Anda di halaman 1dari 47

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Lanjut Usia
1. Pengertian lansia
Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan
manusia. Sedangkan menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No. 13 Tahun 1998
tentang kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai
usia lebih dari 60 tahun (Maryam dkk, 2018). Berdasarkan defenisi secara umum,
seseorang dikatakan lanjut usia (lansia) apabila usianya 65 tahun ke atas. Lansia
bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan
yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres
lingkungan. Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk
mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis. Kegagalan ini
berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan
kepekaan secara individual (Efendi, 2019).
2. Batasan lansia
Departemen Kesehatan RI (dalam Mubarak et all, 2018) membagi lansia
sebagai berikut:
a. Kelompok menjelang usia lanjut (45-54 tahun) sebagai masa vibrilitas
b. Kelompok usia lanjut (55-64 tahun) sebagai presenium
c. Kelompok usia lanjut (65 tahun >) sebagai senium
Menurut pendapat berbagai ahli dalam Efendi (2019) batasan-batasan umur
yang mencakup batasan umur lansia adalah sebagai berikut:
a. Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2018 dalam Bab 1 Pasal 1 ayat 2
yang berbunyi “Lanjut usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 (enam
puluh) tahun ke atas”.
b. Menurut World Health Organization (WHO), usia lanjut dibagi menjadi empat
kriteria berikut : usia pertengahan (middle age) ialah 45-59 tahun, lanjut usia
(elderly) ialah 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) ialah 75-90 tahun, usia sangat tua
(very old) ialah di atas 90 tahun.

PAGE \* MERGEFORMAT 47
c. Menurut Dra. Jos Masdani (Psikolog UI) terdapat empat fase yaitu : pertama
(fase inventus) ialah 25-40 tahun, kedua (fase virilities) ialah 40-55 tahun, ketiga
(fase presenium) ialah 55-65 tahun, keempat (fase senium) ialah 65 hingga tutup
usia. d. Menurut Prof. Dr. Koesoemato Setyonegoro masa lanjut usia (geriatric
age): > 65 tahun atau 70 tahun. Masa lanjut usia (getiatric age) itu sendiri dibagi
menjadi tiga batasan umur, yaitu young old (70-75 tahun), old (75-80 tahun), dan
very old ( > 80 tahun) (Efendi, 2019).
3. Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia
Menurut Mubarak et all (2018), perubahan yang terjadi pada lansia meliputi
perubahan kondisi fisik, perubahan kondisi mental, perubahan psikososial, perubahan
kognitif dan perubahan spiritual.
a. Perubahan kondisi fisik meliputi perubahan tingkat sel sampai ke semua organ
tubuh, diantaranya sistem pernafasan, pendengaran, penglihatan, kardiovaskuler,
sistem pengaturan tubuh, muskuloskeletal, gastrointestinal, genitourinaria,
endokrin dan integumen.
1) Keseluruhan
Berkurangnya tinggi badan dan berat badan, bertambahnya fat-to-lean body
mass ratio dan berkuranya cairan tubuh.
b. Sistem integumen
Kulit keriput akibat kehilangan jaringan lemak, kulit kering dan kurang elastis
karena menurunnya cairan dan hilangnya jaringan adiposa, kulit pucat dan
terdapat bintik-bintik hitam akibat menurunnya aliran darah ke kulit dan
menurunnya sel-sel yang memproduksi pigmen, kuku pada jari tangan dan kaki
menjadi tebal dan rapuh, pada wanita usia > 60 tahun rambut wajah meningkat,
rambut menipis atau botak dan warna rambut kelabu, kelenjar keringat berkurang
jumlah dan fungsinya. Fungsi kulit sebagai proteksi sudah menurun
1) Temperatur tubuh
Temperatur tubuh menurun akibat kecepatan metabolisme yang menurun,
keterbatasan reflek menggigil dan tidak dapat memproduksi panas yang
banyak diakibatkan oleh rendahnya aktifitas otot.

PAGE \* MERGEFORMAT 47
2) Sistem muskular
Kecepatan dan kekuatan kontraksi otot skeletal berkurang, pengecilan otot
akibat menurunnya serabut otot, pada otot polos tidak begitu terpengaruh.
3) Sistem kardiovaskuler
Katup jantung menebal dan menjadi kaku, kemampuan jantung memompa
darah menurun 1% per tahun. Berkurangnya cardiac output, berkurangnya
heart rate terhadap respon stres, kehilangan elastisitas pembuluh darah,
tekanan darah meningkat akibat meningkatnya resistensi pembuluh darah
perifer, bertaTn. Sanjang dan lekukan, arteria termasuk aorta, intima
bertambah tebal, fibrosis.
4) Sistem perkemiha
Ginjal mengecil, nephron menjadi atropi, aliran darah ke ginjal menurun
sampai 50 %, filtrasi glomerulus menurun sampai 50%, fungsi tubulus
berkurang akibatnya kurang mampu mempekatkan urin, BJ urin menurun,
proteinuria, BUN meningkat, ambang ginjal terhadap glukosa meningkat,
kapasitas kandung kemih menurun 200 ml karena otot-otot yang melemah,
frekuensi berkemih meningkat, kandung kemih sulit dikosongkan pada pria
akibatnya retensi urin meningkat, pembesaran prostat (75% usia di atas 65
tahun), bertambahnya glomeruli yang abnormal, berkurangnya renal blood
flow, berat ginjal menurun 39-50% dan jumlah nephron menurun,
kemampuan memekatkan atau mengencerkan oleh ginjal menurun.
5) Sistem pernafasan
Otot-otot pernafasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku, menurunnya
aktifitas cilia, berkurangnya elastisitas paru, alveoli ukurannya melebar dari
biasa dan jumlah berkurang, oksigen arteri menurun menjadi 75 mmHg,
berkurangnya maximal oxygen uptake, berkurangnya reflek batuk.
6) Sistem gastrointestinal
Kehilangan gigi, indera pengecap menurun, esofagus melebar, rasa lapar
menurun, asam lambung menurun, waktu pengosongan lambung menurun,
peristaltik melemah sehingga dapat mengakibatkan konstipasi, kemampuan

PAGE \* MERGEFORMAT 47
absorbsi menurun, produksi saliva menurun, produksi HCL dan pepsin
menurun pada lambung.
7) Rangka tubuh
Osteoartritis, hilangnya bone substance.
8) Sistem penglihatan
Korne lebih berbentuk sferis, sfingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya
respon terhadap sinar, lensa menjadi keruh, meningkatnya ambang
pengamatan sinar (daya adaptasi terhadap kegelapan lebih lambat, susah
melihat cahaya gelap), berkurangnya atau hilangnya daya akomodasi,
menurunnya lapang pandang (berkurangnya luas pandangan, berkurangnya
sensitivitas terhadap warna yaitu menurunnya daya membedakan warna
hijau atau biru pada skala dan depth perception).
9) Sistem pendengaran
Presbiakusis atau penurunan pendengaran pada lansia, membran timpani
menjadi atropi menyebabkan otoklerosis, penumpukan serumen sehingga
mengeras karena meningkatnya keratin, perubahan degeneratif osikel,
bertambahnya obstruksi tuba eustachii, berkurangnya persepsi nada tinggi.
10) Sistem syaraf
Berkurangnya berat otak sekitar 10-20%, berkurangnya sel kortikol, reaksi
menjadi lambat, kurang sensitiv terhadap sentuhan, berkurangnya aktifitas
sel T, hantaran neuron motorik melemah, kemunduran fungsi saraf otonom.
11) Sistem endokrin
Produksi hampir semua hormon menurun, berkurangnya ATCH, TSH, FSH
dan LH, menurunnya aktivitas tiroid akibatnya basal metabolisme menurun,
menurunnya produksi aldosteron, menurunnya sekresi hormon gonads yaitu
progesteron, estrogen dan aldosteron. Bertambahnya insulin, norefinefrin,
parathormon.
12) Sistem reproduksi
Selaput lendir vagina menurun atau kering, menciutnya ovarie dan uterus,
atropi payudara, testis masih dapat memproduksi, meskipun adanya
penurunan berangsur-angsur dan dorongan seks menetap sampai di atas usia

