Anda di halaman 1dari 11

RESUME 4

Asuhan keperawatan klien dengan Epilepsi

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Laporan Individu Praktek Profesi Ners


Departemen Keperawatan Medikal Bedah

Oleh :
Umi Kulsum
2007.14901.316

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES WIDYAGAMA HUSADA
MALANG
2021
RESUME 4

Ilustrasi Kasus:

An. G 10 tahun datang ke IGD dengan keluhan panas sudah 2 hari disertai dengan
kejang, menggigil dan mata melihat ke atas terjadi secara mendadak dan lamanya
kurang lebih 1 menit. Faktor pencetus karena batuk pilek Ibu klien mengatakan,
pasien demam naik turun dan pilek sejak 2 hari yang lalu. Ibu klien tidak tau apa
penyabab anaknya kejang-kejang, Ibu klien mengatakan paman pasien memiliki
riwayat epilepsy sebelumnya dan sudah minum obat teratur.
Hasil pengkajian
Suhu 38º C, nadi 110x/menit, pernapasan 35x/menit, kesadaran compos mentis.
Klien rewel dan makan hanya 3 sendok minum 1000 cc/hari BB sebelum sakit 15 kg
BB saat ini 13 kg mukosa mulut lembab, warna merah muda, tidak ada lesi,
membran mukosa kering, tidak ada kelainan palatum, bibir lembab, tidak ada
kelainan gusi, lidah bersih. Gigi belum lengkap, tidak ada karang gigi suara napas
vesikuler, ada batuk, tidak batuk darah, tidak ada sputum, tidak menggunakan otot
bantu napas, tidak menggunakan pernapasan cuping hidung. tidak ada ikterus, tidak
sianosis, tidak edema, pengisian kapiler kurang dari 2 detik. abdomen klien lemas,
tidak tegang atau kaku, tidak kembung, bising usus 7x BAB 1x dengan berbau khas,
warna kuning kecoklatan, tidak ada lendirnya, tidak diare, konsistensinya lunak,
jumlah BAK kurang lebih 150 cc setiap ganti pampers, frekuensinya tidak tentu tidak
ada gangguan keseimbangan berjalan, kekuatan menggenggam baik, bentuk kaki
simetris dan tidak ada kelainan, otot kaki kuat dan ada kejang reaksi terhadap
cahaya baik, orientasi belum dapat berbicara dengan lancar, pupil isokor,
konjungtiva ananemis, pendengaran baik, penglihatan baik. kontak mata ada, postur
tubuh normal, perilaku klien menjadi rewel, malu dan takut Hasil Lab HB 9,6 g/dl (11-
14,5g/dl), HT 30,7% (40-54%), Leukosit 20.600/ul (5.000-10.000/ul), LED 30mm (0-
10mm), Eritrosit 4,2juta/ul (4- 5juta/ul), Trombosit 229.000/ul (150.000-400.000/ul).
Elektrolit : Natrium 142 mmol/L (135- 145mmol/L), Kalium 4,6 mmol/L (3,5- 5,0
mmol/L), Chlorida 104 mmol/L (94-111 mmol/L). Imunoserologi : Widal (S.typhi H
negatif, S.typhi O negatif). terapi Cetrizine 2 x ½ cth, Dexamethasone 3x2mg (IV),
Ceftriaxone 1x1gr (IV), Azitromycin 1x100mg (PO)
FORMAT RESUME KEPERAWATAN
DEPARTEMEN MEDIKAL BEDAH

A. Identitas Pasien
Nama Pasien : An G Tgl Masuk :20-04-2021
Jenis Kelamin : laki-laki Tgl Pengkajian :20-04-2021
No. Register : 37467445 Diagnosa Medis :
TTL : prob, 29-04- 2011 Alamat :probolinggo
Usia : 10 thn PenanggungJwb :Ny.C

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama keluhan panas sudah 2 hari disertai dengan kejang, menggigil dan
mata melihat ke atas terjadi secara mendadak dan lamanya kurang
lebih 1 menit.
2. Riw. Penyakit Sekarang An. G 10 tahun datang ke IGD dengan keluhan panas sudah 2 hari
disertai dengan kejang, menggigil dan mata melihat ke atas terjadi
secara mendadak dan lamanya kurang lebih 1 menit. Faktor
pencetus karena batuk pilek . Hasil pengkajian
Suhu 38º C, nadi 110x/menit, pernapasan 35x/menit, kesadaran
compos mentis.

