Anda di halaman 1dari 32

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN MINERAL ZEOLIT


UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI
TAMBAK IKAN BANDENG
DI KABUPATEN MAROS SULAWESI SELATAN

BIDANG KEGIATAN
PKMT

Diusulkan oleh :

Ketua : Adnan Syirazi Azhar D62105006 (2005)

Anggota : Hufrah D62105038 (2005)


Farhan Takdir D62105016 (2005)
Zikry Saputra D62106001 (2006)

UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2008
LEMBAR PENGESAHAN
1.Judul kegiatan : Pemanfaatan Mineral Zeolit Untuk
Peningkatan Produksi Tambak Ikan
Bandeng Di Kabupaten Pangkep
Sulawesi Selatan
2. Bidang kegiatan : ( ) PKMP ( ) PKMK
( √ ) PKMT ( ) PKMM
3. Bidang Ilmu : Teknologi dan Rekayasa
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Adnan Syirazi Azhar
b. NIM : D 621 05 006
c. Jurusan : Geologi
d. Universitas : Universitas Hasanuddin
e. Alamat Rumah dan No Telp/HP : Jl. Mannuruki Sudiang No.3
RT 004 RW 001
Kelurahan Sudiang Raya
Kecamatan Biringkanaya
Kotamadya Makassar
Telp : (0411-4721708)
HP : 0852 994 02468
f. Alamat email : Nanang_tambang@yahoo.com
5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 (tiga) Orang
6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ir Kaharuddin MS.
b. NIP : 131 645 055
c. Alamat Rumah dan No tel./HP : Jl. Perintis Kemerdekaan IV Blok AG
No. 47
7. Biaya Kegiatan Total : Rp. 6000.000
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 6 (enam) Bulan

Makassar, 7 Oktober 2008


1

A. JUDUL PROGRAM

PEMANFAATAN MINERAL ZEOLIT UNTUK PENINGKATAN


PRODUKSI TAMBAK IKAN BANDENG DI KABUPATEN MAROS
SULAWESI SELATAN.

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Ikan Bandeng merupakan salah satu jenis ikan penghasil protein hewani yang
tinggi (non kolesterol). Jenis ikan ini hampir dapat dikonsumsi oleh semua lapisan
masyarakat karena harganya yang relatif murah dan cukup stabil. Ikan bandeng
dapat dikembangkan dengan metode tambak. Potensi pengembangan tambak cukup
besar, hampir semua pantai di Indonesia potensial untuk pengembangan tambak. Di
Sulawesi Selatan, kabupaten Maros hingga kabupaten Pangkep, banyak penduduk
yang menggantungkan hidupnya dengan bertambak ikan bandeng. Pertumbuhan
permintaan akan ikan jenis ini, meningkat setiap tahunnya. Selama sepuluh tahun
terakhir pertumbuhan permintaan mencapai 6,33% rata-rata pertahun sementara
pertumbuhan produksi adalah 3,82% pertahun (ikanmania.wordpress.2008). Hasil
penelitian Atjo, dkk (SitusHijau.co.id 2008), menunjukkan kebutuhan ikan bandeng
untuk pasar spesifik berupa rumah-rumah makan sea food, hotel, dan pasar
swalayan, khususnya di kota Makassar, diperkirakan mencapai enam ton per hari,
dan saat ini baru terpenuhi 25 persen. Salah satu kendalanya, sampai saat ini pola
pengelolaan tambak umumnya baru pada taraf semi intensif yang masih dekat
dengan pola tradisional, sehingga produktivitas masih relatif rendah. Hal ini
disebabkan untuk mencapai pola yang lebih intensif diperlukan biaya yang besar
untuk pembelian pakan yang harganya relatif mahal.
Teknis budidaya ikan bandeng terdiri dari dua tahapan utama yaitu
tahap pembenihan dan pembesaran. Pada tahap pembesaran, hal yang
terpenting dilakukan yaitu pengapuran. Pengapuran dilakukan untuk
menjaga kondisi keasaman tanah yang stabil yaitu pada pH 7 - 8. Hal ini
dilakukan karena, pada saat penimbunan dan pembusukan bahan organik
2

