Pembuatan jaringan
metode Jalur Kritis (Critical Path Method - CPM), yakni metode untuk merencanakan
dan mengawasi proyekproyek merupakan sistem yang paling banyak dipergunakan
diantara semua 5 sistem lain yang memakai prinsip pembentukan jaringan. CPM
merupakan analisa jaringan kerja yang berusaha mengoptimalkan biaya total proyek
melalui pengurangan atau percepatan waktu penyelesaian total proyek yang
bersangkutan.
http://eprints.undip.ac.id/26423/2/
OPTIMALISASI_PELAKSANAAN_PROYEK_DENGAN_METODE_PERT_DAN
_CPM-JURNAL.pdf
Aturan dan syarat jaringan
Ketergantungan atau hubungan antar aktivitas merupakan bahan dasar dalam
menyusun penjadwalan proyek. Terdapat 3 (tiga) aturan dasar dalam menyusun
urutan aktivitas.
Ketergantungan Mandatori (Mandatory Dependencies) ; ketergantungan yang tidak
dapat dipisahkan antar aktivitas/pekerjaan. Misalnya, pengujian program tidak dapat
dilakukan sebelum pembuatan program telah diselesaikan.
Ketergantungan Lepas (Discretionary Dependencies) ; ketergantungan yang
ditentukan oleh tim proyek. Sebagai contoh, dalam rangka mendapatkan hasil desai
yang baik, tim proyek mungkin belum akan memulai pekerjaan desain selama
pekerjaan analisis sistem belum selesai sepenuhnya walaupun sebenarnya desain
sistem sudah dapat dimulai tanpa harus menunggu pekerjaan analisis sistem
diselesaikan semuanya.
Ketergantungan Eksternal (External Dependencies) ; ketergantungan antara
aktivitas proyek dengan aktivitas non proyek. Sebagai contoh, pekerjaan instalasi
sistem operasi dan program aplikasi mungkin akan tergantung pada ketersediaan
hardware baru yang dipasok oleh suplier.
https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/05-Manajemen_Waktu_Proyek.pdf
Contoh soal berikut akan mengilustrasikan analisis Jaringan CPM/PERT dan analisis
Probabilitasnya :
Dengan jaringan AON dan perkiraan waktu aktivitas berikut, tentukan waktu
penyelesaian proyek dan varians yang diperkirakan, serta probabilitas proyek tersebut
dapat diselesaikan dalam 28 hari atau kurang :
Solusi :
Langkah 1 : Hitung Waktu dan varians Aktivitas yang Diperkirakan
Dengan mengunakan rumus berikut, hitung waktu dan varians yang diperkirakan
untuk setiap aktivitas:
Sebagai contoh, waktu dan varians yang diperkirakan untuk aktivitas 1 adalah:
Nilai-nilai ini serta waktu dan varians yang diharapkan sisanya untuk setiap aktivitas
adalah :
Activity t v
1 9 4
2 10 1
3 5 4/9
4 3 4/9
5 6 4/9
6 3 0
7 4 1/9
Probabilitasnya dari Tabel kurva Normal dalam Lampiran A adalah 0,4633: Jadi,
1.
1. Analisis CPM
Metode Jalur Kritis atau Critical Path Method (CPM) adalah suatu
metode perencanaan dan pengendalian proyek yang merupakan sistem yang
paling banyak digunakan diantara semua sistem yang memakai prinsip
pembetukan jaringan. Dengan CPM, jumlah waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan berbagai tahap suatu proyek dianggap diketahui dengan pasti,
demikian pula hubungan antara sumber yang digunakan dan waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan proyek. Jadi CPM merupakan analisa
jaringan kerja yang berusaha mengoptimalkan biaya total proyek melalui
pengurangan waktu peneyelesaian total proyek yang bersangkutan.
