Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

( SAP )
Masalah : Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Pokok Bahasan : Diet dan Nutrisi
Sub Pokok Bahasan : Diet dan Nutrisi pada Penderita Kanker
Sasaran : Klien dengan Kanker Serviks
Waktu : 15 menit
Tanggal : 3 April 2020
Tempat :

I. Tujuan Intruksional Umum ( T I U )


Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan klien mampu memahami tentang
pentingnya diet dan nutrisi pada penderita kanker

II. Tujuan Intruksional Khusus ( T I K )


Setelah diberi penyuluhan selama 20 menit, diharapkan klien dapat :
1. Menyebutkan pengertian nutrisi
2. Menyebutkan efek potensial kanker terhadap gizi
3. Menyebutkan zat-zat gizi untuk memenuhi kebutuhan individu dalam
ketahanan tubuh dan menjaga berat badan akibat pengobatan kanker
4. Menyebutkan Porsi Makanan Bagi Pasien Kanker yang Menjalani Radiasi
dan Kemoterapi
5. Mitos-Mitos Makanan pada Pasien Kanker
III. Metode dan Media
 Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab/diskusi
 Media yang digunakan leaflet
IV. Materi
Terlampir

V. Proses Belajar:
No Komunikator Komunikan Waktu
Pre Interaksi Menjawab
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri salam
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan
penyuluhan 5 menit
Isi
3 Menjelaskan materi penyuluhan mengenai Mendengarkan
diet dan nutrisi pada penderita kanker
4 Memberikan kesempatan kepada komunikan Mengajukan 10 menit
untuk bertanya tentang materi yang pertanyaan
disampaikan
5 Penutup
Memberikan pertanyaan akhir sebagai Menjawab
evaluasi
6 Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan Mendengarkan 5 menit
penyuluhan
7 Menutup penyuluhan dan mengucapkan Menjawab
salam salam

VI. Evaluasi
Prosedur : Post test
Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
Butir – butir pertanyaan :
a. Sebutkan definisi nutrisi
b. Sebutkan efek potensial kanker terhadap gizi
c. Sebutkan pentingnya zat-zat gizi untuk memenuhi kebutuhan individu
d. Sebutkan diet bagi penderita kanker karena anoreksia

MATERI PENYULUHAN

 Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah semua makanan yang mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan
oleh tubuh baik untuk mempertahankan keseimbangaan metabolisme ataupun
sabagai pembangun. Tujuan utama terapi nutrisi adalah memperbaiki
defisiensi zat gizi yang diperlukan sehingga berat badan dapat dipertahankan
dan pengobatan dapat berjalan lancar. Terapi nutrisi ini terbukti membantu
mengontrol gejala dan meningkatkan kualitas hidup pasien kanker.

