Anda di halaman 1dari 3

Abstract

Penguatan kekuatan ekonomi melalui umkm saat ini sangat digencarkan oleh pemerintah Indonesia.
Berdasarkan pengalaman dari krisis ekonomi dunia pada tahun 2008, Negara Indonesia berhasil lolos dari
resesi ekonomi karena pesatnya pertumbuhan umkm nasional yang cukup mampu menopang perputaran
bisnis domestik atau dalam negeri.
Saat ini dunia sudah bergerak secara masif pada digital economy. Situasi pandemi covid 19 yang terjadi
sejak awal 2020 semakin mendorong peningkatan belanja digital oleh konsumen. Hal ini merupakan
dampak percepatan akibat pemberlakuan PPKM dan tutupnya market konvensional seperti toko dan mall.
Melalui diskusi dengan mitra kerjasama pengabdian masyarakat, yaitu organisasi Sahabat UMKM,
ditemukan kendala lapangan yang dihadapi anggota organisasi terkait dengan transformasi bisnis mereka
ke arah bisnis digital yang disebabkan oleh berbagai faktor kendala. Diantaranya adalah pengetahuan
mengenai digital marketing, wawasan teknologi, dan biaya. Namun sudah ada juga anggota yang
memiliki toko onlinenya di beberapa aplikasi online market meski belum terkelola dengan optimal.
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan kemampuannya
melakukan bisnis secara digital adalah bagian dari upaya meningkatkan daya saing, kemudahan akses
serta tingkat kepercayaan dengan memperluas layanan digitalnya melalui pelatihan pembuatan dan
pengelolaan landing page bisnisnya.
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Qualitative Research dengan pendekatan observasi,
wawancara, data literasi sehingga dapat ditetapkan rumusan masalah yang dihadapi, kegiatan yang
diperlukan untuk mengatasi persoalan hingga model pelaksanaan kegiatan. Dengan berpedoman pada
teori komunikasi pemasaran, pemasaran digital dan data lapangan, diperoleh kesimpulan untuk
melaksanakan pengembangan pada peningkatan kemampuan pemasaran digital bagi para pelaku umkm
untuk mendapatkan pelatihan pembuatan dan pengelolaan serta pembuatan desain landing page oleh
mahasiswa prodi Desain Grafis yang dibimbing oleh dosen-dosen terkait. Peserta diseleksi berdasarkan
kapasitas dan kesiapan bisnis masing-masing. Diharapkan hasil dari kegiatan ini mampu membantu para
pelaku umkm untuk berakselerasi dalam mengikuti perubahan ekonomi digital ini dan memperluas
platform layanan bisnisnya secara efektif yang berdampak pada kualitas layanan yang berdampak
loyalitas pelanggan serta peningkatan penjualan.

Abstract
Strengthening economic power through MSMEs is currently strongly intensified by the Indonesian
government. Based on the experience of the world economic crisis in 2008, the state of Indonesia
managed to escape from the economic recession due to the rapid growth of National MSMEs that are
quite capable of sustaining domestic or domestic business turnover.
The world is moving massively in the digital economy. The covid 19 pandemic situation that has occurred
since the beginning of 2020 has further encouraged an increase in digital shopping by consumers. This is
the impact of acceleration due to the implementation of PPKM and the closure of conventional markets
such as shops and malls. Through discussions with community service cooperation partners, namely the
Sahabat UMKM organization, it was found that the field constraints faced by organizational members
related to the transformation of their business towards digital business were caused by various constraint
factors. Among them are knowledge about digital marketing, technological insights, and costs. But there
are also members who have their online stores in several online market applications even though they are
not optimally managed.
The purpose of the implementation of community service activities to improve its ability to do business
digitally is part of efforts to improve competitiveness, ease of access and level of trust by expanding its
digital services through training on making and managing its business landing page.
The method used in this activity is Qualitative Research with observation approach, interviews, literacy
data so that the formulation of the problems encountered can be determined, the activities needed to
overcome the problems to model the implementation of activities. Based on the theory of Marketing
Communication, digital Marketing and field data, it was concluded to carry out development on
improving digital marketing capabilities for MSME actors to get training on making and managing and
making landing page designs by Graphic Design Study Program students who are guided by related
lecturers. Participants are selected based on their capacity and business readiness. It is hoped that the
results of this activity can help MSME players to accelerate in following these changes in the digital
economy and expand their business service platforms effectively which has an impact on service quality
which has an impact on customer loyalty and increased sales.

Pendahuluan
Saat ini Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah landasan utama perekonomian Indonesia
yang terbukti meningkatkan daya tahan ekonomi nasional Indonesia. Dengan pertumbuhan yang sangat
pesat yang tercatat hingga 2022 telah mencapai lebih dari 64 juta UMKM. Perputaran roda bisnis yang
mayoritas berputar domestik telah menekan ketergantungan putaran ekonomi dari ekspor dan impor. Hal
inilah yang menjadikan UMKM memiliki imunitas terhadap pergolakan ekonomi dunia. Berbagai
program pemerintah dari berbagai kementerian diluncurkan untuk memperkuat daya tahan serta daya
saing usaha yang dikelola oleh masyarakat ini. Demikian pula dari sektor perbankan atau finansial, bank-
bank pelat merah memberikan dukungan permodalan dan transaksi bagi para pelaku UMKM dengan
bunga yang sangat rendah.
Menganalisa pertumbuhan dan perkembangan saat ini dimana digitalisasi bisnis adalah salah satu pilar
pendukung yang memberikan solusi besar bagi para pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya,
Prodi Desain Grafis Jurusan Teknik Grafika dan Penerbitan Politeknik Negeri Jakarta bertekad untuk
mengambil bagian dalam peran mendukung penguatan UMKM nasional dengan secara konsisten
melakukan pengabdian masyarakat kepada pelaku umkm. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM,
dari sekitar 65 juta lebih UMKM, sebanyak 19,5 juta atau kurang lebih 30,4 % UMKM yang terhubung
ke dalam ekosistem digital per Juni 2022. Ditambah dengan jumlah peningkatan konsumen baru e
commerce sebesar 21 juta hingga kuartal pertama 2021 dimana sebagian besar berasal dari rural area
berdasarkan rilis data kemenko perekonomian.
Untuk mempermudah pelaksanaan, tim pelaksana Pengabdian pada Masyarakat melakukan kerjasama
dengan Komunitas Sahabat UMKM. Sahabat UMKM merupakan organisasi non profit yang kegiatannya
berfokus pada pendampingan dan pengembangan umkm secara nasional. Dengan lebih dari 7.000 anggota
di seluruh Indonesia, Sahabat UMKM merupakan organisasi terbesar non pemerintah yang memberikan
support kepada umkm nasional. Merujuk kepada kegiatannya yang non profit serta memiliki program
kegiatan yang jelas, terstruktur dengan pengelolaan mandiri, Sahabat UMKM memiliki kelebihan pada
hollistic data yang cukup akurat serta kecepatan dalam pengorganisasian kegiatan kegiatannya.
Metode
1. Pengumpulan data
Dengan mempelajari data-data statistik pertumbuhan umkm dari berbagai karakteristik yang ada,
termasuk di dalamnya jumlah, jenis bisnis, kapasitas, omzet dan model pemasarannya. Dari sisi
penduduk Indonesia, dikumpulkan data mengenai jumlah pengguna internet di Indonesia, jumlah
pengguna layanan aplikasi digital, pola belanja ecommerce melalui berbagai platform digital dan
media sosial serta literasi mengenai strategi pemasaran digital. Observasi dilakukan dengan
memantau langsung kondisi lapangan, wawancara dengan organisasi yang mengelola dan
melakukan pendampingan kepada umkm, dalam hal ini Sahabat UMKM serta wawancara dengan
para pelaku umkm secara langsung.

Anda mungkin juga menyukai