Anda di halaman 1dari 11

JIWAKERTA: Jurnal Ilmiah Wawasan Kuliah Kerja Nyata Volume: 2, Nomor 1, 2021, Hal: 1-10

PELATIHAN DIGITAL MARKETING DALAM UPAYA


PENGEMBANGAN PEMASARAN BERBASIS
TEKNOLOGI PADA UMKM DI DESA SUMBER
TENGAH, BONDOWOSO
Panca Kursistin Handayani, S.Psi.,MA, Aulia Fitri Nurul Firdaus, Mifthanal Khairah, Siti zainiyah, Siska
Helmiati Nur, Sari Rosa Wijaya, Ni Putu Antika Relinata D

1
Universitas Muhammadiyah Jember; pikaha_ocha@unmuhjember.ac.id
2
Universitas Muhammadiyah Jember; auliafitrinf11@gmail.com
3
Universitas Muhammadiyah Jember; hanakhairahoke25@gmail.com
4
Universitas Muhammadiyah Jember; sitizainiyah43@gmail.com
5
Universitas Muhammadiyah Jember; Siska.h.n99@gmail.com
6
Universitas Muhammadiyah Jember; sarirosa49@gmail.com
7
Universitas Muhammadiyah Jember; antikarelinata21@gmail.com

Abstrak

Kemajuan teknologi di era globalisasi saat ini menjadi peluang utama bagi seorang pelaku bisnis Kemajuan
teknologi dapat di manfaatkan untuk memperluas pengenalan produk pada konsumen dengan cepat dan mudah.
selain itu, terdapat tantangan baru yang di hadapi dalam dunia usaha karena terkait dengan perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi. Oleh karena itu pemasaran dalam bisnis telah berubah dengan cepat. Keberadaan internet
saat ini mengarah kegiatan komersil dimana pelanggan dapat melakukan transaksi di berbagai aplikasi. Penggunaan
internet ini memungkinkah informasi mengalir bebas antara pembeli dan penjual, menghilangkan biaya dari proses
bisnis dan meningkatkan pilihan pelanggan. Berawal dari pandangan tersebut maka dilakukanlah kegiatan pelatihan
digital marketing dengan tujuan utama dapat meningkatkan pengetahuan serta pemahaman mitra industri mengenai
pemasaran berbasis teknologi. Kegiatan pelatihan ini dilakukan di Desa Sumber Tengah, Kecamatan Binakal,
Kabupaten Bondowoso karena pemilik belum paham cara penggunaaan gadget untuk sarana penjualan online,
kurang paham mengenai pemasaran online, kurang termotivasi untuk mengembangkan strategi pemasarannya,
kurang memperdulikan perubahan digital yang ada saat ini, dan pemilik tidak tahu cara memasarkan produk secara
online. Kegiatan ini dilakukan dalam tiga tahapan yaitu survei lokasi dan wawancara dengan pihak mitra, pelatihan
dan sosialisasi, serta evaluasi. Adapun hasil yang diperoleh yaitu terdapat peningkatan pengetahuan dan
keterampilan peserta mengenai pemasaran digital yang ditunjukkan dari hasil analisis perbedaan menggunakan
SPSS for Windows, serta evaluasi yang diberikan oleh peserta setelah melakukan pelatihan.

Keywords: pelatihan Digital Marketing, UMKMDESA SUMBER TENGAH

Abstract

Technological advances in the current era of globalization are the main opportunities for business people.
Technological advances can be used to expand product introduction to consumers quickly and easily. In addition,
there are new challenges faced in the business world because they are related to developments in information and
communication technology. Therefore marketing in business has changed rapidly. The existence of the internet
currently leads to commercial activities where customers can make transactions on various applications. This use of
the internet allows information to flow freely between buyers and sellers, removing costs from business processes
and increasing customer choice. Starting from this viewpoint, digital marketing training activities were carried out
with the main aim of increasing the knowledge and understanding of industry partners regarding technology-based
marketing. This training activity was carried out in Sumber Tengah Village, Binakal District, Bondowoso Regency
because the owner did not understand how to use gadgets for online sales facilities, did not understand online

http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/jiwakerta
JIWAKERTA: Jurnal Ilmiah Wawasan Kuliah Kerja Nyata Volume: 2, Nomor 1, 2021 2 of 11

DOI: https://doi.org/10.xxxxx/xxxxx marketing, was less motivated to develop marketing strategies, did not care
*Correspondensi: Nama Lengkap about current digital changes, and the owner don't know how to market a
Email: email@e-mail.com product online. This activity was carried out in three stages, namely
location surveys and interviews with partners, training and outreach, and
Received: date evaluation. The results obtained were that there was an increase in the
Accepted: date participants' knowledge and skills regarding digital marketing which was
Published: date shown from the results of the difference analysis using SPSS for Windows,
as well as the evaluation provided by the participants after conducting the
training.