 Efek Potensial Kanker Terhadap Gizi


Kehilangan berat badan, akibat :
1. Berkurangnya makanan yang masuk, hal ini disebabkan oleh
perubahan kadar neurotransmitter (serotonin) pada sususnan saraf
pusat ; peningkatan kadar asam laktat yang diproduksi oleh
metabolisme anaerob, metode metabolisme yang disenangi oleh kanker
; stress psikologis, disguesia (perubahan dalam pengecapan) ; dan tidak
suka terhadap makanan tertentu. Sekitar 70 % dari individu dengan
kanker mengalami keengganan atau tidak suka terhadap makanan
tertentu hal ini karena perubahan pada indra penciuman dan
pengecapan terhadap beberapa komponen bau dan rasa.
2. Meningkatnya kecepatan metabolisme basal.
3. Meningkatnya glukoneogenesis ( produksi glukosa dengan pemecahan
glikogen, lemak dan protein tubuh ) yang disebabkan oleh
ketergantungan kanker kepada metabolisme anaerob.
4. “ Kaheksia kanker “ adalah bentuk kekurangan nutrisi berat yang
ditandai dengan kehilangan nafsu makan, cepat kenyang, penurunan
berat badan, anemia, lemah, dan kehilangan otot. Hal ini dikarenakan,
sel kanker terus memakan gizi yang akan diserap tubuh, maka dari itu
pasien yang mengalami kanker harus didukung oleh gizi yang tepat
dan terapi obat yang berkelanjutan.
 Pentingnya Zat-zat Gizi Untuk Memenuhi Kebutuhan
Individu Dalam Ketahanan Tubuh dan Menjaga Berat Badan
Akibat Pengobatan Kanker
a. Kalori
Menurut study laboratorium pasien kanker, jumlah asupan kalori tersebut
dikurangi sekitar 40% karena dapat mengurangi ukuran kanker. Kalori
dapat kita temukan pada makanan yang mengandung karbohidrat atau
glukosa. Contoh makanan yang mengandung karbohidrat atau glukosa
diantaranya adalah nasi, umbi-umbian, jagung, dan gandum.
b. Protein
Pasien kanker membutuhkan protein nabati dan hewani yang tinggi serat.
Contoh makanan yang mengandung protein antara lain pada ikan, ayam,
telur, dan makanan yang mengandung kedelai (tahu dan tempe).
c. Vitamin dan Mineral
Vitamin E, C, dan A dapat melindungi sel-sel dari kerusakan yang
disebabkan oleh radikal bebas. Contoh makanan yang mengandung
vitamin A dapat ditemukan antara lain pada wortel, brokoli, dan tomat.
Contoh makanan yang mengandung vitamin C antara lain adalah pada
buah jeruk, apel, kiwi, tomat, sirsak, strawberry, pepaya, melon, mangga,
delima, dan biji bunga mawar yang warnanya merah mengandung vitamin
C terbanyak yaitu 200-2500 mg/ 100 gram. Contoh makanan yang
mengandung vitamin E antara lain pada tauge, bayam, wortel, alpuket,
minyak zaitun, biji dan minyak bunga matahari, kacang almon, rumput
laut, seledri, dan wortel.
d. Zat Besi
Anemia sering terjadi sebagai akibat dari kehilangan darahb atau tidak
suka makanan yang kaya akan zat besi. Ayam dan ikan dapat diterima
individu yang tidak suka makan daging, dan sayuran berdaun hijau, dan
biji-bijian atau roti dan sereal yang sudah diperkaya dengan zat besi, ini
dapat menambah zat besi.
e. Kalsium
Intoleransi laktosa sering terjadi sebagai akibat kerusakan usus yang
disebabkan radiasi atau kemoterapi. Masuknya kalsim mungkin rendah
jika tidak minum susu. Pada individu dengan intoleransi dapat makan
yogurt, keju, keju lembut, buttermilk (cairan yang tinggal setelah membuat
mentega dari susu), atau susu yang sudah ditambah enzim lactase (lactasid
atau lactrase).
f. Seng
Seng dijumpai pada makanan yang sama dengan zat besi, dan individu
yang tidak menyukai makanan tertentu, dapat membatasi masuknya seng.
Contoh makanan yang mengandung seng antara lain adalah sayuran yang
berdaun hijau (bayam dan kangkung), roti, daging, dan biji-bijian.

 Porsi Makanan Bagi Pasien Kanker yang Menjalani


Radiasi dan Kemoterapi
Terapi pada kanker terdiri dari kemoterapi, radiasi, transpalantasi sumsum
tulang belakang, imunoterapi dan operasi. Pada umumnya terapi pada kanker
menimbulkan efek samping yang menimbulkan beberapa gangguan yang
berhubungan dengan makan, antara lain :
Pada terapi radiasi :
• Mual
• Muntah
• Berkurangnya produksi air liur
• Perubahan pengecapan
• Tidak nafsu makan
Pada kemoterapi :
• Mual
• Muntah
• Diare
• Perubahan pengecapan
• Tidak nafsu makan
• Gizi gagal diserap tubuh

