2
OUTLINE
SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO
(JARWO) DAN JARWO SUPER
TEKNOLOGI PEMELIHARAAN
TANAMAN RAMAH LINGKUNGAN
JARWO
(JAJAR LEGOWO)
JARWO:
Cara tanam padi sawah dengan pola beberapa baris
tanaman yang diselingi satu barisan kosong
http://bbpadi.litbang.pertanian.go.id
VUB Padi Sawah Tahan Wereng Batang Cokelat
No Varietas Hasil Potensi Hasil Umur Keunggulan OPT Tahun
(t/ha) (t/ha) (HSS) dilepas
AT WBC 1, 2, 3, dan pop. lapang
1 Inpari 47 WBC 7.71 9.52 121 Sukamandi; 2020
AT HDB IV, dan VIII
2 Inpari 43 Agritan GSR Agak HDB, Agak tahan WBC biotipe 1, mutu beras kristal premium. efesiensi
pemupukan 75% anjuran dosis
3 Inpari 44 Agritan Agak tahan HDB, potensi hasil tinggi (9.25 ton/ha), nasi pulen,
Inpari 9 Elo
Varietas Tahan Tungro (Taro)
Inpari 36 Lanrang
Varietas Tahan Tungro (Taro)
Inpari 37 Lanrang
Paket Teknologi yang diimplementasikan Jajar
Legowo Super
1. Varietas Unggul Baru (VUB) dengan potensi hasil
tinggi
2. Aplikasi biodekomposer sebelum pengolahan
tanah
3. Aplikasi pupuk hayati pada benih sebelum semai
dan pemupukan berimbang berdasarkan status
hara tanah (penggunaan PUTS)
4. Pengendalian OPT dengan pestisida nabati, dan
bila menggunakan pestisida anorganik harus
berdasarkan ambang kendali
5. Penggunaan alsintan (transplanter dan combine
harvester)
Pesemaian : Tanam Pindah
27
1. PENGGUNAAN BIODEKOMPOSER
(PEROMBAK BAHAN ORGANIK)
28
BIODEKOMPOSER M-Dec
Kelebihan biodekomposer M-Dec :
Mempercepat proses pengomposan jerami
menjadi 1-2 minggu (tanpa M-Dec, pengomposan 4
minggu
Kompos jerami yang seluruhnya dikembalikan ke sawah
diharapkan dapat menekan biaya pemupukan KCl
hingga 100%
mengurangi imobilisasi hara, menekan perkembangan
penyakit, larva serangga, biji gulma, bahan buangan,
dan menanggulangi masalah lingkungan.
29
Cara aplikasi Biodekomposer :
M-Dec :4 kg/ha ~
mendekomposisi 4 ton jerami
30
2. Penggunaan Pupuk Hayati, serta pemupukan
berimbang berdasarkan PUTS atau analisis
tanah
Fungsi :
Untuk meningkatkan
pertumbuhan dan
produktivitas tanaman
pangan (padi/kedelai),
hortikultura (cabe/sayuran)
dan perkebunan (tebu)
31
Cara aplikasi Agrimeth:
Benih padi direndam dan diperam
masing-masing 24 jam, lalu
ditiriskan.
Benih yang lembab dicampur dengan
agrimeth, diaduk hingga rata.
Dosis 500 gr agrimeth/25 kg benih
padi (untuk 1 ha)
Sisa agrimeth, disebar di pesemaian
Syarat :
Pencampuran agrimeth dilakukan di
tempat teduh
Benih harus segera disemai, tidak
lebih dari 3 jam.
Tidak terkena matahari langsung,
tidak hujan
32
Pupuk an organik
(berdasarkan hasil analisis tanah 8 Maret 2017)
Atau
Pupuk kandang
Atau
33
Penyulaman
Penyulaman harus selesai 2 minggu setelah
tanam (MST), atau sebelum pemupukan dasar.
Pengairan
• Saat pertengahan sampai pembungaan tinggi
muka air 3-5 cm
• Saat pemupukan, kondisi sawah macak-macak
Penyiangan
• Penyiangan harus penting dilakukan sampai
30 hari setelah tanam (21 HST dan 42 HST)
34
MENGAPA Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
BERKEMBANG ??
Aplikasi konsep PHT dalam pengendalian OPT sudah berkurang
Luas serangan 27 ha
(Juli 2020)
SIFAT ISTIMEWA
AMBANG EKONOMI
WERENG BATANG
COKELAT
FAKTA
• Mengisap cairan tanaman, namun tidak
menyebabkan kekeringan/kerugian yang
berarti
• Vektor virus RTV (RTBV &RTSV)
45
WERENG COKLAT
SIKLUS HIDUP WERENG COKLAT
HABITAT
HABITAT
GEJALA SERANGAN 47
a b
Serangga vektor virus tungro yang umum ditemukan di
Indonesia.
Nephotettix nigropictus umumnya ditemukan pada gulma(a),
dan N. virescens umumnya ditemukan pada padi (b)
JENIS PENYAKIT VIRUS PADI
1 2 3
ns
e
lug VEKTOR VEKTOR
a ta e ns
p arv i res c
i la tix v
N t e t
ho
Nep 49
Gejala tungro di lapangan
Location : West Lombok, Nusa Tenggara
Gejala tungro pada ratun
Location : Garut, West Java
Gejala RTV & RGSV yang
Menginfeksi areal yang sama – menyebabkan puso
Location : Badung, Bali
RRSV Padi RRSV Gulma Tungro RGSV
# keturunan
wereng batang cokelat 16000
Generasi 3
Hopperburn
14000
2000
Generasi 0 Generasi 1
0
0 10 20 30 40 50 60 70
Rice old (day)
Baehaki S.E, 2011
TIKUS ±150 SPESIES, 8 Mjd HAMA
Spesies Tikus Nama Umum Sebagai Hama
Rattus Tikus sawah Padi, palawija, tebu
argentiventer Ric-field rat
Rattus exulans Tikus ladang,tikus angin, Padi gogo, palawija
tikus semak –Polinesian rat
Rattus tiomanicus Tikus pohon, tikus hutan- Kelapa sawit
Malayan wood rat
Mus caroli Mencit sawah-Wildmice Padi, palawija
Bandicota indica Tikus wirok Ubikayu, hama di
pemukiman-urbant pest
Rattus rattus diardi Tikus rumah-House rat Bahan pangan dalam
penyimpanan-urbant pest
Rattus norvegicus Tikus got, tikus riul Gudang, pasar-urbant pest
Mus musculus Mencit rumah Bahan pangan dlm
penyimpanan-urbant pest
PERKEMBANGBIAKAN TIKUS SAWAH
Rekomendasi tindakan pengendalian TIKUS
Cara Stadia padi / kondisi lingkungan sawah
Pengendalian Bera Olah Tanah Semai Tanam Bertunas Bunting Matang
Tanam + +
serempak
Sanitasi + ++ + +
habitat
Gropyok + ++ +
massal
Fumigasi ++ ++
LTBS ++ + + ++
TBS ++ +
Rodentisida*
Keterangan: ++dilakukan,
++ difokuskan, diperlukan,
* jika
LTBS=sistem bubu perangkap linier, TBS=sistem bubu
perangkap
MUSUH ALAMI WERENG COKELAT
Haplogonatopus sp.
Elenchus sp.
Predator: Lycosa pseudoanulata
Predator: Cyrtorhinus lividipennis
Predator
Tetragnatha sp
Parasitoid Penggerek Batang Padi
Telenomus
Trichogramma
Tetrastichus
Patogen yang menyerang hama padi
• Metarrhizium anisopliae
• Beauveria bassiana
Beauveria Metarhizium
Walangsangit – belalang
terinfeksi Beauveria
MUSUH ALAMI TIKUS
• Burung hantu (Tyto alba)
2012
TEKNOLOGI PENINGKATAN PRODUKSI PADI
1. Pilihan penggunaan varietas berpotensi hasil tinggi dan tahan hama serta penyakit
2. Pengolahan tanah spesifik lokasi
3. Tanam serempak dan pergiliran varietas
4. Mempertahankan keberadaan musuh alami di lingkungan setempat.
5. Pemantauan populasi hama dan penyakit secara rutin.
6. Pengendalian hama wereng sedini mungkin, ketika populasinya pada pertanaman
merupakan generasi ke-1. Pada umumnya, keberhasilan pengendalian wereng cokelat
jika sudah memasuki generasi ke-2 atau ke-3 akan sangat kecil, bahkan mengalami
kegagalan.