Copyright: © 2021 by the authors. Keywords: Digital Marketing; Digital Marketing Training, UMKM
Submitted for possible open access
publication under the terms and
conditions of the Creative Commons
Attribution (CC BY) license Pendahuluan
(http://creativecommons.org/licenses/by/
4.0/ ). Pada era globalisasi saat ini, dunia bisnis dan ekonomi
menghadapi tantangan yang besar. Kemajuan teknologi
menjadi hal yang tidak dapat dihindari. Kemajuan teknologi sebenarnya menjadi peluang
utama bagi bisnis. Pemanfaatan kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan untuk
memperluas pengenalan produk kepada konsumen di dunia dengan cepat dan mudah.
Pemasaran dipandang sebagai suatu kegiatan mengenalkan dan mempromosikan produk
perusahaan kepada khalayak umum. Selain itu pemasaran juga termasuk didalamnya
kegiatan penyerahan produk baik jasa ataupun barang dari perusahaan kepada konsumen
atau kepada perusahaan yang membeli produk. Adanya globalisasi ini menjadikan
meningkatnya tingkat persaingan usaha untuk pelaku bisnis, sehingga perusahaan di
tuntut untuk mencari strategi yang tepat dalam pemasaran guna mencapai kinerja yang
lebih baik.

Terdapat tantangan baru yang di hadapi dalam dunia usaha karena terkait dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Oleh karena itu pemasaran dalam
bisnis telah berubah dengan cepat. Keberadaan internet saat ini mengarah kegiatan
komersil dimana pelanggan dapat melakukan transaksi berbagai aplikasi (Kurniawan dan
Asharudin, 2018). Penggunaan internet ini memungkinkah informasi mengalir bebas
antara pembeli dan penjual, menghilangkan biaya dari proses bisnis dan meningkatkan
pilihan pelanggan. Adaptasi teknologi untuk pemasaran sangat penting untuk
kelangsungan usaha kecil (Alford dan Page, 2015), dengan demikian diperlukan perhatian
terhadap pengembangan UMKM. Strategi pemasaran online berpengaruh posiftif
terhadap peningkatan laba UMKM (Setiawan dan Widyarti, 2017).

Sebenarnya telah terdapat keinginan yang kuat dari UMKM untuk mengadopsi
teknologi dalam pemasaran, tetapi erdapat permasalahan yang di hadapi oleh UMKM
sehingga pemanfaatan teknologi ini kurang berjalan dengan baik karena UMKM tidak
mengikuti perkembagan digital, terutama karena kurangnya pengetahuan tentang
pemasaran digital (Alford dan Page 2015). Cant dan Wild (dalam Susanti, 2020)
mengemukakan bahwa pemiliki UMKM kebanyakan menggunakan cara tradisional
beruapa media cetak. tetapi sejumlah usaha percaya bahwa penggunaan pemasaran
tradisional dianggap kurang efektif. Pemasaran online dan media sosial hanya sebagai
JIWAKERTA: Jurnal Ilmiah Wawasan Kuliah Kerja Nyata Volume: 2, Nomor 1, 2021 3 of 11

pelengkap karena sebagaian besar UMKM belum menerapkan potensi penuh dari digital,
jadi tidak mendapat manfaat sepenuhnya dari perkembangan digital.

Internet menurut Chandara (dalam Islami dan Fitria, 2019) merupakan sumber
informasi yang paling banyak digunakan oleh perusahaan karena internet dapat
menjangkau semua wilayah, potensial dan cepat untuk menyampaikan berbagai informasi
secara universal, dan berkualitas. Selain itu internet juga memiliki beberapa daya tarik
dan keunggulan bagi para konsumen maupun organisasi, misalnya dalam kenyamanan
akses 24 jam sehari atau sumber informasi potensial dan lainnya. Sejalan dengan
berkembangnya internet menurut Arnott dan Bridgewater (dalam Islami dan Fitria, 2019)
bahwa muncul pemahaman baru mengenai paradigma pemasaran berupa konsep
pemasaran modern atau revolusi pemasaran berupa electronik marketplace. Dalam konteks
bisnis, internet membawa dampak transformasional yang menciptakan paradigma baru
dalam bisnis, berupa digital marketing.

