Anda di halaman 1dari 22

SEMINAR NASIONAL “OPTIMALISASI

SEKTOR PERTANIAN DALAM


MENDUKUNG PERCEPATAN PENCAPAIAN
SDGs DI Indonesia”.

INOVASI PERBENIHAN TANAMAN PANGAN


DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN

Karawang, 4 Oktober 2023


PENDAHULUAN
Peningkatan jumlah penduduk Kontribusi benih mendorong
mengharuskan juga meningkatkan jumlah dan
peningkatan produksi pangan kualitas produksi pertanian.
untuk memenuhi kebutuhan.
Dalam RPJMN pada tahun
Setiap usaha budidaya 2019-2024, ditargetkan
pertanian memerlukan benih. penggunaan benih padi
Produktivitas pertanian sangat bersertifikat mencapai 80%
dipengaruhi oleh kualitas dan (target peningkatan 5% per
kuantitas. tahun). Capaian penggunaan
benih bersertifikat padi s.d.
Dalam pertanian modern, benih
tahun 2022 berkisar ±64%,
berperan sebagai delivery jagung: ±75%; kedelai: ± 91%;
mechanism yang menyalurkan
keunggulan teknologi kepada Penyediaan dan penggunaan
clients (Adnyana, 2006). benih bersertifikat padi belum
merata, Jawa (64%) dan luar
Jawa (36%).
BENIH DAPAT BERKONTRIBUSI DALAM PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS KHUSUSNYA TANAMAN PANGAN
MENUJU SWASEMBADA PANGAN, APABILA

 Varietas sesuai dengan


agroekologi setempat
 Benih terjamin mutunya
(genetik, fisik dan fisiologis)
 Tepat waktu tanam dan
lokasi
 Tersedia, mudah diakses dan
harga terjangkau

3
PERATURAN PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2019 tentang Sistem
Budidaya Pertanian Berkelanjutan

Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995 tentang


Perbenihan Tanaman (masih proses pembahasan)

❑ Permantan 127 Tahun 2014 tentang Pemasukan dan Pengeluaran Benih


Tanaman
❑ Permentan 12/2018 ttg Produksi, Sertifikasi dan Peredaran Benih Tanaman
❑ Permentan 38 Tahun 2019 tentang Pelepasan Varietas Tanaman

❑ Kepmentan Nomor 990/2018 tentang Produksi Benih Tanaman Pangan


❑ Kepmentan Nomor 992/2018 tentang Peengawasan Peredaran Benih Tanaman
Pangan
❑ Kepmentan Nomor 993/2018 tentang Pengambilan Contoh Benih dan Pengujian
Mutu Benih Tanaman Pangan
❑ Kepmentan Nomor 681 Tahun 2019 tentang Prosedur Operasional Standar
Penilaian Varietas dalam rangka Pelepasan Varietas Tanaman Pangan
❑ Kepmentan Nomor 966/2022 tentang Sertifikasi Benih Tanaman Pangan
❑ Kepmentan Nomor 465/Hk.220/C/02/2023 Tentang Perubahan Kepmentan Nomor
966/TP.010/C/04/2022 Tentang Petunjuk Teknis Sertifikasi Benih Tanaman Pangan

Kepdirjen 147 Tahun 2022 tentang SOP Pengecekan Mutu Benih


Bantuan Pemerintah
KEBIJAKAN PERBENIHAN

Mengembangkan dan menyebarluaskan benih


varietas unggul bersertifikat yang mampu
berkontribusi dalam peningkatan produksi,
produktivitas dan mutu hasil.

Meningkatkan produksi dan distribusi benih


bersertifikat untuk menjamin ketersediaan
benih bagi petani

Meningkatkan pengawasan mutu dan


sertifikasi benih untuk menjamin mutu benih
yang beredar

Memantapkan kelembagaan perbenihan dan


para stakeholder dalam penyediaan benih
bersertifikat.
SISTEM PERBENIHAN & STRATEGI PEMANTAPAN

SUBSITEM PENELITIAN, SUBSITEM PRODUKSI


PEMULIAAN &
PELEPASAN VARIETAS :
01 DAN DISTRIBUSI :
❑ Meningkatkan Ketersediaan
❑ Menghasilkan Varietas Benih Sumber dan Benih

02
Unggul Baru Nasional; Sebar
❑ Mendorong Penyeberan ❑ Meningkatkan Penyerapan
VUB Nasional Benih Sumber dan Benih
Sebar