3. Riw. Penyakit Dahulu Ibu klien mengatakan, pasien demam naik turun dan pilek sejak 2
hari yang lalu. Ibu klien tidak tau apa penyabab anaknya kejang-
kejang,

4. Riw. Penyakit Keluarga Ibu klien mengatakan paman pasien memiliki riwayat epilepsy
sebelumnya dan sudah minum obat teratur

C. Pengkajian Keperawatan dengan Teknik Body System


1. B1 (Breathing) Pengkajian sistem pernapasan :
Frekuensi pernapasan 35x/menit, suara napas vesikuler, ada
batuk, tidak batuk darah, tidak ada sputum, tidak menggunakan otot
bantu napas, tidak menggunakan pernapasan cuping hidung. tidak
ada ikterus, tidak sianosis, tidak edema, pengisian kapiler kurang
dari 2 detik.

2. B2 (Blood) Pengkajian sistem kardiovaskuler:


nadi 110x/menit

3. B3 (Brain) Pengkajian sistem saraf:


kesadaran compos mentis.

4. B4 (Bladder) Pengkajian sistem perkemihan :


jumlah BAK kurang lebih 150 cc setiap ganti pampers, frekuensinya
tidak tentu

5. B5 (Bowel) Pengkajian sistem pencernaan :


abdomen klien lemas, tidak tegang atau kaku, tidak kembung,
bising usus 7x, BAB 1x dengan berbau khas, warna kuning
kecoklatan, tidak ada lendirnya, tidak diare, konsistensinya lunak,
jumlah BAK kurang lebih 150 cc setiap ganti pampers, frekuensinya
tidak tentu

6. B6 (Bone) Pengkajian sistem muskuluskoletal :


tidak ada gangguan keseimbangan berjalan, kekuatan
menggenggam baik, bentuk kaki simetris dan tidak ada kelainan,
otot kaki kuat

D. Pemeriksaan Penunjang
Jenis Pemeriksaan 1. lab kimia darah

Hasil Pemeriksaan HB 9,6 g/dl (11- 14,5g/dl), HT 30,7% (40-54%), Leukosit 20.600/ul
(5.000-10.000/ul), LED 30mm (0-10mm), Eritrosit 4,2juta/ul (4-
5juta/ul), Trombosit 229.000/ul (150.000-400.000/ul). Elektrolit :
Natrium 142 mmol/L (135- 145mmol/L), Kalium 4,6 mmol/L (3,5- 5,0
mmol/L), Chlorida 104 mmol/L (94-111 mmol/L). Imunoserologi :
Widal (S.typhi H negatif, S.typhi O negatif).

E. Terapi
Terapi Cairan -

Medikasi terapi Cetrizine 2 x ½ cth, Dexamethasone 3x2mg (IV),


Ceftriaxone 1x1gr (IV), Azitromycin 1x100mg (PO)

