Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Topik : Cara Menyelamatkan Diri Dari Bencana alam

2. Sub topik :

a. Persiapan perlengkapan pribadi dalam menghadapi

bencana

b. Penyelamatan diri dari becana gempa bumi

c. Mengetahui jalur evakuasi

3. Sasaran : Keluarga

4. Hari/Tgl : Rabu, 04 November 2020

5. Waktu : 16:00-16:40 Wita

6. Tempat : Rumah keluarga

7. Penyuluh : Zukron Aula

8. Tujuan :

a. Tujuan umum

Setelah dilakukan penyuluhan mengenai cara menyelamatkan diri

diharapkan keluarga mampu menyelamatkan diri dengan benar.

b. Tujuan khusus

Setelah dilakukan penyuluhan mengenai pembidaian diharapkan

ibu-ibu kader mampu :

a. Mampu mempersiapkan perlengkapan pribadi dalam

menghadapi bencana

b. Mampu menyelamatkan diri dari becana alam


9. Materi : Terlampir

10. Metoda :

a. Ceramah

b. Tanya jawab

11. Media : Leaflet,

12. Sumber :

13. Tabel kegiatan :

Tahap Kegiatan
Waktu
Kegiatan Penyuluh Sasaran
3 menit Pembukaan 1. Membuka acara dengan 1. Menjawab salam
mengucapkan salam kepada
sasaran
2. Menyampaikan topik dan 2. Mendengarkan penyuluh
tujuan penkes kepada sasaran menyampaikan topik dan
tujuan.
3. Kontrak waktu untuk 3. Menyetujui kesepakatan
kesepakatan pelaksanaan waktu pelaksanaan penkes
penkes dengan sasaran
20 menit Kegiatan 1. Mengkaji ulang 1. Menyampaikan
inti pengetahuan sasaran tentang pengetahuannya tentang
materi penyuluhan. materi penyuluhan
2. Menjelaskan materi 2. Mendengarkan penyuluh
penyuluhan kepada sasaran menyampaikan materi
dengan menggunakan leaflet
3. Memberikan kesempatan
kepada sasaran untuk 3. Menanyakan hal-hal
menanyakan hal-hal yang yang tidak dimengerti dari
belum dimengerti dari materi materi penyuluhan
yang dijelaskan penyuluh.
7 menit Evaluasi 1. Memberikan pertanyaan 1. Menjawab pertanyaan
kepada sasaran tentang yang diajukan penyuluh
materi yang sudah
disampaikan penyuluh.
2. Menyimpulkan materi 2. Mendengarkan
penyuluhan yang telah penyampaian kesimpulan
disampaikan kepada sasaran
3. Menutup acara dan 3. Mendengarkan penyuluh
mengucapkan salam serta menutup acara dan
terima kasih kepada sasaran. menjawab salam

14. Evaluasi :

a. Mampu mempersiapkan perlengkapan keluarga dalam

menghadapi bencana

b. Mampu menyelamatkan diri dari becana


LAMPIRAN

A. Cara Menyelamatkan Diri dari Bencana alam

1. Persiapan perlengkapan pribadi dalam menghadapi bencana

Persiapan barang yang dibutuhkan dalam tas siaga

bencana (emergency kit ) meliputi : persediaan makanan minimal untuk 3

hari, air minum 5 liter per orang setiap hari, cadangan baterai, senter dan

baterainya, obat-obatan (aspirin, pereda nyeri, obat diare, antasid,

laksativ) dan obat khusus pribadi serta kotak p3k (2 pasang sarung tangan

steril dan bersih, kasa steril, pembersih, antibiotik, salep luka bakar,

perban berbagai ukuran, termometer, pembersih mata), personal hygiene

(hand sanitaizer, handuk, dan tisu basah), pakaian extra, alat pembuka

makanan, masker debu, peta daerah, peluit, uang kas, cell phone berserta

baterai, dan dokumen-dokumen penting. Perlengkapan untuk bayi seperti

susu formula, diappers, botol dan mainan bayi dan perlengkapan lainya

yang dirasa penting untuk dibawa.

2. Penyelamatan diri dari becana gempa bumi.

Panduan penyelamatan yang bisa dilakukan ketika terjadi gempa

bumi menurut (American Red Cross, 2009) yaitu :

a. Berjalan merunduk menuju tempat berlindung dibawah meja atau

tempat yang bisa menahan rerutuhan, lindungi kepala dan leher,

berpegangan pada tempat berlindung tersebut. Menjauh dari rak-rak,

jendela dan sesuatu yang bisa runtuh atau pecah.


b. Ketika kamu berada dalam gedung, tetap berdiam ditempat berlindung

sampai gempa selesai, jangan berlari keluar ketika gempa masih

berlangsung.

c. Setelah gempa berhenti tidak diperkenankan keluar menggunakan lift,

keluarlah menggunakan tangga evakuasi.

d. Waspadai adanya kebakaran, akibat gempa.

e. Hentikan segala aktivitas ketika sedang berada di luar ruangan, seperti

berhenti berkendara, dan carilah tempat yang lapang untuk berlindung.