03
SUBSISTEM PENGAWASAN
MUTU BENIH :
❑ Mengoptimalisasikan Pengawasan
04 SUBSITEM PENUNJANG :
❑ Membuat dan Meninjau Ulang
Peraturan Perbenihan
Mutu Benih dan Sertifikasi Benih
❑ Mengoptimalisasikan Kinerja
❑ Mengoptimalisasikan Pengawasan
Kelembagaan Perbenihan
Peredaran
❑ Meningkatkan Kemampuan
Usaha Perbenihan
❑ Meningkatkan Kompetensi SDM
Perbenihan
❑ Meningkatkan infrastruktur
sarpras kelembagaan
perbenihan
KEBIJAKAN DAN PROGRAM PERBENIHAN

Kebijakan Pelepasan Varietas khususnya padi, arah


kebijakan yang telah diterapkan :

a. Mulai diarahkan pada preferensi konsumen, misalnya


rasa nasi yang pera atau pulen, aroma yang wangi.
b. Memperhatikan agroklimat pengembangan, misalnya
padi untuk wilayah pasang surut, gogo, atau ditujukan
pada daerah tertentu, meskipun belum dapat dilakukan
lebih spesifik.
c. Varietas tahan terhadap penyakit untuk daerah
endemik.
d. Persyaratan produktivitas diatas 9 ton/ha.
e. Dilengkapi hasil uji keberhasilan produksi benihnya.
f. Kemudahan dalam budidaya, input yang lebih sedikit.

7
PADI INBRIDA : 403
PADI HIBRIDA : 107

JAGUNG KOMPOSIT : 59
JAGUNG HIBRIDA : 320
JAGUNG PRG : 8

KEDELAI : 117
VARIETAS TANAMAN PANGAN
YANG DILEPAS SAMPAI KACANG TANAH : 84
DENGAN TAHUN 2023
KACANG HIJAU : 28

SORGUM : 32
GANDUM : 13
UBI KAYU : 23
TALAS : 2
PORANG : 1
VARIETAS JAGUNG PRODUK
REKAYASA GENETIK (PRG)
YANG TELAH DILEPAS
MENTERI PERTANIAN
S/D AKHIR JUNI 2023
VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PRG
DILEPAS TAHUN 2022
VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PRG
DILEPAS TAHUN 2023
KEBIJAKAN DAN PROGRAM PERBENIHAN

Pengelompokkan benih sumber (BS dan BD), benih


komersial (BP dan BR) :
a. Benih sumber adalah benih yang digunakan dalam rangka
memproduksi benih untuk kelas benih dibawahnya.
b. Saat ini alur perbanyakan benih padi adalah BS➔BD➔
BP➔BR.
c. Kelas benih tidak berpengaruh pada produktivitas.
d. Alur tersebut masih cukup relevan, meskipun dibeberapa
daerah di pulau Jawa sebagaian petani menginginkan BP
bahkan BD sebagai benih.
e. Alur yang digunakan saat ini sudah memberi porsi kepada
tingkatan produsen benih, siapa memproduksi benih kelas
apa.
f. Penyediaan dan produksi benih sumber khususnya kelas BS
& BD perlu disediakan di semua provinsi
12
KEBIJAKAN DAN PROGRAM PERBENIHAN

Penguatan Gapoktan atau Kelompok Tani menjadi


Produsen Benih:

a. Sejak tahun 2018, Direktorat Perbenihan mempunyai program


Pengembangan Petani Produsen Benih Tanaman Pangan
(P3BTP), melalui skema korporasi.
b. Bertujuan untuk produksi benih secara insitu, sehingga
kebutuhan benih bisa dipenuhi oleh daerah tersebut, atau
paling tidak disuplay dari daerah terdekat. Selama ini sentra
produksi benih terpusat di pulau Jawa, khususnya di Jawa
Timur.
c. Menjembatani petani menjadi produsen benih dengan
bekerjasama dengan korporasi (BUMN atau swasta).
d. Tahun 2022 pr0gram P3BTP dikembangkan di hampir seluruh
provinsi di Indonesia, dengan skema tugas pembantuan, dan
berjalan dengan baik.
e. Sebelumnya dilakukan juga program Pemberdayaan
Produsen Benih (P2B) dan Desa Mandiri Benih Tahun 2012-2022
KEBIJAKAN PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
• Kebijakan mendorong free market:
a. Program bantuan benih tidak akan selamanya dilaksanakan,
dan lambat laun akan semakin dikurangi.
b. Kriteria dalam pengajuan CPCL semakin diperketat.
c. Dengan berkurangnya bantuan benih, maka free market akan
meningkat.
d. Tercipta sistem perbenihan yang lebih sehat.
e. Perlunya melakukan sosialisasi penggunaan benih
bersertifikat, sehingga pada saat bantuan benih dihentikan,
petani akan mencari benih bersertifikat karena terbukti
memberikan hasil yang lebih maksimal.
• Kebijakan model kawasan pertanian yang terintegrasi:
Kementerian Pertanian mulai memperkenalkan sistem kawasan
dalam pengembangan sektor pertanian, seperti yang dilakukan
dalam program Food Estate.

