Anda di halaman 1dari 12

MATA KULIAH ANTROPOLOGI

Bab 8 - Etnografi
Suku Ambon

Septi Guniarti
2014
Etnografi
Etnografi (Yunani,ἔθνος,ethnos=rakyat dan
γραφία,graphia=tulisan) atau etnografi berasal
dari kata etno=suku dan grafi=gambaran, jadi,
etnografi adalah gambaran mengenai suku.
Ambon
Kota Ambon / Amboina / Ambonese (eja : Ambong / Ambuni)
adalah sebuah Ibu Kota Provinsi Maluku yang lahir pada tanggal
7 September 1575. Kota ini dikenal juga dengan nama Ambon
Manise yang berarti kota Ambon yang indah/manis/cantik
dengan semboyan “Bersatu Manggurebe Maju”.
Sejarah
• Wilayah ini baik secara kultural dan ras terletak “di persimpangan jalan” antara Indonesia dan
Melanesia.
• Dikota ini berdiam etnis-etnis Alifuru (asli Maluku), Jawa, Bali, Buton, Bugis, Makassar, Papua,
Melayu, Minahasa, Minang, Flobamora (suku Flores, Sumba, Alor & Timor) dan orang-orang
keturunan Asing (komunitas peranakan Tionghoa, komunitas Arab-Ambon, komunitas Spanyol-
Ambon, komunitas Portugis-Ambon dan komunitas Belanda-Ambon).
• Dahulu kala, kota Ambon termasyur hingga keseluruh dunia dan menjadikan kota ini sebagai
tempat tujuan bagi berbagai negara-negara Eropa yang sedang melakukan pencarian atas 3G, Gold,
Glory & Gospel.
• Gold berarti kekayaan, Glory berarti kejayaan dan Gospel berarti misi penginjilan. Maka itu, tidak
mengherankan bila sekarang banyak penduduk Ambon yang memiliki raut wajah yang mirip seperti
orang Eropa (Terutama orang Belanda dan Portugal) dan Arab, sebagai akibat dari perkawinan
campur para pendahulu mereka dimasa lalu.
Wilayah Geografis
Kota Ambon terletak pada 3°-4°LS dan 128°-129°BT, dimana
secara keseluruhan Kota Ambon berbatasan dengan jazirah
Leihitu dan jazirah Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.

Batas Wilayah

Ekologis Kota Ambon yakni Bahari. Dengan


kondisi dan bentangan biofisik yang ada maka
berbagai paket wisata bisa dirancang dan
direncanakan untuk dikembangkan meliputi
ekowisata, wisata pantai, wisata renang dan
selam serta wisata pancing.
Pemerintahan & Kependudukan
Saat ini, Kota Ambon yang dipimpin oleh wali kota Richard
Louhenapessy terbagi atas 5 kecamatan yaitu Nusaniwe, Sirimau,
Teluk Ambon, Teluk Banguala dan Leitimur Selatan, yang terbagi
lagi atas 50 keluarahan-desa.

Jumlah Penduduk Ambon tahun 2010 berjumlah 331,254 jiwa.


Laju pertumbuhan penduduk di Kota Ambon mencapai 5,65 %
dalam kurun 10 tahun terakhir.
Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010 jumlah
penduduk di Maluku tercatat 1.531.402 jiwa, yang terdiri dari
773.585 laki-laki dan 757.817 perempuan.
Sistem Kepercayaan
• Pada umumnya penduduk Maluku Tengah beragama Nasrani dan
minoritas beragama Islam, walaupun mereka telah memeluk agama
Islam dan Nasrani tapi mereka masih nampak sisa sisa religi
sebelum agama Islam dan Nasrani muncul. Mereka masih percaya
akan adanya roh roh yang harus dihormati dan diberi makan,
minum dan tempat tinggal agar mereka tidak mengganggu bagi
orang yang masih hidup di dunia ini.Di desa terdapat adanya dua
golongan penganut Islam yaitu misalnya abangan atau santri.
Agama
7% 3% Islam
Protestan
Katolik
41% 49% Lain-lain
Mata Pencarian
•  Mata Percaharian orang Ambon yaitu nelayan,
berternak, berbisnis (perdagangan dan jasa), industri,
energi, perumahan.
• Nelayan mereka membuat perahu dengan satu
batang kayu dan dilengkapi dengan cadik, perahu ini
dinamakan dengan perahu semah. Perahu yang baik
adalah perahu yang terbuat dari papan dan dibuat
oleh orang Ternate, dinamakan pakatora. Perahu
perahu besar untuk berdagang dinamakan jungku
atau orambi.
Kuliner
• Makanan mayoritas orang Ambon adalah sagu, ada juga
menanam kentang, kopi, tembakau, tebu, singkong, jagung, dan
kacang kacangan, pisang, mangga, manggis, gandaria, durian,
cengkih. Orang ambon juga memburu rusa, babi hutan, dan
burung kasuari.

• Kota Ambon terkenal sebagai kota yang memiliki variasi kuliner


yang menarik. Kuliner khas kota ini antara lain Papeda, Colo-colo,
Kohu-kohu, Bubur Ne, Sagu Gula, Sinoli, Pisang Goreng, Ampas
Tarigu, Ikang Asar, Sopi, Sageru dll.

• Ikan asar adalah ikan cakalang atau tongkol yang dipanggang


dengan asap. Biasanya panganan ini dijajakan di pinggir jalan
ataupun di pasar-pasar Kota Ambon dan banyak pada sore hari.
Thanks

Anda mungkin juga menyukai