Digital marketing biasanya terdiri dari pemasaran interaktif dan terpadu


memudahkan interaksi antara produsen, perantara pasar dan calon konsumen. Di satu
sisi, digital marketing memudahkan pebisnis memantau dan menyediakan segala
kebutuhan dan keinginan calon konsumen, di sisi lain calon konsumen juga bisa mencari
dan mendapatkan informasi produk hanya dengan cara menjelajah dunia maya sehingga
mempermudah proses pencariannya. Pembeli kini semakin mandiri dalam membuat
keputusan pembelian berdasarkan hasil pencariannya. Digital marketing dapat
menjangkau seluruh masyarakat di manapun mereka berada tanpa ada lagi batasan
geografis ataupun waktu (dalam Islami dan Fitria, 2019).

Pemasaran digital menurut Bird dkk (dalam Islami dan Fitria, 2019), di artikan
dengan pemasaran dimana pesan dikirim menggunakan media yang tergantung pada
tranmisi digital. Tetapi sejauh ini internet merupakan media digital yang paling
signifikan. Keuntungan dari digital marketing menggunakan internet yaitu lebih mudah,
lebih murah atau lebih cepat untuk berkomunikasi. Tetapi pemasaran digital menurut
Taiminen dkk (dalam Islami dan Fitria, 2019), bukan tentang memahami teknologi yang
mendasarinya, melainkan tentang memahami orang, bagaimana mereka menggunakan
teknologi itu, dan bagaimana memanfaatkan teknologi untuk terlibat dengan mereka
secara lebih efektif, dan harus lebih didorong oleh kualitas komunikasi daripada
kuantitasnya.

Menurut Ryan dan Jones (dalam As’arie dkk, 2016), dimensi dari pemasaran digital
dari sisi promosi diantaranya yaitu Website, Optimasi Mesin Pencari (SEO), perilklanan
berbasis klik pencarian berbayar (PPC advertisting), pemasaran afilasi dan kemitraan
staregis, hubungan masyarakat online (online PR), jejaring sosial (sosial network), dan E-
mail Pemasaran (e-mail marketing), dan manajemen hubungan konsumen (costumer
relationship management). Website merupakan sarana penghubung dengan dunia digital
secara keseluruhan sekaligus elemen terpenting dalam pemasaran digital. Aktivitas online
akan mengarahkan prospek kedepannya. SEO (search engine optimation) merupakan
salah satu bagian terpenting dari Website. Website agar mudah ditemukan oleh pengguna
internet yang sedang mencari konten yang relevan yaitu dengan SEO. Periklanan PPC
JIWAKERTA: Jurnal Ilmiah Wawasan Kuliah Kerja Nyata Volume: 2, Nomor 1, 2021 4 of 11

memungkinkan pemasar membeli halaman hasil pencarian internet berdasarkan kata


kunci yang rangkingnya tinggi. Kata kunci yang rangkingnya tinggi akan mengefektifkan
kita terhubung dalam mesin pencari. Kegiatan berserikat dengan organisasi/perusahaan
lain dan situs Website yang saling menguntungkan (bersimbiosis mutualisme) untuk
mempromosikan produk atau layanan. Untuk menciptakan kesan positif atas merek dan
atau untuk mendapatkan organisasi/perusahaan sebagai pihak yang berwenang dibidang
tersebut, perusahaan dapat menggunakan saluran komunikasi online berupa siaran pers,
sindikasi artikel (RSS) dan blog. Sebuah peluang pemasaran yaitu lewat situs jejaring
sosial Facebook, MySpace dan yang lain. Namun saat ini belum ada sebagian besar
seseorangpun yang bisa menawarkan sistem periklanan dengan sangat fokus ke
kelompok masyarakat yang sangat kecil (niche). E-mail marketing bertujuan untuk
menjaga hubungan antara pelanggan yang sudah ada maupun calon pelanggan yang
bersedia menerima informasi lewat e-mail. Salah satu elemen penting dari kegiatan
pemasaran digital adalah menjaga pelanggan yang sudah ada dan membangun kerjasama
yang saling menguntungkan dengan mereka yang di sebut dengan Manajemen hubungan
konsumen (customer relationship management).

