Anda di halaman 1dari 39

FISIOTERAPI PADA GANGGUAN DEMENSIA

PERTEMUAN 13
JERRY MARATIS dan KESIT IVANALI
PRODI S1 FISIOTERAPI
FAKULTAS FISIOTERAPI

1
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
1. Mahasiswa mampu memahami definisi dari gangguan
demensia
2. Mahasiswa mampu mengklasifikasikan demensia
3. Mahasiswa mampu memahami gejala klinis dari demensia
4. Mahasiswa mampu memahami cara pencegahan dari
demensia
5. Mahasiswa mampu membuat manajemen pelayanan
fisioterapi pada gangguan demensia
6. Mahasiswa mampu membuat home program pada gangguan
demensia

2
PENURUNAN
FUNGSI KOGNITIF
DAN DEMENSIA
Data Demografi
Jumlah populasi Usia 60 tahun keatas (dalam juta orang)
Tahun Juta Persen
1961 4,5
1971 5,3 4,3
1980 8,0 5,5
1990 11,6 6,3
2000 16,2 7,6
2010 17,2 7,4
2020 29,0 11,1
Diambil dari :BPS Profile Kesehatan Indonesia, Departemen Kesehatan RI
PENDAHULUAN
•Kognitif berasal dari kata Co dan Gnosis
•Gnosis = tahu -------- > Cognitive = tahu dan
mengetahui
•Fungsi Kognitif adalah proses dasar yang
membangun kemampuan intelektual tingkat tinggi,
yang meliputi:
• Atensi
• Bahasa
• Memori
• Kalkulasi
• Fungsi Eksekusi
TAHAPAN MENGINGAT
I. Belajar : Untuk memperoleh informasi,
encoding, penyandian atau mencatat informasi
II. Retensi : Untuk menyimpan informasi yang
telah di peroleh
III. Retrival : Untuk mencari kembali informasi
yang telah disimpan
Lahan cognitive (substrat anatomi)

•Korteks serebri tempat proses cognitive


•Korteks serebri terletak di 2 hemisferium (kiri
dan kanan)
•Hemisferium dibentuk oleh 4 lobus
- lobus frontalis.
- lobus parietalis.
- lobus temporalis.
- lobus oksipitalis.
oLobus frontalis berhubungan dengan
perencanaan (planning) dan gerakan
(movement)
oLobus parietalis  sensasi somatik
oLobus oksipitalis  penglihatan
(vision)
oLobus temporalis  pendengaran
(audition), pembelajaran (learning),
daya ingat (memory) dan emosi
(emotion)
Progression of Normal
Ageing to Dementia
Normal Brain Aging
Cognition

Mild Cognitive Stable or reversible


Prodromal Impairment Impairment
Dementia

Dementia Other Alzheimer’s Vascular


Dementia Disease Dementia
PENYEBAB DEMENSIA
3 Tahap proses mengingat

1. Menyerap Informasi Baru


2. Menyimpan Informasi
3. Mengingat Kembali Informasi
RANGKAIAN MUDAH LUPA
WAJAR SAMPAI
DEMENSIA
Kemunduran Memori
Fisiologis
Mudah lupa (forgetfulness) bisa terjadi pada :
Proses otak menua (fisiologis)
Proses penyakit otak a.l.alzheimer (patologis)

Mudah lupa
Banyak pada lansia
Gangguan mengingat informasi, kembali (recall)
Gangguan mengeluarkan apa yang tersimpan dalam
memori (retrieval)
Dapat dibantu dengan memberikan isyarat (cue)
Mudah Lupa Ringan
Benign senescent forgetfulness (BSF)
oTerkait usia tua
oGangguan mengingat kembali (recall) masih
fisiologis, ump.lupa nama teman, nama presiden
pertama RI
GANGGUAN KOGNITIF RINGAN

GANGGUAN MEMORI LEBIH BERAT, MUDAH LUPA YANG LEBIH PARAH


DAN AGAK LAMA.

FUNGSI KOGNITIF LAINNYA SECARA UMUM MASIH BAIK.

DAPAT MELAKUKAN AKTIVITAS DASAR SEHARI- HARI, AKTIVITAS YANG


KOMPLEK MULAI TERGANGGU 10 – 12 %/tahun PENDERITA INI
BERKEMBANG  PENYAKIT ALZHEIMER.
MCI (MILD COGNITIVE
IMPAIRMENT)
 Ada gangguan memori
 Kognitif baik
 Sebagai risiko tinggi untuk menjadi alzheimer  (setelah ± 4 tahun
50% menjadi demensia)
 Patologis : sudah ada gangguan di hipokampus, bagian otak yang
mengurus memori
 Di korteks ada bercak-bercak amiloid difus
KRITERIA DIAGNOSIS

1. Pasien melapor sendiri atau orang lain yg menyaksikan kemunduran


memori/kognitif, dibanding keadaan sebelumnya
2. a. Aktivitas hidup sehari-hari (Activity Daily Living = ADL) masih baik
b. ADL yg kompleks (Instrumental Activity Daily Living = IADL) mulai
terbatas
3. Mini Mental Status Examination (MMSE) tidak terganggu, sesuai
pendidikan dan umur
4. Adanya gangguan memori atau kognitif lainnya harus dibuktikan
dengan skor yang sudah baku
ADL mencakup :
•Aktivitas Dasar (basic ADL) :
berpakaian, perawatan diri, makan minum,
toilet, berpakaian, jalan, mandi, mobilitas, dll
•Aktivitas Instrumental (IADL) :
mengurus keuangan pribadi, memasak,
menelepon, berbelanja ke pasar, bepergian,
berobat, dll
Kriterianya : minimal ada 2 dari gejala sebagai berikut :

