Masyarakat
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2013
BAB 1
PENDAHULUAN
bahkan ditingkat lokal dewasa ini merupakan wacana untuk melakukan koreksi
Indikasinya adalah adanya degradasi kualitas dan daya dukung lingkungan yang
terjadi baik di daerah perkotaan maupun pedesaan. Bencana alam seperti banjir,
hayati, dan juga pencemaran sungai, laut dan udara, tampaknya terjadi secara
periodik antara satu dengan yang lain. Akibatnya, biaya untuk memulihkan
Lingkungan Hidup (PMLP) Nomor 32 pada Oktober 2009 harus diikuti dengan
satu bagian penting dari pelaksanaan peraturan adalah pengembangan tata ruang
keberlanjutan.
2
Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Nasional, di mana
Sorowako yang termasuk dalam Kecamatan Nuha adalah: Desa Nuha, Desa
Matano, Desa Magani, dan dusun di sekitarnya antara lain: Pontada, Salonsa, Old
3
Sekarang area Sorowako sudah berkembang dan dipecah menjadi 3 desa,
yaitu Desa Sorowako, Kelurahan Magani, dan Desa Nikel. Hingga sekarang
dengan adanya perusahan PT. Vale Indonesia, Tbk. yang dulunya PT. INCO, Tbk.
1968), sekarang (2013) sudah bertambah banyak karena sebagian besar karyawan
yang berasal dari hamper semua provinsi di Indonesia dan sebagian kecil berasal
dari kaum ekspatriat. Selain itu Sorowako juga mempunyai penduduk asli yang
terkenal dengan sumber daya mineralnya terutama logam dan besi laterit dengan
deposit yang terbesar di dunia.Hingga saat ini potensi ini sebagian telah
Banggai dan Morowali (Provinsi Sulawesi Tengah) sampai dengan ke arah selatan
Adapun tujuan dari penulisan makalah audit lingkungan ini adalah sebagai
berikut :
4
1. Mengetahui studi AMDAL yang digunakan oleh perusahaan pertambangan
nikel di Sorowako.
Sorowako ini telah menyebabkan berbagai kerusakan alam karena sejak awal pada
ditimbulkan dari kegiatan pertambangan nikel yang sporadis dan meluas serta
5
3. Penurunan Ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS)
fungsi DAS yaitu adanya erosi tanah dan sedimentasi akibat tanah hasil
4. Kapasitas Daya Dukung Dan Daya Tamping Air Permukaan Dan Air Tanah
danau dan sungai bahkan mangrove dan terumbu karang pada pantai.
pencemaran udara.
flora dan fauna daratan dan perairan sungai/ danau/ laut. Jenis-jenis biota darat
6
7. Tingkat Kerentanan Dan Kapasitas Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim
yang serupa. Hal ini dikarenakan tambang nikel di Desa Sorowako sudah hampir
habis dan pada Danau Matano terdapat potensi sumber nikel dengan deposit yang
besar.
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
wilayah yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia. Sebagai tindak lanjut
2.1.1 Lokasi
KSN Sorowako ini secara geografis merupakan kawasan yang berbatasan dengan
8
mengacu pada Materi Teknis Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan
pengaruh).
9
Secara administratif lingkup wilayah perencanaan mencakup kedalam 3
dengan luas total 15.786,01 km2. Menurut Rencana Tata Ruang Kawasan
dan wilayah pengaruh, dimana wilayah inti adalah wilayah yang termasuk dalam
wilayah pengaruh adalah wilayah diluar wilayah inti (kawasan non pertambangan)
Potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh KSN Sorowako yang
karena adanya obyek wisata alam yang dapat dijadikan sebagai tujuan wisata
untuk domestic dan mancanegara. Berikut ini beberapa potensi sumber daya alam
usahakan oleh masyrakat antara lain kelapa sawit, kakao, cengkeh, dan vanili.
Luas areal pertambakan (budidaya air payau) khusu hanya di Kabupaten Luwu
Timur mencapai 3.475 Ha. Komoditas yang di usahakan antara lain udang
10
windu, ikan banding, rumput laut, dan kepiting bakau, dewngan total produksi
mencapai 945 ton. Selain itu, luas areal kolam air tawar, minapadi, budidaya
laut, dan budidaya danau masing-masing mencatat angka luasan sebesar 175
3. Pariwisata
KSN Sorowako memiliki potensi tempat wisata yang indah, tak hanya wisata
budaya wisata alam menjadi incaran wisatawan asing. Kondisi geografis KSN
4. Pertambangan/ Mineral
Potensi sumberdaya mineral terutama logam yaitu nikel dan besi laterit di
KSN Sorowako diperkirakan mengandung deposit yang besar. Hingga saat ini
perusahaan penambangan.
oleh kawasan ini, berdasarkan data dari Kementerian ESDM, sebagaimana terlihat
pada Gambar 3.1.2. Peta Persebaran Potensi Sumber Daya Mineral Nikel dan
Banggai dan Morowali (Provinsi Sulawesi Tengah) sampai dengan ke arah selatan
11
Gambar 2.1 Peta Administrasi Sorowako
Sumber : ESP KSN Soroako, 2010
12
Tabel 2.2 Potensi Sumberdaya dan Cadangan Nikel di Kawasan Soroako dan Sekitarnya
13
2.1.3 Pengelolaan Kegiatan Pertambangan Soroako
Pengelolaan tambang dilakukan oleh badan usaha yang berizin. Izin Usaha
Pertambangan yang selanjutnya disebut (IUP) adalah izin untuk melakukan usaha
pertambangan. Pemegang IUP ini dapat berupa Wilayah badan usaha, koperasi
Pertambangan (Gambar 3.2 dan Gambar 3.3) dapat diketahui bahwa terdapat 3
(tiga) Perusahaan Kuasa Pertambangan yakni PT. Inco, PT Aneka Tambang dan
PT. Rio Tinto. Dari ketiga perusahaan pertambangan tersebut PT. Inco memiliki
luas wilayah kontrak karya yang terbesar dengan wilayah tersebar di 14 blok di
tiga provinsi sedangkan PT. Rio Tinto dan PT. Aneka Tambang terletak
berdekatan dengan wilayah kontrak karya PT. Inco. Wilayah kuasa pertambangan
yang dimiliki PT. Rio Tinto berada di Kecamatan Bungku Tengah dan Bahodopi,
satu produsen nikel utama di dunia saat ini. Kontribusi sektor pertambangan
terhadap PDRB Kabupaten Luwu Timur maupun terhadap PDRB Nasional cukup
pertambangan nikel), daya serap terhadap investasi (baik PMDN maupun PMA),
14
penyerapan tenaga kerja, maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat di
sekitarnya.