Lain-lain -
F. Resume Keperawatan (Data Sekunder)
S O A P I
Data subjektif: Data objektif : Hipovolemia b.d OUTCOME : STATUS CAIRAN INTERVENSI UTAMA:
1. dengan Hasil pemeriksaan fisik: kekuarangan intake MEMBAIK (SIKI:L.03028)
keluhan panas cairan d.d membran Setelah dilakukan intervensi NTERVENSI KEPERAWATAN
1. Suhu 38º C,
sudah 2 hari mukosa kering keperawatan selama 3 jam, maka
2. nadi 110x/menit, A. MANAJEMEN HIPOVOLEMIA
disertai dengan status cairan membaik dengan
3. pernapasan (I.03116)
kejang, (SDKI: D.0056) kriteria hasil :
menggigil dan 35x/menit, 1. Kekuatan nadi meningkat
1. Observasi
mata melihat 4. kesadaran 2. Turgor kulit meningkat
a. Periksa tanda
ke atas terjadi compos mentis. 3. Output urine meningkat
dan gejala
secara 4. Berat badan meningkat
5. membran mukosa hipovolemia
mendadak dan 5. Membran mukosa membaik
kering (mis. frekuensi
lamanya 6. Kadar hb membaik
6. BB sebelum sakit nadi meningkat,
kurang lebih 1 7. Kadar ht membaik
15 kg BB saat ini nadi teraba
menit 8. Intake cairan membaik
13 kg lemah, tekanan
2. Ibu klien 9. Suhu tubuh membaik
darah menurun,
mengatakan, 7. jumlah BAK
tekanan nadi
pasien demam kurang lebih 150
menyempit,turgo
naik turun dan cc
r kulit menurun,
pilek sejak 2 8. konjungtiva membrane
hari yang lalu. ananemis mukosa kering,
Ibu klien tidak hasil pem. penujang
volume urine
tau apa
1. HAsil Lab HB 9,6 menurun,
penyabab
g/dl (11- 14,5g/dl), hematokrit
anaknya
HT 30,7% (40- meningkat, haus
kejang-kejang,
54%), Leukosit dan lemah)
3. Ibu klien
20.600/ul (5.000- b. Monitor intake
mengatakan
paman pasien 10.000/ul), LED dan output
memiliki 30mm (0-10mm), cairan
riwayat Eritrosit 4,2juta/ul 2. Terapeutik
epilepsy (4- 5juta/ul), a. Hitung
sebelumnya Trombosit kebutuhan
dan sudah 229.000/ul cairan
minum obat (150.000- b. Berikan posisi
teratur. 400.000/ul). modified
4. Elektrolit : Natrium trendelenburg
142 mmol/L (135- c. Berikan asupan
145mmol/L), cairan oral
Kalium 4,6 mmol/L
(3,5- 5,0 mmol/L),
Chlorida 104
3. Edukasi
mmol/L (94-111
a. Anjurkan
mmol/L).
memperbanyak
Imunoserologi :
asupan cairan
Widal (S.typhi H
oral
negatif, S.typhi O
b. Anjurkan
negatif).
menghindari
1.
perubahan posisi
mendadak
4. Kolaborasi
a. Kolaborasi
pemberian
cairan IV
issotonis (mis.
cairan NaCl, RL)
b. Kolaborasi
pemberian
cairan IV
hipotonis (mis.
glukosa 2,5%,
NaCl 0,4%)
c. Kolaborasi
pemberian
cairan koloid
(mis. albumin,
plasmanate)
d. Kolaborasi
pemberian
produk darah

B. PEMANATAUAN CAIRAN
(SIKI: I.03121)

1. Observasi
a. Monitor
frekuensi dan
kekuatan nadi
b. Monitor
frekuensi nafas
c. Monitor tekanan
darah
d. Monitor berat
badan
e. Monitor waktu
pengisian kapiler
f. Monitor
elastisitas atau
turgor kulit
g. Monitor jumlah,
waktu dan berat
jenis urine
h. Monitor kadar
albumin dan
protein total
i. Monitor hasil
pemeriksaan
serum (mis.
Osmolaritas
serum,
hematocrit,
natrium, kalium,
BUN)
j. Identifikasi
tanda-tanda
hipovelemia
(mis. Frekuensi
nadi meningkat,
nadi teraba
lemah, tekanan
darah menurun,
tekanan nadi
menyempit,
turgor kulit
menurun,
membrane
mukosa kering,
volume urine
menurun,
hematocrit
meningkat, haus,
lemah,
konsentrasi urine
meningkat, berat
badan menurun
dalam waktu
singkat)
k. Identifikasi
tanda-tanda
hypervolemia
mis. Dyspnea,
edema perifer,
edema
anasarka, JVP
meningkat, CVP
meningkat,
refleks
hepatojogular
positif, berat
badan menurun
dalam waktu
singkat)
l. Identifikasi factor
resiko
ketidakseimbang
an cairan (mis.
Prosedur
pembedahan
mayor,
trauma/perdarah
an, luka bakar,
apheresis,
obstruksi
intestinal,
peradangan
pankreas,
penyakit ginjal
dan kelenjar,
disfungsi
intestinal)
2. Terapeutik
a. Atur interval
waktu
pemantauan
sesuai dengan
kondisi pasien
b. Dokumentasi
hasil
pemantauan
3. Edukasi
a. Jelaskan tujuan
dan prosedur
pemantauan
b. Informasikan
hasil
pemantauan, jika
perlu

Sumber Rujukan :
PPNI (2016). Standart Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Indikator Diagnostik, Edisi I. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standart Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Tindakan Keperawatan, Edisi I. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standart Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi I. Jakarta: DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai