RISET OPERASI
Tentang
ANALISA NETWORK
Disusun Oleh :
AULIAUS SYARA
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
..
ii
BAB I Pendahuluan
B. Tujuan Penulisan
C. Metode Penulisan
A. Latar Belakang
BAB II Pembahasan
-
Pengertian Persediaan
..
Daftar Pustaka
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan
penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan
dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang riset operasi, yang kami
sajikan berdasarkan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang ANALISA NETWORK. Walaupun makalah ini mungkin
kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima
kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
networknya sederhana, jalur kritis bisa dihitung dengan mudah. Tetapi kalau networknya
kompleks,maka sulit sekali menghitungnya dengan cara sederhana seperti disebut di atas. Untuk
itu bisa digunakan Metode Algorithma, Metode Metriks, dan Metode Linear Programming.
1.
2.
3.
4.
Tujuan Penelitian
1.
2.
3.
4.
1.3.2
Manfaat Penelitian
a. Bagi perusahaan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan
masukan bagi perusahaan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan
kebijaksanaan pelaksanaan proyek.
b. Bagi pihak lain hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya dalam ilmu manajemen operasional dan
dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk penelitian yang akan datang.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Subagya (2000: 169) Hubungan antar aktivitas ditunjukkan dengan network,
yaitu jaringan kerja yang menggunakan simbol lingkaran untuk awal atau akhir aktivitas
dan anak panah untuk kegiatan.
Pengertian PERT
PERT adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur
dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang ada didalam suatu proyek. PERT yang memiliki
kepanjangan Program Evalution Review Technique adalah suatu metodologi yang dikembangkan oleh
Angkatan Laut Amerika Serikat pada tahun 1950 untuk mengatur program misil. Sedangkan terdapat
metodologi yang sama pada waktu bersamaan yang dikembangkan oleh sektor swasta yang
dinamakan CPM atau Critical Path Method.
Dalam metode PERT waktu setiap kegiatan dihitung atas dasar-dasar pemikiran yaitu: waktu optimis,
waktu realistis, dan waktu pesimis.
Berdasarkan nilai waktu tersebut, maka perkiraan lamanya kegiatan yang diharapkan atau expected
time dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
(Handoko, 1994: 408):
Te = a+4m+b
6
Di mana:
Te : waktu penyelesaian yang diharapkan dari suatu pekerjaan
a : waktu optimistik
b : waktu pesimistik
m : waktu realistik
Metodologi PERT divisualisasikan dengan suatu grafik atau bagan yang melambangkan ilustrasi dari
sebuah proyek. Diagram jaringan ini terdiri dari beberapa titik (nodes) yang merepresentasikan
kejadian (event) atau suatu titik tempuh (milestone). Titik-titik tersebut dihubungkan oleh suatu vektor
(garis yang memiliki arah) yang merepresentasikan suatu pekerjaan (task) dalam sebuah proyek. Arah
dari vektor atau garis menunjukan suatu urutan pekerjaan.
Gambar 1. Analogi diagram PERT
Dari
gambar 1 dapat diamati bahwa setiap arah panah akan menunjukan suatu urutan pengerjaan. Seperti
pekerjaan 1 dilakukan terlebih dahulu (start), kemudian bisa dilanjutkan oleh pekerjaan 2, 3, 4, setelah
itu pekerjaan 5,6. Titik 7 adalah titik finish dimana pekerjaan terakhir dilakukan dan merupakan akhir
dari sebuah proyek. Selain menunjukkan suatu urutan pengerjaan diagram PERT juga menunjukan
suatu keterikatan antar pekerjaan yang tidak dapat dipisahkan. Keterikatan itu dapat dilihat dengan
contoh pekerjaan 2, 3, 4 hanya dapat dilakukan jika pekerjaan 1 sudah selesai dilakukan.
