Anda di halaman 1dari 11

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perekonomian global yang mempengaruhi struktur perekonomian wilayah,
antara lain usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Di Indonesia, terdapat
63 juta UMKM yang berkembang, 62 juta di antaranya adalah usaha menengah,
dan 750.000 adalah usaha kecil, dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata 4,6%
dari 2018 hingga 2019. Dengan demikian, UMKM memiliki potensi untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain itu, pengembangan dan
peningkatan bisnis ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia secara
keseluruhan. Oleh karena itu, dukungan terhadap usaha ekonomi, khususnya
UMKM, harus difokuskan pada penciptaan produktivitas usaha yang berdaya
saing di pasar lokal, nasional, dan global. Oleh karena itu diperlukan
pengetahuan yang lebih baik, pengelolaan yang efektif, dan penguatan
kompetensi sumber daya manusia.
Perkembangan teknologi telah mendorong digitalisasi yang lebih baik di
banyak bidang dan industri. Teknologi digital untuk usaha kecil dan menengah
(UMKM) adalah inovasi teknologi yang digunakan untuk meningkatkan kinerja
proses bisnis. Digitalisasi pengembangan UMKM membutuhkan teknologi
yang mengubah proses bisnis dan keadaan pasar sekaligus mengurangi biaya
transaksi. Selain itu, teknologi digital untuk UMKM memiliki banyak manfaat,
seperti e-commerce dapat membantu UMKM memperluas basis pelanggan dan
pemasok mereka, sementara dukungan faktur elektronik dapat membantu
mengintegrasikan sistem akuntansi. Pemerintah Indonesia menerapkan
pedoman digital untuk UMKM dengan tujuan membantu mereka menggunakan
e-commerce dan memperluas penggunaan pembayaran elektronik. Peran-peran
e-payment dan e-commerce ini dapat membantu UMKM meningkatkan proses
bisnis mereka dan memasuki ekosistem bisnis digital.
Pemanfaatan Information Communication of Technology (ICT) dan aplikasi
e-commerce dapat mengubah operasi manual menjadi operasi elektronik.
Manfaat dari aplikasi e-commerce termasuk peningkatan kompetensi bisnis,
efisiensi tenaga kerja yang lebih tinggi, transaksi di seluruh dunia, dan
penawaran produk yang lebih besar. Untuk mendorong digitalisasi UMKM,
pemerintah Indonesia bermaksud memulai program 30 Juta UMKM Go Digital
pada tahun 2024. Program ini akan didukung oleh masuknya layanan
pembayaran e-payment dan e-commerce ke dalam aliran rantai pasokan, yang
akan meningkatkan kinerja rantai pasokan UMKM di Indonesia.
Pencarian visual adalah istilah yang mengacu pada teknologi yang
mengandalkan kecerdasan buatan (AI) untuk membantu pengguna menemukan
informasi dengan menggunakan imajinasi dunia nyata daripada teks. Selain itu,
beberapa manfaat dari penggunaan pencarian visual yang bisa kita lihat pada
Gambar 1.1 sangat penting untuk sistem pencarian di e-commerce, sehingga
entri pencarian lebih mudah dan lebih baik daripada pencarian teks yang
memerlukan deskripsi yang lebih rinci. Tujuan pencarian visual adalah untuk
menghasilkan daftar gambar yang relevan untuk pengguna dengan
menggunakan fitur pencarian visual.

Gambar 1.1 Contoh implementasi dari pencarian visual

Untuk mendukung dan membantu merealisasikan program pemerintah


tersebut, kami akan mengembangkan sebuah aplikasi e-commerce khusus
UMKM yang akan membantu UMKM memasarkan produknya dengan
berbagai fitur unggulan kami. Salah satu fitur unggulan kami adalah visual
search atau pencarian visual yang dilakukan dengan menggunakan teknologi
berbasis artificial intelligence (AI) dan machine learning (ML). Pengguna
dapat melakukan pencarian di aplikasi e-commerce UMKM hanya dengan
menggunakan foto atau gambar, sehingga memungkinkan mereka untuk
melakukan pencarian dengan cepat dan mudah. Sebagai contoh, pada aplikasi
Pinterest memiliki fitur pencarian visual yang memungkinkan pengguna
menemukan barang yang mereka cari dengan menggunakan kamera dan foto.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan
masalah yang diangkat adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana mengembangkan aplikasi dan website e-commerce yang efisien
serta user friendly sehingga dapat memudahkan pengguna dalam
menggunakannya;
2. Bagaimana implementasi visual search berbasis artificial intelligence (AI)
dapat meningkatkan pengalaman pengguna dan efisiensi pencarian produk;
3. Bagaimana evaluasi efektivitas dan penerimaan pengguna terhadap fitur
visual search dalam aplikasi e-commerce UMKM, serta sejauh mana fitur
tersebut dapat meningkatkan penjualan dan eksposur produk UMKM.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari dibuatnya aplikasi e-commerce UMKM adalah sebagai
berikut:
1. Tujuan utama dari pengembangan aplikasi e-commerce UMKM adalah
untuk memberikan platform yang ramah pengguna dan mudah diakses
agar UMKM dapat memasuki dan memanfaatkan ekosistem bisnis digital;
2. Mendorong inovasi dalam proses bisnis UMKM dengan memperkenalkan
fitur baru seperti pencarian visual, yang dapat meningkatkan efisiensi
pencarian produk dan transaksi bisnis secara keseluruhan;
3. Mendukung program pemerintah, seperti 30 Juta UMKM Go Digital,
dengan menyediakan platform yang sesuai dan memudahkan bagi UMKM
untuk bertransaksi secara online dan memanfaatkan teknologi digital;
4. Mendorong pertumbuhan ekonomi UMKM yang berkelanjutan dan
berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan
dengan memungkinkan UMKM untuk memperluas basis pelanggan dan
pasar mereka melalui platform e-commerce.
1.4 Luaran
Luaran wajib yang akan dihasilkan dari pembuatan aplikasi e-commerce, yaitu:
1. Laporan Kemajuan;
2. Laporan Akhir;
3. Produk Fungsional; aplikasi e-commerce UMKM untuk mendorong inovasi
dalam proses bisnis UMKM dengan memperkenalkan fitur baru seperti
pencarian visual, yang dapat meningkatkan efisiensi pencarian produk dan
transaksi bisnis secara keseluruhan;
4. Akun sosial media untuk keperluan promosi dan edukasi;
5. Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atas aplikasi e-commerce UMKM sebagai
luaran tambahan.
1.5 Manfaat
1. Dengan menggunakan aplikasi e-commerce, pelaku UMKM dapat
meningkatkan efisiensi operasional mereka. Proses elektronik dapat
menggantikan transaksi manual, menghemat waktu dan biaya;
2. Pelaku UMKM dapat lebih mudah mengakses teknologi digital melalui
aplikasi e-commerce UMKM, yang memungkinkan mereka terlibat dalam
transaksi bisnis secara online tanpa terhalang oleh hambatan infrastruktur
atau geografis;
3. Aplikasi e-commerce UMKM memungkinkan mereka menjangkau pasar
yang lebih luas. Mereka dapat menarik pelanggan baru dari berbagai
wilayah dan meningkatkan penjualan mereka dengan memanfaatkan
platform online;
4. Aplikasi e-commerce UMKM mendorong perubahan dalam berbagai aspek
bisnis, seperti produk, pemasaran, dan layanan pelanggan. Dengan
menggunakan fitur teknologi seperti pencarian visual atau personalisasi
produk, UMKM dapat mengembangkan strategi bisnis yang lebih inovatif
dan menarik bagi pelanggan mereka, meningkatkan daya tarik mereka dan
membuat perbedaan di pasar yang kompetitif.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 UMKM di Indonesia


Di Indonesia, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) adalah bisnis
yang dijalankan oleh individu atau badan yang bukan merupakan cabang dari
usaha kecil, menengah, atau besar yang memenuhi kriteria seperti yang telah
dijelaskan pada Gambar 2.1. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kementerian Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah) pada tahun 2018, ada 64,19 juta UMKM di
Indonesia yang memiliki serapan tenaga kerja sebanyak 117 juta orang, atau
97% serapan tenaga kerja. UMKM juga menyumbang 61,07% terhadap total
PDB Indonesia, dengan kontribusi total nilai investasi sebesar 58,18% dan
ekspor nonmigas sebesar 15,8%.

Gambar 2.1 Kriteria UMKM di Indonesia

Salah satu perkembangan terbaru dalam proses digitalisasi UMKM di


Indonesia adalah program Go-Digital, yang akan mencakup 30 juta pelaku
UMKM pada tahun 2024. Menurut Gambar 2.1, usaha mikro didefinisikan
sebagai usaha dengan aset sebesar 50 juta rupiah dan omzet sebesar 300 juta
rupiah, sementara usaha kecil didefinisikan sebagai usaha dengan aset sebesar
50 hingga 500 juta rupiah dan omzet sebesar 2,5 hingga 50 miliar.

2.2 E-commerce
E-commerce memberikan peluang bagi bisnis untuk tumbuh dan
berkembang melalui transaksi bisnis digital atau melalui Internet (Koe & Sakir,
2020), dan terbukti memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan
ekonomi, tidak tergantung pada tingkat pembangunan suatu negara (Kabir et
al., 2020; Myovella dkk ., 2020). Hampir setengah dari 20 negara dengan
perekonomian terbaik di dunia adalah negara berkembang, yang memberikan
kontribusi sebesar 11% pada peningkatan penjualan e-commerce global dan 4%
pada peningkatan PDB global antara tahun 2018 dan 2019. Sektor
pembangunan termasuk ekonomi, sosial, manusia, dan keuangan (Aikaeli &
Mbellenge, 2016; Graham et al., 2017; Kozma, 2005; Ngwenyama et al., 2006),
dan perkembangan informasi teknologi telah berdampak pada perdagangan e-
commerce. Hasilnya, terutama di negara-negara berkembang, adalah
terciptanya lapangan kerja, pembentukan dan kemajuan usaha kecil dan
menengah (UKM), perubahan mata pencaharian, peningkatan nilai produk, dan
peningkatan kualitas hidup (Aker dan Mbiti, 2010; Graham dkk ., 2017).
Kemajuan ini digunakan untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(SDGs), terutama Tujuan 8 yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan berkelanjutan (Waage et al., 2015).
Studi kami membantu kebijakan dengan mencapai SDG 8.

Pasar online yang muncul dan berkembang pesat telah mendorong transaksi
e-commerce di Indonesia, Das dkk (2018) mengira bahwa pasar perdagangan
online Indonesia akan tumbuh dari 8 miliar USD pada tahun 2017 menjadi 55-
65 miliar USD pada tahun 2022. Pada waktu yang sama, belanja individu
tahunan diperkirakan akan tumbuh 2,38 kali lipat, dari 260 USD menjadi 620,
Das dkk (2018) juga memperkirakan bahwa pertumbuhan e-commerce akan
berdampak signifikan pada pasar kerja. Di Indonesia, perdagangan online
diperkirakan akan mendukung lebih dari enam juta pekerjaan pada tahun 2022.
Peningkatan ini didorong oleh peningkatan kepercayaan pembeli terhadap
keamanan transaksi online, semakin beragamnya produk online yang tersedia,
dan harga yang lebih kompetitif seiring dengan bertambahnya jumlah penjual
online. Penelitian baru-baru ini oleh Google dkk. (2020) memberikan gambaran
tentang perkembangan e-commerce di Indonesia. Laporan tersebut menyatakan
bahwa hingga tahun 2025, nilai barang dagangan bruto (GMV) e-commerce
Indonesia akan meningkat secara eksponensial dari 2 miliar USD pada tahun
2015 menjadi 83 miliar USD. Gambar 2.2 menunjukkan perbandingan GMV e-
commerce di enam negara di Asia Tenggara. Negara-negara tersebut memiliki
total penduduk sebesar 583 juta orang pada awal tahun 2020, dengan sekitar
271 juta orang yang tinggal di Indonesia, yang menunjukkan pertumbuhan
GMV e-commerce Indonesia lebih cepat dari lima negara tersebut.

Gambar 2.2 Perbandingan GMV e-commerce di enam negara di Asia


Tenggara

2.3 Teknologi Pencarian Visual (Visual Search Technology)


Pencarian visual adalah istilah yang mengacu pada teknologi yang
mengandalkan kecerdasan buatan (AI) untuk membantu pengguna menemukan
informasi dengan menggunakan imajinasi dunia nyata daripada teks. Anda
mungkin belum familiar dengan istilah ini atau bahkan berpikir mirip dengan
pencarian gambar. Teknologi pencarian visual yang dioptimalkan dengan baik
memiliki peluang besar yang akan sangat menguntungkan bisnis e-commerce.
Selain itu, pencarian visual menawarkan kemudahan berupa hasil spesifik yang
ditampilkan oleh algoritma mesin pencari. Karena meningkatnya prevalensi
foto online di mesin pencari dan media sosial dalam beberapa tahun terakhir,
penelitian tentang pencarian visual atau pengambilan gambar berbasis konten
(CBIR) telah meningkat. Selain itu, penggunaan pencarian visual sangat penting
untuk sistem e-commerce karena beberapa manfaatnya, yaitu: interaksi yang
lebih mudah, entri pencarian yang lebih baik daripada teks untuk deskripsi yang
lebih rinci, dan koneksi yang kuat antara skenario online dan offline. Hanya ada
beberapa artikel yang menjelaskan sistem end-to-end untuk aplikasi e-
commerce karena algoritma dan teknik sistem pencarian visual yang sangat
kompleks di dunia nyata. Proses pencarian visual dapat dilihat pada Gambar 2.2
berikut:

Gambar 2.2 Proses pencarian visual, yang dibagi menjadi alur proses offline dan
online.
BAB 3. TAHAPAN PELAKSANAAN

Kegiatan ini dilaksanakan selama empat bulan di Politeknik Negeri Jember


dengan menggunakan metode waterfall. Metode ini terdiri dari beberapa tahapan
yaitu, analisis kebutuhan, perancangan desain UI/UX, pengembangan, pengujian,
dan pemeliharaan.

Gambar 3.1 Proses Waterfall


1. Analisis Kebutuhan

Proses ini dimulai dengan mengumpulkan data melalui survei UMKM dan
foto produk yang dapat dilihat pada gambar 3.2. Data ini akan digunakan untuk
melatih model AI untuk mengidentifikasi pola dan karakteristik gambar, serta
untuk membuat algoritma pencocokan yang akan memberi pengguna hasil
pencarian yang relevan dan akurat.

Gambar 3.2. Contoh foto produk UMKM

Selain memiliki fitur fungsional yang kuat, teknologi penelusuran visual


harus memenuhi beberapa persyaratan non-fungsional. Pertama dan terpenting,
aplikasi harus bekerja dengan baik dan dapat menangani beban penelusuran
visual yang besar tanpa mengganggu atau memperlambat tempo respons.

2. Perancangan Desain UI/UX

Dimulai dengan menetapkan tujuan yang jelas dan memahami konsep yang
akan dibahas. Fokus desain adalah untuk membuat pengalaman pengguna yang
mudah digunakan dan memuaskan, terutama untuk UMKM yang menjadi target
pasar utama. Dengan desain minimalis seperti pada Gambar 3.3, pengguna dapat
fokus pada konten yang relevan. Penempatan elemen navigasi dan fitur utama
dipertimbangkan secara cermat untuk memastikan akses pengguna yang cepat
dan efisien.

Gambar 3.3 Konsep desain awal dari cara kerja visual search
3. Pengembangan

Tahap pengembangan berfokus pada eksplorasi pengembangan backend


berbasis Laravel dan membangun sistem yang dapat mengelola dan menyimpan
data produk, transaksi, dan informasi pengguna dengan efisiensi dan keamanan
yang terjamin. Pada tahapan ini, integrasi fitur utama seperti otentikasi
pengguna, manajemen keranjang belanja, dan metode pembayaran online yang
dapat diandalkan adalah prioritas utama. Langkah selanjutnya berfokus pada
pembuatan sistem pencarian visual yang berbasis pada model jaringan saraf
konvolusional (CNN). Teknik pembelajaran transfer digunakan untuk melatih
model CNN untuk mengenali fitur visual gambar produk dengan menggunakan
kumpulan data produk yang relevan.

4. Pengujian

Pengujian bertujuan mengevaluasi keandalan dan efektivitas fungsi


pencarian visual di situs web e-commerce, termasuk responsivitas sistem, akurasi
pencarian, dan integrasi antarmuka pengguna. Uji responsivitas sistem dilakukan
dengan memasukkan gambar produk untuk mengukur waktu respons sistem
menampilkan hasil relevan.

5. Pemeliharaan

Pemeliharaan dilakukan secara berkala untuk memastikan sistem beroperasi


normal, aman dan terkini. Pemantauan kinerja sistem membantu
mengidentifikasi potensi masalah atau gangguan, sementara pembaruan
perangkat lunak memastikan situs selalu menggunakan teknologi terkini dan
terlindungi dari kerentanan keamanan. Dengan pemeliharaan rutin dan
menyeluruh, website e-commerce dapat beroperasi dengan lancar, aman, dan
andal bagi pengguna.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


No Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran
Dana
1. Bahan habis pakai Belmawa 6.000.000
(60%)
Perguruan Tinggi (jika ada) 0
2. Belanja Sewa dan Belmawa 1.500.000
Jasa (15%)
Perguruan Tinggi (jika ada) 0
3. Perjalanan Lokal Belmawa 1.500.000
(15%)
Perguruan Tinggi (jika ada) 0
4. Lain-lain (10% dari Belmawa 1.000.000
jumlah anggaran
yang diusulkan)
Perguruan Tinggi (jika ada) 0
Jumlah 10.000.000
Belmawa
Perguruan Tinggi (jika ada)
Rekap Sumber Dana Jumlah 10.000.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Kegiatan ini direncanakan selama 4 bulan, dengan rincian sebagai berikut :
No Jenis Bulan Person
Kegiatan Penangg
1 2 3 4
ung
Jawab

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
1 dan
Perencanaan
2 Diskusi dan
Pembagian
Tugas
3 Pencarian
dan
Pendataan
UMKM
4 Desain
UI/UX
Aplikasi
5 UI/UX
Testing
6 Pembuatan
Model
Visual
Search
7 Pembuatan
Website
8 Uji Coba
Internal
9 Perbaikan
10 Uji Coba
Eksternal
(Usability
Testing)
11 Evaluasi
12 Pembuatan
Laporan
Kemajuan
13 Publikasi
dan Promosi

DAFTAR PUSTAKA

Alfonz Lawrenz Kilay, B. H. S. D. P. P., 2022. The Influence of E‐Payment and


E‐Commerce Services on Supply Chain Performance: Implications of Open
Innovationand Solutions for the Digitalization of Micro, Small,and Medium
Enterprises (MSMEs) in Indonesia. Journal of Open Innovation: Technology,
Market, and Complexity, pp. 1-4.
Kasmad Ariansyah a, E. R. E. S. B. A. N. M. S., 2021. Drivers of and barriers to
e-commerce adoption in Indonesia: Individuals’ perspectives and the implications.
Telecommunications, pp. 2-4.

Saarah Hendricks, S. D. M., 2024. A systematic literature review on the factors


influencing e-commerce. Data and Information Management, pp. 1-2.

Sabrina, I. Z., 2022. Apa itu Visual Search? Penjabaran dan Hubungan dengan
SEO. sekawanstudio, Jumat 02, p. 1.

Yanhao Zhang, P. P. Y. Z. K. Z. Y. Z. X. R. R. J., 2018. Visual Search at Alibaba.


Applied Data Science Track Paper, pp. 1-3.

Anda mungkin juga menyukai