Anda di halaman 1dari 25

ONLINE MARKETING UMKM KRUPUK SEBLAK DI DESA PURWODADI

KEC. BARAT, KAB. MAGETAN

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program
Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh :

GALUH HAPSARI RAHAYU

A210180005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi internet merupakan tanda bahwa telah memasuki era
Revolusi Industri 4.0 (tranformasi aspek produksi dari industry lewat peleburan
teknologi digital dan internet dengan industry konvensional), Dengan adanya
internet, siapapun dapat mengakses informasi dengan mudah, terlepas dari lokasi
atau waktu. Internet tidak hanya digunakan sebagai sarana untuk tetap up – to –
date (informasi terbaru) dan berinteraksi secara virtual (Online) antara orang satu
dengan orang lain. Namun, bisa juga dijadikan sebagai tempat untuk membeli
produk yang diinginkan tanpa harus membelinya langsung dari toko (Shop
Online). Kemudahan yang diberikan oleh internet pada akhirnya menyebabkan
peningkatan pengguna internet. Lonjakan pengguna internet ini merupakan
peluang baru bagi UMKM karena merupakan cara yang tepat untuk menjual
produknya (Risdiana, 2020:10).
Keberadaan internet telah mengubah aturan dasar pemasaran tradisional
(Pemasaran Model Lama) menjadi pemasaran online. Pemasaran online sendiri
adalah kunci utama keberhasilan bisnis atau Usaha apa pun. Dengan menerapkan
pemasaran online UMKM akan dapat melacak perilaku pelanggan secara real time
(Waktu Sebenarnya) dan melihat produk baru diluncurkan atau dikeluarkan
melalui Internet dalam hal jangkauan, keterlibatan, dan konversi atau perubahan
dari system satu ke system yang lainya. Untuk membantu UMKM lebih
memahami kebutuhan dan kemauan pelanggan secara siknifikan. (Kaur, 2017:72-
73).
Pada kenyataannya masih banyak UMKM yang belum memanfaatkan online
marketing sebagai salah satu cara untuk mempromosikan produknya. Sebagian
besar UMKM menjual produknya secara sukarela, tidak langsung, fleksibel, dan
tidak berubah. Hal ini menyebabkan UMKM gagal bahkan tidak mampu bersaing
dengan pasar lainya (Saraswati, 2019:98).
Selain itu, UMKM belum mampu memahami komunikasi pemasaran berbasis
teknologi informasi (IPTEK) yang baik dan benar. Sebaliknya, kehadiran Internet
mengubah pemasaran UMKM dengan Costumer, hubungan dengan pelanggan,
akses ke pasar yang cepat dan lebih luas, serta berkolaborasi dengan UMKM lain,
kolaborasi produk dengan pelanggan, dan peluang untuk meningkatkan efisiensi
internal (dari dalam) UMKM (Alford dan Page, 2015:655).
Ketidaktahuan pelaku UMKM terhadap konsep online marketing ini sekitar
8% atau 3,79 juta dari 59,2 juta penduduk Indonesia yang menggunakan tempat
menjalankan online (platform) untuk memasarkan produknya menggunakan media
social sebagai alat pemasaran UMKM. Produknya yang sangat besar ini
menunjukkan bahwa implementasi pemasaran online marketing kemungkinan
akan berkembang lebih lanjut dan pesat.
Untuk menerapkan pemasaran online marketing, pelaku UMKM harus terlebih
dahulu memahami konsep pemasaran online Marketing itu sendiri. Bagi para
pelaku UMKM kedepannya agar menerapkan pemasaran Online Marketing
dengan benar dan sukses. Kegiatan pemasaran yang tepat harus didukung oleh
efektivitas periklanan yang baik, Efektivitas periklanan meluas tidak hanya pada
pembelian barang, tetapi juga pada aspek psikologis dan kognitifnya, karena
kesadaran dan niat memainkan peran penting dalam keputusan pembelian pada
suatu produk yang akan di beli (Wibowo dan Haryokusumo, 2020:199).
Hal ini memungkinkan untuk membangun branding atau produk UMKM yang
tidak asing lagi bagi masyarakat luas dan mungkin sudah tersebar diseluruh dunia
atau global (Jain, 2015:2). Mulailah dengan memberikan sosialisasi (penjelasan)
dan pelatihan terkait pemasaran online marketing. Dengan memberikan pelatihan
tersebut, para pelaku UMKM dapat memahami pentingnya pemasaran serta
mampu meningkatkan pengaruh mereka dalam UMKM dan tetap kompetitif.
UMKM dapat menggunakan layanan bisnis Google seperti peta dan pencarian
(Maps). Untuk membantu pelanggan menemukan lokasi atau denah tempat usaha
UMKM (Naimah, Wardhana, Haryanto, dan Pebriyanto, 2020:2). Selain itu, para
pelaku UMKM juga dapat menggunakan media sosial seperti Facebook,
Instagram, Twitter, situs web, Youtube, Tiktok, dan lainnya untuk menjangkau
wilayah dan pelanggan yang lebih luas dengan biaya minimal dan tanpa batasan
waktu (Hendrawan, Sucahyowati, Cahyandi, Indriyani, dan Rayendra, 2019:51).
Media sosial memungkinkan UMKM untuk membangun hubungan jangka panjang
antara pemangku kepentingan dengan pelanggan mereka melalui komunitas online
dan memungkinkan UMKM untuk melacak dan mempelajari perilaku mereka atau
hasil produksi (Cox, 2012:2). Aplikasi media sosial yang dapat dipakai seperti
Facebook, Instagram, Twitter, situs web, Youtube, Tiktok, dan lainnya. Semua
jenis media sosial yang digunakan oleh para pemangku kepentingan UMKM dapat
memberikan kesempatan untuk memperkenalkan usaha UMKM itu sendiri atau
produknya kepada masyarakat luas. Selain itu, pemasaran online Marketing
memiliki implikasi penting untuk aspek perilaku konsumen, kesadaran produk,
pengumpulan informasi, opini, perilaku pembelian, komunikasi, dan evaluasi
sebelum pembelian produk. Semua aspek yang berbeda ini ditujukan untuk
memperkuat daya saing perusahaan yang sehat dan pada akhirnya mengarah pada
peningkatan penjualan (Peningkatan Laba) (Bang dan Hell, 2015:1).
Gambar 1.1 di bawah ini menggambarkan bahwa di Indonesia dengan jumlah
penduduk 255,5 juta sekian pada tahun 2015 data mencapai 72 juta dari pengguna
perangkat seluler, di mana 62 juta di antaranya menggunakan perangkat seluler
untuk komunikasi dan akun media. Karena jumlah penduduk yang sangat besar,
para pelaku bisnis perlu memanfaatkannya dengan baik untuk mempromosikan
bisnisnya melalui media sosial sehingga konsumen dapat mengetahui tentang
produk yang dijual oleh pemilik UMKM.
Gambar 1.1 : Perangkat Digital di Indonesia (Sumber : id.techasia.com, 2015)

Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui


pengaruh online marketing terhadap penjualan, strategi pemasaran, dan kendala
dalam penerapan online marketing pada pelaku UMKM.
B. Identifikasi Masalah
Dengan latar belakang ini, jumlah pengguna sosial media di Indonesia saat ini
sangat luar biasa banyak sehingga dalam pelaku UMKM untuk menawarkan
peluang pemasaran produk dan layanan yang dioperasikan oleh Usaha Mikro Kecil
dan Menengah, yang dikenal sebagai strategi pemasaran online marketing.
C. Pembatasan Masalah
Tujuan pembatasan masalah ini adalah untuk fokus menghindari kesalahan
agar daerah penelitian tidak menyimpang dari masalah utama dan mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Berdasarkan identifikasi masalah, peneliti hanya akan fokus
pada dampak pemasaran online marketing terhadap penjualan, strategi pemasaran
online marketing, dan hambatan ketika menerapkan pemasaran online marketing
pada UMKM Kurupuk Seblak di Desa Purwodadi Kecamatan Barat, kabupaten
Mangetan.
D. Rumusan Masalah
1. Apakah pengaruh online marketing terhadap penjualan pelaku UMKM ?
2. Bagaimanakah strategi pemasaran yang digunakan oleh pelaku UMKM dalam
menerapkan online marketing ?
3. Apa kendala pelaku UMKM dalam menerapkan online marketing ?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh online marketing terhadap penjualan pelaku
UMKM.
2. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang digunakan oleh pelaku UMKM
dalam menerapkan online marketing.
3. Untuk mengetahui kendala pelaku UMKM dalam menerapkan online
marketing.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam memberikan
pengetahuan dan menambah wawasan atau pengetahuan di bidang yang
berkaitan dengan penelitian sejenis.
b. Hasil penelitian ini diharapkan bisa berkontribusi sebagai literature
pertimbangan dalam penyusunan penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat memberikan peluang untuk menambah
wawasan Berfikir, dan dapat memperluas pengetahuan, baik
pengetahuan teori Maupun praktek.
Didalam teori berarti memperoleh pemahaman dan Penghayatan
yang diperoleh pada saat mengikuti perkuliahan. Didalam Praktek,
diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam hal teknologi Sistem
informasi. Selain itu penelitian ini digunakan sebagai bahan Penulisan
skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk menempuh Ujian
Sarjana Stata (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
b. Bagi Pelaku UMKM
Dapat memberikan penjelasan dan pemahaman lebih akan manfaat
Online Marketing dan dapat menunjang kinerja pelaku UMKM (Usaha
Mikro Kecil dan Menengah) di Kabupaten Boyolali.
c. Bagi Lembaga
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan infomasi atau referensi
yang bermanfaat dan masukan sesuai kebutuhan di lingkungan civitas
akademika.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Relevan
Penelitian relevan merupakan syarat yang mutlak dalam sebuah penelitian
ilmiah yang berguna sebagai pendukung permasalahan dalam sebuah penelitian.
Dengan adanya penelitian relevan akan memberikan penegasan tentang posisi
penelitian sebagai pendukung teori yang nantinya akan membantu dalam
menyusun konsep penelitian. Penelitian relevan yang sesuai dengan penelitian ini
disajikan dalam tabel 2.1 sebagai berikut:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan


No Nama Peneliti Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
1 Pergiwati situs e-commerce Online marketing situs e-commerce
pada tahun sangat efektif bagi memberikan
2013 yang penjual dan efektifitas pada
berjudul meningkat penjulan.
“Efektifitas pendapatan dari
Situs E- penjualan tersebut.
commerce
bagi Penjual”
2. Christian Kinerja UMKM Online marketing Menggunakan situs
Robert yang menggunakan E-commerce
Oktaviuanus e-commerce experience.
dan Akhir meningkatkan aspek
Matua pengoperasian dan
Harahap pada aspek pemasaran
tahun 2013
yang berjudul
“Analisis
dampak
penggunaan
E-commerce
pada aspek
pemasaran
dan operasi
terhadap
kinerja usaha
mikro kecil
menengah di
indonesia”
3. Swasta media sosial Online marketing Dengan
Priambada meningkatkan menggunakan
pada penjualan atau media social lebih
tahun 2015 pendapatan pada cepat mendapatkan
yang berjudul UKM pembeli dan
“Manfaat penjulan akan
Penggunaan meningkat pesat
Media Sosial pada UKM
Pada
Menurut Tabel 2. 1 Secara umum aspek keempat penelitian terdahulu hanya
membahas dampak Digital Marketing pada penjualan serta pemasaran online
marketing saja. Penjualan yang diartikan ialah pemakaian media internet sebagai
Digital Marketing dimana pelaku usaha bisa mempromosikan dan menjual produknya
dengan memakai sarana internet ataupun disebut dengan Digital Marketing yang
difungsikan secara maksimal dalam pencapaian strategi pemasaran produknya.
Perbandingan penelitian peneliti akan fokus pada satu hal ialah pengaruh online
marketing kepada pemasaran, strategi penjualan, serta hambatan dalam pelaksanaan
online marketing pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah dengan memanfaatkan
Online Marketing. Fokus ini dilakukan supaya permasalahan yang ditelaah lebih luas
serta terjabarkan dengan maksimal.
B. Kajian Teori
1. Online Marketing
1.1. Pengertian Online Marketing
Bagi Kotler saluran online ( E– marketing) merupakan saluran yang
bisa dijangkau seorang lewat komputer serta modem (alat untuk
menkoneksikan ke internet). Modem disambungkan ke komputer dengan
jalur USB kabel maka Komputer akan menjangkau beraneka ragam
layanan data online (Kotler, 2008). Brenda Kienan menjelaskan jika E–
marketing adalah menerapkan bidang usaha online yang bentuknya sangat
jelas dan mampu menjual produk pada pelanggan secara online.
Sederhananya mampu membuat dan mengatur serta meluaskan hubungan
komersial secara online (Kienan, 2001). Oleh sebab itu, guna mendukung
statment diatas sehingga Goldman Sach beranggapan kalau bentuk layanan
bisnis online ( E– marketing) dibagi atas 6 tipe, antara lain (Ustadiyanto,
2000):
a. Connectivity (Konektivitas)
Bisnis yang berbasis layanan akses internet kepada pelanggannya.
b. Context (Konteks)
Bisnis yang memberikan layanan dengan berupa informasi dan
hiburan.
c. Content (isi)
Bisnis yang memberikan layanan dengan basis berupa teks atau
gambar sebagai inti bisnisnya.
d. Communication (Komunikasi)
Layanan komunikasi berbasis internet dengan menggunakan media
interaktif.
e. Community (Masyarakat)
Bisnis yang membngun komunitas digital dengan media massage,
board, web chat, maupun penyedia web mail
f. Commerce (Perdagangan)
Model bisnis yang melakukan aktivitas bisnis berbasis internet.
Dari penjelasan yang didapat perihal E – marketing, hingga penulis
dapat merumuskan bahwa Penjualan lewat media online ataupun ( E–
marketing) ini adalah sesuatu cara penjualan melalui internet, dimana
dengan E – marketing pelanggan bisa mendapatkan data perihal produk,
melaksanakan bisnis jual– beli dengan penjual serta mengiklankan produk
yang sudah dikonsumsi oleh pelanggan bahkan ikut mempromosi pedagang
atau perusahaan yang produknya telah dibeli oleh kosumen kepada
konsumen lainnya.
1.2. Manfaat dalam Melakukan Transaksi Online (E – marketing) Philip
Kotler (1998) mengatakan dalam melaksanakan bisnis online marketing
hingga ada sebagian manfaat yang diterima oleh konsumen ataupun
pelanggan. Tiga manfaat penting untuk para konsumen dalam layanan
penjualan online (E–marketing) antara lain :
a. Kemudahan
Para pelanggan bisa memesan produk 24 jam satu hari dimanapun
mereka berada dan kapanpun itu. Mereka tidak harus pergi berkendara
sampai menempuh ber jam – jam, mencari tempat parker yang sulit,
serta berjalan melintasi gang yang sangat jauh untuk mencari serta
mengecek benda – benda terlebih dahulu.
b. Informasi
Para pelanggan bisa mendapatkan berbagai informasi yang
komparatif dan terbaru tetang perusahaan, produk, serta kompetitor
tanpa meninggalkan kantor ataupun rumah mereka.
c. Perbincangan yang lebih sedikit