CPM membuat asumsi bahwa waktu aktifitas diketahui pasti, sehingga
hanya diperlukan satu faktor waktu setiap aktifitas, sedangkan pada CPM
dipakai cara deterministikm, yaitu memakai satu angka estimasi. Jadi, jangka
waktu untuk menyelesaikan pekerjaan dianggap diketahui, kemudian pada
tahap berikutnya diadakan pengkajian lanjut untu memperpendek jangka
waktu. CPM adalah tenik yang digunakan untuk melakukan perencanaan
proyek menggunakan algoritma matematis.
Teknik penyusunan jaringan kerja yang terdapat pada CPM, sama
dengan yang digunakan pada PERT. Perbedaan yang terlihat adalah bahwa
PERT menggunakan activity oriented, sedangkan dalam CPM menggunakan
event oriented. Pada activity oriented anak panah menunjukkan pekerjaan
dengan beberapa keterangan aktivitasnnya, sedangkan event oriented pada
pada peristiwa yang merupakan pokok perhatuan dari suatu aktivitas.
Untuk menentukan waktu penyelesaian proyek, maka harus
diidentifikasi apa yang disebut jalur kritis. Untuk menyelesaikan proyek,
semua jalur harus dilewati. Oleh karena itu, harus ditentukan jumlah waktu
yang dibutuhkan untuk berbagai jalur tersebut, jalur terpanjang yang dilewati
menentukan total waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. Jika
aktifitas pada kalur terpanjang ditunda, maka seluruh proyek akan mengalami
keterlambatan. Aktifitas jalur terpanjang merupakan aktifitas jalur kritis, dan
kalur terpanjang itu disebut jalur kritis. Dalam metode PERT dan CPM
masalah utama yaitu teknik untuk menentukan jadwal kegiatan beserta
anggaran biayanya dengan maksud pekerjaan-pekerjaan yang telah terjadwal
dapat diselesaikan secara tepat waktu serta tepat biaya.
Jalur Kritis
- Jalur kritis adalah jalur yang menunjukan kegiatan dari awal sampai dengan
akhir kegiatan pada diagram jaringan.
- Kegiatan kritis adalah kegiatan yang apabila ditunda akan mempengaruhi
waktu penyelesaian proyek.
Pada metode jalur kritis dapat digunakna untuk menghitung waktu
mulai tercepat, waktu selesai tercepat, waktu mulai terlambat, waktu selesai
terlambat, dan waktu penundaan dari suatu kegiatan dengan analisis Forward
Pass dan Backward Pass pada penggambaran diagram jaringan kerja.
Jalur kritis merupakan urutan dari kegiatan-kegiatan yang mewakili
jalur yang paling panjang atau yang paling lama dalam proses penyelesaian
Keterangan :
a. ES (Earliest Start) merupakan titik waktu yang paling cepat dimana suatu
kegiatan bisa mulai dikerjakan.
b. EF (Earliest Finish) merupakan titik waktu yang paling cepat dimana sutu
kegiatan bisa diselesaikan.
c. LS (Latest Start) merupakan titik waktu yang paling lambat dimana suatu
kegiatan bisa mulai dikerjakan.
d. LF (Latest Finish) merupakan titik wkatu yang paling lambat dimana siatu
kegiatan bisa diselesaikan.
e. T (Time) merupakan nilai waktu dari kegiatan yang diperlukan dalam
penyelesaian kegiatan tersebut.
Dalam mencari nilai dari variabel-variabel di ats, maka diperlukan dua
metode, yaitu :
a. Forward Pass (Jalur Maju)
Forward Pass merupakan teknik yang ada dalam mencari jalur kritis yang
digunakan untuk menghitung waktu paling cepat (ES) dan selesai paling
cepat (EF) dengan proses penjumlagan waktu kegiatan dimulai dari
kegiatan awal sampai pada kegiatan akhir.
Rumusnya : EF=ES+t
b. Backward Pass (Jalur Mundur)
Backward Pass merupakan teknik yang ada dalam mencari jalur kritis
yang digunakan untuk menghitung waktu mulai paling lambat (LS) dan
selesai paling lambat (LF) dengan proses pengurangan waktu kegiatan
dimulai dari kegiatan akhir sampai pada kegiatan awal.
