Anda di halaman 1dari 19

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/336993182

DAMPAK PERTAMBANGAN NIKEL PT.IFISHDECO TERHADAP KONDISI


LINGKUNGAN HIDUP DI DESA RORAYA KECAMATAN TINANGGEA
KABUPATEN KONAWE SELATAN

Article in Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi · February 2019


DOI: 10.36709/jppg.v4i1.5600

CITATIONS READS

5 5,329

2 authors, including:

Septianto Aldiansyah
University of Indonesia
23 PUBLICATIONS 34 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Septianto Aldiansyah on 27 May 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


105

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 4 Nomor 1 Januari 2019

DAMPAK PERTAMBANGAN NIKEL PT.IFISHDECO TERHADAP


KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DI DESA RORAYA KECAMATAN
TINANGGEA KABUPATEN KONAWE SELATAN

Septianto Aldiansyah1, La Ode Nursalam2


1
Alumni Jurusan Pendidikan Geografi FKIP UHO
2
Dosen Jurusan Pendidikan Geografi FKIP UHO
1
Email : septiantoaldiansyah863@gmail.com

Abstrak: Rumusan masalah dalam penelitian ini (1) Bagaimana dampak yang
ditimbulkan oleh aktifitas pertambangan nikel PT.Ifishdeco terhadap kondisi
lingkungan hidup di Desa Roraya Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan?
(2) Bagaimana kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh aktifitas pertambangan
nikel PT.Ifishdeco terhadap kondisi lingkungan hidup di Desa Roraya Kecamatan
Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan?. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kualitatif dengan pendekatan mix metode. Hasil penelitian menunjukan
bahwa dampak positif kegiatan pertambangan nikel, seperti: bertambahnya PAD dari
sektor pertambangan, terciptanya lapangan pekerjaan, terbukanya wilayah dari
keterisolasian. Dampak negatif : 1) Kerusakan jalan 60,7%; 2) Pencemaran sungai,
kali, rawa 78,6%; 3) Polusi udara 64,3%; 4) Terganggunya lahan pertanian 92,9%; 5)
Terganggu/mengurangi areal perkebunan 75%; 6) Penurunan produktifitas
pertanian/perkebunan 78,6%; 7) Kerusakan flora 89,3% dan fauna 71,4%; 8) Tidak
adanya pemberdayaan kesehatan 75% dan tidak adanya peningkatan prasarana
kesehatan 57,1%; 9) Perubahan perilaku/norma masyarakat 64,3%.

Kata Kunci :Dampak, pertambangan nikel, dampak positif, dampak negatif.

Septianto Aldiansyah, La Ode Nursalam


106

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 4 Nomor 1 Januari 2019

IMPACT OF PT. IFISHDECO NICKEL MINING TO ENVIRONMENTAL


CONDITIONS IN RORAYA VILLAGE TINANGGEA DISTRICT
SOUTH KONAWE REGENCY

Septianto Aldiansyah1, La Ode Nursalam2


1
Alumni Of Geography Education FKIP UHO
2
Lecturer Of Geography Education FKIP UHO
1
Email : septiantoaldiansyah863@gmail.com

Abstract: Problem formulation in this research are (1) What is the influence caused
by PT. Fishdeco's field activities to environmental conditions in Roraya Village,
Tinanggea District, South Konawe Regency? (2) What is the environmental damage
caused by PT. Fishdeco's activities to the environmental conditions in Roraya Village,
Tinanggea District, South Konawe Regency? This research uses descriptive
qualitative method with mixed survey method. The results showed that activities were
positive, such as: increasing PAD from the government sector, creating jobs, opening
up areas of isolation. Negative impact: 1) Road damage 60.7%; 2) River, swamp
pollution 78.6%; 3) Air pollution 64.3%; 4) Disruption of agricultural land 92.9%; 5)
Interrupted/reduced plantation area 75%; 6) Decreasing agricultural/plantation
productivity 78.6%; 7) Flora damage 89.3% and fauna 71.4%; 8) There is no 75%
health empowerment and no 57.1% health improvement; 9) Changes in community
behavior / norms 64.3%.

Keywords: Impact, nickel mining, positive impact, negative impact

PENDAHULUAN dengan sumber daya alamnya, potensi


sumber daya alam yang sudah dikelola
Di Indonesia Kegiatan secara besar-besaran adalah potensi
pengelolaan kekayaan alam beberapa pertambangan nikel (BPS Sultra, 2011).
tahun terakhir ini banyak dilaksanakan Sulawesi Tenggara banyak terdapat
pada sumberdaya mineral dan bijih-bijih, bahan tambang dari berbagai jenis
hal ini terbukti dengan adanya berbagai batuan, baik batuan beku, batuan
industri pertambangan seperti nikel, sedimen, dan batuan metamorf. Salah
emas, batu bara, mangan, besi, minyak satu jenis batuan yang berpotensi
bumi, gas bumi dan lain-lain. dijadikan bahan tambang nikel adalah
Pengelolaan sumberdaya mineral oleh batuan laterit. Batuan laterit adalah hasil
industri pertambangan khususnya bagi pelapukan batuan ultrabasa baik dari
daerah dilakukan karena dipandang dapat jenis peridotit yang berupa tanah yang
memberikan Pendapatan Asli Daerah mengandung endapan biji besi atau
(PAD) yang lebih tinggi sehingga dapat besinikel (fe-Ni).
meningkatkan perekonomian dan Kegiatan pertambangan yang
pembangunan negara, serta terciptanya dilakukan oleh PT.Ifishdeco sangat
lapangan pekerjaan bagi masyarakat merugikan lingkungan warga di Desa
lokal maupun masyarakat di luar lokasi Roraya. Mengutip dari redaksi
pertambangan. Kolakaposnews bahwa akibat aktifitas
Provinsi Sulawesi Tenggara perusahaan penambang nikel tersebut,
merupakan wilayah yang cukup kaya persawahan warga di beberapa desa di