PAGE \* MERGEFORMAT 47
70 tahun, asal kondisi kesehatan baik, penghentian produksi ovum pada saat
menopause.
13) Daya pengecap dan pembauan
Menurunnya kemampuan untuk melakukan pengecapan dan pembauan,
sensitivitas terhadap empat rasa menurun yaitu gula, garam, mentega, asam,
setelah usia 50 tahun.
c. Perubahan kondisi mental
Pada umumnya usia lanjut mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotor.
Dari segi mental emosional sering muncul perasaan pesimis, timbulnya perasaan
tidak aman dan cemas, adanya kekacauan mental akut, merasa terancam akan
timbulnya suatu penyakit atau takut diterlantarkan karena tidak berguna lagi.
Faktor yang mempengaruhi perubahan kondisi mental yaitu:
1) Perubahan fisik, terutama organ perasa
2) Kesehatan umum
3) Tingkat pendidikan
4) Keturunan (hereditas)
5) Lingkungan
6) Gangguan syaraf panca indera
7) Gangguan konsep diri akibat kehilangan jabatan
8) Kehilangan hubungan dengan teman dan famili
9) Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik, perubahan terhadap gambaran diri,
perubahan konsep diri.
d. Perubahan psikososial
Pada saat ini orang yang telah menjalani kehidupannya dengan bekerja
mendadak diharapkan untuk menyesuaikan dirinya dengan masa pensiun. Bila ia
cukup beruntung dan bijaksana, mempersiapkan diri untuk pensiun dengan
menciptakan minat untuk memanfaatkan waktu, sehingga masa pensiun
memberikan kesempatan untuk menikmati sisa hidupnya. Tetapi banyak pekerja
pensiun berarti terputus dari lingkungan dan teman-teman yang akrab dan
disingkirkan untuk duduk-duduk di rumah. Perubahan psikososial yang lain
adalah merasakan atau sadar akan kematian, kesepian akibat pengasingan diri

PAGE \* MERGEFORMAT 47
lingkungan sosial, kehilangan hubungan dengan teman dan keluarga, hilangnya
kekuatan dan ketegangan fisik, perubahan konsep diri dan kematian pasangan
hidup.
e. Perubahan kognitif
Perubahan fungsi kognitif di antaranya adalah:
1) Kemunduran umumnya terjadi pada tugas-tugas yang membutuhkan
kecepatan dan tugas tugas yang memerlukan memori jangka pendek.
2) Kemampuan intelektual tidak mengalami kemunduran.
3) Kemampuan verbal dalam bidang vokabular (kosakata) akan menetap bila
tidak ada penyakit.
f. Perubahan spiritual
1) Agama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupannya.
2) Lanjut usia makin matur dalam kehidupan keagamaannya, hal ini terlihat
dalam berfikir dan bertindak dalam sehari-hari.
Perkembangan spiritual pada usia 70 tahun menurut Fowler: universalizing,
perkembangan yang dicapai pada tingkat ini adalah berfikir dan bertindak dengan
cara memberikan contoh cara mencintai dan keadilan

B. Hipertensi
1. Pengertian Hipertensi
Definisi hipertensi tidak berubah sesuai dengan umur: tekanan darah sistolik
(TDS) > 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik (TDD) > 90 mmHg.
Kaplan memberikan batasan hipertensi dengan memperhatikan usia dan jenis
kelamin (Soeparman dalam buku Udjianti, 2010).
1) Pria berusia lebih dari 45 tahun, dikatakan hipertensi bila tekanan darah pada
waktu berbaring lebih dari 120/90 mmHg
3) Pria berusia 45 tahun, dikatakan hipertensi bila tekanan darahnya lebih dari
145/95 mmHg.
3) Wanita, hipertensi bila tekanan darah lebih dari 150/95 mmHg

PAGE \* MERGEFORMAT 47
2. Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi hipertensi mcnurut JNC VII dan JNC VI untuk ≥ 18
tahunmengelompokan hipertensi sebagai berikut:

Tabel 1.1. Klasifikasi dan tekanan darah umur ≥ 18 tahun menurut JNC VII
versus JNC VI
JNC 7 JNC 6 Tekanan darah Dan/Atau Tekanan darah
Kategori Tekanan Kategori Tekanan Sistolik (mmHg) Sistolik (mmHg)
Normal Optimal <120 dan <80
Prehipertensi 120-129 atau 80-89
Normal <130 Dan 85-89
Normal-tinggi 130-139 Atau 90-99
Hipertensi Hipertensi
Derajat 1 Derajat 1 140-159 Atau 90-99
Derajat 2 ≥160 Atau ≥100
Derajat 2 160-179 Atau 100-109
Derajat 3 ≥180 Atau ≥110

3. Jenis Hipertensi
Menurut Herbert Benson, dkk, berdasarkan etiologinya hipertensi dibedakan menjadi
dua, yaitu:
a. Hipertensi esensial (hipertensi primer atau idiopatik) adalah hipertensi yang tidak
jelas penyebabnya. Hal ini ditandai dengan terjadinya peningkatan kerja jantung
akibat penyempitan pembuluh darah tepi. Lebih dari 90% kasus hipertensi
termasuk dalam kelompok ini. Penyebabnya adalah multifaktor, terdiri dari
faktor genetik, gaya hidup, dan lingkungan.
b. Hipertensi sekunder, merupakan hipertensi yang disebabkan oleh penyakit
sistemiklainyaitu, seperti renal arteri stenosis, hyperldosteronism, hyperthyroidis
m,pheochromocytoma, gangguan hormon dan penyakit sistemik lainnya (Herbert
Benson, dkk, 2012).
4. Gejala Hipertensi
Gejala-gejala hipertensi, yaitu: sakit kepala, mimisan, jantung berdebar-
debar, sering buang air kecil di malam hari, sulit bernafas, mudah lelah, wajah
memerah, telinga berdenging, vertigo, pandangan kabur. Pada orang yang
mempunyai riwayat hipertensi kontrol tekanan darah melalui barorefleks tidak

PAGE \* MERGEFORMAT 47
adekuat ataupun kecenderungan yang berlebihan akan terjadi vasokonstriksi perifer
yang akan menyebabkan terjadinya hipertensi temporer (Kaplan N.M, 2019).
5. Patofisiologi Hipertensi
Peningkatan curah jantung dapat terjadi melalui 2 cara yaitu peningkatan
volume cairan (preload) dan rangsangan syaraf yang mempengaruhi kontraktilitas
jantung.
6. Pathway Hipertensi

Faktor predisposisi: usia, jenis kelamin, stress, kurang


olahraga, genetik, konsentrasi garam.

Kerusakan vaskuler pembuluh darah

Perubahan struktur

Penyumbatan pembuluh darah

vasokonstriksi

Gangguan sirkulasi

otak

Resistensi pembuluh darah otak

Nyeri tengkuk/kepala

Gangguan pola tidur

Sumber : Huda Nurarif & Kusuma H., (2019)

PAGE \* MERGEFORMAT 47
7. Komplikasi Hipertensi
a. Stroke dapat timbul akibat perdarahan tekanan tinggi di otak atau akibat
embolus yang terlepas dari pembuluh non otak yang terkena tekanan darah.
b. Dapat terjadi infrak miokardium apabila arteri koroner yang aterosklerotik tidak
menyuplai cukup oksigen ke miokardium atau apabila terbentuk trombus yang
menghambat aliran darah melalui pembuluh tersebut.
c. Dapat terjadi gagal ginjal karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi pada
kapiler-kapiler ginjal, glomelurus. Dengan rusaknya glomelurus, darah akan
mengalir ke unit-unit fungsional ginjal, nefron akan terganggu dan dapat
berlanjut menjadi hipoksik dan kematian.
d. Ensefalopati (kerusakan otak) dapat terjadi terutama pada hipertensi maligna.
Tekanan yang sangat tinggi pada kelainan ini menyebabkan peningkatan tekanan
kapiler dan mendorong cairan ke dalam ruang interstisium di seluruh susunan
saraf pusat (Huda Nurarif & Kusuma H, 2019).
8. Cara Pencegahan Hipertensi
a. Penurunan berat badan
b. Mengurangi tingkat stress
c. Olahraga
d. Mengontrolkan diri rutin jika mempunyai riwayat hipertensi keturunan(Huda
Nurarif & Kusuma H, 2019).
9. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
1) Hb/Ht: untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan
(viscositas) dan dapat mengindikasikan faktor resiko seperti
hipokoagulabilitas, anemia.
2) BUN/kreatinin: memberikan informasi tentang perfusi/ fungsi ginjal.
3) Glukosa: hiperglikemi ( DM adalah pencetus hipertensi) dapat di akibatkan
oleh pengeluaran kadar ketokolamin.
4) Urinalisa: darah, protein, glucosa, mengisyaratkan disfungsi ginjal dan
adanya DM.

PAGE \* MERGEFORMAT 47
b. CT Scan: mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati.
c. RKG: dapat menunjukan pola regangan dimana luas, peninggian gelombang P
adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.
d. IUP: mengidentifikasi penyebab hipertensi seperti batu ginjal, perbaikan ginjal.
e. Photo dada: menunjukan destruksi klasifikasi pada area katup, pembesaran
jantung(Huda Nurarif & Kusuma H, 2019).
10. Penatalaksanaan Hipertensi
Penanganan hipertensi dibagi menjadi dua yaitu:
a. Penanganan secara farmakologi
Pemberian obat deuretik, betabloker, antagonis kalsium, golongan penghambat
konversi rennin angiotensi(Huda Nurarif & Kusuma H, 2019).
b. Penanganan secara non-farmakologi
1) Pemijatan untuk pelepasan ketegangan otot, meningkatkan sirkulasi darah,
dan inisiasi respon relaksasi. Pelepasan otot tegang akan meningkatkan
keseimbangan dan koordinasisehingga tidur bisa lebih nyenyak dan sebagai
pengobat nyeri secara non-farmakologi.
2) Menurunkan berat badan apabila terjadi gizi berlebih (obesitas).
3) Meningkatkan kegiatan atau aktifitas fisik.
4) Mengurangi asupan natrium.
5) Mengurangi konsumsi kafein dan alkohol (Widyastuti, 2019).

PAGE \* MERGEFORMAT 47
C. ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
Pengkajian secara Umum:
1. Identitas Pasien
Hal -hal yang perlu dikaji pada bagian ini yaitu antara lain: Nama, Umur, Jenis

Kelamin, Pendidikan, Pekerjaan, Agama, Status Mental, Suku, Keluarga/orang

terdekat, alamat, nomor registrasi.

2. Riwayat atau adanya faktor resiko

a. Riwayat garis keluarga tentang hipertensi

b. Penggunaan obat yang memicu hipertensi

3. Aktivitas / istirahat

a. Kelemahan,letih,napas pendek,gaya hidup monoton.

b. Frekuensi jantung meningkat

c. Perubahan irama jantung

d. Takipnea

4. Integritas ego

a. Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria atau marah kronik.

b. Faktor faktor stress multiple (hubungan, keuangan yang berkaitan dengan

pekerjaan).

5. Makanan dan cairan

Makanan yang disukai, dapat mencakup makanan tinggi garam, tinggi

lemak, tinggi kolesterol (seperti makanan yang digoreng,keju,telur)gula-gula yang

berwarna hitam, kandungan tinggi kalori.

a. Mual, muntah.

b. Perubahan berat badan akhir-akhir ini (meningkat atau menurun).


PAGE \* MERGEFORMAT 47
6. Nyeri atau ketidak nyamanan :

a. Angina (penyakit arteri koroner /keterlibatan jantung

b. Nyeri hilang timbul pada tungkai.

c. Sakit kepala oksipital berat seperti yang pernah terjadi sebelumnya.

d. Nyeri abdomen.

Pengkajian Persistem :
a) Perubahan – perubahan fisik pada lansia :
1. Sel
 Lebih sedikit jumlahnya
 Lebih besar ukurannya
 Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan intraseluler
 Menurunnya proporsi protein di otak, otot, ginjal , darah dan hati
 Jumlah sel otak menurun
 Otak menjadi atrofis beratnya berkurang 5-10%
2. Sistem persarafan
 Berat otak menurun 10-20% (setiap orang berkurang sel saraf otaknya dalam
setiap harinya)
 Cepatnya menurun hubungan persarafan
 Kurang sensitif terhadap sentuhan
 Mengecilnya saraf indera
3. Sistem pendengaran
 Presbiakusis atau hilangnya kemampuan pendengaran pada telinga dalam
terutama terhadap bunyi suara atau nada nada yang tinggi
 Membran timpani menjadi atrofi menyebabkan otosklerosis
 Terjadiya pengumpulan serumen dapat mengeras karena meningkatnya
keratin
4. Sistem penglihatan
 Sfinger pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar

PAGE \* MERGEFORMAT 47
 Kornea lebih berbentuk sferis (bola)
 Lensa lebih suram ( kekeruhan pada lensa) menyebabkan gangguan
penglihatan
 Hilangnya daya akomodasi
 Menurunnya lapang pandang
 Menurunnya daya membedakan warna biru aau hijau
5. Sistem kardiovaskuler
 Elastisitas , dinding aorta menurun
 Katub jantung menebal dan menjadi kaku
 Kemampuan jantung menurun memompa darah menurun 1% setiap tahun
sesudah brumur 20 tahun , hal ini yang menyebabkan menurunnya kontraksi
dan volumenya
 Kehilangan elastisitas pembuluh darah, kurangnya efektifitas pembuluh
darah perifer untuk oksigenasi, perubahan posisi dari tidur ke duduk , bisa
menyebabkan darah menurun menjadi 65 mmHg (mengakibatkan pusing
mendadak)
 Tekanan darah meninggi diakibatkan oleh meninkatnya resisten dari
pembuluh darah perifer, sistolis normal 170 mmHg, diastolic normal 90
mmHg
6. Sistem repirasi
 Otot- otot pernafasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku
 Menurunnya aktivitas dari silia
 Paru paru kehilangan elastisitas , kapasitas esidu meningkat , menarik napas
lebih berat, kapasitas pernapasan maksimum menurun, dan kedalamn
bernapas menurun
 Alveoli ukurannya melebar dari biasa dan jumlahnya berkurang
 O2 pada arteri menurun menjadi 75mmHg
 Co2 pada arteri tidak berganti
7. Sistem gastorintestinal

PAGE \* MERGEFORMAT 47
 Kehilangan gigi penyebab utama adanya periodontal disease yang bisa
terjadi setelah umur 30 tahun
 Indera pengecap menurun
 esofagus melebar
 lambung : rasa lapar menurun , asam lambung menurun
 peristaltik melemah biasanya imbul konstipasi
 liver makin mengecil dan menurunnya tempat penyimpanan , berkurangnya
aliran darah
8. Sistem genitourinaria
 Ginjal : nefron mengecil dan menjadi atrofi, aliran darah ke ginjal menurun
sampai 50%, fungsi tubulus berkurang akibatnya kurangnya kemampuan
mengkonsentrasi urin, berat jenis urin menurun proteinuria
 Vesika urinaria: otot otot menjadi lemah, kapastas menurun s. ampai 200ml
menyebabkan frekuensi BAK meningkat, vesika urinaria susah di
kosongkan pada pria lanjut usia sehinnga meningkat retensi urin.
9. Sistem endokrin
 Produksi dari semua hromon menurun
 Fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah
 Menurunnya aktifitas tiroid dan daya pertukaran zat
 Menurun sekresi hormon kelamin : progesteron, estrogen dan testosteron.
10. Sistem kulit
 Kulit mengerut atau keriput akibat kehilangan jaringan lemak
 Permukaan kulit kasar dan bersisik karena kehilangan proses keratinasi serta
perubahan ukuran dan bentuk sel epidermis
 Pertumbuhan kuku lebih lebar, keras dan rapuh
 Kelenjar kringat berkurang jumlah dan fungsinya
11. Sistem muskuloskleletal
 Tulang kehilangan density (cairan) dan makin rapuh
 Kifosis
 Pinggang, lutut dan jari pergelangan terbatas

