Anda di halaman 1dari 15

BUKU PETUNJUK

“BUDIDAYA
SELADA HIJAU
(Lactucasativa
L”

Kelompok 10 – 4B
Nur Holisah (2010631200015)
Ghaniy Rokki Arrfi
(2010631200045)

nurholisah280@gmail.com
1.1 Syarat Tumbuh Selada hijau (Lactuca sativa L)
Dalam budidayanya tanaman selada hijau dapat tumbuh karena beberapa
faktor ,yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman selada hijau yaitu:
Suhu
Tanaman selada hijau (Lactuca sativa L), dapat tumbuh dengan baik
pada daerah yang mempunyai udara sejuk contohnya yaitu di
lembang yang memiliki suhu optimal 15 – 200C , dan tanaman selada
hijau apabila ditanam pada dataran rendah akan memerlukan
pemeliharaan yang intensif , dan pertumbuhan selada hijau menjadi
kurang optimal.
Curah Hujan
Curah hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman Selada hijau
yaitu 1.000 – 1500 mm/tahun ,Serta curah hujan yang terlalu tinggi
akan berpengaruh pada peningkatan kelembaban dan penurunan
suhu,Jika berkurangnya penyinaran oleh matahari dapat
mengakibatkan pertumbuhan selada hijau menjadi tidak baik.
Kelembapan Udara
Kelembapan udara sekitar dapat mempengaruhi pertumbuhan
tanaman selada hijau.Tanaman selada hijau mampu berproduksi dan
tumbuh baik jika mempuyai elembapan udara dan tanah yang sedang
berkisar antara 60 – 100%.Kelembapan rendah dapat menghambat
pertumbuhan tanaman menjadi kurang optimal dan menyebabkan
produksinya menjadi rendah.Namun apabila terlalu tinggi juga dapat
menghambat pertumbuhan tanaman selada hijau.
Sinar Matahari
Sinar matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tanaman
dalam melakukan proses fotosintesis. Cahaya juga merupakan faktor
penting dalam pertumbuhan tanaman selada merah. Jika
pencahayaan berlangsung antara 8 - 12am/hari maka penyerapan
unsur hara akan berlangsung secara optimal (Cahyono, 2003).
Tanah Tanaman
Jenis tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman selada hujau
yang optimal adalah di tanah subur yang banyak mengandung
humus, dan juga Pada tanah yang mengandung pasir,namun tanah
jenis lain seperti lempung berdebu atau lempung berpasir juga dapat
digunakan sebagai tempat budidaya tanaman selada dengan syarat
pH tanah 5-6,5.
Ketinggian Tempat
Tanaman ini tumbuh dan berproduksi optimal pada ketinggian
antara 600-1.200 m di atas permukaan laut (dpl). Jenis selada daun
baik beradaptasi pada ketinggian 50-2.200 m di atas permukaan laut
(Rukmana, 1994).
1.2 Jenis Varietas

sumber : https://idnmedis.com/selada- sumber :


batang https://paulinashtpyengel.wordpress.com/
2016/05/17/vegggies/amp/

sumber : sumber :
https://m.indotrading.com/amp/berkahgempita/lett https://www.lazada.co.id/products/sayuran-segar-
uce-romain-bebas-pestisida-250gr-p833716.aspx lettuce-head-iceberg-lettuce-1kg-i5114990868.html
Menurut Cahyono (2014) jenis selada di kembangkan saat ini dan
diusahakan beragam varietasnya diantaranya :
A. Selada kepala/telur (Head lettuce)
Selada yang bercirikan membentuk krop yaitu daun-daun saling
menggulung membentuk bulatan menyerupai kepala.
B. Selada rapuh (Cos lettuce dan Romaine lettuce)
Selada ini bercirikan membentuk krop seperti selada kepala namun
bentukan krop pada tipe selada ini lebih lonjong dengan
pertumbuhan menjulang ke atas,daunnya tegak, dan kropnya
memiliki ukuran lebih besar namun kurang padat.
C. Slada daun (cutting lettuce / leaf lettuce)
Selada yang bercirikan dengan daun lepas, bergelombang serta tidak
membentuk krop, daun jenis selada ini sedikit halus dan renyah.
Umumnya selada tipe ini lebih sering dikonsumsi dalam keadaan
mentah/segar.
D. Selada batang (Asparagus lettuce atau stem lettuce)
Selada yang bercirikan dengan daun berukuran besar, tidak
mengkrop, bulat panjang, tangkai daun luas, berwarna hijau gelap
dan tulang daunnya menyirip.
E. Slada keriting (Lollo Verde)
Slada Keriting (Lollo verde) adalah selada hijau dengan ujung daun
yang berkerut keriting
Pada sistematika tumbuhan kedudukan selada diklasifikasikan
sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Super Divisi : Spermathophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Lactuca
Species : Lactuca sativa L. (Saparinto, 2013)
1.3 Persemaian atau Pembibitan