Sebuah pekerjaan yang dapat dilakukan bersamaan dengan pekerjaan lain disebut juga sebagai
pekerjaan pararel (pararel taskatau concurrent task). Selain itu terdapat juga sebuah aktivitas yang
diwakili oleh garis putus-putus yang disebut dengan dummy activities.Dari sebuah diagram PERT
dapat digunakan untuk mengetahui suatu urutan aktivitas kritis atau aktivitas yang harus dilakukan
sebagai prioritas utama (critical path), penjadwalan dengan aktivitas lain, dan jumlah pekerja yang
dibutuhkan.
Pengertian CPM
Critical Path Method / CPM adalah suatu rangkaian item pekerjaan dalam suatu proyek yang
menjadi bagian kritis atas terselesainya proyek secara keseluruhan. Ini artinya, tidak terselesaikannya
tepat watu suatu pekerjaan yang masuk dalam pekerjaan kritis akan menyebabkan proyek akan
mengalami keterlambatan karena waktu finish proyek akan menjadi mundur atau delay. CPM
dibangun atas suatu network yang dihitung dengan cara tertentu dan dapat pula dengan software
sehingga menghasilkan suatu rangkaian pekerjaan yang kritis.
Dalam konsep menggunakan milestone dan CPM secara integrated ini secara sederhana bermaksud
untuk membuat schedule yang berukuran besar pada proyek besar menjadi schedule yang lebih kecil.
Secara logika kita pahami bahwa schedule yang lebih kecil berarti schedule tersebut lebih managable
atau dapat lebih mudah untuk dikelola. Inilah intinya peran konsep ini dalam mengatasi kompleksitas
proyek yang besar.
Konsep ini tentu saja dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi proyek yang ada dan dapat di trial.
Langkah standart dalam pemikiran saya adalah sebagai berikut:
1.
Membagi seluruh pekerjaan menjadi beberapa kelompok pekerjaan yang dapat dikatakan
sejenis.
2.
Menentukan durasi penyelesaian pekerjaan masing-masing milestone.
3.
Menentukan keterkaitan-keterkaitan (interdependencies) antara kelompok-kelompok
pekerjaan tersebut.
4.
5.
Menentukan critical path method atas milestone berdasarkan hubungan saling keterkaitannya
Membandingkan durasi total pekerjaan dengan waktu yang dibutuhkan
Ada beberapa istilah atau pengertian yang akan digunakan di dalam analisa network yaitu :
a. Earliest start time (ES)
Adalah waktu yang paling awal (tercepat) suatu kegiatan dapat dimulai, dengan
memperhatikan waktu kegiatan yang diharapkan dan persyaratan urutan pekerjaan.
b. Latest start time (LS)
Adalah waktu yang paling lambat untuk dapat memulai suatu kegiatan tanpa penundaan
keseluruhan proyek
c. Earliest finish time (EF)
Adalah waktu yang paling awal suatu kegiatan dapat diselesaikan, atau sama dengan ES +
waktu kegiatan yang diharapkan.
d. Latest finish time (LF)
Adalah waktu yang paling lambat untuk dapat menyelesaikan suatu kegiatan tanpa
penundaan penyelesaian proyek secara keseluruhan, atau sama dengan LS + waktu
kegiatan yang diharapkan (Handoko, 1994: 404).
LP :
Tentukan nilai x12, x13, x25, x34, x46, x56
Maksimumkan : Z = c12x12 + c13x13 + c25x25 + c34x34 + c46x46 + c56x56
Dengan batasan :
1 = x12 + x13
X46 + x56 = 1
keputusan optimal dimana sumberdaya-sumberdaya yang optimal yang terbatas harus digunakan
sefisien mungkin.
Dua macam fungsi Program Linear:
Fungsi tujuan : mengarahkan analisa untuk mendeteksi tujuan perumusan masalah
Fungsi kendala : untuk mengetahui sumber daya yang tersedia dan permintaan atas sumber daya
tersebut.
ij
ij
( i j ) EA
Formulasi
Maksimumkan Z =
Batasan
ij
iEA(1)
1.
ij
iEB( j )
jk
j 2, 3, ..... n - 1
kEA( j )
2.
in
iEB( n )
3.
