Oleh:
Kelompok 2
NIAMAT H 90200119039
MUHAMMAD RAMADHAN 90200119046
SRI WAHYU RAHMA S 90200119053
IRMA NUGRAHA PUTRI 90200119067
ALAUDDIN MAKASSAR
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menciptakan manusia dengan sebaik-
baik ciptaan. Shalawat serta salam tak lupa juga kita sanjungkan kepada baginda
Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya yang telah berjuang
membawa umat manusia dari zaman kebodohan sampai zaman yang penuh berkah
ini.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Riset Operasional. Dan
Alhamduliilah berkat rahmat, taufiq, dan hidayah Allah SWT serta doa dan
dorongan semua pihak, penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Dari itu penulis
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Tidak lupa penulis sampaikan banyak
terima kasih kepada Bapak Ahmad Efendi S.E., M.M. selaku dosen Riset
Makalah ini penulis persembahkan khusus untuk dosen Riset Operasional yaitu
Bapak Ahmad Efendi S.E., M.M., penulis, dan umumnya untuk teman-teman
semuanya. Semoga usaha yang amat sederhana ini dapat membawa manfaat bagi
semuanya dan menjadi amal jariyah kami dan keluarga di hari kemudian. Kritik dan
saran selalu kami nantikan, demi perbaikan di masa yang akan datang. Karena
manusia tidak ada yang sempurna, hanya Allah SWT yang memiliki kesempurnaan
dan Maha Segalanya.
Penulis
i
Daftar Isi
C. Tujuan........................................................................................................2
2. Sejarah ...................................................................................................3
3. Fungsi ....................................................................................................4
ii
4. Kelebihan dan Kekurangan CPM ........................................................12
A. Kesimpulan..............................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada
akhirnya proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana. Pelaksanan proyek harus
komponen pendukung. Salah satu bagian dari manajemen proyek yang memegang
peranan cukup penting adalah organisasi proyek. Sebuah proyek akan berhasil jika
pekerjaan dalam mencapai sasaran. Selain itu, suatu proyek juga akan berhasil jika
disertai dengan analisis jaringan kerja yang baik. Salah satu metode analisis
jaringan kerja dalam suatu proyek adalah CPM (critical path method) atau metode
jalur kritis. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut tentang
B. Rumusan Masalah
1
3. Bagaimana metode penyelesian Jarigan kerja?
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jaringan Kerja
Network Planning atau jaringan kerja adalah suatu teknik yang digunakan oleh
(time) dan biaya (cost) yang digambarkan dalam bentuk simbol dan diagram.
2. Sejarah
proses penetapan tujuan. Untuk dapat melaksanakan proses ini perlu adanya
informasi yang tepat dan kemampuan pengambilan keputusan yang tinggi. Proses
penyelenggaraan proyek tersebut terdiri dari dua sub sistem, yaitu sub sistem
operasi dan sub sistem informasi. Sub sistim operasi menjawab pertanyaan
pertanyaan “kegiatan apa saja yang sudah, sedang dan akan dilaksanakan”.
3
Network planning merupakan sub sistem informasinya. Konsep network ini
mula-mula disusun oleh perusahaan jasa konsultan manajemen Boaz, Allen dan
berhubungan dan saling tergantung satu sama lain. Hal ini dilakukan agar
perencanaan penyelesaian proyek dengan waktu dan biaya yang paling efisien. Di
samping itu network juga dapat dipergunakan sebagai alat pengawasan yang cukup
terutama pekerjaan yang terdiri atas berbagai unit pekerjaan yang semakin sulit dan
rumit.
3. Fungsi
4
resources (sumber daya) dalam usaha mempercepat selesainya
Kelebihan
besar.
Konsep yang lugas atau secara langsung (straight forward) dan tidak
cepat.
Kekurangan
5
Hubungan pendahulu harus dijadwalkan dan dijaringkan bersama-sama.
manajer yang takut akan bahaya terlalu optimis atau tidak cukup pesimis.
6. Langkah-langkah
Sistematika lengkap dan proses penyusunan jaringan kerja menurut Jay Heizer
Menginventarisasi kegiatan-kegiatan.
6
Pada langkah ini dilakukan pengkajian dan pengidentifikasian lingkup
Pada langkah ini hubungan antara kegiatan yang telah disusun pada langkah
kedua, disusun menjadi masa rantai dengan urutan yang sesuai dengan logika
lingkup proyek, seperti pada langkah pertama. Terdapat perbedaan pokok dalam
memperkenalkan kurun waktu kegiatan antara CPM dan PERT. CPM menggunakan
7
Setelah melakukan langkah tersebut diatas, maka dilanjutkan dengan
- Menentukan kurun waktu proyek yang paling optimal dilihat dari segi
terjadinya naik turunyang terlalu tajam dalam waktu relatif terhadap keperluan
sumber daya.
1. Definisi CPM
Menurut (Levin dan Krikpatrik, 1972), metode Jalur Kritis (Critical Path
merupakan sistem yang paling banyak dipergunakan diantara semua sistem lain
berbagai tahap proyek dianggap diketahui dengan pasti, demikian pula hubungan
proyek. CPM (critical path method) atau metode jalur kritis adalah suatu rangkaian
item pekerjaan dalam suatu proyek yang menjadi bagian kritis atas terselesainya
proyek secara keseluruhan. Ini artinya, tidak terselesaikannya tepat waktu suatu
8
pekerjaan kritis akan menyebabkan proyek mengalami keterlambatan karena waktu
finish proyek akan menjadi mundur atau delay. Penggunaan CPM secara integrasi
ini secara sederhana bermaksud untuk membuat schedule yang berukuran besar
pada proyek besar menjadi schedule yang lebih kecil. Secara logika kita pahami
bahwa schedule yang lebih kecil berarti schedule tersebut lebih mudah untuk
dikelola.
CPM dibangun atas suatu network yang dihitung dengan cara tertentu dan
dapat pula dengan software sehingga menghasilkan suatu rangkaian pekerjaan yang
kritis. Penggunaan CPM secara integrated ini secara sederhana bermaksud untuk
membuat schedule yang berukuran besar pada proyek besar menjadi schedule yang
lebih kecil. Secara logika kita pahami bahwa schedule yang lebih kecil
berarti schedule tersebut lebih managable atau dapat lebih mudah untuk dikelola.
Inilah intinya peranan konsep ini dalam mengatasi kompleksitas proyek yang besar.
tahap suatu proyek dianggap diketahui dengan pasti, demikian pula hubungan
antara sumber yang digunakan dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
2. Sejarah CPM
Pada tahun 1957, Departemen Jasa dan Rekayasa dari perusahaan E. I. Du Pont
9
riset, yang kemudian menjadi metode jalur kritis (Critial Path Method). Dalam
upayanya, perusahan tersebut dibantu oleh suatu kelompok ahli komputer dari
Riset ini dikoordinasikan oleh Morgan L. Walker dari Du Pont dan James E. Kelly,
masalah proyek yang dihadapi dewasa ini. Perkembangan era teknologi informasi
semakin memaksa para ahli untuk memikirkan sistem yang optimal untuk mencapai
tujuan yang maksimal dalam pelaksanaan suatu proyek. Hal ini berhubungan
Jaringan kerja berguna untuk menyusun urutan kegiatan proyek yang memiliki
manajer proyek untuk membuat keputusan yang berhubungan dengan waktu, biaya,
dan performance. Jaringan kerja memberikan waktu dimana kegiatan dapat dimulai
10
Menurut Soehatto (1999), CPM (Critical Path Method) dan PERT (Project
Evaluation and Review Technique) memakai teknik penyajian secara gratis dengan
jaringan CPMIPERT tersusun atas dua komponen utama, yaitu titik-titik (nokhta/
lingkaran) dan garis-garis (cabang/ anak panah). Garis menunjukkan jenis kegiatan
dari suatu proyek, sementara titik menunjukkan awal atau akhir suatu kegiatan atau
Ada suatu aturan dalam membuat model jaringan CPMIPERT, yaitu bahwa
dua atau lebih kegiatan tak dapat secara serentak berawal dan berakhir pada
lingkaran yang sama. Maka permasalahan tersebut dapat diatasi dengan suatu
dummy activity. Suatu dummy activity digambarkan dengan anak panah terputus
dan disisipkan pada jaringan itu untuk menunjukkan suatu precedence relationship.
Suatu dummy activity tidak memakan waktu dan sumberdaya, jadi waktu kegiatan
dan biaya sama dengan nol. Kegiatan dummy dapat juga digunakan untuk
diperlukan untuk suatu critical path, yaitu jalur waktu terlama. Kegiatan• kegiatan
karena itu kegiatan-kegiatan kritis perlu diawasi secara serius. Jika pengambil
11
keputusan bermaksud mempercepat penyelesaian proyek, maka ia perlu
3. Fungsi CPM
Kelebihan
telah diumumkan.
Kekurangan
lebih besar.
12
Tidak menangani penjadwalan personil atau alokasi sumber daya.
- Kejadian diartika sebagai awal atau akhir dari satu atau beberapa
kegiatan
nomor kejadian.
2. Langkah-langkah
14
Tentukan rincian kegiatan.
penyelesaian kegiatan lain. Relasi antar kegiatan ini harus diidentifikasi dan
diestimasi dengan menggunakan pengalaman masa lalu atau perkiraan dari para
satu perkiraan yang akan digunakan untuk memperkirakan waktu setiap kegiatan.
Jalur kritis adalah jalur yang memiliki durasi terpanjang yang melalui
jaringan. Arti penting dari jalur kritis adalah bahwa jika kegiatan yang terletak pada
jalur kritis tersebut tertunda, maka waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan
otomatis juga akan tertunda. Pada jalur selain jalur kritis, akan ditemui waktu
longgar/waktu toleransi (slack time) yaitu sejumlah waktu sebuah kegiatan dapat
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
CPM (critical path method) atau metode jalur kritis adalah suatu rangkaian item
pekerjaan dalam suatu proyek yang menjadi bagian kritis atas terselesainya proyek
secara keseluruhan. Ini artinya, tidak terselesaikannya tepat waktu suatu pekerjaan
membuat schedule yang berukuran besar pada proyek besar menjadi schedule yang
lebih kecil. Secara logika kita pahami bahwa schedule yang lebih kecil berarti
CPM dibangun atas suatu network yang dihitung dengan cara tertentu dan dapat
pula dengan software sehingga menghasilkan suatu rangkaian pekerjaan yang kritis.
Adapun beberapa fungsi dari CPM yaitu Memberikan tampilan grafis dari alur
sebuah proyek, juga menunjukkan alur kegiatan mana saja yang penting
16
B. Kritik dan Saran
Manusia tidak luput dari keslahan dan rasa khilaf. Barangkali hanya ini yang
dapat penulis ungkapkan, jika ada kesalahan materi maupun merugikan pihak-pihak
tertentu penulis meminta kritik dan sarannya, kritik maupun sarannyan sangatlah
17
Daftar Pustaka
250.
https://www.academia.edu/6573315/Makalah_cpm
18