Anda di halaman 1dari 29

KELOMPOK 1 BENCANA_GEMPA TEKTONIK

JIHAN DWI AGATHA ALI_1711011061_7B

1) Terjadi bencana masal pada daerah X, tindakan awal kita sebagai perawat gadar yang
tepat sesuai dengan Rapid Assesment Triage menggunakan metode START ialah

a. Mencari korban yang masih bernafas dan tidak bernafas

b. Mencari korban yang dapat bernapas spontan >30x permenit

c. Mencari korban yang dapat bernapas spontan <30x permenit

d. Memanggil semua korban yang dapat berjalan, dan memerintahkan pergi ke tempat
yang aman

Kunci Jawaban : D

Refrensi : UKOMGadar

2) Dalam tragedi musibah massal ditemukan pasien bernapas spontan, RR<30 x /menit,
CRT< 2 detik, Nadi <100 x/menit dan setelah perawat memberi perintah mengangkat
kedua tangan pasien dapat mengangkat kedua tangan tetapi dengan gerakan lambat
dikategorikan apakah pasien ini

a. Kategori hijau

b. Kategori kuning

c. Kategori merah

d. Kategori kuning

Kunci Jawaban : B

Refrensi : UKOMGadar

EDO TRI HANDOKO_1711011073_7B

1) apa penyebab terjadinya tektonik ?


a. terjadi akibat letusan gunung berapi
b. terjadinya longsor disertai banjir
c. terjadinya pergeseran lempeng tektonik secara mendadak
d. terjadi akibat runtuhan

jawaban :C

referensi : Ibrahim (2005)


2) sebutkan proses terjadinya gempa tektonik ?
a. adanya interaksi antar lempengan tektonik atau di sebut Subduksi
b. disebabkan oleh manusia
c. terjadinya runtuhan
d. adanya letusan gunung berapa disertai tsunami di dasar laut

jawaban: A

referensi: ilmugeografi

FATIHA ZAIMATUS S_1711011052_7B

1. Sistem peringatan dini tsunami yang komprehensif yang didalamnya telah diterapkan
teknolohi baru yang diekenal dengan Decisiom Support System (DSS) disebut ? Ina_
TEWS
a. BMKG
b. Ina - TEWS
c. Seismometer
d. Buoy
e. Ina RISK
Kunci Jawaban : B (Ina – TEWS)
Referensi : Journal komunikasi , ISSN 1907-898x volume 10, nomor 1, oktober 2015.

2. Hal apa saja yang menyebabkan terjadinya gempa bumi ?


a. Vulkanik
b. Tektonik
c. Runtuhan
d. Nuklir
e. Semua benar
Kumci Jawaban : E (semua benar)
Referensi : Journal komunikasi , ISSN 1907-898x volume 10, nomor 1, oktober 2015.

NEVI LIA ELVY ANDHY_1711011070_7B


1. Fenomena alam berupa gempa tektonik yang terjadi di Indonesia berkaitan degan
pergerakan lempeng tektonik antara lempeng pasifik, Eurasia, dan lempeng Indo-
Australia. Prinsip geografi yang berkaitan dengan fenomena tersebut adalah prinsip…
A. Distribusi
B. Interelasi
C. Korologi
D. Deskripsi
E. Interaksi

Kunci jawaban: B.

Referensi: Atmojo S., Isnaini M. 2019. Sistem Informasi Geografis Bencana Gempa
Bumi dengan Pendekatan PGA Untuk Mitigasi Bencana. Jurnal Ilmiah Edutic/Vol.6, No
1, November 2019 p-ISSN 2407-4489.

2. Contoh pergerakan tektonik dan dampak yang ditimbulkan adalah…


A. Divergen dapat menyebabkan terbentuknya lipatan
B. Kovergent dapat membentuk gerakan tanggul dasar samudera
C. Divergen dapat menimbulkan gerakan dipalung laut
D. Transform dapat meningkatkan perenggangan lempeng
E. Konvergen dapat menyebabkan gempa bumi

Kunci jawaban: E.

Referensi: Atmojo S., Isnaini M. 2019. Sistem Informasi Geografis Bencana Gempa
Bumi dengan Pendekatan PGA Untuk Mitigasi Bencana. Jurnal Ilmiah Edutic/Vol.6, No
1, November 2019 p-ISSN 2407-4489

DIAH VERLY A_1711011083_7B

1. Bencana merupakan suatu peristiwa atau serangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan masyarakat yang di sebabkan oleh faktor ?
a. Faktor manusia
b. Alam dan non alam
c. Faktor kimia
d. Faktor lingkungan
e. Semua benar
Kunci jawaban : b : alam dan non alam

Referensi : Desmonda, Niko Irjaya dan Pamungkas Adji., Penentuan Zona Kerentanan
Bencana Gempa Bumi Tektonik di Kabupaten Malang Wilayah Selatan. (2014). JURNAL
TEKNIK POMITS Vol. 3, no. 2, (2014) ISSN : 2337-3539 (2301-9271 Print.
2. Ada 28 wilayah di kabupaten negara kesatuan republik indonesia yang di nyatakan sebagai
wilayah rawan bencana gempa bumi tektonik 3 di antaranya adalah ?
a. NAD, sumatra utara, sumatra barat
b. Bengkulu, lampung, banten
c. Aceh, kalimantan timur, kalimantan barat
d. Sulawesi, gorontalo, lampung
e. A dan b benar
Kunci jawaban : e : a dan b benar

Referensi : Desmonda, Niko Irjaya dan Pamungkas Adji., Penentuan Zona Kerentanan
Bencana Gempa Bumi Tektonik di Kabupaten Malang Wilayah Selatan. (2014). JURNAL
TEKNIK POMITS Vol. 3, no. 2, (2014) ISSN : 2337-3539 (2301-9271 Print.

