Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM WORKSHOP SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

ANALISIS CPM
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Workshop Sistem Pengambilan Keputusan
Golongan A

Dosen Pembimbing:
Lukie Perdanasari, S.Kom., M.T

Disusun Oleh:
Astrid Oktavia Wulandari (E42221678)

Politeknik Negeri Jember


Program Studi Bisnis Digital
Jurusan Teknologi Informasi
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Konsep jaringan kerja (network) disusun oleh perusahaan jasa konsultan
menajemen Boaz, Allen dan Hamilton, yang disusun untuk perusahaan pesawat terbang
Lockheed. Kebutuhan penyusunan network perlu karena adanya koordinasi dan
pengurusan kegiatan - kegiatan pabrik yang kompleks, saling berhubungan dan saling
bergantung satu sama lain. Hal tersebut dilakukan agar perencanaan dan pengawasan
semua kegiatan dilakukan secara sistimatis, sehingga dapat diperoleh efisiensi kerja.
Banyak lembaga - lembaga lain yang kemudian juga dapat menerapkan atau menyusun
konsep analisa network. Akibatnya nama untuk menyebut analisa network banyak
sekali, meskipun konsepnya hampir sama. Nama yang paling umum dipakai adalah
PERT (Program Evaluation and Review Technique) dan CPM (Critical Path Method).
CPM disusun pertama kali oleh Du Pont Campony tanpa meniru PERT, tetapi kedua
metode tersebut konsepnya hampir sama. Perbedaan yang paling menonjol terletak di
perkiraan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan sifatnya deterministik
dalam CPM dan probabilistis dalam PERT.
Metode Jalur Kritis (Critical Path Method - CPM), merupakan sebuah metode
yang berfungsi untuk merencanakan dan mengawasi proyek-proyek. Dengan
menggunakan CPM, jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan berbagai
tahapan pada suatu proyek dianggap diketahui dengan pasti, demikian juga dengan
hubungan antara sumber yang digunakan dan waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan proyek. CPM adalah model manajemen proyek yang mengutamakan
biaya sebagai objek yang dianalisis (Siswanto, 2007). CPM merupakan analisa jaringan
kerja yang berusaha mengoptimalkan biaya total proyek melalui pengurangan atau
percepatan waktu penyelesaian total proyek yang bersangkutan. Berikut ini merupakan
karakteristik dan cara membuat diagram CPM, sebagai berikut: 1. Kegiatan
dilambangkan oleh lingkaran kecil (node); 2. Hubungan presidensi dilambangkan oleh
garis panah; 3. Nama (simbol) kegiatan dan waktu pengerjaannya dinyatakan dalam
lingkaran (node) dari kegiatan; 4. Penulisan waktu – waktu jaringan memakai teladan:
ES (Earlist start) yaitu saat tercepat dimulainya kegiatan terletak di sebelah kiri atas
node dan EF (Earlist finish) yaitu saat tercepat diselesaikannya kegiatan terletak di kiri
bawah. LS (lastest Start) yaitu saat paling lambat dimulainya kegiatan terletak pada
sebelah kanan atas node dan LF (Lastest Finish) yaitu saat paling lambat
diselesaikannya kegiatan terletak di sebelah kanan bawah. (Murdifin haming dan
Mahfud Nurnajamuddin, September 2014: Hal 86).
BAB II
ALAT DAN BAHAN
Berikut ini beberapa alat dan bahan yang dibutuhkan pada saat ingin melaksanakan praktikum
“Workshop Sistem Informasi Terintegrasi” dengan tema “Analisis CPM” yang ditampilkan
pada Tabel 1 berikut ini:
Tabel 1. Alat dan bahan serta kegunaannya
NO ALAT DAN BAHAN KEGUNAAN
1 Laptop Sebagai alat untuk mengeksekusi kegiatan praktikum.
2 Proyektor Sebagai alat yang digunakan pada saat melakukan
presentasi hasil kegiatan praktikum dikelas.
3 Papan Tulis Digunakan untuk menjelaskan studi kasus dan
penjelasan praktikum.
4 Spidol Digunakan untuk menulis di papan tulis.
5 Kertas A4 Digunakan untuk menggambar rancangan ataupun
sebagai kertas buram pada kegiatan praktikum.
6 Microsoft Exel Merupakan software yang berfungsi dalam membantu
melaksanakan kegiatan praktikum.
BAB III
PROSEDUR KERJA
1. Studi Kasus 1
Berikut ini merupakan studi kasus dari analisis CPM seperti yang ditunjukkan
pada Gambar Tabel 1.1 berikut:

Gambar Tabel 1.1 Studi kasus 1


2. Studi Kasus 2
Berikut ini merupakan studi kasus dari analisis CPM seperti yang ditunjukkan
pada Gambar Tabel 1.2 berikut:

Gambar Tabel 1.2 Studi kasus 2


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Studi kasus acara 17 & 18
Berikut ini merupakan hasil dari analisis CPM pada studi kasus 1 seperti yang
ditunjukkan pada gambar 1.3 berikut:

Gambar 1.3 Hasil analisis CPM acara 17&18


Dari hasil studi kasus acara 17 & 18 di atas dapat kita lihat nilai ES, nilai LS,
jalur kritis dan nilai kritisnya. Berdasarkan analisis CPM dihasilkan nilai kritisnya yaitu
36 minggu dimana berarti waktu yang dibutuhkan untuk pengerjaan proyek yaitu 36
minggu.

2. Studi kasus acara 19 & 20


Berikut ini merupakan hasil dari analisis CPM pada studi kasus acara 19 & 20 seperti
yang ditunjukkan pada gambar 1.4 berikut:

Gambar 1.4 Hasil analisis CPM acara 19&20


Dari hasil analisis CPM pada studi kasus 2 di atas dapat kita lihat nilai ES, nilai
LS, jalur kritis dan nilai kritisnya. Berdasarkan analisis CPM dihasilkan nilai kritisnya
yaitu 51 hari dimana berarti waktu yang dibutuhkan untuk pengerjaan proyek yaitu 51
hari.
BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil analisis CPM yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Penerapan network planning dengan menggunakan metode lintasan kritis (CPM)
lebih meningkatkan efisiensi waktu. Dengan menerapkan network planning yang
menggunakan lintasan kritis (CPM) untuk mempersingkat waktu, di dapat waktu
penyelesaian proyek selama 36 minggu pada proyek acara 17 & 18.
2. Dengan menerapkan network planning yang menggunakan lintasan kritis (CPM)
untuk mempersingkat waktu, di dapat waktu penyelesaian proyek selama 51 hari
pada proyek acara 19 & 20.
DAFTAR PUSTAKA

Perdanasari, L. (2023). Workshop Sistem Pengambilan Keputusan. Jember.


Walson W D Banjarnahor, P. (2018). ANALISIS PELAKSANAAN PROYEK
PERUMAHAN DENGAN METODE CPM DAN PERT. Jurnal Pelita Informatika,
1-6.

Anda mungkin juga menyukai