Disusun oleh :
PRESEPTOR :
Ns.
A. PENGERTIAN
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah tinggi
persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan diastolik diatas
90 mmHg. Pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan
sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg.
B. KLASIFIKASI
a. Ringan: 140/90 – 159/99 mmHg
b. Sedang: 160/100 – 179/109 mmHg
c. Berat: 180/110 – 209/119 mmHg
C. ETIOLOGI
Penyebab terjadinya hipertensi pada orang lanjut usia adalah :
a. Elastisitas dinding aorta menurun
b. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
c. Kemampuan jantung memompa darah menurun
d. Kehilangan elastisitas pembuluh darah
e. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer.
Hipertensi juga disebabkan beberapa faktor :
a. Faktor keturunan (Genetik)
b. Pola Hidup, seperti konsumsi garam berlebih (melebihi dari 30 gr),
kegemukan atau obesitas, stress, merokok, minum alkohol, minum
obat-obatan(ephedrine, prednison, epineprin).
D. MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi :
a. Tidak ada tanda gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan
peningkatan tekanan darah.
b. Dengan tanda gejala
Tanda dan gejala klinis beberapa pasien hipertensi ialah, mengeluh
sakit kepala, pusing, pandangan buram, lemas, sesak napas, tigelisah,
mual, muntah, rasa berat ditengkuk, jantung berdebar-debar, nyeri
dada hingga kesadaran menurun.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Hemoglobin / hematokrit
b. BUN : Untuk memeriksa perfusi ginjal.
c. Glukosa
Hiperglikemi dapat diakibatkan oleh peningkatan katekolamin
(meningkatkan tensi).
c. Kolesterol dan trigliserid serum
d. Asam urat
Hiperurisemia telah menjadi implikasi faktor resiko hipertensi.
e. Foto dada
Menunjukan obstruksi klasifikasi pada area katub, pembesaran jantung
f. CT SCAN
Untuk mengkaji ensefalopati, tumor serebral.
g. EKG
Dapat menunjukan pembesaran jantung, pola regangan, gangguan
konduksi, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini
penyakit jantung hipertensi.
F. PENATALAKSANAAN
a. Terapi tanpa obat
Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi dan
sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat. Seperti :
- Diet : Rendah garam dan rendah lemak jenuh, Menghentikan
merokok, penurunan asupan etanol, penurunan berat badan
- Latihan Fisik : olahrga seperti lari, jogging, bersepeda, berenang dll.
- Tehnik Relaksasi : Yang bertujuan mengurangi kecemasan dengan
cara melatih penderita untuk dapat belajar membuat otot-otot dalam
tubuh menjadi rileks.
b. Terapi dengan obat
Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan
darah saja, namun mengurangi dan mencegah komplikasi agar penderita
dapat bertambah kuat. Pengobatan hipertensi umumnya perlu dilakukan
seumur hidup penderita. obat pada pasien hipertensi ialah diuretik,
penghambat simpatetik (metildopa, klonidin, reserpin), betabloker,
vasodilator, angiotensin dll.
G. KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi pada hipertensi adalah :
a. Penyakit pembuluh darah otak seperti stroke, perdarahan otak, transient
ischemic attack (TIA).
b. Penyakit jantung seperti gagal jantung, angina pectoris, infark miocard
acut (IMA).
c. Penyakit ginjal seperti gagal ginjal.
d. Penyakit mata seperti perdarahan retina, penebalan retina, edema pupil.
LAPORAN PENDAHULUAN
KEPERAWATAN GERONTIK
A. Latar Belakang
Pertemuan dengan Tn. S dirumah Tn. S pada tanggal 07 Juni 2022
dengan tujuan memperkenalkan diri dan meminta izin kepada Tn. S dan
keluarganya untuk mengkaji kondisi kesehatan Tn. S dan membantu
menyelesaikan maslah kesehatannya. Selanjutnya menjelaskan kepada Tn.
S bahwa dalam beberapa hari kedepan saya akan mengunjungi Tn. S untuk
membantu menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami.
C. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan belum dirumuskan karena pengkajian baru
mulai dilakukan.
2. Tujuan Umum
Dalam waktu 1x30 menit terbinanya hubungan saling percaya pada
keluarga gerontik.
3. Tujuan Khusus
Keluarga binaan menerima kunjungan mahasiswa Profesi NERS.
