap kehidupan spiritualnya. Ny A beragama islam, masih aktif
dalam mengikuti kegiatan pengkajian tiap minggunya yang diadakan didaerah rumah,
sholat 5 waktu sesuai ajaran agamanya dan tidak memiliki nilai kematian lain atau
kepercayaan sendiri.

VIII. Pengkajian status fungsional klien


 KATZ Indeks :
Termasuk katagori yang manakah klien
A. Mandiri dalam hal makan, kontinen dalam BAB/BAK, menggunakan pakaian,
pergi ke toilet, berpindah dan mandi.
B. Mandiri, semuanya kecuali salah satu dari fungsi di atas.
C. Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain.
D. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi yang lain.
E. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian ke toilet dan satu fungsi yang lain.
F. Mandiri, kecuali mandiri berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi yang lain.
G. Ketergantungan untuk semua fungsi di atas.
H. Lain-lain.

Keterangan : berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang lain
Seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak melakukan fungsi,
meskipun ia anggap mampu.

Modifikasi dari Barthel Indeks


Termasuk yang manakah klien ? (lingkari)

NO. KRITERIA DENGAN MANDIRI KETERANGAN


BANTUAN
1 Makan Frekuensi 2x/hari
5 10 Jumlah 1 porsi
Jenis makanan
padat ( nasi,
sayur dan buah )
2 Minum 5 10 Frekuensi 5-
7/hari
Jumlah 200 ml
Jenis air putih,
teh manis
3 Berpindah dari kursi roda ke 5 – 10 15
tempat tidur, sebaliknya
4 Personal toilet (cuci muka, 0 5 Frekuensi 3x/hari
menyisir rambut, gosok gigi )
5 Keluar masuk toilet ( mencuci 5 10
pakaian, menyeka tubuh dan
menyiram )
6 Mandi 5 15 Frekuensi 2x/hari
7 Jalan di permukaan datar 0 5
8 Naik turun tangga 5 10
9 Mengenakan pakaian 5 10
10 Kontrol bowel (BAK) 5 10 Frekuensi : 5-
6/hari
Konsistensi : cair
11 Kontrol bladder (BAK) 5 10 Frekuensi : 2-
3/hari
Warna : kuning
keruh
12 Olah raga / latihan 5 10 Frekuensi :
1x/minggu
Jenis : senam
13 Rekreasi / pemanfaatan waktu 5 10 Jenis : jalan-jalan
luang ke mall
Frekuensi : 1-2
x/bulan

Keterangan :
a. 130 : Mandiri
b. 65 - 129 : Ketergantungan sebagian
c. < 65 : Total Care

IX. Pengkajian Status Mentas Gerontik


Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan Shorf Portable Mental
Status Questioner (SPMSQ)
Instruksi :
Ajukan pertanyaan 1 – 10 pada daftar ini dan catat semua jawaban.
Catat jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan.

BENAR SALAH NO PERTANYAAN


✓ 01 Tanggal berapa hari ini ?tidak tahu
✓ 02 Hari apa sekarang ini ?Minggu
✓ 03 Apa nama tempat ini ?Rumah Saya
✓ 04 Dimana alamat anda ?JL. H. Soaeb
✓ 05 Berapa umur anda ?76 tahun
✓ 06 Kapan anda lahir ? Tahun 1944
✓ 07 Siapa Presiden Indonesia sekarang ?Bapak
Jokowi
✓ 08 Siapa Presiden Indonesia sebelumnya ?
Bapak Jokowi
✓ 09 Siapa nama Ibu anda ?Ibu. A
✓ 10 Kurangi 3 dari 20 dan pengurangan 3 dari
setiap angka baru, semua secara menurun

3
Score =

Interprestasi :
a. Salah 0 – 3 : Fungsi intelektual utuh
b. Salah 4 – 5 : Kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6 – 8 : Kerusakan intelektual sedang
d. Salah 9 – 10 : Kerusakan intelektual berat
Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan MMSE (Mini Mental
Status Exam) :
 Orientasi.
 Registrasi.
 Perhatian.
 Kalkulasi.
 Mengingat kembali.
 Bahasa.

