Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN STROKE


KELOMPOK 4
1.EPA YULISKA SARI
2.NENENG LILAH
3.OKTAVIA BUDIANTI
4.PIANI

5.SELI SUSILAWATI
6.SRI LESTARI WAHYUNI
7.TUTI ALAWIYAH
Definisi

Stroke adalah suatu keadaan yang timbul karena terjadi gangguan


peredaran darah diotak yang menyebabkan terjadinya kematian jaringan
otak sehingga mengakibatkan seseorang menderita kelumpuhan atau
kematian.

menurut Hudak (1996), strok adalah deficit neurologis yang mempunyai


serangan mendadak dan berlangsung 24 jam sebagai akibat dari
kardiovaskuler disease (CVD).
Penyebab
a. Thrombosis serebral
Thrombosis ini terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga menyebabkan iskemi jaringan otak
yang dapat menimbulkan edema dan kongesti di sekitarnya.

b. Hemoragi
Perdarahan intracranial atau intraserebral termasuk perdarahan dalam ruang subaraknoid atau kedalam jaringan
otak sendiri.

c. Hipoksia Umum
Beberapa penyebab yang berhubungan dengan hipoksi umum adalah :
- Hipertensi yang parah
- Henti jantung – paru
- Curah jantung turun akibat aritmia

d. Hipoksia setempat
Beberapa penyabab yang berhubungan dengan hipoksia setempat adalah :
- Spasme arteri serebral,yang disertai perdarahan subaraknoid
- Vasokontriksi arteri otak disertai sakit kepala migren.
PATIFISOLOGI

 BAUT URAIAN PTOFISIOLOGI SECARA NARASI


 SUMBER REFERNSI YANG DIPAKAI
Patofisiologi
Klasifikasi
1. Stroke hemoragi

Disebabkan oleh pecahnya pembulu darah otak pada area otak tertentu. Biasanya kejadianya saat
melakukan aktivitas atau saat aktif, namun bisa juga terjadi saat istirahat kesadaran klien umumnya
menurun. pendarahan otak dibagi dua yaitu:
a.Perdarahan intraserebral
b.Perdarahan subaraknoid

2. Stroke non hemoragiK

Dapat berupa iskemia atau emboli dan thrombosis selebral, biasanya terjadi saat setelah lama
beristirahat, baru bangun tidur atau dipagi hari.
ASKEP STROKE SECARA TEORI

 PENGKAJIAN DAN ANALISA DATA SAMPAI DENGAN


DIAGNOSA YANG MUNGKIN MUNCUL PADA KASUS
STROKE SECARA TEORI
 TULIS SUMBER REFERENSINYA
 Penatalksanaan stroke secara farmakologi dan non farmakologi
Contoh Kasus
Tn.I masuk RSUP. Dr. M.Djamil padang melalui UGD dibawak keluarga pada
tanggal 05 juli 2010 jam 14.00 WIB. Sebelumnya klien sedang duduk diteras depan
secara tiba-tiba klien merasakan berat pada tanggan kiri dan kaki kiri dan susah untuk
digerakan. Saat terkena klien merasakan mual dan muntah setelah itu keluarga langsung
membawa klien keRSUP Dr.M.Djamil.
Pada saat melakukan pengkajian pada tanggal 06 juli 2010 keluarga mengatakan
klien tampak lemah, dan tidak berdaya. Kaki kiri dan tanggan kiri klien tidak bisa
digerakan. Semua kebutuhan klien dibantu keluarga. Klien juga tidak mau makan, nafsu
makan klien juga menurun. klien juga susah bicara, bicara klien kacau dan susah untuk
dimengerti.
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga klien yang menderita penyakit seperti
ini, tidak ada keluargga klien yang mempunyai penyakit keturanan seperti: DM,
hipertensi dan lain-lain.
Pengkajian
1. Identitas klien
Nama : Tn. I
Umur :77 tahun
Pendidikan : SMA
Suku bangsa : Indonesia
Pekerjaan : Pensiunan guru
Penanggung jawab : Keluarga
Agama : Islam
Status perkawinan : Kawin
Alamat : Parupuak Tabing
Nomor MR : 689021
Ruang rawat : Bangsal syaraf
Tanggal masuk : 05 juli 2010
Tanggal pengkajian : 06 juli 2010
Diagnose medic : stroke non hemoragi
Alas an masuk : lemah anggota gerak sebelah kiri pada kaki dan tangan
Sumber informasi : keluarga dan status
2. Tanda-tanda vital
Nadi : 95x/menit
Tekanan darah : 130/80MmHg
Pernapasan : 22x/menit
Suhu : 36oC
 Pemeriksaan fisik dibuat per sistem
 pemeriksaan fisik : di buat atau uraikan baik yang ada dalam kasus atau yang tidak ada
dalam kasus tetapi dijelaskan kalau memang tidak ada dikasus . Fokus pada sistem
neurologi
Bisa dibandingkan dengan pemsik secara teori
NURSING CARE PLANS DIBUAT bukan hanya berdasarkan yang ada di materi yang sudah
ada di internet tetapi kelompok harus menambahkan bila ada data yang kurang atau
diagnosa yang belum lengkap
3. Pemeriksaan fisik
1.Rambut dan hygiene kepala : rambut hitam, bersih, dan beruban
2.Mata : simetris ki-ka,konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, palpebra tidak udem, alis
mata simetris Terdapat gangguan penglihatan mata sebelah kiri.
3.Hidung : simestris kiri dan kanan tidak ada pernafasan cuping hidung, dan terpasang alat bantu
seperti : sonde/NGT
4.Mulut dan tenggorokan : tidak ada peradangan, tidak ada pembesaran tonsil.
5.Telinga
: simetris ki-ka, telings sebelah kiri terganggu dan tidak ada terpasang alat bantu
pendengaran.
6.Leher : tidak ada pembesaran KGB
7. Dada/paru
o inspeksi : simetris kiri dan kanan tidak membantu alat pernafasan
oAuskultasi : suara nafas sonor.
oPalpasi : fremitus kiri dan kanan
oPerkusi : sonor
8. Jantung
oInspeksi : ictus cordis tidak terlihat
oPalpasi : ictus teraba 1 jari LMCS RIC V
oPerkusi : batas jantung normal
oAuskultasi : teratur
9. Abdomen
oInspeksi : perut tidak membuncit
oPalpasi : tidak terjadi pembesaran hepar
oPerkusi : tympani
oAuskultasi : bu (+)
10. Genito urinaria : klien terpasang pempers dan kateter
11. Ekstremitas
oEkstremitas atas : terjadi kelemahan pada tangan bagian kiri dan terpasang infus RL12 jam/kolf
oEktremitas bawah : terjadi kelemahan pada kaki bagian kiri dan tidak bisa digerakan
Diagnosa Keperawatan