Sumber : dok.pribadi
Biji dapat langsung ditanam di lapangan, tetapi lebih baik disemaikan
terlebih dahulu. Sebelum disemai, benih direndam dalam larutan fungisida
sistemik kemudian dikeringkan. Benih disebar merata pada bedengan
persemaian dengan media berupa campuran tanah dengan pupuk organik
(1:1), kemudian ditutup dengan alang-alang atau jerami kering selama 2-3
hari. Sebaiknya bedengan persemaian diberi naungan/atap dan dijaga
kelembabannya. Setelah berumur 7-8 hari, bibit dipindahkan ke dalam
bumbunan dari daun pisang/polibag dengan media yang sama.Untuk bibit
yang di pilih adalah Lollo Verde (Selada keriting).
Persiapan Media Tanam

Sumber : doc.sendiri
Mempersiapakan media tanam untuk persemaian :iapkan arang sekam
selanjutnya pupuk kandang yang sudah matang untuk menghindari
mikroorganisme yang tidak diharapkan dari kotoran ayam, kambing dan
sapi.Ketiga Ketiga tanah gembut yang mengandung nutrisi pH tanah 5-6,5.
campurkan ketiga media tanam tersebut dengan perbandingan 1:1:1 atau
1:1:2.aduk secara merata , buat lubang sedalam 1 cm untuk menaruh benih
,masukan benih kedalam media tanam ,tutup media tanam dengan jerami
kering selama 2 sampai 3 hari.bedengan sebaiknya diberi atap atau
naungan di jaga kelembapannya , bila bibit suadah siap dapat di pindahkan
kebedegan yang lebih besar atau lahan yang permanen.
1.4 Olah tanah atau persiapan lahan
Sumber : dok.pribadi
Tanah diolah sedalam 20-30 cm hingga gembur, selanjutnya ditambahkan
pupuk kandang sapi ± 10 ton/ha dan dicampur merata. Buat bedengan
dengan ukuran lebar 100-120 cm, tinggi 30 cm sementara panjang
Langkah – langkah yang harus di lakukan untuk olah tanah Pertama
bersihkan lahan dari gulma,kedua lakukan pengolahan tanah dengan
menggunakan traktor atau cangkul dengan kedalaman sekitar 30-50
cm,ketiga siapkan 2 bilah bambu dengan panjang 1 meter dan lebar 2-3 cm,
lalu kedua ujung bambu tersebut diruncingkan dan diberi tali. majun.
Bambu ini digunakan sebagai patokan untuk menghasilkan bedengan yang
lurus keempat lakukan pembuatan bedengan dengan lebar 1 meter, tinggi
30-50 cm dan panjang disesuaikan dengan kondisi lahan.,kelima lakukan
pembuatan parit dengan lebar 40 cm dengan cara menaikkan tanah dari
dalam parit ke atas bedengan hingga bedengan mencapai ketinggian 30-50
cm kenam lakukan pemberian pupuk kandang (kotoran ayam, kambing atas
sapi) di atas bedengan sebanyak 1500-2000 karung/hektar atau satu karung
pupuk kandang untuk dua meter bedengan ,ketujuh lakukan pengadukan
atau pencampuran pupuk kandang (kotoran ayam,kambing atau sapi) yang
telah ditabur diatas bedengan dengan menggunakan cangkul atau garpu atau
traktor,kedelapan lakukan pengikisan tanah sepanjang 5 cm pada kedua sisi
bedengan dengan menggunakan sekop kemudian tanah yang telah dikikis
tersebut dinaikkan ke atas bedengan sehingga lebar bedengan menjadi 90
cm ,kesembilan ratakan tanah di atas bedengan menggunakan bambu
,kesepuluh pemasangan sersah anorgnik (Plastik) untuk menutupi bedengan
yang sudah di buat agar menghalangi hilangnya air dan mencegah
bertumbuhnya gulma pada bedengan kesebelah gunakan bambu untuk
merapihkan sersah pada bebengan keduabelas lakukan penandaan untuk
lubang pada sersah dengan jarak 25 x 25 cm atau menyesuikan dengan
ketinggian varietas tanaman seladanya , di mana semakin tinggi varietasnya
maka semakin lebar jarak tanam,keempatbelas lubangi sersah mengunakan
alat pelubangan dari besi yang telah di isi arang kayu yang sudah di bakar
di dalamnya.
1.5 Penanaman atau pindah tanam
Mempersiapkan bibit selada yang sudah di semai dengan ketentuan berumur
3-4 minggu dengan ada nya daun 4-5 helai daun selada, untuk dipindahkan
kedalam bedengan yang sudah di buat ,siram bedengan terlebih dahulu agar
mudah untuk memasukan bibit selada yang telah di semai kedalam bedengan
,setelah dilakukan penyiraman , maka selanjutnya masukan bibit selada
kedalam lubang bedengan satu persatu secara hati – hati.