NO ASPEK NILAI NILAI KRITERIA


KOGNITIF MAKSIMAL KLIEN
1 Orientasi 5 4 Menyebutkan dengan benar :
(Sekarang)  Tahun 2020
 MusimHujan
 Tanggal 22
 Harisenin
 Bulan juni
Orientasi 5 4 Dimana kita sekarang berada ?
(Sekarang ada  Negara indonesia
dimana)  Propinsi lampung
 Kota Bandar lamung
 RuanganRumah Saya
2 Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 benda (oleh
pemeriksaan) 1 detik untuk
mengatakan masing-masing benda.
Masing-masing benda mendapatkan
nilai 1.
 Kursi
 Meja
 Kertas
Kemudian tanyakan kepada klien
ketiga tadi. (Untuk disebutkan)

3 Perhatian dan 5 2 Minta klien untuk memulai dari angka


kalkulasi 100 kemudian dikurangi 7 sampai 5
kali/tingkat (Nilai 1 untuk jawaban
benar, hentikan setelah 5
jawaban)93,86,79,72,65
 93
 86
 79
 72
 65
4 Mengingat 3 2 Minta klien untuk mengulangi ketiga
kembali benda pada No. (registrasi) tadi. Bila
(Recall) benar, 1 point untuk masing-masing
benda
 Kursi
 Meja
 Kertas
5 Bahasa 9 7 Tunjukan pada klien suatu benda dan
tanyakan namanya pada klien.
 (misal jam tangan)
 (misal pensil)

Minta klien untuk mengulang kata


berikut :
 “tanpa kalau dan atau tetapi”.0
Bila benar, nilai satu point.

Minta klien untuk mengikuti perintah


berikut yang terdiri dari 3 langkah:
Ambil kertas ditangan Anda, lipat dua
dan taruh di lantai.
 Ambil kertas ditangan kanan.
 Lipat dua.
 Taruh dilantai.

Perintahkan pada klien untuk hal


berikut(Bila aktifitas sesuai dengan
perintah nilai 1 point.
 Pejamkanlah mata anda.0

Perintahkan pada klien untuk menulis


satu kalimat secara spontan
 Tulis satu kalimat.

Responden diminta menyalin gambar


 Menyalin Gambar.

Total :22
Interprestasi hasil :
Jumlah total klien dan masukan ke dalam kategori berikut ini :
24 – 30 : Tidak ada gangguan kognitif
18 – 23 : Gangguan kognitif sedang
0 – 17 : Gangguan kognitif berat

Morse Fall Scale


No Pengkajian Skala Nilai Ket
1 Riwayat Jatuh apakah lansia pernah jatuh Tidak 0 0
dalam 3 bulan terakhir? Ya 25
2 Diagnosa Sekunder : apakah lansia memiliki Tidak 0
0
Lebih dari satu penyakit ? Ya 25
3 Alat Bantu Jalan :
0
 Bedrest/dibantu perawat
 Kruk/tongkat/walker 25 30
 Berpegangan pada benda-benda disekitar (kursi,
30
lemari, meja)
4 Terapi Intravena : apakah saat ini lansia Tidak 0
0
Terpasang infuse ? Ya 20
5 Gaya berjalan/cara berpindah :
 Normal/Bedrest/Immobile (tidak dapat bergerak 20
0
sendiri)
 Lemah (tidak bertenaga) 10
 Gangguan/tidak normal (pincang/diseret) 20
6 Status mental
0 0
 Lansia menyadari kondisi dirinya
 Lansia mengalami keterbatasan daya ingat 20 15
Total Nilai 45

Keterangan :
Tingkat Resiko Nilai MFS Tindakan
Tidak Resiko 0 – 24 Perawatan dasar
Resiko Rendah 25 – 30 Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh standar.
Resiko Tinggi >31 Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh resiko
tinggi.