PAGE \* MERGEFORMAT 47
 Discus intervertabralis menipis dan enjadi pendek
 Persendian membesar dan menjadi kaku
 Tendon mengerut dan mengalami sklerosis
 Atrofi serabut, sehingga seseorang bergerak menjadi lamban, otot - otot
kram dan menjadi tremor
b) Perubahn- perubahan mental :
1. Memory
 Kenangan jangka panjang : berjam – jam sampai berhari hari yang lalu
 Jangka pendek : 0-10 menit
2. I.Q (Intelegentia Quantion)
 Tidak berubah dengan informasi matematika dan perkataan verbal
 Berkurangnya penampilan, persepsi dan ketrampilan
c) Perubahan – perubahan psikososial
 Pensiun : kehilangan finansial, kehilangan status , kehilangan teman/
relasi, kehilangan kegiatan.
 Marasakan atau sadar akan kematian
 Perubahan dalam cara hidup yaitu memasuki rumah perawatan bergerak
lebih sempit
 Ekonomi akibat pemberitahuan dari jabatan
 Penyakit kronis dan ketidakmampuan
 Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan
 Hilangnya kekuatan dan ketegangan fisik ,perubahan terhadap gambaran
diri dan konsep diri

d) Perkembangan spiritual
 Agama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam ke hiduapannya
(Maslow,1970)
 Lansia makin matur dalam kehidupan keagamaanya, hal ini terlihat dalam
berfikir dan bertindak dalam sehari hari (Murray dan Zanter, 1970)

PAGE \* MERGEFORMAT 47
 Perkembangan spiritual pada usia tahu menurut Fowler 1978,
Universalizing ,perkembangan yang dicapai pada tingkat ini adalah
berfikir dan bartindak cengan cara memberikan contoh cara mecintai dan
keadilan
Wawancara
a) Pandangan lanjut usia tentang kesehatannya
b) Kegiatan yang mampu dilakukan lanjut usia
c) Kebiasaan lanjut usia merawat diri sendiri
d) Kekuatan fisik lanjut usia: otot, sendi, penglihatan dan pendengaran
e) Kebiasaan makan minum, istirahat/tidur, buang air besar/kecil
f) Kebiasaan gerak badan/olahraga/senam lanjut usia
g) Perubahan-perubahan fungsi, tubuh yang sangat bermakna dirasakan
h) Kebiasaan lanjut usia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan dalam
minum obat
i) Masalah-masalah seksual yang dirasakan

Pemeriksaan fisik

 Pemeriksaan dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi, dan


auskultasi untuk mengetahui perubahan sistem tubuh
 Pendekatan yang digunakan dalam pemeriksaan fisik, yaitu :
1. Headtotoe
2. Sistem tubuh
1. Psikologis
a) Apakah mengenal masalah-masalah utamanya
b) Bagaimana sikapnya terhadap proses penuaan
c) Apakah dirinya merasa dibutuhkan atau tidak
d) Apakah optimis dalam memandang suat kehidupan
e) Bagaimana mengatasi stres yang dialami
f) Apakah mudah dalam menyesuaikan diri
g) Apakah lanjut usia sering mengalami kegagalan
h) Apakah harapan pada saat ini dan akan datang

PAGE \* MERGEFORMAT 47
i) Perlu dikaji juga mengenai fungsi kognitif: daya ingat, proses pikir, alasan
perasaan, orientasi dan kemampuan dalam menyelesaikan masalah
2. Sosial Ekonomi
a) Darimana sumber keuangan usia lanjut
b) Apa saja kesibukan lanjut usia dalam mengisi waktu luang
c) Dengan siapa dia tinggal
d) Kegiatan organisasi apa yang diikuti lanjut usia
e) Bagaimana pandangan lanjut usia terhadap lingkungannya
f) Berapa sering lanjut usia berhubungan dengan orang lain diluar rumah
g) Siapa saja yang biasa mengunjungi
h) Seberapa besar ketergantungannya
i) Apakah dapat menyalurkan hobby atau keinginannya dengan fasilitas yang
ada
3. Spiritual
a) Apakah secara teratur mrlakukan ibadah sesuai dengan keyakinan
agamanya
b) Apakah secara teratur mengikuti atau terlibat aktif dalam kegiatan
keagamaan
c) Bagaimana cara lanjut usia menyelesaikan masalah apakah dengan berdoa
d) Apakah lanjut usia terlihat sabar dan tawakal

Pengkajian Dasar

1. Temperatur
 Mungkin serendah 36°c
 Lebih diteliti diperiksa disublingual
2. Pulse ( denyut nadi )
 Kecepatan, irama, volume
 Apikal, radial, pedal
3. Respirasi ( pernapasan )
 Kecepatan, irama, dan kedalaman
 Tidak teraturnya pernapasan

PAGE \* MERGEFORMAT 47
4. Tekanan darah
 Saat baring, duduk, berdiri
 Hipertensi akibat posisi tubuh
5. Berat badan perlahan-lahan hilang dalam tahun-tahun terakhir
6. Tingkat orientasi
7. Memory ( ingatan )
8. Pola tidur
9. Penyesuaian psikososial
Sistem Persarafan

1. Kesimetrisan raut wajah


2. Tingkat kesadaran adanya perubahan-perubahan dari otak
 Tidak semua orang menjadi snile
 Kebanyakan mempunyai daya ingatan menurun atau melemah
3. Mata : pergerakan, kejelasan melihat, adanya katarak
4. Ketajaman penglihatan menurun karena menua :
 Jangan di testdiluar jendela
 Pergunakan tangan atau gambar
 Cek kondisi kaca mata
5. Pupil : kesamaan, dilatasi
6. Sensor deprivation ( gangguan sensorik )
7. Ketajaman pendengaran
 Apakah menggunakan alat bantu dengar
 Tinutis
 Serumen telinga bagian luar, jangan dibersihkan
8. Adanya rasa sakit atau nyeri

Sistem Kardiovaskuler

1. Sirkulasi perifer, warna dan kehangatan


2. Auskultasi denyut nadi apikal
3. Periksa adanya pembekakan vena jugularis

PAGE \* MERGEFORMAT 47
4. Pusing
5. Sakit
6. Edema

Sistem Gastrointestinal

1. Status gizi
2. Pemasuka diet
3. Anoreksia, tidak dicerna, mual dan muntah
4. Mengunyah dan menelan
5. Keadaan gigi, rahang dan rongga mulut
6. Auskultasi bising usus
7. Palpasi apakah perut kembung ada pelebaran kolon
8. Apakah ada konstipasi ( sembelit ), diare dan inkontinesiaalvi

Sistem Genitourinarius

1. Warna dan bau urine


2. Distensi kandung kemih, inkontinensia ( tidak dapat menahan untuk buang air kecil )
3. Frekuensi, tekanan atau desakan
4. Pemasukan dan pengeluaran cairan
5. Disuria
6. Seksualitas
 Kurang minat untuk melaksanakan hubungan seks
 Adanya kecacatan sosial yang mengarah ke aktivitas seksual

Sistem Kulit

1. Kulit
 Temperatur, tingkat kelembaban
 Keutuhan luka, luka terbuka, robekan
 Turgor ( kekenyalan kulit )
 Perubahan pigmen