Rumusnya : LS=LF−t
Slack atau disebut juga float merupakan banyaknya waktu dari suatu
kegiatan yang dapat dilakukan penundaan dari tanggal mulai awal tanpa
mempengaruhi waktu penyelesaian dari proyek dan tidak melebihi batasan
waktu jadwal kegiatan yang ada. Jalur kritis adalah suatu jalur pada
jaringan kerja yang mana kegiatan-kegiatan yang ada pada jalur tersebut
tidak memiliki waktu luang sama sekali berarti memiliki nilai slack sama
dengan nol.
Rumusnya : Slack=LF−EF atau Slack=LS−ES
Adapun cara sederhana menentukan jalur kritis tanpa perlu menghitung
slack yaitu dengan melihat diagram jaringan kerja yang sudah dibuat lalu
cari kegiatan yang memiliki nilai ES=LS atau nilai EF=LF .
Langkah dasar dalam menggunakan metode CPM sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi proyek dan menyiapkan struktur pecahan kerja
2. Membangun hubungan anatara kegiatan.memutuskan kegiatan mana
yang harus lebih dahulu dikerjakan dan mana yang harus mengikuti
yang lain.
3. Menggambarkan jaringan yang menghubungkan keseluruhan kegiatan
4. Menetapkan pikiran waktu dan/atau biaya untuk tiap kegiatan
5. Menghitung jalur waktu terpanjang melalui jaringan. Ini yang disebut
jalur kritis.
6. Menggunakan jaringan untuk membantu perencanaan, penjadwalan,
dan pengendalian proyek.
Meminimalkan Z=∑
i
xi
Oleh karena nilai Z merupakan jumlah dari seluruh waktu peristiwa tercepat,
nilai tersebut tidak mempunyai arti nyata ; tetapi, nilai akan memastikan waktu
peristiwa tercepat pada setiap node.
Berikunya, hatus mengembangkan batasan model. Waktu untuk aktibitas
didefinisikan menjadi i→ j sebagai t ij. Dari pemabahasan diawal mengenai analisis
jaringan CPM/PERT, diketahui bahwa perbedaan anatara waktu peristiwa tercepat di
noda j dan waktu peristiwa tercepat di node i minimalnya harus sama besar dengan
waktu aktivitas t ij. Satu set batasan yang menyatakan kondisi ini didefinisikan sebagai
x j− xi ≥ t ij
Model pemrograman linier umum dari perumusan sebuah jaringan
CPM/PERT dapat dirangkum sebagai berikut :
Meminimalkan Z=∑ xi
i
Kendala
x j− xi ≥ t ij , untuk semua aktivitas i→ j
xi , x j ≥ 0
Yang mana
x i=¿waktu peristiwa tercepat dari nodai
x j = waktu tercepat dari node j
t ij = waktu aktivitas i→ j
Solusi model pemrograman linier ini akan mengindikasikan waktu peristiwa
tercepat dari setiap noda dalam jaringan tersebut dan durasi proyeknya.
2. Analisis Skedul Kerja
Sebuah jadwal proyek dibuat dari dokumen yang dibahas sebelumnya.
Jadwal proyek biasanya adalah elemen paling penting dalam proses
manajemen proyek, khususnya selama tahap implementasi (yairu, pekerjaan
proyek aktual), dan merupakan sumber dari sebagian besar konflik dan
permasalahan. Salah satu alasanya adalah bahwa sering kali kriteria tunggal
yang paling penting bagi kesuksesan sebuah proyek adalah bahwa proyek
tersebut dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Selain itu waktu merupakan
ukuran kemajuan yang jelas. Waktu bersifat absolute dengan tingkat
fleksibilitas yang rendah.
Pengembangan jadwak mencakup empat langkah dasar.
1. Definisikan aktivitas yang harus dilakukan untuk menyelesaikan proyek
tersebut
2. Susun aktivitas berdasarkan urutan aktivitas yang harus diselesaikan
terlebih dahulu
3. Perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap aktivitas
4. Susun jadwal berdasarkan urutan dan oerkiraan waktu pelaksanaan
aktivitas-aktivitas tersebut.
Oleh karena itu penyusunan jadwal melibatkan nilai yang dapat diukur
yaitu waktu, terdapat beberapa teknik kuantitatif yang tersedia yang dapat
digunakan untuk mengembangkan kadwal proye, termasuk bagan Gantt dan
jaringan CPM/PERT. Terdapat juga berbagai paket perangkat lunak komputer
yang dapat digunakan untuk menjadwalkan proyek.
Penggunaan bagan Gantt (Gantt Chart) adalah sebuah teknik manajemen
tradisional untuk menjadwalkan dan merencanakan proyek kecil yang
mempunyai aktivitas dan hubungan preseden yang relatif sedikit. Teknik
penjadwalan ini ( yang juga disebut bagan batang) dikembangkan oleh Henry
Gantt, seorang pelopor dalam bidang teknik industri di bengkel amunisi
artileri di Frankford Arsenal pada 1914. Bagan Gantt adalah grafik dengan
sebuah batang yang mewakili waktu untuk setiap aktivitas dalam proyek yang
sedang dianalisis.. sebuah bagan Gantt memberikan tampilan visual dari
jadwal protek, yang menentukan kapan aktivitas dijadwalkan unyuk dimulai
dan diselesaikan dan menunjukan waktu ekstra tersedia dan aktivitas dapat
ditunda. Seorang manajer proyek dapat menggunakan bagan Gantt untuk
memantau kemajuan aktivitas dan melihat aktivitas mana yang mendahului
jadwal dan aktivitas mana yang mundur dari jadwal. Bagan Gantt juga
menentukan hubungan preseden antaraktivitas; tetapi, hubungan ini tidak
selalu dapat dilihat. Permasalahan ini adalah salah satu kelemahan dari
Komponen Waktu
Dalam Project Crashing, terdapat dua komponen waktu, yaitu:
1. Waktu Normal (Normal Time), yaitu penyelesaian aktivitas dalam kondisi normal
2. Waktu Akselerasi (Crash Time), yaitu waktu terpendek yang paling mungkn untuk
menyelesaikan aktivitas.
Dari dua komponen tersebut dapat diperoleh total waktu akselerasi, dengan
persamaan
Total Waktu Akselerasi=Waktu Normal−Waktu Akselerasi
Komponen Biaya
Dalam Project Crashing, terdapat tiga komponen biaya, yaitu:
1. Biaya Normal (Normal Cost), yaitu biaya langsung untuk menyelesaikan aktivitas
pada kondisi normal
2. Biaya Akselerasi (Crash Cost), yaitu biaya langsung untuk menyelesaikan aktivitas
pada kondisi akselerasi/crash (pada kondisi waktu terpendek yang paling mungkin
untuk menyelesaikan aktivitas)
Dari dua komponen tersebut dapat diperoleh total biaya akselerasi, dengan persamaan
:
Total Biaya Akselerasi=Biaya Akselerasi−Biaya Normal
3. Biaya Akselerasi per Unit Waktu (Slope), yaitu biaya langsung untuk
menyelesaikan aktivitas pad akondisi akselerasi/crash (pada kondisi waktu terpendek
yang paling mungkin untuk menyelesaikan aktivitas) dalam satuan waktu terkecil
yang ditentukan, dengan menggunakan persamaan :
Total Biaya Akselerasi
Biaya Akselerasi Per Unit Waktu ( slope )=
Total Waktu Akselerasi
Dari gambar diats dapat diketahui terjadi pada kejadian 1-2-3-4-6-7, dengan
lama waktu proyek adalah 36 minggu.
4. Penentuan Aktivitas Yang Akan di Crash
Sebelum melakukan pemilihan pada aktivitas yang akan di crash, terlebih
dahulu kita kelompokkan perhitungan akselerasi dari aktivitas pda garis edar
kritis, yang hasilnya terdapat pada tabel berikut.
untuk penentuan aktivitas yang akan dilakukan crash, pilih aktivitass pada
garis edar kritis yang memiliki biaya akselerasi minimal, dan kurangi waktu
aktivitas tersebut semaksimal mungkin.
Dari tabel diatas, aktivitas 1 2 merupakan aktivitas yang memiliki biaya
crash per minggu terkecil, sehingga akan dilakukan crash pada aktivitas ini
dengan rincian perhitungan sebagai berikut.
Dengan biaya akselerasi per unit waktu sebesar $400, sehingga
merupakan aktivitas dengan biaya paling minimal
Dapat dipercepat denga total waktu 5 minggu, sehingga :
- Waktu aktivitas setelah akselerasi
= waktu normal – waktu akselerasi digunakan
= 12-5 = 7 minggu
- Lama waktu proyek setelah akselerasi
= waktu proyek awal – waktu proyek aksekerasi digunakan
= 36-5= 31 minggu
- Biaya tambahan setelah akaselerasi
= biaya akselerasi per minggu x waktu akselerasi digunakan
= $400 x 5 = $2000
5. Perbaharui Waktu Kegiatan
Dengan telah dilakukan crash pada aktivitas 1-2, maka waktu aktivitas 1 2
mengalami perubahan 12 dari 12 minggu menjadi 7 minggu. Sehingga
diagram jaringan akan menjadi seperti gambar berikut,
Dari gambar diatas dapat diketahui terjadi pada kejadian 1-2-3-4-6-7, dengan
lama waktu proyek adalah 31 minggu.
7. Penentuan Kembali Aktivitas Yang akan di Crash
Dengan menggunakan tabel pada point 4, pilih aktivitas pada garis edar kritis
yang memiliki biaya akselerasi minimal, dengan kurngi waktu aktivitas
tersebut semaksimal mungkin terkecuali untuk aktivitas 12 yang telah
dilakukan crash.
Dari tabel pada point 4, aktivitass 23 merupakan aktivitas berikutnya yang
memiliki biaya akselerasi per minggu terkecil, sehingga akan dilakukan crash
pada aktivitas ini dengan rincian perhitungan sebagai berikut.
Dengan biaya akselerasi per unit waktu sebesar $500, sehingga merupakan
aktivitas ke-2 dengan biaya paling minimal.
Dapat dipercepat dengan total waktu 3 minggu, sehingga :
- Waktu aktivitas setelah akselerasi
= waktu normal-waktu akselerasi digunakan
= 8 – 3 = 5 minggu
- Lama waktu proyek setelah akselerasi
= waktu proyek awal – waktu akselerasi digunakan
= 31-5 = 26 minggu
Jika waktu akselerasi 23 diguakan secara maksimal (3 minggu), maka lama
waktu proyek menjadi 26 minggu, lebih cepat dari waktu proyek yang
diharapkan yaitu 30 minggu. Berarti waktu akselerasi dapat dikurangi (tidak
digunakan secara maksimal)
Jika aktivitas 23 dipercepat hanya 1 minggu, maka :
- Waktu aktivitas setelah akselerasi
= waktu normal-waktu akselerasi digunakan
= 8 – 1 = 7 minggu
- Lama waktu proyek setelah akselerasi
= waktu proyek awal – waktu akselerasi digunakan
= 31-1 = 30 minggu
- Biaya tamabahan setelah akselerasi
= biaya akselerasi per minggu x waktu akselerasi digunakan
= $500 x 1= $500
8. Perbaharui Kembali Waktu Kegiatan
Dengan telah dilakukan crash pada dua aktivitas, maka waktu aktivitas
mengalami perubahan sebagai berikut.
untuk lama waktu proyek juga mengalami perubahan seperti pada tabel
berikut.
karena waktu proyek sudah sama dengan waktu yang diharapkan maka crash
berhenti.
Sehingga total biaya tambahan untuk mempercepat waktu menjadi 30 minggu
adalah sebesar $2.500, seperti diuraikan pad atabel berikut.