KELOMPOK 2_ BENCANA GEMPA BUMI VULKANIK

NABILA_1711011071_7B

1. Peningkatan level indikator letusan, terutama frekuensi gempa vulkanik, diikuti oleh
membesarnya…
A. Peluang letusan
B. Banjir lahar dingin
C. Gempa bumi vulkanik
D. Hujan Abu Vulkanik
E. Erupsi gunung berapi
Jawaban : A

Referensi : Nurfitriani, Dewi Indah (2014). Monitoring Gempa Bumi Vulkanik dengan
Memanfaatkan Simulasi Bencana Letusan Gunung Berapi Untuk Melatihkan Tindakan
Evakuasi. JurnalFisika. Volume 03 Nomor 02Tahun 2014, hal 30-39

2. Pada tinggi level indikator, maka semakin besar peluang letusan. Indikator apakah yang
digunakan sebagi acuan dari bahaya letusan gunung berapi?
A. Status gempa bumi sebelumnya
B. Arah angin yang bahaya dari letusan
C. Getaran gempa vulkanik
D. Frekuensi Gempa Vulkanik
E. Besarnya skala gempa
Jawaban : B

Referensi : Retno Avi Wulandari (2018). Monitoring Gempa Bumi Vulkanik dengan
Memanfaatkan Simulasi Bencana Letusan Gunung Berapi Untuk Melatihkan Tindakan
Evakuasi. Jurnal Fisika. Volume 03 Nomor 02Tahun 2014.

M. RIFKI HAMDANI_1711011075_7B

1. Perawat di ruang gawat darurat diberitahu bahwa banyak korban selamat dari bencana
gempa bumi vulkanik dan akan dikirim kerumah sakit. Apa tindakan awal yang harus
dilakukan perawat?
A. Memanggil perawat supervisor untuk mengaktifkan prosedur respons bencana
B. Menambah suplai air steril dan normal saline di ruang triage
C. Memanggil ICU untuk mengirim perawat ke ruang gawat darurat
D. Memanggil departemen la undry dan meminta agar disediakan banyak selimut hangat
di ruang gawat darurat
E. Melakukan rapat dengan tim kesehatan

Kunci jawaban : A

Referensi : Ignatavicius, Worman (2013), p. 159-160

2. Salah satu faktor yang mendukung kelancaran para petugas kesehatan dalam melakukan
tindakan gawat darurat pada saat terjadi bencana dan memberikan pelayanan kesehatan
pasca gempa adalah partisipasi aktif masyarakat. Peran petugas kesehatan dan partisipasi
aktif masyarakat dalam manajemen penanganan korban pada saat terjadi bencana adalah?
A. Pencegahan dan mitigasi
B. Kesiapan dan peringatan dini
C. Tanggap darurat dan rehabilitasi
D. Bantuan darurat dan rekonstruksi
E. Pemulihan dan rehabilitasi

Kunci jawaban : C

Referensi : Widayatun, & Fatoni, Z. (2013). Permasalahan Kesehatan dalam Kondisi


Bencana : Peran Petugas Kesehatan dan Partisipasi Masyarakat, Health Problems in a
Disaster Situation : the Role of Health Personnels and Community Participation. Jurnal
Kependudukan Indonesia (ISSN 1907-2902), 8(1), 37–52.

Putri Surya Dewi_1711011085_7B

3. Semakin tinggi level indikator, maka semakin besar peluang letusan. Indikator apakah
yang digunakan sebagi acuan dari bahaya letusan gunung berapi?
F. Status gempa bumi sebelumnya
G. Frekuensi gempa vulkanik
H. Getaran gempa vulkanik
I. Arah angin
J. Besarnya skala gempa
Jawaban : B

Referensi : Nurfitriani, Dewi Indah (2014). Monitoring Gempa Bumi Vulkanik dengan
Memanfaatkan Simulasi Bencana Letusan Gunung Berapi Untuk Melatihkan Tindakan
Evakuasi. JurnalFisika. Volume 03 Nomor 02Tahun 2014, hal 30-38

4. Peningkatan level indikator letusan, terutama frekuensi gempa vulkanik, diikuti oleh
membesarnya…
F. Hujan abu vulkanik
G. Banjir lahar dingin
H. Gempa bumi vulkanik
I. Peluang letusan
J. Erupsi gunung berapi
Jawaban : D

Referensi : Nurfitriani, Dewi Indah (2014). Monitoring Gempa Bumi Vulkanik dengan
Memanfaatkan Simulasi Bencana Letusan Gunung Berapi Untuk Melatihkan Tindakan
Evakuasi. JurnalFisika. Volume 03 Nomor 02Tahun 2014, hal 30-38
LIARA AYU RAHMA DANIA_1711011053_7B

5. Frekuensi getaran gempa vulkanik jauh lebih tinggi dibandingkan dengan gempa tetonik,
karena........
A. Setiap erupsi disertai gempa berkali-kali
B. Energi gempa vulkanik dilepaskan secara bertahap
C. Cadangan energi gempa vulkanik sangat besar
D. Jumlah gunung api banyak dan tersebar merata

Jawaban : A

Refrensi : Suparma, Yasa, dkk. 2010. Simulasi Perhitungan Waktu tempuh Gelombang
dengan Metode Eiknal : Suatu Contoh Aplikasi Dalam Estimasi Ketelitian Hiposenter
gempa. Buletin Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, volume 5 nomor 1,
Januari 2010, 1-6

6. Gempa yang terjadi akibat adanya pergeseran lempeng-lempeng secara mendadak yang
mana mempunyai kekuatan yang sangat kecil hingga yang membesar adalah.....
A. Gempa bumi vulkanik
B. Gempa bumi tektonik
C. Gempa bumi tumbukan
D. Gempa bumi runtuhan

Jawaban : B

Refrensi : Rosmiyatin dan Basid, Abdul. 2012. Penentuan sebaran hiposenter Gunung
merapi Berdasarkan Data Gempa Vulkanik tahun 2006. Jurnal neutrino Vol 4, No 2 April
2012, 188-200.

AYIK SISMA_1711011047_7B
7. Apabila seseorang berada di ruang gedung kemudian terjadi gempa, upaya penyelamatan
yang tepat adalah…

A. Mencari jalan keluar bangunan


B. Berdiam didalam ruangan
C. Berteriak minta tolong
D. Mencari perlindungan
E. Berpegangan pada benda yang kukuh

Jawaban : E. Berpegangan pada benda yang kukuh

Referensi : ( http://ghoparq.blogspot.com/2016/11/contoh-soal-dan-jawaban-pre-
opreatif.html?m=1 )

8. Tindakan yang harus dilakukan untuk menghindari gempa saat berada di ruang gedung
adalah…

A. Memberi orang lain saat terjadi gempa


B. Meminta pertolongan orang lain
C. menjauhi bangunan atau pohon
D. Mengutamakan keselamatan sendiri
E. Mengabadikan peristiwa tersebut

Jawaban : C. menjauhi bangunan atau pohon

Referensi : (http://ghoparq.blogspot.com/2016/11/contoh-soal-dan-jawaban-pre
opreatif.html?m=1)

Kelompok 3_Bencana Gunung Berapi

Essha Amanda Y._1711011048_7B

1. Tanda tanda akan terjadinya gunung berapi, Kecuali


a. Suhu disekitar gunung naik
b. Mata air menjadi kering
c. Sering mengeluarkan suara gemuruh
d. Tumbuhan di sekitar gunung layu
e. Keluarnya abu Vulkanik

Kunci Jawaban : E
Referensi : https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/30/180000069/tanda-tanda-
gunung-meletus?page=all

2.
1) Menandakan peningkatan aktivitas gunung berapi, mulai muncul aktivitas seismic,
kejadian vulkanik, dan kenaikan aktivitas
2) Diatas level normal
3) Perubahan aktivitas karena aktivitas magma, tektonik, dan hidrotermal
Diatas merupakan ciri karakteristik gunung berapi pada level
a. Ringan
b. Waspada
c. Siaga
d. Awas
e. Berat

Kunci Jawaban : B

Referensi : Feri dan Makhfudli. Bencana Gunung Meletus. Jateng : 2009

Ainun Hidayah_1711011063_7B

3.
1) Mengenali daerah setempat yang dapat dijadikan tempat mengungsi.
2) Pemantauan dan pengamatan kegiatan pada gunung api yang sedang aktif.
3) Pembuatan dan penyediaan peta kawasan rawan bencana letusan gunung api, peta
zona risiko bahaya gunung api, serta peta pendukung lainnya, seperti peta geologi
gunung api.
4) Membuat langkah-langkah prosedur tetap penanggulangan bencana letusan gunung
api.
5) Mengikuti arahan evakuasi pihak berwenang.

Yang termasuk dalam pencegahan sebelum terjadi letusan gunung berapi adalah

a. 1, 2 dan 3
b. 1, 3 dan 4
c. 2, 3 dan 4
d. 2, 3, dan 5
e. Semua benar

Kunci Jawaban : C

Referensi : Arie Priambodo. 2013. Panduan Praktis Menghadapi Bencana. Yogyakarta:


Kanisus

4.
1) Membentuk tim gerak cepat.
2) Meningkatkan pemantauan dan pengamatan yang didukung dengan penambahan
peralatan yang lebih memadai
3) Meningkatkan pelaporan tingkat kegiatan menurut alur dan frekuensi pelaporan
sesuai dengan kebutuhan.
4) Jika ada evakuasi, pastikan tidak kembali ke kediaman sampai keadaan sudah
dipastikan aman.
5) Hindari daerah rawan bencana, seperti lereng gunung, lembah, dan daerah aliran
lahar.

Yang termasuk dalam pencegahan saat terjadi letusan gunung api tindakan yang dapat
dilakukan oleh pemerintah/pihak berwenang saat terjadi letusan adalah

a. 1, 2, dan 3
b. 1, 3, dan 4
c. 2, 3, dan 4
d. 1, 2, dan 5
e. Semua benar

Kunci jawaban : A

Referensi : Arie Priambodo. 2013. Panduan Praktis Menghadapi Bencana. Yogyakarta:


Kanisus
Ratih Aprilita Wulandari_1711011074_7B

5. Kesiapsiagaan sangat penting dilakukan sebagai upaya yang cepat dan tepat dalam
menghadapi suatu bencana yang terjadi tanpa diprediksi. Dibawah ini yang termasuk
tindakan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana gunung berapi adalah :
(I) Melakukan uji coba rencana penanggulangan kedaruratan bencana, bisa dengan
melakukan simulasi bencana dengan warga yang tinggal di daerah sekitar gunung berapi.
(II) Rutin melakukan penyuluhan dan pelatihan tentang mekanisme tanggap darurat
letusan gunung berapi
(III) Mendekati daerah gunung yang akan meletus tanpa alat pelindung diri
(IV) Menyiapkan jalur evakuasi bagi warga terdampak
(V) Pemulihan segera sarana dan prasarana vital
a. (I), (II), (III)
b. (I), (II), (V)
c. (I), (II), (IV)
d. (II), (III), (V)
e. (III), (IV), (V)

Kunci jawaban : C
Referensi : Feri dan Makhfudli. Bencana Gunung Meletus. Jateng : 2009