Septianto Aldiansyah, La Ode Nursalam


107

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 4 Nomor 1 Januari 2019

Kecamatan Tinanggea khususnya Desa Menurut Undang - Undang


Roraya tercemar lumpur hingga Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009
pertumbuhan padi terhambat dan sering tentang Perlindungan dan Pengelolaan
mengalami gagal panen. Daerah aliran Lingkungan Hidup maka lingkungan
sungai (DAS) Roraya yang dahulu hidup adalah suatu kesatuan ruang
mengalir dengan lancar, sekarang telah dengan semua benda, daya, keadaan,
tercemar dan dipenuhi dengan endapan dan makhluk hidup, termaksud
lumpur. Saluran air mengalami manusia dan perilakunya, yang
penyempitan karena lumpur aktifitas mempengaruhi alam itu sendiri,
penambangan. DAS yang menjadi kelangsungan perkehidupan, dan
sumber air bersih bagi warga menjadi
kesejahteraan manusia serta makhluk
tercemar. Air menjadi keruh dan tidak
hidup lain.
bisa di komsumsi. Setiap musim hujan
berkepanjangan sungai Roraya meluap
Pelestarian lingkungan hidup
mengakibatkan sawah para petani adalah rangkain upaya untuk
tenggelam sehingga produksi padi melindungi kemampuan lingkungan
semakin berkurang akibat dampaknya. hidup terhadap tekanan, perubahan, dan
Melihat kenyataan tersebut dampak negatif yang ditimbulkan oleh
mendorong peneliti untuk mengetahui suatu kegiatan agar tetap mempu
seberapa jauh kerusakan lingkungan mendukung kehidupan manusia dan
terjadi melalui penelitian dengan Judul : makhluk hidup lainnya (Kuswardoyo,
Dampak Penambangan Nikel PT. 2009:194).
Ifishdeco Terhadap Kondisi Lingkungan
Hidup Desa Roraya Kecamatan METODE PENELITIAN
Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan.
Menurut Rissamasu (2010: 54) Jenis Penelitian
mengemukakan bahwa munculnya Jenis penelitian ini bersifat
sejumlah persoalan yang mengiringi deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini
kegiatan usaha pertambangan di lebih difokuskan agar dapat memberikan
lapangan diantaranya: 1) gambaran sebenarnya dari obyek yang
Terkorbankannya pemilik lahan.; 2) akan diteliti, yaitu dampak pertambangan
Kerusakan lingkungan; 3) Ketimpangan nikel PT. Ifishdeco terhadap kondisi
sosial. Di lain pihak, kegiatan usaha lingkungan hidup Desa Roraya
pertambangan membawa pendatang Kecamatan Tinanggea Kabupaten
dengan tingkat pendidikan cukup, Konawe Selatan.
menerapkan teknologi menengah sampai
tinggi, dengan budaya dan kebiasaan Waktu dan Tempat Penelitian
yang terkadang bertolak belakang Penelitian ini dilaksanakan pada
dengan masyarakat setempat. Kondisi ini bulan Maret 2018 yang bertempat di
menyebabkan munculnya kesenjangan Desa Roraya, Kecamatan Tinanggea,
sosial antara lingkungan pertambangan Kabupaten Konawe Selatan.
dengan masyarakat di sekitar usaha
pertambangan berlangsung. Informan Penelitian
Menurut Dewi (2009:83) Penentuan informan penelitian
lingkungan adalah jumlah semua benda menggunakan teknik purposive sampling
hidup dan mati serta seluruh kondisi yaitu teknik penentuan sampel dengan
yang ada di dalam lingkungan dan ruang pertimbangan atau kriteria-kriteria
yang kita tempati. tertentu. Informan berjumlah 28 orang

Septianto Aldiansyah, La Ode Nursalam


108

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 4 Nomor 1 Januari 2019

yang terdiri dari 1 orang kepala desa, 4 membuang yang tidak perlu; 3)
orang kepala dusun dan 23 orang Penarikan kesimpulan, penyederhanaan
masyarakat yang terdiri dari Petani, PNS, tanpa mengurangi isi data penelitian; 4)
dan Wiraswasta. Kesimpulan atau verifikasi. Teknik
analisis data dalam penelitian ini
Instrumen Penilaian menggunakan rumus:
1. Daftar pertanyaan yang menjadi
pedoman wawancara kepada 𝐹
P = 𝑁 x 100%
responden yaitu Kepala desa dan
masyarakatnya.
Keterangan :
2. Kamera dan alat perekam sebagai alat
P = Kategori (persentase pilihan)
dokumentasi.
F = Frekuensi (jumlah responden yang
memilih alternatif yang sama)
Jenis Data dan Sumber Data
N = Jumlah responden keseluruhan
Jenis data yang digunakan dalam
100 = Persentase (%)
penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang
GAMBARAN UMUM
diperoleh peneliti secara langsung (dari
tangan pertama). Data sekunder adalah
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
sumber data penelitian yang diperoleh
1. Gambaran Umum Tentang
peneliti secara tidak langsung melalui
Pertambangan Nikel PT.Ifishdeco
media perantara (diperoleh dan dicatat
Secara geografis, letak
oleh pihak lain).
pertambangan nikel di desa Roraya
memiliki batas-batas wilayah:
Teknik Pengumpulan Data
a. Sebelah Utara berbatasan dengan
Teknik pengumpulan data yang
Desa Wundumbolo
digunakan: a. Observasi (pengamatan
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan
dan pencatatan sistematik atas unsur-
Desa Persiapan Roraya Utama
unsur suatu objek penelitian); b.
c. Sebelah Barat berbatasan dengan
Dokumentasi; c. Wawancara (tanya
Kali/Desa Lanowulu
jawab antar subjek dan objek yang
d. Sebelah Timur berbatasan dengan
diteliti), jenis wawancara yang dilakukan
Desa Telutu Jaya
adalah wawancara terstruktur.
2. Identitas Informan
Tehnik Analisis Data
a) Jenis Kelamin Informan
Data yang telah dikumpulkan
Informan penelitian yang berada di
dalan penelitian di analisis secara
wilayah pertambangan berjumlah 28
deskriptif kualitatif. Tahapan analisis
orang yang terdiri dari 20 laki-laki
data deskriptif kualitatif sebagai berikut:
dan 8 perempuan.
1) Menelaah seluruh data yang tersedia
b) Umur Informan
dari berbagai sumber, yaitu wawancara,
Umur informan yaitu 31-40 tahun
angket, pengamatan yang sudah
yaitu 9 orang dan 41-50 tahun 9
dituliskan dalam catatatn lapangan,
orang, usia 20-30 tahun yakni 7 orang
dokumen pribadi, dokumen resmi,
dan 51-60 tahun 3 orang.
gambar foto dan sebagainya; 2)
c) Tingkat Pendidikan Informan
Mereduksi data, memilih hal-hal yang
Tingkat pendidikan informan SMA
pokok, menfokuskan pada hal-hal yang
sederajat dan SD sederajat sebanyak 9
penting, dicari tema dan polanya dan
orang, SMA sederajat sebanyak 9

Septianto Aldiansyah, La Ode Nursalam


109

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 4 Nomor 1 Januari 2019

orang, SMP sederajat sebanyak 6 HASIL PENELITIAN


orang, Tingkat Perguruan Tinggi
sebanyak 4 orang,. A. Dampak dan Kerusakan
d) Pekerjaan Informan Lingkungan
Pekerjaan informan adalah Petani 13
orang, Wiraswasta 12 orang, dan PNS Pemahaman Masyarakat Tentang
3 orang. Kegiatan Pertambangan Nikel di Desa
Roraya dapat Menimbulkan Dampak
Sejarah Singkat PT.Ifishdeco Lingkungan
Ifishdeco merupakan anak Untuk mengetahui bagaimana
perusahaan PT. Sekar Alam yang pengetahuan informasi mengenai
berpusat di Surabaya. PT Sekar Alam tanggapan masyarakat tentang dampak
kemudian membuka perkebunan jambu lingkungan kegiatan pertambangan,
mete di Konawe Selatan dengan bendera maka diajukan pertanyaan: “Apakah
PT. Ifishdeco. Akan tetapi produksi Bapak/ibu mengetahui bahwa setiap
perkebunan jambu tersebut kurang kegiatan pertambangan pasti akan
maksimal karena tanahnya kritis dan menimbulkan dampak lingkungan?”
mengandung nikel. Sehingga yang Pengetahuan informan tentang dampak
awalnya PT Ifishdeco adalah perusahaan lingkungan dari kegiatan pertambangan
pengelola jambu kini menjadi dapat dilihat pada tabel 4.1.
Perusahaan pengelolah bijih nikel.