PAGE \* MERGEFORMAT 47
2. Adanya jaringan parut
3. Keadaan kuku
4. Keadaan rambut
5. Adanya gangguan-gangguan umum

Sistem Muskuloskeletal

1. Kontraktor
 Atroofi otot
 Mengecilkan tendo
 Ketidakadekuatannya gerakan sendi
2. Tingkat mobilisasi
 Ambulasi dengan/tanpa bantuan peralatan
 Keterbatasan gerak
 Kekuatan otot
 Kemampuan melangkah atau berjalan
3. Gerakan sendi
4. Paralisis
5. Kifosis

Psikososial

1. Menunjukkan tanda-tanda meningkatnya ketergantungan


2. Fokus-fokus pada diri bertambah
3. Memperlihatkan semakin sempitnya perhatian
4. Membutuhkan bukti nyata akan rasa kasih sayang yang berlebihan

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umun
 Kesadaran

PAGE \* MERGEFORMAT 47
 Tekanan darah (berbaring, duduk & berdiri)
 Nadi
 Pernafasan
 Tinggi badan
 Berat badan
 Suhu badan
 BMI / RBW
Pengkajian Fungsional Klien

a. Katz index

No Kegiatan Mandiri Bantuan Bantuan Penuh


. Sebagian
1. Bathing
2. Dressing
3. Toiletting
4. Transfering
5. Continence
6. Feeding

b. Barthel index

KRITERIA PENILAIAN

1. Makan(frekuensi, jumlah, jenis) 1. Denganbantuan(5)


2. Minum(frekuensi, jumlah, jenis) 2. Mandiri(10)
3. Berpindahdarikursirodaketempattidur/sebaliknya
4. Personal toilet, cucimuka, menyisirrambut, gosokgigi) Keterangan:
5. Keluarmasuktoilet (mencucipakaian, 120 : mandiri
menyekattubuhmenyiram)…(frekuensi) 65 –115 : Ketergantungan
6. Mandi Sebagian
7. Jalandipermukaandatar <60 :
8. Naikturuntangga Ketergantungantotal

PAGE \* MERGEFORMAT 47
9. Mengenakanpakaian
10. Kontrolbowel (BAB)...(frekuensi, konsistensi)
11. KontrolBladder (BAK)…(frekuensi, warna)
12. Olahraga/latihan…(frekuensi, jenis)
13. Rekreasi/pemanfaatanwaktu…(frekuensi, jenis)

PEMERIKSAAN PORTABEL UNTUK STATUS MENTAL


(PPSM = MMSE = MINIMENTALSTATEEXAMINATION)
DAFTAR PERTANYAAN PENILAIAN

1. Tanggal berapakah hari ini ? (bulan, tahun)


0 –2 kesalahan = baik
2. Hari apakah hari ini ?
3. Apakah nama tempat ini ? 3 –4 kesalahan = gangguan intelek
4. Berapakah nomor telepon Bapak / Ibu ? Di jalan apakah ringan
rumah Bapak / Ibu ?
5 –7 kesalahan =gangguan intelek
5. Berapakah umur Bapak / Ibu ? (tanggal, bulan, tahun)
sedang
6. Kapan Bapak / Ibu lahir ? (tanggal, bulan, tahun)
7. Siapakah nama Gubernur kita ? (walikota / camat / 8 –10 kesalahan = gangguan intelek
lurah) berat
8. Siapakah nama Gubernur sebelum ini ? (walikota /
Bila penderita tak pernah sekolah,
camat / lurah)
nilai kesalahan diperbolehkan + 1 dari
9. Siapakah nama gadis Ibu anda ?
nilai diatas
10. Hitung mundur 3 –3 , mulai 20 !
Bila penderita sekolah lebih dari
SMA, kesalahan yang diperbolehkan –
1 dari nilai diatas

PAGE \* MERGEFORMAT 47
PENGKAJIANSTATUSMENTAL

SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONER(SPSMQ).

DAFTAR PERTANYAAN PENILAIAN(Benar/ Salah)

Interpretasihasil:
1. Tanggalberapahariini? Salah0 –3 : fungsiintelektualutuh
2. Hariapasekarang? Salah4 –5 :
3. Apanamatempatini? Kerusakanintelektualringan
4. Dimanaalamatanda? Salah6 –8 :
5. Berapaumuranda? Kerusakanintelektualsedang
6. Kapanandalahir? (minimal tahunlahir) Salah9 –10:
7. SiapapresidenIndonesia sekarang? Kerusakanintelektualberat
8. SiapapresidenIndonesia sebelumnya?
9. Siapanamaibuanda?
10. Kurangi3 dari 20 dan tetappengurangan3 dari
setiapangkabaru, semuasecaramenurun

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan imsomnia
2. Risiko jatuh berhubungan dengan proses penyakit
3. Kurang Pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi

PAGE \* MERGEFORMAT 47
3. INTERVENSI

PAGE \* MERGEFORMAT 47
NO Dx.Keperawatan Tujuan dan KH Intervensi

1. Gangguan pola tidur Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor TTV


berhubungan dengan keperawatan selama 12 jam, 2. Lakukan penyuluhan
insomnia diharapkan masalah insomnia tentang tekhnik relaksasi
dapat teratasi dengan kriteria hasil: otot progresif kepada klien
1. Klien tampak bergairah 3. Latih klien untuk
2. Mata klien tidak nampak merah melakukan tekhnik
(mengantuk) relaksasi otot progresif
3. tidak terbangun pada malam 4. Evaluasi tekhnik relaksasi
hari otot progresif yang
4. Melaporkan secara verbal dilakukan oleh klien
bahwa insomnia berkurang

2. Resiko jatuh Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan penyuluhan


berhubungan dengan keperawatan selama 12 jam tidak tentang apa saja bahaya
proses penyakit mengalami jatuh, dengan kriteria: lingkungan yang ada
1. Mampu mengidentifikasi disekitar yang dapat
bahaya lingkungan yang dapat menyebabkan resiko jatuh
meningkatkan cedera
2. Mampu menggunakan alat 2. Anjurkan untuk memakai
bantu untuk menghindari alat bantu jalan (jika
cidera membutuhkan)
3. Mampu mempraktekan
3. Ajarkan gerakan latihan
gerakan latihan keseimbangan
keseimbangan

3. Kurang Pengetahuan Setelah dilakukan tindakan asuhan 1. Berikan pendidikan


berhubungan dengan keperawatan selama 30menit, kesehatan tentang
kurang informasi paham tentang penyakitnya dengan hipertensi
kriteria hasil :
1. Mengetahui tentang
hipertensi

BAB III
LAPORAN KASUS

PAGE \* MERGEFORMAT 47
A. Identitas klien
a. Nama : Ny. J
b. Jenis kelamin : Perempuan
c. Umur : 70 Tahun
d. Agama : Islam
e. Status perkawinan : Kawin
f. Pendidikan terakhir : SD
g. Pekerjaan Terakhir : Ibu Rumah Tangga
h. Alamat : Tembeng Putek Timur 1

B. Riwayat Kesehatan
1. Masalah kesehatan yang pernah dialami dan dirasakan saat ini
a. Klien mengatakan memiliki penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi.
b. Saat ini Ny. J masih mengkonsumsi obat antihipertensi secara rutin.
c. Klien mengatakan sering terbangun pada malam hari jika ingin BAK sampai 3 kali.
d. Klien mengatakan tidak pernah tidur siang, karena tidak bisa tidur pada saat siang
hari.
e. Ketika bangun tengah malam untuk BAK biasanya jalan kurang seimbang
2. Masalah kesehatan keluarga
Klien mengatakan ada anggota keluarga (orang tua) yang mempunyai penyakit
hipertensi atau darah tinggi
C. Kebiasaan Sehari – hari
1. Biologis
a. Pola Makan : Klien mengatakan makan 3 kali sehari
b. Pola Minum : Klien mengatakan biasanya minum setelah makan dan jika merasa
haus, klien juga biasanya minum kopi sekali sehari
c. Pola tidur : klien mengatakan agak sulit tidur pada malam hari dan biasanya tidur di
atas jam 12 malam,dan juga biasanya terbangun untuk BAK. Klien mengatakan
kebiasaan tidur di atas jam 12 di sebabkan karena sudah terbiasa sehingga ketika di
coba untuk tidur cepat akan sulit untuk terlelap.