Sumber : dok.pribadi
1.6 Pemupukan
Cara pemupukan bergantung pada sistem budi dayanya. Pada sistem budi
daya dengan menggunakan mulsa plastik hitam perak, pemberian pupuk
kandang sebagai pupuk dasar diberikan dengan cara ditaburkan secara
merata di atas permukaan tanah pada bedengan-bedengan, kemudian diolah
secara ringan. Pemberian pupuk urea, SP-36, dan KCI diberikan dengan
cara yang sama, yakni ditaburkan secara merata di atas permukaan tanah
bedengan, lalu tanah diolah secara ringan agar pupuk dapat tercampur
merata dengan tanah. Setelah itu, bedengan ditutup dengan mulsa plastik
hitam perak.
Langkah – langkah pemupukan :Pertama aplikasi pupuk organik (kandang
ayam) dilakukan 5 hari sebelum penanaman dengan dosis 4 kg/m2,Kedua
pemupukan N sebagai pupuk susulan diberikan setelah tanaman berumur 2
minggu setelah tanam dengan dosis 60 kg/ha atau setara dengan 300 kg
Za/ha atau 150 kg urea/ha,Ketiga waktu pemberian bisa dilakukan 2 kali
dengan selang 2 minggu,Keempat pupuk diletakkan secara larikan di dekat
barisan tanaman (5 cm) ,Kelima dapat ditambahkan pupuk cair 3 liter/ha
(0,3 ml/m2) pada umur 10 dan 20 hari setelah tanam.
1.7 Pengairan atau irigasi
Pemberian air yang cukup akan meningkatkan pertumbuhan vegetatif
seperti tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, diameter batang, dan
pertumbuhan generatif seperti jumlah bunga, buah, dan kualitas
biji.Kebutuhan air bagi tanaman selada bergantung pada fase pertumbuhan
tanaman, keadaan iklim, jenis tanah, dan teknik budi daya. Pada masa awal
pertumbuhan, tanaman memerlukan air cukup banyak karena pada periode
ini pertumbuhan vegetatif sangat dominan. Pada awal pertumbuhan
tanaman, pemberian air pengairan dapat dilakukan 2 kali sehari, yaitu pada
pagi hari han dan sore hari (apabila teknik budi dayanya tanpa menggunakan
mulsa plastik hitam perak). Selanjutnya kebutuhan airnya berangsur-angsur
akan berkurang pada masa pembungaan dan pembuahan. Pada masa
tersebut, pemberian air dapat dilakukan satu kali sehari. Namun, kebutuhan
air dapat lebih banyak lagi

1.8 Pengendalian OPT

sumber : http://repository.uin-
sumber : http://repository.uin-
suska.ac.id/15335/9/7.%20BAB%20II_2018
suska.ac.id/15335/9/7.%20BAB%20II_20185
54PTN.pdf
4PTN.pdf
sumber :
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Bremia_lactuca
sumber : e
https://commons.m.wikimedia.org/wiki/File:
Alternaria_alternata.jpg

sumber :
sumber :
https://www.griyatani.com/2021/06/i
https://www.lazada.co.id/products/tridame
nsektisida-orthene-75-sp-100-
x-36-ec-100-ml-i832090374.html/p
gram.html

Sebelum ke langkah – langkah pengendalian OPT ada beberapa alat dan


bahan yang harus dipersiapkan:Pompa power sprayer ,Drum kapasitas 200
liter selang air ,alat pengaduk,nozzle bahan yang digunakan(Insektisida
,Fungisida,Perekat ,Moluscasid)Selanjutnya , langkah – langkah
pengendalian OPT: Pertama penyemprotan pestisida pertama dilakukan 10
hari setelah tanam dengan menggunakan insektisida Actara
(tiametoksam/Thiametoxam) sebanyak 25 gr dicampur dengan air sebanyak
200 L atau 1 drum dan menggunakan fungisida Antracol (Propineb 70% dan
zinc) sebanyak 400 gr,Kedua penyemprotan kedua setelah 20 hari setelah
tanam menggunakan Endure (Spinoteram 120g/L) sebanyak 400ML
dicampur dengan Dursban (Klorpirifos 200g/l) sebanyak 500ml. Sebelum
aplikasi Endure (Spinoteram 120g/l) masukan kedalam botol agar
tercampur rata. Cara aplikasinya 100ml insektisida yang dicampur
dimasukan ke dalam air 200L atau 1 drum air,Ketiga penyemprotan ketiga
setelah 30 hari setelah tanam menggunakan Miravis Duo (Adepidyn dengan
Difenconazole) dengan dosis 200ml/200L atau 1 drum. Memiliki kelebihan
tidak berbekas pada tanaman dan buah ,Keempat penyemprotan keempat
setelah 40 hari setelah tanam, menggunakan Miravis Duo (Adepidyn
dengan Difenconazole) dengan dosis 200ml/200L atau 1 drum. Memiliki
kelebihan tidak berbekas pada tanaman dan buah,Kelima penyemprotan
kelima setelah 50 hari setelah tanam, menggunakan Miravis Duo (Adepidyn
dengan Difenconazole) dengan dosis 200ml/200L atau 1 drum. Memiliki
kelebihan tidak berbekas pada tanaman dan buah.
1.9 Panen

Sumber : doc.pribadi
Tanaman selada dapat dipanen setelah 40 – 50 berumur ± 2 bulan, panen
dapat dilakukan dengan cara memotong pangkal batang atau mencabut
batang tanaman. Tanaman yang baik dapat menghasilkan ± 15 ton/ha.
Langkah – langkah untuk panen selada : Pertama lakukan pemanenan selada
di pagi hari,,Kedua cabut selada sampai keakarnya dengan hati – hati
,Ketiga pilih selada dengan daun yang masih segar ,Kempat masukan selada
kedalam tempat yang suadah di siapkan,Kelima jika selada sudah layu
maka pisahkan dengan selada yang masih segar dengan di taruh di tempat
yang berbeda dan jangan buang selada laku karena nantinya akan di
gunakan untuk pakan ternak ,Keenam cucilah selada dengan air yang
mengalir hingga bersih ,Ketujuh kelompokan selada berdasarkan besar daun
yang sama
1.10 Pasca panen (Analisis usahanya)

Sumber : doc.Pribadi
Penanganan selada hijau pasca panen harus dilakukan dengan baik agar
hasil panen tidak mengalami kerusakan yang dapat menvebabkan timbulnva
kerusian dan berikut adalah hal penting yang perlu dilakukan pada
penanganan pasca Panen selada hijau,
Pemindahan
Seleda yang sudah dipanen akan diberikan ke gudang nantinya dan
pemindahan ini harus dilakukan sangat baik dan waktu yang baik untuk
pemindahan yaitu sebelum jam 12 siang, karena untuk menghindari selada
hijau dari terik matahari
Penyimpanan
Selada yang sudah diambil lalu dipindahkan harus disimpan dengan baik
yaitu di tata dengan rapih tanpa di tumpuk-tumpuk, bila ditumpuk akan
mengakibatkan selada menjadi tidak fresh nantinyap
Pencucian
Pencucian ini harus dilakukan dengan baik sebab apabila ada daun atau
batang yang rusak itu akan mempengaruhi nilai ekonomis dari selada hijau
tersebut
Penggeringan
Setelah tahap pencucian kita harus mengeringkan terlebih dahulu selada
hijau ini dan pengeringan ini dilakukan dengan cara di jejerkan dibambu
yang sudah disusun dan apabila dijemur pada musim hujan maka
membutuhkan kipas angin
Pengemasan
Berikutnya tahap pengemasan, pada tahap ini kita membutuhkan beberapa
alat yoru hand wraping powerpack,Tape dispenser, dan timbangan. Alat-
alat ini nantinya akan membantu untuk proses pengemasan seperti
timbangan untuk menimbang berat dan nantinya dipisahkan sesaui
beratnya,setwlah ditimbang kita akan mengwrap selada ini dengan cara
pegang pangkalnya lalu taro diatas alat hand wraping lalu putar dan terus di
tape deh dengan logo atau merk masing-masing,setelah itu dapat dijual
Analisis
Biaya Tetap

Total
Kebutuhan Harga satuan Total Biaya
Kebutuhan
No Keterangan
(1h) (Rp) (Rp) (40 hari)
(Rp)
10.000.000
1 Sewa Lahan 1 hektar 10.000.000 10.000.000
(per tahun)

Nilai 50.000
2 Penyusutan 10 500.000 500.000
Cangkul (per satuan)

Nilai 50.000
3 Penyusutan 10 500.000 500.000
Gombor (per satuan)

Nilai 15.000.000
4 Penyusutan 3 45.000.000 45.000.000
Traktor (per unit)

Nilai 5000
5 Penyusutan 5 25.000 25.000
Gunting (per satuan)

Nilai 110.000
6 Penyusutan 2 210.000 210.000
Timbangan
(per satuan)

7 Wrapping 1 700.000 700.000 700.000

total: 56.935.000
Biaya Variabel

Total
Kebutuhan Harga satuan Total Biaya
Kebutuhan
No Keterangan
(1h) (Rp) (Rp) (40 hari)
(Rp)
1 benih 250 130.000 325000 325000
(per 100gram)
2 pupuk organik 10 100.000 1.000.000 1.000.000
(perliter)
3 sekam 4 5.000 20.000 20.000
(perkilo)
4 pupuk NPK 150 10.000 150.000 150.000
(perkilo)
5 Rafia 1 5000 5000 5000
Orthene 75
6 sp(insektisida) 100 30.000 30.000 30.000
7 Tenaga Kerja 20 100.000 2.000.000 2.000.000
(perorang)
8 tape 1 5000 5000 5000
Total : 3.535.000

Total Biaya Operasional per Periode


Total biaya operasional = Total biaya tetap + total biaya variabel
= Rp 56.935.000 + Rp 3.535.000
= Rp 60.470.000

b. Pendapatan dan Keuntungan Bertanam Selada


Pendapatan per Periode
Pendapatan = Jumlah Selada terjual x harga jual selada
Penjualan = 15.000 kg x Rp5.000./kg = Rp75.000.000
Total Pendapatan = Rp75.000.000

Keuntungan per Periode


Keuntungan = Pendapatan – Total biaya operasional
= Rp75.000.000– Rp 60.470.000
Total keuntungan = Rp 14.530.000

c. Kelayakan Usaha Bertanam Selada


R/C Rasio
Rasio R/C = Pendapatan : Total biaya operasioanal
= Rp75.000.000: Rp 60.470.000
= 1,24
R/C lebih dari satu artinya usaha budi daya selada layak dijalankan. R/C
1,24 artinya setiap penambahan modal sebesar Rp1 akan memberikan
pendapatan sebesar Rp1,24
DAFTAR PUSTAKA

AbdulAziz1211.(2019).https://www.slideshare.net/AbdulAziz1211/sistem
-pertanian-terpadu-ulus-pirmawan(Internet)
Pertanianku.(2019)https://www.pertanianku.com/tips-pemilihan-benih-
dan-penyemaian-selada-keriting/(Internet)
Universitas Mumadiah malang .(2021)
http://eprints.umm.ac.id/43356/3/BAB%20II.pdf
Himawan Bayu Aji,Mardiana,,Hermawati,Cahyaningrum,Winda
Zainiyah(2018).PETUNJUK TEKNIS BUDIDAYA ANEKA
TANAMAN SAYURAN.Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Maluku Utara,Balai Besar Pengkajian danPengembanganTeknologi
Pertanian,Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Kementerian Pertanian.(Buku)
Lilis Rahma(2019).Pasca panen Selada Keriting.
https://youtu.be/PTIn5IdEh-Q(Internet)
Theresia Kristiani(2021).Pasca panen Selada di Tranggulasi Kopeng.
https://youtu.be/iVG5WRexPjI(Internet)

Anda mungkin juga menyukai