D. Rencana Kegiatan
2. Topik
Peekenalan dan pemeriksaan kesehatan
3. Metode
Wawancara dan tanya jawab
4. Waktu
Hari/Tanggal : 07 Juni 2022
Pukul : 16.00 WIB
5. Tempat
Rumah Pasien binaan gerontik Tn.. S
E. Strategi Pelaksanaan
a. Fase Orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan berkunjung
4. Mengevaluasi keadaan pasien binaan
b. Fase Kerja
Melakukan kontrak waktu dan tempat yang disepakati bersama dengan
klien.
c. Fase Terminasi
1. Membuat kontrak dengan klien untuk pertemuan selanjutnya
2. Mengakhiri pertemuan bersama pasien binaan
3. Mengucapkan salam
F. Kriteria Evaluasi
a. Struktur
Menyiapkan laporan pendahuluan, kontrak dengan pasien binaan
gerontik, dan mengucapkan salam.
b. Proses
Pelaksanan sesuai dengan startegi pelaksanaan, respon baik
keluarga menerima mahasiswa, dan keluarga kooperatif.
c. Hasil
Terbinanya hubungan saling percaya antara keluarga binaan
gerontik dan mahasiswa, serta keluarga bersedia menjadi pasien
binaan.
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FORMAT PENGKAJIAN
STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU Nama Mahasiswa
KEPERAWATAN GERONTIK
TA. 2021/2022
: Christina
Sitompul
Tgl pengkajian : 07 Juni 2022
NIM : 21501009
PENGKAJIAN
A. DATA UMUM
1. Identitas keluarga
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. S
b. Usia : 74 Tahun
c. Alamat : Jl. Toman
d. Telpon :-
e. Pekerjaan : Tidak Bekerja
f. Pendidikan : SLTP
g. Komposisi : 1 orang
Hub.
Nama JK Umur Pendidikan Pekerjaan
Dng KK
2. Genogram
3. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. S adalah tipe keluarga usila, yaitu keluarga yang terdiri dari suami dan istri
yang sudah tua dengan anak yang sudah memisahkan diri.
4. Suku Bangsa
Suku keluarga Tn.S adalah suku jawa, tidak ada adat istiadat yang bertentangan dengan
kesehatan pada keluarga Tn. S
5. Agama
Agama yang dianut Tn. S dan keluarganya adalah agama islam. Keluarga Tn. S menjalankan
ibadah-ibadah wajib dan sunnah dirumah maupun dimesjid.
6. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Status sosial ekonomi keluarga Tn. S adalah menengah kebawah, penghasilan keluarga
didapatkan dari pekerjaan istri sebagai pemulung.penghasilan yang diterima keluarga Tn. S
tergolong pas-pasan karena hanya cukup untuk keperluan sehari-hari saja dan tidak bisa
ditabung untuk keperluan mendatang.
7. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga Tn. S mengatakan bahwa mereka jarang sekali melakukan rekreasi keluar, karena
keterbatasan biaya.keluarga Tn.S mengisi waktu luang atau waktu libur dengan berkumpul
dirumah. Sesekali anaknya berkunjung kerumahnya.
B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahap VIII yaitu keluarga lanjut usia.
Tugas perkembangan keluarga saat ini yaitu:
a) Mempertahankan susana rumah yang menyenangkan
b) Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik, dan pendapatan.
c) Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat.
d) Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial
e) Melakukan file review
f) Menerima kematian pasangan, kawan dan mempersiapkan kematian.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan eluarga yang belum terpenuhi pada keluarga Tn. S adalah adaptasi
kehilangan pasangan dan menerima kematian pasangan, karena Tn. S masis memiliki pasangan
(Ny. A).
3. Riwayat keluarga inti
a) Tn. S sebagai keluarga mempunyai penyakit hipertensi, dan dianjurkan untuk mengkonsumsi
obat hipertensi oleh pihak puskesmas. Tn. S mempunyai kebiasaan merokok dan gaangguan
pendengaran.
b) Ny. A sebagai istri dari Tn. S mempunyai penyakit hipotensi.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn. S menderita hipertensi, tetapi keluarga dari pihak Tn. S (Bapak atau ibu) tidak ada yang
mmenderita hipertensi.
