Anda di halaman 1dari 11

SOSIALISASI DAN PELATIHAN STRATEGI DIGITAL MARKETING MODEL AIDA

BAGI WARGA PEMILIK UMKM DI KELURAHAN MAGELANG

ABSTRAK
Ketik abstrak dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Abstrak terdiri atas 150-300 kata dalam satu
paragraf, tanpa acuan (referensi), tanpa singkatan/akronim, dan tanpa footnote. Abstrak
ditulis bukan dalam bentuk matematis, pertanyaan, dan dugaan. Abstrak berisi: tujuan
pengabdian, metode pelaksanaan, teknik analisis dan hasil kegiatan. Diketik dengan font
Times New Roman huruf 11, spasi tunggal.
Kata Kunci: maksimal 5 kata kunci, diurutkan berdasarkan abjad, dipisahkan tanda koma.

ABSTRACT
Type abstract in Indonesian and English. Abstract consists of 150-300 words in one paragraph, without
references (references), without abbreviations/acronyms, and without footnotes. Abstracts are written not
in the form of mathematics, questions, and conjectures. The abstract contains: service objectives,
implementation methods, analytical techniques and activity results. Typed in Times New Roman font 11,
singl spaced.
Keywords: up to 5 keywords, sorted alphabetically, separated by commas.

PENDAHULUAN
(Setiap heading dicetak tebal dan kapital)
Pendahuluan berisi latar belakang mengatasi suatu permasalahan, urgensi dan rasionalisasi
kegiatan, tinjauan pustaka, rencana pemecahan masalah, tujuan kegiatan, dan pengembangan hipotesis.
Artikel diketik dalam Microsoft Word, font Times New Roman, ukuran 11, spasi 1.15, kertas A4, margin
normal. Panjang artikel antara 3000-5000 kata (termasuk kepustakaan, catatan-catatan, dan tabel).
Penggunaan rujukan dan pengutipan dapat berasal dari jurnal atau buku dan penulisannya diberi
keterangan dalam kurung (nama, tahun).

Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII, 2023) mayoritas
penduduk Indonesia telah mengenal jaringan internet. Menurut APJII, 215 juta orang Indonesia telah
memanfaatkan jaringan internet, dibandingkan dengan periode sebelumnya tingkat penetrasi internet di
Indonesia tahun ini mengalami peningkatan sebesar 1,17 persen. Keadaan seperti ini menjadikan peluang
yang bisa dimanfaatkan sebagai pengembangan usaha dan perluasan jaringan pasar. Kemampuan UMKM
untuk berdaya saing memiliki peluang yang sangat besar. Sampai saat ini, tercatat sekitar 59,2 juta
jumlah pelaku UMKM di Indonesia (Safir Makki, 2023). Keberadaan UMKM tentu perlu pendukung
dari teknologi yang mewadahi agar bisa berdaya saing di era yang sudah serba digital.
Salah satu produk teknologi yang dapat dimanfaatkan sebagai bagian pendukung yang mewadahi
para pelaku UMKM agar sapat berdaya saing adalah media sosial. Karena perkembangan media sosial
juga dapat digunakan tidak hanya sebagai aktivitas sosial saja, tetapi juga dapat digunakan untuk sarana
keperluan usaha dan berbisnis sebagai strategi perluasan pemasaran produk atau dapat disebut sebagai
digital marketing. Digital marketing merupakan bentuk pemasaran yang memanfaatkan media digital
melalui teknologi internet contoh penerapan yakni dengan penggunaan sosial media dan web. Digital
marketing merupakan langkah tepat untuk UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) sebagai strategi
peningkatan jaringan pemasaran agar lebih luas, teknologi dan social media di era 4.0 atau era yang serba
digital bisa dimanfaatkan sebagai sarana promosi yang efektif. UMKM perlu melakukan adaptasi pada
peluang kebutuhan yang terjadi di masyarakat seperti digitalisasi usaha menggunakan media sosial yang
dimiliki (Putri et al., 2022 dalam Astuti, 2020).
Meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia membuat perkembangan
sistem konvensional sebagian telah berpindah menjadi sistem digital atau biasa kita sebut dengan
digitalisasi. Perkembangan teknologi sangat penting dimanfaatkan sebagai strategi pemasaran untuk
keberlangsungan UMKM. Strategi pemasaran digital memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan
laba UMKM (Putri et al., 2022). Ketika produk yang dihasilkan tidak dapat dikelola dengan baik seperti
bagaimana promosi dan penjualan produk di era yang sudah serba digital, hal tersebut bisa menjadi
masalah untuk keberlangsungan UMKM sebab faktor keterbatasan pengetahuan akan penggunaan
teknologi informasi. Digital marketing merupakan peluang tepat yang digunakan di era perkembangan
zaman dan teknologi yang semakin canggih. Media sosial merupakan media informasi yang mudah
diakses dan memiliki jangkauan yang luas. Sebagai salah satu bentuk digital marketing yang bisa
digunakan oleh para UMKM, media sosial memberikan manfaat untuk membantu dalam penyebarluasan
informasi-informasi terbaru mengenai produk yang ditawarkan, profil UMKM, dan juga promosi-promosi
produk yang ditawarkan.
Salah satu wilayah yang saat ini tengah gencar mendorong adanya digitalisasi UMKM adalam
Kota Magelang. Kota Magelang merupakan suatu wilayah yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Kota
Magelang terdiri dari 3 kecamatan dan 17 kelurahan. Berdasarkan data dari datago.magelangkota.go.id
pada tahun 2022 jumlah seluruh UMKM yang ada di Kota Magelang yaitu 2.030,00, diantaranya 2.023,00
merupakan usaha mikro, 6,00 merupakan usaha kecil, dan 1,00 merupakan usaha menengah, dengan
jumlah tersebut menjadi tantangan baru bagi para pelaku usaha di dalam dunia bisnis. Saat ini sektor
usaha UMKM di Kota Magelang terkhusus juga besarnya UMKM di Kecamatan Magelang Tengah
dengan jumlah 742,00, hal tersebut bisa menjadikan UMKM sebagai sektor usaha yang bisa
meningkatkan perekonomian di tengah padatnya persaingan saat ini dan masa yang akan mendatang.
Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Magelang, M. Mansyur, dalam Talk Show ‘Sinergi
Ekspedisi dan UMKM Sukseskan Magelang Keren’ yang digelar oleh Harian Jogja di Taman Kyai
Langgeng (TKL) Ecopark Magelang, Rabu (15/2/2023). Beliau mengatakan bahwa Pemerintah Kota
Magelang mendorong UMKM melakukan digital marketing, untuk bisa memajukan UMKM. Beliau juga
minta pelaku UMKM berinovasi memperluas pasar. Karena selama ini, ada sejumlah kebijakan Pemkot
Magelang untuk mendorong UMKM. Di antaranya program Magelang Keren atau Kelurahan
Entrepreneurship Center yang mencetak 1.500 wirausaha muda baru, pelatihan SDM, pelatihan
manajemen, fasilitasi perijinan, perbaikan produk, pendampingan berkelanjutan, IKM center, maupun