Skala Depresi Geriatrik (Geriatric Depression Scale/ GDS)

Nama : Ny A
Usia :76 Tahun
Jenia Kelamin : Perempuan
Ruangan : JL.NIBUNG,LAMPUNG TIMUR
Lingkarilah jawaban yang sesuai dengan keadaan Anda pada pertanyaan dibawah ini :
No Pertanyaan Tidak
Ya

1 Apakah anda merasa puas dengan hidup anda ? Ya Tidak

Apakah anda sering merasa tidak berminat untuk melakukan


2 Ya Tidak
kegiatan ?

3 Apakah anda merasa hidup anda terasa hampa/tidak bermakna ?


Ya Tidak

4 Apakah anda sering merasa bosan/ jenuh ? Ya Tidak

5 Apakah anda sangat bersemangat disetiap waktu? Ya Tidak

6 Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada anda?
Ya Tidak
Ya Tidak
7 Apakah anda sering merasa bahagia setiap waktu?

Ya Tidak
8 Apakah anda sering merasa tanpa pengharapan/putusasa?

Apakah anda lebih suka diam dirumah daripada keluar atau


9 Ya Tidak
melakukan sesuatu hal yang baru?
Apakah anda merasa memiliki masalah memori/ingatan daripada
10
orang lain? Ya Tidak

11 Apakah menurut anda sangat menyenangkan bisa hidup saat ini?


Ya Tidak

12 Apakah anda merasa kurang berharga/bernilai saat ini?


Ya Tidak

13 Apakah anda merasa benar-benar bersemangat ? Ya Tidak

14 Apakah anda merasa putus asa atau tidak ada harapan saat ini? Ya Tidak
15 Apakah anda merasa orang lain berada pada kondisi yang lebih
Ya Tidak
baik dari pada anda?
B. Data Fokus
Data Subyektif Data Obyektif

1. Klien mengatakan memiliki penyakit 1. Klien tampak tidak tidur di waktu siang
hipertensi atau tekanan darah tinggi. hari.
2. Saat ini Ny. A masih mengkonsumsi obat 2. TD : 150/80 mmHg
antihipertensi secara rutin. N : 80x/menit
3. Klien mengatakan sering terbangun pada RR : 20x/menit
malam hari jika ingin BAK sampai 3 kali. S : 36,7C
4. Klien mengatakan tidak pernah tidur 3. Wajah klien tampak meringis saat
siang, karena tidak bisa tidur pada saat menahan nyeri.
siang hari. 4. Wajah klien tampak pucat
5. Klien mengatakan mengalami susah tidur, 5. Klien terlihat memegangi tengkuk bagian
gelisah, tetapi tidak banyak pikiran. belakang
6. Klien mengatakan sering pusing, masuk 6. Klien tampak gemetar saat memegang
angin dan merasa sakit pada bagian gelas berisi susu yang mau dipindahkan
tengkuknya. ke kamar.
7. Klien mengatakan rasa nyeri yang 7. Pada saat diminta berdiri dan mengangkat
dirasakan terkadang mengganggu satu kaki klien hanya melakukan sebentar
aktivitasnya. dan kembali duduk
8. Klien mengatakan nyeri dirasakan saat 8. Terlihat klien berjalan dengan perlahan-
terlalu banyak melakukan aktivitas (P) lahandan sesekali berpegangan
9. Nyeri terasa seperti mencengkram (Q) 9.Klien tampak menunjukan kedua lutut yang
10. Klien mengatakan nyeri di tengkuk (R) sakit
11. Klien mengatakan skala nyeri 5 (S) 10.Klien terlihat menahan sakit saat bangun
12. Nyeri yang dirasakan hilang timbul (T) dari duduk/ berjalan
13. Klien mengatakan kakinya terkadang 11.GDS = 116 mg/dl asam urat = 7,1mg/dl
gemetar saat berjalan. kolesterol : 154 mg/dl
14. Klien mengatakan sedikit susah untuk 12.klien terlihat mendengarkan saat dijelaskan
berjalan bila melakukan aktifitas tentang asam urat
15.Klien mengatakan sakit pada lutut 13.Barthel Indeks 130 (ketergantungan
sebagian)
16.Klien mengatakan saat berjalan atau duduk 14.SPMSQ = 0 Score (fungsi intelektual utuh)
terlalu lama lutut sakit. 15.Morse Fall Scale = 45 intervensi
17.Klien mengatakan kadang susah tidur Pelaksanaan pencegahan jatuh standar.
karena lutut sakit
18.Klien mengatakan lutut sakit saat dibawa
aktivitas
P = Sakit timbul saat beraktifitas
Q = Seperti di tusuk-tusuk
R = Sakit pada lutut kanan dan kiri
S = Skala 5
T = Dirasakan pagi dan malam hari

