Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS JARINGAN (NETWORK) METODE CPM

Oleh:

Kelompok 2

NIAMAT H 90200119039
MUHAMMAD RAMADHAN 90200119046
SRI WAHYU RAHMA S 90200119053
IRMA NUGRAHA PUTRI 90200119067

SITTI ASRIATI RAHMA 90200119070

JURUSAN MANAJEMEN 2019

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

ALAUDDIN MAKASSAR
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menciptakan manusia dengan sebaik-
baik ciptaan. Shalawat serta salam tak lupa juga kita sanjungkan kepada baginda
Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya yang telah berjuang
membawa umat manusia dari zaman kebodohan sampai zaman yang penuh berkah
ini.

Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Riset Operasional. Dan

Alhamduliilah berkat rahmat, taufiq, dan hidayah Allah SWT serta doa dan

dorongan semua pihak, penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Dari itu penulis

ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Tidak lupa penulis sampaikan banyak

terima kasih kepada Bapak Ahmad Efendi S.E., M.M. selaku dosen Riset

Operasioanl yang telah memberikan penulis tugas ini.

Makalah ini penulis persembahkan khusus untuk dosen Riset Operasional yaitu
Bapak Ahmad Efendi S.E., M.M., penulis, dan umumnya untuk teman-teman
semuanya. Semoga usaha yang amat sederhana ini dapat membawa manfaat bagi
semuanya dan menjadi amal jariyah kami dan keluarga di hari kemudian. Kritik dan
saran selalu kami nantikan, demi perbaikan di masa yang akan datang. Karena
manusia tidak ada yang sempurna, hanya Allah SWT yang memiliki kesempurnaan
dan Maha Segalanya.

Gowa, November 2021

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar .......................................................................................................... i

Daftar Isi .................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1

A. Latar Belakang ..........................................................................................1

B. Rumusan Masalah .....................................................................................1

C. Tujuan........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3

A. Jaringan Kerja ...........................................................................................3

1. Definisi Jaringan Kerja ..........................................................................3

2. Sejarah ...................................................................................................3

3. Fungsi ....................................................................................................4

4. Kelebihan dan Kekurangan....................................................................5

5. Contoh Metode Jaringan Kerja ..............................................................6

6. Langkah- langkah ...................................................................................6

B. Critical Parth Method (CPM) ....................................................................8

1. Definisi CPM .........................................................................................8

2. Sejarah CPM ..........................................................................................9

3. Fungsi CPM .........................................................................................12

ii
4. Kelebihan dan Kekurangan CPM ........................................................12

C. Langkah- langkah Metode CPM .............................................................13

1. Diagram Jaringan CPM .......................................................................13

2. Langkah- langkah .................................................................................14

BAB III PENUTUP ...............................................................................................16

A. Kesimpulan..............................................................................................16

B. Kritik dan Saran ......................................................................................17

Daftar Pustaka ........................................................................................................18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangat

kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada

akhirnya proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana. Pelaksanan proyek harus

diselenggarakan secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pembangunan fisik ,

sampai dengan pemeliharaan yang melibatkan bermacam- macam unsur dan

komponen pendukung. Salah satu bagian dari manajemen proyek yang memegang

peranan cukup penting adalah organisasi proyek. Sebuah proyek akan berhasil jika

di dalamnya terdapat pengorganisasian yang baik. Pengorganisasian tersebut

merupakan pengelolaan proyek dengan tujuan mengatur tahap-tahap pelaksanaan

pekerjaan dalam mencapai sasaran. Selain itu, suatu proyek juga akan berhasil jika

disertai dengan analisis jaringan kerja yang baik. Salah satu metode analisis

jaringan kerja dalam suatu proyek adalah CPM (critical path method) atau metode

jalur kritis. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut tentang

CPM (critical path method) atau metode jalur kritis.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Jaringan Kerja?

2. Apa saja yang termasuk dalm Jaringan Kerja?

1
3. Bagaimana metode penyelesian Jarigan kerja?

4. Apa itu CPM?

5. Apa fungsi dari CPM?

6. Bagaimana metode penyelesaian CPM?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu Jaringan Kerja

2. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk dalm Jaringan Kerja

3. Untuk mengetahui bagaimana metode penyelesian Jarigan kerja

4. Untuk mengetahui apa itu CPM

5. Untuk mengetahui apa fungsi dari CPM

6. Untuk mengetahui bagaimana metode penyelesaian CPM

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Jaringan Kerja

1. Definisi Jaringan Kerja

Network Planning atau jaringan kerja adalah suatu teknik yang digunakan oleh

seorang manager untuk merencanakan, menjadwalkan dan mengawasi aktivitas

pekerjaan suatu proyek dengan menggunakan pendekatan atau analisis waktu

(time) dan biaya (cost) yang digambarkan dalam bentuk simbol dan diagram.

2. Sejarah

Pada perencanaan suatu proyek terdapat proses pengambilan keputusan dan

proses penetapan tujuan. Untuk dapat melaksanakan proses ini perlu adanya

informasi yang tepat dan kemampuan pengambilan keputusan yang tinggi. Proses

pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan serta proses penyelenggaraan

merupakan sistem operasi pada perencanaan proyek.

Bila perencanaan proyek merupakan sebuah total sistem, maka

penyelenggaraan proyek tersebut terdiri dari dua sub sistem, yaitu sub sistem

operasi dan sub sistem informasi. Sub sistim operasi menjawab pertanyaan

“bagaimana cara melaksanakan kegiatan” sedang sub sistem informasi menjawab

pertanyaan “kegiatan apa saja yang sudah, sedang dan akan dilaksanakan”.

3
Network planning merupakan sub sistem informasinya. Konsep network ini

mula-mula disusun oleh perusahaan jasa konsultan manajemen Boaz, Allen dan

Hamilton (1957) yang berada dibawah naungan perusahaan pesawat terbang

Lockheed. Kebutuhan penyusunan network ini dirasakan perlu karena adanya

koordinasi dan pengurutan kegitan-kegiatan pabrik yang kompleks, yang saling

berhubungan dan saling tergantung satu sama lain. Hal ini dilakukan agar

perencanaan dan pengawasan kegiatan dapat dilakukan secara sistimatis, sehingga

dapat diperoleh efisiensi kerja.

Adanya network ini menjadikan sistem manajemen dapat menyusun

perencanaan penyelesaian proyek dengan waktu dan biaya yang paling efisien. Di

samping itu network juga dapat dipergunakan sebagai alat pengawasan yang cukup

baik untuk menyelesaikan proyek tersebut. Diagram network merupakan kerangka

penyelesaian proyek secara keseluruhan, ataupun masing-masing pekerjaan yang

menjadi bagian daripada penyelesaian proyek secara keseluruhan. Pada prinsipnya

network dipergunakan untuk perencaan penyelesaian berbagai macam pekerjaan

terutama pekerjaan yang terdiri atas berbagai unit pekerjaan yang semakin sulit dan

rumit.

3. Fungsi

Adapun beberapa fungsi dri jaringan kerj adalah:

 Dapat memfokuskan perhatian pada hal-hal yang kritis yang mungkin

terjadi pada pelaksanaan sebuah pekerjaan konstruksi.

 Mengarahkan seorang pimpinan mengambil keputusan dan mengelola

4
resources (sumber daya) dalam usaha mempercepat selesainya

proyek.Resources yang dibutuhkan dapat berupa orang, peralatan dan juga

fasilitas-fasilitas khusus untuk mengerjakan proyek tesebut.

 Memudahkan koordinasi dengan orang-orang atau lembaga yang terlibat.

 Memudahkan pengawasan dan pengendalian.

 Pedoman bagi para pelaksana pekerjaan sebuah proyek.

4. Kelebihan dan Kekurangan

 Kelebihan

 Sangat beguna terutama dalam menjadwalkan dan mengendalikan proyek

besar.

 Konsep yang lugas atau secara langsung (straight forward) dan tidak

memerlukan perhitungan matematis yang rumit.

 Jaringan grafis membantu melihat hubungan antar kegiatan proyek secara

cepat.

 Analisis jalur kritis dan waktu.

 Dokumentasi proyek dan gambar yang menunjukkan siapa yang

bertanggung jawab untukkegiatan yang beragam.

 Dapat diterapkan untuk proyek yang bervariasi.

 Berguna dalam mengawasi jadwal dan biaya.

 Kekurangan

 Kegiatan-kegiatan proyek harus ditentukan secara jelas dan hubungan harus

bebas dan stabil.

5
 Hubungan pendahulu harus dijadwalkan dan dijaringkan bersama-sama.

 Perkiraan waktu cenderung subyektif bergantung pada kejujuran para

manajer yang takut akan bahaya terlalu optimis atau tidak cukup pesimis.

 Ada bahaya terselubung dengan terlalu banyaknya penekanan pada jalur

terpanjang atau kritis.

5. Contoh Metode Jaringan Kerja

6. Langkah-langkah

Sistematika lengkap dan proses penyusunan jaringan kerja menurut Jay Heizer

dan BarryRender (2003;509) adalah sebagai berikut:

 Menginventarisasi kegiatan-kegiatan.

6
Pada langkah ini dilakukan pengkajian dan pengidentifikasian lingkup

proyek, menyesuaikan, memecahkannya menjadi kegiatan-kegiatan atau

kelompok-kelompok kejadian yang merupakan komponen proyek .

 Menyusun hubungan antar kerja.

Pada langkah ini disusun kembali komponen-komponen pada langkah

pertama sesuai dengan logika ketergantungan.

 Menyusun network diagram

Pada langkah ini hubungan antara kegiatan yang telah disusun pada langkah

kedua, disusun menjadi masa rantai dengan urutan yang sesuai dengan logika

ketergantungan. Langkah ini mendiskripsikan proses produksi secara keseluruhan.

 Menentukan waktu untuk setiap kegiatan.

Memberi kurun waktu pada setiap kegiatan yang dihasilkan, menyesuaikan

lingkup proyek, seperti pada langkah pertama. Terdapat perbedaan pokok dalam

memperkenalkan kurun waktu kegiatan antara CPM dan PERT. CPM menggunakan

angka perkiraan tunggal atau deterministic, sedangkan PERT menggunakan tiga

angka perkiraan atau probabilistik.

 Mengidentifikasi jalur kritis (critical path) pada network diagram dari

network diagram yang telah disusun pada langkah ketiga

Dilakukan perhitungan maju dan perhitungan mundur, dari perhitungan

tersebut dihitung float dan identifikasi jalur kritisnya.

 Melakukan analisa waktu, biaya dan sumber daya.

7
Setelah melakukan langkah tersebut diatas, maka dilanjutkan dengan

melakukan analisa waktu,biaya, dan sumber daya yang meliputi:

- Menentukan kurun waktu proyek yang paling optimal dilihat dari segi

biaya. Ditunjukkan untuk memilih berbagai alternatif, kurun waktu proyek

dilihat dari segi biaya.

- Meminimalkan fluktuasi sumber daya.

Meningkatkan efisiensi pengelolaan proyek dengan cara mencegah

terjadinya naik turunyang terlalu tajam dalam waktu relatif terhadap keperluan

sumber daya.

B. Critical Parth Method (CPM)

1. Definisi CPM

Menurut (Levin dan Krikpatrik, 1972), metode Jalur Kritis (Critical Path

Method-CPM), yakni metode untuk merencanakan dan mengawasi proyek-proyek

merupakan sistem yang paling banyak dipergunakan diantara semua sistem lain

yang memakai prinsip pembentukan jaringan.

Menurut (Siswanti, 2007), Metode CPM, jumlah waktu yang dibutuhkan

berbagai tahap proyek dianggap diketahui dengan pasti, demikian pula hubungan

antara sumber yang digunakan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan

proyek. CPM (critical path method) atau metode jalur kritis adalah suatu rangkaian

item pekerjaan dalam suatu proyek yang menjadi bagian kritis atas terselesainya

proyek secara keseluruhan. Ini artinya, tidak terselesaikannya tepat waktu suatu

8
pekerjaan kritis akan menyebabkan proyek mengalami keterlambatan karena waktu

finish proyek akan menjadi mundur atau delay. Penggunaan CPM secara integrasi

ini secara sederhana bermaksud untuk membuat schedule yang berukuran besar

pada proyek besar menjadi schedule yang lebih kecil. Secara logika kita pahami

bahwa schedule yang lebih kecil berarti schedule tersebut lebih mudah untuk

dikelola.

CPM dibangun atas suatu network yang dihitung dengan cara tertentu dan

dapat pula dengan software sehingga menghasilkan suatu rangkaian pekerjaan yang

kritis. Penggunaan CPM secara integrated ini secara sederhana bermaksud untuk

membuat schedule yang berukuran besar pada proyek besar menjadi schedule yang

lebih kecil. Secara logika kita pahami bahwa schedule yang lebih kecil

berarti schedule tersebut lebih managable atau dapat lebih mudah untuk dikelola.

Inilah intinya peranan konsep ini dalam mengatasi kompleksitas proyek yang besar.

Dengan CPM, jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan berbagai

tahap suatu proyek dianggap diketahui dengan pasti, demikian pula hubungan

antara sumber yang digunakan dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan

proyek. Jadi CPM merupakan analisa jaringan kerja yang berusaha

mengoptimalkan biaya total proyek melalui pengurangan waktu penyelesaian total

proyek yang bersangkutan.

2. Sejarah CPM

Pada tahun 1957, Departemen Jasa dan Rekayasa dari perusahaan E. I. Du Pont

de Nemours, memprakarsai jaringan kerja grafis yang telah dikembangkan melalui

9
riset, yang kemudian menjadi metode jalur kritis (Critial Path Method). Dalam

upayanya, perusahan tersebut dibantu oleh suatu kelompok ahli komputer dari

UNIVAC Remington Rand. Sasaran mereka adalah untuk menelusuri pengguna

sistem yang didukung oleh computer dalam perencanaan, penjadwalan,

pemantauan (monitoring) serta pengendalian dari proyek rekayasa dari Du Pont.

Riset ini dikoordinasikan oleh Morgan L. Walker dari Du Pont dan James E. Kelly,

Jr, dari Remington Rand

(Manajemen Konstruksi Profesional, Donald S. Barrie dan Boyd C. Paulson, Jr).

Perkembangan penggunaan jaringan kerja sebagai alat perencanaan dan

penjadwalan proyek sebenarnya searah dengan bertambah kompleks masalah-

masalah proyek yang dihadapi dewasa ini. Perkembangan era teknologi informasi

semakin memaksa para ahli untuk memikirkan sistem yang optimal untuk mencapai

tujuan yang maksimal dalam pelaksanaan suatu proyek. Hal ini berhubungan

dengan semakin besarnya kegiatan-kegiatan proyek yang berlangsung sekarang.

Untuk itu diperlukan suatu metode khusus untuk mengatur proyek.

Jaringan kerja berguna untuk menyusun urutan kegiatan proyek yang memiliki

sejumlah besar komponen dengan hubungan ketergantungan yang kompleks,

membuat perkiraan jadwal proyek yang paling ekonomis, mengusahakan fluktuasi

minimal penggunaan sumber daya. Menurut Gray (2000), jaringan kerja

adalahframework untuk system informasi proyek yang akan digunakan oleh

manajer proyek untuk membuat keputusan yang berhubungan dengan waktu, biaya,

dan performance. Jaringan kerja memberikan waktu dimana kegiatan dapat dimulai

dan diselesaikan dan kapan kegiatan dapat ditunda.

10
Menurut Soehatto (1999), CPM (Critical Path Method) dan PERT (Project

Evaluation and Review Technique) memakai teknik penyajian secara gratis dengan

memakai diagram anak panah, lingkaran serta kaidah-kaidah dasar logika

ketergantungan dalam menyusun urutan kegiatan. Menurut Mulyono (2004), model

jaringan CPMIPERT tersusun atas dua komponen utama, yaitu titik-titik (nokhta/

lingkaran) dan garis-garis (cabang/ anak panah). Garis menunjukkan jenis kegiatan

dari suatu proyek, sementara titik menunjukkan awal atau akhir suatu kegiatan atau

biasa dinamakan events. Model jaringan juga menunjukkanprecedence relationship

eli antara kegiatan-kegiatan.

