Kelompok III
S1 KEPERAWATAN-A
JAKARTA
2017
1. Latar belakang
Kasus HIV (Human Immunodeficiency Virus) di Indonesia bagaikan gunung
es dimana yang hanya muncul sedikit dipermukaan tapi banyak yang tersembunyi.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (KemenkesRI) (2017) kasus
HIV yang terjadi di Indonesia cendrung meningkat dari tahun 2011 - 2016. Pada
tahun 2016 terdapat 41.250 kasus yang telah dilaporkan.
Dari kasus tersebut, berdasarkan pembagian kelompok umur untuk
kelompok umur 15 -19 tahun terdapat 3,7 % kasus dan kelompok umur 20 – 24
tahun terdapat 17,3% kasus HIV positif. Berdasarkan hasil laporan Dinas kesehatan
DKI Jakarta (2016) selama tahun 2016 terdapat 6.022 kasus baru yang ada
diwilayah tersebut. Dari 6.022 kasus baru tersebut, terdapat 3,29% kasus
merupakan kelompok umur 15 – 19 tahun dan 19,66% kasus merupakan kelompok
umur 20 – 24 tahun.
Berdasarkan data dari puskesmas kelurahan, wilayah RW 03 Kelurahan
Cakra ditemukan kasus HIV remaja sebanyak 2% selama 3 tahun terakhir. Dari
keseluruhan remaja di RW 03 terdapat 20% remaja yang putus sekolah. Di wilayah
RW 03 ini, 25% penduduk memiliki stigma yang buruk terhadap penderita HIV dan
sebanyak 35 % penduduk tidak mengenal penyakit HIV dan cara penularan.
Terdapat 1 orang remaja meninggal akibat dari HIV/AIDS satu tahun yang lalu. Di
wilayah RW 03 juga di temukan sejak 2 tahun terakhir terdapat kasus narkoba pada
remaja yang mulai muncul dan terdapat beberapa warung internet tempat remaja
bermain game online dan tempat remaja biasa berkumpul untuk merokok.
Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya HIV adalah kurangnya
pengetahuan masyarakat mengenai HIV dan tingginya stigma dan diskriminasi
yang muncul di masyarakat terhadap Orang dengan HIV (Febrianti 2017). Stigma
digambarkan sebagai “cap buruk” yang sangat memojokkan penderita HIV di mata
orang lain.
Masyarakat diharapkan memiliki pengetahuan mengenai HIV dan proses
penyebaran HIV AIDS, sehingga dapat mencegah perilaku beresiko tertular HIV.
Masyarakat juga sangat penting memiliki pandangan yang lebih terbuka terhadap
Orang Dengan HIV AIDS (ODHA), sehingga tidak terjadi diskriminasi terhadap
ODHA, hal ini akan membantu para penderita HIV dalam proses pengobatan yang
lebih patuh dan meningkatkan harga diri para penderita, sehingga penyakit infeksi
lainnya dapat di cegah. Oleh karena itu, kami akan mengadakan penyuluhan
HIV/AIDS di RW 03 Kelurahan Cakra.
i. Seting kegiatan :
j. Pengorganisasian kelompok
1) Ketua panitia : Apolonaris B Atawolo
Job description:
a) Memimpin pertemuan kepanitiaan
b) Membentuk staffing kepanitiaan
c) Membuat konsep kegiatan
d) Membuat keputusan rapat
e) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
f) Berkonsultasi dengan pembimbing
2) Sekretaris : Andrea Natasha Loen
Job description:
a) Membuat surat undangan
b) Membuat laporan pendahuluan
c) Membuat notulensi
d) Membuat laporan kepanitiaan
e) Berkoordinasi dengan ketua panitia
3) Bendahara : Mismadonaria
Job description:
a) Mengatur pengeluaran dan pemasukan keuangan kepanitiaan
b) Berkoordinasi dengan seksi seksi dan ketua panitia
4) Seksi acara : Lasma R
Job description:
a) Membuat konsep acara
b) Membuat rundown acara
c) Membuat laporan acara
d) Me-lobby panitia
e) Berkoordinasi dengan seksi-seksi lain
f) Membuat perincian keperluan acara
g) Mengkoordinir acara selama kegiatan berlangsung
h) Menentukan pembawa acara
i) Menyiapkan penyaji dan kata sambutan
Tugas-tugas bagian seksi acara
1. MC : Isabela Yosefina
Job Description:
a. Membuka dan menutup acara
b. Membacakan susunan acara
c. Memimpin ice breaking
2. Moderator : Renata R
Job Description:
a. Mengatur dan mengendalikan jalannya diskusi
b. Menyimpulkan hasil diskusi
3. Pemateri 1 : Yohana Riang Tobi
4. Pemateri 2 : Florensia Uba Ruron
5. Observer : Maria Xaveriana
Job Description:
a. Mengobservasi berlangsungnya kegiatan secara umum
b. Menilai tugas-tugas dari setiap seksi
c. Menyampaikan hasi observasi
d. Membuat laporan hasi kegiatan dalam bentuk ketikan
5) Seksi usaha dana : Cendi Claudio Agfurtiansyah Putra
Job Description:
a) Mencari dana
b) Mengajukan proposal kepada sponsorship
c) Berkoordinasi dengan setiap seksi dan ketua panitia
6) Perlengkapan : Meta Suryanti
Job Description:
a) Membuat rincian perlengkapan setiap seksi
b) Menyediakan keperluan acara seperti media yang akan di gunkan
selama acara berlangsung
c) Berkoordinasi dengan setiap seksi dan ketua panitia
d) Menyediakan tempat
7) Humas : Velicia Novena Dee
Job Description:
a) Menghubungi RW setempat untuk melakukan kontrak pelaksanaan
acara
b) Menghubungi kelurahan setempat sehubungan dengan diadakannya
acara penyuluhan.