Tabel4.1. Pengetahuan masyarakat tentang kegiatan pertambangan nikel di Desa


Roraya menimbulkan dampak lingkungan
Pengetahuan tentang pertambangan nikel Frekuensi Persentase
No 𝑭
menimbulkan dampak lingkungan (F) (𝑵x 100%)
Tahu 25 89,3
1
Tidak tahu 3 10,7
Total (N) 28 100%
Sumber: Data Diolah (2018)

Terkait pertanyaan yang lingkungan biotik diantaranya rusaknya


diberikan, tabel di atas menunjukan tumbuh-tumbuhan, gangguan kesehatan,
sebanyak 25 informan tahu bahwa selain itu dampak pada lingkungan fisik
kegiatan pertambangan menimbulkan seperti DAS yang menjadi kotor, lahan
dampak lingkungan. Sementara 3 persawahan yang terganggu, areal
informan mengatakan tidak tahu. Hal ini perkebunan yang terganggu dan
menunjukan 89,3% informan berkurang serta dampak terhadap
menanggapi hadirnya pertambangan lingkungan sosial misalnya terjadinya
nikel telah menimbulkan perubahan perubahan prilaku/norma di desa roraya
lingkungan fisik baik itu lingkungan dan sebagainya.
alam maupun lingkungan sosial yang Berdasarkan uraian di atas, dapat
bersifat positif. Hadirnya pertambangan disimpulkan pengetahuan masyarakat
nikel juga membuat masyarakat mulai bahwa kegiatan pertambangan
membuka usaha-usaha seperti kios dan menimbulkan dampak lingkungan
warung makan. Selain itu terdapat dengan banyaknya tanggapan informan
dampak negatif diberbagai aspek seperti yakni 25 (89,3%).

Septianto Aldiansyah, La Ode Nursalam


110

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 4 Nomor 1 Januari 2019

menimbulkan kerusakan lingkungan,


Pengetahuan masyarakat tentang maka diajukan pertanyaan: “Apakah
pertambangan nikel di Desa Roraya Bapak/ibu menilai bahwa kegiatan
telah menimbulkan kerusakan pertambangan nikel di desa ini telah
lingkungan menimbulkan kerusakan lingkungan?”.
Untuk mengetahui tingkat Pengetahuan informan tentang kerusakan
pengetahuan masyarakat tentang lingkungan dari kegiatan pertambangan
pertambangan nikel di desa Roraya telah dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2. Pengetahuan masyarakat tentang kegiatan pertambangan nikel di Desa


Roraya telah menimbulkan kerusakan lingkungan
Pengetahuan tentang pertambangan nikel Frekuensi Persentase
No 𝑭
menimbulkan kerusakan lingkungan (F) (𝑵x 100%)
Tahu 25 89,3
2
Tidak tahu 3 10,7
Total (N) 28 100%
Sumber: Data Diolah (2018)

Terkait dengan pertanyaan yang bahwa kegiatan pertambangan


diberikan, tabel di atas menunjukan menimbulkan kerusakan lingkungan
sebanyak 25 informan menjawab tahu dengan banyaknya tanggapan informan
bahwa kegiatan pertambangan nikel di yakni 25 (89,3%).
desa Roraya telah menimbulkan
kerusakan lingkungan. Sementara 3 B. Dampak terhadap Lingkungan
informan menjawab tidak tahu. Hal ini Fisik
menunjukan 89,3% informan Tanggapan masyarakat tentang
menanggapi munculnya berbagai pertambangan di Desa Roraya
persoalan seperti adanya kerusakan lahan menimbulkan kerusakan jalan
pertanian karena tertimbun endapan Untuk mengetahui tanggapan
lumpur, lahan dengan kondisi kritis dan masyarakat tentang pertambangan nikel
rusak akibat pengerukan, polusi udara di Desa Roraya menimbulkan kerusakan
berupa debu serta tercemarnya air jalan, maka diajukan pertanyaan:
sungai/kali yang dapat menjadi merah “Apakah Bapak/ibu menilai jalan
ketika hujan turun kemudian membawa menjadi rusak dengan masuknya
material aktifitas pengerukan pertambangan nikel di desa ini?”
pertambangan ke sungai akibat Tanggapan informan tentang kerusakan
pencemaran zat kimia tambang. jalan dari kegiatan pertambangan dapat
Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat pada tabel 4.3.
disimpulkan pengetahuan masyarakat
Tabel 4.3. Tanggapan masyarakat tentang pertambangan di Desa Roraya
menimbulkan kerusakan jalan
Frekuensi Persentase
No Tanggapan tentang kerusakan jalan 𝑭
(F) (𝑵x 100%)
Menimbulkan kerusakan jalan 17 60,7
3
Tidak menimbulkan kerusakan jalan 11 39,3
Total (N) 28 100%
Sumber: Data Diolah (2018)

Septianto Aldiansyah, La Ode Nursalam


111

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 4 Nomor 1 Januari 2019

Terkait dengan pertanyaan yang Tanggapan masyarakat tentang


diajukan, tabel di atas menunjukan pertambangan nikel di Desa Roraya
sebanyak 17 informan menjawab bahwa menimbulkan pencemaran air (warna
kegiatan pertambangan nikel dan bau air sumur)
menimbulkan kerusakan jalan. Untuk mengetahui bagaimana
Sementara 11 informan menjawab tidak tanggapan masyarakat tentang
menimbulkan kerusakan jalan. Hal ini pencemaran air atau air sumur
menunjukan 60,7% informan masyarakat menjadi berwarna/berbau
menanggapi jalan kendaraan alat pengaruh kegiatan pertambangan nikel di
pengangkut nikel menuju pelabuhan Desa Roraya, maka diajukan pertanyaan:
yang memotong jalan poros menjadi “Apakah air sumur Bapak/ibu
berlubang. berbau/berwarna setelah masuknya
Berdasarkan uraian di atas, dapat pertambangan nikel di desa ini?”
disimpulkan kegiatan pertambangan Tanggapan informan tentang pencemaran
nikel di Desa Roraya menimbulkan air atau air sumur dari kegiatan
kerusakan jalan dengan banyaknya pertambangan dapat dilihat pada tabel
tanggapan informan yakni 17 (60,7%). 4.4.

Tabel 4.4. Tanggapan masyarakat tentang pertambangan di Desa Roraya


menimbulkan pencemaran air sumur
Tanggapan tentang pencemaran air sumur Frekuensi Persentase
No (berwarna/berbau) 𝑭
(F) (𝑵x 100%)
Berbau/berwarna 7 25
4
Tidak berbau/berwarna 21 75
Total (N) 28 100%
Sumber: Data Diolah (2018)

Terkait dengan pertanyaan yang


diajukan, menunjukan sebanyak 7 Tanggapan masyarakat tentang
informan menjawab bahwa kegiatan pertambangan nikel menimbulkan
pertambangan nikel di Desa Roraya pencemaran air sungai/kali
menimbulkan pencemaran air sumur. Untuk mengetahui bagaimana
Sementara 21 informan menjawab tidak. pandangan masyarakat tentang
Hal ini menunjukan 25% informan pertambangan nikel di Desa Roraya
menanggapi air sumur berwarna menimbulkan pencemaran air
kekuning-kuningan dan sedikit kabur sungai/kali, maka diajukan pertanyaan:
disebabkan rembesan air buangan dari “Apakah Bapak/ibu menilai air
tambang dan air sumur yang masih sungai/kali menjadi kotor setelah
berkontaminasi dengan tanah liat. masuknya pertambangan nikel di desa
Berdasarkan uraian di atas, dapat ini?” Tanggapan informan tentang
disimpulkan kegiatan pertambangan pencemaran air sungai/kali dari kegiatan
nikel di Desa Roraya tidak menimbulkan pertambangan dapat dilihat pada tabel
pencemaran air sumur (berbau/berwarna) 4.5.
dengan banyaknya tanggapan informan
yakni 21 (75%).

Septianto Aldiansyah, La Ode Nursalam


112

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 4 Nomor 1 Januari 2019

Tabel 4.5. Tanggapan masyarakat tentang pertambangan di Desa Roraya


menimbulkan pencemaran air sungai/kali
Frekuensi Persentase
No Tanggapan tentang pencemaran air sungai/kali 𝑭
(F) (𝑵x 100%)
Tercemar 22 78,6
5
Tidak tercemar 6 21,4
Total (N) 28 100%
Sumber: Data Diolah (2018)

Terkait pertanyaan yang banyaknya tanggapan informan yakni 22


diajukan, menunjukan sebanyak 22 (78,6%).
informan menjawab bahwa kegiatan
pertambangan nikel menimbulkan Tanggapan masyarakat tentang
pencemaran air sungai/kali. Sementara 6 adanya pencemara udara berupa debu
informan menjawab tidak. Hal ini oleh kegiatan pertambangan nikel di
menunjukan 78,6% informan Desa Roraya
menanggapi air sungai/kali tercemar Untuk mengetahui bagaimana
karena limbah buangan dan zat-zat kimia tanggapan masyarakat tentang
yang tercemar di atas permukaan tanah pertambangan nikel di Desa Roraya
ketika hujan akan dibawa oleh aliran air menimbulkan adanya pencemaran udara
menuju sungai/kali sehingga air berupa debu, maka diajukan pertanyaan:
sungai/kali menjadi. Sedang di musim “Apakah Bapak/ibu merasakan adanya
kemarau air sungai akan berlumpur polusi udara berupa debu setelah
berwarna kuning kecoklat-coklatan masuknya pertembangan nikel masuk di
pekat. desa ini?”. Untuk lebih jelasnya
Berdasarkan uraian di atas, dapat mengenai tanggapan informan tentang
disimpulkan kegiatan pertambangan pencemaran udara dari kegiatan
nikel di Desa Roraya menimbulkan pertambangan dapat dilihat pada tabel
pencemaran air sungai/kali dengan 4.6.

Tabel 4.6. Tanggapan masyarakat tentang pertambangan di Desa Roraya


menimbulkan pencemaran/polusi udara
Tanggapan tentang pencemaran udara/polusi Frekuensi Persentase
No 𝑭
udara (F) (𝑵x 100%)
Merasakan dan terganggu dengan polusi udara 18 64,3
6 Tidak merasakan dan tidak terganggu dengan 10 35,7
polusi udara
Total (N) 28 100%
Sumber: Data Diolah (2018)

Terkait dengan pertanyaan yang 64,3% informan menanggapi


diajukan, menunjukan sebanyak 18 mengganggu aktivitas keseharian
informan menjawab bahwa kegiatan masyarakat terutama pada saat musim
pertambangan nikel di Desa Roraya kemarau.
menimbulkan pencemaran udara berupa Berdasarkan uraian di atas, dapat
debu. Sementara 10 informan menjawab disimpulkan kegiatan pertambangan
tidak. Hal ini menunjukkan menunjukan nikel di Desa Roraya menimbulkan

Septianto Aldiansyah, La Ode Nursalam


113

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 4 Nomor 1 Januari 2019

pencemaran udara/polusi udara dengan pertambangan nikel di Desa Roraya,


banyaknya tanggapan informan yakni 18 maka diajukan pertanyaan: “Apakah
(64,3%). Bapak/ibu merasa terganggu dengan
Tanggapan masyarakat tentang bunyi alat berat atau truk-truk
adanya gangguan dari kebisingan pengangkut dari kegiatan pertambangan
yang ditimbulkan pertambangan nikel nikel di desa ini?”.Tanggapan informan
di Desa Roraya tentang kebisingan yang ditimbulkan dari
Untuk mengetahui bagaimana kegiatan pertambangan dapat dilihat
tanggapan masyarakat tentang adanya pada tabel 4.7.
gangguan kebisingan dari kegiatan

Tabel 4.7. Tanggapan masyarakat tentang adanya gangguan kebisingan dari


pertambangan nikel di Desa Roraya
Tanggapan tentang gangguan dari kebisingan Frekuensi Persentase
No yang ditimbulkan 𝑭
(F) (𝑵x 100%)
Terganggu 9 32,1
7
Tidak terganggu 19 67,9
Total (N) 28 100%
Sumber: Data Diolah (2018)

Terkait dengan pertanyaan yang Tanggapan masyarakat tentang


diajukan, menunjukan sebanyak 9 pertambangan nikel mengganggu
informan menjawab kegiatan lahan pertanian
pertambangan nikel di Desa Roraya. Untuk mengetahui tanggapan
Sementara 19 informan menjawab tidak. masyarakat tentang pertambangan nikel
Hal ini menunjukan 32,1% informan di Desa Roraya mengganggu lahan
menanggapi menimbulkan kebisingan pertanian, maka diajukan pertanyaan:
atau gangguan bunyi. “Apakah lahan pertanian Bapak/ibu
Berdasarkan uraian diatas, dapat terganggu setelah masuknya
disimpulkan bahwa pertambangan nikel pertambangan nikel di desa ini?”.
di Desa Roraya menimbulkan kebisingan Tanggapan informan tentang
tetapi masyarakat tidak tergganggu terganggunya lahan persawahan akibat
dengan kebisingan yang ditimbulkan kegiatan pertambangan dapat dilihat
dengan banyaknya tanggapan informan pada tabel 4.8.
yakni 19 (67,9%).

Tabel 4.8. Tanggapan masyarakat tentang pertambangan nikel di Desa Roraya


mengganggu lahan pertanian
Tanggapan tentang gangguan lahan pertanian Frekuensi Persentase
No oleh kegiatan pertambangan 𝑭
(F) (𝑵x 100%)
Terganggu 26 92,9
8
Tidak terganggu 2 7,1
Total (N) 28 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2018

Terkait dengan pertanyaan yang informan menjawab bahwa kegiatan


diajukan, menunjukan sebanyak 26 pertambangan mengganggu lahan

Septianto Aldiansyah, La Ode Nursalam


114

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 4 Nomor 1 Januari 2019

pertanian. Sementara 2 informan C. Dampak Terhadap Lingkungan


menjawab tidak terganggu. Hal ini Biologi
menunjukan 92,9% informan
menanggapi kegiatan pertambangan Tanggapan masyarakat tentang
nikel telah mengganggu lahan pertanian, pertambangan nikel
karena ada beberapa lahan pertanian mengganggu/mengurangi areal
disekitar lokasi pertambangan tidak perkebunan
digarap lagi dan ditimbun untuk Untuk mengetahui tanggapan
dijadikan lalu lintas alat pengangkut masyarakat tentang pertambangan nikel
menuju pelabuhan. di Desa Roraya mengganggu/mengurangi
Berdasarkan uraian diatas, dapat areal perkebunan maka diajukan
disimpulkan bahwa pertambangan nikel pertanyaan: “Apakah areal perkebunan
di Desa Roraya mengganggu lahan Bapak/ibu terganggu/berkurang setelah
pertanian dengan banyaknya tanggapan masuknya pertambangan nikel di desa
informan yakni 26 (92,9%). ini?”. Tanggapan informan tentang
terganggunya/berkurangnya areal
perkebunan akibat kegiatan
pertambangan dapat dilihat pada tabel
4.9.

Tabel 4.9. Tanggapan masyarakat tentang pertambangan nikel di Desa Roraya


mengganggu/mengurangi areal perkebunan
Tanggapan tentang terganggunya / Persentase
Frekuensi 𝑭
No berkurangnya areal perkebunan oleh kegiatan (𝑵x 100%)
(F)
pertambangan
Terganggu/berkurang 21 75
9 Tidak terganggu/berkurang 6 21,4
Tidak tahu 1 3,6
Total (N) 28 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2018

Terkait dengan pertanyaan yang Tanggapan masyarakat tentang


diajukan, menunjukan sebanyak 21 pertambangan nikel di Desa Roraya
informan menjawab bahwa kegiatan menimbulkan penuruan produktifitas
pertambangan nikel di Desa Roraya, pertanian/perkebunan
mengganggu/mengurangi areal Untuk mengetahui tanggapan
perkebunan, sementara 6 informan masyarakat tentang pertambangan nikel
menjawab tidak terganggu dan 1 di Desa Roraya menimbulkan penurunan
informan menjawab tidak tahu. Hal ini produktifitas pertanian/perkebunan,
menunjukkan 75% informan menanggapi maka diajukan pertanyaan: “Apakah
bahwa perkebunan terganggu akibat persawahan/perkebunan Bapak/ibu
adanya pertambangan nikel di Desa mengalami penurunan produktifitas
Roraya. setelah masuknya pertambangan nikel di
Berdasarkan uraian diatas, dapat desa ini?”. Tanggapan informan tentang
disimpulkan bahwa pertambangan nikel penurunan produktifitas
di Desa Roraya mengganggu areal pertanian/perkebunan sebagai akibat
perkebunan dengan banyaknya kegiatan pertambangan dapat dilihat
tanggapan yakni informan 21 (75%). pada tabel 4.10.

Septianto Aldiansyah, La Ode Nursalam


115

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 4 Nomor 1 Januari 2019

Tabel 4.10. Tanggapan masyarakat tentang pertambangan nikel di Desa Roraya


menimbulkan penurunan produktifitas pertanian/perkebunan
Tanggapan tentang penurunan produktifitas Frekuensi Persentase
No pertanian/perkebunan 𝑭
(F) (𝑵x 100%)
Menurun 22 78,6
10
Tidak menurun 6 21,4
Total (N) 28 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2018

Terkait dengan pertanyaan yang dengan banyaknya tanggapan informan


diajukan, menunjukan sebanyak 22 yakni 22 (78,6%).
informan menjawab bahwa kegiatan
pertambangan nikel di Desa Roraya, Tanggapan masyarakat tentang
menimbulkan penurunan produktifitas pertambangan nikel di Desa Roraya
pertanian/perkebunan. Sementara 6 menimbulkan kerusakan tumbuhan
informan menjawab tidak. Hal ini (flora)
menunjukan 78,6% informan Untuk mengetahui tanggapan
menanggapi penurunan paling dirasakan masyarakat tentang pertambangan nikel
pada saat musim hujan karena material menimbulkan kerusakan tumbuhan
dari pertambangan terbawa ke (flora) maka diajukan pertanyaan:
persawahan yang menyebabkan gagal “Apakah Bapak/ibu menilai adanya
panen. kerusakan tumbuh-tumbuhan (flora)
Berdasarkan uraian diatas, dapat setelah masuknya penambangan nikel di
disimpulkan bahwa pertambangan nikel desa ini?”. Tanggapan informan tentang
di Desa Roraya menimbulkan penurunan kerusakan tumbuhan (flora) akibat
produktifitas pertanian/perkebunan kegiatan pertambangan dapat dilihat
pada tabel 4.11.

