Disusun oleh:
di sahkan pada:
Hari :
Tanggal :
( ) ( )
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TEKNIK LATIHAN ROM PADA PASIEN HEMIPARASE
: Pembimbing
: Fasilisator
: Permateri
: Moderator
J. KEGIATAN PENKES
KEGIATAN KEGIATAN
NO TAHAP WAKTU
PENYULUH AUDIENS
a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Memperhatikan saat
c. Menjelaskan tujuan perawat menjelaskan
d. Kontrak waktu dan tujuan dilakukannya
1 Pendahuluan 2 menit
tempat di penkes.
lakukannnya
penyuluhan
2 a. Menjelaskan a. Memperhatikan
pengertian penyakit pemateri
hemiparase b. Mendengarkan
b. Menjelaskan gejala pemateri
hemiparase 15 menit
c. Menyebutkan Hal-
Hal yang harus
Tahap
2 diperhatian jika
Kerja
melakukan tekik
latihan rom
d. Mempraktekan
teknik latihan rom
1. a. Melakukan evaluasi a. Menjawab
secara keseluruhan : pertanyaan
1) Struktur b. Menjawab salam
3 Menit
3 Penutup 2) Proses
3) Hasil
b. Salam penutup
K. LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian
Kata “hemi” berarti satu sisi dan “paresis” berarti kelemahan. Sekitar 80% dari orang
yang mengalami stroke memiliki beberapa tingkat kesulitan bergerak satu sisi, atau
menderita kelemahan pada satu sisi tubuh mereka. Kondisi ini disebut hemiparesis, yang
disebabkan oleh stroke dan cerebral palsy. Namun, hemiparesis juga dapat disebabkan oleh
tumor otak, multiple sclerosis, dan penyakit lain dari otak atau sistem saraf. Orang dengan
hemiparesis mengalami kesulitan untuk menggerakkan tangan atau kaki, kesulitan berjalan
dan kehilangan keseimbangan. Aktivitas sehari-hari yang sederhana bisa menjadi sulit
untuk seseorang dengan hemiparesis. Seperti, meraih benda, berpakaian, makan, dan
mandi. Hilangnya kemampuan pada penderita stroke tergantung pada area otak yang rusak
(Halim,2016)
2. GEJALA HEMIPARASE
Gejala hemiparesis antara lain:
a) kelumpuhan satu sisi seluruh tubuh yang melibatkan wajah, lengan dan kaki.
b) kesulitan berbicara dan pemahaman.
c) kesulitan makan dan menelan.
d) kesulitan berjalan atau berdiri.
e) kesulitan mempertahankan posisi tegak saat duduk.
f) kesulitan mengatur keseimbangan saat mata tertutup.
g) serta kesulitan dalam mempertahankan kontrol kandung kemih. Tidak semua
gejala yang disebutkan di atas muncul secara bersamaan pada semua pasien
dengan hemiparesis. Komplikasi yang dapat terjadi pada pasien dengan
hemiparesis adalah pembekuan darah di kaki, atropi otot, luka dekubitus dan
kontraktur sendi (Vega, 2015).
3. PENYEBAB HEMIPARASE
h) Sisi kanan hemiparese : melibatkan cidera pada otak sisi kiri. Sisi otak kiri
memiliki fungsi untuk mengontrol berbicara dan berbahasa. Orang dengann
hemiparesis ini juga dapat mengalami kesulitan berbicara dan memaha mi
perkataan orang lain, serta sulit untuk menentukan perbedaan sisi tubuh kiri atau
kanan (Warlow, 2014).
Sisi kiri hemiparese : melibatkan cidera pada sisi otak kanan. Yang memilik i
fungsi untuk mengontrol proses belajar, jenis perilaku tertentu, dan komunikas i
nonverbal. Cedera pada area ini akan mengakibatkan seseorang berbicara
berlebihan, memiliki rentang perhatian pendek, serta mengalami ganggua n
memori (Warlow, 2014).
i) Ataxia : Cedera pada bagian bawah otak seseorang dapat mempenga r uhi
kemampuan tubuh untuk mengkoordinasikan gerakan. Hal ini disebut “ataksia”,
dan dapat menyebabkan kesulitan berjalan, keseimbangan, dan menegakkan
postur tubuh (Warlow, 2014).
j) Motor hemiparese murni : motor hemiparesis murni adalah yang paling umum
pada hemiparese. Pasien yang mengalami hemipareses jenis ini memilik i
kelemahan pada kaki, lengan dan wajah. Kondisi ini dapat mempengaruhi bagian
tubuh yang sama, atau mungkin mempengaruhi satu bagian tubuh lebih berat dari
yang lain (Warlow, 2014).
k) Ataxic hemipareses syndrome : sindrome ini melibatkan kelemahan atau
kejanggalan pada satu sisi tubuh seseorang. Kaki seseorang sering lebih
dipengaruhi daripada lengan mereka. Gejala yang terjadi selama periode beberapa
jam dalam sehari (Warlow, 2014).