pada tanggal 27 Juli 1968, untuk bahan galian nikel dan mineral pengikutnya.
luas total ± 218.529 ha terdiri dari 36.635 ha (17%) di Provinsi Sulawesi Tengah,
berada di Provinsi Sulawesi Tenggara. Kontrak Karya ini berlaku sejak produksi
komersil tanggal 1 April 1978 hingga 31 Maret 2008. Saat ini Kontrak Karya
PT. Inco merupakan salah satu produsen nikel dunia yang melakukan
penambangan, pengolahan dan peleburan nikel secara terpadu dari cadangan bijih
kepada PT. Inco untuk mengelola cadangan bijih nikel di Pulau Sulawesi telah
kontrak karya antara Pemerintah Indonesia dengan PT. Inco. Melalui kontrak
karya pertama yang ditandatangani pada tanggal 27 Juli 1968. Kontrak Karya ini
berlaku sejak produksi komersil tanggal 1 April 1978 hingga 31 Maret 2008. Saat
ini Kontrak Karya tersebut telah diperpanjang selama 30 tahun berlaku efektif dari
Kontrak Karya PT Inco terbagi menjadi 14 (empat belas) blok yang tersebar di
Pulau Sulawesi meliputi 3 provinsi dengan luas total ± 218.529 ha terdiri dari
15
36.635 ha (17%) di Provinsi Sulawesi Tengah, 118.387 ha (54%) di Provinsi
Tenggara. Perincian lokasi dan luas masing-masing blok seperti terlihat pada
Luas
Provinsi Blok Kabupaten Kecamatan
(Ha)
Sulawesi Tengah Kolonodale 4,512
(36,635 Ha/ 17%) Bahodopi Morowali Bungku Tengah 32,123
Sulawesi Selatan Matano Luwu Timur Nuha 6,176
(118,387 Ha/ 54%) Bulubalang Luwu Timur Malili 2,249
Lingke Luwu Timur Towuti 1,584
Sorowako- Luwu Timur Towuti 108,377
Towuti Konawe Routa
Sulawesi Tenggara Latao Kolaka Utara Batu Putih 3,148
(63,506 Ha/ 29%) Matarape 1,680
Lasolo 4,087
Torobulu Konawe Sel 13,817
Pomalaa 20,286
Paopao Kolaka Utara 6,786
Sua-sua 10,372
Malapulu Bombana 3,330
(Kabaena) Buton
Total 153,657
No. 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional sebagai
16
Kawasan Strategis Nasional dengan sudut kepentingan Pendayagunaan
Sumberdaya Alam dan Teknologi Tinggi, sehingga untuk itu Rencana Tata Ruang
yang ditetapkan sebagai warisan dunia. Kawasan ini merupakan kawasan yang
berikut :
2. Pertumbuhan ekonomi.
3. Sosial budaya.
17
dan Pengembangan Kawasan Strategis Nasional” dengan sudut kepentingan
memiliki sumber daya alam strategis nasional berupa sumber daya mineral nikel
yaitu iklim, topografi, geologi, kawasan rawan bencana, hidrologi, kualitas air
2.2.1 Iklim
berkisar antara 1.000 – 4.850 mm yang berarti intensitasnya cukup tinggi. Musim
hujan terjadi pada bulan November–Maret, yang disebabkan oleh pengaruh angin
yang bertiup dari Benua Asia dan Samudra Pasifik setelah melewati beberapa
lautan banyak mengandung uap air dan jatuh di wilayah ini. Sedangkan pada
musim pancaroba terjadi pada Bulan April, disebabkan oleh arah angin dan
kecepatan angin yang tidak menentu, sehingga curah hujan tidak merata, hal ini
merupakan musim peralihan antara musim hujan dan musim kemarau. Adapun
18
angin yang bertiup dari arah timur (Benua Australia), dimana hampir tidak
mengandung uap air. Ditinjau dari intensitas dan frekuensi hujan serta distribusi
Selain itu, curah hujan dapat dijadikan sebagai masukan (sumber air) pada danau-
2.2.2 Topografi
sampai dengan bergunung. Kondisi areal datar sampai dengan landai terutama di
19
2.2.3 Geologi
2. Mandala Sulawesi Timur : sebagian besar terdiri dari batuan basa dan
Struktur Geologi yang dominan dipengaruhi oleh Sesar Palu Koro yang
Adapun beberapa pola arah kelurusan sesar/patahan yang diperkirakan pada dapat
dikelompokan menjadi :
1. Arah Barat Laut Tenggara merupakan arah dari pola pergerakan Sesar Palu
Koro yang membentuk Danau Towuti, Danau Matano, dan Danau Poso di
yang sama kemudian menjadi titik intensif di bagian selatan. Sesar Lasolo ini
diperkirakan masih aktif, terbukti dengan munculnya mata air panas di batu
gamping terumbu yang berumur holosen pada jalur sesar tersebut di tenggara
2. Arah Timur Laut–Barat Daya yang berkembang tidak seintensif arah Barat–
20
2.2.4 Kawasan Rawan Bencana
Dengan masih adanya sesar aktif seperti Sesar Lasolo maka beberapa
bencana gempa tektonik dan pergerakan tanah. Kawasan rawan bencana gempa
kategori Zona D yang berarti koefesien gempanya cukup tinggi (zona A paling
21
perselingan batusabak, filit, wacke, kuarsit, batu gamping dan batulanau, sisipan
konglomerat dan rijang, dan umumnya termalihkan lemah. Formasi matano yang
berumur Kapur Atas disusun oleh batu gamping hablur dan kalsilutit, napal,
serpih, sisipan rijang dan batusabak, formasi ini di endapkan dilingkungan laut
memanjang > 120 km dan lebar >60 km. Batuan Ultramafik yang dianggap
sebagai “source” merupakan akibat dari pergerakan tektonik lempeng pada jaman
22
kobalt dalam mineral garnierite dan mangan oksida terkonsentrasi terutama pada
lapisan saprolit. Lapisan endapan ini umumnya terdiri atas beberapa meter tanah
pusuk, 5-15 m laterit dan 10-20 m saprolit yang merupakan lapisan bijih nikel.
Di wilayah Soroako dsk (KK PT. Inco Tbk) bijih laterit nikel dibedakan
menjadi 2 tipe, yaitu Blok Barat yang dicirikan oleh lapisan limonit yang tebal.
sebagai waste (material buangan). Karena kedua tipe bijih juga memiliki
karakteristik fisik dan kimia yang berbeda, maka diperlakukan berbeda dalam
sistem pengolahan, yaitu di stasiun penyaringn. Hal ini dilakukan agar proses
2.2.5 Hidrologi
adalah DAS Larona (367.303 Ha), DAS Lasolo (706.493 Ha), DAS Konaweha
(672.496 Ha), dan DAS Kaalena. Karakteristik umum arah aliran adalah sungai-
23
sungai yang ada di Kabupaten Morowali, Konawe dan Konawe Utara bermuara di
Teluk Tolo, sedangkan sungai yang berasal dari Kabupaten Luwu Timur dan
Kolaka Utara bermuara di Teluk Bone. Sungai – sungai yang ada mempunyai
banyak fungsi, yaitu sebagai lahan budidaya perikanan juga untuk alur pelayanan
sungai serta untuk air baku minum bagi PDAM, di Kabupaten Luwu Timur,
Sedangkan Sungai Malili di bagian muara dan sekitarnya digunakan sebagai alur
pelayanan dan pelabuhan. KSN Sorowako mempunyai tiga danau alami, yaitu
Danau Matano (16.350 Ha), Danau Mahalona (2.348 Ha), dan danau Towuti
perikanan, pembangkitan listrik, dan kegiatan pariwisata serta alur pelayaran yang
menghubungkan antar desa ataupun antar kota dan provinsi. Potensi sumberdaya
Sungai Larona dengan adanya PLTA larona I dengan kapasitas listrik 165 MV,
Larona II (Balambano) dengan kapasitas listrik 110 MV, dan karebbe (tahap
pengelolaan PLTA ini dilakukan oleh PT. Inco Tbk. Guna menunjang produksi
pengolahan timah, kebutuhan Kawasan PT. Inco Tbk dan masyarakat Sorowako.
mengalir ke danau ketika hujan turun, yang mengakibatkan perubahan warna air
24
danau, serta mengakibatkan pula pendangkalan danau akibat endapan lumpur.
Selain itu, kadar bakteri E-coli di Danau Matano terus meningkat dan telah
mencapai lebih dari 2.400 ppm, dari kadar toleransi yang hanya 200 ppm. Belum
lagi adanya dugaan pencemaran limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dari
pencemar dalam bentuk cair yang akan terbuang ke kolam penampung tailing, jika
merkuri dan asam kuat dalam proses pengolahan akan menyebabkan air yang
Penduduk desa yang menggunakan air danau untuk keperluan minum dan
mencuci kemudian banyak yang mengalami diare dan penyakit kulit akibat
Hal ini disebabkan semakin berkurangnya hasil tangkapan ikan dan kerang yang
merupakan potensi alami Danau Matano. Pencemaran air danau juga telah
pada bulan November 2011 di beberapa titik (Danau Towuti, Sungai Mata Buntu,
25
Sungai Malili, Sungai Angkona, Sungai Kalaena, Sungai Tomoni, Sungai Lagego,
telah sesuai dengan standar baku mutu kualitas air Kelas II (standar baku mutu air
untuk rekreasi air: kegiatan, budidaya perikanan, pencaharian, irigasi, dan tujuan
Di KSN Sorowako ini terdapat beberapa kawasan hutan lindung dan cagar
101,453.89 Ha), Kawasan Taman Buru Landusa Tomata di Morowali (luas 5.000
Ha) dan Taman Nasional Rawa Aopa (Kab. Konawe) serta kawasan konservasi
perairan di kawasan danau besar Malili (Danau Mahalona, Danau Towuti dan
Danau Matano). Danau-danau yang merupakan gugusan danau tektonik ini dihuni
berbagai jenis flora dan fauna endemik yang masih terjaga dengan baik. Suaka
margasatwa laut juga terdapat di wilayah Konawe Utara yang merupakan bagian
dari Kawasan Taman Wisata Alam Laut Teluk Lasolo (81.800 Ha).