19.Klien mengatakan tidak tau penyebab


terjadinya sakit pada bagian lutut kaki

C. Analisa Data

No. Data Masalah Etiologi

1. DS : Nyeri Akut Agen cidera biologis


1. Klien mengatakan sering hipertensi
pusing, masuk angin dan
merasa sakit pada bagian
tengkuknya.
2. Klien mengatakan rasa
nyeri yang dirasakan
terkadang mengganggu
aktivitasnya.
3. Klien mengatakan nyeri
dirasakan saat terlalu
banyak melakukan
aktivitas (P)
4. Nyeri terasa seperti
mencengkram (Q)
5. Klien mengatakan nyeri
di tengkuk (R)
6. Klien mengatakan skala
nyeri 5 (S)
7. Nyeri yang dirasakan
hilang timbul (T)
8. Klien mengatakan
memiliki penyakit darah
tinggi
9.Klien mengatakan lutut
sakit saat dibawa aktivitas
P = Sakit timbul saat
beraktifitas
Q = Seperti di tusuk-
tusuk
R = Sakit pada lutut
kanan dan kiri
S = Skala 5
T = Dirasakan pagi
dan malam hari
DO :
1. Wajah klien tampak
meringis saat menahan
nyeri.
2. Terlihat klien berjalan
dengan perlahan-lahan
3. Klientampak menunjukan
kedua lutut yang sakit

2. Resiko jatuh Fisiologis kekuatan


DS :
1. Klien mengatakan sendi
kakinya terkadang
gemetar saat berjalan.
2. Klien mengatakan sedikit
susah untuk berjalan bila
melakukan aktifitas
3.Klien mengatakan saat
berjalan atau duduk terlalu
lama lutut sakit.
DO :
1. Pada saat diminta berdiri
dan mengangkat satu
kaki klien hanya
melakukan sebentar
2. Klien terlihat berjalan
dengan perlahan-lahan
dan sesekali berpegangan

3. DS: Gangguan pola tidur Kecemasan


1. Klien mengatakan
mengalami susah tidur,
gelisah, tetapi tidak
banyak pikiran.

2. Klien mengatakan tidak


pernah tidur siang, karena
tidak bisa tidur pada saat
siang hari.
3. Klien mengatakan sering
terbangun pada malam
hari jika ingin BAK
sampai 3 kali.

DO :
1. Klien tampak tidak tidur
di waktu siang hari.
2. TD 150/80 mmHg
N : 80x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,7C
D. Diagnosa Keperawatan(Sesuai Prioritas)

Tanggal Tanggal Nama


No. Diagnosa Keperawatan (P&E)
Ditemukan Teratasi Jelas

1 Nyeri akut pada Ny. A 22-06-2020 24-06-2020

2. Risiko jatuh pada Ny. A 22-06-2020 24-06-2020

3. Gangguan pola tidur pada Ny. A 22-06-2020 24-06-2020


E. Perencanaan Keperawatan
(Meliputi tindakan keperawatan independen dan interdependen)
Diagnosa Paraf &
No Tujuan dan
Tgl. Keperawata Rencana Tindakan nama
. Kriteria Hasil
n (PES) jelas