selama budidaya sebelumnya dapat menurunkan pH tanah sehingga


mengakibatkan ikan tidak berkembang dengan baik. Pengapuran juga
menyebabkan bakteri dan jamur pembawa penyakit mati karena sulit dapat
hidup pada pH tersebut. Pada proses pengapuran dilakukan dengan kapur
tohor, dolomit atau zeolit. Diantara ketiga jenis kapur ini, yang dapat
memberikan hasil yang lebih yaitu zeolit. Karena zeolit dapat bekerja
sebagai adsorben, penukar ion, penapis molekular dan katalis, pembebas
nitrogen-amonia, pembebas ion logam dari air, aditif pada pakan ternak dan
tambak ikan/udang, penyerap limbah dan lain lain. Namun mineral zeolit ini
jarang digunakan karena keterdapatannya sangat terbatas di Indonesia. Di
Sulawesi Selatan, mineral ini berpotensi untuk dikembangkan karena
memiliki sumber daya yang cukup banyak. Menurut hasil pemetaan
eksplorasi detail bahan galian zeolit di Desa Messawa Kecamatan
Sumarorong kabupaten Polmas yang dilakukan oleh Dinas Pertambangan
Provinsi Sulawesi Selatan (1997/1998) antara lain menyimpulkan : zeolit di
daerah ini terdapat dalam batuan tufa, jenis klinoptilolit (kadar 70%),
asosiasi mineral kuarsa dan ortoklas, serta cadangan mungkin sekali
(probable reserve) sebesar 5.194.000 ton sedangkan menurut Kartawa, dkk
(2006) Zeolit Sangkaropi-Mendila Tana Toraja dengan sumber daya sekitar
168.480.000 ton pada daerah seluas 360.000 m².
Berdasarkan pertimbangan diatas maka dengan memanfaatkan sumber
daya zeolit yang ada di di Desa Messawa kecamatan Sumarorong kabupaten
Polmas dan di Sangkaropi-Mendila Tana Toraja akan meningkatkan
produktivitas tambak ikan bandeng yang ada di kabupaten Maros Sulawesi
Selatan dengan biaya yang murah.
3

Sumber daya zeolit

Gambar 1. Lokasi Tambak dan Lokasi Sumber Daya Zeolit

C. PERUMUSAN MASALAH

Peningkatan kebutuhan akan ikan bandeng sangat tinggi namun usaha


untuk pengelolaan tambak umumnya baru pada taraf semi intensif yang
masih dekat dengan pola tradisional sehingga produktivitas masih relatif
4

rendah. Hal ini disebabkan untuk mencapai pola yang lebih intensif
diperlukan biaya yang besar untuk pembelian pakan yang harganya relatif
mahal. Maka salah satu usaha untuk meningkatkan produktivitas tambak
ikan bandeng yang ada di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan dengan biaya
yang relatif murah dan hasil yang menjanjikan yaitu dengan memanfaatkan
sumber daya mineral zeolit yang ada Desa Messawa Kecamatan
Sumarorong Kabupaten Polmas dan Sangkaropi Mendila Tana Toraja
Sulawesi Selatan.

D. TUJUAN PROGRAM

Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan produktivitas tambak


ikan bandeng yang ada di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan dengan biaya
yang relatif murah dan hasil yang menjanjikan dengan memanfaatkan
sumber daya mineral zeolit yang ada Desa Messawa Kecamatan
Sumarorong Kabupaten Polmas dan Sangkaropi Mendila Tana Toraja
Sulawesi Selatan.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Hasil dari program ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan


dan rujukan untuk pengembangan pemanfaatan zeolit terhadap peningkatan
produksi tambak ikan bandeng di masa yang akan datang.

F. KEGUNAAN PROGRAM

Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan produktivitas tambak


ikan bandeng yang ada di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan dengan biaya
yang relatif murah dan hasil yang menjanjikan dengan memanfaatkan
sumber daya mineral zeolit yang ada Desa Messawa Kecamatan
Sumarorong Kabupaten Polmas dan Sangkaropi Mendila Tana Toraja
Sulawesi Selatan. Sehingga manfaat yang diharapkan dari program ini dapat
5

memenuhi peningkatan kebutuhan akan Ikan Bandeng dan pada akhirnya


akan mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

G. TINJAUAN PUSTAKA

a. Teknik Budidaya Bandeng

Ikan bandeng merupakan adalah satu jenis ikan penghasil protein


hewani yang tinggi yang non kolesterol dan tinggi omega 3. Di Sulawesi
Selatan, bandeng sangat digemari oleh masyarakat dan banyak sekali
disajikan dalam bentuk ikan bakar di warung-warung makan untuk
konsumsi masyarakat yang berpenghasilan menengah ke bawah. Di restoran
besar pun bandeng mulai disajikan dengan istimewa . Harga ikan ini relatif
murah, dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat, sehingga dapat
memberikan andil yang cukup besar dalam meningkatkan gizi masyarakat.
Bandeng sebagai komoditas budidaya yang telah mapan untuk tingkat petani
tambak, upaya efisiensi budidayanya merupakan tuntutan utama, sehingga
dapat meningkatkan pendapatan para petani dan nelayan (dikutip dari
http://www.situshijau.co.id).
Bandeng termasuk golongan ikan herbivora, yaitu bangsa ikan yang
mengkonsumsi tumbuhan. Mampu mencapai berat rata-rata 0,6 kg pada usia
5-6 bulan dengan pemeliharaan yang intensif.
Tahapan budidaya ikan bandeng antara lain :
a. Penyediaan benih
Usaha penyediaan benih (nener) secara kontinyu dengan mutu yang baik
dilakukan dengan sistem pembenihan yang intensif pada kolam-kolam khusus,
yaitu kolam pematangan induk, pemijahan, peneneran dan kolam pembesaran.
Dalam pembenihan bandeng langkah yang dilakukan adalah :
1. Pemilihan induk yang unggul. Induk yang unggul akan menurunkan sifat-
sifatnya kepada keturunannya, Ciri-cirinya :
- bentuk normal, perbandingan panjang dan berat ideal.
- ukuran kepala relatif kecil, diantara satu peranakan pertumbuhannya paling
cepat.
6

- susunan sisik teratur, licin, mengkilat, tidak ada luka.