Ada suatu aturan dalam membuat model jaringan CPMIPERT, yaitu bahwa

dua atau lebih kegiatan tak dapat secara serentak berawal dan berakhir pada

lingkaran yang sama. Maka permasalahan tersebut dapat diatasi dengan suatu

dummy activity. Suatu dummy activity digambarkan dengan anak panah terputus

dan disisipkan pada jaringan itu untuk menunjukkan suatu precedence relationship.

Suatu dummy activity tidak memakan waktu dan sumberdaya, jadi waktu kegiatan

dan biaya sama dengan nol. Kegiatan dummy dapat juga digunakan untuk

menyusun suatu jaringan yang agar hubungan logikanya menjadi benar.

Sasaran utama analisis CPM/PERT adalah menentukan waktu terpendek yang

diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek atau menentukan waktu yang

diperlukan untuk suatu critical path, yaitu jalur waktu terlama. Kegiatan• kegiatan

yang dilewati critical path dinamakan kegiatan kritis. Keterlambatan penyelesaian

salah satu kegiatan ini akan menyebabkan keterlambatan penyelesaian proyek,

karena itu kegiatan-kegiatan kritis perlu diawasi secara serius. Jika pengambil

11
keputusan bermaksud mempercepat penyelesaian proyek, maka ia perlu

memperpendek satu atau beberapa waktu kegiatan kritis.

3. Fungsi CPM

 Memberikan tampilan grafis dari alur kegiatan sebuah proyek,

 Memprediksi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek,

 Menunjukkan alur kegiatan mana saja yang penting diperhatikan dalam

menjaga jadwal penyelesaian proyek,

 Menyelesaikan proyek dengan cepat,

 Mengkuantifisir kemajuan proyek,

 Mengkomunikasikan proyek secara efektif

4. Kelebihan dan Kekurangan CPM

 Kelebihan

 Metode ini memaksa pemimpin suatu proyek untuk menganalisis proyek

dan merencanakanya sebelum proyek itu dimulai.

 Memperlihatkan dengan jelas tali-menali antara tugas-tugas.

 Menyajikan suatu skema waktu yang lebih realistis

 Memberikan kesempatan kepada perencana untuk menganalisis dengan

cermat akibat-akibat suatu perubahan didalam rencana yang terlebih dahulu

telah diumumkan.

 Kekurangan

 Dapat menjadi rumit dan meningkatkan kompleksitas untuk proyek yang

lebih besar.

12
 Tidak menangani penjadwalan personil atau alokasi sumber daya.

 Jalur kritis tidak selalu jelas dan perlu dihitung cermat.

Memperkirakan waktu penyelesaian kegiatan bisa sulit.

C. Langkah-langkah Metode CPM

1. Diagram Jaringan CPM

Dalam diagram jaringan CPM, dikenal beberapa simbol diagram yang

digunakan untuk mendeskripsikan urutan, waktu pelaksanaan dan jenis kegiatan

pada suatu proyek. Beberapa simbol tersebut antara lain:

 Anak panah (arrow)

- Menyatakan kegiatan (panjang panah tidak mempunyai arti khusus)

- Pangkal dan ujung panah menerangkan kegiatan mulai dan berakhir

- Kegiatan harus berlangsung terus dalam jangka waktu tertentu dengan

pemakaian sejumlah sumber (manusia, alat, bahan dan dana) Pada

umumnya kegiatan diberi kode huruf a, b, c dst.

Gambar anak panah (arrow) 13


 Simpul (node)

- Menyatakan suatu kejadian kejadian atau peristiwa

- Kejadian diartika sebagai awal atau akhir dari satu atau beberapa

kegiatan

- Umumnya kejadian diberi kode dengan angka 1, 2, 3, dst, yang disebut

nomor kejadian.