22-06- 1. Nyeri Akut Setelah dilakukan Pain management


2020 pada Ny.A tindakan asuhan 1. Lakukan pengkajian
keperawatan nyeri secara
selama 3x 12 jam komprehensif.
nyeri dapat 2. Observasi reaksi non
berkurang dengan verbal dari ketidak
kriteria hasil : nyamanan.
Pain level 3. Monitor TTV
1. Nyeri berkurang  4. Ajarkan tehnik non
dari 5 farmakologi (relaksasi
menjadi 2 denga dengan tarik nafas
n menggunakan dalam dan senam
menejemen ergonimis)
nyeri.
2. Pasien merasa
nyaman setelah
nyeri berkurang.
3. TTD dalam
batas normal TD
: 130/80 mmHg,
Nadi : 60-
100x/menit, R :
20-24x/menit,
S : 36,5-37°C.
22-06- 2. Resiko jatuh Setelah dilakukan Environmental
2020 pada Ny.A tindakan manajemen : safety
keperawatan
1. Berikan penyuluhan
selama 3x12 jam
tentang apa saja
Ny. Y tidak
bahaya lingkungan
mengalami jatuh,
yang ada disekitar
dengan kriteria
yang dapat
hasil :
menyebabkan resiko
Trauma risk
jatuh
Injury risk
1. Mampu 2. Anjurkan untuk
mengidentifikasi memakai alat bantu
bahaya jalan (jika
lingkungan yang membutuhkan)
dapat
3. Ajarkan gerakan
meningkatkan
latihan keseimbangan
cedera
2. Mampu
menggunakan
alat bantu untuk
menghindari
cidera
3. Mampu
mempraktekan
gerakan latihan
keseimbangan

22-06- 3. Gangguan Setelah dilakukan


2020 pola tidur tindakan Peningkatan kualitas
pada Ny.A keperawatan tidur
selama 3x12 jam, 1. Monitor TTV
diharapkan 2. Jelaskan pada klien
masalah gangguan pentingnya kebutuhan
pola tidur Ny.A tidur cukup
dapat teratasi 3. Jelaskan lingkungan
dengan kriteria yang nyaman untuk
hasil : memudahkan tidur
1. 4. Ajarkan teknik
sesuai dengan relaksasi otot progresif
kebutuhan lansia kepada klien
(6 jam)
2.
merasa segar
dipagi hari
Melaporkan secara
verbal bahwa klien
tidak terbangun
dimalam hari

F. Pelaksanaan Keperawatan ( CATATAN KEPERAWATAN )


Tgl./ No. Tindakan Keperawatan dan Hasil Paraf dan
Wakt DK. Nama
u Jelas
22-06- 1. . Mengkaji nyeri secara komprehensif
2020 Hasil :
P: klien mengatakan masih nyeri
Q: nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk
R: Sakit pada lutut kanan dan kiri
S: skala 5
T: saat pagi dan malam hari
2. Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam
Hasil : klien mampu melakukan teknik napas dalam
3. Mengukur TTV
Hasil : TD: 120/80 mmHg, Nadi: 90x/menit,, RR :
20x/menit, suhu : 36oC

22-06- 2. 1. Mengukur TTV


2020 Hasil : TD: 120/80 mmHg, Nadi: 90x/menit,, RR :
20x/menit, suhu : 36oC
2. Memberikan penjelasan tentang
lingkungan yang aman dan apa saja yang dapat
meningkatkan resiko jatuh. Dan mengedukasi keluarga
untuk memasang pegangan di sekitar rumah
Hasil : klien dan keluarga mengatakan mengerti dan akan
mencoba memodifikasi lingkungan
3. Mengajarkan klien tentang latihan keseimbangan.
Hasil : Klien mengatakan senang diajarkan tentang latihan
keseimbangan, Klien tampak mampu mempraktekkan
latihan keseimbangan