- gerakan lincah dan normal.
- umur antara 4-5 tahun.
2. Merangsang pemijahan. Kematangan gonad dapat dipercepat dengan
penggunaan hormone LHRH (Letuizing Hormon Releasing Hormon)
melalui suntikan.
3. Memijahkan. Pemijahan adalah pencampuran induk jantan dan berina yang
telah matang sel sperma dan sel telurnya agar terjadi pengeluaran (ejakulasi)
kedua sel tersebut. Setelah berada di air, sel sperma akan membuahi sel
telur karena sistem pembuahan ikan terjadi diluar tubuh. Pemijahan
dilakukan pada kolam khusus pemijahan.
4. Penetasan. Telur yang mengapung di kolam pemijahan menetas setelah 24 -
26 jam dari awal pemijahan. Telur yang telah menetas akan menjadi larva
yang masih mempunyai cadangan makanan dari kuning telur induk,
sehingga belum perlu diberi pakan hingga umur 2 hari.
5. Merawat benih. Setelah berumur 9 hari larva dipindahkan ke kolam
pemeliharaan nener . Di kolam ini larva diberi pakan alami berupa plankton.

b. Pembesaran
Setelah dipelihara di kolam peneneran selama 8 minggu, bandeng dipindahkan
ke kolam pembesaran. Teknis pembesaran bandeng meliputi beberapa hal,
yaitu:
1. Persiapan lahan
Tahap ini dilakukan sebelum pemasukan air, kegiatan yang dilakukan
selama persiapan lahan adalah :
 Pencangkulan dan pembalikan tanah. Bertujuan untuk membebaskan
senyawa dan gas beracun sisa budidaya hasil dekomposisi bahan
organik baik dari pakan maupun dari kotoran. Selain itu dengan
menjadi gemburnya tanah, aerasi akan berjalan dengan baik sehingga
kesuburan lahan akan meningkat.
 Pengapuran. Selama budidaya, ikan memerlukan kondisi keasaman
yang stabil yaitu pada pH 7 - 8. Untuk mengembalikan keasaman
tanah pada kondisi tersebut, dilakukan pengapuran karena
7

penimbunan dan pembusukan bahan organik selama budidaya


sebelumnya menurunkan pH tanah. Pengapuran juga menyebabkan
bakteri dan jamur pembawa penyakit mati karena sulit dapat hidup
pada pH tersebut. Pengapuran dengan kapur tohor, dolomit atau zeolit
dengan dosis 1 TON /ha atau 10 kg/100 m2.
 Pemupukan. Fungsi utama pemupukan adalah memberikan unsur hara
yang diperlukan bagi pertumbuhan pakan alami, memperbaiki
struktur tanah dan menghambat peresapan air pada tanah-tanah yang
tidak kedap air (porous). Penggunaan TON untuk pemupukan tanah
dasar kolam sangat tepat, karena TON yang mengandung unsur-unsur
mineral penting, dan asam-asam organik utama memberikan bahan-
bahan yang diperlukan untuk peningkatan kesuburan lahan dan
pertumbuhan plankton. Dosis pemupukan TON adalah 5 botol/ha atau
25 gr/100 m2.
 Pengelolaan air. setelah dilakukan pemupukan dengan TON, air
dimasukkan hingga setinggi 10 - 20 cm kemudian dibiarkan beberapa
hari, untuk menumbuhkan bibit-bibit plankton. Air dimasukkan
hingga setinggi 80 cm atau menyesuaikan dengan kedalaman kolam.
2. Pemindahan nener. Setelah plankton tumbuh (warna air hijau) dan
kecerahan sedalam 30 - 40 cm, nener di kolam peneneran dipindahkan ke
kolam pembesaran dengan hati-hati dengan adaptasi terhadap lingkungan
yang baru.
3. Pemberian Pakan. Sesuai dengan sifat bandeng yang termasuk hewan
herbivora, maka ikan ini suka memakan tumbuh-tumbuhan yang ada di
kolam. Tumbuhan yang disukai bandeng adalah lumut, ganggang dan
klekap. Untuk mempercepat pertumbuhan, perlu pakan buatan pabrik,
dengan standar nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh optimal dengan
kadar protein minimal 25 – 28%. Sebagai hewan herbivora, unsur
tumbuhan dalam pakan memang sangat penting, Oleh karena itu, sebaiknya
bahan baku unsur protein harus didominasi dari sumber tumbuhan atau
nabati dari tepung kedelai atau bungkil kacang tanah. Sebagai acuan
pemberian pakan adalah : Jumlah pakan 5 - 7% dari berat badan. Waktu
8

pemberian 3 - 5 kali sehari (dikutip dari http://go-organik-


2010.blogspot.com/2008/08/teknis-pemeliharaan-bandeng.html).

c. Tinjauan Umum Tentang Mineral Zeolit dan Pemanfaatannya

Zeolit adalah nama kelompok mineral yang merupakan senyawa alumino-silikat


terhidrasi yang secara fisik dan kimia mempunyai kemampuan sebagai bahan
penyerap (adsorbsi), penukar kation, dan katalis. Di Indonesia, zeolit termasuk salah
satu bahan galian yang relatif baru diusahakan dan dimanfaatkan. Oleh karena itu,
penelitian dan pengembangan pemanfaatan zeolit untuk berbagai keperluan masih
terus dilakukan. Sebaliknya, di negara-negara Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang
zeolit telah digunakan secara luas di sektor pertanian, peternakan, perikanan, industri
manufaktur, dan konstruksi (Suhala dkk, 1997).
Berdasarkan struktur kristal, komposisi kimia dan mineralogi, mineral zeolit
mempunyai tiga karakteristik kimia yang khas yang sangat berhubungan dengan
kegunaannya sebagai bahan galian industri, yaitu :
 Bersifat absorbents, yaitu dapat menyerap molekul-molekul tertentu. Hal ini
terjadi jika molekul-molekul air yang terdapat dalam rongga-rongga kerangkanya
telah menguap keluar dari kerangka tersebut akibat adanya kenaikan suhu.
Tempatnya yang kosong kemudian digantikan oleh molekul-molekul lain dari luar.
 Bersifat ion exchangers, yaitu dapat melakukan tukar-menukar ion, di mana hal ini
4+ 3+
terjadi karena adanya peristiwa perpindahan tempat antara ion Si dan Al di
dalam mineral zeolit tersebut. Karena adanya perbedaan valensi antara kedua ion
tersebut, menyebabkan kation-kation tertentu dapat masuk untuk menstabilkan
ketidakseimbangan muatan listrik yang terjadi.
 Bersifat molecular sieves, yaitu dapat melakukan pengayaan atau seleksi terhadap
molekul-molekul yang ingin diserapnya. Hal ini bisa terjadi karena diameter
rongga dari setiap jenis zeolit tertentu besarnya, dan hanya yang sesuai saja yang
dapat diserap (Suhala dkk, 1997).
Zeolit sering disebut juga sebagai mineral multiguna, karena banyak
digunakan dalam berbagai industri, seperti untuk adsorben, penukar ion,
penapis molekular dan katalis, pembebas nitrogen-amonia dari pabrik,
pembebas ion logam dari air, aditif pada pakan ternak, tambak ikan/udang,
penyerap limbah, dan lain-lainnya. Bidang perikanan berfungsi sebagai
9

alat Penukar Kation dan retensivitas terhadap air yang tinggi, sebagai
pembawah pupuk (fertilizer carrier), pengontrol pelepasan ion NH4+ dan
K+ (slow release fertilizer), dan sebagai pengontrol cadangan air.

H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM

Kegiatan ini direncanakan dilakukan selama 6 (enam) bulan, dengan


pentahapan kegiatan sebagai berikut (lihat diagram alur pikir dan metode
pelaksanaan program pada Gambar 2):
1. persiapan
2. kajian pustaka
3. pembenihan bibit bandeng
4. pembesaran bandeng
5. pengontrolan
6. penyusunan laporan
7. penyerahan laporan

1. Persiapan

Tahapan ini merupakan tahapan paling awal, sebelum dilaksanakannya


kegiatan, yang meliputi :
 Persiapan administrasi
 Pengadaan bahan dan peralatan yang dibutuhkan
 Pengumpulan berbagai literatur dan hasil penelitian terdahulu (data sekunder)
yang relevan dengan masalah yang diteliti.
Kegiatan ini akan berlangsung selama 1 (satu) minggu.

2. Kajian Pustaka

Pada tahapan ini akan dilakukan kajian terhadap buku-buku teks, jurnal, dan
laporan-laporan hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan kegiatan ini.
Kegiatan ini direncanakan dilakukan di studio (sebelum kegiatan berlangsung),
maupun di lokasi
Kegiatan ini akan berlangsung selama 1 (satu) minggu.
10

3. Pembenihan Bibit Bandeng

Pembenihan bibit bandeng meliputi penyediaan benih (nener) secara kontinyu


dengan mutu yang baik antara lain dengan melakukan pemilihan induk yang unggul,
merangsang pemijahan yaitu mempercepat kematangan gonad dengan menggunakan
hormon LHRH (Letuizing Hormon Releasing Hormon) melalui suntikan, pemijahan
yaitu pencampuran induk jantan dan berina yang telah matang sel sperma dan sel
telurnya agar terjadi pengeluaran (ejakulasi) kedua sel tersebut. Setelah berada di air,
sel sperma akan membuahi sel telur karena sistem pembuahan ikan terjadi diluar
tubuh. Pemijahan dilakukan pada kolam khusus pemijahan, penetasan dan
selanjutnyta perawatan benih di kolam pemeliharaan nener.
Kegiatan lapangan ini akan dilakukan di lokasi dan menggunakan selama 4
(empat) minggu.