C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
Tn. S dan keluarganya menempati rumah milik anaknya. Tipe rumah Tn. S yaitu permanen yang
terdiri dari 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 3 kamar tidur, 1 ruang keluarga dan 1 kamar mandi,
serta 1 dapur.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Mayorittas tetangga atau masyarakat disekitar rumah Tn. S berasal dari suku minang dan jawa.
Hubungan antar tetangga terjalin dengan baik.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. S sudah menempati rumah yang ditempatinya lebih dari 20 tahun.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn. S dan keluarganya mengatakan mereka sering berkumpul dengan anak-anaknya pada libur
lebaran. Interaksi dengan masyarakat terbina dengan baik. Akan tetapi rumah Tn. S tergolong
jauh dari ruma tetangga.
Penlilaian:
0-20 : Ketergantungan
21-61 : Ketergantungan berat/sangat tergantung
62-90 : ketergantungan berat
91-99 : ketergantungan ringan
100 : Mandiri
Kesimpulan
Dari hasil barthel index didapatkan bahwa Tn. S dalam skor 110 yaitu dalam kategori
MANDIRI.
f. Rekreasi
TN. S mengatakan ia sudah tidak sanggup lagi untuk berjalan jauh, karena tubuhnya
terasa cepat lelah, sehingga ia memutuskan untuk selalu dirumah sambil membantu
pekerjaan istri.
g. Indeks KATZ
Indek Keterangan
Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB, BAK),
A menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan
mandi.
B Mandiri semuanya kecuali salah satu dari fungsi diatas.
C Mandiri, kecuali mandi, dan satu lagi fungsi yang lain.
Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu lagi fungsi
D
yang lain.
E Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu
Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah
F
dan satu fungsi yang lain.
G Ketergantungan untuk enam fungsi tersebut
Lain – Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak
lain dapat diklasifikasi sebagai C, D, E, F dan G
Kesimpulan :
Berdasarkan penilain Indeks KATZ didapatkan Tn. S masuk ke dalam kategori A yaitu
mampu melakukan semua aktivitas secara mandiri seperti makan, BAK / BAB,
menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan mandi.
2. Psikologis
a. Mental (SPMSQ)
Short Portabel Mental Status Questionaire (SPMSQ)
Skore
N0 Pertanyaan
+ -
√ 1. Tanggal berapa hari ini?
√ 2. Hari apa sekarang ini?
√ 3. Apa nama tempat ini?
4. Berapa nomer telepon anda?
√ 4a. Dimana alamat anda? Tanyakan hanya klien tidak
mempunyai telepon
√ 5 Berapa umur anda?
√ 6 Kapan anda lahir?
√ 7 Siapa presiden indonesia sekarang?
√ 8 Siapa presiden sebelumnya?
√ 9 Siapa nama kecil ibu anda?
√ 10 Kurangi 3 dari 20 dam tetap pengurangan 3 dari
setiap angka baru, semua secara menurun
Jumlah kesalahan total 1
Penilaian SPMSQ :
Skor
Nilai 24-30 : Normal
Nilai 17-23 : Probable Gangguan Kognitif
Nilai 0-16 : Definitif Gangguan Kognitif
Kesimpulan :
Untuk MMSE (Mini Mental State Exam) didapatkan skor yaitu 30, yang artinya TIDAK ADA
KERUSAKAN KOGNITIF pada Tn. S
Depresi (Beek/ Yesavage)
Kesimpulan :
Untuk penilain Depresi (BEEK / YESAVAGE) didapatkan nilainya yaitu 0, yang artinya Tn. S TIDAK
DEPRESI.
b. Keadaan emosi
Keadaan emosi Tn. S sangat stabil. Tn. S mengatakan dirinya jarang tersinggung dengan
perkataan orang sekitar. Jika ada yang menyinggung akan didiamkan saja dan mencoba
memahami sikap dan sifat yang dimiliki setiap orang.
c. Konsep diri
1) Identitas diri
Tn. S mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang sudah tua, seorang suami dan kepala
keluarga bagi istrinya, ayah dari anak-anaknya dan kakek bagi cucu-cucunya.
2) Gambaran diri
Tn. S mengatakan mengatakan bahwa ia menyadari kalau ia sudah lanjut usia dan
kesehatannya mulai menurun karena proses penuaan.
3) Ideal diri
Tn. S berharap ia sehat selalu, mampu mengerjakan aktivitas sehari – hari seperti biasa,
dan bisa menikmati masa tua dengan tenang bersama anak – anak dan cucu – cucunya.