Tabel 4.11. Tanggapan masyarakat tentang pertambangan nikel di Desa Roraya


menimbulkan kerusakan tumbuhan (flora)
Tanggapan tentang kerusakan tumbuhan Frekuensi Persentase
No 𝑭
(flora) (F) (𝑵x 100%)
Menimbulkan kerusakan tumbuhan 25 89,3
11
Tidak menimbulkan kerusakan tumbuhan 3 10,7
Total (N) 28 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2018

Terkait dengan pertanyaan yang digusur dengan alat-alat tambang untuk


diajukan, menunjukan sebanyak 25 menggali biji nikel.
informan menjawab bahwa kegiatan Berdasarkan uraian diatas, dapat
pertambangan nikel di Desa Roraya, disimpulkan bahwa pertambangan nikel
menimbulkan kerusakan tumbuhan di Desa Roraya menimbulkan kerusakan
(flora). Sementara 3 informan menjawab tumbuhan (flora) dengan banyaknya
tidak. Hal ini menunjukan 89,3% tanggapan informan yakni 25 (89,3%).
informan menilai hutan menjadi rusak
karena pohon dan semak banyak yang

Septianto Aldiansyah, La Ode Nursalam


116

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 4 Nomor 1 Januari 2019

Tanggapan masyarakat tentang “Apakah Bapak/ibu menilai adanya


pertambangan nikel di Desa Roraya kerusakan atau menurunnya jumlah
menimbulkan kerusakan hewan/satwa satwa liar setelah masuknya
liar (fauna) pertambangan nikel di desa ini?”.
Untuk mengetahui tanggapan Tanggapan informan tentang kerusakan
masyarakat tentang pertambangan nikel atau menurunnya hewan atau satwa liar
di Desa Roraya menimbulkan kerusakan (fauna) akibat kegiatan pertambangan
atau menurunnya hewan/satwa liar dapat dilihat pada tabel 4.12.
(fauna) maka diajukan pertanyaan:

Tabel 4.12. Tanggapan masyarakat tentang pertambangan nikel di Desa Roraya


menimbulkan kerusakan atau menurunnya hewan/satwa liar (fauna)
Tanggapan tentang kerusakan atau Frekuensi Persentase
No menurunnya hewan/satwa liar (fauna) 𝑭
(F) (𝑵x 100%)
Menimbulkan kerusakan atau penurunan 20 71,4
hewan/satwa liar
12
Tidak menimbulkan kerusakan atau penurunan 8 28,6
hewan/satwa liar
Total (N) 28 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2018

Terkait dengan pertanyaan yang Tanggapan masyarakat tentang


diajukan, menunjukan sebanyak 20 adanya gangguan kesehatan ISPA,
informan menjawab bahwa kegiatan diare, batuk-batul, gatal-gatal sebagai
pertambangan nikel di Desa Roraya, dampak pertambangan nikel di Desa
menimbulkan kerusakan dan penurunan Roraya
hewan/satwa liar (fauna) Sementara 8 Untuk mengetahui tanggapan
informan menjawab tidak. Hal ini masyarakat tentang gangguan kesehatan
menunjukan 71,4% informan seperti ISPA, diare, batuk-batuk, gatal-
menanggapi bahwa keadaan itu gatal sebagai akibat dampak
merupakan implikasi dari rusaknya hutan pertambangan nikel di Desa Roraya,
dan tumbuh-tumbuhan sehingga hewan maka diajukan pertanyaan: “Apakah
yang ada di hutan mulai kehilangan Bapak/ibu merasakan adanya gangguan
habitatnya dan bermigrasi, bahkan kesehatan seperti ISPA, diare, batuk-
punah. batuk, gatal-gatal setelah masuknya
Berdasarkan uraian diatas, dapat pertambangan nikel di desa ini?”.
disimpulkan bahwa pertambangan nikel Tanggapan informan tentang gangguan
di Desa Roraya menimbulkan kerusakan kesehatan sebagai akibat kegiatan
atau penurunan hewan/satwa liar dengan pertambangan dapat dilihat pada tabel
banyaknya tanggapan informan yakni 20 4.13.
(71,4%).

Septianto Aldiansyah, La Ode Nursalam


117

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 4 Nomor 1 Januari 2019

Tabel 4.13. Tanggapan masyarakat tentang gangguan kesehatan seperti ISPA, diare,
batuk-batuk, gatal-gatal sebagai akibat dampak pertambangan nikel di Desa Roraya
Tanggapan tentang gangguan kesehatan
Frekuensi Persentase
No seperti ISPA, diare, batuk-batuk, gatal-gatal 𝑭
(F) (𝑵x 100%)
akibat pertambangan
Mengalami gangguan kesehatan 11 39,3
13
Tidak mengalami gangguan kesehatan 17 60,7
Total (N) 28 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2018

Terkait dengan pertanyaan yang D. Dampak Terhadap Lingkungan


diajukan, menunjukan sebanyak 11 Sosial
informan menjawab mengalami
gangguan kesehatan sebagai akibat Tanggapan masyarakat tentang
dampak pertambangan, sementara 17 pemberian pemberdayaan kesehatan
informan menjawab tidak. Hal ini oleh pihak pertambangan kepada
menunjukan 60,7% informan menilai masyarakat di Desa Roraya
adanya aktivitas tambang mereka tidak Untuk mengetahui tanggapan
mengeluh/menderita penyakit tertentu, tentang pemberian pemberdayaan
Berdasarkan uraian diatas, dapat kesehatan oleh pihak pertambangan
disimpulkan bahwa pertambangan nikel kepada masyarakat, maka diajukan
di Desa Roraya tidak menimbulkan pertanyaan: “Apakah perusahaan
gangguan kesehatan dengan banyaknya memberikan pemberdayaan kesehatan
tanggapan informan yakni 17 (60,7%). kepada masyarakat di desa ini?”
Tanggapan informan tentang pemberian
pemberdayaan kesehatan oleh pihak
pertambangan kepada masyarakat dapat
dilihat pada tabel 4.14.

Tabel 4.14. Tanggapan masyarakat tentang pemberian pemberdayaan kesehatan oleh


pihak pertambangan kepada masyaraka di Desa Roraya
No Tanggapan tentang pemberian pemberdayaan Frekuensi Persentase
kesehatan (F) 𝑭
(𝑵x 100%)
Ada 7 25
14
Tidak ada 21 75
Total (N) 28 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2018

Terkait dengan pertanyaan yang pemberdayaan yang dilakukan dibidang


diajukan, menunjukan sebanyak 7 kesehatan dinilai tidak terealisasikan,
informan menjawab ada pemberian kalau pun ada orang-orang tertentu saja
pemberdayaan kesehatan yang dilakukan yang dilayani.
oleh pihak perusahaan kepada Berdasarkan uraian diatas, dapat
masyarakat di Desa Roraya, sementara disimpulkan tidak ada pemberian
21 informan menjawab tidak ada. Hal ini pemberdayaan kesehatan yang dilakukan
menunjukan 75% informan menanggapi oleh pihak perusahaan kepada

Septianto Aldiansyah, La Ode Nursalam


118

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 4 Nomor 1 Januari 2019

masyarakat di Desa Roraya dengan oleh pihak pertambangan kepada


banyaknya tanggapan informan yakni 21 masyarakat di Desa Roraya, maka
(75%). diajukan pertanyaan: “Apakah Bapak/ibu
Tanggapan masyarakat tentang merasa adanya peningkatan prasarana
peningkatan prasarana kesehatan oleh kesehatan di desa ini?” Tanggapan
pihak pertambangan kepada informan tentang peningkatan prasarana
masyarakat di Desa Roraya kesehatan oleh pihak pertambangan
Untuk mengetahui tanggapan kepada masyaraka dapat dilihat pada
tentang peningkatan prasarana kesehatan tabel 4.15.