fasilitasi permodalan. Jika upaya-upaya tersebut berjalan lancar maka UMKM bisa maju dan berkembang
(PPID Kota Magelang, 2023).
UMKM yang terdapat di Botton Kopen RW VII, Kelurahan Magelang, Kecamatan Magelang
Tengah merupakan sebagian kecil UMKM yang banyak bergerak dibidang makanan dan jasa. Pelatihan
digital marketing UMKM di RW VII terdapat beberapa masalah yang dihadapi oleh masyarakat pelaku
UMKM adalah pemasaran dan keterampilan menggunakan teknologi. Adapun permasalahan lain pelaku
UMKM di RW VII seperti strategi pemasaran yang kurang tersusun dengan baik, kurangnya pemanfaatan
teknologi untuk membuat bahan promosi yang lebih kreatif dan menarik, masyarakat sebagai pelaku
UMKM yang tidak tertarik atau perlu akan digital marketing dan masyarakat yang merasa tidak ada
waktu untuk belajar ataupun menggunakan digital marketing. Hasil data observasi dan wawancara yang
dilakukan oleh tim pengabdian, terdapat 33 data nama warga pelaku UMKM di RW VII, dan 9
diantaranya merupakan data nama warga pemilik UMKM yang bersedia dan tertarik mengikuti kegiatan
sosialisasi serta pelatihan digital marketing.
Adapun hasil pelaksanaan observasi dan wawancara yang dilaksanakan dalam pengabdian,
diketahui juga bahwa warga RW VII sebagai pelaku UMKM dalam mencari target pasar dan memasarkan
produknya secara online hanya melalui via aplikasi whatsapp dengan menggunakan fitur whatsapp story
dengan unggahan konten foto produk makanan atau jasa yang masih mentah atau belum melalui tahap
pengeditan. Whatsapp merupakan salah satu aplikasi yang dapat digunakan untuk membantu pelaku
UMKM dalam memasarkan produk mereka. Tetapi penggunaan aplikasi whatsapp tentu juga memiliki
keterbatasan yang bisa menghambat upaya dalam pemasaran produk atau jasa yang ditawarkan. Seperti
jumlah orang yang melihat postingan dibatasi sesuai masing-masing dengan jumlah kontak pengguna
yang tersimpan. Selain hal tersebut, postingan konten yang terlalu banyak bisa mengganggu pengguna
lain sehingga informasi produk atau jasa yang ditampilkan membuat pesan tidak tersampaikan dengan
baik kepada pengguna lain. Selain hal tersebut juga salah satu asumsi tim pengabdian tentang rendahnya
penjualan yaitu disebabkan oleh kurangnya pemahaman warga mengenai strategi digital marketing, cara
efektif penggunaan media digital sebagai alat promosi yang menarik, kurangnya penggunaan kata-kata
promosi menarik sebagai alat untuk mempersuasif konsumen dan pengetahuan tentang bagaimana cara
media sosial dalam bekerja.
Salah satu solusi yang bisa dilakukan untuk lebih meningkatkan pertumbuhan dan
keberlangsungan UMKM ke depan adalah dengan memaksimalkan dan memanfaatkan platform digital
untuk bisa beradaptasi dengan aktivitas masyarakat yang sebagian besar kegiatan sehari-harinya telah
akrab dengan platform media digital. Pemasaran yang dilakukan secara online merupakan suatu solusi
karena lebih mudah dilakukan dan dapat memberikan banyak memberikan manfaat bagi para warga yang
mendirikan usaha seperti meningkatkan jangkauan pasar yang lebih luas lagi, meningkatkan kesadaran
merek, rendahnya biaya promosi produk makanan atau jasa dan meningkatkan loyalitas para konsumen
(Afifah et al.,2022). Namun pada kenyataanya, di dalam warga RW VII banyak pelaku usaha yang kurang
memanfaatkan secara maksimal potensi atau kemampuan dari teknologi internet dan media sosial sebagai
media dan tempat pemasaran produk atau jasa yang mereka buat yang dilatarbelakangi oleh kurangnya
pengetahuan dan minat akan digital marketing.
Dari uraian yang telah dipaparkan, tim pengabdian berencana untuk memanfaatkan strategi digital
marketing model AIDA (Attention, Interest, Desire, dan Action). Dalam model AIDA, pembelian produk
oleh konsumen berdasarkan pada suatu konten promosi yang dibuat oleh pelaku UMKM kepada calon
konsumen. Konsumen merupakan pemutus, mereka apakah akan membeli atau tidak berdasarkan konten
yang disajikan oleh pelaku UMKM (Afiffah et al., 2022). Oleh karena itu, tim pengabdian memfokuskan
inti pengabdian masyarakat ini untuk membantu Warga RW VII dalam mengoptimalkan cara mereka
promosi dalam pembuatan konten promosi produk sesuai model AIDA dan pengetahuan tentang
penggunaan media sosial sebagai salah satu media digital marketing yang bermanfaat sebagai pemasaran
produk atau jasa UMKM warga RW VII. Berdasarkan pemaparan diatas, maka tim pengabdian tertarik
melakukan pelatihan kepada para pelaku UMKM di RW VII Botton Kopen, Kelurahan Magelang dengan
tema kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan strategi digital marketing model AIDA
bagi warga pemilik UMKM di Kelurahan Magelang.