4) Peran diri
Saat ini Tn. S berperan sebagai seorang suami dan kepala keluarga bagi istrinya, ayah
dari anak-anaknya dan kakek bagi cucu-cucunya.
5) Harga diri
Tn. S mengatakan tidak malu dengan keadaannya saat ini, meskipun keadaannya mulai
menurun karenaa proses penuaan.
8. APGAR Keluarga
APGAR Keluarga
Skore
No Fungsi Uraian Keterangan
1 Saya puas bahwa dapat kembali pada Selalu 2
Adaptasi keluarga saya untuk membantu pada waktu
sesuatu menyusahkan saya
2 Saya puas dengan cara keluarga saya Selalu 2
Hubungan membicarakan sesuatu dengan saya dan
mengungkapkan masalah dengan saya
3 Saya puas bahwa keluarga saya menerima Selalu 2
Pertumbuhan dan mendukung keinginan saya untuk
melakukan aktivitas atau arah baru.
4 Saya puas dengan cara keluarga saya Selalu 2
mengespresikan afek dan berespon terhadap
Afeksi
emosi-emosi saya, seperti marah, sedih atau
mencintai.
5 Saya puas dengan cara teman-teman saya Kadang- 1
Pemecahan dan saya menyediakan waktu bersama-sama kadang
Keterangan :
Skor 2 jika selalu
Skor 1 jika kadang-kadang
Skor 0 jika hampir tidak pernah
Skor : 8-10 : fungsi sosial normal
Skor : 5-7 : fungsi sosial cukup
Skor : 0-4 : fungsi sosial kurang/suka menyendiri
Kesimpulan :
Dalam penilaian APGAR didapatkan skor 9 yang artinya keluarga Tn. S FUNGSI SOSIAL
NORMAL
Kesimpulan
O Lama waktu yang dibutuhkan pasien (Tn. S) adalah ≤ 10 detik : Resiko
Jatuh Rendah
c. Sosial
1. Dukungan keluarga
Keluarga Tn. S mengatakan selalu mendapat dukungan positif dari istri dan anaknya.
2. Hubungan dengan keluarga
Hubungan keluarga Tn. S baik dan terbuka, tidak ada yang ditutupi.
3. Hubungan dengan orang lain
Tn. S jarang berkumpul dengan tetangga, dikarenakan jarak rumah dengan tetangga
berjauhan, akan teapi, interaksi dan hubungan sosialisasi dengan orang lain cukup baik.
d. Spiritual
1. Pelaksanaan ibadah
Tn. S melaksanakan ibadah wajib dirumah dan dimusollah dekat rumah, sedangkan untuk
solat jumat Tn. S melaksanakan ibadahnya dimesjid.
2. Keyakinan tentang kesehatan
Tn. S percaya penyakit bisa disembuhkan dengan obat-obatan tradisional, jika sakit Tn. S
jarang dibawa berobat ke pelayanan kesehatan.
e. Pemeriksaan Fisik
Tinjauan Sistem
1. Keadaan umun : Baik.
2. GCS : V4 M5 E6
3. Tingkat kesedaran : Compos mentis.
4. Suhu : 36,3oC Nadi : 95 x/menit
Tekanan Darah : 180//100 mmHg Pernafasan : 22 x/menit
Tinggi Badan : 150 cm Berat Badan : 55 Kg
Ya Tidak
Umum
Kelelahan ( ) (√)
Demam ( ) (√ )
Keringat malam ( ) (√ )
Hemoopoetik ya tidak
Perdarahan/memar abnormal ( ) (√)
Pembengkakan kelenjar limfa ( ) (√ )
Anemia ( ) (√ )
Riwayat tranfusi darah ( ) (√ )
Kepala ya tidak
Sakit kepala (√ ) ( )
Trauma berarti pada masa lalu ( ) (√)
Pusing (√ ) ( )
Gatal pada kulit kepala ( ) (√ )
Mata ya tidak
Air mata berlebihan ( ) (√)
Pruritus ( ) (√ )
Diplopia ( ) (√ )
Kabur (√ ) ( )
Fotofobia ( ) (√ )
Riwayat infeksi ( ) (√ )
Leher ya tidak
Kekakuan ( ) (√ )
Nyeri/ tekan (√ ) ( )
Benjolan/massa ( ) (√ )
Keterbatasan gerak ( ) (√ )
Payudara ya tidak
Benjolan/ massa ( ) (√)
Nyeri/ nyeri tekan ( ) (√)
Bengkak ( ) (√)
Keluar cairan dari putting susu ( ) (√)
Perubahan pada putting susu ( ) (√)
Perubahan pada payudara sendiri : TIDAK ADA
Pernafasan ya tidak
Batuk ( ) (√)
Sesak nafas ( ) (√)
Hemoptisis ( ) (√)
Sputum ( ) (√)
Mengi ( ) (√)
Asma/ alergi pernafasan ( ) (√)
Tanggal dan hasil pemeriksaan sinar X dada terakhir : TIDAK ADA
Kardiovaskular ya tidak
Nyeri/ketidaknyamanan dada ( ) (√)
Palpitasi ( ) (√)
Sesak nafas ( ) (√)
Dispnea pada aktivitas ( ) (√)
Ortopnea ( ) (√)
Murmur ( ) (√)
Edema ( ) (√)
Varises ( ) (√)
Kaki tipang ( ) (√)
Parestesia ( ) (√ )
Perubahan warna kaki ( ) (√ )
Gastrointestinal ya tidak
Disfagia ( ) (√)
Tak dapat mencerna ( ) (√)
Nyeri ulu hati ( ) (√)
Mual/ muntah ( ) (√)
Hematemesis ( ) (√)
Perubahan nafsu makan ( ) (√)
Intoleran makanan ( ) (√)
Ulkus ( ) (√)
Nyeri ( ) (√)
Ikterik ( ) (√)
Benjolan/ massa ( ) (√)
Perubahan kebiasaan defekasi ( ) (√)
DATA MASALAH
Data Subjektif :
Tn. S mengatakan terasa nyeri di leher
Tn. S mengatakan nyeri yang dirasakan
terkadang mengganggu aktivitasnya.
Tn. S mengatakan nyeri dirasakan saat terlalu
banyak melakukan aktivitas (P)
Nyeri terasa seperti mencengkram (Q)
Tn. S mengatakan nyeri di tengkuk (R) Gangguan Rasa Nyaman b.d Gejala
Penyakit
Tn. S mengatakan skala nyeri 3 (S)
Nyeri yang dirasakan hilang timbul (T)
Data Objektif :
TD : 180/100 mmHg
Nadi : 95 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu : 36,3 ̊C
Data Subjektif :
Tn. S mengatakan tidak tahu tentang
penyakit yang dialami secara rinci.
Pasien mengatakan bingung dengan cara
mengatasi penyakit dideritanya
Pasien merasa khawatir dengan penyakit
yang dideritanya
Data objektif
Tn. S tampak gelisah Defisit pengetahuan berhubungan
Tn. S tampak kebingungan saat ditanya dengan kurang terpapar informasi
mengenai hipertensi secara sederhana
Tn. S banyak bertanya mengenai
hipertensi.
TD : 170/100 mmHg
Nadi : 95 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu : 36,3 ̊C
SKORING
NO KRITERI SKOR PEMBENARAN
A
1 Sifat Masalah 3/3 x Tn. S mengetahui jika
- Tidak/Kurang Sehat 1
1 ia mengalami tensi
tinggi.
2 Kemungkinanan Masalah Untuk 2/2 x Tn. S mengatakan jika
2
Diubah 2 keluahan yang ia
- Mudah rasakan mulai
memberat, ia segera ke
puskesmas.
3 Potensial Masalah Untuk 3/3 x Tn.S mengatakan jika
Dicegah 1
- Tinggi 1 sakit kepalanya tidak
hilang, ia akan minum
obat.
4 Menonjolnya Masalah 2/2 x Tn.S mengatakan jika
- Harus Segera Ditangani 1
1 tensinya tinggi, maka ia
akan merasakan sakit
kepal
a. Namun jika nyeri
berlebih, ia baru akan
meminum obat.