Di indonesia tidak jauh beda dengan negara-negara yang lain, menurut Kurniawan
dan Asharudin (dalam Susanti, 2020) tidak semua UMKM di Indonesia mampu
mengubah pola pemasaran mereka kedalam pemasaran digital. Faktor pendidikan yang
rendah dan kurangnya pengetahuan tentang internet, pengembangan dan teknologi
adalah alasan belum optimalnya penggunaan pemasaran digital pada UMKM. Terdapat
beberapa saran dan implikasi sosial terhadap permasalahan UMKM tersebut menurut
Cant dan Wild (2016), yaitu menganjurkan pemilik UMKM menggunakan pemasaran
online untuk melengkapi pemasaran tradisional mereka. Menurut Taiminen dan
Karjaluoto (2014), mengemukakan tentang pentingnya pengembangan UKM dengan
mengadakan program pelatihan untuk membantu UMKM ekplorasi digitalisasi, selain itu
juga diperlukan dukungan dari pemerintah. Secara khusus bagi pengembangan UMKM di
indonesia agar pelaku bisnis mengubah pola pemasaran mereka sesuai dengan
perkembangan dan kemajuan teknologi di masyarakat untuk bertahan hidup dan
menumbuhkan jiwa kewirausahaan di masyarakat melalui pendidikan, dukungan
pemasaran bagi UMKM, dan perbaikan infrastruktur komunikasi (Permana, 2017).

Kondisi dan permasalahan yang dihadapi UMKM tersebut sejalan dengan kondisi
UMKM di Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakal Kabupaten Bondowoso. Terdapat
beberapa UMKM yang dapat dikategorikan usaha produsen. Usaha tersebut sebagian
besar bergerak dibidang makanan. Setelah melakukan wawancara kepada pemilik UMKM
didapatkan bahwa mereka sudah mempunyai pembeli tetap sehingga tidak ada inisiatif
untuk melakukan penjualan secara online. Pemilik tidak pernah mencoba untuk
melakukan pemasaran secara online karena Pemilik UMKM belum memiliki pengetahuan
mengenai penggunaan media sosial, kemudian ada kekhawatiran dari pemilik jika ada
keluhan dari pembeli melalui akun media sosialnya atau nomor telepon yang tercantum.
Sebelumnya juga tidak ada sosialisasi atau pelatihan terkait usaha yang ditekuni tentang
cara pemasaran produk dan keterampilan dalam menggunakan teknologi dan mengelola
bisnis online. sehingga pemilik mengatakan tidak pernah mencoba untuk mengelola
bisnis penjualan melalui media digital.
JIWAKERTA: Jurnal Ilmiah Wawasan Kuliah Kerja Nyata Volume: 2, Nomor 1, 2021 5 of 11

Berdasarkan hasil wawancara yang sudah di paparkan di atas, urgensi dari


permasalahan yang sudah di temui yaitu dari segi pengetahuan, pemilik belum
memahami cara penggunaan gadget untuk penjualan online, pemilik kurang paham
bagaimana memanfaatkan teknologi modern dan media sosial yang mereka miliki,
pemilik juga tidak paham mengenai pemasaran online. Selain itu, pemilik tidak
mempunyai keinginan untuk mengembangkan strategi penjualan secara modern. Hal
tersebut dikarenakan pemilik kurang termotivasi untuk melakukan perubahan dalam
strategi penjualan. Jika dilihat dari segi sikap, pemilik kurang memperdulikan perubahan
digital yang ada saat ini yang mana meskipun terdapat kecanggihan teknologi. Jika dari
segi keterampilan, pemilik tidak tahu cara memasarkan produk secara online di media
sosial yang ada saat ini seperti facebook, instagram, shoope dan lainnya karena
sebelumnya tidak ada sosialisasi atau pelatihan mengenai pemasaran secara digital.
Dilihat dari permasalahan di atas, perlu di adakan pelatihan mengenai digital
marketing sehingga dapat mengembangkan pemasaran berbasis teknologi pada UMKM di
desa sumber tengah, bondowoso. Peserta pelatihan diharapkan dapat mengembangkan
strategi pemasaran produk yang menjadi bisnisnya saat ini, memiliki persaingan yang
lebih luas lagi dan memberi alternatif untuk memasarkan produk secara luas. Maka
rumusan masalah dalam penulisan artikel ini adalah UMKM di Desa Sumber Tengah
memerlukan pengembangan usaha yang berbasis teknologi modern sehingga dapat
bersaing dan dapat memasarkan produk secara luas di era digital. Sehingga tujuan dari
penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui pemahaman dan keterampilan mitra
setelah diberikan pelatihan digital marketing dalam upaya pengembangan pemasaran
berbasis teknologi di Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakal, Kabupaten Bondowoso.

Metode

Pelatihan Digital Marketing yang diberikan kepada pemilik UMKM di Desa Sumber
Tengah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada pemilik UMKM untuk
memasarkan produknya melalui media sosial agar bisa bersaing dengan produk-produk
yang lainnya. Pelatihan ini mendapatkan dukungan dari kepala desa Sumber Tengah
terkait lokasi pelatihan, sarana dan prasarana kegiatan serta konsumsi kegiatan. Berikut
adalah gambaran terinci mengenai metode yang digunakan dalam pelatihan:
Tempat dan waktu pelaksanaan, Kegiatan sosialisasi dan pelatihan kepada pemilik
industri di laksanakan di salah satu rumah pemilik UMKM di Desa Sumber Tengah
Kecamatan Binakal, Kabupaten Bondowoso. Kegiatan dilakukan pada tanggal 18 maret
2021 pada pukul 09.00-10.00 WIB.
Khalayak Sasaran, Sasaran kegiatan sosialisasi dan pelatihan yaitu kepada beberapa
pelaku usaha yang ada di Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakal, Kabupaten
Bondowoso yang berjumlah 5 orang dengan jenis kelamin perempuan dengan status
pendidikan terakhir peserta adalah SMP (Sekolah Menengah Pertama). Peserta pelatihan
adalah pemilik UMKM.
Metode pelaksanaan, Metode yang digunakan dalam upaya pengembangan pemasaran
berbasis teknologi pada UMKM di Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakal, Kabupaten
Bondowoso yaitu menggunakan metode ceramah. Pelaksanaan ini dibagi menjadi tiga
tahapan yaitu survei lokasi dan wawancara dengan pihak mitra, pelatihan dan sosialisasi,
JIWAKERTA: Jurnal Ilmiah Wawasan Kuliah Kerja Nyata Volume: 2, Nomor 1, 2021 6 of 11

serta evaluasi. Sebelum melakukan kegiatan pelatihan, peserta diberikan pre-test terlebih
dulu yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta mengenai digital
marketing.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara asessment awal ke lokasi yaitu ke
beberapa UMKM yang ada di Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakal, Kabupaten
Bondowoso. Pengumpulan data dilakukan untuk menemukan permasalahan yang
dialami oleh mitra. Survei ini juga dilakukan guna untuk mengetahui kondisi saat ini dari
mitra usaha dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam
menjalankan usahanya. Didalam kegiatan survei, kelompok sekaligus melakukan
wawancara secara terbuka kepada beberapa pemilik mitra untuk mengetahui mengetahui
bagaimana pemilik mitra dalam menjalankan usahanya dan untuk mengetahui
permasalahan atau kendala yang di hadapi dalam merintisi usahanya saat ini. Informasi
yang diperoleh dari wawancara yaitu mengenai label merk produk, cara pemasaran yang
selama ini di lakukan oleh pemilik UMKM, dan kendala yang di hadapi dalam melakukan
usaha, serta pengetahuan pemilik UMKM tentang media digital. Melalui asessment ini
juga pelaksana kegiatan dapat melihat sejauh mana strategi pemasaran yang digunakan
oleh mitra dalam memasarkan produknya
Kemudian setelah menemukan permasalahan ditempat industri tersebut, pelaksana
kegiatan membuat rancangan pelatihan yang sesuai dengan kendala atau sesuatu yang
belum pernah pelaku usaha lakukan sebelumnya. Pelatihan yang dilakukan dengan di
awali pemberian Pre-test kepada peserta sebelum diberikan edukasi. Pre-test ini bertujuan
untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta mengenai digital marketing. Setelah
pengisian Pre-test selesai, pelaksana kegiatan memberikan edukasi berupa pemaparan
mengenai digital marketing, strategi pemasaran serta contoh aplikasi yang digunakan
untuk penjualan online. Kemudian setelah selesai, diberikan edukasi mengenai digital
marketing. Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan pelaku usaha mengenai
kewirausahaan, terutama berbisnis secara online. Selain meningkatkan wawasan, materi
ini juga dilakukan untuk memberikan motivasi dan inspirasi kepada pemilik UMKM di
Desa Sumber Tengah, Kecamatan Binakal, Kabupaten Bondowoso. Lanjut dengan
pelatihan salah satu aplikasi penjualan online yaitu aplikasi Shoope. Pelatihan dilakukan
dengan cara mempraktekkan pemasaran dengan menggunakan jejaring sosial bersama
pelaku usaha. Jika pelatihan dan sosialiasasi selesai, selanjutnya diberi pos-test yang
bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman peserta setelah diberi edukasi dan
pelatihan.
Indikator keberhasilan. Indikator keberhasilan kegiatan pelatihan kepada pemilik UMKM
di Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakal, Kabupaten Bondowoso adalah agar peserta
dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan pelaku UMKM dalam menggunakan
digital marketing untuk dimanfaatkan dalam mengelola UMKM, sehingga peserta
mampu mengembangkan cara memasarkan penjualannya.
Metode Evaluasi. Evaluasi kegiatan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pelaku
usaha memahami tentang digital marketing yang mana didalamnya terdapat macam-
macam bentuk pemasaran digital dalam penjualan produk, strategi pemasaran produk di
jejaring sosial, langkah-langkah dalam memasarkan produk menggunakan teknologi
modern salah satu contohnya dengan menggunakan aplikasi, keuntungan dalam menjual
JIWAKERTA: Jurnal Ilmiah Wawasan Kuliah Kerja Nyata Volume: 2, Nomor 1, 2021 7 of 11

produk secara online, serta feedback dari pelaku usaha yaitu berupa masukan untuk
perbaikan kegiatan pelatihan apabila dilakukan kembali nanti pada periode selanjutnya.