METODE
Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian dilakukan berdasarkan urgensi, rencana pemecahan
masalah serta tujuan kegiatan yang telah dijelaskan. Terdapat beberapa kegiatan dengan metode yang
berbeda dalam upaya pengembangan usaha berbasis teknologi pada UMKM RW VII Kelurahan
Magelang pelatihan digital marketing. Secara garis besar terdapat tiga kegiatan utama yaitu riset
sederhana, analisis situasi dan identifikasi penggunaan media pemasaran pada UMKM di RW VII
Kelurahan Magelang, sosialisasi digital marketing model AIDA dan pelatihan pendampingan digital
marketing & penerapan konsep model pemasaran AIDA. Tabel 1 menunjukan tahapan kegiatan tersebut.

Tabel 1. Tahapan Kegiatan Pengabdian


No Kegiatan Luaran Sub Kegiatan

1 Riset, analisis situasi dan Data hasil riset analisis a) Observasi kondisi
identifikasi penggunaan media situasi dan identifikasi setiap UMKM RW
pemasaran pada UMKM di RW VII penggunaan media VII berdasarkan
Kelurahan Magelang pemasaran pada UMKM di data setiap RT
RW VII Kelurahan b) Teknik wawancara
Magelang in-depth interview
mengenai
penggunaan
teknologi untuk
menunjang usaha,
inftrastruktur
teknologi yang
dimiliki dalam
menjalankan usaha,
media sosial atau
marketplace yang
digunakan, cara
pemasaran, strategi
pelaku usaha untuk
memanfaatkan
teknologi informasi,
kesiapan SDM
dalam melakukan
usaha secara online,
dan kendala yang
dihadapi dalam
melakukan usaha.

2 Sosialisasi Digital Marketing Model Pengetahuan tentang a) Sosialisasi konsep


AIDA konsep digital marketing digital marketing
model AIDA b) Sosialisasi konsep
model pemasaran
AIDA (Awareness
Interest, Desire,
Action)

3 Pelatihan dan Keterampilan penggunaan a) Pelatihan


Pendampingan Digital dan optimalisasi produk penggunaan produk
Marketing & Penerapan Konsep teknologi informasi teknologi informasi
Model Pemasaran AIDA b) Pelatihan penerapan
konsep pemasaran
AIDA
c) Pelatihan
penggunaan aplikasi
editing (Capcut,
Canva)
d) Pelatihan pembuatan
konten digital
e) Pelatihan pembuatan
pesan Follow-Up
produk

4 Evaluasi Kegiatan Data feedback dan a) Pre-test & Post Test


peningkatan pengetahuan untuk mengetahui
serta upaya pemilik kesesuaian antara
UMKM menerapkan hasil identifikasi
materi yang awal penggunaan
disosialisasikan dan diberi media dalam
saat pelatihan pemasaran dengan
kegiatan pelatihan
yang diberikan.
Sumber: Kelompok 117 Magelang (2023)

Model pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dilaksanakan secara door to door dengan
pertimbangan berdasarkan hasil analisis situasi dan riset terhadap para pemilik UMKM di RW VII
Kelurahan Magelang yang telah dilakukan seminggu sebelum pelaksanaan kegiatan sosialisasi serta
pelatihan. Tahapan sosialisasi dilakukan sebelum tahap pelatihan. Materi sosialisasi berisi tentang konsep
digital marketing, konsep pemasaran AIDA (Awareness (Kesadaran/Daya Tarik), Interest (Minat), Desire
(Keinginan), dan Action (Aksi)), macam- macam sosial media yang dapat digunakan sebagai penunjang
kegiatan promosi dan pemasaran sesuai target jenis konsumen. Sedangkan materi pelatihan berisi tentang
penggunaan dan optimalisasi media internet dalam proses komunikasi dan penjualan, pelatihan Penerapan
Konsep AIDA termasuk di dalamnya berupa pelatihan pembuatan konten digital serta pelatihan
Pembuatan Pesan Follow-Up Produk, serta Pelatihan Penggunaan Aplikasi Editing yang mudah
digunakan (Capcut, Canva).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil kegiatan pengabdian berupa kegiatan pelatihan digital marketing model AIDA bagi warga
pemilik UMKM di RW VII Kelurahan Magelang Kecamatan Magelang Tengah berjalan dengan lancar.
Berikut merupakan adalah hasil - hasil yang telah diperoleh pada kegiatan pengabdian tersebut.
UMKM Warga RW VII
Target dari kegiatan ini adalah untuk membantu pelaku UMKM di RW VII Kelurahan Magelang
untuk dapat mengetahui serta meningkatkan pengetahuan tentang konsep digital marketing model AIDA
serta keterampilan penggunaan dan optimalisasi produk teknologi informasi yang ada dengan pelatihan
warga pada digital marketing utamanya mengenai penerapan model konsep pemasaran AIDA. Kegiatan
pengabdian diawali dengan riset sederhana, analisis situasi dan identifikasi penggunaan media pemasaran
pada UMKM di RW VII Kelurahan Magelang yang dilaksanakan mulai pada minggu ke-3 pelaksanaan
KKN yakni sekitar tanggal 23 – 30 Juli 2023.
Tahap ini dilakukan dengan cara observasi kondisi setiap UMKM RW VII berdasarkan data
setiap RT serta melalui teknik wawancara in-depth interview yang berfokus pada seputar pembahasan
mengenai penggunaan teknologi untuk menunjang usaha, inftrastruktur teknologi yang dimiliki dalam
menjalankan usaha, media sosial atau marketplace yang digunakan, cara pemasaran, strategi pelaku usaha
untuk memanfaatkan teknologi informasi, kesiapan SDM dalam melakukan usaha secara online, dan
kendala yang dihadapi dalam melakukan usaha.

