Disusun oleh :
Kelompok 1
Ginjal adalah organ vital. Fungsinya mengeluarkan limbah dan cairan berlebih dari
darah (Mardhatillah, 2020). Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai penurunan fungsi
ginjal yang ditandai dengan laju filtrasi glomerulus (LFG) < 60 ml/min/1,73 m 2 yang
terjadi selama lebih dari 3 bulan atau adanya penanda kerusakan ginjal yang dapat
dilihat melalui albuminuria, adanya abnormalitas sedimen urin, ketidaknormalan
elektrolit, terdeteksinya abnormalitas ginjal secara histologi maupun pencitraan
(imaging) (Mahesvara, 2020). Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan salah satu penyebab
kematian di dunia yang cukup tinggi prevalensinya. GGK stadium stadium akhir yang
ditandai dengan laju filtrasi ginjal sebesar <15 mL/min/ 1.73 m², kondisi ini sangat serius
sebab dapat membuat kualitas hidup pasien menurun drastis (Ariyanto, 2018).
Penyebab dari GGK stadium akhir ini diawali dengan kerusakan ginjal yang
memburuk selama lebih dari beberapa tahun hingga menimbulkan kerusakan yang permanen
pada fungsi ginjal. Hal ini biasanya di sebabkan oleh beberapa penyakit seperti DM,
hipertensi, zat toksik, dan obstruksi pada saluran kemih. Banyak pasien yang tidak
menampakkan gejala saat stadium awal kerusakan ginjal. Mereka mulai menyadari gejalanya
saat ginjal tidak mampu menyaring darah secara efisien. Hal ini membuat limbah, cairan, dan
elektrolit dengan kadar yang tinggi menumpuk di dalam tubuh. Kondisi yang semakin
memburuk pada stadium akhir ini mengakibatkan gangguan pada organ jantung (sekresi
kalium menurun), retensi Na+ & H2O, serta penuruanan HCO3- yang mengakibatkan pasien
mengalami sesak nafas dan mengalami penurunan kesadaran (Ariyanto, 2018).
Penderita GGK stadium akhir terapi hemodialisis merupakan salah satu pilihan utama
yang sering digunakan. Pasien gagal ginjal dengan stadium akhir perlu menjalani dialisis
rutin, tindakan ini dilakukan karena untuk mengambil alih fungsi ginjal yang sudah tidak bisa
berfungi dengan baik. Prosedur lain yang lebih baik daripada dialisis adalah dengan
melakukan transplatasi ginjal, namun mendapat donor ginjal bukanlah hal yang mudah.
Banyak dari penderita yang mengalami GGK stadium akhir ini berujung dengan kematian
(Mahesvara, 2020). Memahami kondisi pasien yang menderita gagal ginjal terminal atau
gagal ginjal di stadium ditambah dengan kondisi pasien yang semakin memburuk perawat
juga harus memiliki rasa empati di dalamnya. Hal yang bisa dilakukan dengan memberikan
penjelasan kepada pasien dan pihak keluarga terkait kondisi pasien, memberikan motivasi
kepada pasien, serta membantu pasien mempersiapkan diri menjelang ajal dengan kondisi
yang khusnul khotimah. Langkah awal yang perlu dilakukan oleh perawat dalam memberikan
pendampingan pasien dalam menjelang ajal adalah memberikan pengertian kepada keluarga
dan pasien bahwa semua orang pasti akan meninggal, membimbing pasien untuk membaca 2
kalimat syahadat.
Daftar Pustaka
Ariyanto., dkk. (2018). Beberapa Faktor Risiko Kejadian Penyakit Ginjal Kronik (PGK)
Stadium V . Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas. No. 3. Vol 1 – 6.
Mahesvara, I., dkk. (2020). Prevalensi Penyakit Ginjal Kronik Stadium 5 Yang Menjalani
Hemodialisis Di Rsud Badung Periode Tahun 2017-2018. Jurnal Medika
Udayana. doi:10.24843.MU.2020.V9.i7.P05
Mardhatillah., dkk. (2020). Ketahanan Hidup Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani
Hemodialisis Di Rsup Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. JKMM. Vol. 3 No. 1.
ISSN: 2599-1167.
PATHWAY
Hidronefrosis
GFR turun
Cardiac output
Ketidakseimbangan Hiperventilasi Gangguan Kelebihan
menurun
nutrisi kurang dari pertukaran volume
kebutuhan tubuh gas cairan
Suplai O2 ke otak
Suplai O2 ke otak
menurun
Syncope
(kehilangan kesadaran)