TOTAL 5
RENCANA KEPERAWATAN
Dx. Tujuan & Kriteria Hasil
No Intervensi (NIC)
Keperawatan (NOC)
1. TUK 1 : Diskusi Bersama Keluarga
Gangguan Setelah dilakukan :
kunjungan dan dilakukan 1. Tentang pengertian
Rasa Nyaman
tindakan keperawatan, hipertensi
b.d Gejala keluarga mampu 2. Tentang psikososial dan
Penyakit mengenal masalah. perubahan gaya hidup
- Menyebutkan pengertian 3. Pendidikan kesehatan
hipertensi. pengajaran proses
- Menyebutkan penyebab penyakit yang dialami.
terjadinya hipertensi. 4. Pendidikan proses
- Menyebutkan tanda dan penyakit.
gejala hipertensi. 5. Pendidikan tentang diet
- Menyebutkan yang tepat.
pengaturan diet yang 6. Pendidikan tentang
dianjurkan. pengobatan.
A. Latar Belakang
Implementasi keperawatan adalah serangkaian strategi yang dilakukan oleh perawat untuk
membantu klien mengatasi masalah status kesehatan yang dihadapi keluarga untuk mencapai
kriteria hasil yang diharapkan. Tahap ini perawat harus mengetahui berbagai hal, diantaranya
bahaya- bahaya fisik dan pelindungan pada lansia, teknik komunikasi, kemampuan dalam
prosedur tindakan, pemahaman tentang hak-hak dari lansia dan memahami tingkat
perkembangan lansia. Pelaksanaan tindakan gerontik diarahkan untuk mengoptimalkan kondisi
lansia agar mampu mandiri dan produktif.
B. Data Yang Perlu Dikaji
1. Kesiapan penerimaan materi
2. Pengetahuan Tn. S
C. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Rasa nyaman dan defisit pengetahuan
2. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada keluarga diharapkan keluarga mampu
mengenal dan mengetahui penyebab, tanda dan gejala serta pencegahannya, keluarga
diharapkan keluarga mampu mengambil keputusan untuk anggota keluarga yang sakit Tn. S
3. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan keluarga mengetahui dan
menjelaskan :
a. Pengertian Hipertensi
b. Penyebab Hipertensi
c. Tanda dan Gejala Hipertensi
d. Cara mengatasi Hipertensi
e. Cara pengobatan Hipertensi
f. keluarga mampu menyebutkan akibat lanjutan/ komplikasi hipertensi.
D. Rencana Kegiatan
1. Topik
Implementaasi keperawatan
2. Metode
Wawancara dan tanya jawab
3. Waktu
Hari/Tanggal : 10 juni 2022
Pukul : 16.00 WIB
4. Tempat
Rumah Pasien binaan gerontik Tn.. S
E. Strategi Pelaksanaan
a) Fase Orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan berkunjung
4. Mengevaluasi keadaan pasien binaan
b) Fase Kerja
Melakukan kontrak waktu dan tempat yang disepakati bersama dengan
klien.
c) Fase Terminasi
1. Membuat kontrak dengan klien untuk pertemuan selanjutnya
2. Mengakhiri pertemuan bersama pasien binaan
3. Mengucapkan salam
F. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
Menyiapkan laporan pendahuluan, kontrak waktu dengan keluarga
binaan gerontik, menyiapkan alat dan bahan untuk menjelaskan
tentang hipertensi, dan mengucapkan salam.
2. Proses
Melaksanan sesuai dengan startegi pelaksanaan, respon baik keluarga
menerima mahasiswa, dan keluarga kooperatif.
3. Hasil
Terbinanya hubungan saling percaya antara keluarga binaan gerontik
dan mahasiswa, serta keluarga bersedia menjadi pasien binaan dan
TUK 1 (Mengenal Masalah) dan TUK 2 dapat terlaksana.
CATATAN PERKEMBANGAN
Dx. Hari / Tgl, Nama &
Implementasi Evaluasi
Keperawatan Jam Paraf
Hari/Tanggal TUK 1 S:
O:
- Tn. S
kooperatif
saat
diberikan
Pengetahuan
tentang hipertensi
- Tn. S dapat
secara
perlahan
menjawab
pertanyaan
yang
diberikan.
A:
- Tn. S dapat
Menyebutkan
kembali
pengertian,
penyebab, tanda
dan
gejala, cara
A:
- Tn. S dapat
menyebutkan
kembali
komplikasi
Hipertensi
P:
-
Melanjutkan
TUK
3
- Mengevaluasi
Intervensi
keperawatan.