4. Teknik Latihan ROM
1. Pengertian ROM
Range of motion (ROM) adalah gerakan dalam keadaan normal dapat dilakukan oleh
sendi yang bersangkutan (suratun, 2017). Latihan ROM adalah latihan yang dilakukan
untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggeraka n
persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan masa otot dan tonus otot (Potter
& Perry, 2005)
2. Jenis-jenis ROM
ROM dibedakan menjadi 2 jenis:
a. ROM aktif
ROM aktif yaitu gerakan yang dilakukan oleh seorang (pasien) dengan
menggunakan energy sendiri. Perawat memberikan motivasi dan membimb ing
klien dalam melaksanakan pergerakan sendiri secara mandiri sesuai dengan rentang
gerak normal dengan kekuatan otot 75%. Hal ini untuk melatih kelenturan dan
kekuatan otot serta sendi dengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif. Sendi
yang digerakan ROM aktif adalah sendi diseluruh tubuh dari kepala sampai ujung
jari kaki oleh klien sendiri secara aktif.
b. ROM pasif
ROM pasif yaitu energi yang dikeluarkan untuk latihan berasal dari orang lain
(perawat) atau alat mekanik. Perawat melakukan gerakan persendian klien sesuai
rentang gerak yang normal kekuatan 50%. Indikasi latihan pasif adalah pasien semi
koma dan tidak sadar, pasien yang mengalami keterbatasan mobilisasi tidak mampu
melakukan beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien
tirah baring total atau pasien dengan paralisis ekstremitas total. (suratun, 2017)
Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan
persendian dengan menggerakan otot orang lain secara pasif misalnya perawat
mengangkat dan menggerakan kaki pasien, sendi yang digerakan pada ROM pasif
adalah seluruh tubuh atau hanya pada ekstremitas yang terganggu dank lien tidak
mampu melaksanakannya dengan mandiri.
3. Tujuan ROM
a. Mempertahankan atau memelihara kekuatan otot
b. Memelihara mobilitas persendian
c. Merangsang sirkulasi darah
d. Mencegah kelainan bentuk
4. Manfaat ROM
a. Memperbaiki tonus otot
b. Meningkatkan mobilisasi sendi
c. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan
d. Meningkatkan massa otot
e. Mengurangi kehilangan tulang
5. Gerakan ROM Pasif
1. Fleksi dan Ekstensi Pergelangan Tangan
Cara :
a. Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dan siku menekuk
dengan lengan.
b. Pegang tangan pasien dengan satu tangan dan tangan yang lain memegang
pergelangan tangan pasien.
c. Tekuk tangan pasien ke depan sejauh mungkin.
2. Fleksi dan Ekstensi Siku
Cara :
a. Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dengan telapak
mengarah ke tubuhnya.
b. Letakkan tangan di atas siku pasien dan pegang tangannya mendekati bahu.
c. Lakukan dan kembalikan ke posisi sebelumnya.
L. Evaluasi :
1. Evaluasi struktur : Penyusunan SAP, persiapan klien, tempat, alokasi waktu dan materi.
2. Evaluasi proses : Pengetahuan pasien dan keluarga yang telah mendapatkan penyuluhan
3. Waktu pelaksanaan evaluasi
M. Instrumen evaluasi :
Daftar pertanyaan
1. Jelaskan pengertian penyakit Hemiparase?
2. Sebutkan tujuan rom?
3. Praktekan beberapa teknik latihan rom?
DAFTAR PUSTAKA
Halim R, Gessal J, Sengkey LS (2016). Gambaran pemberian terapi pada pasien stroke
dengan hemiparesis dekstra atau sinistra di instalasi rehabilitasi medik RSUP Prof.
R. D. Kondou Manado periode Januari- Maret tahun 2016. Jurnal e-Clinic, 4(2)
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan Pengembanga n
Kesehatan Kementerian RI tahun 2018.
http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpop_20
18/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf – Diakses Agustus 2018.
Suratun, Heryati, Manurung, S.,Raenah. 2017. Klien Gangguan Sistem
Muskuloskeletal.Jakarta: EGC
Vega J. (2015). Hemiparesis. April 21. 2016.
Http://Stroke.About.Com/Od/GlosSary/G/Hemiparesis.Htm diperoleh 30 Novemer
2016
Warlow, C.P., Dennis, M.S., Gijn, V.J., Hankey, G,J., Sandercock, P.A., & Bamford,
J.M . (2014). Stroke : Practical Management. 5th Ed. Blackwell Publishing, Inc. 350
Main Street, Malden, Massachusetts 02148-5020, Usa.
Who, (2010) New Who Pocket-Chart Will Save Lives By Predicting Heart Attack And
Stroke Melalui. Http://Www.Who.Int/Mediacentre/News/Release/ diperoleh
tanggal 26 November 2016.
Wurtiningsih. B, (2012). Dukungan Keluarga pada Pasien Stroke di Ruang Saraf RSUP
Dr. Kariadi Semarang.
http://medicahospitalia.rskariadi.co.id/index.php/mh/article/view/42/34 Di akses
tanggal 29 Oktober 2015.
.