4. Pembesaran Bandeng

Teknis pembesaran bandeng meliputi beberapa hal, yaitu :


1. Persiapan lahan.
Tahap ini dilakukan sebelum pemasukan air, kegiatan yang dilakukan
selama persiapan lahan adalah :
 Pencangkulan dan pembalikan tanah. Bertujuan untuk membebaskan
senyawa dan gas beracun sisa budidaya hasil dekomposisi bahan
organik baik dari pakan maupun dari kotoran. Selain itu dengan
menjadi gemburnya tanah, aerasi akan berjalan dengan baik sehingga
kesuburan lahan akan meningkat.
 Pengapuran. Selama budidaya, ikan memerlukan kondisi keasaman
yang stabil yaitu pada pH 7 - 8. Untuk mengembalikan keasaman
tanah pada kondisi tersebut, dilakukan pengapuran karena
penimbunan dan pembusukan bahan organik selama budidaya
sebelumnya menurunkan pH tanah. Pengapuran juga menyebabkan
bakteri dan jamur pembawa penyakit mati karena sulit dapat hidup
pada pH tersebut. Pengapuran dengan kapur tohor, dolomit atau zeolit
dengan dosis 1 TON /ha atau 10 kg/100 m2.
11

 Pemupukan. Fungsi utama pemupukan adalah memberikan unsur hara


yang diperlukan bagi pertumbuhan pakan alami, memperbaiki
struktur tanah dan menghambat peresapan air pada tanah-tanah yang
tidak kedap air (porous). Penggunaan TON untuk pemupukan tanah
dasar kolam sangat tepat, karena TON yang mengandung unsur-unsur
mineral penting, dan asam-asam organik utama memberikan bahan-
bahan yang diperlukan untuk peningkatan kesuburan lahan dan
pertumbuhan plankton. Dosis pemupukan TON adalah 5 botol/ha atau
25 gr/100 m2.
 Pengelolaan air. setelah dilakukan pemupukan dengan TON, air
dimasukkan hingga setinggi 10 - 20 cm kemudian dibiarkan beberapa
hari, untuk menumbuhkan bibit-bibit plankton. Air dimasukkan
hingga setinggi 80 cm atau menyesuaikan dengan kedalaman kolam.
2. Pemindahan nener. Setelah plankton tumbuh (warna air hijau) dan
kecerahan sedalam 30 - 40 cm, nener di kolam peneneran dipindahkan ke
kolam pembesaran dengan hati-hati dengan adaptasi terhadap lingkungan
yang baru.
3. Pemberian Pakan. Sesuai dengan sifat bandeng yang termasuk hewan
herbivora, maka ikan ini suka memakan tumbuh-tumbuhan yang ada di
kolam. Tumbuhan yang disukai bandeng adalah lumut, ganggang dan
klekap. Untuk mempercepat pertumbuhan, perlu pakan buatan pabrik,
dengan standar nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh optimal dengan
kadar protein minimal 25 – 28%. Sebagai hewan herbivora, unsur
tumbuhan dalam pakan memang sangat penting, Oleh karena itu, sebaiknya
bahan baku unsur protein harus didominasi dari sumber tumbuhan atau
nabati dari tepung kedelai atau bungkil kacang tanah. Sebagai acuan
pemberian pakan adalah : Jumlah pakan 5 - 7% dari berat badan. Waktu
pemberian 3 - 5 kali sehari.
Keseluruhan kegiatan pembesaran bandeng tersebut akan menggunakan waktu
selama 4 (empat) bulan.
12

5. Pengontrolan

Pengontrolan dilakukan selama kegiatan berlangsung antara lain


memperhatikan laju perkembangan ikan bandeng mulai dari tahap pembenihan
hingga pembesaran dan mengontrol kesehatan ikan bandeng. Selama tahap
pengontrolan dicatat hasil yang diperoleh. Hasil dari keseluruhan kegiatan akan
dirangkup dalam laporan yang bersifat naratif, deskriptif, tabulatif, dan
spasial/diagramis.
Alat bantu utama yang akan digunakan pada tahapan ini adalah seperangkat
komputer termasuk printer dan software. Kegiatan ini akan dilakukan selama
kegiatan berlangsung.

6. Penyusunan Laporan

Pada tahap ini keseluruhan hasil yang diperoleh dari tahapan sebelumnya,
disusun dalam bentuk draft laporan sesuai dengan format dan sistematika laporan
akhir yang disyaratkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Kegiatan ini
akan berlangsung selama 1 (satu) minggu.

7. Penyerahan Laporan

Hasil akhir penelitian ini (draft laporan akhir) akan dikonsultasikan dengan
dosen pembimbing. Setelah melalui penyempurnaan berdasarkan masukan-masukan
dari dosen pembimbing, maka laporan akhir dalam bentuk final kemudian
diserahkan ke panitia Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Keseluruhan kegiatan
ini akan menggunakan waktu selama 1 (satu) minggu.
13

Gambar 2. Diagram alur pikir dan metode penelitian


14

I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM

Tabel.1 jadwal kegiatan program


15

Bulan
I II III IV V VI
Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
Kajian
pustaka
Pembenihan
bibit
Pembesaran
bibit
pengontrolan
Penyusunan
laporan
Penyerahan
laporan

J. NAMA Dan BIODATA KETUA DAN ANGGOTA


KELOMPOK

1. Ketua Pelaksana Kegiatan


a. Nama Lengkap : Adnan Syirazi Azhar
b. NIM : D 621 05 006
c. Fak/Program Studi : Teknik/Pertambangan
d. Perguruan Tinggi : Universitas Hasanuddin
e. Waktu untuk kegiatan : 15jam/minggu
2. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap : Hufrah
b. NIM : D 621 05 038
f. Fak/Program Studi : Teknik/Pertambangan
c. Perguruan Tinggi : Universitas Hasanuddin
d. Waktu untuk kegiatan :15 jam/minggu
a. Nama Lengkap : Farhan Takdir
b. NIM : D62105016
c. Fak/Program Studi : Teknik/Pertambangan
d. Perguruan Tinggi : Universitas Hasanuddin
e. Waktu untuk kegiatan : 15 jam/minggu

a. Nama Lengkap : Zikry Saputra


b. NIM : D62106001
c. Fak/Program Studi : Teknik/Pertambangan
d. Perguruan Tinggi : Universitas Hasanuddin
e. Waktu untuk kegiatan : 15 jam/minggu

K. NAMA DAN BIODATA DOSEN PENDAMPING

1. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Kaharuddin MS.


2.Golongan Pangkat dan NIP : 131 645 055
3. Jabatan Fungsional : Dosen / Lektor Kepala
4.Jabatan Struktural : -
5.Fakultas/Program Studi : Teknik / Teknik Pertambangan
6.Perguruan Tinggi : Universitas Hasanuddin
7.Bidang Keahlian : Geologi
8.Waktu untuk kegiatan : 15 jam/minggu

L. BIAYA

Tabel 2. Rincian biaya


No. Komponen Pendanaan (Rp)
1 Bahan Habis Pakai 1.545.000
2 Peralatan Penunjang PKM 717.500
3 Perjalanan 3.500.000
4 Lain-lain 237.500
Jumlah : 6.000.000
l.1 JASTIFIKASI ANGGARAN

1. Bahan Habis Pakai

No. Nama Alat/Bahan Jumlah/ Biaya Biaya


Volume Satuan (Rp) (Rp)
1 Bibit ikan bandeng (nener) 1000 ekor 500 500.000
2 Tinta printer HP 3900 hitam 3 25.000 75.000
3 Tinta printer HP 3900 warna 2 25.000 50.000
4 Kertas A4 2 rim 35.000 70.000
5 Hormon LHRH (Letuizing 10 botol 15.000 150.000
Hormon Releasing Hormon)
6 Alat suntik 10 5.000 50.000
7 Pupuk 3 sak 50.000 150.000
8 Pakan ikan 5 sak 50.000 250.000
9 Zeolit 5 sak 50.000 250.000
Jumlah : 1.545.000

2. Peralatan Penunjang PKM

No. Uraian Volume Biaya Biaya (Rp)


Satuan (Rp)
1 pemeliharaan laptop 1 x 30 hari 5.000 150.000
2 pemeliharaan kamera 1 x 30 hari 5.000 150.000
digital
3 pemeliharaan printer 1 x 30 hari 5.000 150.000
4 Fotokopi data sekunder 1 rangkap 100.000 100.000
5 Biaya pemotretan 60 kutip 2.000 120.000
6 Penggandaan laporan 30 lbr x 5 rangkap 150 22.500
akhir
7 Penjilidan laporan akhir 5 rangkap 5.000 25.000
Jumlah : 717.500
3. Perjalanan
No. Uraian Volume Biaya Satuan Biaya (Rp)
(Rp)
1 Transportasi Makassar 5 orang x 20 hr 25.000 2.500.000
– lokasi kegiatan
2 Konsumsi/Akomodasi 5 orang x 20 kali 10.000 1.000.000
Jumlah : 3.500.000

4. Lain-lain
No. Uraian Volume Biaya Satuan Biaya (Rp)
(Rp)
1 Pengurusan surat izin dihitung 100.000 100.000
ke lokasi kegiatan
2 administrasi dihitung 137.000 137.500
Jumlah : 237.500

M. DAFTAR PUSTAKA

Aspek Lingkungan & Kesimpulan Budidaya Bandeng.html. Didownload dari


URL : http://ikanmania.wordpress.com/2008/01/22/aspek-lingkungan-
kesimpulan-budidaya-bandeng/diakses : sabtu 27 september 2008.