Dokumentasi
LEAFLET HIPERTENSI
PRE PLANNING UJIAN SUPERVISI
A. Latar Belakan
Setelah dilakukan pengkajian pada tanggal 07 Juni 2022 didapatkan
bahwa Tn. S menderita hipertensi dengan tekanan darah 180/100 mmHg. Tn.
S juga merasakan pusing dan nyeri pada pundak dan leher. Berdasarkan data,
didapatkan diagnosa keperawatan gangguan rasa nyaman dan defisit
pengetahuan.
Pada pertemuan kali ini mahasiswa akan melakukan implementasi
berdasarkan intervensi yang telah dibuat yaitu terapi SEFT.
B. Data Yang Perlu Dikaji
1. Kesiapan penerimaan materi
2. TTV Tn. S
C. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
Gangguan rasa nyaman dan deficit pengetahuan
2. Tujuan Umum
Dalam waktu 1x30 menit terjadi peningkatan pengetahuan Tn. S mengenai
cara melakukan pencegahan dan menurunkan tekanan darah dengan cara
terapi SEFT.
3. Tujuan Khusus
Pasien kelolan mampu mempraktekkan cara melakukan pencegahan dan
menurunkan tekanan darah dengan cara terapi SEFT.
D. Rencana Kegiatan
1. Topik
Implementaasi keperawatan
2. Metode
Wawancara dan tanya jawab
3. Waktu
Hari/Tanggal : 18 Juni 2022
Pukul : 14.00 WIB
4. Tempat
Rumah Pasien binaan gerontik Tn. S
E. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan berkunjung
d. Mengevaluasi keadaan pasien binaan
2. Fase Kerja
Melakukan kontrak waktu dan tempat yang disepakati bersama dengan
klien.
3. Fase Terminasi
a. Membuat kontrak dengan klien untuk pertemuan selanjutnya
b. Mengakhiri pertemuan bersama pasien binaan
c. Mengucapkan salam
F. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
Menyiapkan laporan pendahuluan, kontrak dengan pasien binaan gerontik,
dan mengucapkan salam.
2. Proses
Pelaksanan sesuai dengan startegi pelaksanaan, respon baik keluarga
menerima mahasiswa, dan keluarga kooperatif.
3. Hasil
Terbinanya hubungan saling percaya antara keluarga binaan gerontik dan
mahasiswa, serta keluarga bersedia menjadi pasien binaan.
No Dx Tanggal Implementasi Evaluasi
1 21 Mei 2022 1. Mengidentifikasi S:
penurunan tingkat 1. Tn. S mengatakan
energi, bersedia diajarkan cara
ketidakmampuan mengatasi nyeri
berkonsentrasi, atau dengan teknik relaksasi
gejala lain yang nafas dalam.
mengganggu kognitif. 2. Tn. S mengatakan
2. Mengidentifikasi sudah memahami cara
teknik relaksasi yang pengurangan nyeri
pernah efektif dengan teknik relaksasi
digunakan nafas dalam.
3. Mengidentifikasi 3. Tn. S mengatakan
kesediaan, kemampuan merasa lebih tenang
dan penggunaan teknik setelah melakukan
sebelumnya. teknik relaksasi yang
4. Memeriksa ketegangan diajarkan.
otot, dan ttv sebelum O:
dan sesudah latihan 1. Tn. S kooperatif
5. Memonitor respons mempraktekkan cara
terhadap terapi melakukan teknik
relaksasi. relaksasi nafas dalam.
6. Menciptakan 2. Pasien tampak rileks.
lingkungan tenang dan 3. Pasien tampak mampu
tanpa gangguan mempraktekkan teknik
dengan pengcahayaan relaksasi nafas dalam.
dan suhu ruang 4. TD: 170/100mmHg.
nyaman. A:
7. Memberikan informasi Masalah teratasi
tertulis tentang P:
persiapan dan prosedur Intervensi dihentikan.
teknik relaksasi.
8. Menggunakan pakaian
longgar.
9. Menggunakan nada
suara lembut dengan
nada lambat dan
berirama
10. Menjelaskan tujuan,
manfaat batasan, dan
jenis relaksasi nafas
dalam.
Lampiran Jurnal
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA TN. R
DENGAN MASALAH PERILAKU KESEHATAN
CENDERUNG BERESIKO
DISUSUN OLEH:
METRA FIASALINA, S. Kep
PRESEPTOR:
Ns. EKA MALFASARI, M. Kep, Sp.Kep.J