Anda di halaman 1dari 12

Kebijakan Pengembangan Kawasan

Nila Saline di Kabupaten Pati

Oleh Ir. EDY MARTANTO, MM


Pati 3 Juli 2018
1. Pentingnya Budidaya Perikanan
• Kebutuhan akan ikan yang semakin meningkat, dengan semakin
bertambahnya penduduk maka akan meningkatkat kebutuhan akan
makanan termasuk ikan.
• Penangkapan ikan secara alami semakin menurun pada spesies
tertentu. Pada beberapa jenis ikan, keberadaanya di alam semakin
berkurang bahkan ada yang nyaris punah sehingga mesti dilindungi
dengan undang undang.
• Kontinuitas ikan tidak terjamin jika hanya mengandalkan hasil
tangkapan dari alam. Produksi ikan dari hasil penangkapan di alam
akan sangat tergantung pada keadaan cuaca.
• Untuk mencari keuntungan. Budidaya perikanan ternyata lebih
menguntungkan dengan resiko yang lebh kecil dibanding dengan
penangkapan.
• Penangkapan ikan secara terus menerus akan mengakibatkan over
fishing.
APA BUDIDAYA PERIKANAN (AKUAKULTUR) ITU ?

KUALITAS AIR SISTEM


KESEHATAN BUDIDAYA

BENIH PROSES PRODUKSI HASIL


IKAN OUTPUT

PEMBENIHAN

PAKAN PASAR
MANAJEMEN INDUK:
1. MANAJEMEN GENETIK
 PAKAN ALAMI (PUPUK DLL)
2. MANAJEMEN LINGKUNGAN
 PAKAN BUATAN (PABRIK)
3. MANAJEMEN KESEHATAN
4. MANAJEMEN PAKAN
• SDM • SKALA USAHA
• FASILITAS • MANAJEMEN USAHA
• TEKNOLOGI
2. Mengapa Berbudidaya Nila Salin
• Ikan Nila Salin merupakan ikan yang mampu
bertahan hidup di kadar salinitas 20 ppt (air
payau)
• Ikan Nila Salin tahan terhadap berbagai macam
penyakit, toleran terhadap suhu yang rendah
maupun tinggi, efisien terhadap pakan dan
pertumbuhan yang cepat.
• Ikan Nila Salin memiliki rasa daging yang enak.
Sehingga Ikan Nila Salin sangat potensial untuk
dikembangkan menjadi komoditas unggulan
perikanan budidaya.
3. Kondisi Eksisting Budidaya Nila Salin
• Budidaya Air Tawar : Lahan marginal di Pati Selatan
(Kec. Gabus, Kayen, Sukolilo)
Total luas lahan : 434,99 Ha
Dibudidayakan secara polikultur dan minapadi
(Nila, Bandeng air tawar, Mas,Patin,Bawal)
• Budidaya Air Payau : Nila Salin, luas Total : 835 Ha(didukung
air bor)
(Kec. Margoyoso, Tayu dan Dukuhseti)
• Wilayah Kecamatan Tayu Sebagai
Kawasan produksi

• Terdiri dari 22 desa


• Desa potensi tambak : 8 desa
• Luas wilayah : 4.759 Ha
• Luas tambak : 818,520 Ha = 17,2 %
• Luas kawasan nila salin : 582 Ha:71%
• Terdiri dari 717 petak
• Jumlah kelompok : 12 Pokdakan
• Tergabung dalam Forum Komunikasi
pe budidaya ila sali MULYO
Persebaran Luas Tambak Nila Salin
Prasarana Pendukung Kawasan
Sumur Bor ( Salinitas 0-5%o) pada setiap Petak
Saluran Irigasi Tambak/Air Tawar (Lokasi
tertentu)
Jalan Produksi Tambak (makadam-paving)
Handing Space (di Desa Jepat Lor dan
Ds. Dororejo)
Posikandu (Ds. Dororejo)
UPR Nila
BBI (Sukolilo,Tlogowungu, Brati)
Sarana Listrik
Prasarana Pendukung Kawasan
Pasar Ikan Lokal (Pasar PORDA Juwana, Pasar
Desa/Kec)
Bakul Ikan/Pedagang Pengepul lokal (Pasar luar
kota)
Kios Sarana Produksi (Pakan,Pupuk,Obat)
Excavator (3 Unit)
Penerapan Teknologi Budidaya Nila Salin
• Pedoman Teknis Budidaya Nila Salin
• Pendampingan Teknis dari BBPBAP Jepara, FIKP
UNDIP, DKP Provinsi/Kabupaten
• Padat tebar rata-rata 3-5 ekor / m2
• Teknis budidaya sama dengan budidaya ikan nila di
air tawar, hanya lebih rawan pada saat awal tebar,
memerlukan proses aklimatisasi/adaptasi salinitas.
4. PERMASALAHAN DAN SOLUSI
No. Permasalahan Solusi

1. Kondisi prasarana budidaya yang kurang Pembangunan/normalisasi saluran


memadai (saluran irigasi kolam/tambak, jalan irigasi/jalan produksi dan perluasan
produksi, jaringan listrik) jaringan listrik
2. Ketersediaan benih ikan secara Pengembangan UPR dan BBI, Bantuan
kualitas/kuantitas yang sangat kurang memadai induk unggul, peningkatan
dan mahalnya harga benih
3. Tingginya harga pakan ikan Perlunya subsidi pakan, perlunya
penyediaan pakan mandiri
4. Kondisi harga pasar ikan yang tidak stabil, harga Perlunya memperluas pasar, perlunya
ikan konsumsi berfluktuasi dukungan kemitraan dengan perusahaan
penampung hasil budidaya,
pengembangan diversifikasi produk.
5. Kurangnya pengetahuan/ketrampilan Perlu peningkatan SDM pembudidaya
pembudidaya dalam penerapan teknologi melalui
budidaya, produktifitas belum optimal, SR pembinaan/pelatihan/percontohan
rendah. budidaya
6. Kelemahan Permodalan dan kelembagaan Perlu dukungan akses permodalan dan
5. Harapan Budidaya Nila Salin di
Kecamatan Tayu
untuk lebih mendukung pengembangan nila salin, diperlukan :
- Adanya keterlibatan Bupati, DPRD dan LSM dalam proses
pengembangan kawasan
- Fasilitasi pemerintah di bidang pembenihan berupa
penyediaan benih bermutu, calon induk dan induk unggul.
- Subsidi pakan, benih dan pupuk
- Dukungan permodalan dan pemberdayaan Pokdakan
- Publikasi dan penyediaan pasar
- Membangun fasilitas pendukung kelembagaan yang
mendukung pengembagan wilayah budidaya
(keuangan/permodalan, asuransi, LSM, Pemasaran,
Asosiasi, perundang-undangan)
- Ketersediaan sarana produksi budidaya perikanan

Anda mungkin juga menyukai