Gambar 1. Observasi UMKM RW VII Kelurahan Magelang


(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023)

Dari hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan, mendapatkan hasil 9 dari 33 data nama
warga pemilik UMKM bersedia dan tertarik mengikuti kegiatan sosialisasi serta pelatihan digital
marketing yang akan dilaksanakan mulai hari Senin minggu berikutnya. Hanya 27% masyarakat pelaku
UMKM yang tertarik & bersedia berpartisipasi dalam kegiatan sedangkan dominan sisanya merasa tidak
tertarik/ tidak perlu/ pemasaran cukup melalui aplikasi WhatsApp (51%) & tidak ada waktu (22%).
Kegiatan Sosialisasi & Pelatihan Digital Marketing Penerapan Model AIDA
Melanjutkan kegiatan observasi dan riset sederhana yang telah dilakukan pada minggu
sebelumnya, dengan 9 nama pelaku UMKM bersedia untuk turut serta berpartisipasi untuk kegiatan
pelatihan digital marketing model AIDA, selanjutnya dilaksanakan kegiatan sosialisasi & pelatihan digital
marketing pada minggu ke-4 pelaksanaan KKN yakni 31 Juli hingga 6 Agustus 2023. Peserta diharapkan
mempunyai pengetahuan dan dapat menerapkan tentang konsep digital marketing pengetahuan tentang
konsep digital marketing serta model pemasaran AIDA (Awareness Interest, Desire, Action). Metode
pelaksanaan secara door to door ke rumah masing- masing warga diantara pukul 09.00-15.00 WIB
menyesuaikan waktu dan kesediaan masing- masing warga.
Dalam estimasi waktu sosialisasi konsep digital marketing & sosialisasi konsep model pemasaran
AIDA (30 menit), pelatihan penggunaan produk teknologi informasi, pelatihan penerapan konsep
pemasaran AIDA, pelatihan penggunaan aplikasi editing (Capcut, Canva), pelatihan pembuatan konten
digital serta pelatihan pembuatan pesan Follow-Up produk selama 45 menit hingga 1 jam menyesuaikan
kemampuan peserta menyerap informasi yang diberikan.

Gambar 2. Sosialisasi & Pelatihan Digital Marketing Penerapan Model Pemasaran AIDA
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023)

Selain itu dalam kegiatan pelatihan digital marketing penerapan model AIDA, lebih spesifik salah
satunya adalah upaya penerapan model AIDA yakni konsep Interest. Guna menciptakan interest di media
sosial dapat dilakukan dengan memberikan tulisan pada bagian keterangan. Memberikan informasi yang
jelas tentang produk, yang mencakup deskripsi singkat dari mereka fitur utama, harga, dan gambar. Salah
satu keunggulan media digital adalah kemampuan mencatumkan informasi yang lengkap mengenai detail
produk. Gambar maupun konten produk harus relevan / sesuai asli dan disajikan dari sudut (angle) yang
berbeda. Foto gambar produk / jasa jangan hanya tampak depan, gunakan dari berbagai sisi (angle)
(Syastra & Adam, 2017). Hal ini akan memberikan pengaruh positif terhadap daya tarik calon pembeli.
Dengan memberikan edukasi terkait bagaimana penjual dapat menampilkan konten produk yang baik dan
sesuai agar dapat menarik perhatian pemirsa. Langkah ini salah satunya dengan cara memberikan
pelatihan pada pelaku UMKM yang rata- rata belum mengenal terlalu dalam bagaimana menyajikan
tampilan/ visulisasi konten produk. Salah satu aplikasi rekomendasi tim pengabdian adalah aplikasi
Canva & Capcut yang dinilai cukup mudah penggunaannya bagi orang awam.
Gambar 2. Pelatihan Pembuatan Konten Melalui Aplikasi Capcut
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023)