22-06- 3 1. Mengkaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga


2020 Hasil : Klien tampak mengerti ketika dijelaskan

2.Menjelaskan tentang penyakit


Hasil : Klien tampak mendengarkan dan nyimak dengan baik
sayuran hijau seperti bayam

23-06- 1 1. Mengkaji nyeri secara 1. Mengkaji nyeri secara


2020 komprehensif
Hasil :
P: klien mengatakan masih nyeri
Q: nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk
R: Sakit pada lutut kanan dan kiri
S: skala 5
T: saat pagi dan malam hari
2.Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam
Hasil : klien mampu melakukan teknik napas dalam
3.Mengukur TTV
Hasil : TD: 110/80 mmHg, Nadi: 84x/menit,, RR :
20x/menit, suhu : 36,5oC
4. Mengobservasi reaksi non verbal dari ketidak nyamanan.
Hasil : klien tampak kesakitan saat berjalan

1.Mengukur TTV
2. Hasil : TD: 110/80 mmHg, Nadi: 84x/menit,, RR :
20x/menit, suhu : 36,5oC
2.Memberikan penjelasan tentang lingkungan yang aman dan
apa saja yang dapat meningkatkan resiko jatuh. Dan
mengedukasi keluarga untuk memasang pegangan di sekitar
rumah
Hasil : klien dan keluarga mengatakan mengerti dan akan
mencoba memodifikasi lingkungan
3.Mengajarkan klien tentang latihan keseimbangan.
Hasil : Klien mengatakan senang diajarkan tentang latihan
keseimbangan, Klien tampak mampu mempraktekkan
latihan keseimbangan
4.Menganjurkan untuk memakai alat bantu jalan (jika
membutuhkan)
Hasil : klien mengatakan jika sakit kaki semakin parah dia
akat menggunakan alat bantu

1.Mengkaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga


3. Hasil : Klien tampak mengerti ketika dijelaskan

2.Menjelaskan tentang penyakit


Hasil : Klien tampak mendengarkan dan nyimak dengan baik

3.Mengidentifikasi kemungkinan penyebab penyakit


Hasil : klien mengatakan sering memakan komprehensif
Hasil :
P: klien mengatakan masih nyeri
Q: nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk
R: Sakit pada lutut kanan dan kiri
S: skala4
T: saat pagi dan malam hari
2.mejarkan tehnik non farmakologi kompres jahe
Hasil : klien tampak nyaman
3. mengobservasi nonverbal klien
Hasil : klien terlihat meringis kesakitan

24-06- 1 1.Mengukur TTV


2020 Hasil : TD: 130/80 mmHg, Nadi: 90x/menit,, RR :
18x/menit, suhu : 36,8oC
2.Memberikan penjelasan tentang lingkungan yang aman dan
apa saja yang dapat meningkatkan resiko jatuh. Dan
mengedukasi keluarga untuk memasang pegangan di sekitar
rumah
Hasil : klien dan keluarga mengatakan mengerti dan akan
mencoba memodifikasi lingkungan
3.Mengajarkan klien tentang latihan keseimbangan.
Hasil : Klien mengatakan senang diajarkan tentang latihan
keseimbangan, Klien tampak mampu mempraktekkan
latihan keseimbangan
4.Menganjurkan untuk memakai alat bantu jalan (jika
membutuhkan)
Hasil : klien mengatakan jika sakit kaki semakin parah dia
akat menggunakan alat bantu

2 1.Mengkaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga


Hasil : Klien tampak mengerti ketika dijelaskan

2.Menjelaskan tentang penyakit


Hasil : Klien tampak mendengarkan dan nyimak dengan baik

3.Mengidentifikasi kemungkinan penyebab penyakit


Hasil : klien mengatakan sudah mengurangi memakan sayur
bayam,buncis dan lain-lain

3 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif


Hasil :
P: klien mengatakan masih nyeri
Q: nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk
R: Sakit pada lutut kanan dan kiri
S: skala 5
T: saat pagi dan malam hari
2.Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam
Hasil : klien mampu melakukan teknik napas dalam
3.Mengukur TTV
Hasil : TD: 110/70 mmHg, Nadi: 93x/menit,, RR :
19x/menit, suhu : 36,0oC
4. Mengobservasi reaksi non verbal dari ketidak nyamanan.
Hasil : klien tampak kesakitan saat berjalan