Pada Danau Towuti terdapat beberapa pulau dan diantaranya yang terbesar
adalah Pulau Loeha. Danau ini merupakan habitat alami dari 14 jenis ikan air
tawar endemik Sulawesi. Danau Towuti juga merupakan habitat alami dari 87 %
dari 27 jenis Moluska air tawar endemik Sulawesi (Whitten et al, 2002). Danau
26
berbagai jenis satwa liar lainnya. Wilayah daratannya merupakan habitat
dengan pepohonan yang rimbun merupakan tempat hidup berbagai jenis Aves. Di
kawasan ini juga terdapat tipe ekosistem Hutan Hujan Tropis Pegunungan Bawah
di mana jenis fauna yang dapat atau pernah dijumpai dari kawasan ini, antara lain
Crocodylus porosus dan Soa-soa Hydrosaurus amboinensis serta 8 jenis ikan air
tawar endemik. Enhydris matannensis merupakan jenis ular air tawar yang hidup
di danau ini. Jenis aves yang dapat dengan mudah dijumpai antara lain Pecuk Ular
babirussa dan burung endemik Sulawesi dari famili Bucerotidae. Pada kawasan
danau ini dan empat danau di sekitarnya (Matano, Towuti, Wawontoa dan
Taparan Masapi) pernah diintroduksi jenis ikan konsumsi Karper Cyprinus carpio
dan Sepat Trichogaster trichopterus yang berasal dari Asia Tengah pada awal
Danau Matano merupakan habitat alami dari 13 jenis ikan air tawar
endemik Sulawesi. Danau Matano juga merupakan habitat alami dari 76 % dari 27
jenis Moluska air tawar endemik Sulawesi (Whitten et al, 2002). Danau ini
27
diketahui dari 2 speciemen yang pernah dikumpulkan, satu dari Danau Matano
dan satu lagi dari sebuah tempat pelelangan ikan di dekat Raha Pulau Muna
(Iskandar, 1979). Di kawasan ini juga terdapat ekosistem Hutan Pamah yang di
dominasi oleh jenis-jenis pepohonan yang tinggi dan jenis-jenis perdu. Pada
2. Hutan Alluvial Dataran Rendah Didominir oleh Callophyllum sp, Alstonia sp.,
3. Hutan Pegunungan, Jenis Castanopsis sp., Palaqulum sp. Pangium edule dan
Lithocarpus sp. banyak mendominir tipe hutan ini juga terdapat Agathis sp.,
4. Hutan Lumut, Tipe ekosistem ini terdapat pada ketinggian 1.600 m dari
permukaan laut. Pohon-pohon yang tumbuh pendek dan terlihat kerdil atau
kurang baik pertumbuhannya. Didominir oleh jenis Querqus sp, Litocarpus sp,
Tristania sp. Pada tipe ini lumut banyak ditemukan bergantungan pada jalinan
berikut :
28
1. Mamalia, Kebanyakan mamalia besar Sulawesi, termasuk Anoa
ursinus), Babi hutan (Sus scrofa), Rusa (Cervus timorensis) dan Musang abu-
aenea) dan Kum-kum putih (Ducula sp.). Burung pelatulk endemik dan
Hutan bakau juga ditemukan di selat Luwu Timur (Selat Bone) dengan
besar area 3,545 ha. Beberapa spesies bakau yang tumbuh di daerah itu antara lain
29
2.3.2 Rumput Laut
ditemukan di perairan pesisir kecamatan Wotu, Angkona, dan Malili, dengan luas
total 12.785 m2. Sebuah hamparan luas padang seagrass terletak di muara Sungai
dengan lokasi mulai dari rusak berat hingga baik atau alami. Padang seagrass
kecamatan yang memiliki garis pantai adalah terumbu karang, yang diperkirakan
dalam kategori baik, namun demikian terdapat sebagian kecil yang dalam kondisi
bangunan.
Wotu, Burau, dan Malili, dengan total luas 8.150 m2. Wilayah terumbu karang
terbesar, dengan luas 7.000 m2, ditemukan di Kecamatan Wotu diikuti oleh
30
Kecamatan Burau (900 m2) dan Kecamatan Malili (250 m2). Sebagian besar
terumbu karang di Kabupaten Luwu Timur adalah terumbu karang tepi. Kondisi
terumbu karang bervariasi dari rusak berat hingga baik. Sebagian besar terumbu
jiwa. Pertumbuhan penduduk kawasan ini antara tahun 2005 – 2006 kabupaten
cukup tinggi dengan rata-rata sebesar 3,28%. Secara lengkap data tersebut
31
2.4.2 Distribusi dan Kepadatan Penduduk
jumlah penduduknya paling sedikit (hanya 0,44% dari total penduduk KSN
penduduknya untuk setiap Km²nya yaitu hanya 1 orang. Kecamatan Wotu adalah
kecamatan terpadat dengan tingkat kepadatan 252 jiwa jiwa/ Km², disusul
Kecamatan Urau dan Tomoni masing-masing 211 jiwa/ Km² dan 143 jiwa/ Km².
Berikut ini disajikan distribusi dan tingkat kepadatan daerah-daerah yang masuk
32
2.4.3 Sosial – Budaya
penduduk asli yang mendiami daerah sekitar Danau matano, Mahalona dan
Towuti yaitu suku Padoe, Karunsi’e dan Tambe’e. Sebagai penduduk asli yang
merasa pewaris tanah luwu mereka membuat suatau organisasi yang bernama
mereka. Disamping suku asli, penduduk asli dari suku lain yang mendiami
faktor ekonomi dan transmigrasi. Suku-suku tersebut adalah Bugis, Jawa, Bali,
1. Masyarakat Pesisir
33
2. Masyarakat Pedalaman
Masyarakat pedalaman adalah masyarakat yang hidup jauh dari pantai, Secara
3. Masyarakat Pegunungan
2.4.4 Ketenagakerjaan
jiwa, disusul Kabupaten Konawe sebesar 9,37 % dan Kabupaten Kolaka Utara
sebesar 9,18% atau 4.861 jiwa. Tingkat penganguran tersebut berbanding terbalik
dengan kesempatan kerja yang ada dimana di Kabupaten Malili hanya 85,73%,
Kabupaten Konawe 90,63% dan Kabupaten Kolaka Utara 90,82%. Sementara jika
dilihat dari tingkat partisipasi angkatan kerja, Kabupaten Kolaka Utara adalah
kabupaten dengan TPAK tertinggi yaitu 62,34% disusul Kabupaten Luwu Timur
34
Morowali tidak tersedia data. Secara lengkap prosentase penduduk usia kerja
masyarakat.