Tabel 4.15. Tanggapan masyarakat tentang peningkatan prasarana kesehatan oleh


pihak pertambangan kepada masyaraka di Desa Roraya
Tanggapan tentang peningkatan prasarana Frekuensi Persentase
No kesehatan 𝑭
(F) (𝑵x 100%)
Ada 12 42,9
15
Tidak ada 16 57,1
Total (N) 28 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2018

Terkait dengan pertanyaan yang Desa Roraya dengan banyaknya


diajukan, menunjukan sebanyak 12 tanggapan informan yakni 16 (57,1%).
informan menjawab ada peningkatan
prasarana kesehatan yang dilakukan oleh Tanggapan masyarakat tentang
pihak perusahaan di Desa Roraya, peningkatan prasarana pendidikan
sementara 16 informan menjawab tidak oleh pihak pertambangan di Desa
ada peningkatan prasarana kesehatan Roraya
yang dilakukan oleh pihak perusahaan Untuk mengetahui tanggapan
kepada masyarakat di Desa Roraya. Hal tentang peningkatan prasarana
ini menunjukan 57,1% informan yang pendidikan oleh pihak pertambangan di
menjawab tidak karena mereka Desa Roraya, maka diajukan pertanyaan:
beranggapan bahwa prasarana kesehatan “Apakah Bapak/ibu merasa adanya
yang ada sudah seperti itu dari dulu, peningkatan prasarana pendidikan di
bahkan sebelum adanya pertambangan. desa ini?” Tanggapan informan tentang
Berdasarkan uraian diatas, dapat peningkatan prasarana pendidikan oleh
disimpulkan tidak ada peningkatan pihak pertambangan dapat dilihat pada
prasarana kesehatan yang dilakukan oleh tabel 4.16.
pihak perusahaan kepada masyarakat di

Tabel 4.16. Tanggapan masyarakat tentang peningkatan prasarana pendidikan oleh


pihak pertambangan di Desa Roraya
Tanggapan tentang peningkatan prasarana Frekuensi Persentase
No pendidikan 𝑭
(F) (𝑵x 100%)
Ada 23 82,1
16
Tidak ada 5 17,9
Total 28 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2018

Septianto Aldiansyah, La Ode Nursalam


119

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 4 Nomor 1 Januari 2019

Terkait dengan pertanyaan yang oleh pihak perusahaan kepada


diajukan, menunjukan sebanyak 23 masyarakat dengan banyaknya tanggapan
informan menjawab ada peningkatan informan yakni 23 (82,1%).
prasarana pendidikan ,sementara 5
informan menjawab tidak. Hal ini Tanggapan masyarakat tentang
menunjukan 82,1% informan peluang kesempatan kerja di Desa
menanggapi bahwa pihak perusahaan Roraya
memberikan kontribusi yang cukup besar Untuk mengetahui tanggapan
di bidang pendidikan kepada sekolah- masyarakat tentang peluang kesempatan
sekolah di Desa Roraya seperti kerja di Desa Roraya, maka diajukan
pengadaan kelengkapan tulis menulis, pertanyaan: “Apakah Bapak/ibu menilai
buku-buku bacaan, beasiswa tidak usaha pertambangan nikel membuka
mampun dan sebagainya. kesempatan kerja yang cukup besar di
Berdasarkan uraian diatas, dapat desa ini?” Tanggapan informan tentang
disimpulkan bahwa ada peningkatan peluang kesempatan kerja dapat dilihat
prasarana pendidikan yang dilakukan pada tabel 4.17.

Tabel 4.17. Tanggapan masyarakat tentang peluang kesempatan kerja di Desa Roraya
Frekuensi Persentase
No Tanggapan tentang peluang kesempatan kerja 𝑭
(F) (𝑵x 100%)
Peluang kerja cukup besar 21 75
17
Tidak juga 7 25
Total (N) 28 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2018

Terkait dengan pertanyaan yang Tanggapan masyarakat tentang


diajukan, menunjukan sebanyak 21 tercukupnya kebutuhan sehari-hari
informan menjawab ada peluang setelah adanya tambang di Desa
kesempatan kerja yang cukup besar di Roraya
Desa Roraya, sementara 7 informan Untuk mengetahui tanggapan
menjawab tidak juga. Hal ini masyarakat tentang tercukupnya
menunjukan 75% informan merasakan kebutuhan sehari-hari setelah adanya
masuknya pertambangan nikel membuka pertambangan nikel, maka diajukan
kesempatan kerja yang cukup besar bagi pertanyaan: “Apakah Bapak/ibu dapat
warga desa walaupun hanya pekerja mencukupi kebutuhan sehari-hari setelah
buruh. adanya pertambangan nikel di desa ini?”
Berdasarkan uraian diatas, dapat Tanggapan informan tentang
disimpulkan bahwa peluang kesempatan tercukupnya kebutuhan sehari-hari
kerja di Desa Roraya cukup besar dengan setelah adanya pertambangan dapat
banyaknya tanggapan informan yakni 21 dilihat pada tabel 4.18.
(75%).

Septianto Aldiansyah, La Ode Nursalam


120

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 4 Nomor 1 Januari 2019

Tabel 4.18. Tanggapan masyarakat tentang tercukupnya kebutuhan sehari-hari setelah


adanya pertambangan nikel di Desa Roraya
Tanggapan tentang tecukupnya kebutuhan Frekuensi Persentase
No sehari-hari setelah adanya pertambangan 𝑭
(F) (𝑵x 100%)
Tercukupi 15 53,4
18
Tidak tercukupi 13 46,6
Total (N) 28 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2018

Terkait dengan pertanyaan yang Tanggapan masyarakat tentang


diajukan, menunjukan sebanyak 15 perubahan prilaku/norma
informan menjawab dapat mencukupi masyarakat sebagai dampak
kebutuhan sehari-hari setelah adanya pertambangan nikel di Desa Roraya
pertambangan, sementara 13 informan Untuk mengetahui tanggapan
menjawab tidak. Hal ini menunjukan masyarakat tentang perubahan
53,4% informan menanggapi kebutuhan perilaku/norma masyarakat sebagai
sehari-hari lebih tercukupi sejak adanya dampak pertambangan nikel di Desa
pertambangan. Namun ini berlaku bagi Roraya, maka diajukan pertanyaan:
mereka yang bekerja di pertambangan. “Apakah Bapak/ibu menilai bahwa
Berdasarkan uraian diatas, dapat masuknya pertambangan nikel di desa
disimpulkan bahwa peluang kesempatan ini telah menimbulkan perubahan
kerja di Desa Roraya cukup besar dengan prilaku atau norma masyarakat?”
banyaknya tanggapan informan yakni 15 Tanggapan informan tentang perubahan
(53,4%). prilaku/norma masyarakat sebagai akibat
kegiatan pertambangan dapat dilihat
pada tabel 4.19.