7. Penggunaan pupuk N sesuai anjuran (tidak berlebihan) atau berdasarkan status hara
8. Penyebaran penyakit tungro dapat dihambat melalui penekanan aktivitas pemencaran
wereng hijau, dengan modifikasi sebaran tanaman dengan tanam jajar legowo dan
mengatur kondisi pengairan (menggenangi sawah yang terserang tungro).
9. Sanitasi lingkungan untuk menghilangkan sumber inokulum penyakit dan memutus
siklus hidup hama melalui eradikasi ratun/singgang.
80
TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
TERPADU
10. Berdasarkan tangkapan wereng batang cokelat dan penggerek batang padi:
a. Apabila tangkapan WBC imigran (makroptera) pada lampu perangkap terdiri atas satu
generasi (seragam), maka persemaian hendaknya dilakukan 15 hari setelah puncak
tangkapan.
b. Apabila populasi WBC beragam generasi (tumpang tindih), maka persemaian dilakukan 15
hari setelah puncak tangkapan ke-2.
c. Waktu tanam yang dianjurkan adalah 15 hari setelah puncak penerbangan ngengat PBP
generasi pertama.
d. Apabila generasi PBP di lapangan tumpang tindih, waktu tanam dianjurkan 15 hari setelah
puncak penerbangan ngengat generasi berikutnya.
82
BPTP Jambi
Jl. Samarinda Paal Lima Kota Baru Jambi
Telp. (0741) 40174, Fax. (0741) 40413
E-mail: bptp_jambi@yahoo.com
Tikus sawah (Rattus argentiventer)
Warna dorsal: coklat kekuningan dengan Tikus sawah (Rattus exulans)
bercak-bercak hitam di rambut, Warna penampilan dominan: Hitam
Warna ventral: putih keperakan atau putih dan Coklat.
keabu-abuan, Tekstur rambut : agak halus
Warna ekor : coklat tua Cirikhas : ~ rambut perut berwarna
Tekstur rambut : agak kasar coklat
Cirikhas : ~ rambut perut berwarna putih ~ ekor lebih panjang
~ ekor lebih pendek daripada daripada kepala+badan
kepala+badan ~ bagian atas kaki belakang
~ rumbai/surai jingga di depan lbh gelap
telinga tikus muda Habitat : agroekosistem padi gogo,
Habitat : agroekosistem padi, terutama semak, mudah beradaptasi dg
dataran rendah (<1500dpl) lingk. baru
Daya rusak tikus sawah - perilaku mengerat - berdampak
kerusakan tanaman padi 5 kali lipat dari kebutuhan
makannya
Pesemaian, benih dimakan atau dicabut. Seekor tikus sawah
mampu merusak ± 283 bibit per malam (126- 522 bibit umur 2
hari).
Stadia anakan - anakan maksimal, memakan bagian titik
tumbuh dan pangkal batang yang lunak, sedangkan bagian lain
ditinggalkannya- Daya rusak ± 80 batang per malam (11-176
tunas).
Padi bunting, tikus merusak ± 103 batang per malam (24-246
tunas).
Padi bermalai, daya rusak ± 12 malai per malam (1-35 malai)..
Beberapa tindakan pengendalian tikus sawah:
stadia vegetatif
(A) & generatif (B)
Pagar plastik TBS dari bahan plastikbening (A), bahan terpal (B, C), mulsa (D)
Berupa plastik bening (tebal: 0,8 mm), mulsa, atau
terpal (semua warna dapat dipakai) yang dipasang
setinggi 60-70cm mengelilingi tanaman perangkap.
Berupa terpal : Potong terpal setinggi 65 cm, lipat ± 1cm
dan jahit ujung atas & bawahnya. Pada setiap selang
1m, buatkan tempat khusus untuk ajir bambu, berupa
jalur berlubang (seperti selongsong) yang dijahit selebar
± 4cm.
PEMASANGAN PAGAR PLASTIK TBS