6. Mitigasi adalah upaya yang ditujukan untuk mengurangi dampak dari bencana. Mitigasi
terdiri dari mitigasi struktural dan non struktural. Berikut yang termasuk dalam mitigasi
non struktural kecuali
a. Hindari tempat yang memiliki kecenderungan untuk dialiri lava atau lahar
b. Perkenalkan bahan bangunan tahan api.
c. Meningkatkan pengamatan dan kewaspadaan terhadap risiko letusan gunung api di
daerahnya
d. Perencanaan lokasi pemanfaatan lahan untuk kegiatan penting harus jauh atau di luar
dari kawasan rawan bencana gunung api
e. Identifikasi daerah bahaya (dapat dilihat pada data dasar gunung api indonesia atau
peta kawasan rawan bencana gunung api)
Kunci Jawaban : D
Referensi : Feri dan Makhfudli. Bencana Gunung Meletus. Jateng : 2009

Dedy Irawan_1711011077_7B
7.
1) Melakukan uji coba rencana penanggulangan kedaruratan bencana, bisa

dengan melakukan simulasi bencana dengan warga yang tinggal

didaerah sekitar lereng gunung api.

2) Melakukan organisasi, komunikasi, pemasangan dan menguji sistem

peringatan dini bencana.

3) Menyediakan dan menyiapkan segala pasokan untuk memenuhi

kebutuhan dasar.

4) Rutin melakukan penyuluhan dan pelatihan tentang mekanisme tanggap

darurat letusan gunung api.

5) Menyiapkan jalur evakuasi bagi warga terdampak

Yang merupakan Kesiapsiagaan yang dilakukan sebagai upaya yang cepat dan

tepat dalam menghadapi kejadian bencana yang bisa terjadi tanpa diprediksi

adalah
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 3, dan 4
c. 2, 3, dan 4
d. 1, 2, dan 5
e. Semua benar

Kunci jawaban : E
Referensi : Bevaola Kusumasari,. 2010. Manajemen Bencana dan Kapabilitas
Pemerintah Lokal. Yogyakarta: Gava Media
8. Tahap tanggap darurat merupakan tahap penindakan atau pengerahan pertolongan untuk
membantu masyarakat yang tertimpa bencana, guna menghindari bertambahnya korban
jiwa. Yang termasuk dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana pada saat tanggap
darurat Kecuali
a. Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, kerugian, dan
sumberdaya.
b. Penentuan status keadaan bencana.
c. Koordinasi dan menciptakan kepemimpinan (coordination and create leadership).
d. Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana.
e. Pemenuhan kebutuhan dasar.

Kunci Jawaban : C

Referensi : Bevaola Kusumasari,. 2010. Manajemen Bencana dan Kapabilitas


Pemerintah Lokal. Yogyakarta: Gava Media

Ristanti Nurin Aqua Rini_1711011086_7B

9. Peran perawat dalam tanggap darurat bencana gunung berapi adalah


a. Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, kerugian, dan
sumberdaya.
b. Penentuan status keadaan bencana.
c. Koordinasi dan menciptakan kepemimpinan (coordination and create leadership).
d. Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana.
e. Pemenuhan kebutuhan dasar.

Kunci Jawaban : C

Referensi : Alam, Putri Cep, dkk. Upaya Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Pasca
Bencana Erupsi Gunung Merapi di Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten Provinsi
Jawa Tengah. Fisip : Universitas Diponegoro
10. Kegiatan pemulihan awal difokuskan pada pemulihan terhadap fungsi dan layanan dasar
masyarakat serta pemulihan pada sarana dan prasarana vital. Ruang lingkup pelaksanaan
kegiatan pemulihan awal Sektor ekonomi produktif kecuali
a. Revitalisasi kelompok tani, kebun dan ternak.
b. Penyediaan layanan kesehatan umum.
c. Fasilitasi rembug desa untuk pembangunan kembali jalan dan jembatan desa.
d. Fasilitasi pengorganisasian pembersihan rumah dan lingkungan berbasis masyarakat.
e. Fasilitasi pengelolaan hunian sementara.

Kunci jawaban : B

Referensi : Alam, Putri Cep, dkk. Upaya Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Pasca
Bencana Erupsi Gunung Merapi di Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten Provinsi
Jawa Tengah. Fisip : Universitas Diponegoro

Kelompok 4_Bencana Tsunami

Nama : Maulana Arifan

NIM : 1711011051

1. Salah satu ciri akan datangnya gelombang tsunami adalah ...


a. Air laut pasaang tiba-tiba
b. Air laut yang surut tiba-tiba
c. Gelombang laut berhenti dengan tiba-tiba
d. Banyaknya ikan besar yang mendekati pantai
Jawaban :A
Referensi :

Referensi : John, E.C. 2004. Basic Trauma Life Support for the EMT and First
Responder. Pearson Prentice Hall New Jersey

2. Berapa kecepatan yang dapt dicapai gelombang tsunami pada laut dalam?
a. 200-300km/jam
b. 50-100km/jam
c. 500-1000km/jam
d. 750km/jam
e. Lebih dari 1000km/jam
Jawaban :C
Referensi :

Referensi : John, E.C. 2004. Basic Trauma Life Support for the EMT and First
Responder. Pearson Prentice Hall New Jersey

Nama : Bella Puspita Hayuning Tyas

NIM : 1711011076

1. Seorang petugas triase bencana tsunami menemukan seorang korban perempuan remaja
dengan jejas lecet pada kepala, RR 16x/menit, CRT 1 detik, ketika diberi pertanyaan oleh
petugas respon korban sangat lambat.
Apakah warna kategori triase untuk korban tersebut?

A. Merah
B. Biru
C. Hijau
D. Hitam
E. Kuning
Jawaban : A
Referensi :
Naryanto, H.S. 2019. Analisis Bahaya, Kerentanan Dan Risiko Bencana Tsunami Di
Provinsi Papua Barat. Jurnal Alami. ISSN: 2548-8635, Vol. 3 No. 1.