Hasil dan Pembahasan


Pemasaran digital adalah pemasaran dimana pesan dikirim menggunakan media
yang tergantung pada tranmisi digital. Pemasaran digital bukan tentang memahami
teknologi yang mendasarinya, melainkan tentang memahami orang, bagaimana mereka
menggunakan teknologi itu, dan bagaimana memanfaatkan teknologi untuk terlibat
dengan mereka secara lebih efektif, dan harus lebih didorong oleh kualitas komunikasi
daripada kuantitasnya. Keuntungan dari digital marketing menggunakan internet yaitu
lebih mudah, lebih murah atau lebih cepat untuk berkomunikasi (dalam Islami dan Fitria,
2019). Menurut Kurniawan dan Asharudin (dalam Susanti, 2020) tidak semua UMKM di
Indonesia mampu mengubah pola pemasaran mereka kedalam pemasaran digital. Faktor
pendidikan yang rendah dan kurangnya pengetahuan tentang internet, pengembangan
dan teknologi adalah alasan belum optimalnya penggunaan pemasaran digital pada
UMKM. Oleh karena itu, sangat penting diberikannya pengetahuan dan keterampilan
pada pelaku usaha untuk mengembangkan strategi pemasarannya sehingga dapat
mengikuti perkembangan di era digital.
Digital marketing terdapat delapan dimensi pemasaran dari sisi promosi diantaranya
yaitu Website, Optimasi Mesin Pencari (SEO), perilklanan berbasis klik pencarian
berbayar (PPC advertisting), pemasaran afilasi dan kemitraan staregis, hubungan
masyarakat online (online PR), jejaring sosial (sosial network), dan E-mail Pemasaran (e-mail
marketing), dan manajemen hubungan konsumen (costumer relationship management)
(As’arie dkk, 2016). Kegiatan sosialisasi dan pelatihan yang dilakukan oleh kelompok
KKN45 ialah berfokus pada pelatihan digital marketing dalam lingkup jejaring sosial (sosial
network).
Kegiatan pelatihan digital marketing pada dasarnya dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan dan keterampilan pelaku usaha khususnya di Desa Sumber Tengah,
Bondowoso. Kegiatan pelatihan ini di ikuti oleh beberapa pelaku usaha. Kegiatan yang
diberikan ada tiga tahapan yaitu di awali dengan kegiatan sosialisasi kemudian pada
tahap berikutnya dilanjutnya dengan pelatihan. kegiatan sosialisasi dilakukan sebagai
bentuk usaha memberikan pengetahuan awal mengenai digital marketing. Setelah peserta
mendapatkan pengetahuan awal, selanjutnya sebagai praktek dan penerapan apa yang
dipelajari sebelumnya, dilakukan pelatihan digital marketing untuk pembelajaran. Aplikasi
penjualan yang diberikan dalam pelatihan memudahkan untuk pemasaran, salah satunya
adalah aplikasi Shoope. Pelatihan digital marketing ini diberikan untuk meningkatkan
pemahaman dan pengetahuan serta keterampilan dalam mengembangkan strategi
pemasaran berbasis teknologi untuk meningkatkan omset penjualan dan pemasarannya
juga dapat terjangkau lebih luas serta dapat menjangkau lebih banyak konsumen.
Hasil pelatihan menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan dan
keterampilan para pemilik UMKM di Desa Sumber Tengah, Kecamatan Binakal,
Kabupaten Bondowoso. Hal ini ditunjukkan melalui hasil pre-test dan post-test yang telah
diberikan pada saat pelaksanaan kegiatan pelatihan digital marketing. Selain itu efektivitas
pelatihan juga ditunjukkan melalui masukan yang positif dari peserta yang mana dari
peserta pelatihan mengatakan bahwa kegiatan ini sangat membantu untuk
JIWAKERTA: Jurnal Ilmiah Wawasan Kuliah Kerja Nyata Volume: 2, Nomor 1, 2021 8 of 11