PAGE \* MERGEFORMAT 47
d. Pola Eliminasi (BAB/BAK) : klien mengatakan BAK 9 – 10 kali sehari dan BAB
biasanya sekali sehari
e. Aktifitas sehari-hari : klien mengatakan jarang olah raga
f. Rekreasi : klien mengatakan jarang rekreasi
2. Psikologis
a. Keadaan Emosi : Klien memiliki emosi yang stabil
3. Sosial
a. Dukungan keluarga : keluarga selalu mendukung klien untuk kegiatan -
kegiatannya
b. Hubungan antar keluarga : hubungan dengan keluarga baik – baik saja, tidak ada
masalah
c. Hubungan dengan orang lain : hubungan dengan tetangga baik – baik saja
4. Spiritual/ Kultural
a. Pelaksanaan Ibadah : klien selalu sholat jika sudah masuk waktu
b. Keyakinan tentang kesehatan : klien biasanya berobat ke puskesmas jika sakit.

D. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda Vital
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran :Composmentis (E4V5M6).
c. Suhu : 36,7 °C
d. Nadi : 80 x/menit
e. Tekanan Darah : 156/90 mmHg
f. Pernapasan : 20 x/menit
g. Tinggi Badan : 152 cm
h. Berat Badan : 55 Kg
2. Kebersihan Perorangan
a. Kepala : Rambut bersih, wajah bersih
b. Leher : Bersih
c. Dada : Tidak ada kesulitan dalam bernafas
d. Abdomen : Tidak ada nyeri tekan abdomen

PAGE \* MERGEFORMAT 47
e. Muskuloskeletal : Tidak ada kelainan
E. Informasi Penunjang
1. Diagnosa Medis :
Hipertensi / darah tinggi
2. Laboratorium
-
3. Terapis Medis
Amlodipin 10 mg setiap malam
4. Pengkajian Geriatri

Geriatric Depression Scale (Pengkajian Depresi Pada Lansia)


Percakapan untuk mengkaji depresi pada lansia (Dalam percakapan selalu diawali dengan
menyebut nama perawat dan memanggil nama pasien)
No ITEM PENILAIAN NILAI

1. Apakah bapak/ibu merasa nyaman dalam kehidupan ini? Ya / tidak

2. Apakah bapak / ibu mengalami penurunan dalam melakukan Ya / tidak


aktivitas dan hobi?

3. Apakah bapak merasa hidup ini hampa? Ya / tidak

4. Apakah bapak/ibu merasa bosan? Ya / tidak

5. Apakah bapak/ibu merasa optimis terhadap masa depan? Ya / tidak

6. Apakah bapak/ibu takut sesuatu yang buruk akan terjadi? Ya / tidak

7. Apakah bapak/ibu merasa bahagia sepanjang waktu? Ya / tidak

8. Apakah bapak/ ibu sering merasa sendirian? Ya / tidak

9. Apakah bapak/ibu senang berada dirumah dari pada keluar Ya / tidak


rumah dan mengerjakan sesuatu yang baru?

10. Apakah bapak/ibu mempunyai masalah dengan daya ingat? Ya / tidak

11. Apakah bapak/ibu merasa senang dengan kehidupan saat ini? Ya / tidak

12. Apakah bapak / ibu merasa tidak berharga Ya / tidak

13. Apakah bapak/ ibu saat ini bersemangat Ya / tidak

PAGE \* MERGEFORMAT 47
14. Apakah bapak/ibu merasa orang lain lebih baik dari Ya / tidak
bapak/ibu?

Kesimpulan: dari pengkajian yang dilkaukan terhadap Ny. J mengenai geriatric


depression scale yaitu pada item penilaian di dapatkan 5 jawaban yang digaris bawahi
terjawab dimana dari jawaban tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan adanya
depresi pada klien Ny. J.

MINI MENTAL STATUS EXAMINATION (MMSE)

Skor Skor Pertanyaan Keterangan


maks Pasie
n

5 3 Sekarang (hari), (tgl), (thn), siang/ malam? Orientasi

5 5 Sekarang kita ada dimana? Orientasi


(bangsal), (panti/RS), (kelurahan), (Kabupaten),
(propinsi).

3 3 Pemeriksaan menyebutkan tiga benda, lalu klien Registrasi


minta untuk mengulangi nama masing – masing
benda… almari, sepatu, buku… satu detik untuk tiap
benda (nilai 1 untuk jawaban benar)

5 3 Hitung mundur dari 100 kebawah dengan Atensi dan


pengurangan 5 berhenti stlh 75 ( nilai 1 untuk kalkulasi
jawaban benar)

3 3 Tanyakan kembali 3 nama benda yang telah Mengingat


disebutkan diatas. (Nilai 1 untuk jawaban benar)

9 2  Apakah nama benda ini? (Lihat pasien menunjuk


dan menyebut nama barang, missal menunjuk

PAGE \* MERGEFORMAT 47
pensil dan menyebut “pensil”) (2poin)
 Ulangi kalimat “ TIDAK JIKA, DAN ATAU
TETAPI” (1 Poin).

3  Laksanakan 3 perintah… “PEGANG


SELEMBAR KERTAS DENGAN TANGAN
KANAN, LIPAT PADA PERTENGAHAN,
LETAKKAN DILANTAI) (3 Poin)

1  Baca dan laksanakan perintah… “pejamkan Bahasa


mata” (1poin)

0  Tulis sebuah kalimat… “ ALLAHU AKBAR” (1


poin)

0  Tirulah gambar dibawah ini… (1 poin)

Total 23
skor

Interpretasi total skor:


30 – 27 : Normal
20 – 27 : Demensia Ringan
10 – 19 : Demensia Sedang
< 10 : Demensia Berat

Kesimpulan : Didapatkan dari Hasil pengkajian yang dilakukan pada Ny. J. didapatkan,
dari aspek kognitif klien termasuk dalam kategori 20 - 27 (Demensia Ringan)

PENGKAJIAN FUNGSI KOGNITIF (SPMSQ)

PAGE \* MERGEFORMAT 47
NO. Item Pertanyaan Benar Salah

1. Jam berapa sekarang ? 


Jawab: Tidak tahu

2. Tahun berapa sekarang? 


Jawab: Tidak tahu

3. Tahun bapak/ibu lahir? 


Jawab: Tidak tahu

4. Berapa umur bapak/ibu sekarang? 


Jawab:40 Thn

5. Dimana alamat bapak/ ibu sekarang? 


Jawab:Tembeng Putek Timur 2

6. Berapa jumlah anggota keluarga yang tinggal bersama 


bapak/ibu?
Jawab:4

7. Siapa nama anggota keluarga yang tinggal bersama 


bapak/ibu?
Jawab:Bapak Jannah, Mansur, Juhur dan Lina

8. Tahun berapa hari kemerdekaan Indonesia? 


Jawab:1945

9. Siapa nama presiden Republik Indonesia sekarang? 


Jawab: Jokowi

10. Coba hitung terbalik dari angka 20 ke 1: 

Jawab:20, 19,18,17,16,15,14,13,12,11,10,9,8,7,6,5,4,3,2,1

Analisis Hasil:
Skore Salah : 0 – 2 : fungsi intelektual utuh
Skore salah : 3- 4 : kerusakan intelektual ringan
Skore salah : 5 – 7 : kerusakan intelektual sedang
Skore salah : 8 – 10 : kerusakan berat

Dari hasil Short Portable Mental Status Quctioncre (SPMSQ) didapatkan hasil, Benar= 5,
Salah= 5.

PAGE \* MERGEFORMAT 47
PENGKAJIAN STATUS FUNGSIONAL
(Indeks Kemandirian Katz)

No Aktivitas Mandiri Tergantung

1 Mandi
Mandiri:
Bantuan hanya pada satu bagian mandi 
(seperti punggung atau ekstremitas yang
tidak mampu) atau mandi sendiri
sepenuhnya
Tergantung:
Bantuan mandi lebih dari satu bagian
tubuh, bantuan masuk dan keluar dari bak
mandi, serta tidak mandi sendiri.

2 Berpakaian
Mandiri:
Mengambil baju dari lemari, memakai 
pakaian, melepaskan pakaian,
mengancingi/ mengikat pakaian
Tergantung:
Tidak dapat memakai baju sendiri atau

PAGE \* MERGEFORMAT 47
hanya sebagian.

3 Ke kamar kecil
Mandiri:
Masuk dan keluar dari kamar kecil
kemuadian membersihkan genetalia sendiri 
Tergantung:
Menerima bantuan untuk masuk ke kamar
kecil dan menggunakan pispot

4 Berpindah 
Mandiri:
Berpindah kedaan dari tempat tidur untuk
duduk, bangkit dari kursi sendiri
Tergantung:
Bantuan dalam naik atau turun dari tempat
tidur atau kursi, tidak melakukan satu, atau
lebih perpindahan

5 Kontinen 
Mandiri:
BAK dan BAB seluruhnya dikontrol
sendiri
Tergantung:
Inkontinensia parsial atau total:
penggunaan kateter, pispot, enema dan
pembalut (pampers)

6 Makan 
Mandiri:
Mengambil makanan dari piring dan
menyuapinya sendiri

PAGE \* MERGEFORMAT 47
Bergantung:
Bantuan dalam hal mengambil makanan
dari piring dan menyuapinya, tidak makan
sama sekali, dan makan parental (NGT)

Kesimpulan: dari pengkajian setatus fungsional ( Indeks kemandirian Katz) pada klien
Ny. J didapatkan, Nilai A. yaitu kemandirian dalam hal makan, kontinen (BAK, BAB),
berpindah, kekamar, mandi dan berpakaian.
Keterangan:
Beri tanda () pada point yang sesuai kondisi klien

Analisis hasil

NILAI A Kemandirian dalam hal makan, kontinen (BAK, BAB),


berpindah, ke kamar kecil, mandi, dan berpakian

NILAI B Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut

NILAI C Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, dan satu fungsi
tambahan

NILAI D Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, dan


satu fungsi tambahan

NILAI E Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke


kamar kecil, dan satu fungsi tambahan

NILAI F Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke


kamar kecil, berpindah, dan satu fungsi tambahan

NILAI G Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut

PAGE \* MERGEFORMAT 47
SKOR NORTON
(UNTUK MENILAI POTENSI DEKUBITUS)

Nama Pasien: Ny. J SKOR

Kondisi Fisik umum :


 Baik 4
 Lumayan 3
 Buruk 2
 sangat buruk 1
Kesadaran:
 komposmentis 4
 Apatis 3
 Konfus/ Soporus 2
 Stupor/koma 1
Aktifitas:
 Ambulan 4
 Ambulan dengan bantuan 3
 Hanya bisa duduk 2
 Tiduran 1
Mobilitas:
 Bergerak bebas 4
 Sedikit terbatas 3
 Sangat terbatas 2
 Tak bisa bergerak 1
Inkontines:
 Tidak 4
 Kadang – kadang 3
 Sering inkontinensia urin 2

PAGE \* MERGEFORMAT 47
 Inkontinensia Alvi & urin 1
SKOR TOTAL:
Skor 15 – 20 = kecil sekali/ tak terjadi
Skor 12 – 15 = kemungkinan kecil terjadi
Skor < 12 = kemungkinan besar terjadi

Dari hasil pengkajian yang didapatkan dari Ny. J didapatkan jumlah keseluruhan dari
setiap item yaitu 18, yaitu berada pada rentang 15 – 20.

SCREENING FAAL
FUNGTIONAL REACH (FR) TEST

No. Langkah

1. MINTA PASIEN BERDIRI DI SISI TEMBOK DENGAN TANGAN


DIRENTANGKAN KE DEPAN

2 BERI TANDA LETAK TANGAN 1

3 MNTA PASIEN CONDONG KEDEPAN TANPA MELANGKAH


SELAMA 1 -2 MENIT, DENGAN TANGAN DIRENTANGKAN KE
DEPAN

4 BERI TANDA LETAK TANGAN KE II PADA POSISI CONDONG

5 UKUR JARAK ANTARA TANDA TANGAN 1 & KE II

INTERPRETASI:
USIA LEBIH 70 Tahun: kurang 6 Inchi: Resiko roboh (1 inch) = 2, 54cm

PAGE \* MERGEFORMAT 47
Kesimpulan: dari hasil pengkajian fungsional reach (FR) Test yang dilakukan pada Ny. J,
didapatkan hasil 7 inchi.

ROM
NO ASPEK YANG DI NILAI
1. Mengucapkan salam
A 2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan prosedur
1. Mengkaji kemampuan mentoleransi gerakan
B FASE KERJA
2. Menentukan teknik gerakan ROM: Pasif/ aktif
3. Melakukan gerakan bahu:
a. Fleksi & ekstensi
b. Abduksi & Adduksi
c. Rotasi internal & eksternal
4. Melakukan gerakan siku:
a. Fleksi & ekstensi
b. Pronasi dan supinasi siku
5. Melakukan gerakan pergelangan tangan
a. Fleksi & ekstensi
b. Fleksi urnal dan radial
6. Melakukan gerakan jari – jari
a. Fleksi & ekstensi
b. Hiperekstensi
c. Abduksi dan adduksi
d. Oposisi
FASE TERMINASI
C 1. Melakukan evaluasi
2. Menyampaikan rencana tindakan lanjut
3. Berpamitan
PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN
D 1. Ketenangan
2. Melakukan komunikasi terapiutik
3. Menjaga keamanan pasien & perawat.

5. Keadaan Lingkungan
Lingkungan klien terlihat bersih, klien mengatakan selalu menyapu halaman dan
membersihkan rumah
Lantai kamar mandi licin karena sudah banyak lumutnya

PAGE \* MERGEFORMAT 47
A. ANALISA DATA

No Data Fokus Etiologi Masalah


Keperawatan
1 Ds: Insomnia Gangguan Pola
1. Klien mengatakan memiliki penyakit Tidur
hipertensi atau tekanan darah tinggi.
2. Saat ini Ny. J masih mengkonsumsi obat
antihipertensi secara rutin.
3. Klien mengatakan sering terbangun pada
malam hari jika ingin BAK sampai 3 kali.
4. Klien mengatakan mengalami susah tidur,
gelisah, tetapi tidak banyak pikiran.