Berdasarkan harga berlaku, nilai tambah bruto atau PDRB (termasuk nikel)
KSN Sorowako telah bertambah dari Rp. 6.332 Miliar pada tahun 2003
menjadi Rp. 10.339 Miliar pada tahun 2006. Sedangkan berdasarkan harga
konstan 2000 terjadi peningkatan PDRB dari 5.748 miliar menjadi Rp. 7.022
menjadi 6,12% pada tahun 2005 dan 6,58% pada tahun 2006. meskipun
35
2. Kawasan Inti
Jika Kawasan Inti disini dibatasi sebagai sebuah kawasan yang telah
hingga tahun 2006 lalu nilai tambah pertambangan nikel di KSN Sorowako
Dskt baru dihasilkan oleh empat kecamatan di Kabupaten Luwu Timur, Yakni
Malili, Towuti, Nuha, dan Wasuponda. Adapun nilai tambah bruto (NTB)
yang dihasilkan oleh keempat kecamtaan ini dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
3. Kawasan Pengaruh
Kawasan pengaruh disini adalah wilayah KSN Sorowako Dskt yang tidak
yang dihasilkan oleh kawasan pengaruh pada tahun 2006 mencapai Rp.
5.269.436 juta ( 50,97% dari total bruto KSN Sorowako Dskt) menurut harga
berlaku atau Rp. 3.235.875 juta (46,08%) menurut harga konstan 2000. Nilai
tambah sebanyak sebanyak Rp. 5.269.436 juta tadi sebagian besar (60,65%)
berasal dari kontribusi sector pertanian, setelah itu di ikuti sektor perdagangan,
hotel, dan restoran sekitar 11,91%, sektor jasa sebesar 11,71% dan sektor
bukan nikel.
36
1. KSN Sorowako Dskt
di KSN Sorowako Dskt mencapai sekitar Rp. 36.100.322, jauh lebih besar
maupun gabungan tiga provinsi. Selanjutnya, jika dilihat dari pendapatan per
2. Kawasan Inti
dipengaruhi oleh hasil pertamangan niel. Hal ini terlihat dari perbandingan
antara nilai PDRB perkapita termasuk nikel dan nilai PDRB perkapita tanpa
masyrakat di kawasan inti mencapai Rp. 17.062.297 pda tahun 2003 dan
kemudian terus meningat hingga Rp. 26.358.147 pada tahun 2006, yang
menjadi Rp. 19.588.635 selama periode 2002-2006. Akan tetapi, apabila nikel
5.001.101 dan Rp. 3.568.450 pada tahun 2006. sepanjang kurun waktu 2003-
37
2006, tingkat kesejahteraan masyarakat di kawasan inti tanpa nikel hanya
3. Kawasan Pengaruh
berada di posisi yang lebih baik. Secara nominal, pada tahun 2003 pendapatan
kemudian bertambah besar menjadi Rp. 9.170.897 pada tahun 2006, atau
Pertambangan yakni PT. Inco, PT Aneka Tambang dan PT. Rio Tinto. Dari ketiga
perusahaan pertambangan tersebut PT. Inco memiliki luas wilayah kontrak karya
yang terbesar dengan wilayah tersebar di 14 blok di tiga provinsi sedangkan PT.
Rio Tinto dan PT. Aneka Tambang terletak berdekatan dengan wilayah kontrak
karya PT. Inco. Wilayah kuasa pertambangan yang dimiliki PT. Rio Tinto berada
satu produsen nikel utama di dunia saat ini. Kontribusi sektor pertambangan
38
terhadap PDRB Kabupaten Luwu Timur maupun terhadap PDRB Nasional cukup
pertambangan nikel), daya serap terhadap investasi (baik PMDN maupun PMA),
sekitarnya.
Gambar 2.5 Peta Kuasa Pertambangan Nikel oleh PT. INCO di KSN Sorowako
Sumber : ESP KSN Soroako, 2010
pada tanggal 27 Juli 1968, untuk bahan galian nikel dan mineral pengikutnya. PT.
Inco merupakan salah satu produsen nikel dunia yang melakukan penambangan,
pengolahan dan peleburan nikel secara terpadu dari cadangan bijih nikel laterit di
39
sekitar wilayah Sorowako. Kontrak Karya ini berlaku sejak produksi komersil
tanggal 1 April 1978 hingga 31 Maret 2008. Saat ini Kontrak Karya tersebut telah
menjadi 14 (empat belas) blok yang tersebar di Pulau Sulawesi meliputi 3 provinsi
dengan luas total ± 218.529 ha terdiri dari 36.635 ha (17%) di Provinsi Sulawesi
1. Jaringan Jalan
Ditinjau dari kewenangannya, Kawasan Inti di KSN Sorowako saat ini hanya
dilayani oleh jalan kabupaten dengan fungsi arteri sekunder sedangkan jalan
nasional berada di sekeliling kawasan inti. Jalan nasional dengan fungsi arteri
40
dengan Sorowako adalah melalui penyebarangan danau Matano. Saat ini
(Pelabuhan Umum).
kawasan eksplorasi yang satu dengan lainnya dari Sorowako keluar wilayah
Sorowako seperti : Petan, Mahalona, Towuti, Lingke, dan blok-blok lain yang
tercakup dalam wilayah Kontrak Karya PT. Inco. (Blok Timur dan Blok
kecil-kecil, dengan jalan khusus yang dibangun sendiri dan relatif kecil. Total
fasilitas produksi.
