Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN


KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN DIIT PADA LANSIA
DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RS.
DR.ABDOER RAHEM SITUBONDO

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar


Sarjana Keperawatan

Oleh:

AINUN HIDAYAH
17.1101.1063

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit Jantung Koroner merupakan salah satu penyakit dengan angka

prevalensi yang terus mengalami peningkatan dengan angka kematian yang

tinggi di Indonesia (Nuraeni & Mirwanti, 2017). Istilah penyakit jantung

koroner mengidentifikasikan kondisi dimana otot jantung tidak menerima

suplai darah yang adekuat untuk memenuhi kebutuhannya (dewi, 2014)

Di provinsi jawa timur kejadian penyakit jantung koroner berada di

kedua terbanyak di Indonesia. Di provinsi jawa timur, estimasi jumlah

penderita penyakit jantung koroner yaitu sebanyak 0,5% atau 144.279 orang

(Anggraini & hidajah, 2018). World Health Organization (WHO) tahun 2012

lebih dari 4,5 juta kematian setiap tahunnya disebabkan karena penyakit

jantung koroner di Negara berkembang, World Health Organization (WHO)

memperkirakan bahwa pada tahun 2020 penyakit yang berhubungan dengan

sistem kardiovaskular akan menyebabkan kematian sekitar 73% dan angka

kesakitan di seluruh dunia mencapai 60%. Negara yang diperkirakan

merasakan dampaknya yaitu Negara berkembang termasuk negara Indonesia.

Pada tahun 2030 diprediksikan hamper 23,6 juta orang akan meninggal akibat

cardiovaskuler terutama penyakit jantung dan stroke (Kemenkes RI, 2019).

Penyakit Jantung Koroner (PJK) terjadi karena adanya gangguan fungsi

jantung akibat otot jantung kekurangan darah karena adanya penyempitan

pembuluh darah koroner. Secara klinis, ditandai dengan nyeri dada atau rasa
tidak nyaman di dada atau dada terasa tertekan berat ketika sedang

mendaki/kerja berat ataupun berjalan di jalan datar atau berjalan jauh

(Kemenkes RI, 2019) (Aisya, 2015).

Penyakit jantung koroner adalah penyakit yang tidak menular. Anies

(2015) menjelaskan bahwa faktor risiko PJK terbagi menjadi 2, yaitu faktor

risiko yang tidak dapat diubah dan faktor risiko yang dapat diubah. Faktor

risiko yang tidak dapat diubah adalah penderita PJK sebelumnya, umur,

riwayat PJK dalam keluarga, jenis kelamin laki-laki, etnis. Sedangkan faktor

risiko yang dapat diubah adalah kolesterol tinggi, merokok, tekanan darah

tinggi, diabetes melitus, obesitas, pola makan tidak sehat, kolesterol dan LDL

yang tinggi, Kolesterol HDL rendah, kurang aktivitas fisik, serta gangguan

pembekuan darah (Ilah Muhafilah, 2018).

Salah satu faktor risiko yang tidak dapat diubah adalah usia. berdasarkan

wawancara yang didiagnosis dokter serta yang didiagnosis dokter atau gejala

meningkat seiring dengan bertambahnya umur, tertinggi pada kelompok umur

65 -74 tahun yaitu 2,0 persen dan 3,6 persen, menurun sedikit pada kelompok

umur ≥ 75 tahun (Riskesdas, 2013). Penyakit jantung koroner pada usia lanjut

secara garis besar terjadi akibat perubahan anatomi dan fungsi sistem

kardiovaskuler. Perubahan anatomi disebabkan oleh adanya arteriosclerosis

pada pembuluh darah yang dipicu oleh disfungsi endotel, disfungsi endotel

sering mulai terjadi pada usia pada usia muda dan mengalami puncaknya

pada usia lanjut. Sedangkan perubahan fungsi dapat diakibatkan oleh

perubahan anatomi, perubahan gaya hidup dan faktor komorbid yang

mendasari (Aminuddin, 2017).