Gambar simpul (node)

 Anak panah putus-putus

- Menyatakan kegiatan semu (dummy)

- Dummy sebagai pemberitahuan bahwa terjadi perpindahan satu kejadian

ke kejadian lain pada saat yang sama

- Dummy tidak memerlukan waktu dan tidak menghabiskan sumber.

Gambar anak panah putus-putus

2. Langkah-langkah

Langkah-langkah dalam perencanaan proyek menggunakan metode CPM:

14
 Tentukan rincian kegiatan.

Dari rincian kegiatan yang harus dilakukan dalam sebuah proyek,

tambahkan informasi durasi dan identifikasikan prasyarat kegiatan sebelumnya

yang harus terselesaikan terlebih dahulu.

 Tentukan urutan kegiatan dan gambarkan dalam bentuk jaringan

Beberapa kegiatan akan dapat dimulai dengan sangat tergantung pada

penyelesaian kegiatan lain. Relasi antar kegiatan ini harus diidentifikasi dan

digambarkan secara berurutan dalam bentuk titik dan busur.

 Susun perkiraan waktu penyelesaian untuk masing- masing kegiatan.

Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap kegiatan dapat

diestimasi dengan menggunakan pengalaman masa lalu atau perkiraan dari para

praktisi. CPM tidak memperhitungkan variasi waktu penyelesaian, sehingga hanya

satu perkiraan yang akan digunakan untuk memperkirakan waktu setiap kegiatan.

 Identifikasi jalur kritis (jalan terpanjang melalui jaringan).

Jalur kritis adalah jalur yang memiliki durasi terpanjang yang melalui

jaringan. Arti penting dari jalur kritis adalah bahwa jika kegiatan yang terletak pada

jalur kritis tersebut tertunda, maka waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan

otomatis juga akan tertunda. Pada jalur selain jalur kritis, akan ditemui waktu

longgar/waktu toleransi (slack time) yaitu sejumlah waktu sebuah kegiatan dapat

ditunda tanpa menunda penyelesaian proyek secara keseluruhan.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

CPM (critical path method) atau metode jalur kritis adalah suatu rangkaian item

pekerjaan dalam suatu proyek yang menjadi bagian kritis atas terselesainya proyek

secara keseluruhan. Ini artinya, tidak terselesaikannya tepat waktu suatu pekerjaan

kritis akan menyebabkan proyek mengalami keterlambatan karena waktu finish

proyek akan menjadi mundur atau delay.

Penggunaan CPM secara integrasi ini secara sederhana bermaksud untuk

membuat schedule yang berukuran besar pada proyek besar menjadi schedule yang

lebih kecil. Secara logika kita pahami bahwa schedule yang lebih kecil berarti

schedule tersebut lebih mudah untuk dikelola.

CPM dibangun atas suatu network yang dihitung dengan cara tertentu dan dapat

pula dengan software sehingga menghasilkan suatu rangkaian pekerjaan yang kritis.

Adapun beberapa fungsi dari CPM yaitu Memberikan tampilan grafis dari alur

kegiatan sebuah proyek, memprediksi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

sebuah proyek, juga menunjukkan alur kegiatan mana saja yang penting

diperhatikan dalam menjaga jadwal penyelesaian proyek.

16
B. Kritik dan Saran

Manusia tidak luput dari keslahan dan rasa khilaf. Barangkali hanya ini yang

dapat penulis ungkapkan, jika ada kesalahan materi maupun merugikan pihak-pihak

tertentu penulis meminta kritik dan sarannya, kritik maupun sarannyan sangatlah

penting untuk pengintrospesikan diri melengkapi makalah ini.

17
Daftar Pustaka

Surya Perdana, A. R. (2019). PENERAPAN MANAJEMEN PROYEK DENGAN

METODE CPM PADA PROYEK PEMBANGUNAN SPBE. Amaliah:

Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 3 No. 1 Mei 2019, 242-

250.

Tuhlani, a. (n.d.). MAKALAH CPM. Retrieved from Academia:

https://www.academia.edu/6573315/Makalah_cpm

18

Anda mungkin juga menyukai