Budi Daya Bandeng di Keramba Jaring Apung.html. Didownload dari URL :


http://www.situshijau.co.id/tulisan.php?act=detail&id=592&id_kolom=2
diakses : sabtu 27 september 2008.

Dinas Pertambangan Propinsi Dati I Sulawesi Selatan. (1998). Laporan Pemetaan


Eksplorasi Detail Bahan Galian Zeolit di Desa Messawa Kecamatan
Sumarorong Kabupaten Dati II Polmas. Ujung Pandang.
Suhala, S. dan Arifin, M. (1997). Bahan Galian Industri. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Mineral. Bandung.

Teknis pemeliharaan bandeng. Didownload dari URL: http://go-organik-


2010.blogspot.com/2008/08/ diakses : sabtu 27 september 2008.

Kartawa, W dan Kusumah, K. D. (2006). Potensi Zeolit di Daerah Sangkaropi


Mendila Tana Toraja Sulawesi Selatan. Pusat survey geologi.
N. LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

KETUA

1. Nama Lengkap : Adnan Syirazi Azhar


Tempat/tanggal lahir : Makassar, 31 maret 1987
2. Riwayat Pendidikan
No Nama sekolah dan Lokasi Tahun
Selesai
1 TK Melati Sacharina Pabrik Gula Camming 1993
2 SD Yayasan Pabrik Gula Camming 1999
3 SLTP Pondok Pesantren IMMIM putra Makassar 2002
4 SLTA Pondok Pesantren IMMIM putra Makassar 2005
5 S1 (Program Studi Teknik Pertambangan Universitas 2005-
Hasanuddin) sekarang

3. Pengalaman Organisasi
No Institusi Jabatan Periode
Kerja
1 MADING “Azimuth” Pondok Pimpinan Redaksi 2000-2001
Pesantren IMMIM

2 Central Language Improvement Ketua 2001-2002


Pesantren IMMIM

3 OSIS/ISPIM Pondok Pesantren Ketua I 2003-2004


IMMIM

3 Laboratorium Pemetaan Koordinator Asisten 2006-2007


Program Studi Teknik
Pertambangan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
4 Dewan Musyawarah Sekretaris 2006-2007
Mahasiswa Geologi Fakultas
Teknik Universitas Hasanuddin
5 Korps Asisten Himpunan Sekretaris 2008-
Mahasiswa Geologi Fakultas sekarang
Teknik Universitas Hasanuddin
4. Pendidikan Dan Pelatihan Non Formal
No kegiatan Tahun
1 Peserta Seminar “Innovation Toward Profitable 2008
Underground Minning” oleh Himpunan Mahasiswa
Tambang ITB. Bandung

2 Workshop Datamine “Resource and Reserve Analysis 2008


Base on JORC” oleh Himpunan Mahasiswa Tambang
ITB. Bandung

3 Peserta Indonesian Student Mining Competition oleh 2008


Himpunan Mahasiswa Tambang ITB. Bandung

4 Seminar Nasional ”Potensi Sumberdaya Geologi 2008


Indonesia Timur” oleh Himpunan Mahasiswa Geologi
FT-UH

5 Pemetaan Eksplorasi Angkatan Kedua Teknik 2008


Pertambangan Universitas Hasanuddin di Barru dan di
Tambang Timah Hitam Gowa Sulawesi Selatan.

6 Pelatihan Program Pengembangan Diri Paket-A (PPD-A) 2005


oleh Himpunan Mahasiswa Geologi Fakultas Teknik
Unhas

Makassar, 7 Oktober 2008

Adnan Syirazi Azhar


NIM. D 621 05 006
ANGGOTA PENELITI

1. Nama Lengkap : Hufrah


Tempat/tanggal lahir : Sinjai 15 Juli 1987
2. Riwayat Pendidikan
No Nama sekolah dan Lokasi Tahun
Selesai
1 SDN 157 Pabeheang Sinjai Timur 1998
2 SMP 1 Sinjai Timur 2002
3 SMA 1 Sinjai Timur 2004
4 S1 (Program Studi Teknik Pertambangan Universitas sekarang
Hasanuddin)