41
d. Pengangkutan bahan baku berupa batubara, sulfur, silika dan bahan baku
penunjang lainnya.
sebagai berikut :
1. Jaringan Pipa
digunakan untuk kegiatan bongkar muat bahan bakar minyak diesel dan HSFO
penyimpanan yang juga terletak di Mangkasa Point. Bahan bakar dari tangki
42
Pelabuhan Laut Lampia, disamping sebagai pelabuhan angkutan barang dan
Tercatat terdapat 259 kapal pelayaran dalam negeri dan 75 kapal pelayaran
Sebanyak 448.003 ton atau rata-rata 37.334 ton per bulannya dan untuk muat
barang sebanyak 8 125 Ton per tahunnya. Untuk pelayaran luar negeri
43
sebanyak 376.080 ton atau rata-rata 31.340 ton per bulannya, untuk muat
sulfur, silika dan bijih dari daerah tambang lain untuk keperluan pengolahan
bijih nikel PT Inco serta ekspor produk nikel dalam matte ke konsumen.
batubara, silika, bijih dari area lain dan sulfur sebelum diangkut ke fasilitas
meningkatkan kapasitas stockpile untuk batubara, silika dan bijih nike dari
udara ini merupakan bandar udara khusus, terletak sekitar 20 km dari pabrik
pengolahan bijih nikel PT Inco. Bandar udara tersebut hanya digunakan oleh PT
44
2.7.5 Pembangkit Listrik
sudah teraliri listrik, namun masih terdapat beberapa desa yang belum teraliri
listrik. PT Inco telah membangun 3 unit PLTA (satu masih belum beroperasi).
dihasilkan. Jaringan irigasi di Kabupaten Luwu Timur pada Tahun 2005 terdiri
dari irigasi teknis seluas 11.557 ha (49,66%), semi teknis seluas 575 ha (2,47%)
dan sisanya dengan jenis pengairan sederhana, irigasi desa/non PU, dan tadah
hujan. Sedangkan pada tahun 2007, irigasi teknis berkurang menjadi 8.650 ha,
namun semi teknis meningkat menjadi 4.820 ha. Jaringan irigasi berdasarkan jenis
pengairan serta luas lahan sawah yang diairi di Kabupaten Luwu Timur secara
45
2.7.7 Jaringan Penyedia Air Bersih
PT. Inco telah membangun jaringan penyedia air bersih untuk memenuhi
1. Tangki Penyimpanan BBM Cair dan Bengkel alat berat (10 ha).
konstruksi PLTA.
643 rumah keluarga, 335 buruh tunggal, akomodasi 950 karyawan serta
perumahan di Sumasang.
46
BAB 3
kegiatan pada wilayah KSN Sorowako baik yang dikeluarkan oleh pemerintah
pusat maupun pemerintah daerah. Kebijakan yang dimaksud di sini adalah yang
perundang-undangan terkait.
nikel laterit di sekitar wilayah Sorowako. Potensi dan Cadangan Nikel yang ada di
ekonomi yang diperkirakan belum habis dalam puluhan hingga seratus tahun
mendatang.
47
undang tersebut tujuanpengelolaan minarel dan batubara diantaranya adalah
yang telah ditetapkan seiring dengan tujuan pengembangan KSN Sorowako yaitu
48
2. Strategi untuk pengembangan potensi kawasan non pertambangan sebagai
Usaha.
1. Bentang Alam, termasuk tutupan lahan, erosi, banjir dan perubahan ekosistem;
49
3. Ancaman kepunahan dan penurunan keanekaragaman hayati;
iklim;
50
Dampak berupa perubahan bentang alam ini akan menimbulkan dampak turunan
merubah pola alirandan pada saat curah hujan tinggi dapat menimbulkan banjir.
serta menguras air tanahdan air permukaan. Jika tidak direhabilitasi, lahan-lahan
Gambar 5.2 Peta Overlay TGHK dengan KP KSN Sorowako dan Sekitarnya
Sumber : ESP KSN Soroako, 2010
51
3.3.1 Tutupan Lahan
proses awal kegiatan , akan merubah tutupan lahan. Perubahan tutupan lahan,
akan mempengaruhi aliran permukaan (surface run off), dan meningkatkan tingkat
erosi dan sedimentasi yang kemudian akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas
air permukaan. Disisi lain, pembukaan lahan dalam luasan yang luas akan
Alih fungsi lahan yang menjadi perhatian adalah alih fungsi lahan yang
sumberdaya air dan pengembangan kawasan non pertambangan. Alih fungsi lahan
pertambangan, dan apabila terjadi di lahan yang tingkat produktifitas tinggi maka
rendahnya aktivitas mkroba dan juga mengalami stress air. Kondisi tanah
rehabilitasi memiliki pH berkisar antara 6,5 – 6,7 dan kandungan logal Al tidak
52
teramati atau sangat kecil, dan kandungan P rendah hingga sedang, serta tekstur
rendahnya aktivitas mkroba dan juga mengalami stress air. Kondisi tanah
rehabilitasi memiliki pH berkisar antara 6,5 – 6,7 dan kandungan logal Al tidak
teramati atau sangat kecil, dan kandungan P rendah hingga sedang, serta tekstur
vegetasi hutan hujan tropis. Apalagi dengan isu perubahan iklim yang terjadi saat
ini akan semakin diperparah dengan aktivitas manusia yang tidak peduli dengan
Lingkungan. Hutan yang menjadi tumpuan hidup sehari-hari kaum marjinal akan
flora dan fauna karena laju depresiasi mempengaruhi kesuburan tanah, suhu dan
dilakukan mitigasi dan manajemen dalam pengelolaan flora dan fauna. Jenis-jenis
flora fauna harus dihitung sebelum eksplorasi dan sesudah operasi penambangan,
maka akan diketahui jenis-jenis flora fauna yang jumlahnya berkurang atau
bahkan punah.
53
Gambar 5.3. Deforestasi di Sorowako
Sumber : ESP KSN Soroako, 2010
dari perubahanbentang alam dan perubahan tutupan lahan. Disisi lain, program
endapan lumpur. Selain itu, kadarbakteri E-coli di Danau Matano terus meningkat
54
dan telah mencapai lebih dari 2.400ppm, dari kadar toleransi yang hanya 200
ppm. Belum lagi adanya dugaan pencemaranlimbah bahan berbahaya dan beracun
bahan kimi berbahaya, diantaranya arsenik, merkuri, dan proses kimiawi seperti
minyak, asam dan sianida. Limbah batuan, batuan ikutan dari bijih, umumnya
55
polusi di perairan, termasuk air minum, sumber makanan dan kesehatan penduduk
darat dan pusat kegiatan pengolahan tambang, akan mempengaruhi kualitas udara
56
penurunan kualitas dapak menimbulkan dampak turunan terhadap kesehatan
masyarakat.
yaitu proses pengolahan bijih tambang menjadi konsentrat bijih untuk diolah lebih
lanjut atau dijual langsung, diikuti dengan pengolahan metalurgi dan refining.
diikuti dengan dewatering dan penyaringan. Hasil dari proses ini adalah
konsentrat bijih dan limbah dalam bentuk tailing serta emisi debu. Tailing
biasanya mengandung bahan kimia sisa proses dan logam berat. Tailing kering
metalurgi bertujuan untuk mengisolasi logam dari konsentrat bijih dengan metode
3.6 TRANSPORTASI
57
perubahan peruntukan lahan di sepanjangjalur transportasi darat, misalnya berupa
tumbuhnya pemukiman.
1. Kesempatan Kerja
leluhur.
punya halaman yang luas. Jalanan diSorowako Tua tidak beraspal, berbeda
58
BAB 4
Hasil penilaian isu penting ini akan diusulkan isu yang dianggap strategis untuk
stakeholder. Penilaian terhadap isu lingkungan hidup yang terjadi diuraikan dalam
matrik berikut :
59
Tabel 4.1 Isu-Isu Penting Lingkungan Terkait Dengan Kebijakan
60
Tabel 4.2 Matriks Analisis Dampak Pertambangan Nikel Sorowako Terhadap Lingkungan
Kesehatan Masyarakat
Fisik - Kimia Tanah
Migrasi/ Urbanisasi
Pencemaran Udara
Ekonomi Regional
Ekosistem Sungai
Mata Pencaharian
Kestabilan Tanah
Ekosistem Danau
Ekosistem Hutan
Perubahan Iklim
Air Permukaan
Kultur Budaya
Sedimentasi
Pemukiman
Air Tanah
Fauna
Flora
Rencana Sistem Pusat Kegiatan
Pemanfaatan SDA
Pusat Kegiatan Penambangan
Pusat Kegiatan Pengolahan
Pusat Kegiatan Distribusi
Rencana Sistem Sarana dan Prasarana
Sistem Jaringan Jalan Arteri Primer
Kab Luwu Timur - Kolaka Utara
Sistem Jaringan Jalan Arteri Primer
Kab Kolaka Utara
Sistem Jaringan Jalan Arteri Primer
Kab Morowali
Sistem Jaringan Jalan Kolektor
Primer Sorowako - Bahodopi
Pengembangan Pelabuhan
Pengumpan Primer Malili
Pengemban Bandar Udara
Pengumpan Malili dan Sorowako
61
Tabel 4.3 Matriks Analisis Dampak Pertambangan Nikel Sorowako Terhadap Lingkungan
Kesehatan Masyarakat
Fisik - Kimia Tanah
Migrasi/ Urbanisasi
Pencemaran Udara
Ekonomi Regional
Ekosistem Sungai
Mata Pencaharian
Kestabilan Tanah
Ekosistem Danau
Ekosistem Hutan
Perubahan Iklim
Air Permukaan
Kultur Budaya
Sedimentasi
Pemukiman
Air Tanah
Fauna
Flora
Rencana Sistem Jaringan Energi
Pusat Kegiatan Penambangan
Pusat Kegiatan Pengolahan
Pusat Kegiatan Distribusi
Rencana Sistem Jaringan SD Air
Sistem Jaringan Irigasi
Pengendalian Banjir
Pengaman Pantai
Penyediaan Air Minum (SPAM)
Drainase
Jaringan Limbah Domestik
Jaringan Limbah Talling
Sistem Pengolahan Persampahan
62
4.2 ISU-ISU STRATEGIS UTAMA
Kegiatan utama yang telah berjalan dan akan terus dikembangkan pada
yang telah menjadi kawasan konsesi pertambangan serta kawasan lain yang
saat ini digarap oleh banyak Kuasa pertambangan lokal. Pemberian ijin yang
dari kegiatan pertambangan nikel yang sporadis dan meluas serta tidak
bertanggung jawab.
Ekosistem hutan hujan tropis yang terdapat pada wilayah KSN Sorowako jika
penduduk asli; (6) keterkaitan ekologis; dan (7) memiliki nilai pengetahuan,
Namun masalah yang dihadapi oleh ekosistem hutan hujan tropis yang telah
63
pengupasan akibat kegiatan penambangan nikel terbuka (stripp mining), yang
fungsi lindung khususnya tata air. Dengan demikian perubahan bentang alam
kemampuan fungsi lindung terhadap tata air, sehingga tidak akan dapat
jenis batuan, iklim dan curah hujan. Terbentuknya DAS secara alamiah akan
ekosistem sangat tergantung dari fungsi hidrologis DAS yaitu mengalirkan air,
mengendalikan erosi.
saat ini KSN Sorowako telah mengalami masalah kemunduran fungsi DAS
yaitu adanya erosi tanah dan sedimentasi akibat tanah hasil pengupasan
64
penambangan. Hal ini mempengaruhi pula kuantitas resapan air serta
4. Kapasitas Daya Dukung Dan Daya Tampung Air Permukaan Dan Air Tanah
terutama Sungai Larona. Sedangkan penurunan kualitas air, baik akibat erosi
danau dan sungai bahkan mangrove dan terumbu karang pada pantai.
pencemaran udara. Begitu pula dengan upaya buffer zone antara lokasi
masyarakat.
65
6. Terancamnya Tingkat Ketahanan Dan Potensi Keanekaragaman Hayati
flora dan fauna daratan dan perairan sungai/danau/laut. Jenis-jenis biota darat
keanekaragaman hayati ikan air tawar endemik pada wilayah KSN, beberapa
telah punah seperti: spesies ikan butini (mugligogios butini) dan hydrosaurus
emboinensis.. Lalu pada habitat fauna daratan dari hutan hujan tropis terdapat
(macaca tonkeana) untuk fauna hutan hujan tropis. Juga beberapa spesies aves
yang telah hilang diantaranya adalah pecuk ular (anhinga melanogaster) dan
66
4.3 AUDIT LINGKUNGAN
beserta dampak pontensial yang muncul dari pada kebijakan, rencana dan
program dari Rencana Tata Ruang KSN Sorowako, metode kajian yang sesuai
serta yang dapat menunjukkan kedalaman analisis atas isu diperlukan. Dalam
kaitan tersebut, beberapa usulan metode kajian terhadap usulan isu strategis
penyesuaian berdasarkan progres dari informasi baseline yang juga akan terus
Nilai kualitas air diambil dari beberapa situasi existing sungai, danau dan
perairan pesisir, sebagai contoh dengan kualitas baku mutu untuk perairan pesisir
dikaji lebih lanjut dengan perbandingan antara standar kualitas yang dikenal
67
mutu untuk Sumber Bergerak. Nilai eksisting akan diambil dari data sekunder dan
penambangan utama (PT INCO, ANTAM dan Rio Tinto) beserta nilai produksi
perusahaan tambang. Perkiraan ini didasarkan pada informasi kabupaten atau kota
yang dipublikasikan dan informasi statistik industri serta perkiraan produksi dari
Support System for Industrial Pollution Control’ yang dikembangkan oleh Bank
limbah padat dan arus tercemar air (water effluent streams) dari masing masing
68
4.3.3 Sumber Daya Air
itu analisis lanjutan diperlukan dalam rangka mempelajari ini lebih dalam. Terkait
tinggi berdasarkan salah satu atau lebih dari kriteria berikut : Potensi Sumber
Daya Air (Besaran), termasuk kawasan danau dan populasi penduduk yang besar
kawasan KSN.
Beberapa isu yang terkait dengan penggunaan air tawar dan ketersediaan
untuk masa depan akan dideskripsikan lebih detil. Analisis deskriptif atas sistem
air tanah di dalam kawasan KSN Sorowako juga akan dideskripsikan lebih lanjut
secara rinci, termasuk status atas dam, reservoir dan danau. Perkiraaan untuk
keseimbangan air di beberapa sumber air tanah juga akan dijelaskan lebih lanjut.
Data dan informasi terkait dengan kualitas air akan dikumpulkan dari Balai Besar
Dampak yang terjadi meliputi kerusakan hutan yang meluas sebagai akibat
dari pembebasan lahan, pertanian lahan kering tanpa air dan beberapa ukuran
konservasi tanah, dan berakibat kepada air limpasan dan air pasang di sungai yang
mana dapat memicu terjadinya banjir. Untuk itu sebuah analisis yang menyeluruh
69
dilakukan, sebagai langkah untuk memahami dampak masa depan dari
informasi awal rona lingkungan tentang banjit dan kekeringan perlu untuk
dikumpulkan.
bahwa kualitas air di sungai, daerah aliran sungai dan danau kecil terus
lain sisi air tersebut juga menjadi sumber dari air minum masyarakat setempat.
dari level wajar/moderat sampai yang terparah. Banjir sebagian besar disebabkan
sungai, sungai sungai yang sempit dan dangkal, sebagaimana juga sistem drainase
yang merusak perlu untuk dilihat lebih dalam lagi, antara lain :
1. Penebangan liar, tata guna lahan yang tidak sesuai, yang mana menyebabkan
2. Okupasi atas dataran banjir untuk pemukiman dan kegiatan komersiil lainnya,
70
3. Pendudukan atas kawasan penyimpanan untuk pemukiman, yang
mencegah banjir.
8. Terbatasnya dana untuk rehabilitasi sarana dan prasarana publik pada paska
banjir.
Dampak pasti dari perubahan iklim terhadap sistem perairan dan isu isu
terkait air untuk kawasan proyek masih belum jelas. Meskipun demikian, hal
berikut bisa disimpulkan mengenai dampak umum dari perubahan iklim terhadap
perkiraan iklim dan cuaca serta meningkatkan keekstriman, baik secara minimal
dan maximal. Ini akan meningkatkan resiko terhadap kawasan yang sudah rawan
perubahan iklim seperti halnya (namun tidak terbatas kepada): dampak dari
dampak dari pertumbuhan penduduk dan sistem perairan, penjelasan atas dampak
71
BAB 5
KESIMPULAN
lingkungan hidup akan menimbulkan dampak yang perlu dikaji lebih lanjut
kerugian ataubencana.
terhadap lingkungan hidup. Untuk itu dapat disimpulkan terdapat 3 aspek penting
72
mineral dan batubara secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
hidup.
lingkungan.
pemanfaatan sumber daya alam yang menjadi kewenangan nasional dari hulu
ke hilir.
73
DAFTAR PUSTAKA
Sucofindo (Persero).
74