Berdasarkan penelitian Tuminah (2009) (Tuminah, 2009), menyebutkan

bahwa pola makan seperti konsumsi makanan yang tinggi lemak total atau

lemak jenuh, kolesterol, serta kurangnya konsumsi karbohidrat merupakan

faktor yang mempengaruhi kadar HDL dan merupakan faktor risiko PJK.

Menurut Yusuf dkk (2013) (Yusuf, Yusnindar and Nisma, 2013), menyatakan

bahwa konsumsi lemak terutama asam lemak jenuh, akan berpengaruh

terhadap kadar Low Density Lipoprotein (LDL) yang menyebabkan darah

mudah menggumpal, selain itu asam lemak jenuh mampu merusak dinding

pembuluh darah arteri sehingga menyebabkan penyempitan. Studi

epidemiologi yang dilakukan Hardinsyah (2011) (Hardinsyah, 2011),

membuktikan bahwa terdapat hubungan positif yang bermakna antara

konsumsi lemak, asam lemak jenuh menyebabkan hiperkolesterol yang

merupakan faktor risiko dari PJK (Koroner et al., 2019).

Pengetahuan keluarga yang kurang akan mempengaruhi pola hidup

anggota keluarga yang menjadi faktor risiko dari Penyakit Jantung Koroner.

Keluarga bertanggung jawab dalam pemilihan makanan, memantau asupan

makanan serta mengkaji status nutrisi. (Friedman, Bowden & Jones, 2010)

kepatuhan diet adalah secara sederhana sebagai perluasan perilaku individu

untuk mengikuti pengobatan, merubah serta menjaga gaya hidup yang sesuai

dengan petunjuk medis (Lestari & Darliana, 2017).

Pada penelitian yang dilakukan oleh (Lenny Juliati & devi darliana,

2017) terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan

kepatuhan diet dan secara khusus ada hubungan dukungan sosial, penilaian,

tambahan dan emosional dengan kepatuhan diet pasien PJK. Hasil penelitian
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Schumacher, Burrows,

Thompson, Callister, Spratt, dan Collins (2016) yang mengemukakan bahwa

peran serta dukungan keluarga berhubungan terhadap peningkatan kepatuhan

diet pasien jantung di wilayah Hunter New South Wales, Australia. Keluarga

sebagai pengaruh positif terhadap pola diet dan meningkatkan kepatuhan

terhadap rekomendasi diet. Anggota keluarga yang baik merupakan bentuk

signifikan dari dukungan untuk meningkatkan diet. Dukungan sosial keluarga

berfungsi dalam pencarian informasi yang berhubungan dengan masalah yang

dialami salah satu anggota keluarga. Informasi yang diberikan keluarga dapat

membantu anggota keluarga untuk mengenali dan mengatasi masalah dengah

lebih mudah (Friedman, Bowden, dan Jones, 2010). Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yehle, Chen, Palke, Yi dan

Mobley (2012) mengatakan bahwa dukungan sosial dari keluarga dapat

meningkatkan kepatuhan diet pasien PJK. Dukungan sosial dapat membantu

dalam mengelola perubahan pola makan. Istri atau pasangan memantau diet

dengan sangat hati-hati dan mengingat untuk mematuhi rekomendasi diet.

Sedangkan pasien PJK yang mendapatkan dukungan yang kurang dari

kelurga mengalami kesulitan mengikuti perubahan pola makan. Hal ini

diakibatkan oleh waktu, seperti waktu yang dibutuhkan lebih lama dalam

mencari dan menyiapkan makanan sehat (Lestari & Darliana, 2017).