15
KEBIJAKAN PERBENIHAN TANAMAN PANGAN

Kebijakan pengelolaan sistem informasi pertanian:


a. Mulai dilakukan program “Sistem Informasi Perbenihan”
dengan penerapan QR Code, dalam proses sertifikasi.
b. QR Code diletakkan pada label benih yang merupakan
salah satu identitas dari benih, antara lain berisi
informasi terkait mutu, produsen, masa edar.
c. Sebagai salah satu sistem penguatan dalam
pengawasan peredaran benih (legalitas benih).
d. Informasi mengenai distribusi dan stok benih.
e. Akan terus dilengkapi dan diperbaiki sehingga bisa
menjadi suatu sistem perbenihan yang dapat
memberikan informasi/data yang akurat.

16
❑ Benih tepat waktu
sesuai jadwal tanam
karena kebutuhan benih
untuk kebutuhan
dipenuhi secara insitu
01 Menumbuhkembangkan
produsen benih baru
❑ Benih tepat varietas
karena penangkaran menuju mandiri benih
sesuai dengan 02
preferensi setempat
03
Harga benih dapat lebih
terjangkau petani karena biaya
distribusi bisa ditekan
114
FOKUS KEGIATAN “MANTAP” 2023 (1)

PADI JAGUNG KEDELAI


1.354 ha 150 ha 250 ha

Penyediaan benih padi Pengembangan Penyediaan benih


kedelai untuk
1 sangat genjah untuk 1 benih jagung 1 mendukung program
IP400, Inpari Nutrizinc komposit di Luar “Sarana Pengembangan
untuk Biofortifikasi dan Jawa Kawasan Kedelai Tahun
program lainnya 2023”
Bermitra dengan Benih in situ untuk
Dipercepat untuk tanam 2 produsen yang mencegah penurunan
2 telah
2 mutu benih akibat
penangkaran di bulan
Februari Maret 2023 berpengalaman perjalanan
FOKUS KEGIATAN “MANTAP” 2023 (2)

KACANG HIJAU KACANG TANAH SORGUM


100 ha 150 ha
100 ha

Penyediaan benih Penyediaan benih


Penyediaan benih untuk untuk program untuk program
1 program pemerintah dan 1 pemerintah dan 1 pemerintah dan
orientasi ekspor produk orientasi orientasi
pengembangan produk pengembangan produk

Lokasi penangkaran Lokasi penangkaran Lokasi penangkaran


2 berdekatan dengan calon 2 berdekatan dengan 2 berdekatan dengan
calon lokasi tanam calon lokasi tanam
lokasi tanam budidaya budidaya
budidaya
2
Lokasi yang dipilih
• daerah yang bukan
endemis organisme
1 pengganggu
tanaman (OPT)
3
Lokasi yang
dipilih daerah
• diutamakan bebas
dari resiko
Lokasi yang dapat
ditanami padi inbrida,
KRITERIA
yang mendukung
untuk
kekeringan dan
banjir
jagung komposit,
kedelai, kacang tanah,
LOKASI
penangkaran
benih dan mudah
• sesuai dengan
persyaratan dalam
kacang hijau dan
sorgum minimal satu
MANTAP
dijangkau
sertifikasi benih kali dalam setahun
2023
PENUTUP
1. Kebijakan dan program Perbenihan Tanaman Pangan ditetapkan untuk
memastikan seluruh Sistem Perbenihan berjalan dengan baik, dalam
mendukung ketahanan pangan melalui penyediaan benih yang cukup
secara kuantitas dan terjamin kualitasnya serta terdistribusi dengan baik ke
seluruh wilayah Indonesia.
2. Program dan kebijakan pertanian harus juga mengadopsi perkembangan
teknologi pertanian yang semakin pesat, misalnya penggunaan benih
varietas PRG, penggunaan alat mesin pertanian sehingga budidaya
pertanian semakin presisi.
3. Penggunaan teknologi yang presisi dalam prosesing benih untuk
menghasilkan benih yang bermutu dan menekan potensi kehilangan hasil
(benih) saat prosesing, sehingga jumlah benih yang dihasilkan dapat lebih
banyak dengan mutu yang tinggi.
4. Penggunaan QR Code pada label benih sebagai upaya dalam ketelusuran
benih mulai dari proses sertifikasi sampai dengan benih didistribusikan .
5. Tehnik dan metode pengujian mutu dan kesehatan benih yang tepat dan
cepat →antisipasi kebutuhan benih bersertifikat yang semakin meningkat
6. Diperlukan kolaborasi berbagai pihak (pemerintah, swasta, universitas,
petani) dalam penyediaan benih unggul bersertifikat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai