Anda di halaman 1dari 14

PENGEMBANGAN BUDIDAYA NILA SALIN

DI KABUPATEN PATI
1. Latar Belakang
Kegiatan budidaya perikanan di Kabupaten Pati telah
berlangsung lama namun pada saat ini komoditas
yang dibudidayakan masih terbatas terutama bandeng
dan udang.
Dalam rangka diversifikasi perlu di budidayakan
komoditas yang berprospek baik, salah satunya nila
salin, yang mempunyai kelebihan:
- Pertumbuhan yang cepat
- Memiliki postur yang menarik
- Bisa dipelihara di air payau
- Dapat mencapai ukuran sampai 2kg
- Tekstur daging yang lebih baik dibanding Nila air
tawar
- Mempunyai nilai ekonomis yang tinggi
- Mudah tumbuh dalam sistem budidaya intensif
- Teknologi budidaya yang tidak terlalu sulit
- Menimbulkan peluang investasi di bidang produksi
benih, pakan, kegiatan pasca panen.
2. Kondisi Eksisting Budidaya Nila Salin
Pengembangan Ikan Nila di Kabupaten Pati
• Budidaya Air Tawar : Lahan marginal di Pati Selatan
(Kec. Gabus, Kayen, Sukolilo)
Total luas lahan : 434,99 Ha
Dibudidayakan secara polikultur dan minapadi
(Nila, Bandeng air tawar, Mas,Patin,Bawal)
• Budidaya Air Payau : Nila Salin, luas Total : 835 Ha(didukung air bor)
(Kec. Margoyoso, Tayu dan Dukuhseti)
• Wilayah Kecamatan Tayu Sebagai Kawasan produksi

• Terdiri dari 22 desa


• Desa potensi tambak : 8 desa
• Luas wilayah : 4.759 Ha
• Luas tambak : 818,520 Ha = 17,2 %
• Luas kawasan nila salin : 582 Ha:71%
• Terdiri dari 717 petak
• Jumlah kelompok : 12 Pokdakan
• Tergabung dalam Forum Komunikasi
pembudidaya nila salin “MULYO”
Persebaran Luas Tambak Nila Salin
Data Budidaya Ikan Nila Kecamatan Tayu

Luas Nila Produksi


No. Pokdakan Desa Luas (Ha) (Ha) % Lahan Jml Pbddy (Kg)

1 Mino Sentoso Margomulyo 251,960 14 40.09 10


323.400

2 Mina Jaya Margomulyo 87 87 100 72


2.009.700

3 Mina Lestari Dororejo 185,540 104,4 56,27 110


2.411.640

4 Suka Karya Jepat Kidul 57,500 49 85,21 33

1.131.900
5 Ulam Waluyo Keboromo 39 95,58 50
40,800 900.900

6 Tayu Makmur Sambiroto 89 95,69 60


Sejahtera 93,000
2.055.900

7 Ngudi Makmur Kali Kalong 22,7 54,51 24


41,826
524.370

8 Mina Barokah Jepat lor 49,058 27 76,45 31


623.700

9 Murya Tunggulsari 98,836 43 71,83 31


993.300

10 Nila Sari Sejahtera Tunggulsari 28 28 100 22


646.800

Jumlah 818,220 582 71,95 448


11.621.610
Prasarana Pendukung Kawasan
Sumur Bor ( Salinitas 0-5%o) pada setiap Petak
Saluran Irigasi Tambak/Air Tawar (Lokasi tertentu)
Jalan Produksi Tambak (makadam-paving)
Handing Space (di Desa Jepat Lor dan Ds. Dororejo)
Posikandu (Ds. Dororejo)
UPR Nila (Ds. Sambiroto dan Desa Talun Kec Kayen)
BBI (Sukolilo,Tlogowungu, Brati)
Sarana Listrik
Prasarana Pendukung Kawasan

Pasar Ikan Lokal (Pasar PORDA Juwana, Pasar Desa/Kec)


Bakul Ikan/Pedagang Pengepul lokal (Pasar luar kota)
Kios Sarana Produksi (Pakan,Pupuk,Obat)
Excavator (3 Unit)
Penerapan Teknologi Budidaya Nila Salin
• Pedoman Teknis Budidaya Nila Salin
• Pendampingan Teknis dari BBPBAP Jepara, FIKP UNDIP, DKP
Provinsi/Kabupaten
• Padat tebar rata-rata 3-5 ekor / m2
• Teknis budidaya sama dengan budidaya ikan nila di air tawar, hanya
lebih rawan pada saat awal tebar, memerlukan proses
aklimatisasi/adaptasi salinitas.
• Analisa Usaha Pembenihan Nila Salin.pptx
• Analisa Usaha Pembesaran Nila Salin.pptx
3. PERMASALAHAN DAN SOLUSI
No. Permasalahan Solusi

1. Kondisi prasarana budidaya yang kurang memadai (saluran irigasi Pembangunan/normalisasi saluran irigasi/jalan
kolam/tambak, jalan produksi, jaringan listrik) produksi dan perluasan jaringan listrik

2. Ketersediaan benih ikan secara kualitas/kuantitas yang sangat Pengembangan UPR dan BBI, Bantuan induk unggul,
kurang memadai dan mahalnya harga benih peningkatan
3. Tingginya harga pakan ikan Perlunya subsidi pakan, perlunya penyediaan pakan
mandiri

4. Kondisi harga pasar ikan yang tidak stabil, harga ikan konsumsi Perlunya memperluas pasar, perlunya dukungan
berfluktuasi kemitraan dengan perusahaan penampung hasil
budidaya, pengembangan diversifikasi produk.

5. Kurangnya pengetahuan/ketrampilan pembudidaya dalam Perlu peningkatan SDM pembudidaya melalui


penerapan teknologi budidaya, produktifitas belum optimal, SR pembinaan/pelatihan/percontohan budidaya
rendah.
6. Kelemahan Permodalan dan kelembagaan pembudidaya. Perlu dukungan akses permodalan dan pemberdayaan
Pokdakan.
4. Harapan Budidaya Nila Salin di Kecamatan
Tayu
untuk lebih mendukung pengembangan nila salin, diperlukan :
- Adanya keterlibatan Bupati, DPRD dan LSM dalam proses pengembangan kawasan
- Fasilitasi pemerintah di bidang pembenihan berupa penyediaan benih bermutu,
calon induk dan induk unggul.
- Subsidi pakan, benih dan pupuk
- Dukungan permodalan dan pemberdayaan Pokdakan
- Publikasi dan penyediaan pasar
- Membangun fasilitas pendukung kelembagaan yang mendukung pengembagan
wilayah budidaya (keuangan/permodalan, asuransi, LSM, Pemasaran, Asosiasi,
perundang-undangan)
- Ketersediaan sarana produksi budidaya perikanan

Anda mungkin juga menyukai