2. Jika terjadi bencana tsunami kemudian terdapat Perbaikan lingkungan daerah bencana
seperti memperbaiki lingkungan kawasan pemukiman, kawasan industri, kawasan usaha
dan gedung.
Dalam analisa bencana yang sesuai kasus diatas termasuk kedalam managemen tindakan?

A. Pencegahan
B. Pemulihan
C. Tanggap darurat
D. Kesiapan
E. Peringatan dini
Jawaban :B
Referensi :
Naryanto, H.S. 2019. Analisis Bahaya, Kerentanan Dan Risiko Bencana Tsunami Di
Provinsi Papua Barat. Jurnal Alami. ISSN: 2548-8635, Vol. 3 No. 1.

Nama : Nurhadi Dwi P

NIM : 1711011079

1. Membuat bendungan membuat tanggul menyadiakan informasi penyuluhan dan pelatihan


termasuk kedalam manajemen risiko bencana…..

a. Penegahan

b. Mitigasi

c. Kesiapsiagaan

d. Tanggap darurat

e. Rehabiliatif (pemulihan)

Jawaban :B

Referensi :

Anonim. 2007. UU RI No 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Benana Dengan


Rahmat Tuhan Yang maha Esa. Presiden Republik Indonesia.2007.Jakarta

2. Fase ini merupakan fase yang dimulainya perbaikan dan penyembuhan dari fase darurat
fase ini juga dimana masyarakat mulai berusaha Kembali pada fungsi komunitas noemal.
Pertanyaan diatas merupakan pengertian dari fase..?

a. Fase impat

b. Fase postimpact

c. Fase preimpact

d. Fase benana

e. Fase kejadian

Jawaban :B

Referensi :
Santamaria. B (1995). Community Healt Nursing Theory & Prative. New Jersey :Parson
Education.

Nama : Naning Anggraini Putri

NIM : 1711011087

1. Pada tahun 2016 di Kelurahan Air Manis sebelas rumah dan satu sekolah dasar di kelurahan
ini terancam oleh abrasi pantai dan tsunami. Kondisi ini terjadi di Kelurahan Air Manis,
karena di Pantai Air Manis belum memiliki struktur fisik pemecah ombak. Sehingga
dibutuhkan adanya struktur pemecah ombak di sepanjang pantai. Upaya yang dilakukan
tersebut termasuk kedalam upaya ?
a. Pencegahan dan mitigasi bencana.
b. Tanggap darurat.
c. Rehabilitasi.
d. Peringatan dini.
e. Rekonstruksi.
Kunci Jawaban : A

Referensi :

Anam, K., dkk. 2018. Kesiapan Institusi Lokal dalam Menghadapi Bencana Tsunami: Studi
Kasus Kelurahan Air Manis dan Kelurahan Purus, Kota Padang. Jurnal Wilayah Dan
Lingkungan. Volume 6, Nomor 1. P-ISSN: 2338-1604, E-ISSN: 2407-8751,
doi:10.14710/jwl.6.1.15-29.

2. Pada saat pasca bencana tsunami dan proses triage ditemukan korban bencana tsunami yang
mengalami fraktur ekstremitas tanpa perdarahan korban dalam keadaan sadar namun tidak
dapat berjalan. Korban tersebut termasuk kedalam prioritas berapa dan label berwarna apa
yang tepat untuk korban tersebut?
a. Prioritas 1 label warna hijau.
b. Prioritas 2 label warna kuning.
c. Prioritas 3 label warna hijau.
d. Prioritas 1 label warna merah.
e. Prioritas 2 label hijau.
Kunci Jawaban : B

Referensi:

Tyas, M. 2016. Keperawatan Kegawatdaruratan dan Manajemen Bencana. Jakarta: Pusdik


SDM Kesehatan.
KELOMPOK 6_BENCANA TANAH LONGSOR

Rahmah Naufal Bafadhal_1711011080_7B


1. Faktor alam yang menyebabkan tanah longsor adalah...

a. Penimbunan tanah di daerah lereng


b. Penebangan hutan secara liar di daerah lereng
c. Pemotongan tebing pada penambangan batu di lereng yang terjal
d. Kondisi geologi, antara lain batuan lapuk, kemiringan lapisan tanah, gempa bumi, dan
letusan gunung api
e. Kondisi Indonesia yang terletak di antara pertemuan tiga lempeng besar dunia

(LKS Bab Manajemen Bencan-Geograpik.


https://geograpik.blogspot.com/2020/02/jawaban-lks-bab-manajemen-bencana.html )

2. Berikut ini yang bukan upaya mitigasi yang dilakukan terhadap bencana tanah longsor
adalah..

a. melakukan pemadatan tanah di sekitar perumahan


b. melakukan penebangan pada pohon yang sudah tua
c. terasering dengan sistem drainase yang tepat
d. membuat barang pengungsian
e. mendirikan bangunan-bangunan berfondasi kuat

(LKS Bab Manajemen Bencan-Geograpik.


https://geograpik.blogspot.com/2020/02/jawaban-lks-bab-manajemen-bencana.html )

Bayu Aji Prianto_1711011090_7B


3. Apa ciri-ciri tanah yang akan mengalami tanah longsor, kecuali ?
a. Tampak retakan tanah setelah hujan
b. Munculnya mata air baru secara tiba-tiba
c. Tanaman dan pepohonan tambah tumbuh posisi miring
d. Tanah padat dan memiliki banyak akar pohon
e. Genangan Angie mudah di serap tanah

http://batu.bpbd.jatimprov.go.id/tanah-longsor/
4. Adapun upaya yang di lakukan saat Pra-Bencana, Kecuali ?
a. Waspada terhadap hujan lebat
b. Persiapan dini dukungan logistik
c. Pahami ciri-ciri tanah longsor
d. Panik
e. Mempersiapkan kertas-kertas berharga

http://batu.bpbd.jatimprov.go.id/tanah-longsor/

Syayida Yunita Sari_1711011066_7B


5. Terjadi bencana massal pada daerah W, Tindakan awal kita sebagai perawat gawat
daruratyang tepat sesuai dengan Triage menggunakan metode START adalah
a. Mencari korban yang dapat bernafas spontan >30x permenit
b. Mencari korban yang masih bernafas & tidak bernafas
c. Memanggil semua korban yang dapat berjalan, dan memerintahkan pergi ke
tempatyang aman
d. Mencari korban dengan capilar y refill <2 detik
e. Mencari korban yang dapat bernafas spontan <30x permenit

https://www.academia.edu/34808513/SOAL_KEPERAWATAN_BENCANA

6. Dalam tragedi musibah massal ditemukan pasien tidak bernafas setelah dilakukan
tindakandengan membuka airway pasien masih tidak bernafas, dikategorikan apakah
pasien ini?
a. Kategori merah
b. Kategori hujau
c. Kategori kuning
d. Kategori hitam
e. Kategori putih

https://www.academia.edu/34808513/SOAL_KEPERAWATAN_BENCANA

Dimas Langgeng A_1711011084_7B


7. Keterampilan mengurangi dampak negatif dan mencegah timbulnya gangguan mental
menjadi lebih buruk yang disebabkan oleh situasi sulit akibat bencana, merupakan
program dari ?
a. Penanganan psikologis akibat bencana
b. Post traumatic syndrom disease
c. Badan nasional penanggulangan bencana
d. Psikologis first aid (PFA)
e. Konseling psikologis

https://quizizz.com/admin/quiz/uts-keperawatan-bencana

8. Perasaan cemas, mimpi buruk, dan bayangan-bayangan peristiwa yang berhubungan


dengan bencana, cenderung jadi mudah terkejut, bermasalahan dengan hubungan sosial
dan melakukan penyalahgunaan obat penenang atau pengalaman lain yang stressful
masih terjadi lebih dari bulan ketiga setelah kejadian atau bahkan bertahun tahun
kemudian. Kondisi ini disebut ?
a. Gangguan psikologis bencana
b. Post traumatic syndrom disease
c. Stress bencana
d. Gangguan mental akibat bencana
e. Trauma psikologis
https://quizizz.com/admin/quiz/uts-keperawatan-bencana \

Mohammad Wahyu Akbar_1711011067_7B


9. Hujan lebat yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia berpotensi menyebabkan longsor
di daerah pegunungan. Upaya tanggap darurat menghadapi bencana tersebut adalah...
A. Mengembangkan kegiatan ekonomi penduduk korban bencana
B. Membangun permukiman baru di luar zona rawan longsor
C. Melakukan penyuluhan kepada penduduk di sekitar daerah rawan longsor
D. Memasang early warning system untuk deteksi longsor
E. Mengevakuasi korban bencana longsor ke tempat pengungsian yang aman
https://geograpik.blogspot.com/2019/09/soal-un-bencana-tanah-longsor.html?m=1

10. Untuk mencegah terjadinya tanah longsor dilahan miring dapat dilakukan dengan cara..
a. Pembuatan talud
b. Pembuatan saluran air
c. Pembuatan jalan berunduk
d. Pembuatan terasering
e. Pembuatan bendungan
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/773/8/T1_292008001_Lampiran.pdf

Kelompok 7_Bencana Teknologi Transportasi

Arifah Retno Hidayati _1711011059_7B

1. Seorang pasien laki-laki 50 tahun korban kecelakaan lalu lintas diantar ke unit emergency
dalam kondisi tidak sadar. Dari pemeriksaan fisik diperoleh data: terdapat luka-luka terbuka
didahi dan wajah disertai keluarnya darah dari hidung dan telinga, tampak memar pada
bagian abdomen, distensi abdomen (+), fraktur terbuka ½ cruris dextra, akral dingin. Tanda
vital: TD 90/50 mmhg, pernapasan 25x/menit, nadi 120 x/menit.
Apakah label yang diberikan perawat diruangan Triase untuk pasien tersebut?
a. Ungu
b. Hijau
c. Hitam
d. Merah
e. Kuning
Jawaban: D

Parahita, P. S., Kurniyanta, P., Sakit, R., Pusat, U., & Denpasar, S. (2013). Management of
Extrimity Fracture in Emergency Department. e-Jurnal Medika Udayana, 2(9), 1597–1615.

2. Tn.M dengan umur 42 tahun dan Ny. S umur 40 tahun mengalami tabrakan dengan mobil
lainnya saat mengendarai mobilnya di jalan tol. Pada saat kejadian Tn. M dalam keadaan
sadar, saat dikeluarkan dari mobil Tn.M menjerit kesakitan ternyata ditemukan tungkai
sinistra tibia fibula tampak bengkok, bengkak, dan terdapat luka robek yang mengeluarkan
darah. Sedangkan Ny.S saat kejadian dalam keadaan tidak sadar dan ditemukan adanya jejas
pada dada dekstra dan diduga mengalami henti nafas. Pada kasus diatas, pernyataan manakah
yang benar menurut kondisi gawat dan darurat?
a. Ny.S termasuk dalam kategori gawat dan Tn.M termasuk dalam kategori darurat.
b. Ny. S termasuk dalam kategori darurat dan Tn.M termasuk dalam kategori gawat.
c. Ny. S dan Tn.M termasuk dalam kategori gawat dan darurat.
d. Ny. S dan Tn.M tidak termasuk dalam kategori gawat dan darurat.
Jawaban: B

Referensi: Parahita, P. S., Kurniyanta, P., Sakit, R., Pusat, U., & Denpasar, S. (2013).
Management of Extrimity Fracture in Emergency Department. e-Jurnal Medika Udayana,
2(9), 1597–1615.

Nama : Desi Indah Lestari

NIM : 1711011069

Kelas : 7B

1. Telah ditemukan seorang korban berusia 45 tahun akibat kecelakaan lakalantas di jalan raya.
Hasil pengkajian primer klien tidak sadarkan diri dan tampak luka laserasi serta terdapat
pendarahan pada area hidung dan mulut. Klien ketika dirangsang nyeri hasilnya tidak
berespon terhadap nyeri yang diberikan, tidak bernapas serta nadi karotis tidak teraba.
Berdasarkan AHA 2010, apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut?
a. Tidak melakukan BHD
b. Melanjutkan BHD tanpa pemberian ventilasi
c. Menunggu bantuan tim kesehatan yang lebih kompeten
d. Membersihkan area mulut dan hidung lalu memberikan bantuan ventilasi
e. Menggunakan face Shield untuk menghindari kontak langsung dengan sekresi klien
Jawaban : B
Ramli S. 2010. Pedoman Praktis Manajemen Bencana (Disaster Manajemen). Jakarta: Dian
Rakyat

2. Seorang remaja berusia 17 tahun diantar ke UGD Rumah sakit dengan mobil setelah
mengalami cedera kepala serius akibat kecelakaan bermotor akibat begal dimalam hari. KU
pasien tampak sadar tetapi mudah tertidur, membuka mata bila dipanggil, bicara tidak
koheren dan meracau sendiri dan masih dapat melokalisasi adanya nyeri. Berapakah nilai
GCS pasien tersebut?
a. 9
b. 10
c. 11
d. 12
e. 13
Jawaban : D

Mandala Z. 2013. Resilient Infrastructue: “Konsep dan Strategi Perencanaan Pembangunan


Transportasi Berkelanjutan”. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada

Nama : Rizal Fajri Maulana

NIM : 1711011072

Kelas : 7B

1. Seorang remaja, usia 20 tahun, korban tabrak lari dibawa ke IGD, ditempatkan di ruang
emergensi. Anda sudah memakai proteksi diri dan alat-alat pengkajian sudah di dekatkan.
Anda segera melakukan inspeksi pada breathing meliputi jalan nafas?
a. Kesimetrisan pengembangan dada
b. Benda asing dimulut
c. Adanya darah di hidung
d. Adanya lidah yang menyumbat
Jawaban: C

Ns. Rudi Hamarno, M, K. (2016). keperawatan kegawatdaruratan & Manajemen Bencana.


Badan Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber
DayaManusiaKesehatan.http://library1.nida.ac.th/termpaper6/sd/2554/19755.pdf
2. Seorang pria, usia 40 tahun, korban tabrak lari, berada di ruang emergensi UGD, keadaan
tidak sadar. Anda sebagai perawat jaga akan melakukan pengkajian kedaruratan. Alat
proteksi diri sudah digunakan. Alat-alat pengkajian yang perlu Anda siapkan adalah?
a. Stetoskop, masker, penlight, arloji, pulpen, buku catatan.
b. Stetoskop, sarung tangan, penlight, arloji, pulpen, buku catatan,
c. Stetoskop, celemek, penlight, arloji, pulpen, buku catatan,
d. Stetoskop, tensi meter, penlight, arloji, pulpen, buku catatan.
Jawaban : B

Ns. Rudi Hamarno, M, K. (2016). keperawatan kegawatdaruratan & Manajemen Bencana.


Badan Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber
DayaManusiaKesehatan.http://library1.nida.ac.th/termpaper6/sd/2554/19755.pdf

Nama : Anni Fauziyah

NIM : 1711011082

Kelas : 7B

1. Contoh bencana non alam menurut UU No.24 tahun 2007 adalah...


a. Kekeringan
b. Tanah longsor
c. Konflik antar kelompok
d. Teror
e. Kecelakaan transportasi
Jawaban: E

UU No.24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana

2. Terjadi kecelakaan beruntun antara mobil pengangkut barang, bus, dan mobil yang
menghantam pembatas jalan. Dilakukan START dan ditemukan salah satu korban yang
terjepit di kursi pengemudi mobil. Berikut ini langkah-langkah yang tepat pembebasan
korban yang terjepit pada mobil, kecuali...
a. Posisikan sandaran kursi pada posisi tegak lurus.
b. Posisikan korban bersandar pada sandaran kursi mobil, agar tetap menjaga tulang
belakang lurus.
c. Lepaskan safety belt, setelah tubuh terbebas dari himpitan bebaskan korban dari
rem/kopling.
d. Buka safety belt dan langsung keluarkan korban.
e. Bila ada kelainan pada bentuk kaki, hati-hati karena kemungkinan kaki korban dalam
kondisi patah. Gerakan kaki hanya mengikuti arah sendi putar.
Jawaban: D

Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat. 2019. Buku Saku Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan Di Jalan Jadilah Penolong Kecelakaan Di Jalan. Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI.