25-06- 1 1.Mengukur TTV


2020 Hasil : TD: 110/70 mmHg, Nadi: 93x/menit,, RR :
19x/menit, suhu : 36,0oC

2.Memberikan penjelasan tentang lingkungan yang aman dan


apa saja yang dapat meningkatkan resiko jatuh. Dan
mengedukasi keluarga untuk memasang pegangan di sekitar
rumah
Hasil : klien dan keluarga mengatakan mengerti dan akan
mencoba memodifikasi lingkungan
3.Mengajarkan klien tentang latihan keseimbangan.
Hasil : Klien mengatakan senang diajarkan tentang latihan
keseimbangan, Klien tampak mampu mempraktekkan
latihan keseimbangan
4.Menganjurkan untuk memakai alat bantu jalan (jika
membutuhkan)
Hasil : klien mengatakan jika sakit kaki semakin parah dia
akat menggunakan alat bantu

2 1.Mengkaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga


Hasil : Klien tampak mengerti ketika dijelaskan dan sudah
paham tentang penyakit asam urat

2.Menjelaskan tentang penyakit


Hasil : Klien tampak mengerti dan paham

3.Mengidentifikasi kemungkinan penyebab penyakit


Hasil : klien mengatakan sudah mengurangi memakan sayur
buncis dan makanan kemasan
3 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif
Hasil :
P: klien mengatakan masih nyeri
Q: nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk
R: Sakit pada lutut kanan dan kiri
S: skala2
T: saat pagi dan malam hari
2.Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam
Hasil : klien mampu melakukan teknik napas dalam
4. Mengobservasi reaksi non verbal dari ketidak nyamanan.
Hasil : klien tampak nyaman
1.Mengukur TTV
Hasil : TD: 120/80 mmHg, Nadi: 90x/menit,, RR :
20x/menit, suhu : 36,8oC
2.Memberikan penjelasan tentang lingkungan yang aman dan
apa saja yang dapat meningkatkan resiko jatuh. Dan
mengedukasi keluarga untuk memasang pegangan di sekitar
rumah
Hasil : klien dan keluarga mengatakan mengerti dan akan
mencoba memodifikasi lingkungan
3.Mengajarkan klien tentang latihan keseimbangan.
Hasil : Klien mengatakan senang diajarkan tentang latihan
keseimbangan, Klien tampak mampu mempraktekkan
latihan keseimbangan
4.Menganjurkan untuk memakai alat bantu jalan (jika
membutuhkan)
Hasil : klien mengatakan jika sakit kaki semakin parah dia
akat menggunakan alat bantu

G. Evaluasi
No Hari/Tgl./ Evaluasi Hasil (SOAP) Paraf dan
. Jam (Mengacu pada tujuan) Nama
D Jelas
K.

1. 22-06-2020 S: klien mengatakan kepala dan tengkuknya masih


terasa nyeri hilang timbul
-Klien mengatakan lutut masih sakit saat dibawa
aktivitas

O:TD: 150/90 mmHg, Nadi: 80x/menit,, RR:


22x/menit.

A: Masalah belum teratasi

P: Intervensi dilanjutkan
1. Monitor TTV
2. Anjurkan teknik relaksasi napas dalam
3. Observasi reaksi non verbal dari ketidak nyamanan

2. 22-06-2020 S : Klien mengatakan senang diajarkan senam relaksasi


otot progresif. Namun klien mengatakan masih sulit
tidur
- Klien mengatakan saat berjalan atau duduk terlalu lama
lutut sakit
O : Klien nampak mempraktikan relaksasi otot progresif
sesuai intruksi meskipun ada beberapa gerakan yang
kurang tepat. TD : 150/90 mmHg
- klien tampak perjalan perlahan-lahan
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Motivasi klien
untuk melakukan relaksasi otot progresif setiap
sebelum tidur
-. Anjurkan untuk memakai alat bantu jalan (jika
membutuhkan)
3. 22-06-2020
(17.00)
S : Klien mengatakan senang diajarkan tentang latihan
keseimbangan, klien mengatakan akan melakukan
latihan keseimbangan setiap hari.