B. Rencana tanggap darurat

Rencana tanggap darurat bencana adalah serangkaian rencana kegiatan

yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani

dampak buruk yang ditimbulkan. Rencana tanggap darurat meliputi kegiatan

penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,

perlindungan, pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan sarana dan prasarana

(Kristiana & Ristrini, 2013). Kegiatan tersebut adalah pengorganisasian

evakusi yang bertujuan untuk memfasilitasi dan mengorganisir komunitas

setempat dalam keadaan darurat, fasilitas dalam rencana evakuasi meliputi

(OSHA, 2014) :

1. Ketersediaan informasi dan komunikasi

Informasi dalam rencana tanggap darurat berupa informasi tentang

terkait gempa bumi di wilayah tersebut mulai dari prevalensi gempa bumi

yang terjadi di wilayah tersebut, informasi terkait titik kumpul dan

kerusakan yang mungkin terjadi kerana gempa bumi tersebut. Informasi


ini dapat disampaikan melalui berbagai cara, salah satunya yaitu

menggunakan peta kesiapsiagaan bencana gempa bumi. Peta ini bertujuan

untuk meningkatkan kepedulian akan risiko bahaya bencana gempa bumi

serta menyiapkan diri dalam menghadapi bencana (World Bank, 2016).

Selain informasi, prioritas lainya dalam rencana tanggap daruat

adalah komunikasi. Komukasi bertujuan untuk mengetahui apa yang

terjadi ketika bencana, mengkomunikasikan bantuan dengan pihak terkait,

serta memastikan semua dalam keadaan aman (Schaffhausher, 2013). Oleh

kerena itu, membuat dan menyimpan daftar kontak nomor-nomor telpon

lembaga yang terlibat dalam penanggulangan bencanan seperti nomor

telpon pemadam kebakaran, polisi terdekat, Search And Rescue Team

(Tim SAR) walayah terdekat, dan Rumah Sakit (RS) terdekat merupkan

hal yang penting sebagai salah satu persiapan menghadapi bencana.

Tempatkan nomor-nomor tersebut di tempat yang mudah terlihat atau

dapat menyimpannya dalam Hand Phone (HP) agar memudahkan

pengguna dalam berkomunikasi (Wicaksono, 2007).

2. Prosedur evakuasi

Prosedur evakuasi jalur evakuasi yang harus dilalui ketika terjadi

bencana dan tempat evakuasi sebagai perlindungan sementara selama

kejadian bencana. Jalur evakuasi dalam gedung standar berdasarkan

OSHA‟s Standart yaitu : jalur terbebas dari penghalang apapun, terdapat

tanda yang jelas yang menandakan bahwa itu jalan keluar “EXIT” atau

keluar dengan tidak boleh kurang dari 15 ,2 cm, pintu yang digunakan
dalam jalur evakuasi adalah pintu yang terbuka keluar dengan tinggi 2

meter, dan penerangan yang cukup pada jalur evakuasi.

Menurut World Bank (2016)” tempat evakuasi dijadikan sebgai

titik kumpul dalam keadaaan gawat darurat sebagai tempat perlindungan

korban bencana gempa bumi. Tempat evakuasi di bedakan menjadi tiga

kategori yaitu :

a. Temporary evacuation (evakuasi sementara)

Tempat evakuasi sementara biasanya berada pada area terbuka

yang aman dari bencana dan mudah dijangkau. Tempat yang

digunakan untuk menampung banyak orang, mempunyai penerangan

yang cukup, peralatan komunikasi dan jika memungkinkan terdapat

kebutuhan dasar. Contohnya seperti tempat parkir.

b. Evacuation center (evakuasi pusat)

Evacuation center merupakan fasilitas untuk mengakomodasi

penduduk terdampak ketika mereka sudah tidak ada tempat tinggal.

Tempat evakuasi ini harus mempunyai ruang yang luas, terdapat

makan dan air minum serta dapat menjadi rumah sementara bagi para

korban.

c. Welfare evacuation

Welfare evacuation merupakan tempat evakuasi spesial bagi

korban yang memerlukan perawatan tambahan seperti lansia, orang

berkebutuhan khusus, dan korban yang memerlukan pengobatan

khusus.
SATUAN ACARA A. Persiapan
PENYULUHAN
perlengkapan
Cara pribadi dalam
menyelamatkan
menghadapi
diri dari
bencana bencana

  Persiapan barang

yang

dibutuhkan dalam

tas siaga

bencana (emergency

kit ) meliputi :

persediaan makanan

minimal untuk 3 hari,

OLEH : ZUKRON air minum 5 liter per

AULA orang setiap hari,

cadangan baterai,

PRODI NERS senter dan baterainya,


KEPERAWATAN obat-obatan

SEKOLAH TINGGI
ILMU KESEHATAN
(STIKES)
MATARAM

T.A 2020/2021

Anda mungkin juga menyukai