 Deficit perawatan diri b/d kelemahan fisik, kerusakan


neuromuskuler
 Gangguan komunikasi verbal b/d kerusakan neuromuscular
 Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
intake yang tidak adekuat
Intervensi Keperawatan
DX 1 :

Defisit perawatan diri b/d kelemahan fisik kerusakan neuromuskuler.

Kriteria hasil :
Klien bisa memenuhi kebutuhan sendiri seperti mandi,makan,minum dan eliminasi.
•Klien dapat melakukan aktifitas seperti biasanya.

Intervensi :
MANDIRI
1.Kaji kemampuan dan tingkat kekurangan (dengan menggunakan skala 0-4) untuk melakukan kebutuhan
sehari-hari.
2.Hindari melakukan sesuatu untuk pasien yang dapat dilakukan pasien sendiri, tetapi berikan bantuan
sesuai kebutuhan.
3.Sadari perilaku/aktivitas impulsif karena gangguan dalam mengambil keputusan.
KOLABORASI
•Berikan obat supositoria dan pelumas feses.
•Konsultasikan dengan ahli fisioterapi/ahli terapi okupasi.
Dx 2
Gangguan komunikasi verbal b/d kerusakan neuromoskuler

Kriteria hasil:
Klien dapat bicara seperti biasa lagi.
Bicara klien bisa d mengerti dan tidak kacau

Intervensi :
MANDIRI
1.Kajitipe/derajat disfungsi, seperti pasien tidak tampak memahami kata atau mengalami kesulitan berbicarab
atau membuat pengertian sendiri.
2.Bedakan antara afasia dengan disartria.
3.Perhatikan persamaan dengan komunikasi dan berikan umpan balik.
KOLABORASI
1.Konsultasikan dengan / rujuk kepada ahli terapi bicara.
DX 3 :

Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake yang tidak adekuat

Kriteria hasil:
•Napsu makan klien kembali membaik.
•Porsi yang diberikan abis
•Mual dan muntah hilang

Intervensi :
MANDIRI
1.Anjurkan klien makan sedikit-sedikit tapi sering
2.Hidangkan makanan dalam keaddan hangat
3.Ciptakan lingkungan bersih saat klien makan.
4.Pantau masukan makanana setiap hari
KOLABORASI
1.Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemenuhan gizi klien
 LEVELS1 KEPERAWATAN BUKAN
HANYA SAMPAI LEVEL COPY PASTE
TERAPI SAMPAI LEVEL ANALISA DAN
SINTESA

 Pahami benar tentang penyakit Stroke

Anda mungkin juga menyukai