O : Klien tampak mampu mempraktekkan latihan


keseimbangan. Namun masih terlihat gemetar saat
berjalan

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan : motivasi latihan


Keseimbangan
4. 23-06-2020

S: klien mengatakan lutut masih sakit saat beraktivitas


O: TD: 110/80 mmHg, Nadi: 84x/menit,, RR :
20x/menit, suhu : 36,5oC
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
1. Monitor TTV
2. Anjurkan teknik relaksasi napas dalam
3. Observasi reaksi non verbal dari ketidak
nyamanan.

S : Klien mengatakan saat berjalan atau duduk terlalu


lama lutut masih sakit
O : klien tampak perjalan perlahan-lahan
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Motivasi klien untuk melakukan relaksasi otot
progresif setiap sebelum tidur.
2.Anjurkan untuk memakai alat bantu jalan (jika
membutuhkan)
24-06-2020

S : klien mengatakan pengertian asam urat dengan benar


tetapi masih belum tau secara jelas tentang penyakit
asam urat

O : klien terlihat mendengarkan saat dijelaskan tentang


asam urat

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

2. jelaskan tentang penyakit


3. gambarkan proses penyakit dengan cara yang tepat
4. identifikasi kemungkinan penyebab penyakit

S:Klien mengatakan lutut masih sakit saat dibawa


aktivitas
O: TD: 120/80 mmHg, Nadi: 90x/menit,, RR :
18x/menit, suhu : 36,8oC
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
1. Monitor TTV
2. Anjurkan teknik relaksasi napas dalam
3. Observasi reaksi non verbal dari ketidak
nyamanan.

S : Klien mengatakan saat berjalan atau duduk terlalu


lama lutut sakit
O : klien tampak meringis kesakitan
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Motivasi klien untuk melakukan relaksasi otot
progresif setiap sebelum tidur.
2.Anjurkan untuk memakai alat bantu jalan
(jikamembutuhkan)

25-06-2020
S : klien mengatakan tidak tau penyebab terjadinya sakit
dibagian kaki

O : klien terlihat mendengarkan saat dijelaskan tentang


asam urat

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

1. kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga


2. jelaskan tentang penyakit
3. gambarkan proses penyakit dengan cara yang tepat
4. identifikasi kemungkinan penyebab penyakit

S:Klien mengatakan nyeri lutut sudah agak berkurang


O: TD: 110/70 mmHg, Nadi: 93x/menit, RR : 19x/menit,
suhu : 36,0oC
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
1. Monitor TTV
2. Anjurkan teknik relaksasi napas dalam
3. Observasi reaksi non verbal dari ketidak
nyamanan.

S : Klien mengatakan saat berjalan nyeri sudah


berkurang
O : klien tampak perjalan perlahan-lahan
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Motivasi klien untuk melakukan relaksasi otot
progresif setiap sebelum tidur.
2.Anjurkan untuk memakai alat bantu jalan
(jikamembutuhkan)

26-06-2020
S : klien mengatakan sudah mengerti dan paham tentang
penyakit asam urat

O : klien bisa menjelaskan pengertian asam urat dan


penyebab asam urat

A : masalah teratasi

P : hentikan intervensi

S:Klien mengatakan lutut sudah tidak terlalu sakit


O:klien tampak nyaman dan tidak meringis kesakitan
A: Masalah teratasi
P: hentikan intervensi

S : klien mengatakan saat berjalan lulut sudah tidak


terlalu sakit
O : klien tampak nyaman
A : Masalah teratasi
P :HentikanIntervensi

Anda mungkin juga menyukai