II.
: Tn A
: 59 tahun
: laki-laki
: Barru
: Menikah
: Islam
: Bugis
: Wiraswasta
: 05-09- 2013
: 442843
: Klien, keluarga klien, dan rekam medik
: Susp. NHS
Keluhan Utama
Lemah badan sebelah kiri, pusing, dan tegang bagian belakang leher.
b.
2.
Pola eliminasi
Setelah masuk RS :
B AK
: Terpasang cateter.
B A B : belum
Frekwensi
: sudah 4 hari pasien belum BAB
: daya penciuman, rasa raba tidak senstif lagi pada bagian badan
Kognitif
VII.
1.
kurang jelas
TD
N
P
S
: 140/90 mmHg
: 94 x/mnt
: 20 x/mnt
: 36,5 C
Kepala
2.
3.
Simetris, udem (-), otot muka dan rahang kekuatan normal, wajah tampak
kusam.
4.
Mata
Inspeksi : Kelopak mata tidak udema, konjunctiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Lain-lain : fungsi penglihatan baik
5.
Telinga
Inspeksi : simetris kanan dan kiri, warna sama dengan sekitarnya, serumen (-),
lesi (-), rabas (-).
Fungsi pendengaran kedua telinga baik
6.
Hidung
Inspeksi : simetris kanan kiri, tidak ada deviasi septum, sekret (-)
Palpasi : Sinus tidak ada nyeri tekan
Lain-lain : pasase udara baik sama kanan kiri, fungsi penciuman baik
7.
Mukosa mulut sianosia (-), gigi lengkap, lesi (-), peradangan (-), kesulitan
bicara (+), gangguan menelan (+), lidah deviasi (+).
Leher
8.
9.
pembesaran kelenjar tiroid (-), pergerakan leher baik, distensi vena jugularis
(-).
Thoraks
Inspeksi
: gerakan dada simetris, tidak ada retraksi otot-otot pernapasan
Palpasi
: vokal fremitus thorax sama kanan kiri, denyut apeks teraba di
Perkusi
Auskultasi
10.
Inspeksi
Perkusi
Auskultasi
11.
Rf
5
-
Rp
Refleks Fisiologi :
a. Refleks Patela (+)
b. Refleks Bicep (+)
Refleks Patologis :
a. Refleks Chaddock (-)
b. Refleks Hoffmen (-)
c. Refleks Babinski (+) pada kaki kanan
d. Refleks Oppenheim (-)
Pemeriksaan Nervus Cranial
I
: Penciuman baik
II
: Penglihatan baik
III
: Pupil bermidriasis pada rangsangan cahaya
IV
: Gerakan bola mata ke atas dan bawah
V
: Klien mampu mengekspresikan perasaannya, klien mampu
mengerutkan dahi
VI
: Klien mampu menggerakkan bola ke kiri dan kanan
VII
: Klien mampu mengenali sentuhan kapas pada pipi
VIII : Pendengaran baik
IX
: Klien mampu mengunyah dan menelan dengan baik, tidak ada
pembesaran tiroid
X
: Klien mampu mengunyah dan menelan dengan baik
XI
: Klien mampu menggerakkan leher ke kiri dan kanan
XII
: Lidah deviasi
DATA PENUNJANG
1.
Laboratorium : 05 september
2013
Jenis Pemeriksaan
Nilai / Hasil
Glukosa sewaktu
93 mg / dl (140 mg/dl)
Ureum
38 mg / dl (10-50 mg/dl)
Kreatinin
GOT
34 u / L (< 38 u/L)
GPT
19 u / L
Cholesterol total
230 mg/dl
Cholesterol HDL
47 mg/d
Asam urat
Trigliserida
(< 41 u/L)
(200 mg/dl)
l (< 65 mg/dl)
Drh rutin:
2.
RBC 4,281
HB 12,7
PLT 272
WBC 7,2
Radiologi:
Telah dilakukan CT Scan kepala pada tanggal 05-09-2013:
Dilatasi aorta
3.
Obat-Obatan/Terapi Medikasi
Nama Medikasi
RL
Brainac
Waktu
20 tpm/menit
250 mg/12 jam
Rute
IV
IV
Tujuan
Balace cairan
Vasodilator perifer
& aktivator
Ranitidin
1 ampul/12 jam
IV
serebral
Antasida
Farbion
1 ampul/24 jam
IM
Vitamin
Obat Oral
Aspilet 1x80 mg
Sf tab 2x1
Sinvastatin 20 mg 1x1
ANALISA DATA
No
1
Data
Data Subjektif : Data Objektif :
Kesadaran : GCS E3M6V5
Nadi 60 x/menit
Pernapasan 28 x/menit
Suhu 36,5 oC
Agak gelisah
Masalah Keperawatan
Perubahan perfusi jaringan serebral
Data Subjektif :
K 4
N
Rf
Rp -
- Bahu asimetris
Faktor Risiko :
menelan
yang keras
DS : 4
DO : Lidah deviasi
Data Subjektif :
Cemas
tampak
Kurang pengetahuan
ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Pasien
: Tn. A
Nama Mahasiswa
: Irmayani
Ruang Perawatan
No. R.M
NIM
: C 12107024
Diagnosa Medik
No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan/Sasaran
1 Perubahan perfusi jaringan Klien akan menunjukkan 1.
Intervensi
Rasional
Tentukan 1. Mempengaruhi penetapan
faktor-faktor
iskemia
tiba-tiba
penurunan kesadaran.
jaringan
ditandai :
DS : -
Tingkat
kesadaran
GCS
DO :
E4M6V5
N.XII)
Tekanan darah 150/90
mmHg
Nadi 60 x/menit
(composmentis)
&
potensial
yg
intervensi
dan
sebagai
terjadinya
terjadinya
peningkatan TIK.