3. Pengalaman Organisasi
No Institusi Jabatan Periode
Kerja
1 OSIS SMA 1 Sinjai Bendahara 2003-2004

2 Laboratorium Geomorfologi Program Asisten 2006-2007


Studi Teknik Pertambangan Fakultas
Teknik Universitas Hasanuddin

3 Laboratorium Mineralogi Program Asisten 2007-2008


Studi Teknik Pertambangan Fakultas
Teknik Universitas Hasanuddin

3 Laboratorium Pemetaan Program Asisten 2008


Studi Teknik Pertambangan Fakultas
Teknik Universitas Hasanuddin

4 Korps Asisten Himpunan Mahasiswa Anggota 2008


Geologi Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin

4. Pendidikan dan Pelatihan Non Formal


No kegiatan Tahun
1 Seminar Nasional ”Potensi Sumberdaya Geologi Indonesia 2008
Timur” oleh Himpunan Mahasiswa Geologi FT-UH

2 Pemetaan Eksplorasi Angkatan Kedua Teknik Pertambangan 2008


Universitas Hasanuddin di Barru dan di Tambang Timah
Hitam Gowa Sulawesi Selatan.

3 Pelatihan Program Pengembangan Diri Paket-A (PPD-A) 2005


oleh Himpunan Mahasiswa Geologi Fakultas Teknik Unhas

Makassar, 7 Oktober 2008

Hufrah
NIM. D 621 05 038
ANGGOTA PENELITI

1. Nama Lengkap : Farhan Takdir


Tempat/tanggal lahir : Maros, 24 Maret 1988
2. Riwayat Pendidikan
No Nama sekolah dan Lokasi Tahun
Selesai
1 SD Negeri 2 Maros pada tahun 2000
2 Tamat dari SLTP IMMIM Makassar pada tahun 2003
3 Tamat dari SMAN 17 Makassar pada tahun 2005
4 S1 (Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Sekarang
Hasanuddin)

3. Pengalaman Organisasi
No Institusi Jabatan Periode Kerja
1 Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Anggota 2007/2008
Indonesia (HPPMI) Maros Komisariat
Universitas Hasanuddin – Politeknik
Negeri Ujung Pandang.

2 Divisi Kajian Ilmiah Korps Asisten Ketua 2008/2009


Himpunan Mahasiswa Geologi
Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin.

3 Unit Pelaksana Teknis Geological Anggota 2007/2008


English Association (GEA) HMG
Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin.

4. Pendidikan dan Pelatihan Non Formal


No kegiatan Tahun
1 Program Pengembangan Diri Paket-A oleh Himpunan 2005
Mahasiswa Geologi Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

2 Asisten dosen mata kuliah struktur geologi 2007


3 Seminar Temu Ilmiah Perhimpunan Ahli Pertambangan 2007
Indonesia (PERHAPI) tahun 2007 di Ball Room Hotel Sahid
Makassar

Makassar, 7 Oktober 2008

Farhan Takdir
NIM. D 621 05 016
ANGGOTA PENELITI

1. Nama Lengkap : Zikry Saputra


Tempat/tanggal lahir : Enrekang, 9 Februari 1989
2. Riwayat Pendidikan
No Nama sekolah dan Lokasi Tahun
Selesai
1 TK. Pertiwi Baraka, Enrekang 1994

2 SD. No. 20 Baraka, Enrekang 2000

3 MTSN. 1 Baraka, Enrekang 2003

4 SMA N 1 Anggeraja, Enrekang 2006


5 S1 (Program Studi Teknik Pertambangan Universitas sekarang
Hasanuddin)

3. Pengalaman Organisasi
No Institusi Jabatan Periode Kerja
1 OS0IS SMAN 1 Anggeraja Sekertaris 2004

4. Pendidikan dan Pelatihan Non Formal


No kegiatan Tahun
1 Training Center Kecamatan Baraka 2001
2 Seminar Pekan Ilmiah Geologi (PIG) 2008

Makassar, 7 Oktober 2008

Zikry Saputra
NIM. D 621 06 001
GAMBARAN TEKNOLOGI YANG AKAN DITERAPKEMBANGKAN

INPUT PROCESS OUTPUT


Ikan dapat dipanen lebih cepat dari waktu
normalnya dengan berat rata-rata 0.6 Kg
Bibit bandeng Pemupukan Ikan bandeng tidak berbau lumpur
berumur 1 bulan dengan zeolit Ikan tidak memerlukan pakan yang banyak,
sehingga biaya pembelian pakan dapat
ditekan.

Bekerja sebagai absorbents, yaitu menyerap molekul-molekul


tertentu seperti racun yang dapat menghambat pertumbuhan ikan
bandeng
Bekerja sebagai ion exchangers, yaitu melakukan tukar menukar ion
sehingga menyebabkan kation kation tertentu dapat masuk dan
menstabilkan keseimbangan. Dalam hal ini keseimbangan Ph tanah.
Bekerja sebagai molecular sieves, yaitu menyerap sisa-sisa makanan
atau pupuk kemudian dalam melakukan pengayaan terhadap
molekul yang diserapnya lalu melepas molekul-molekul tersebut
secara berkala. Sehingga ikan mendapat cadangan makanan.
DENAH DETIL LOKASI MITRA KERJA

Anda mungkin juga menyukai