mengembangkan usahanya, karena usaha yang telah berjalan sebelumnya masih


menggunakan teknik pemasaran secara tradisional, setelah mengikuti kegiatan ini peserta
menjadi tau bahwa pada saat ini teknik penjualan sudah bisa dilakukan secara modern.
Peserta juga mengatakan bahwa dengan kegiatan pelatihan ini mendapatkan ilmu baru
untuk memanfaatkan teknlogi modern yang mereka punya. Selain itu dilihat dari
keantusiasan peserta untuk menyimak ketika pelaksana kegiatan memberikan prosedur
penggunaan aplikasi shoope dalam melakukan penjualan karena peserta sebelumnya
belum mengetahui mengenai aplikasi penjualan yang dipakai pada saat ini sebagai
alternatif pemasaran dalam lingkup luas. Selain masukan positif dari peserta, terdapat
kendala pada saat kegiatan diantaranya ada peserta yang kurang paham dalam
menggunakan gadget sehingga di awal sulit untuk memahami dan sulit mencoba
mengoperasikan aplikasi tersebut. Berdasarkan hasil literatur mengemukakan bahwa
strategi berbasis digital marketing perlu diterapkan pada era digitalisasi agar dapat
mencapai tujuan dengan cara yang lebih cepat dan tepat (Ascharisa, 2018). UMKM yang
memiliki akses online, terlibat di media sosial, dan mengembangkan kemampuan e-
commercenya akan berpeluang menikmati keuntungan bisnis yang signifikan baik dari segi
pendapatan, kesempatan kerja, inovasi, dan daya saing (Aditya, 2015).
Berdasarkan hasil pre-test dan post-test yang telah dilakukan menunjukkan terjadinya
peningkatan pemahaman peserta pelatihan. Peserta yang awalnya belum paham
mengenai pemasaran secara online dan cara serta aplikasi yang dapat digunakan untuk
berjualan, pelaku usaha menjadi paham dan mengetahui cara memanfaatkan teknologi
modern untuk sarana pemasaran secara digital, serta mengetahui aplikasi yang dapat
digunakan juga sebagai sarana pemasaran.
Berdasarkan hasil perhitungan pre-test dan post-test menggunakan uji paired sample
t-test. Uji paired sampel t-test adalah uji beda dimana sampel saling berpasangan. Tujuan
dari pengujian ini adalah untuk menguji perbedaan rata-rata antara sampel-sampel yang
berpasangan yaitu rata-rata nilai hasil pengetesan pada peserta sebelum dan sesudah
dilakukannya pelatihan digital marketing. Dalam hipotesis ini perhitungan berdasarkan
pada hari dilakukannya pelatihan digital marketing. Berdasarkan perhitungan dengan
program statistik SPSS for Windows diperoleh hasil sebagai berikut:

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

PRE-TEST 3,40 5 1,140 ,510


Pair 1
POST-TEST 5,80 5 ,837 ,374

Berdasarkan hasil uji paired sampel t-test di atas, diketahui bahwa perbandingan
rata-rata hasil pre-test dan post-test pada pelaksanaan pelatihan menunjukkan nilai
perhitungan sebelum diberikan edukasi (Pre-test) sebesar 3,40, dengan standart deviasi
1,140. Setelah diberikan edukasi dan pelatihan terdapat peningkatan pengetahuan yang
dapat dilihat dengan nilai rata-rata Post-test sebesar 5,80 dengan standart deviasi sebesar
0,837 dari 5 peserta. Hasil analisa menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil rata-rata
JIWAKERTA: Jurnal Ilmiah Wawasan Kuliah Kerja Nyata Volume: 2, Nomor 1, 2021 9 of 11

antara pre-test dan post-test. Selanjutnya untuk membuktikan apakah perbedaan tersebut
benar-benar signifikan atau tidak, maka perlu di analisis pada tabel dibawah ini.

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-


tailed)

Mean Std. Std. Error 95% Confidence Interval


Deviation Mean of the Difference

Lower Upper

Pair Pretest - -2,300 1,160 ,367 -3,129 -1,471 -6,273 9 ,000


1 Postest

Berdasarkan hasil analisa di atas ditemukan bahwa nilai sig(2-tailed) sebesar 0,000
atau kurang dari (0,05) yang artinya bahwa hasil pre-test dan post-test memiliki
perbedaan yang signifikan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sosialisasi dan pelatihan
digital marketing kepada para pelaku usaha di Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakal,
Kabupaten Bondowoso berhasil dalam menambah pengetahuan dan keteramplan para
pelaku usaha.
Selain hasil yang dipaparkan diatas, pelaksana kegiatan pelatihan ini juga melakukan
wawancara kepada peserta untuk mengetahui feedback baik pesan maupun kesannnya
terkait kegiatan yang telah dilakukan. Hampir sebagaian besar jawaban yang diberikan
peserta menyatakan bahwa dengan adanya pelatihan ini mitra mengetahui dan paham
mengenai kegunaan jejaring sosial dalam strategi pemasaran berbasis teknologi, sehingga
mitra dapat mengembangkan pemasarannnya dari cara tradisional atau yang sudah biasa
dilakukan sebelumnya menjadi pemasaran berbasis teknologi modern.

Gambar 1. Kegaiatan Sosialisasi dan Pelatihan

Simpulan
Berdasarkan kegiatan pelatihan yang diberikan kepada mitra yang telah
dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa kegiatan sosialisasi dan pelatihan kepada
pemilik UMKM Desa Sumber Tengah, Bondowoso mendapat respon yang baik. hal ini
JIWAKERTA: Jurnal Ilmiah Wawasan Kuliah Kerja Nyata Volume: 2, Nomor 1, 2021 10 of 11

dibuktikan dengan partisipasi aktif mitra dalam mengikuti pelatihan dan


pendampingan yang diberikan, serta mitra berpartisipasi dalam penyediaan tempat
pelatihan, mitra mendapatkan manfaat dari kegiatan pelatihan ini dalam upaya
pengembangan pemasaran berbasis teknologi seperti mendapat pengetahuan serta
pemahaman dan keterampilan dalam promosi pemasaran ataupun strategi
pemasarannya, dan danya peningkatan pemahaman dari mitra mengenai digital
marketing yang di buktikan dengan analisis perbedaan dari pre-test dan post-test.

Ucapan Terima Kasih

Ucapan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah berperan dalam
kegiatan pelatihan digital marketing dalam upaya pengembangan pemasaran berbasis
teknologi pada UMKM di Desa Sumber Tengah, Bondowoso. Sehingga kegiatan ini
terlaksana dengan baik dan dapat dituangkan kedalam bentuk tulisan serta dapat di
publikasi.

Daftar Pustaka

Aditya, M. (2015). Strategi Digital Marketing dan Implikasinya Pada Keunggulan Bersaing
UMK di Indonesia. In Seminar Nasional Keuangan Dan Bisnis IV, (April 2015),
327–337.

Ascharisa, M. A. (2018). Digital Marketing Sebagai Strategi Komunikasi. Jurnal Riset


Komunikasi, 1, 147–157.

As’arie dkk. (2016). Peran Digital Marketing Dan Harga Kompetitif Terhadap Keputusan
Berlangganan Indihome. Journal of Management and Business Vol.1, No.1

Alford, P & Page, S.J. (2015). Marketing technology for adoption by small business. The
Service Industries Journal. Vol. 35, Nos. 11–12, 655–669

Cant, M.C & Wiid, J.A. (2016). The use of traditional marketing tools by SMEs in an
emerging economy: a South African perspective. Problems and Perspectives in
Management, Volume 14, Issue 1.

Islami dan Fitria. (2019). Pelatihan Strategi Digital Marketing Untuk Meningkatkan
Kemampuan Softskill Dan Hardskill Bidang Keahlian Pemasaran Pada Siswa
Jurusan Pemasaran Smk Nuris Hidayat Desa Curahnongko, Kec. Tempurejo Kab.
Jember. Vol 13, No 2.

Kurniawan, A & Asharudin, M. (2018). Small and Medium Enterprises (SMEs) Face Digital
Marketing. Muhammadiyah International Journal of Economics and Business.
Volume 1, Number 2.

Permana, S.H. (2017). Strategi Peningkatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di
Indonesia. Aspirasi Vol. 8 No. 1.
JIWAKERTA: Jurnal Ilmiah Wawasan Kuliah Kerja Nyata Volume: 2, Nomor 1, 2021 11 of 11

Setiawati, I & Widyartati, P. (2017). Pengaruh Strategi Pemasaran Online Terhadap


Peningkatan Laba UMKM. Seminar Nasional dan Call for Paper 2017 Strategi
Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Publikasi Jurnal Ilmiah dalam
Menyikapi Permenristekdikti RI No.20.

Susanti Elisa. (2020). Pelatihan Digital Marketing Dalam Upaya Pengembangan Usaha
Berbasis Teknologi Pada Umkm Di Desa Sayang Kecamatan Jatinangor. Vol.1,
No.2.

Taiminen, H.M & Karjaluoto, H. (2014). The usage of digital marketing channels in SMEs.
Journal of Small Business and Enterprise Development Vol. 22 No. 4, 2015 pp. 633-
651

Anda mungkin juga menyukai