3. Dari kasus diatas ditemukan korban dengan kondisi bernafas, dipanggil nama merespon, bisa
mengangkat jari dan tangan, bisa menoleh ke kanan dan ke kiri, nadi radialis teraba, RR 30
detik CRT < 2 detik. Apakah label triage yang tepat untuk korban tersebut...
a. Black
b. Red
c. Yellow
d. Green
e. Blue
Jawaban: C

Nama : Zunanda Handrie Lukman

NIM : 1711011088

Kelas : 7B

1. Menurut Hobbs (1979) dalam Swari (2013) mengelompokkan faktor-faktor penyebab


kecelakaan menjadi tiga kelompok, yang bukan termasuk faktor faktor penyebab kecelakaan,
yaitu...
a. Faktor pemakai jalan
b. Faktor kendaraan
c. Faktor jalan
d. Faktor lingkungan
e. Faktor usia
Jawaban: E

Kurnia Hadi Putra.a, Faisal Rosih Alfanan. Simulasi Manajemen dan Rekayasa Lalulintas
Untuk Meningkatkan Kinerja Simpang Tiga Tak Bersinyal Pada Jalan Jatiraya – Kahuripan
Nirwana Kabupaten Sidoarjo1

Management and Traffic Engineering Simulation to Improve The Unsignalised Intersection


Performance on Jalan Jatiraya – Kahuripan Nirwana Kabupaten Sidoarjo

2. Ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya kecelakaan transpotasi, kecuali...


a. Gunakan helm dan sabuk pengaman
b. Hindari penggunaan telpon genggam
c. Mengendara secara perlahan dan pasti
d. Mematuhi rambu lalu lintas
e. Berkendara dibawah umur
Jawaban: E

Adhi Jais, Ebit Bimas Saputra. EFEKTIVITAS FUNGSI PENDIDIKAN DAN REKAYASA
LALULINTAS GUNA MENCEGAH KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS PADA
ANAK-ANAK USIA SEKOLAH. UNES Journal of Swara Justisia 2 (2), 121-134, 2019

KELOMPOK 8_BENCANA TEKNOLOGI INDUSTRI

MUHAMMAD THORIQ AL IMANI_1711011046_7B


1. Tim RHA (rapid Health Asessment) adalah tim yang di haruskan bergerak cepat dalam
waktu kurang dari 24 jam setelah ada informasi bencana, tim ini terdiri dari dokter-dokter.
Keterampilan apa saja yang paling utama harus dimiliki seorang pada saat menghadapi
konban bencana??
A. Definisi Bencana
B. Siklus Bencana
C. Evakuasi Korban Bencana
D. ABC (Airway, Breathing, Circulation)
E. Tagana
Kunci Jawaban :D
Referensi :
https://quizizz.com/admin/quiz/5dc5f82498be41001b67d93c/utskeperawatan-bencana

2. Kalau dilihat dari system penanggulangan bencana adalah bentuk suatu siklus atau putaran,
ada enam langkah urutan siklus bencana. Pilih salah satu jawaban ini yang merupakan
urutan siklus bencana yang benar.
A. Tanggap darurat, pemulihan, pembangunan, pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan
B. Mitigasi, tanggap darurat, pencegahan, pemulihan, pembangunan
C. Kesiapan, pemulihan, pencegahan, mitigasi, pembangunan
D. Pencegahan mitigasi, pembangunan, pencegahan, tanggap darurat
E. Tanggap darurat, pencegahan, mitigasi, kesiapan, pemulihan
Kunci Jawaban :A
Referensi :
https://quizizz.com/admin/quiz/5dc5f82498be41001b67d93c/utskeperawatan-bencana

FIRDANING AYU KUMALA NINGRUM_1711011055_7B

3. Kegagalan teknologi dapat menyebabkan pencemaran alam (udara, air dan tanah), korban
harta benda, jiwa, infrasrtuktur, kerusakan bangunan dan kerusakan lainnya. Pada skala yang
besar peristiwa ini dapat mengancam kestabilan ekologi secara global.
Berikut penyebab terjadinya kegagalan teknologi, kecuali?
A. Sabotase
B. Kebakaran/kerusuhan
C. Kecelakaan transportasi
D. Natural disaster
E. Kesalahan prosedur pengoperasian pabrik/teknologi

Kunci Jawaban :D
Referensi : Sutanto. Peranan K3 Dalam Manajemen Bencana. E-
Journal Undip

4. Kegagalan teknologi adalah semua kejadian bencana yang diakibatkan oleh kesalahan
desain, pengoperasian dan kelalaian serta kesengajaan manusia dalam penggunaan teknologi
dan/atau industri.
Berikut cara penanganan dan upaya pengurangan bencana teknologi industri, kecuali:
A. Pada desain pabrik harus diantisipasi segala kemungkinan bahaya.
B. Batasi dan kurangi kapasitas penampungan bahan bakar kimia yang berbahaya dan
mudah terbakar.
C. Tingkatkan fungsi sistem deteksi dan peringatan dini.
D. Secara proaktif melakukan monitoring tingkat pencemaran sehingga tidak terlampaui
ambang batas keselamatan.
E. Standard keselamatan pabrik dan desain peralatan diturunkan.

Kunci Jawaban :E
Referensi : Sutanto. Peranan K3 Dalam Manajemen Bencana. E-
Journal Undip

TAFRIHATAL WILDANIYAH_1711011064

5. Pada kejadian bencana dilakukan tindakan-tindakan seperti berikut: Rescue/Triase, Acute


medical response, emergency relief dan emergency rehabilitation. Yang menyatakan bahwa
tindakan tersebut dilaksanakan pada phase.
A. Kesiapsiagaan
B. Mitigasi
C. Tanggap darurat
D. Pembangunan/recoveri
E. Pemulihan

Kunci Jawaban :C
Referensi :
http://www.slideshare.net/bungaanandaa/soal-soal-bencana-k-12-blok-xviii-2015?
from_m_app=android

6. Tahap dimana korban memerlukan bantuan dari tenaga medis spesialis, tenaga kesehatan
gawat darurat, awam khusus yang terampil dan tersertifikasi terjadi pada tahapan bencana,
yaitu :
A. Tahap pra-disaster
B. Tahap serangan atau saat terjadi bencana (impact)
C. Tahap emergency
D. Tahap rekonstruksi
E. Tahap rehabilitasi

Kunci Jawaban :C
Referensi :
https://quizizz.com/admin/quiz/5e992d4138955f001b7c48ce/uts-manajemen-bencana-smt-
iv-prodi-strkep#

Anda mungkin juga menyukai