Oleh:
AINUN HIDAYAH
17.1101.1063
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penderita penyakit jantung koroner yaitu sebanyak 0,5% atau 144.279 orang
(Anggraini & hidajah, 2018). World Health Organization (WHO) tahun 2012
lebih dari 4,5 juta kematian setiap tahunnya disebabkan karena penyakit
Pada tahun 2030 diprediksikan hamper 23,6 juta orang akan meninggal akibat
pembuluh darah koroner. Secara klinis, ditandai dengan nyeri dada atau rasa
tidak nyaman di dada atau dada terasa tertekan berat ketika sedang
(2015) menjelaskan bahwa faktor risiko PJK terbagi menjadi 2, yaitu faktor
risiko yang tidak dapat diubah dan faktor risiko yang dapat diubah. Faktor
risiko yang tidak dapat diubah adalah penderita PJK sebelumnya, umur,
riwayat PJK dalam keluarga, jenis kelamin laki-laki, etnis. Sedangkan faktor
risiko yang dapat diubah adalah kolesterol tinggi, merokok, tekanan darah
tinggi, diabetes melitus, obesitas, pola makan tidak sehat, kolesterol dan LDL
yang tinggi, Kolesterol HDL rendah, kurang aktivitas fisik, serta gangguan
Salah satu faktor risiko yang tidak dapat diubah adalah usia. berdasarkan
wawancara yang didiagnosis dokter serta yang didiagnosis dokter atau gejala
65 -74 tahun yaitu 2,0 persen dan 3,6 persen, menurun sedikit pada kelompok
umur ≥ 75 tahun (Riskesdas, 2013). Penyakit jantung koroner pada usia lanjut
secara garis besar terjadi akibat perubahan anatomi dan fungsi sistem
pada pembuluh darah yang dipicu oleh disfungsi endotel, disfungsi endotel
sering mulai terjadi pada usia pada usia muda dan mengalami puncaknya
bahwa pola makan seperti konsumsi makanan yang tinggi lemak total atau
faktor yang mempengaruhi kadar HDL dan merupakan faktor risiko PJK.
Menurut Yusuf dkk (2013) (Yusuf, Yusnindar and Nisma, 2013), menyatakan
mudah menggumpal, selain itu asam lemak jenuh mampu merusak dinding
anggota keluarga yang menjadi faktor risiko dari Penyakit Jantung Koroner.
makanan serta mengkaji status nutrisi. (Friedman, Bowden & Jones, 2010)
untuk mengikuti pengobatan, merubah serta menjaga gaya hidup yang sesuai
Pada penelitian yang dilakukan oleh (Lenny Juliati & devi darliana,
kepatuhan diet dan secara khusus ada hubungan dukungan sosial, penilaian,
tambahan dan emosional dengan kepatuhan diet pasien PJK. Hasil penelitian
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Schumacher, Burrows,
diet pasien jantung di wilayah Hunter New South Wales, Australia. Keluarga
dialami salah satu anggota keluarga. Informasi yang diberikan keluarga dapat
lebih mudah (Friedman, Bowden, dan Jones, 2010). Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yehle, Chen, Palke, Yi dan
dalam mengelola perubahan pola makan. Istri atau pasangan memantau diet
diakibatkan oleh waktu, seperti waktu yang dibutuhkan lebih lama dalam
B. Perumusan Masalah
1. Pernyataan Masalah
2. Pertanyaan Masalah
koroner?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga terhadap penyakit jantung
koroner.
D. Manfaat Penelitian
1. Layanan Kesehatan
2. Ilmu Keperawatan
4. Bagi Responden
5. Peneliti Selanjutnya
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan
kardiologi departemen.
137–146.
Koroner, J., Zainoel, S., & Aceh, B. (2019). ISSN : 2354-5852 Konsumsi
http://www.jim.unsyiah.ac.id/FKep/article/view/3862/2932