1. Tersesat bepergian
2. Kemunduran pekerjaan yg disaksikan teman sekerja
3. Kesulitan menyebut nama atau kata, sedangkan
temannya tidak kesulitan
4. Sedikit materi yg diingat setelah membaca satu bab
buku
5. Sulit mengingat nama orang yg baru diperkenalkan
6. Kehilangan atau salah menaruh barang berharga
7. Gangguan konsentrasi yang nyata pada tes klinis
Diagnosis MCI dipastikan setelah :

a. Mewawancarai teman/ anggota keluarga


berkenaan fungsi intelektual
b. Memeriksa pasien mencari gangguan kognitif
secara objektif
c. Menyingkirkan gangguan psikiatrik,
kerusakan otak seperti stroke, tumor atau
efek obat-obatan
Definisi Demensia

Suatu kondisi klinis yang ditandai oleh


kemerosotan daya ingat, intelektualitas dan
emosional. Sehingga mengakibatkan
ketidakmampuan melakukan kegiatan sehari-
hari secara normal.
Klasifikasi demensia

1. Berdasarkan umur : senilis, presenilis


2. Berdasarkan gejala klinis : global, afasik, visuo perseptif
3. Berdasarkan anatomi: kortikal, subkortikal
4. Berdasarkan perjalanan penyakit :
◦ demensia “reversibel” + 10-12% disebabkan alkohol, obat-obat,
kelainan psikiatri, penyakit meningitis, trauma kepala.
◦ demensia “non reversibel”: proses degeneratif  tergolong
kedalamnya demensia yang paling banyak ditemui : demensia
alzheimer dan vaskuler
Demensia Alzheimer

Biasanya ada faktor resiko: riwayat


keluarga, alzheimer umur > 50
thn,parkinson
Progresif, sangat chronis
Diagn. pasti dengan otopsi otak
Jadi diagn cukup dengan diagnosis ”probable”
Kriteria diagnosa “probable Alzheimer”:

1. Ditemukan demensia secara klinis (test mini mental)


2. Defisit 2 atau lebih bidang kognitif (memori, bahasa,
atensi, orientasi, fungsi eksekutif, visuospatial)
3. Perburukan memori/kognitif progresif
4. Tak ada gangguan kesadaran
5. Tak ada penyakit otak dan gangguan sistemik
(khas: perburukan intelektual dan tingkah laku,
mengganggu pekerjaannya dan lingkungan)
Gejala klinis dibagi 3 stadium:

1. Std Amnesia : yang menonjol : spontanitas , gangguan


memori jangka pendek, pertanyaan berulang-ulang, tak mampu
hafal no telpon, bingung terhadap masalah, (memori jangka
panjang : baik) std ini berlangsung 2-4 tahun
2. Std Bingung, kognisi  progresif, afasia, agnosia, apraksia,
disorientasi waktu dan tempat, salah mengenal anak, suami,
isteri, kadang-kadang bicara porno, std ini berlangsung 2-10
tahun
3. Std Akhir (setelah 6-12 tahun sakit) akinetik, membisu hampir
vegetatif, inkontinesia, lemah, langkahnya kecil-kecil, mudah
terinfeksi (saluran kemih, nafas).
Demensia Vaskuler
Disebabkan penyakit pembuluh darah
serebral (stroke)
Ditemukan infark multipel di otak
15-25% dari semua demensia
onset pada usia yang lebih muda dan
lebih mendadak dibanding Alzheimer
Gambar : Perbedaan perjalanan klinis demensia
Alzheimer dengan demensia Vaskuler

Dikutip dari Brown MM (1993) vascular dementia Alzheimer`s Review 3(2)57-


62
http://www.alzcot.org/info/vasculardementia.html
Pencegahan
Serupa dengan pencegahan serangan stroke ulang
•Obati hipertensi, DM
•Kendalikan hiperlipidemia
•Hentikan rokok, alkohol
•Diet yang sesuai
•Gaya hidup sehat dengan olah raga, rendah garam,
kurangi stress
•Penderita dengan resiko tinggi, berikan obat anti
agregasi trombosit.
Tujuan Terapi
Mempertahankan kualitas hidup
Memperlambat progresivitas
Mengobati penyakit penyerta
Membantu keluarga, memberi informasi
cara-cara penanganan yang manfaat
Terapi non farmakologik
bertujuan
Menentukan program aktivitas
harian
Modifikasi perilaku
Informasi pelatihan kepada
keluarga
Efektivitas Terapi
Farmakologi
Terbukti memperlambat perjalanan penyakit:
•Obat-obat agonis asetilkolin
•Inhibitor asetilkolinesterase
Home Program
o Tingkatkan komunikasi: cobalah melakukan kontak mata dan
berbicara secara perlahan. Anda juga dapat menggunakan gerakan
untuk menjelaskan ide anda.
o Olahraga: dapat membantu meningkatkan kesehatan dan
melindungi otak, terutama dengan pola makan yang sehat.
oJaga gaya Hidup seimbang: coba untuk melakukan aktivitas
dengan orang lain (menari, melukis, memasak, bernyanyi atau
apapun yang disukai).
o Tidur yang cukup: kurangi konsumsi kafein
oMiliki Kalender Jadwal: untuk mengingatkan mengenai rutinitas
dan acara mendatang.
oBisa menyebabkan kematian tidak?
oPerubahan kepribadian seperti apa?
oPencegahannya seperti apa?
oGenetik apakah berperan?

Anda mungkin juga menyukai