Berdasarkan pemaparan data-data diatas tentang pentingnya pengetahuan

dan dukungan keluarga terhadap kepatuhan diet pada Penyakit Jantung

Koroner, peneliti ingin melakukan penelitian tentang “Hubungan


Pengetahuan dan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Diit pada Lansia

dengan Penyakit Jantung Koroner di RS. Dr. Abdoer Rahem Situbondo”

B. Perumusan Masalah

1. Pernyataan Masalah

Dari beberapa faktor risiko terjadinya Penyakit Jantung Koroner untuk

menghidari keparahan dan komplikasi salah satunya adalah dengan diit

(konsumsi) makanan, Tingkat pengetahuan keluarga tentang penyakit

jantung koroner sangat penting untuk mengatur pola makan dan

memberikan dukungan kepatuahan diet pada lansia.

2. Pertanyaan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan beberapa

pertanyaan masalah, yaitu:

a. Bagaimanakah pengetahuan keluarga terhadap penyakit jantung

koroner?

b. Bagaimanakah dukungan keluarga terhadap kepatuhan diit pada

lansia dengan penyakit jantung koroner?

c. Adakah hubungan pengetahuan dan dukungan keluarga terhadap

kepatuhan diit pada lansia dengan penyakit jantung koroner?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dan dukungan

keluarga terhadap kepatuhan diit lansia dengan penyakit jantung koroner

2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga terhadap penyakit jantung

koroner.

b. Mengidentifikasi dukungan keluarga terhadap kepatuhan diit pada

lansia dengan penyakit jantung koroner

d. Menganalisis hubungan pengetahuan dan dukungan keluarga

terhadap kepatuhan diit pada lansia dengan penyakit jantung koroner

D. Manfaat Penelitian

1. Layanan Kesehatan

Penelitian ini diharapkan digunakan sebagai acuan memberikan

informasi tentang pelayanan kesehatan yang berkualitas.

2. Ilmu Keperawatan

Meningkatkan kemampuan untuk memperdalam keterampilan dan

pengetahuan tentang pentingnya pengetahuan dan dukungan keluarga

terhadap kepatuhan diit pada lansia dengan PJK

3. Institusi Pendidikan Keperawatan

Dapat digunakan sebagai bahan bacaan dan referensi akademik

untuk bisa tentang pentingnya pengetahuan dan dukungan keluarga

terhadap kepatuhan diit pada lansia dengan PJK

4. Bagi Responden

Memberikan pengetahuan tambahan bagi keluarga tentang Penyakit

Jantung Koroner dan dukungan kepada anggota keluarga yang lain

terhadap kepatuhan diet bagi penderita PJK

5. Peneliti Selanjutnya
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan

untuk peneliti selanjutnya dan dijadikan sebagai perbandingan bagi

peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian sejenis


DAFTAR PUSTAKA

Aisya, R. W. (2015). Hubungan Kebiasaan Konsumsi Makan Cepat Saji Dengan

Kejadian Penyakit Jantung Koroner.

Aminuddin, M. (2017). penyakit jantung koroner manajemen komprehensif.

kardiologi departemen.

dewi, sofia rhosma. (2014). buku ajar keperawatan gerontik. deepublish.

Ilah Muhafilah, V. F. S. (2018). Faktor - Faktor Risiko Yang Berhubungan

Dengan Kejadian. 10(1), 68–77.

Kemenkes RI, 2014. (2019). Pengaruh Senam Lansia Terhadap Perubahan

Hemodinamik Pada Lanjut Usia Hipertensi Di Panti Sosial Tresna Werdha

Gau Mabaji Kabupaten Gowa. Jurnla Ilmiah Kesehatan Pencerah, 08(2),

137–146.

Koroner, J., Zainoel, S., & Aceh, B. (2019). ISSN : 2354-5852 Konsumsi

Natrium , Lemak Jenuh dan Serat Berhubungan dengan Kejadian Penyakit

ISSN : 2354-5852. 7(1), 40–44.

Lestari, L. J., & Darliana, D. (2017). DUKUNGAN KELUARGA DENGAN

KEPATUHAN DIET PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER | Lestari

| Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan. Fakultas Keperawatan,

Universitas Syiah Kuala, 1–9.

http://www.jim.unsyiah.ac.id/FKep/article/view/3862/2932

Anda mungkin juga menyukai