Kurang nafsu makan


Kurang nafsu makan dapat di atasi dengan cara :
• Mengkonsumsi makanan padat yang tinggi energi dan protein
• Menyediakan makanan dalam porsi kecil
• Mengkonsumsi makanan lebih sering dari biasanya. Makanlah dalam
1– 2 jam sekali
• Menyediakan selalu makanan favorit untuk menggugah selera
• Hindari bau makan yang menyengat
• Tambahkan bahan yang mengandung energi dan protein tinggi ke
dalam makanan, seperti susu, mentega, telur
• Mengolah makanan dengan bentuk yang menarik
• Tekankan pada diri bahwa makan adalah bagian yang penting dalam
program pengobatan
• Ciptakan suasana makan yang menyenangkan

Perubahan indera kecap


Perubahan biasanya di sebabkan karena efek samping terapi radiasi dan
kemoterapi. Biasanya pasien menjadi tiba – tiba tidak suka terhadap makanan
yang biasanya disukai, sehingga makanan yang dikonsumsi menjadi berkurang.
Cara mengatasinya adalah :
• Bilas mulut dengan air sebelum makan
• Konsumsi jus atau makanan selingan berbahan buah-buahan yang segar
• Campurkan makanan dengan rasa manis, seperti gula dan madu
• Gunakan bumbu yang dapat meningkatkan selera dari segi aroma maupun
rasa
• Berkumur dengan air soda 5 g + air putih 500 ml
Mual dan Muntah
Gangguan ini sangat mempengaruhi asupan makanan pada pasien kanker dan
dapat diatasi dengan cara :
• Makan makanan yang kering
• Porsi makanan kecil dengan frekuensi 6-8 kali/hari, diantaranya 3 kali
porsi besar
• Hindari makanan yang berbau merangsang
• Hindari makanan yang berlemak tinggi karena akan merangsang rasa
mual
• Makan dan minum perlahan-lahan
• Hindari minum-minuman ringan sampai pasien selesai makan, karena
cairan dapat mengenyangkan
• Hindari makanan dan minuman terlalu manis
• Batasi cairan pada saat makan
• Tidak tiduran setelah makan ± 1 jam setelah makan
• Apabila muntah, minumlah banyak air untuk mengahindari terjadinya
dehidrasi

Mulut kering
Pada kondisi ini sangat rentan untuk menyebabkan luka pada mulut dan dapat
juga mempengaruhi rasa serta dalam mengunyah makanan. cara mengatasinya
adalah :
• Minumlah 8-10 gelas/hari.
• Gunakanlah sedotan untuk minum air
• Mengkonsumsi makanan yang lunak dan mudah untuk dikonsumsi
• Kunyah makanan dengan baik
• Kunyahlah permen rendah gula untuk merangsang air liur
• Hindari minuman dan makanan yang mengandung gula.

Untuk mulut luka (stomatitis)


• Konsumsi makanan lembut, bubur, atau makanan cair yang bisa
menghindari proses mengunyah.
• Hindari makanan yang berbasis jeruk dan tomat,
• Hindari makanan kering seperti kraker, sayur mentah dan roti
tawar.
• Hindari makanan pedas dan asin.
• Hindari makanan asam seperti cuka atau acar.
• Cobalah untuk memaksimumkan kalori dan protein dengan
suplemen.

Untuk pengubahan rasa (munculnya rasa pahit)


• Basuh mulut dengan air sebelum makan.
• Coba buah-buah masam, seperti jeruk, asam, atau anggur.
• Konsumsi dalam porsi kecil camilan yang sehat beberapa kali sehari.
• Makan ketika lapar.
• Gunakan peralatan plastik, jika rasa makanan seperti besi.
• Daging merah biasanya lebih terasa pahit, ganti dengan ayam, ikan atau
keju.
• Coba sumber-sumber protein vegetarian seperti tahu, kacang atau gluten.

Rasa cepat kenyang


• Konsumsi makan dalam porsi kecil dan frekuensi sering
• Hindari minum sebelum makan
• Hindari makan dalam posisi tidur
• Kesulitan mengunyah dan menelan
• Minum dengan menggunakan sedotan
• Makan/minum dengan suhu kamar atau dingin
• Bentuk makanan saring atau cair.
• Bila makanan lunak, bahan makanan dipotong kecil-kecil dan masak
hingga lunak
• Hindari makanan terlalu asin atau asam

Diare
Pada kondisi ini selain karena efek terapi juga dapat disebabkan karena faktor
stres. Apabila terjadi diare dapat diatasi dengan :
• Minumlah banyak air. Air diminum dalam suhu kamar
• Mengkonsumsi makanan dalam porsi kecil 6 - 8 kali/hari
• Hindari makanan terlalu manis.
• Hindari susu penuh selama diare
• Berikan makanan sumber serat larut air
• Hindari makanan yang mengandung gas

Susah Buang Air Besar


Konstipasi atau susah buang air besar dapat juga disebabkan karena kurangnya
asupan serat dalam makanan yang dikonsumsi dan kurangnya aktifitas, untuk
mengatasinya dapat dilakukan :
• Mengkonsumsi cukup serat
• Minum 8 - 10 gelas/hari
• Lakukan aktifitas fisik sesuai kemampuan

Bahan makanan yang baik dikonsumsi


1. Bahan makanan segar (tidak diawet)
2. Sayur—sayuran segar
3. Buah—buahan segar
4. Bahan makanan yang bernilai gizi tinggi

Bahan makanan yang sebaiknya dihindari


1. Makanan bergas seperti beras ketan, talas, ubi jalar, kacang
merah, kol, lobak, nangka,durian
2. Cake / kue yang terlalu manis

Contoh menu makanan pasca kemoterapi


Pagi Siang Malam
Pukul 06.00 Nasi putih Nasi putih
Biskuit / krekers Semur daging Pepes tahu
Perkedel tempe Ikan bumbu
Bening bayam Sayur asem
Jeruk Pepaya
Makan pagi Pukul 16.00
Nasi Susu kedelai
Telur dadar Bolu
Sup wortel
Pukul 10.00
Susu/ puding buah

 Mitos-Mitos pada Pasien Kanker

Mitos 1: Makan banyak sup dan bubur dapat memenuhi asupan gizi
Kita sering melihat anggota keluarga ke rumah sakit untuk mengunjungi
pasien dan membawa sup dan bubur dengan beranggapan bahwa "jika makan sup
maka tidak makan makanan yang lain juga tidak apa-apa!". Biasanya anggota
keluarga berbicara seperti itu kepada pasien, karena kebanyakan orang berpikir
bahwa kanker akan terlarut dalam sup.
Fakta: Gizi dalam sup sangat sedikit, nutrisinya hanya sebesar 10% dari
bahan pangan. Pada pasien kanker serviks yang tidak mengalami gangguan pada
kerongkongan tidak dianjurkan untuk terus mengkonsumsi bubur tiap harinya
karena hal ini dapat menurunkan nafsu makan juga asupan gizi yang diperlukan
oleh tubuh untuk melawan sel kanker.

Mitos 2: Makan sayuran saja dan tidak makan daging


Beberapa pasien beranggapan bahwa makan daging tidak baik karena akan
menambah besar tumor ataupun kanker.
Fakta : Pasien kanker membutuhkan banyak protein untuk menjaga kestabilan
tubuh. Protein dapat diperoleh dengan mengkonsumsi daging, namun jangan
terlalu berlebihan terutama daging yang banyak mengandung lemak, karena lemak
akan meningkatkan hormon esterogen pada wanita yang dapat memicu
pertumbuhan sel kanker.

Mitos 3: Ikut-ikutan Pengalaman Pola Makan Teman


Banyak pasien selama pengobatan akan bertukar pengalaman makan dan
pada akhirnya mengikuti pengalaman makan orang lain.
Fakta : Tubuh setiap orang memiliki kondisi yang berbeda dan asupan gizi yang
berbeda juga. Sebaiknya makan- makanan yang tepat sesuai dengan kebutuhan
dan anjuran yang diberikan.

DAFTAR PUSTAKA

Hudayani, Fitri. Gangguan Makan Pasca Kemoterapi dan Radiasi. Jakarta.


