Anda di halaman 1dari 18

TUGAS KEPERAWATAN GERONTIK

Tentang
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN
GANGGUAN KOGNITIF (DEMENSIA)

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK VI
NUR ASIA 1714201006
ASMUNANDAR 1714201017
NURMIATI 1714201019
RAMLI 1714201024
ANDI ARMAWANSYAH 1714201026
CICA KUSUMA WARDANI 1714201037

SEMESTER VI

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS PUANGRIMAGGALATUNG
2020
LAPORAN PENDAHULUAN
DEMENSIA

LATAR BELAKANG
Demensia adalah sebuah sindrome karna penyakit otak, bersifat kronis atau
progresif dimana ada banyak gangguan fungsi kortikal yang lebih tinggi termasuk :
memori, berfikir, orientasi, pemahaman, perhitungan, belajar, kemampuan dan
penilaian kesadaran tidak terganggu.
Gangguan fungsi kognitif yg biasa di tandai, kadang kadang di dahului oleh
penurunan dalam pengendalian emosi, perilaku social atau motivasasi. Sindrom
terjadi pada penyakit Alzheimer di penyakit serebrovaskuler dan dalam kondisi lain
terutama atau sekunder yang mempengaruhi otak. (Durand dan barlow 2006)
Berdasarkan sejumlah hasil penelitian diperoleh data bahwa demensia seringkali
terjadi pada usia lanjut yg telah berumur kurang lebih 60 tahun demensia tersebut
dapat di bagi menjadi 2 bagian yaitu: Demensia senilis dan Demensia pra senilis
sekitar 56,8% lansia mengalami demensia dalam bentuk demensia Alzheimer (4%
dialami lansia yg telah berusia 75 tahun, 16% pada usia 85 tahun, dan 32% pada usia
90 tahun). Sampai saat ini diperkirakan 30 juta penduduk dunia mengalami demensia
dengan berbagai sebab.
Gejala awal gangguan ini adalah lupa akan peristiwa yang baru saja terjadi
tetapi bisa saja bermula sebagai depresi, ketakutan, kecemasan, penurunan emosi atau
perubahan kepribadian lainya. Terjadi perubahan ringan dalam pola berbicara,
penderita menggunakan kata kata yg lebih sederhana menggunakan kata kata yang
tidak tepat atau tidak mampu menemukan kata kata tepat, ketidakmampuan
mengartikan tanda-tanda bisa menimbulkan kesulitan dalam mengemudikan
kendaraan. Pada akhirnya penderita tidak dapat menjalankan fungsi social.

I. Kasus (Masalah Utama)


Kerusakan Memori dan interaksi : Demensia
II. Proses Terjadinya Masalah (Tinjauan Teori)
A. Definisi Demensia
Demensia adalah gangguan fungsi intelektual tanpa gangguan fungsi
vegetatif atau keadaan yang terjadi. Memori, pengetahuan umum, pikiran
abstrak, penilaian, dan interpretasi atas komunikasi tertulis dan lisan dapat
terganggu. (Elizabeth J. Corwin, 2009)
Demensia adalah penurunan fungsi intelektual yang menyebabkan
hilangnya independensi sosial. (William F. Ganong, 2010)
Demensia adalah kumpulan gejala yang disebabkan beberapa penyakit
atau kondisi tertentu sehingga terjadi perubahan kepribadian dan tingkah laku.
(Grayson, 2004)
Demensia adalah sindroma klinis yang meliputi hilangnya fungsi
intelektual dan memori yang sedemikian berat sehingga menyebabkan
disfungsi hidup sehari – hari. Demensia merupakan keadaan ketika seseorang
mengalami penurunan daya ingat dan daya pikir lain yang secara nyata
mengganggu aktivitas kehidupan sehari – hari. (Nugroho, 2008)

B. Tanda dan Gejala


- Perjalanan penyakit yang bertahap
- Tidak terdapat gangguan kesadaran
- Rusaknya fungsi kognitif
- Gangguan kepribadian dan perilaku
- Mudah tersinggung, bermusuhan, agitasi dan kejang
- Gangguan psikotik : halusinasi, ilusi, waham, paranoid
- Keterbatasan dalam ADL
- Inkontenensia urine
- Mudah terjatuh dan keseimbangan buruk
- Sulit mandi, makan, berpakaian dan toileting
- Lupa meletakkan barang penting
- Gangguan orientasi waktu dan tempat : lupa hari, minggu, bulan, tahun
dan tempat dimana penderita berada
- Ekspresi berlebihan : menangis berlebihan saat melihat sebuah drama
televisi, marah besar terhadap kesalahan yang kecil, rasa takut dan
gugup yang tidak beralasan.
- Adanya perubahan perilaku : acuh tak acuh, menarik diri, gelisah.

C. Etiologi
1. Penyebab utama dari penyakit demensia adalah penyakit alzaimer,
yang penyebabnya sendiri belum diketahui secara pasti. Penyakit
Alzaimer disebabkan karena adanya kelainan faktor genetik atau
adanya kelainan gen tertentu. Bagian otak mengalami kemunduran
sehingga terjadi kerusakan sel dan berkurangnya respon terhadap
bahan kimia yang menyalurkan sinyal di dalam otak. Jaringan
abnormal ditemukan di dalam otak (disebut plak senilitis dan serabut
saraf yang tidak teratur) dan protein abnormal.
2. Serangan stroke yang berturut-turut. Stroke tunggal yang ukurannya
kecil dan menyebabkan kelemahan yang ringan atau kelemahan yang
timbul secara perlahan. Stroke kecil ini secara bertahap menyebabkan
kerusakan jaringan otak, daerah otak yang mengalami kerusakan akibat
tersumbatnya aliran darah yang disebut dengan infark. Demensia yang
disebabkan oleh stroke kecil disebut juga demensia multi-infark.
Sebagian penderitanya memiliki tekanan darah tinggi atau kencing
manis, yang keduanya menyebabkan kerusakan pembuluh darah di
otak.
Menurut Nugroho (2008), penyebab demensia dapat digolongkan menjadi 3 :
1. Sindroma demensia dengan penyakit yang etiologi dasarnya tidak dikenal
kelainan yaitu : terdapat pada tingkat subseluler atau secara biokimiawi
pada sistem enzim, atau pada metabolisme.
2. Sindroma demensia dengan etiologi yang dikenal tetapi belum dapat
diobati, penyebab utama dalam golongan : Penyakit degenerasi spino
serebral
3. Sindroma demensia dengan etiologi penyakit yang dapat diobati :
gangguan nutrisi, akibat intoksikasi menahun, penyakit – penyakit
metabolisme.

D. Pencegahan dan Perawatan Demensia


Hal yang dapat kita lakukan untuk menurunkan risiko terjadinya demensia
diantaranya adalah menjaga ketajaman daya ingat dan senantiasa
mengoptimalkan fungsi otak, seperti :
1. Mencegah masuknya zat – zat yang dapat merusak sel – sel otak
seperti alkohol dan zat adiktif yang berlebihan.
2. Membaca buku yang merangsang otak untuk berfikir hendaknya
dilakukan setiap hari.
3. Melakukan kegiatan yang dapat membuat mental kita sehat dan aktif
a. Kegiatan rohani dan memperdalam ilmu agama
b. Tetap berinteraksi dengan lingkungan, berkumpul dengan
teman yang memiliki persamaan minat dan hobi.
4. Mengurangi stres dalam pekerjaan dan berusaha untuk tetap rileks
dalam kehidupan sehari – hari dapat membuat otak kita tetap sehat.
E. Komplikasi Demensia
1. Peningkatan risiko infeksi di seluruh tubuh
2. Ulkus dekubitus
3. Pneumonia
4. Kejang
5. Kehilangan kemampuan untuk merawat diri
6. Malnutrisi dan dehidrasi akibat nafsu makan yang berkurang
7. Kehilangan kemampuan untuk berinteraksi
8. Harapan hidup berkurang
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

A. PENGKAJIAN

Hari/ Tgl : Selasa, 17 Maret 2020


Jam : 08.00
Nama Mhs :

1. Identitas
a. Nama : Tn. B
b. Tempat /tgl lahir : 79 tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Status Perkawinan : Menikah
e. Agama : Islam
f. Suku : Bugis

2. Riwayat Pekerjaan dan Status Ekonomi

a. Pekerjaan saat ini : Tidak ada


Pegawai
b. Pekerjaan sebelumnya :
Pemerintah
c. Sumber pendapatan :
Terpenuhi setiap kebutuhan
d. Kecukupan pendapatan :

3. Lingkungan tempat tinggal


Klien tinggal di daerah perumahan, lingkungan yang bersih karena klien
tinggal bersama anak, kamar pasien terlihat rapi, ada ventilasi, kamar mandi
dan WC tertutup,dan ada tempat pembuangan sampah.

4. Riwayat Kesehatan
a. Status Kesehatan saat ini
1) Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir:
Klien mengalami gangguan memori dan orientasi
2) Gejala yang dirasakan:
Klien sering lupa jalan pulang apabila sedang bepergian
3) Faktor Pencetus : Fungsi kognitif yang menurun
4) Timbulnya Keluhan : ( ) Mendadak (√) Bertahap
5) Upaya mengatasi : Menyadarkan klien akan keadaan sekitar
6) Klien mengomsusmsi obat dengan resep dokter, yaitu:
Donezepil, Anti depresi, Galantamine

b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


1) Penyakit yang pernah diderita : Tidak ada
2) Riwayat alergi (obat, makanan, binatang, debu dll : Tidak ada
3) Riwaya kecelakaan : Tidak ada
4) Riwayat pernah dirawat di RS : Tidak ada
5) Riwayat pemakaian obat : Tidak ada

5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Composmentis
b. TTV : TD: 140/80 mmHg
S: 370C
RR: 24 x/mnt
N: 75 x/mnt
c. BB/TB :
d. Kepala :
Rambut : memutih/beruban
Mata : penglihatan kabur, konjungtiva anemis
Telinga : fungsi pendengaran kurang baik
Mulut, gigi dan bibir : fungsi penciuman klie kurang baik
e. Dada :
Inspeksi : Bentuk dada simetris, kualitas napas cepat
Palpasi : Tidak terdapat tonjolan, tactile fremitus simbang kiri
dan kanan
Perkusi : Perkusi dada resonan
Auskultasi : Suara napas vesikuler
f. Abdomen
Inspeksi : Tidak terdapat lesi, dan perut pasien tidak membuncit
Palpasi : Tidak teraba massa
Perkusi : terdengar : tympani
Auskultasi : Bising usus normal (10x/mnt)
g. Kulit : Warna kulit sawo matang, tekstur kulit keriput, suhu
kulit normal/ alamiah, keadaan kuku klien tampak kotor
h. Ektremitas atas Status sirkulasi : Capillary refiil <2 detik, simetris kiri
dan kanan, Kekakuan sendi pada kaki kiri dan kanan.
6. Pola Fungsional

INDEKS KATZ
SKORE KRITERIA
A Kemandirian dalam hal makan,kontinen,berpindah,ke kamar
kecil, berpakaian dan mandi
B Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari,kecuali satu
dari fungsi tersebut
C Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali
mandi dan satu fungsi tambahan
D Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali
mandi berpakaian dan satu fungsi tambahan
E Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari,hari, kecuali
mandi, berpakaian, kekamar kecil dan satu fungsi tambahan
F Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari,hari, kecuali
mandi, berpakaian, berpindah dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada enam fungsi tersebut
Lain-lain Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi,tetapi tidak dapat
diklasifikasikan sebagai C,D,E,F dan G

7. Pengkajian Status Kognitif dan Afektif


Short Portable Mentol Status Questionnare (SPQMSQ)
Skor No.
Pertanyaan Jawaban
+ -
- Tanggal berapa hari ini ? Tidak tau
+ Hari apa sekarang ini ? Senin
- Apa nama tempat ini ? Tidak tau
- Berapa nomor telepon anda? Tidak tau
+ Dimana alamat anda ? Perumahan PGRI
Dimana kampung halaman Bolana indo
-
anda?
Sebutkan tempat tanggal lahir Sabbangparu, 06-06-1941
+
anda ?
Siapa presiden indonesia Jokowi
+
sekarang ?
+ Siapa nama ibu anda? Indo Ufe
+ Siapa nama anak anda? Rafatar, Zoe
+ 15+6-5 = berapa? 16
Jumlah kesalahan total 5

Penilaian SPMSQ
Kesalahan 5-7 : fungsi intelektual sedang
Berdasarkan data, maka Tn. B memperoleh kesalahan 5, maka lansia tsb
mempunyai fungsi intelektual sedang.

8. Pengkajian Status Psikolog


Skala Depresi Yesavage

Skala Depresi Geriatrik Yesavage, bentuk singkat


Apakah pada dasarnya anda puas dengan kehidupan Tidak
anda ?
Sudakah anda mengeluarkan aktifitas dan minat Tidak ,ya
anda ?
Apakah anda merasa bahwa hidup anda kosong? Ya
Apakah anda sering bosan ? Ya
Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap Tidak,ya
waktu ?
Apakah anda takut sesuatu akan terjadi pada anda? Ya
Apakah anda merasa bahagia setiap waktu? Tidak ,ya
Apakah anda lebih suka tinggal dirumah pada Ya
malam hari, daripada pergi dan melakukan sesuatu
yang baru?
Apakah anda merasa bahwa anda mempunyai lebih Ya
banyak masalah dengan ingatan anda daripada yang
lainnya ?
Apakah anda berfikir sangat menyenangkan hidup Tidak
sekarang ini?
Apakah anda merasa saya sangat tidak berguna Ya
dengan keadaan anda sekarang ?
Apakah anda merah penuh berenergi ? Tidak ,ya
Apakah anda berfikir merasa bahwa situasi anda tak Tidak,ya
ada harapan?
Apakah anda berfikir bahwa lebih banyak yang Tidak,ya
lebihbaik dari pada anda?
Analisa hasil :
1 poin untuk setiap satu pertanyaan yang di beri jawaban.
Nilai 5 atau lebih menandakan pasien tersebut depresi .
Pasien menjawab 8 poin yang pasti kita memperoleh nilai 8 yang menandakan
pasien depresi berat.

9. Pengkajian Status Sosial

APGAR Keluarga
No. Fungsi Uraian Skore
1. Adaptasi Saya puas bahwa saya dapat kembali pada 1
keluarga (teman-teman) saya untuk
membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya
2. Hubungan Saya puas dengan cara keluarga (teman- 0
teman) saya membicarakan sesuatu dengan
saya dan mengungkapkan masalah dengan
saya
3. Pertumbuhan Saya puas dengan cara keluarga (teman- 1
teman) saya membicarakan sesuatu dengan
saya untuk melakukan aktivitas atau arah
baru
4. Afeksi Saya puas dengan cara keluarga (teman- 1
teman) saya mengekspresikan afek dan
berespon terhadap emosi-emosi
saya,seperti marah,sedih atau mencintai
5. Pemecahan Saya puas dengan cara keluarga teman- 1
teman saya membicarakan sesuatu dengan
saya dan saya menyediakan waktu
bersama-sama

Analisa hasil :
Skor : 8-10 : fungsi sosial normal
Skor : 5-7 : fungsi sosial cukup
Skor : 0-4 : fungsi sosial kurang/suka menyendiri

Berdasarkan data,maka Tn.B memperoleh nilai 4 . Maka lansia tsb


mempunyai fungsi sosial yang kurang.

Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan memori berhubungan dengan perubahan fsiologis (degenerasi neuro


irreversible)
2. Resiko jatuh b/d kekuatan otot menurun
3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan muskuloskaletal
B. ANALISA DATA
MASALAH KEPERAWATAN
NO

1 DS :

 Keluarga pasien mengatakan

sering tersinggung dan mudah

marah
 Keluarga pasien mengatakan

klien sering lupa jalan pulang

bila bepergia

DO : Gangguan memori

 Klien tampak mengalami

gangguan memori dan

orientasi
 Klien tampak bingung

2 DS : Resiko Jatuh

 Keluarga klien mengatakan

kekuatan otot klien menurun

sehingga klien berjalan

dengan lambat

DO :

 Klien tampak sering

mengalami kaku sendi


 Klien tampak menggunakan
tongkat
 Klien berjalan dengan hati-

hati

3 DS :

 Keluarga klien mengatakan

klien sulit mandi, berpakaian

dan toileting

DO :

 Kuku klien tampak kotor


 Badan klien bau Defisit perawatan diri
 Penampilan kurang menarik
 Kulit kepala kotor dan bau
 Mulut klien bau dan tampak

adanya caries
 Klien tampak menggunakan

tongkat
 Klien berjalan dengan hati-

hati

C. PRIORITAS MASALAH
1. Gangguan memori berhubungan dengan perubahan fsiologis (degenerasi
neuro irreversible)
2. Resiko jatuh b/d kekuatan otot menurun
3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan muskuloskaletal
D. INTERVENSI
No. Tanggal Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi (SIKI)
Dx ditemukan Keperawatan Hasil (SLKI)
(SDKI)
I Selasa, 17 Gangguan Setelah dilakukan tindakan selama Utama : Dukungan tidur
Maret 2020 memori 2x 24 jam diharapkan : Observasi
berhubungan Utama : - Identifikasi masalah
dengan perubahan - Verbalisasi kemampuan memori yang dia alami
- Monitor perilaku dan
fsiologis memplajari hal baru
perubahan memori
(degenerasi neuro meningkat
- Verbalisassi kemapuan selama terapi
irreversible)
mengigat perilaku tertentu
Terapeutik
yang pernah dilakukan
- Rencanakan metode
meningkat
mengajar sesuai
- Verbalisasi kempuan
kemampuan pasien
mengigat peristiwa
- Stimulasi memori
meningkat
dengan menggunakan
pikiran yang terakhir
kali digunakan, jika
perlu
- Fasilitasi mengigat
kembali pengalaman
masa lalu, jika perlu

Edukasi
- Ajarkan teknik memori
yang tepat misalanya :
imajinasi visual.
II Selasa, 17 Resiko jatuh b/d Setelah dilakukan tindakan selamaUtama: pencegahan jatuh
Maret 2020 kekuatan otot 2x 24jam diharapkan : Observasi
menurun Utama: - Identifikasi faktor resiko
- Jatuh dari tempat tidur menurun jatuh
- Jatuh saat berdiri menurun - Identifikasi faktor
- Jatuh saat berjalan menurun
lingkungan yang
meningkatkan resiko
jatuh
Terapeutik
- Orientasikan ruangan
pada pasien dan
keluarga
- Pastikan roda tempat
tidur dan kursi roda
selalu terkunci
- Gunakan alat bantu
berjalan
Edukasi
- Anjurkan memanggil
perawat jika
membutuhkan bantuan
untuk berpindah
- Anjurkan menggunakan
alas kaki yang tidak licin
III Selasa, 17 Defisit perawatan Setelah dilakukan tindakan selama Utama : Dukungan perawatan
Maret 2020 diri berhubungan 2x 24jam diharapkan : diri
dengan Utama: perawatan diri Observasi
kelemahan - Kemampuan mandi - Identifikasi kebiasaan
muskuloskaletal meningkat aktivitas perawatan diri
- Kemampuan mengenakan
sesuai usia
pakaian meningkat - Monitirin tingkat
Kemampuan ke toilet kemandirian
meningkat Terapeutik
- Dampingi dalam
melakukan perawatan
diri sampai mandiri
- Jadwal rutinitas
keprawaatan diri
Edukasi
1. Anjurkan melakukan
perawatan diri secara
konsistern sesuai
kemampuan ketegangan
2. Kolaborasi pemberian obat
antiansietas, jika perlu
DAFTAR PUSTAKA

Alzheimer’s Australia. 2016. What is dimentia ?

Nugroho,Wahjudi. Keperawatan Gerontik. Edisi2. Buku Kedokteran


EGC.Jakarta:1999

Stanley,Mickey. Buku Ajar Keperawatan Gerontik.Edisi2.


EGC.Jakarta:2002

Anda mungkin juga menyukai