2. Mengetahui
2.
Pantau &
lokasi
dan
4 jam.
otot 5
3.
akibat
Pantau
kerusakan
otak,
ketidakteraturan
11
Pernapasan 28 x/menit
TTV,
Suhu 36,5 oC
bandingkan
nyeri,
Agak gelisah
suhu,
getaran,
terutama
pada
TD
kedua
lengan.
pernapasan
dapat
memberikan
gambaran
diskiminasi.
peningkatan TIK.
4. Menurunkan
arteri
tekanan
dengan
meningkatkan
4.
Letakkan
kepala dengan posisi agak
ditinggikan
&
meningkatkan
sirkulasi serebral.
dan
Pertahan
kan keadaan tirah baring, 6. Secara
6.
drainase
umum
fungsi
farmakologis
prosedur.
stroke
Penatala
dari
berfungsi
obat
untuk
serebral
antikoagulan (Reotal 1
mencegah
emboli,
misalnya
pembentukan
mengurangi
12
neuroprotektor (Neurotam
3
gr/8
jam
IV),
Neurosanbe
amp/drips/hari
dan
oral),
novalgin
amp/8 jam.
Kaji kemampuan secara 1. Mengidentifikasi
berhubungan dengan
meningkatkan kekuatan
fungsional/luasnya kerusakan
kekuatan/kelemahan dan
kelemahan/paralysis
ekstremitas kanan
DS :
Tidak terdapat
kontraktur, footdrop,
kurang mampu
mengenai pemulihan.
2.
terjadinya trauma/iskemia
jaringan.
menggerakkannya
meningkatkan sirkulasi,
DO :
ekstremitas
membantu mencegah
4 5
N K
Rf
N
T
4 5
Rp -
kontraktur.
4. Sokong ekstermitas dalam
4. Mencegah
kontraktur/footdrop dan
papan kaki)guanakan
memfasilitasi kegunaannya
13
N
+
- Keterbatasan rentang
(sesuai indikasi),evaluasi
belum seimbang
- Bahu asimetris
dikembangkan dalam
menjaga keseimbangan,
ambulasi pasien.
Mendemonstrasikan metode 1.
Tinjau ulang
kerusakan menelan
Faktor Risiko :
gangguan lidah,
Ketidakmampuan menelan
kemampuan untuk
Mempertahankan
DS : Klien mengatakan
belum dapat mengunyah
Letakkan pasien
menelkan danmenurunkan
meningkatkan kontrol
muskuler.
14
denganmenekan ringan
diatas bibir/dibawah dagu
4
Gangguan komunikasi
jika diperlukan.
Setelah diberikan intervensi 1.
Penatalaksanan
tonus/kontrol otot
mengidikasikan pemahaman
makanan.
melalui selang.
DS :
dengan kriteria :
2.
2. Membantu menentukan
Klien dapat
disfungsi,seperti pasien
mengucapkan kata-kata
terlalu jelas
/mengekspresikan
DO :
kebutuhannya perlahan-
kesulitan berbicara.
proses komunikasi.
lahan.
3.
jelas
Bedahkan antara
N.XII)
Kurang pengetahuan tentang
kerusakannya.
-
Meny
1.
Kaji tingkat
1.
Perlu untuk
atakan pemahaman
pengetahuan pasien/orang
pembuatan rencana
terdekat tentang :
instruksi individu,
berhubungan dengan
Faktor risiko
mengidentifikasi secara
tindak lanjut.
Faktor pencetus
verbal kesalahpahaman
15
ditandai dengan
Meny
memerlukan perhatian
cepat
Perawatan tindak
dan memberikan
lanjut dirumah
penjelasan.
2.
Penggunaan
bermacam-macam
DO : Keluarga selalu
tentang :
meningkatkan
Faktor risiko
Faktor pencetus
Perawatan tindak
klien
penyerapan materi.
lanjut di rumah
3.
Dorong penguatan
faktor risiko, pembatasan
3.
Memberikan
kesempatan kepada
perhatian medis.
informasi dan
mengasumsi
kontrol/partisipasi dalam
program rehabilitasi.
16
CATATAN PERKEMBANGAN
Tgl/Jam
Diagnosa
19/07/2011
Implementasi
1.
07.00
Evaluasi
S : -----
ekstremitas kanan
07.15
2.
08.00
3.
x/menit, P : 24 x/menit
19.45
1.
ada
P : Lanjutkan intervensi
17
19.50
ekstremitas kanan
2.
19.55
3.
x/menit, P : 24 x/menit
20.00
4.
00.00
20/07/2011
14.10
14.30
1.
3.
20.00
4.
digerakkan
O : ROM pasif pada ekstremitas
kanan, ROM aktif ekstremitas
kiri dengan bantuan.
A.
Kerusakan mobilitas
fisik masih terjadi.
P : Lanjutkan intervensi
Ubah posisi miring kanan-kiri tiap 2
18
20/07/2011
1.
18.30
19.00
2.
19.30
3.
21/07/2011
diperlukan
Pasien pulang paksa tapi tetap menjalankan terapi dari fisioterapis
yang meliputi ADL, T. Kreativitas, Grampthany, IRR
19