Do :

1. Klien tampak tidak tidur di waktu siang hari.


2. TD 156/90 mmHg

2 Ds: Factor Resiko Jatuh


1. Klien mengatakan sering terbangun pada lingkungan
malam hari jika ingin BAK sampai 3 kali.
2. Klien mengatakan kurang seimbang ketika
baru bangun untuk BAK

Do :

1. Lantai kamar mandi tampak licin


2. Klien terlihat kurang seimbang ketika
berjalan

3 Ds: Kurang Kurang


1. Klien mengatakan tidak terlalu mengerti informasi Pengetahuan
tentang penyakitnya

Do :

1. Klien hanya minum obat sesuai instruksi


dokter

PAGE \* MERGEFORMAT 47
B. .DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan insomnia
2. Resiko Jatuh berhubungan dengan factor lingkungan
3. Kurang Pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi

PAGE \* MERGEFORMAT 47
C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No Tgl Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatn Rasional


Keperawatan
1 17 Gangguan Pola Tidur Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor TTV 1. Mengetahui tanda
Agustus berhubungan dengan keperawatan selama 12 jam, 2. Latih klien untuk vital klien
2023 insomnia diharapkan masalah insomnia melakukan tekhnik 2. Merelaksasi otot
Ny. J dapat teratasi dengan relaksasi otot progresif sehingga membuat
kriteria hasil: 3. Sediakan tempat tidur relaks
1. Melaporkan secara verbal yang nyaman, 3. Meningkatkan rasa
bahwa insomnia 4. atur waktu tidur dengan nyaman,
berkurang aktivitas sehari-hari, 4. Mengatur pola
2. Mata klien tidak nampak 5. Atur lingkungan dengan istirahat yang baik
merah (mengantuk) ventilasi yang cukup, 5. Meningkatkan
3. Ny.J tidak terbangun pada bebas dari bau-bauan, kenyamanan
malam hari 6. Latih lansia dengan lingkungan
latihan fisik ringan untuk 6. Merelaksasi otot dan
memperlancar sirkulasi sirkulasi darah
darah danmelenturkan 7. Meningkatkan
otot (dapat disesuaikan relaksasi
dengan hobi),
7. Beri minum hangat
sebelum tidur, misalnya
susu hangat
2 17 Resiko jatuh Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan penyuluhan 1. Klien lebih waspada
Agustus berhubungan dengan keperawatan selama 1 jam, tentang apa saja bahaya terhadap lingkungan
2023 proses penyakit diharapkan Ny.J terhindar dari lingkungan yang ada sekitar
jatuh, dengan kriteria: disekitar yang dapat 2. Meningkatkan
1. Mampu mengidentifikasi menyebabkan resiko keseimbangan klien
bahaya lingkungan yang jatuh
dapat meningkatkan

PAGE \* MERGEFORMAT 47
cedera 2. Ajarkan gerakan latihan
2. Mampu mempraktekan keseimbangan
gerakan latihan
keseimbangan
3 17 Kurang Pengetahuan Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan pendidikan 1. Mengetahui tentang
Agustus berhubungan dengan asuhan keperawatan selama 30 kesehatan tentang penyakit hipertensi
2023 kurang informasi menit,diharapkan Ny. J paham hipertensi
tentang penyakitnya dengan
kriteria hasil :
1. Mengetahui tentang
hipertensi

PAGE \* MERGEFORMAT 47
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Diagnosa Hari, Jam Implementasi Respon Hasil Paraf
tanggal

1 Gangguan 18 Agustus 09.00 1. Memeriksatekanan darah 1. 156/90 mmHg


Pola Tidur 2023 10.00 2. Melatih klien untuk melakukan 2. Klien mengatakan sedikit
berhubungan tekhnik relaksasi otot progresif paham
3. Mengatur waktu tidur dengan 3. Klien masih sulit mengatur
dengan 14.00
aktivitas sehari-hari, waktu tidur dengan aktivitas
insomnia 4. Mengatur lingkungan dengan sehari - hari
16.30 ventilasi yang cukup, bebas dari 4. Ventilasi sudah bagus dan tidak
bau-bauan, ada bau
20.00 5. Menyediakan tempat tidur yang 5. Klien merasa nyaman dengan
nyaman, tempat tidur
20.30 6. Memberikan susu hangat sebelum 6. Klien mengatakan tidak ada
tidur pengaruhnya
21.00
7. Memberikan obat sesuai indikasi 7. Memberikan obat darah tinggi
rutin Amlodipin 10 mg

2 Resiko jatuh 19 Agustus 09.00 1. Memberikan penyuluhan tentang 1. Klien terlihat paham dengan
berhubungan 2023 apa saja bahaya lingkungan yang penyuluhan yang di berikan
dengan proses ada disekitar yang dapat
penyakit menyebabkan resiko jatuh
2. Klien mengerti dengan instruksi
09.30 2. Mengajarkan gerakan latihan yang di berikan
keseimbangan

3 Kurang 20 Agustus 10.00 1. Berikan pendidikan kesehatan 1. Klien terlihat paham dengan
Pengetahuan 2023 tentang hipertensi penyuluhan yang di berikan
berhubungan
dengan
kurang

PAGE \* MERGEFORMAT 47
informasi

E. EVALUASI KEPERAWATAN
No Tgl Diagnosa Keperawatan Evaluasi Keperawatan Paraf

1. 21 Agustus Gangguan Pola Tidur S:Klien mengatakan masih sulit tertidur walaupun sudah
2023 berhubungan dengan Minum susu hangat tetapi tempat tidur memang sudah
insomnia Nyaman dan mungkin perlu melakukan relaksasi pikiran dan otot
O:1. Tekanan darah masih 140/90 mmHg
Mata masih tampak mengantuk
A: Masalah Tidak Teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1. Mengatur waktu tidur dan aktifitas
2. Melatih relaksasi
3. Menyediakan tempat tidur yang nyaman
2 21 Agustus Resiko jatuh berhubungan S:Klien mengatakan mengerti dengan resiko lingkungan yang bisa
2023 dengan proses penyakit menyebabkab jatuh terutama di kamar mandi, dan paham tentang cara
melatih keseimbangan
O: Klien terlihat mengerrti
A: Masalah Teratasi
P: Intervensi di lanjutkan
1. Melatih keseimbangan secara rutin
3 21 Agustus Kurang Pengetahuan S: Klien mengatakan mulai mengerti dengan penyakitnya
berhubungan dengan O: Klien terlihat mengerti
kurang informasi A: Masalah Teratasi
P: Intervensi di hentikan

PAGE \* MERGEFORMAT 47
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Insomnia pada Ny. J masala htidak teratasi karena klien masih sulit tidur walaupun
sudah dilakukan intervensi. Mungkin perlu konsultasi dokter.
2. Resiko Jatuh masalah teratasi, karena klien memahami resiko lingkungan dan
mengerti cara melatih keseimbangan
3. Klien memahami penyakitnya setelah dilakukan edukasi.

B. Saran
a. Bagi petugas kesehatan
Bagi perawat dalam memiliki tanggung jawab untuk selalu memperbaharui
pengetahuan dan keterampilannya perawat juga harus memperhatikan dalam
pemberian asuhan keperawatan pada klien khususnya lansia yang mengalami
hipertensi untuk menerapkan terapi relakasi otot progresif dan keseimbangan untuk
dilakukan sehari-hari.

b. Bagi lansia
Bagi lansia relaksasi otot progresif dan keseimbangan ini di harapkan dapat menjadi
terapi mandiri untuk lansia saat lansia mengalami hipertensi.

PAGE \* MERGEFORMAT 47
DAFTAR PUSTAKA

Depkes. 2019. Pedoman Nasional Penanggulangan Hipertensi. Jakarta.


Dinas Kesehatan Sleman. 2018. Kesehatan Usia Lanjut. http://dinkes.slemankab.
go.id/kesehatan-usia-lanjut. Dikutip pada tanggal 27 April 2018.
Herbert Benson, dkk. 2019. Menurunkan Tekanan Darah. Jakarta: Gramedia.
Huda Nurarif & Kusuma H,.2019. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Edisi Revisi Jilid 2. Jogja: Medi
Action.
Kaplan N, M. 2019.Primary Hypertension: Patogenesis, Kaplan Clinical
Hypertension. 10th Edition: Lippincot Williams & Wilkins, USA.

Herdman, Heather. 2019. Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2009-


2011.Jakarta : EGC

Wilkinson, Judith M. 2018,Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan
Kriteria Hasil NOC, Jakarta: EGC

Nugroho ,Wahjudi, 2019, Keperawatan Gerontik, (Ed.2), EGC : Jakarta

PAGE \* MERGEFORMAT 47
PAGE \* MERGEFORMAT 47
PAGE \* MERGEFORMAT 47

Anda mungkin juga menyukai