Para pelanggan tidak perlu menghadapai ataupun melayani bujukan
serta aspek – aspek emosional, mereka juga tidak perlu menunggu
dalam antrean untuk membayar belanjaanya.
1.3. Hambatan dalam Melakukan Transaksi Online (E – marketing)
a. Gangguan
Banyak pelanggan merasa terhambat dengan kenaikan jumlah
pemasaran yang agresif / melonjak tinggi. Sehingga, Mereka tidak
menyukai promosi yang sangat keras serta memforsir, dan yang sangat
mengganggu yaitu telepon disaat makan malam ataupun tengah malam,
penelpon yang kurang berpengalaman serta telepon yang
terkomputerisasi yang dilakukan oleh pemutar pesan rekaman otomatis
yang sangat menganggu.
b. Ketidakadilan
Sebagian pemasar mengutip profit (keuntungan) dari konsumen
yang impulsif ataupun yang kurang terbaru, pengakuan harga yang
besar – besaran, batas waktu, serta keringanan pembelian yang tidak
ada tandingnya untuk merangkul konsumen yang mempunyai tingkatan
pemasaran yang kecil.
c. Penipuan dan kecurangan
Pemasar melebih – lebihkan ukuran produk, Pengakuan
kemampuan ataupun “harga satuan” yang sedang gempar serta
ketidakjujuran dalam bisnis seperti pada saat barang telah dibayar
konsumen tetapi barang itu tidak dikirim ke pembeli.
d. Pelanggaran privasi
Pelanggaran pribadi ialah permasalahan kebijakan publik susah
dihadapi industri pemasar langsung. Banyak kritik kuatir kalau pemasar
ketahui terlalu banyak tentang kehidupan pelanggan serta kalau mereka
memanfaatkan pengetahuan ini untuk mengutip profit (keuntungan)
dengan cara tidak seimbang atas pelanggan.
2. UMKM ( Usaha Mikro Kecil dan Menengah )
2.1. Pengertian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
Menurut Undang – Undang No. 20 Tahun 2008, dalam perekonomian
Indonesia UMKM ialah kelompok usaha yang mempunyai jumlah yang
sangat besar serta teruji kuat kepada berbagai macam goncangan krisis
ekonomi. standar usaha yang tercantum dalam UMKM sudah diatur dalam
pelindung hukum. Kriteria usaha yang termasuk dalam UMKM telah diatur
dalam perlindungan hukum. Menurut Undang – Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah bahwa sesuai dengan amanat Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor XVI / MPR – RI /
1998 tentang politik ekonomi dalam bagan demokrasi ekonomi, UMKM
butuh diberdayakan sebagai bagian integral (tentu) ekonomi masyarakat
yang memiliki peran, kedudukan, serta kemampuan penting guna
menciptakan bentuk perekonomian nasional yang makin seimbang,
bertumbuh, serta berkeadilan.
Pemberdayan UMKM sebagai halnya yang diartikan diatas perlu
diselenggarakan secara global, maksimal, serta berkelanjutan melalui
pengembangan iklim yang mendukung, pemberian peluang berusaha,
dorongan, perlindungan, serta pengembangan usaha seluas – luasnya, maka
dapat meningkatkan kedudukan, peran, serta kemampuan UMKM dalam
menciptakan perkembangan ekonomi, pemerataan serta kenaikan
pendapatan masyarakat, penciptaan lapangan kerja, serta pengentasan
kemiskinan.
Menurut Undang – Undang No.20 tahun 2008 pasal 1 tentang Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah, maka yang dimaksud dengan usaha Mikro,
Kecil dan Menengah yang dikutip dari Bank Indonesia yaitu:
a. Usaha Mikro merupakan usaha produktif milik orang perorangan
ataupun instansi usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha
Mikro sebagai halnya diatur dalam Undang – Undang ini.
b. Usaha Kecil merupakan usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dicoba oleh orang perorangan ataupun badan usaha
yang bukan menggambarkan anak perusahaan ataupun bukan agen
industri yang dipunyai, dipahami, ataupun jadi bagian baik
langsung ataupun tidak langsung dari Usaha Menengah ataupun
Usaha Besar yang penuhi kriteria Usaha Kecil sebagai halnya yang
diartikan dalam Undang – Undang ini.
c. Usaha Menengah merupakan usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh perorangan ataupun badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan ataupun agen industri yang
dipunyai, dipahami, ataupun jadi bagian baik langsung ataupun
tidak langsung dengan Usaha Kecil serta Usaha Besar dengan
jumlah kekayaan bersih ataupun hasil pemasaran begitu juga diatur
dalam Undang– Undang ini.
UMKM ialah aktivitas usaha yang mampu meluaskan lapangan kerja
serta memberikan pelayanan ekonomi dengan cara yang sangat besar pada
masyarakat, serta bisa berfungsi dalam cara pemerataan atau kenaikan
pendapatan masyarakat, menekan perkembangan ekonomi, serta berfungsi
dalam menciptakan kestabilan nasional. Tidak hanya itu, UMKM yakni
salah satu dasar penting ekonomi nasional yang wajib mendapatkan
peluang utama, dorongan, perlindungan serta pengembangan seluas –
luasnya selaku bentuk pihak yang jelas pada kelompok usaha ekonomi
masyarakat, tanpa melupakan peranan Usaha Besar serta Badan Usaha
Milik Negeri. Selaku upaya guna meningkatkan keahlian serta kedudukan
dan kelembagaan UMKM dalam perkonomian nasional, hingga
pemberdayaan itu butuh dilaksanakan oleh penguasa, penguasa wilayah,
dunia usaha, serta publik dengan cara global, sinergis, serta berkelanjutan.
2.2. Tujuan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
Pada Bab II Undang – Undang No 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UMKM). UMKM bermaksud meningkatkan serta
mengembangkan usahanya dalam kerangka menciptakan perekonomian
nasional dan bersumber pada kerakyatan ekonomi yang berkeadilan.
Sedangkan tujuan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) : (Undang – Undang No. 20 tahun 2008)
a. Menciptakan bentuk perekonomian nasional yang balance,
meningkat serta berkeadilan.
b. Meningkatkan serta mengembangkan keterampilan UMKM sebagai
upaya yang kuat serta mandiri.
c. Tingkatkan kedudukan UMKM dalam pembangunan wilayah,
invensi lapangan kegiatan, pemerataan pemasukan, perkembangan
ekonomi serta pengentasan kemiskinan.
2.3. Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
Pada Bab IV Undang – Undang No 20 tahun 2008 tentang kriteria dari
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
a. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:
1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha; atau
2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp
300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah)
b. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:
1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha; atau
2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp
300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp 2.500.000.0000,00 (dua milyar lima ratus
juta rupiah)
c. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:
1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp
2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh
milyar rupiah)
Yang diartikan dengan kekayaan bersih yakni hasil pemasukan
pendapatan keseluruhan angka kekayaan usaha (aset) dengan keseluruhan
nilai kewajiban, tidak terhitung tanah serta gedung tempat usaha.
Sebaliknya yang diartikan dengan hasil pemasaran tahunan merupakan
hasil pemasaran bersih (netto) yang berawal dari pemasaran benda serta
pelayanan usaha dalam satu tahun.
Sedangkan kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah berdasar
perkembangan, mengelompokkan UMKM dalam beberapa kriteria, yaitu:
(Arief Rahmana, 2008)
a. Livelihood Activities (Kegiatan Mata Pencaharian), merupakan
Usaha Kecil Menengah yang digunakan sebagai kesempatan kerja
untuk mencari nafkah yang lebih umum dikenal sebagai sektor
informal. Contohnya adalah pedagang kaki lima.
b. Micro Enterprise (Usaha Mikro), merupakan Usaha Kecil
Menengah yang memiliki sifat pengrajin tetapi belum memiliki
sifat kewirausahaan.
c. Small Dynamic Enterprise (Perusahaan Dinamis Kecil), merupakan
Usaha Kecil Menengah yang telah memiliki jiwa kewirausahaan
dan mampu menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor.
d. Fast Moving Enterprise (Perusahaan yang Bergerak Cepat),
merupakan Usaha Kecil Menengah yang telah memiliki jiwa
kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi Usaha
Besar (UB).
C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir ialah suatu alur yang dicoba peneliti dalam berpikir tentang
penelitiannya. Kerangka berfikir mendeskripsikan suatu argumentasi dalam
merumuskan suatu anggapan yang merupakan tanggapan yang bersifat sementara
kepada permasalahan yang diajukan ( Purwanto,2011).
Guna memperjelas mengenai arti serta tujuan dari penelitian secara utuh,
hingga perlu dijabarkan sesuatu rancangan berfikir dalam penelitian ini, alhasil
peneliti bisa menguraikan peran Online Marketing dalam pengembangan UMKM.
Dalam penelitian ini penulis mendiskipsikan teori serta uraian mengenai
Online Marketing guna mengiklankan usaha dan juga jasa pelayanan selaku awal
untuk memaparkan tujuan penelitian. Setelah itu penulis menganalisa hubungan
antara promosi menggunakan Online Marketing dalam menaikkan pemasaran
ataupun jasa pelayanan dalam melalui Media Sosial serta menganalisa akibat dari
strategi promosi menggunakan Online Marketing. Setelah itu penulis melihat serta
menganalisa apakah strategi promosi yang dilakukan itu memberikan akibat
kepada pengembangan usaha.
Berikut secara sistematis kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini dapat
digambarkan dalam bagan, yaitu:

Gambar 2.1
Kerangka Berpikir

UMKM Krupuk Seblak Di Desa Purwodadi Kec. Barat, Kab.


Magetan

Pengaruh Strategi Kendala

Online Marketing

Pengemabangan UMKM
yang lebih maju di era
digital dan berpendapatan
meningkat

Keterangan :
Analisis Online Marketing yang dilakukan UMKM Krupuk Seblak di Desa
Purwodadi dalam pengembangan usahanya digunakan untuk mengetahui sejauh
mana pengaruh online marketing dengan media sosial dalam usaha mikro dan
menengah dalam mengembangkan usaha rumahan atau home industri.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian


Jenis penelitian menggunakan penelitian kualitatif, penelitian kualitatif adalah
pengumpulan data, menyusun, menganalisa dan menginterpretasikan data yang
didapat kemudian melakukan penelitian sehingga menghasilkan kesimpulan yang
akurat (Burhan bungin, 2011).
Dengan menggunakan metode deskriptif, artinya melalui pendekatan ini dapat
memperoleh data yang berupa data tertulis maupun lisan dari informan yang
diamati. Tujuan penelitian ini untuk memberikan gambaran, mendeskripsikan, dan
mengungkapkan gambaran dengan melihat Online Marketing yang dilakukan
UMKM Krupuk Seblak di Desa Purwodadi
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di UMKM Krupuk Seblak Di Desa Purwodadi
Kec. Barat, Kab. Magetan.
2. Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Juli – Desember 2022.
Berdasarkan tabel 3.1 bentuk bar chart yang mendeskripsikan waktu
pelaksanaan penelitian ini sebagai berikut :
Tabel 3.1 : Waktu Penelitian
Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Juli Agustus September Oktober November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Konsultasi Judul

Konsultasi Mini Proposal

Mengerjakan Proposal Skripsi Bab I

Mengerjakan Proposal Skripsi Bab II

Mengerjakan Proposal Skripsi Bab III

Pelaksanaan Penelitian

C. Objek dan Subjek Penelitian


Objek penelitian adalah teks (tulisan). Menurut Lofland dan Lofland (dalam
Moleong, 2012, hlm. 157) sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah
kata – kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan
lain – lain. Sejalan dengan pendapat Lofland dan Lofland, Moleong juga
mengatakan jika kata – kata dan tindakan orang – orang yang diamati atau
diwawancarai merupakan sumber data utama, yang berupa catatan atau rekaman,
video dan foto atau film (Moleong, 2012, hlm. 157).
Objek dan Subjek penelitian ini adalah pelaku usaha kecil, menengah dan
mikro (UMKM) Krupuk Seblak Di Desa Purwodadi Kec. Barat, Kab. Magetan.
D. Data dan Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil dari sumber pertama di lapangan
(Burhan Bungin, 2015). Dalam penelitian ini penulis mendapatkan data primer
yang diperoleh berasal dari hasil wawancara terhadap subjek penelitian yaitu
dengan pemilik usaha UMKM di Krupuk Seblak Di Desa Purwodadi Kec.
Barat, Kab. Magetan. Bentuk data yang diambil yaitu data utama hanya bisa
didapatkan dari Interview sistematis. Metode wawancara ini dilakukan kepada
narasumber yang berbeda, terutama usaha kecil dan menengah, untuk
mendapatkan informasi dan data yang dibutuhkan.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua (Burhan
Bungin, 2015). Dalam penelitian ini penulis mendapatkan data sekunder dari
buku, jurnal, karya ilmiah maupun data pendukung lainnya.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan
menggunakan pancaindra sebagai alat bantu lainnya seperti mata, telinga,
penciuman, mulut dan kulit. Oleh karena itu, observasi adalah kemampuan
seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja panca indra
mata, telinga, penciuman, mulut dan kulit (Burhan Bungin, 2015). Teknik
observasi dilakukan untuk memperoleh data di lokasi penelitian yaitu
melakukan pengamatan dengan pancaindra yang dilakukan secara sengaja
mengenai tentang gambaran keadaan disekitar lokasi UMKM di Krupuk
Seblak Di Desa Purwodadi Kec. Barat, Kab. Magetan.
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei
melalui daftar pertanyaan yang diajukan secara lisan terhadap responden.
Wawancara atau interview merupakan metode pengumpulan data untuk
mendapatkan keterangan lisan melalui tanya jawab dan berhadapan langsung
kepada orang yang dapat memberikan keterangan secara jelas dan akurat
(Rosady Ruslan, 2008).
Teknik wawancara yang di gunakan oleh peneliti adalah teknik wawancara
berstruktur, dengan cara memberikan beberapa pertanyaan lisan kepada
pemilik usaha Krupuk Seblak Di Desa Purwodadi Kec. Barat, Kab. Magetan
dengan bahasa yang mudah mereka pahami yaitu memakai bahasa yang
mereka gunakan sehari – hari bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Wawancara dilakukan secara langsung face to face antara peneliti dengan
responden yakni pemilik usaha krupuk seblak. Metode wawancara ini
dilakukan kepada narasumber yang berbeda, terutama usaha kecil dan
menengah (UMKM), untuk mendapatkan informasi dan data yang dibutuhkan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi dapat digunakan untuk melengkapi penelitian, dalam
penelitian ini dokumentasi berupa gambar (foto), yang di dapat saat penelitian
dan yang memberikan informasi bagi proses penelitian awal hingga akhir.
F. Teknik Analisis Data
Menurut Pathhon, analisis data adalah proses mengatur urutan data,
mengorganisasikan kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Analisis
data adalah proses menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan di lapangan, dan bahan – bahan lain, sehingga lebih mudah
dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain atau ke public
(Sugiyono,2015).
Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis data. Aktivitas dalam analisis data yaitu data reduction (Reduksi data),
display data (Penyajian data), conclusion drawing/ verification (Gambaran
Kesimpulan) (Sugiyono,2010). Langkah – langkah analisis data lapangan yang
akan dilakukan, yaitu:
a. Data Reduction (Reduksi data)
Mereduksi data adalah merangkum, serta memilih hal – hal yang pokok
dan penting sehingga berfokus pada bahasan yang diteliti. untuk
mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data selanjutnya karena
data menjadi lebih akurat.
b. Data Display (Penyajian data)
Setelah melakukan reduksi data maka penulis menyajikankan data.
Penyajian data akan disajikan dalam bentuk uraian singkat secara
sistematik (lengkap) dan mudah dipahami.
c. Conclusion Drawing/Verification (Penarikan Kesimpulan)
Penarikan kesimpulan dan verifikasi dilakukan dengan menelaah kembali
hasil pengumpulan data dan melakukan pengecekan ulang sehingga dapat
menarik kesimpulan yang kredibel dan terarah sesuai dengan topic yang
dibahas.

Daftar Pustaka

Alford, Philip dan Stephen John. (2015). Marketing Technology for Adoption by
Small Business. The Service Industries Journal, 35(11-12) 655-669. Diunduh
dari https://www.tandfonline.com/doi/pdf/10.1080/02642069.2015.1062884?
needAccess=true

Aris, Risdiana. (2020). Analisis Strategi Digital Marketing Produk Industri Kreatif
diKecamatan Rajapolah, Tasikmalaya. Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama,
20(1) 919. Diunduh dari
http://ejournal.uinsuka.ac.id/pusat/aplikasia/article/view/2359/1757

Bång, Andreas dan Joy Hell. (2015). Digital Marketing Strategy: Social Media and its
Contribution to Competitiveness. Tesis, Linnaeus University. Diunduh dari
http://www.diva-portal.org/smash/get/diva2:824959/FULLTEXT01.pdf

Brenda Kienan. (2001), Small Business Solutions E-Commerce, Alex Media


Komputindo, Jakarta.

Bungin, Burhan. (2015). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rajawali Pers.

Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Predana Media Group
Hendrawan, Andi, Hari Sucahyowati, Kristian Cahyadi, dkk. (2019). Pengaruh
Marketing Digital Terhadap Kinerja Penjualan Produk UMKM Asti Gauri di
Kecamatan Bantarsari Cilacap. Jurnal Administrasi dan Kesekretariatan, 4(1)
50-61. Diunduh dari
http://jurnal.stiks-tarakanita.ac.id/index.php/JAK/article/view/189/136#

Jain, Rahul. (2015). Impact of Social Media Marketing on SME Business. Diunduh
dari http://samvad.sibmpune.edu.in/index.php/samvad/article/view/98296/0

Kaur, Gurneet. (2017). The Importance of Digital Marketing in The Tourism


Industry.International Journal of Research-Granthaalayah, 5(6) 72-77. Diunduh
dari
https://www.granthaalayahpublication.org/journals/index.php/granthaalayah/
article/view/IJRG17_A06_387/1877

Kotler, Philip & Keller. (2008). Manajemen Pemasaran. Edisi Ketigabelas. Jilid
1.Jakarta: Erlangga.

Moleong, Lexy J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja


Rosdakarya.

Naimah, Rahmatul Jannatin, M. Wahyu Wardhana, dkk. (2020). Penerapan Digital


Marketing Sebagai Strategi Pemasaran UMKM. Jurnal Impact:
Implementation and Action, 2(2) 1-12. Diunduh dari
https://ejurnal.poliban.ac.id/index.php/impact/article/view/844/745

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Riyeke Ustadiyanto.,e-BusinessPlan : Perencanaan, Pembangunan dan Strategi di


Internet.(Yogyakarta : Penerbit ANDI., 2000

Ruslan,Rosady.2008. Manajemen Public Relatoins & Media Komunikasi.Jakarta : PT


Rajagrafindo Persada.

Saraswati, Erwin. (2019). Strategi Perencanaan dan Biaya Pemasaran yang Efektif
bagi UMKM Mitra Binaan PT. Semen Indonesia. Journal of Dedicators
Community, 3(3) 97-105. Diunduh dari
https://ejournal.unisnu.ac.id/JDC/article/view/1040/pdf

Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta.


Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah.

Wibowo, Bambang Setia dan Diaz Haryokusumo. (2020). Capturing Opportunities in


the Industrial Revolution 4.0: E-Commerce, Digital Marketing, Prestige, and
Instant Online Buying. Jurnal Dinamika Manajemen, 11(2) 198-206. Diunduh
dari
https://www.researchgate.net/publication/348463745_Capturing_Opportunities
_in_the_Industrial_Revolution_40_ECommerce_Digital_Marketing_Prestige_
and_Instant_Online_Buying

Anda mungkin juga menyukai