2 2 5
3
14
54
Fungsi tujuan
Maksimumkan Z = 2X12 + 4X13 + 3X23 + 5X24 + 5X34
Batasan
X12 + X13
- X12
=1
+ X23 + X24
+ X13 + X23
=0
+ X34
+ X24 + X34
X12, 4X13, 3X23, 5X24, 5X34 0
=0
= -1
BAB 3
KESIMPULAN
1. Dalam analisa network menggunakan Metode algorithma EF dan metode algorithma ES.
Pada alghorithma EF analisa network ditentukan dengan jalur kritis.
2. Metode matriks dalam analisa network dilakukan dengan menyusun kegiatan-kegiatan serta waktu
yang dibutuhkan dalam tabel. Dari tabel ditentukan EF dan LF nya. Penentuan jalur kritis dilakukan
dengan mencari deretan dari efens yang mempunyai EF=LF.
3. Metode linear programming dalam analisa network dilakukan dengan menentukan fungsi tujuan
yaitu mencari jalur yang terpanjang.
Adapun batasan-batasannya adalah flow atau aliran pekerjaan yang melalui tiap-tiap jalur.
DAFTAR PUSTAKA
Henry Simamora, 2002. Akuntansi, Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jakarta. Penerbit :
Salemba Empat.
Horngren, Charles T., and Walter T Harrison Jr, and Michael A. Robinson, and Thomas H.
Secokusumo, 2002. Akuntansi Di Indonesia. Jakarta. Penerbit : Salemba Empat Simon &
Schuster (Asia) Pte. Ltd. Prentice Hall.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta. Penerbit : Salemba Empat.
Kieso, Donald E & Jerry J. Weygandt. 1999. Intermediate Accounting. Edisi Ketujuh. Jilid I.
Dialihbahasakan Herman Wibowo. Jakarta : Binarupa Aksara.
Niswonger, C. Rollin, and Philip E Fess, and Carl S Waren. 1999. Prinsip-prinsip Akuntansi. Edisi
Keenambelas alih bahasa oleh Hyginus Ruswinarto dan Herman Wibowo. Jakarta : Erlangga.
Sofyan Safari Harahap. 2002. Teori Akuntansi. Cetakan Kelima. Jakarta. Penerbit : Raja Grafindo
Persada.
Hamdy A. Taha, Operation Research. An Introduction, MacMillan, 1992
Sri mulyono, Riset Operasi, LPEM, UI, 2002
Ahyari, A, 1986, Manajemen Produksi, Buku I, BPFE, UGM Yogyakarta.
Arianti, Luki, 2002, Penerapan Diagram Network Dengan CPM Dalam Usaha Efisiensi Waktu Dan
Biaya, Skripsi, Tidak Dipublikasikan, Malang, Fakultas Ekonomi Universitas Islam
Malang.
Buffa, E, & Sarin, R., 1996, Manajemen Operasi dan Produksi Modern, Terjemahan Maulana, Edisi
kedelapan, Bina Aksara, Jakarta.
Handoko, T.H, 1999, Dasar-dasar Manajemen Produksi Dan Operasi, Edisi Pertama, BPFE,
Yogyakarta.
Render, B, & Heizer, J., 2001, Prinsip-Prinsip Manajemen Operasi, Terjemahan Arianto, Salemba
Empat, Jakarta.
Sakdiyah, H., 2004, Diagram Network Planning dengan CPM Dalam Usaha Meningkatkan Efisiensi
Biaya dan Waktu, Skripsi, Tidak Dipublikasikan, Malang, Fakultas Ekonomi Islam Malang.
Yamit, Z, 2000, Manajemen Produksi Dan Operasi, Ekonisia, FE UII, Yogyakarta.