c) Berkoordinasi dengan seluruh kader setempat sehubungan dengan akan
dilaksanakannya acara penyuluhan.
d) Mengantarkan undangan
8) Konsumsi: Maria Beatrix BB
Job Description:
a) Bekerja sama dengan ibu kader/warga dalam penyediaan konsumsi.
b) Membagikan konsumsi kepada seluruh peserta yang hadir dan panitia
9) Dokumentasi: Stefanus Prasetyo
Job Description:
a) Mendokumentasikan seluruh rangkaian acara dari awal hingga akhir
acara.
4. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Laporan pendahuluan sudah dikonsultasikan kepada pembimbing.
2) Tempat sudah ditentukan.
3) Undangan sudah disebar.
4) Media penyuluhan sudah tersedia.
b. Evaluasi proses
1) Semua peserta yang diundang hadir dan mengikuti penyuluhan dengan
baik hingga selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan.
2) Tidak ada peserta yang meninggalkan ruangan saat acara berlangsung.
3) Seluruh peserta aktif saat proses diskusi berlangsung.
4) Tidak ada kendala secara teknis saat penyuluhan dilakukan.
c. Evaluasi hasil
1) Semua peserta dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh panitia.
Lampiran Materi
1. Definisi HIV
a. HIV merupakan sebuah virus yang menyebar melalui cairan tubuh yang
menyerang sistem imun tubuh khususnya sel CD4 yang sering disebut sel T
(HIV.gov, 2017).
b. HIV merupakan golongan retrovirus yang ditemukan pada cairan tubuh seperti
darah, cairan mani, cairan vagina, dan ASI yang menurunkan kekebalan tubuh
manusia (KPA, 2010).
c. Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan sebuah virus yang
menyerang sistem imum di dalam tubuh tepatnya menyerang sel darah putih
yaitu sel T atau yang disebut CD4. Virus ini membuat replikasi dirinya didalam
sel CD4 (Avert,2017).
2. Epidemiologi Penyakit HIV di Dunia dan Indonesia
Menurut UNAIDS dan WHO jumlah penderita HIV di dunia pada tahun
2015 berjumlah 36,7 juta orang. jumlah orang yang baru terinfeksi HIV di dunia
pada tahun 2015 berjumlah 2,1 juta orang. Jumlah kematian karena AIDS pada
tahun 2015 di dunia berjumlah 1,1 juta orang. sedangkan data mengenai jumlah
penderita HIV dan AIDS di Indonesia dari tahun 2005-2017 tergambar pada grafik
berikut:
HIV tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dilakukan pengobatan untuk tetap
mempertahankan kondisi kesehatan agar tetap dalm kondisi yang baik. Satu-
satunya pengobatan untuk mengobati HIV adalah dengan Antiretroviral Therapy
(ART). Tujuan ARV adalah untuk menjaga level virus HIV di dalam tubuh (viral
load) dalam kadar yang rendah (<1000) dan meningkatkan CD4. Ketika sudah
mengkonsumsi ARV secara teratur dan dinyatakan bahwa virus di dalam tubuh
sudah tidak terdeteksi, yang perlu dilakukan bukan berhenti mengkonsumsi ARV
melainkan tetap teratur mengkonsumsi ARV untuk mencegah penularan kepada
orang lain (AVERT, 2017).
HIV.gov. (2017, Mei 15). Retrieved from What Are HIV and AIDS:
https://www.hiv.gov/hiv-basics/overview/about-hiv-and-aids/what-are-hiv-and-
aids (diakses tanggal 6 November 2017, pukul 14.34)
Komisi Penanggulangan AIDS. (2010). HIV AIDS Infeksi Menular Seksual dan
Narkoba. Jakarta: KPAN
Lewis, S. L., Bucher, L., & Heitkemper, M. M. (2017). Medical Surgical Nursing. St.
Louis Missouri: Elsevier.