Dietisien Instalasi Gizi RSCM. Avaible at http://gizi.depkes.go.id/wp-
content/uploads/2012/05/Ganggn-mkn-pasca-kemotrp.pdf
Pedoman Terapy Diet dan Nutrisi Edisi 2, Mary Courtney Moore; 1997
Nurwijaya, Hartati; Andrijono; Suhemi. 2010. Cegah dan Deteksi dini kanker
serviks. Jakarta. Elekmedia komputindo.
NUTRISI PASIEN KANKER SERVIKS
DIET PENYAKIT
KANKER
Tujuan Diet

Syarat Diet
Tujuan Diet Penyakit Kanker adalah untuk
mencapai dan mempertahankan status gizi
Syarat-syarat Diet Penyakit Kenker adalah:
optimal dengan cara:
• Energi tinggi, yaitu 36 kkal/kg BB
• Memberikan makanan yang seimbang
untuk laki-laki dan 32 kkal/kg BB
sesuai dengan keadaan penyakit
untuk perempuan. Apabila pasien
serta daya terima pasien.
berada dalam keadaan gizi kurang,
• Mencegah atau menghambat
maka kebutuhan energi menjadi 40
penurunan berat badan
kkal/kg BB untuk laki-laki dan 36
secara berlebihan.
Oleh : kkal/kg BB untuk perempuan.
Susihayati • Mengurangi rasa mual, muntah,
NIM.P1337420219163 • Protein tinggi, yaitu 1-1,5 g/kg BB.
dan diare.
• Lemak sedang, yaitu 15-20 % dari
• Mengupayakan perubahan sikap dan
kebutuhab energi total.
perilaku sehat terhadap makanan
PROGRAM STUDI DIII • Karbohidrat cukup, yaitu sisa
KEPERAWATAN POLTEKKES oleh pasien dan keluarganya.
KEMEKES SEMARANG 2020 dari kebutuhan enrgi total.
• Vitamin dan mineral cukup, Makanan yang tidak dianjurkan
sawi hijau, kailan, katuk.
terutama vitamin A, B kompleks, C
- Sayuran berwarna hijau muda: selada air,
dan E. Bila perlu ditambah dalam
selada, lokio, ashitaba atau angelica, daun pantangan makanan penderita kanker sebagai
bentuk suplemen.
bawang, kenikir, daun pegagan, daun berikut.
• Rendah iodium bila sedang
dewa, sambung nyawa. 1. Sayur-sayuran
menjalani medikasi radioaktif
- Sayuran berwarna terang: kol, bunga kol, - Tauge
internal.
lobak, wortel, talas, ubi jalar, kentang, - Sawi putih dan kangkung
• Bila imunitas menurun (leukosit <
rebung. - Cabai
10 ul) atau pasien akan menjalani
- Sayuran buah: terung, tomat, oyong, 2. Buah-buahan
kemoterapi agresif, pasien harus
mentimun, pepaya muda, labu kuning, - Lengkeng dan nangka
mendapat makanan yang steril.
jagung, labu siam, kacang merah. - Durian, duku, nanas, dan anggur
• Porsi makan kecil dan
- Jamur: jamur kuping, jamur merang, 3. Minuman
sering diberikan.
jamur tiram. - Minuman ringan atau soft drink
2. Lauk-pauk - Es atau minuman dingin
Lauk-pauk dan makanan yang aman bagi - Alkohol
penderita kanker: ayam kampung, ikan 4. Daging dan Ikan Asin
teri, telur ayam kampung, tahu, tempe, ikan - Daging (sapi, kerbau, kambing, babi)
wader, ikan nila, ikan mas, ikan gurami, ikan - Ikan asin yang diolah dari bahan tidak segar
lele, ikan bawal. 5. Makanan yang Diawetkan
Beberapa bahan makanan tersebut sebaiknya - Makanan awetan mengandung
Makanan yang dianjurkan diolah menjadi sayur, pepes, atau dikukus.. senyawa kimia
6. Sea food
- Udang, kerang, kepiting, cumi
Makanan yang Sehat dan Aman Bagi
Penderita Kanker
1. Sayuran
- Sayuran berwarna hijau tua: bayam, brokoli,

Anda mungkin juga menyukai