TERHADAP NELAYAN”
OLEH :
NAMA : NURITA
KELAS : A (GANJIL)
KENDARI
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada mulanya oang berpikir bahwa dengan melihat luasnya lautan, maka
semua hasil buangan sampah dan sisa-sisa industri yang berasal dari aktivitas
lautan akan diencerkan dan kekuatan dan kekuatan mencemarnya secara perlahan-
yang dibuang ke laut dalam jumlah yang sulit untuk dapat dikontrol secara tepat.
Lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak bagi semua warga
negara Indonesia. Oleh karena itu, negara, pemerintah, serta seluruh pemangku
Indonesia dapat tetap menjadi sumber dan penunjang hidup bagi rakyat Indonesia
perubahan iklim. Pencemaran air laut diatur secara hukum karena air laut
Pencemaran air laut perlu dikendalikan karena akibat pencemaran air dapat
mengurangi pemanfaatan air sebagai modal dasar dan faktor utama pembangunan.
Jumlah limbah semakin lama semakin besar, dan hingga sekarang belum diketahui
tidak berkelanjutan karena tergantung pada sumber daya yang tidak terbarukan.
cara primitif, membuang langsung limbah tailing ke sungai, danau, dan laut.
hasil laut, baik secara melakukan penanggkapan maupun secara budi daya.
Karena kekayaan akan sumber bahan logamnya, lima belas tahun terakhir
bahan tambang yang paling diminati oleh para investor. Tanah yang banyak
melarang eksport mineral mentah sehingga pada tahun yang sama salah satu
BUMN asal China untuk membangun sebuah pabrik industri pengolahan nikel.
Dari hasil kerja sama tersebut kemudian berdiri PT. Sulawesi Mining Investment
(SMI). Seiring dengan perkembangan investasi pertambangan di wilayah tersebut
PT. BDM, PT. SMI dan beberapa perusahaan lain bersama pemodal asal China
Indonesia Morowali Industrial Park atau yang lebih dikenal dengan nama PT.
IMIP. Saat ini paling tidak lebih dari 20 lebih perusahaan pengolahan nikel yang
Salah satu perusahaan yang saat ini menyatakan minat untuk menanamkan
investasinya di kawasan PT. IMIP adalah PT. Hua Pioner Indonesia (PT. HPI)
usaha/kegiatan pengolahan dan pemurnian logam dasar bukan besi. PT. HPI
merupakan perusahaan yang berdiri dari joint venture antara PT Huayue Nickel
Metal Industry dan PT Fajar Metal Industry dengan nilai kepemilikan saham
perusahaan pertambangan ?
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Industrial Park (IMIP) tepatnya di Desa Kurisa Kecamatan Bahodopi, serta solusi
BAB II
KAJIAN PUTAKA
Air laut adalah suatu komponen yang berinteraksi dengan lingkungan
daratan, dimana buangan limbag dari daratan akan bermuara ke laut. Limbah yang
mengandung polutan tersebut akan masuk ke dalam ekosistem peraran pantai dna
laut. Sebagian larut dalam air, sebagian tenggelam ke dasar dan terkonsentrasi ke
sedimen, dan sebagian masuk ke dalam jaringan tubuh organisme laut. Perairan
internasional, juga memiliki sumber daya laut yang sangat kaya, antara lain
sumber daya perukanan, terumbu karang, mangrove, bahan tambang, dan daerah
pesisir pantai dapat dimanfaatkan sebagai wisata yang menarik (Rengki, 2011).
Sulawesi Tengah dalam hal ini khususnya perairan laut Desa Kurisa
hidup dari sebagian masyarakatnya, yang paling umum adalah berupa kebutuhan
ikan serta adanya budidaya rumput laut yang dapat meningkatkan pendapatan bagi
kotoran atau hasil buangan aktivitas makhluk hidup yang masuk ke daerah laut
(Rengki, 2011).
sumber, antara lain dari kegiatan pertambangan, rumah tangga, limbah pertanian
oleh pembuangan limbah ke dalam laut, dimana salah satu bahan pencemar utama
yang terkandung dalam buangan limbah adalah logam berat yang beracun (Hala
dkk, 2005).
Penurunan kualitas air diakibatkan oleh adanya zat pencemar, baik berupa
pesisir dan laut antara lain: perkapalan, dumping di laut, pertambangan, eksplorasi
Laut juga mempunyai arti penting bagi kehidupan makhluk hidup seperti
manusia, ikan, tumbuh-tumbuhan, dan biota laut lainnya. Hal ini menunjukkan
bahwa sektor kelautan mempunyai potensi yang sangat besar untuk dapat ikut
mendorong pembangunan di masa kini maupun masa depan. Oleh karena itu, laut
yang merupakan suatu sumber daya alam, sangat perlu untuk dilindungi. Hal ini
2011).
Suatu hal yang menjadi masalah, luas dan besar dijadikannya lautan
sebagai tempat penampungan bagi kegiatan kehidupan di darat dan di laut, karena
dianggap mampu mengelola limbah. Namun ternyata proses fisika dan kimiawi
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
3.1 Permasalahan yang Terjadi
Hitam : Beginilah kondisi laut diseputaran kawasan PT IMIP tepatnya di desa kurisa
kecamatan bahodopi, yang kini berubah menjadi warna hitam. (Dok warga kurisa).
penghasilan para nelayan yang bergantung pada banyaknya hasil laut yang
didapatkan menjadi terganggu. Sebelum air laut berwarna hitam dan masih steril
para nelayan dengan mudah mendaptkan hasil laut walaupun dengan jarak yang
beberapa meter dari daratan, tetapi semenjak air laut berwarna hitam para nelayan
kesulitan untuk mendapatkan hasil laut. Seblumnya kurang lebih dua tahun yang
lalu hingga kini, para kelompok nelayan desa kurisa mengatakn bahwa hasil laut
yang berada di tambak mereak seringkali mati, penyebabnya karena suhu air laut
air laut yang besar, dan kemampuannya mengencerkan segala jenis zat asing
sehingga hampir tak menimbulkan dampak sama sekali. Oleh karena itu laut
berangsur berubah. Hal itu disebabkan antara lain karena limbah yang dibuang ke
laut semakin lama semakin banyak dan dalam konsentrasi tinggi, sehingga akibat
laut secara terus menerus dilakukan, maka ditakutkan akan terjadi dampak global
berubahnya warna laut menjadi hitam karena tumpahan batu bara dari stock file
Ketika terjadi hujan, tumpukan batu bara tersebut terseret dan jatuh ke
pembuangan air panas PLTU milik PT IMIP, kemudian aliran air panas
pembuangan dari PLTU itu langsung mengarah kelaut. Oleh karena itu
masyarakat desa kurisa khususnya para kelompok nelayan menduga kuat bahwa
Pembuangan limbah dan air panas PLTU dari perusahaan PT IMIP itu
juga diduga penyebab hasil laut yang ada di tembak milik nelayan banyak yang
mati. Karena itulah masyrakat khususnya nelayan yang memiliki tembak sudah
Bungku Selatan, Bungku Timur, Bungku Pesisir dan Kecamatan Bahodopi, saat
ini aktifitas pengerukan ore oleh perusahaan tambang telah menimbulkan dampak
serius di sepanjang wilayah pesisir dann pulau-pulau kecil. Dimana pada musim
hujan lumpur pekat sisa hasil galian terbawa dan mencemari dan menjadi
produktivitas.
BAB IV
SOLUSI PERMASALAHAN
4.1 Solusi untuk mengatasi permasalahan pencemaran
Lingkungan hidup yang sehat dan bersih adalah hak asasi manusia. Namun
yang terjadi justru makin turunnya kualitas lingkungan hidup. Karenanya limbah
industri harus ditangani dengan baik dan serius oleh pemerintah dengan
limbah buangan industri agar lebih intens dalam menjaga mutu lingkungan hidup.
Ikhtiar ini merupakan salah satu bentuk partisipasi dan pengawasan untuk
mendatang. Penanganan Limbah Industri tidak akan pernah bisa efektif dalam
derajat hidup manusia secara maksimal bilamana Negara masih “setia” dengan
paradigma lama yang selalu tidak berkutik di depan “modal”. Permasalahan ini
akan makin kompleks saat ini karena Industri lebih terfokus pada upaya untuk
pegawai hingga ongkos energi. Sehingga mau tak mau akan menomorduakan
biaya tinggi. Sementara disisi lain negara gagal dalam melakukan penegakan
pilihan untuk mengurangi jumlah limbah industri yang dihasilkan, yaitu dengan
melakukan moratorium tambang terutama terhadap tambang besar, melakukan
peninjauan ulang terhadap kontrak karya bahkan sampai pada tahap menghentikan
pendirian industri ekstratif yang mengeruk SDA dan menghasilkan limbah yang
besar dengan manfaat yang tidak seberapa bagi rakyat. Baru baru ini Venezuela
sangat luas dan membutuhkan waktu ratusan tahun untuk recovery. Semoga
Indonesia cepat belajar dan lebih konstrasi untuk membenahi sector-sektor agro
permasalahan
hidup.
kerentanana wilayah laut, patahan aktif rawan gempa, kajian upweling dan
dalam Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau Kecil (RZWP3K) yang
morowali.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pencemaran lingkungan adalah suatu tindakan yang tidak bertanggung
jawab dan kita dapat melihat beberapa dampak yang ditimbulkan akbibat
pencemaran limbah yang sangat merugikan bagi manusia terutama pada daerah
dikawasan IMIP tepatnya di desa kurisa kecamtan bahodopi, yang dahulu nelayan
menggunakan karamba jarring apung, tetapi saat ini nelayan di wilayah tersebut
sudah tidak bisa lagi melakukan budidaya ikan laut dengan keramba jaring apung
sebab suhu air laut yang mencapai 39 derajat celcius. Sementara ikan hanya
sumber daya laut, misalnya mati-nya ikan dan rusaknya terumbu karang. Oleh
karena itu Pemerintah khususnya diharapkan agar bisa lebih peka lagi terhadap
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Hala, Y., Wahab, A. W., & Meilanti, H. (2005). Analisis kandungan ion timbal
dan seng pada kerang darah (anadara granosa) di perairan pelabuhan Pare-
Parawita, D., Insafitri., & Nugraha, A.W. (2009). Analisis konsentrasi logam berat
Rengki. (2011). Kandungan logam berat pada air laut permukaan dan sedimen
http://rengkiik08.blogspot. com/2011/01/kandungan-logam-beratpada-
air-laut.html.
http://gamasugara.blogspot. com/2012_08_01_archive.html.