Selama kegiatan, para warga pelaku UMKM mengikuti kegiatan sosialisasi dan pelatihan dengan
baik, hal ini dapat dilihat dari peserta yang menyimak penjelasan dengan baik serta dominan peserta juga
tidak segan bertanya & berdiskusi dengan tim jika ada hal yang dirasa sulit dicerna. Sehingga dapat
diindikasikan bahwa peserta sosialisasi dan pelatihan menyambut positif kegiatan pengabdian kepada
masyarakat ini. Selain itu diadakan kegiatan pre-test dan juga post-test soal sama untuk melihat apakah
pengetahuan & kemampuan peserta saat sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan pengabdian mengalami
perubahan atau tidak. Pre-test, yaitu tes pada siswa yang dilakukan sebelum pelajaran dimulai atau
sebelum proses pengajaran. Sedangkan Post-test, yaitu tes yang diberikan setelah proses pengajaran
berakhir (Donuata, 2017). Sama halnya dengan peserta sosialisasi pelatihan, hasil kedua tes tersebut dapat
dijadikan perbandingan yang kemudian dapat diambil kesimpulan apakah kegiatan yang dilakukan dapat
mencapai target (peningkatan pengetahuan & kemampuan peserta) atau tidak yang kemudian dapat
menjadi bahan evaluasi yang dapat dimanfaatkan baik oleh tim pengabdian, masyarakat maupun pihak-
pihak terkait lainnnya.
Gambar 3. Pemanduan Pengisian Kuisioner Pre Test & Post Test Bersama Peserta Pelatihan
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023)

Sebelum dan setelah pemaparan materi dilakukan pemanduan pengsisian kuisioner sebagai
bentuk pre- test dan post-test yang digunakan melihat seberapa jauh materi yang dapat diserap serta
peningkatan pemahaman peserta yang merupakan pelaku UMKM terkait materi digital marketing, model
pemasaran AIDA dan penerapannya. Dengan soal sama, kuisioner pre-test & post-test ini terdapat 8 soal
diantaranya:
1. Apakah anda mengetahui apa itu 'Digital Marketing' atau strategi pemasaran melalui media
digital?
2. Apakah anda mengetahui platform (aplikasi) apa saja yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan
pemasaran secara digital?
3. Apakah anda mengetahui alur/ tahapan dalam melakukan Digital Marketing?
4. Apakah anda mengetahui konsep pemasaran AIDA (Awareness, Attention (Kesadaran/Daya
Tarik), Interest (Minat), Desire (Keinginan), dan Action (Aksi)?
5. Apakah anda mengetahui contoh penerapan konsep Awareness (kesadaran/ daya tarik) seperti
bagaimana membuat kalimat yang menarik disampaikan dalam iklan, frekuensi penayangan iklan,
serta visualisasi iklan?
6. Apakah anda mengetahui contoh penerapan konsep Interest (minat) seperti misalnya menyertakan
informasi rinci dan jelas terkait produk pada postingan/ konten yang diunggah di sosial media?
7. Apakah anda mengetahui contoh penerapan konsep Desire (Keinginan) seperti
misalnya menampilkan keunggulan produk, menggunakan screenshoot testimoni/ review positif
konsumen sebelumnya sebagai konten?
8. Apakah anda mengetahui contoh penerapan konsep Action (Aksi) seperti misalnya mengirimkan
pesan follow up dan update informasi penawaran promo, diskon khusus, peluncuran produk
baru ke konsumen?
Dari soal tersebut, diperoleh data hasil yang ditampilkan pada gambar grafik dibawah.

Gambar 4. Grafik Hasil Kuisioner


Sumber: Kelompok 117 Magelang (2023)

Dengan ketentuan nilai minimum 4 dan nilai maksimum 8. Dari data grafik diatas terlihat bahwa
9 peserta/ seluruhnya pada saat sebelum mengikuti sosialisasi & pelatihan mendapatkan nilai rata- rata
kurang dari 7 bahkan terdapat peserta dengan nilai minimum yakni 4. Namun hal tersebut berbeda ketika
melihat grafik garis nilai post-test (tes setelah pemberian materi & pendampingan pelatihan) yang nampak
setiap peserta dominan bahkan seluruhnya mendapatkan kenaikan nilai secara signifikan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa dalam kegiatan pengabdian masyarakat melalui sosialisasi dan pelatihan digital
marketing penerapan model AIDA telah berhasil mencapai target kegiatan yang telah ditetapkan, yakni
membantu pelaku UMKM di RW VII Kelurahan Magelang untuk dapat mengetahui serta meningkatkan
pengetahuan tentang konsep digital marketing model AIDA serta keterampilan penggunaan dan
optimalisasi produk teknologi informasi yang ada dengan pelatihan warga pada digital marketing
utamanya mengenai penerapan model konsep pemasaran AIDA dengan dibuktikan melalui hasil nilai
post-test yang mengalami kenaikan secara signifikan dibandingkan dengan sebelum kegiatan yang diukur
melalui hasil nilai pre-test.

SIMPULAN DAN SARAN (Bastian)


Ditulis secara ringkas tetapi menggambarkan substansi hasil pengabdian serta saran atau rekomendasi
untuk kegiatan pengabdian berikutnya.

UCAPAN TERIMA KASIH (Bastian)


Ucapan terima kasih ditujukan kepada institusi atau lembaga resmi atau perorangan sebagai penyandang
dana atau telah memberi kontribusi lain dalam pengabdian.
Contoh:
Terima kasih kepada pihak yang mendukung pelaksanaan pengabdian, kepada lembaga/orang
yang membantu pelaksanaan pengabdian, dll.

DAFTAR PUSTAKA (Bastian)


Afiffah, S. R., Fortuna, O. D., Kusumah, T. M., & Fauzi, A. (2022). Penerapan Strategi Digital Marketing
Model AIDA dalam Pemberdayaan Masyarakat Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Cakrawala,
Rawalumbu, Kota Bekasi. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 2(2), 623–630.
https://doi.org/10.54082/jamsi.286

APJII. (2023). “Survei APJII Pengguna Internet di Indonesia Tembus 215 Juta Orang” (On-line). APJII
Web. Diakses dari https://apjii.or.id/berita/d/survei-apjii-pengguna-internet-di-indonesia-tembus-
215-juta-orang/ pada tanggal 13 Agustus 2023.

Donuata, pujianti bejahida. (2017). Efektivitas Pemberian Pre Test Dan Post Test Dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Fisika Siswa. IKIP Muhammadiyah Maumere, 1–7.

PPID Magelang Kota. (2023). "Pemkot Magelang Dorong UMKM Terapkan Digital Marketing" (On-
line). PPID Magelang Kota Web. Diakses dari http://ppid.magelangkota.go.id/pemkot-magelang-
dorong-umkm-terapkan-digital-marketing/ pada tanggal 12 Agustus 2023.

Putri, A., Hetami, A., Fourqoniah, Andriana, Andriyani, Salsabila, Muniro, T., Riandani, Muliyani,
Yasshyka, Listiana, & Indah. (2022). Pelatihan Digital Marketing untuk Mencapai Optimalisasi
Strategi Pemasaran pada UMKM. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
, 3(2), 828–839.

Syastra, M. T., & Adam, S. (2017). Penggunaan Media Sosial dengan Pendekatan Model AIDA bagi
Usaha Kecil dan Menengah. Jurnal Sistem Informasi Bisnis, 7(2), 114.
https://doi.org/10.21456/vol7iss2pp114-119

Daftar pustaka ditulis berdasarkan format APA 5th (American Psychological Association)
dengan sumber-sumber yang dirujuk minimal berasal dari rujukan 10 tahun terakhir. Daftar pustaka dapat
berasal dari buku, jurnal, prosiding, skripsi, tesis, disertasi, dan sumber online yang valid, bukan blog.
Penulisan menggunakan 1 spasi dan antar daftar pustaka diberi jarak 1 baris kosong.
Contoh Penulisan:

Anda mungkin juga menyukai