Tabel 4.19. Tanggapan masyarakat tentang perubahan prilaku/norma masyarakat


sebagai akibat dampak pertambangan nikel di Desa Roraya
No Tanggapan tentang perubahan Frekuensi Persentase
prilaku/norma masyarakat akibat (F) 𝑭
(𝑵x 100%)
pertambangan
Terjadi perubahan prilaku/norma masyarakat 18 64,3
19 Tidak terjadi perubahan prilaku/norma 10 35,7
masyarakat
Total (N) 28 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2018

Terkait dengan pertanyaan yang prilaku/norma,terutama dikalangan anak


diajukan, menunjukan sebanyak 18 muda seperti miras, berjudi, iri hati, dan
informan menjawab terjadi perubahan sikap sombong dalam perektrutan
prilaku/norma masyarakat sebagai akibat karyawan.
dampak pertambangan, sementara 10 Berdasarkan uraian diatas, dapat
informan menjawab tidak. Hal ini disimpulkan bahwa terjadi perubahan
menunjukan 64,3% informan prilaku/norma masyarakat di Desa
menanggapi bahwa penduduk desa mulai Roraya sebagai akibat dampak
mengalami perubahan

Septianto Aldiansyah, La Ode Nursalam


121

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 4 Nomor 1 Januari 2019

pertambangan dengan banyaknya pertambangan nikel di Desa Roraya,


tanggapan informan yaitu 18 (64,3%). maka diajukan pertanyaan: “Apakah
Kesetujuan masyarakat tentang Bapak/ibu setuju jika antara masyarakat,
kerjasama antara masyarakat, pemerintah dan pengelolah tambang
pemerintah, dan pengelolah tambang saling bekerjasama untuk
untuk menanggulangi kerusakan menanggulangi kerusakan lingkungan
lingkungan akibat pertambangan akibat pertambangan nikel di desa ini?”
nikel di Desa Roraya Tanggapan informan mengenai
Untuk mengetahui tanggapan kerjasama masyarakat, pemerintah dan
masyarakat tentang kerjasama pengelolah tambang untuk
masyarakat, pemerintah dan pengelolah menanggulangi kerusakan lingkungan
tambang untuk menanggulangi akibat dampak pertambangan nikel dapat
kerusakan lingkungan akibat dampak dilihat pada tabel 4.20.

Tabel 4.20. Tanggapan masyarakat tentang kerjasama masyarakat, pemerintah dan


pengelolah tambang untuk menanggulangi kerusakan lingkungan akibat dampak
pertambangan nikel di Desa Roraya
Tanggapan tentang kerjasama masyarakat, Frekuensi Persentase
No pemerintah dan pengelolah tambang untuk (F) 𝑭
(𝑵x 100%)
menanggulangi kerusakan lingkungan
Setuju 28 100
20
Tidak setuju 0 0
Total (N) 28 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2018

Terkait dengan pertanyaan yang Sebagai perusahaan yang


diajukan, menunjukan Masyarakat aktivitasnya sangat dekat dengan
merespon dengan sangat terbuka bahwa masyarakat, maka haruslah memiliki
mereka setuju jika antara masyarakat, program Corporate Sosial Responsibility
pemerintah dan pengelolah tambang (CSR). Corporate Sosial Responsibility
saling bekerjasama dalam mengatasi (CSR) merupakan komitmen perusahaan
kerusakan lingkungan di Desa Roraya. untuk membangun kualitas kehidupan
yang lebih baik bersama dengan pihak
PEMBAHASAN yang terkait, utamanya masyarakat
disekelilingnya dan lingkungan dimana
Disamping meningkatkan PAD perusahaan tersebut berada, yang
dan membuka peluang usaha baru, dilakukan terpadu dengan kegiatan
keberadaan pertambangan nikel juga usahanya secara berkelanjutan.kasi
dirasakan masih kurang oleh masyarakat pertambangan.
terutama dalam perkrutan karyawan,
pengawasan kesehatan, bahkan sering PENUTUP
terjadi konflik antara masyarakat dengan
perusahaan pertambangan dalam hal a. Kesimpulan
pembebasan lahan, kerusakan Berdasarkan pembahasan hasil
lingkungan dan juga limbah dari penelitian di atas, maka dapat
perusahan yang berdampak pada disimpulkan sebagai berikut
lingkungan hidup yang ada di sekitar 1. Kegiatan pertambangan nikel
lokasi pertambangan. memiliki dampak positif, seperti :

Septianto Aldiansyah, La Ode Nursalam


122

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 4 Nomor 1 Januari 2019

bertambahnya PAD dari sector Rissamasu, Frida, Dkk. 2010. Jurnal:


pertambangan, terciptanya Pengelolaan penambangan bahan
lapangan pekerjaan, serta galian Golongan C Di Kabupaten
terbukanya wilayah dari Merauke. Diakses : 15 Februari
keterisolasian. 2018
2. Kegiatan pertambangan nikel
memiliki dampak negatif. Seperti Pemerintah Kabupaten. 2011. Badan
terjadinya kerusakan lingkungan Pusat Statistik Sulawesi Tenggara.
hidup, antara lain: 1) Kerusakan
jalan; 2) Air sungai dan kali Pemerintah Kabupaten. 2017. Statistik
menjadi kabur dan berwarna serta Daerah Kabupaten Konawe
kotor; 3)Polusi udara; 4) Selatan.
Kerusakan lahan; 5) Kerusakan
flora dan fauna; 6) Tidak adanya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
pemberdayaan kesehatan kepada tentang Pengelolaan dan
masyarakat; 7) Perubahan perilaku Perlindungan Lingkungan Hidup.
masyarakat.
b. Saran
Berdasarkan hasil penelitian
diatas maka peneliti menyarankan
agar pemerintah, khususnya Dinas
Pertambangan dan Badan Lingkungan
Hidup (BLH) dan pengelola tambang,
untuk lebih mengutaman proses
AMDAL serta lebih meningkatkan
pengawasan dan evaluasi terhadap
aktivitas pertambangan agar tidak
menimbulkan kerusakan komponen
lingkungan hidup serta dan
berkelanjutan.

DAFTAR PUSTAKA

Dyahwati, Dewi. 2007. Ekonomi Versus


Lingkungan. Jakarta: Bumi
Aksara.

Kuswardoyo. 2009. Panduan Belajar


Geografi: Untuk SMA & MA
Kelas XI. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.

Mukhtar dan Erna, Widodo. 2000.


Konstruksi kearah Penelitian
Deskriptif. Jakarta: Avyrous.

Septianto Aldiansyah, La Ode Nursalam

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai