Bendera
Lambang
Area
Populasi
- Kabupaten 12 kabupaten
- Kota 2 kota
- Kelurahan 33 kelurahan
APBD
Demografi
Maluku adalah sebuah provinsi yang meliputi bagian selatan Kepulauan Maluku, Indonesia.
Lintasan sejarah Maluku telah dimulai sejak zaman kerajaan-kerajaan besar di Timur Tengah seperti
kerajaan Mesir yang dipimpin Firaun. Bukti bahwa sejarah Maluku adalah yang tertua di Indonesia
adalah catatan tablet tanah liat yang ditemukan di Persia, Mesopotamia,
dan Mesir menyebutkan adanya negeri dari timur yang sangat kaya, merupakan tanah surga,
dengan hasil alam berupa cengkih, emas dan mutiara, daerah itu tak lain dan tak bukan adalah
tanah Maluku yang memang merupakan sentra
penghasil Pala, Fuli, Cengkih dan Mutiara. Pala dan Fulidengan mudah didapat dari Banda
Kepulauan, Cengkih dengan mudah ditemui di negeri-negeri di Ambon, Pulau-Pulau Lease
(Saparua, Haruku & Nusa laut) dan Nusa Ina serta Mutiara dihasilkan dalam jumlah yang cukup
besar di Kota Dobo, Kepulauan Aru.
Ibu kota Maluku adalah Ambon yang bergelar atau memiliki julukan sebagai Ambon Manise, kota
Ambon berdiri di bagian selatan dari Pulau Ambon yaitu di jazirah Leitimur. Ada wacana bahwa
Kota Ambon Manise sudah semakin padat, sumpek, dan tidak lagi layak untuk menampung jumlah
penduduk yang dari tahun ke tahun meningkat tajam yang merupakan ibu kotapProvinsi akan
menjadi kota biasa karena ibu kota direncanakan pindah ke negeri Makariki di Kabupaten Maluku
Tengah.
Jumlah penduduk provinsi ini tahun 2010 dalam hasil sensus berjumlah 1.533.506 jiwa. Maluku
terletak di Indonesia Bagian Timur. Berbatasan langsung dengan Maluku Utara dan Papua Barat di
sebelah utara, Laut Maluku, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggaradi sebelah barat, Laut
Banda, Timor Leste, dan Nusa Tenggara Timur di sebelah selatan serta Laut Aru dan Papua di
sebelah timur.
Maluku memiliki 2 agama utama yaitu agama Islam yang dianut 50,61% penduduk dan
agama Kristen (baik Protestan maupun Katolik) yang dianut 48,4% penduduk.[2] Maluku tercatat
dalam ingatan sejarah dunia karena konflik atau tragedi krisis kemanusiaan dan konflik horizontal
antara basudara Salam-Sarane atau antara Islam dan Kristen yang lebih dikenal sebagai Tragedi
Ambon. Selepas tahun 2002, Maluku berubah wajah menjadi provinsi yang ramah dan damai di
Indonesia, untuk itu dunia memberikan suatu tanda penghargaan berupa Gong Perdamaian
Dunia yang diletakkan di ACC (Ambon City Centre).
Pada tahun 1999 ketika konflik atau tragedi krisis kemanusiaan dan konflik horizontal
antara basudara Salam-Sarane atau antara Islam dan Kristen yang lebih dikenal sebagai Tragedi
Ambon melanda Maluku, sebagian wilayah Provinsi Maluku dimekarkan menjadi Provinsi Maluku
Utara, dengan ibu kota di Sofifi. Namun, karena Kota Sofifi dinilai belum siap menjadi ibu kota maka
pusat pemerintahan sementara sampai 2009 berada di Kota Ternate yang berada di Pulau Ternate.
Provinsi Maluku dan Maluku Utara membentuk suatu gugus-gugus kepulauan yang terbesar di
Indonesia dikenal dengan Kepulauan Maluku dengan lebih dari 4.000 pulau baik pulau besar
maupun kecil.
Daftar isi
1Nama
2Sosial Budaya
o 2.1Suku Bangsa
o 2.2Bahasa
o 2.3Agama
o 2.4Sosial Budaya
3Pemerintahan
o 3.1Kabupaten dan Kota
o 3.2Daftar Gubernur
o 3.3Dewan Perwakilan
4Perekonomian
o 4.1Sumber Daya Hutan
o 4.2Potensi Tambang dan Mineral
o 4.3Perikanan
o 4.4Potensi Perikanan dan Sumber Daya Air Maluku
o 4.5Energi
o 4.6Pariwisata
4.6.1Wisata Budaya
5Komunikasi
o 5.1Ambon Cyber City
o 5.2Stasiun Televisi Lokal
o 5.3Stasiun Televisi Jaringan Kabel (CATV)
o 5.4Surat Kabar Harian
o 5.5Tabloid/ Koran Mingguan
o 5.6Stasiun Radio Lokal
o 5.7Media Online
6Pendidikan
o 6.1Perguruan Tinggi[5]
6.1.1Negeri
6.1.2Swasta
7Seni dan Budaya
o 7.1Musik
o 7.2Tarian
8Sejarah
o 8.1Arkeologi
o 8.2Era Portugis dan Spanyol
o 8.3Bangsa Belanda
o 8.4Perang Dunia II
9Lihat pula
10Referensi
11Pranala luar
Ramly
Kabupaten 4.932,
1 Namlea Umasu 130.696 10 -/82
Buru 32
gi
Tagop
Kabupaten
Sudarso 3.780,
2 Buru Namrole 72.993 6 -/79
no 56
Selatan
Soulisa
Kabupaten
Johan 8.152,
3 Kepulauan Dobo 102.272 10 2/117
Gonga 42
Aru
Kabupaten
Maluku Barnab 4.581,
4 Tiakur 66.805 17 1/117
Barat as Orno 06
Daya
Kabupaten Abua
7.953,
5 Maluku Masohi Tuasika 422.065 18 6/186
81
Tengah l
Muh.
Kabupaten
Thaher 1.031,
6 Maluku Langgur 125.704 11 1/190
Hanubu 81
Tenggara
n
Kabupaten Petrus
4.465,
7 Kepulauan Saumlaki Fatlolo 122.337 10 2/80
79
Tanimbar n
Lu
as
Juml Log
Pusat Bup Wil
ah o CiutkanPe
N Kabup ati/ aya Keca Kelura
ta
o aten/K Pemer h Pend mata han/de
Wali
. ota intaha uduk n sa Lokasi
Kota (k [3]
n m2)
[3]
Kabupaten
Moh.
Seram 5.033,
8 Piru Yasin 208.009 11 -/92
Bagian 38
Payapo
Barat
Kabupaten Abdul
Seram Mukti 6.429,
9 Bula 131.707 15 -/198
Bagian Kelioba 88
Timur s
Richard
Kota 298,6
10 - Louhen 375.760 5 20/30
Ambon 1
apessy
Adam
254,3
11 Kota Tual - Rahaya 84.585 5 3/27
9
an
Muhammad
2 1955 1960 2
Djosan
Muhammad
3 1960 1965 3
Padang
Tidak ada
Sebastian
8 1987 1992 9
Soekoso
M. Akib
9 1992 1997 10
Latuconsina
M. Saleh
10 1997 2002 11
Latuconsina
10 Maret Zeth
12 Said Assagaff petahana 14
2014 Sahuburua
Catatan
1 PDI Perjuangan 7
2 Partai Golkar 6
3 Partai Demokrat 6
5 Partai Gerindra 5
6 Partai NasDem 4
7 Partai Hanura 4
Jumlah 45
1. Kepulauan Banda
2. Kepulauan Kei
3. Kepulauan Aru
4. Maluku Tenggara Barat
5. Maluku Barat Daya
Potensi Perikanan dan Sumber Daya Air Maluku[sunting | sunting sumber]
Sumber daya perairan 658.294,69 km2, dengan potensi sebagai berikut : - Laut Banda : 277.890
ton/tahun - Laut Arafura : 771.500 ton/tahun - Laut Seram : 590.640 ton/tahun
Berbagai jenis ikan yang dapat ditangkap dan terdapat di Maluku antara lain : ikan pelagis besar,
ikan pelagis kecil, ikan demersal, ikan karang, udang, lobster, cumi.
Sementara untuk potensi budidaya laut yang penyebarannya terdapat pada Laut Seram, Manipa,
Buru, Kep. Kei, Kep. Aru, Yamdena, pulau pulau terselatan dan wetar adalah kakap putih, kerapu,
rumput laut, tiram mutiara, teripang, lobster, dan kerang-kerangan. Untuk potensi budidaya payau
adalah bandeng dan udang windu.
Energi[sunting | sunting sumber]
Kepulauan Indonesia bagian timur umumnya serta Maluku secara khususnya mengalami dampak
benturan lempeng Pasifik, lempeng India-Australia dan lempeng Eurasia relatif lebih intensif yang
menyebabkan wilayah ini menjadi salah satu yang sangat dinamis dengan berbagai jenis bahan
tambang dan energi. Cadangan gas terbesar di Indonesia tercatat berada di blok Pulau Masela di
MTB (Maluku Tenggara Barat).
Pariwisata[sunting | sunting sumber]
Profil pariwisata Maluku yang berisikan objek dan daya tarik maupun mengunjungi Maluku,
merupakan kenyataan-kenyataan potensi kepariwisataan yang begitu menjanjikan terutama bagi
wisatawan untuk saatnya datang berkunjung menyaksikan keindahan alam meliputi : Ketersediaan
daya tarik bawah laut sesuai dengan karakteristik wilayah Maluku sebagai daerah kepulauan,
Gunung api, Gunung api bawah laut, Daerah perbukitan, Pemandangan alam, Teluk, Danau dan
Keramah-tamahan masyarakat Maluku yang sudah dikenal sejak dahulu dengan tradisi masyarakat
yang menganggap Wisatawan Sebagai Raja.
Sejak zaman purba kala, Maluku diakui telah memiliki daya tarik alam selain daripada rempah-
rempahnya. Terdiri dari ratusan kepulauan membuat Maluku memiliki keunikan panorama disetiap
pulaunya dan mengundang banyak turis asing datang untuk mengunjungi bahkan menetap di
kepulauan ini. Selain objek wisata alam, beberapa peninggalan zaman kolonial juga merupakan
daya tarik tersendiri karena masih dapat terpelihara dengan baik hingga sekarang. Bahkan
dibeberapa daerah,pariwisatanya sudah terkenal sampai ke mancanegara. Beberapa dari objek
wisata terkenal di Maluku antara lain:
Ambon Express
Suara Maluku
Metro Maluku
Siwalima
Radar Ambon
Titah Siwalima
Maluku Expose
Marinyo
Seram Pos
Suara Ekspresi
Tabloid/ Koran Mingguan[sunting | sunting sumber]
Dhara Pos
Bela Reformasi
Maluku Media
Door
Tribun Maluku
Lacak
Radar Pos
Sinar Maluku
Media Nusantara
Gosepa
Maluku Baru
Moria
Maluku News
Pelangi Maluku
Suara Rakyat
Utusan Rakyat
Stasiun Radio Lokal[sunting | sunting sumber]
Suara Pelangi
DMS
Rock FM
Binaya
G-Tavlul
Dian Mandiri
Sangkakala
Baku-Bae
Resthy Mulya
Arika Polnam
Manusela FM
Kabaresi
Media Online[sunting | sunting sumber]
Maluku Online
Lelemuku.com
Tribun-maluku.com
Tahun
Nama Perguruan Tinggi Pemimpin Lokasi Situs Web
Pendirian
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Ambon F.C. Renyut. S.Sos. M.Si. Ambon
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Said Perimtah Dr. A. Wattiheluw, S.Sos., M.Si. Masohi
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Langgur P.C. Renwarin, S.E. M.Si. Tual
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Saumlaki Semuel Luturyali, S.H. Saumlaki
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Umel Asyara Rumkei, S.E. Tual
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Saumlaki Drs. M.M. Lololuan Saumlaki
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial (STIS) Mutiara Cilifius Reyaan, S.Sos. Tual
Sekolah Tinggi Perikanan Hatta Sjahrir Prof. Dr. Hamadi B. Husein Banda
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Maluku Lukman La Bassy, S.Farm, Kairatu,
Husada M.Sc.,Apt. SBB
Youtube
HALAMAN UTAMA
INFO BENGKULU
o
o
o
PEMERINTAHAN
o
o
o
o
o
o
LAYANAN
o
o
o
o
o
ARSIP
o
o
o
INFO FASILITAS UMUM
o
o
o
o
o
Cari untuk:Cari …
SEKILAS BENGKULU
Bengkulu merupakan Provinsi di Sumatera yang terletak pada koordinat 5°40’ – 2° 0’ LS 40’ – 104° 0’
BT dengan luas area sebesar 19.788.70 km2 (7,640,46 ) yang berbatasan dengan :
Di wilayah Bengkulu pernah berdiri kerajaan-kerajaan yang berdasarkan etnis seperti kerajaan Sungai
Serut, kerajaan Selebar, kerajaan Patpetulai, kerajaan Balai Buntar, Kerajaan Sungai Lemau,
Kerajaan Sekiris, Kerajaan Gedung Agung dan Kerajaan Marau Riang dibawah Kesultanan Banten
mereka menjadi vazal. Sebagian wilayah Bengkulu, juga pernah berada dibawah kekuasaan Indera
Pura semenjak abad ke XVII. Berithis East India Company (EIC) sejak 1685 mendirikan pusat
perdagangan lada bengcoolen/ coolen yang berasal dari bahasa Inggris Cut Land yang berarti Tanah
Patah. Wilayah ini adalah wilayah patahan Gempa Bumi yang paling aktip di dunia dan kemudian
gudang penyimpanan ditempat yang sekarang menjadi Kota Bengkulu. Saat itu, ekspedisi EIC
dipimpin oleh Ralp Ord dan William Cowley untuk mencari pengganti pusat perdagangan lada setalah
pelabuhan Banten jatuh ketangan VOC, dan EIC dilarang berdagang disana. Traktat dengan kerajaan
Selebar pada tanggal 12 tahun 1685 mengijinkan Inggris untuk mendirikan Benteng dan berbagai
gedung perdagangan. Benteng York didirikan tahun 1685 disekitar Muara Sungai Serut.
Sejak 1713, dibangun Benteng Marlboro selesai 1719 yang hingga sekarang masih tegak berdiri.
Namun, perusahaan ini lama kelamaan menyadari tempat itu tidak menguntungkan karena tidak bisa
menghasilkan lada dalam jumlah mencukupi.
Sejak dilaksanakannya perjanjian London pada Tahun 1824 Bengkulu diserahkan ke Belanda,
dengan imbalan Malaka sekaligus penegasan atas kepemilikan Tumasik/Singapura dan Pulau
Belitung. Sejak perjanjian itu Bengkulu menjadi bagian dari Hindia Belanda.
Penemuan deposit emas didaerah Rejang Lebong pada paruh kedua abad XIX menjadikan tempat
itu sebagai pusat penambangan emas hingga abad ke XX. Saat ini, kegiatan penambangan komersial
pernah dihentikan sejak habisnya deposit.
Pada tahun 1930-an Bengkulu menjadi tempat pembuangan sejumlah aktifis pendukung
kemerdekaan termasuk Soekarno. Dimasa inilah Soekarno berkenalan dengan Fatmawati yang kelak
menjadi istrinya.
Setelah kemerdekaan Indonesia, Bengkulu menjadi keresidenan dalam Provinsi Sumatera Selatan.
Baru sejak tanggal 18 November 1968 ditingkatkan statusnya menjadi Provinsi ke-26 termuda setelah
Timor-timur.
Wilayah Provinsi Bengkulu yang dibentuk berdasarkan UU No. 9 tahun 1967 tersebut meliputi
wilayah bekas Keresidenan Bengkulu dengan luas wilayahnya 19.813 km2, terdiri dari empat
Daerah Tingkat II, yaitu Kotamadya Bengkulu yang terdiri dari dua kecamatan, Kabupaten Bengkulu
Utara (ibukota Argamakmur) yang terdiri dari 13 kecamatan, Kabupaten Bengkulu Selatan (ibukota
Manna) yang terdiri dari 11 kecamatan, dan Kabupaten Rejang Lebong (ibukota Curup) yang terdiri
dari 10 kecamatan.
Saat ini Wilayah Provinsi Bengkulu meliputi :
1. Kota Bengkulu
2. Kabupaten Bengkulu Tengah
3. Kabupaten Bengkulu Selatan
4. Kabupaten Bengkulu Utara
5. Kabupaten Kaur
6. Kabupaten Kepahiang
7. Kabupaten Lebong
8. Kabupaten Rejang Lebong
9. Kabupaten Muko Muko
10. Kabupaten Seluma
Musik Dol
Geritan, yaitu cerita sambil berlagu
Serambeak yang berupa petatah – petitih
Andei-andei yaitu seni sastra berupa nasehat
Sambei yaitu seni vokal khas Suku Rejang biasanya untuk pesta perkawinan
Wisata Alam
Pantai Panjang, Pantai Pasir Putih, Pantai Tapak Paderi Dan Pantai Zakat (Kota Bengkulu)
Pulau Tikus (Kota Bengkulu)
Danau Dendam Tak Sudah (Kota Bengkulu)
Pantai Linau, Pantai Way Hawang, Pantai Laguna (Kabupaten Kaur)
Arung Jeram Sungai Ketahun (Kabupaten Lebong)
Taman Hutan Hujan Tropis (Kepahiang)
Pusat Pelatihan Gajah Sebelat (Bengkulu Utara)
Danau Mas Harum Bastari & Suban Air Panas (Rejang Lebong)
Pendakian Bukit Kaba (Rejang Lebong)
Pantai Sungai Suci (Bengkulu Tengah)
Benteng Marlboro
Rumah Pengasingan Bung Karno
Rumah Fatmawati
Parr and Hamillton Monumen
Museum Provinsi Bengkulu
Makam Sentot Alibasyah
Kekayaan Hutan
Berbagai macam kekayaan hutan yang dapat ditemukan di Bengkulu seperti Bunga Rafflesia Arnoldi,
Anggrek Air vanda Hookeriana, Kayu Medang, Meranti, Ratan dan Damar. Tanaman lainnya sangat
dibudidayakan oleh masyarkat adalah Minyak Kelapa Sawit, Getah Karet, Kopi, Durian, Jeruk,
Sayuran dan lainnya.
Fauna
Beberapa macam hewan seperti Harimau Sumatera, Gajah, Ayam Burgo dan Rangkong adalah
hewan yang menempati hutan di Provinsi Bengkulu.
© 2016 Pemerintah Provinsi Bengkulu | Dikelola oleh Diskominfotik
The Wikimedia Foundation wants to make talk pages accessible to all, to improve the
depth, quality and the health on the wikis.
We invite all Wikimedians to consult on how to achieve this goal. Join us!
[Bantulah kami menerjemahkan!]
[tutup]
Ikuti Wikipedia bahasa Indonesia di Facebook, Twitter, Instagram, dan Telegram
Bengkulu
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Ini adalah artikel tentang provinsi. Untuk artikel tentang kota, lihat Kota Bengkulu. Untuk kegunaan
lain, lihat Bengkulu (disambiguasi)
Bengkulu
ꤷꤷꤷꤷꤷꤷꤷꤷ
Bendera
Lambang
Padma raksasa
Area
Populasi
(2017)
- Total 1.904.793
Pemerintahan
- Kabupaten 9
- Kota 1
- PAD n/a
- DAU n/a
- DAK n/a
Demografi
Daftar isi
1Batas wilayah
2Sejarah
3Seni dan budaya
o 3.1Tari tradisional
o 3.2Seni musik
o 3.3Wisata alam
o 3.4Wisata budaya dan peninggalan sejarah
o 3.5Objek wisata andalan
4Politik dan pemerintahan
o 4.1Daftar kabupaten
o 4.2Daftar gubernur
o 4.3Perwakilan
5Lihat pula
6Referensi
7Catatan
8Bacaan lanjutan
9Pranala luar
Selatan Lampung
Di wilayah Bengkulu pernah berdiri kerajaan-kerajaan yang berdasarkan etnis seperti Kerajaan
Sungai Serut, Kerajaan Selebar, Kerajaan Pat Petulai, Kerajaan Balai Buntar, Kerajaan Sungai
Lemau, Kerajaan Sekiris, Kerajaan Gedung Agung, dan Kerajaan Marau Riang. Di
bawah Kesultanan Banten, mereka menjadi vazal.
Sebagian wilayah Bengkulu, juga pernah berada di bawah kekuasaan Kerajaan
Inderapura semenjak abad ke-17.
British East India Company (EIC) sejak 1685 mendirikan pusat perdagangan lada Bencoolen/Coolen
yang berasal dari bahasa inggris "Cut Land" yang berarti tanah patah wilayah ini adalah wilayah
patahan gempa bumi yang paling aktif di dunia dan kemudian gudang penyimpanan di tempat yang
sekarang menjadi Kota Bengkulu. Saat itu, ekspedisi EIC dipimpin oleh Ralph Ord dan William
Cowley untuk mencari pengganti pusat perdagangan lada setelah Pelabuhan Banten jatuh ke
tangan VOC, dan EIC dilarang berdagang di sana. Traktat dengan Kerajaan Selebar pada
tanggal 12 Juli 1685 mengizinkan Inggris untuk mendirikan benteng dan berbagai gedung
perdagangan. Benteng York didirikan tahun 1685 di sekitar muara Sungai Serut.
Sejak tahun 1713, dibangun benteng Marlborough (selesai 1719) yang hingga sekarang masih
tegak berdiri. Namun, perusahaan ini lama kelamaan menyadari tempat itu tidak menguntungkan
karena tidak bisa menghasilkan lada dalam jumlah mencukupi.
Sejak dilaksanakannya Perjanjian London pada tahun 1824, Bengkulu diserahkan ke Belanda,
dengan imbalan Malaka sekaligus penegasan atas kepemilikan Tumasik/Singapura dan Pulau
Belitung).[2] Sejak perjanjian itu Bengkulu menjadi bagian dari Hindia Belanda.
Penemuan deposit emas di daerah Rejang Lebong pada paruh kedua abad ke-19 menjadikan
tempat itu sebagai pusat penambangan emas hingga abad ke-20. Saat ini, kegiatan penambangan
komersial telah dihentikan semenjak habisnya deposit.
Pada tahun 1930-an, Bengkulu menjadi tempat pembuangan sejumlah aktivis pendukung
kemerdekaan, termasuk Sukarno. Pada masa inilah Sukarno berkenalan dengan Fatmawati yang
kelak menjadi istrinya.
Setelah kemerdekaan Indonesia, Bengkulu menjadi keresidenan dalam provinsi Sumatera Selatan.
Baru sejak tanggal 18 November1968 ditingkatkan statusnya menjadi provinsi ke-26 (termuda
sebelum Timor Timur).
Tiga wanita Belanda berpakaian sarong kebaya jalan-jalan di depan Fort Marlborough (awal abad ke-20).
Bengkulu memiliki kerajinan tradisional batik besurek, yakni kain batik yang dihiasi huruf-huruf Arab
gundul dan diakui oleh pemerintah Republik Indonesia sebagi salah satu bagian warisan budaya
Republik Indonesia serta turut memperkaya khazanah budaya di Indonesia. Kebudayaan Bengkulu
memiliki beberapa ciri berbeda karena dipengaruhi oleh suku-suku berbeda yakni kebudayaan suku
Rejang, suku Serawai, dan suku Lembak. Budaya tabut merupakan satu kultur unik yang
memadukan tradisi lokal dengan Islam Syiah secara kultural.
Tari tradisional[sunting | sunting sumber]
Tari-tarian tradisional dari Bengkulu antara lain:
Pantai Panjang
Lokasi pantai Panjang sekitar 3 km dari kota Bengkulu. Sekitar
7 km panjang pantai dengan 50 meter lebar dari jalan raya.
Banyak transportasi umum yang menuju ataupun pergi dari
Pantai Panjang. Pohon cemara yang rindang menghiasi
sepanjang pantai. Hotel dan restoran juga banyak terdapat di
sana. Pantai ini juga memiliki fasilitas area parkir, kolam renang,
cottage dan lainnya yang mendukung wisata di sana.
Pulau Tikus
Pulau ini terdiri dari satu pulau induk dan beberapa pulau-pulau
kecil lainnya yang mengitari dan dengan karang-karang yang
indah. Pulau tikus sangat cocok untuk wisata laut. Pulau ini
dapat dicapai sekitar 1 jam dari kota Bengkulu dengan
menggunakan kapal boat.
Danau Tes
Danau terbesar di Bengkulu, danau yang memiliki
pemandangan dengan latar bukit bukit yang menghijau. Di
tengah danau terletak persawahan penduduk dan sebuah
gunung pasir.
Danau Musi
Danau di kabupaten Kepahiang yang terletak di sekitar Suro Ilir.
Taman Nanua
Taman ini berada di pulau terluar Indonesia, yakni Enggano. Ini
merupkan taman burung dan reptil mini.
Tanah Lot
Lais
Formasi batu-batu karang di pinggir pantai Lais, Bengkulu Utara
yang sungguh indah. Cocok untuk melihat sunset yang
indahnya luar biasa,karena keindahannya itulah tempat ini
dinamai Tanah Lot Lais karena mirip dengan Tanah Lot yang
asli di Bali
Dana
u
Picun
g
Ialah danau disekitar Tubei,ibukota kabupaten Lebong. Danau
ini terletak di pusat kota dengan akses akomodasi yang lancar.
Rumah dinas bupati juga menghadap kedanau indah ini.
Pinggiran danau dibuka untuk umum sebagai wilayah
pemancingan
T
a
m
a
n
W
is
at
a
D
io
B
a
gi
te
Ialah kebun binatang mini dengan koleksi cukup banyak satwa.
Taman ini terletak sangat strategis dipenggkolan jalan Curup-
Lubuk Linggau.
D
a
n
a
u
T
u
j
u
h
W
a
r
n
a
Terletak di daerah Rimbo Pengadang, ialah telaga dengan 7
kawah yang masing-masing berbeda warnanya. Ada kawah
berwarna putih, biru dan lainnya. Jalan menuju kesana cukup
baik, bisa menggunakan roda empat. Namun alangkah
menariknya kalau dilakkan dengan berjalan kaki secara
beramai-ramai. Pada saat akan menuju kawah, kita pertama kali
akan menjumpai kawah biru dan harus melewati jalan setapak
yang cukup terjal. Banyak pepohonan yang berdiameter satu
meter lebih yang menghiasi pemandangan di kiri kanan jalan
setapak. Matahari akan terlihat cahayanya saja karena
terhalang pepohonan. Suhu yang cukup tinggi sehingga bisa
untuk memasak telur atau menanak nasi. Beberapa kawah
bersuhu 70 derajat celsius cocok untuk terapi penyakit kulit dan
rematik.
W
i
s
a
t
a
b
u
d
a
y
a
d
a
n
p
e
n
i
n
g
g
a
l
a
n
s
e
j
a
r
a
h
[
s
u
n
t
i
n
g
s
u
n
t
i
n
g
s
u
m
b
e
r
]
B
e
n
t
e
n
g
M
a
r
l
b
o
r
o
u
g
h
Benteng Marlborough dibangun oleh perusahaan india timur di
bawah kepemimpinan Gubernur Joseph Callet. The fort
constitutes the strong fort, Benteng Marlborough berdiri
mengahadap selatan dan memiliki luas 44,100 meter persegi.
Benteng ini mempunyai bentuk bangunan abad 18, menyerupai
kura-kura. Pintu utamanya dikelilingi parit yang luas dan dapat
dilalui oleh jembatan. Menurut masyarakat sekiotar di benteng
itu juga terdapat pintu keluar bawah tanah yang dulu digunakan
pada waktu perang.
R
u
m
a
h
P
e
n
g
a
s
i
n
g
a
n
B
u
n
g
K
a
r
n
o
Pada zaman koloni Belanda(1939-1942), Soekarno (Yang
kemudian menjadi Presiden RI yang pertama) pernah
diasingkan di Bengkulu. Selama dalam pengasingan Soekarno
tinggal di rumah yang beralamat di Anggut Atas dan sekarang
dikenal dengan jalan Soekarno-Hatta. Beberapa peralatan,
sepeda, perpustakaan buku-buku, dan yang lainnya yang
pernah dimiliki oleh soekarno disimpan di dalam rumah ini.
Selama tinggal di Bengkulu, Soekarno mendesain masjid, yang
sekarang dikenal dengan Masjid Jamik (Jamik Mosque).
P
a
r
r
a
n
d
H
a
m
i
l
t
o
n
M
o
n
u
m
e
n
t
s
Parr Monuments terletak di depan Pasar Barukoto diseberang
benteng Marlborough, sedangkan Hamilton Monuments terletak
di Jalan Soekarno-Hatta. Monument ini dibangun oleh Inggris
untuk memperingati kekalahan mereka di Bengkulu.
Air Panas dan Air Terjun Suban. Terletak 6 km dari Curup yang
dihubungkan oleh jalan aspal dan terdapat air panas serta dua
air terjun. oleh pemerintah dibangun berbagai macam fasilitas
umum untuk menunjang pariwisata di sana.
Bengkulu
[tampilkan]
l
b
s
Provinsi di Indonesia
[tampilkan]
The Wikimedia Foundation wants to make talk pages accessible to all, to improve the
depth, quality and the health on the wikis.
We invite all Wikimedians to consult on how to achieve this goal. Join us!
[Bantulah kami menerjemahkan!]
[tutup]
Ikuti Wikipedia bahasa Indonesia di Facebook, Twitter, Instagram, dan Telegram
Bendera
Lambang
Semboyan: [1]
Hamemayu Hayuning Bawana
ꦺꦺꦼꦺꦺꦸꦺꦺꦸꦤꦶꦧ
ꦁ ꦮꦤꦶ
Area
Populasi
Pemerintahan
- Kabupaten 4
- Kota 1
- Kecamatan 78
- Kelurahan 440
APBD
- DAU Rp828.334.768.000,00
Demografi
Logo lama.
Logo baru.
Daftar isi
1Sejarah
2Geografi
3Ekonomi
o 3.1Penanaman Modal dan Industri
o 3.2Perdagangan dan UKM
o 3.3Pertanian dan Kehutanan
o 3.4ESDM
o 3.5Pariwisata
4Sosial Budaya
o 4.1Kependudukan dan tenaga kerja
o 4.2Kesejahteraan dan kesehatan
o 4.3Pendidikan
o 4.4Kebudayaan
o 4.5Agama
o 4.6Suku Bangsa
5Tata ruang dan Infrastruktur
o 5.1Tata ruang
o 5.2Prasarana
o 5.3Transportasi
6Mitigasi Bencana
7Pemerintahan Daerah Istimewa
o 7.1Asal Usul
o 7.2Kepala Daerah
o 7.3Birokrasi dan Lembaga
o 7.4Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
o 7.5Legislator dan Senator
8Keistimewaan DIY
9Pemerintahan Kabupaten dan Kota
o 9.1Asal usul
o 9.2Pemerintahan Kabupaten dan Kota
o 9.3Daftar Kabupaten dan Kota
o 9.4Kerjasama Pemerintahan
10Pendidikan
o 10.1Perguruan tinggi negeri
o 10.2Universitas Swasta
o 10.3Sekolah tinggi
o 10.4Akademi dan politeknik
11Pariwisata
o 11.1Wisata candi
o 11.2Wisata pantai
o 11.3Wisata goa
o 11.4Wisata belanja
o 11.5Wisata alam
o 11.6Lain-lain
12Provinsi kembar
13Lihat pula
14Galeri
15Keterangan
16Referensi
17Pranala luar
Satuan Pegunungan Selatan atau Pegunungan Seribu, yang terletak di wilayah Gunungkidul,
merupakan kawasan perbukitan batu gampingdan bentang alam karst yang tandus, dan kekurangan
air permukaan, dengan bagian tengah merupakan cekungan Wonosari yang telah mengalami
pengangkatan secara tektonik sehingga terbentuk menjadi Plato Wonosari (dataran tinggi
Wonosari). Satuan ini merupakan bentang alam hasil proses solusional (pelarutan), dengan bahan
induk batu gamping, dan mempunyai karakteristik lapisan tanah dangkal, dan vegetasi penutup
sangat jarang.
Satuan Pegunungan Kulon Progo, yang terletak di Kulon Progo bagian utara, merupakan bentang
lahan struktural denudasional dengan topografi berbukit, kemiringan lereng curam, dan potensi air
tanah kecil.
Satuan Dataran Rendah, merupakan bentang lahan fluvial (hasil proses pengendapan sungai) yang
didominasi oleh dataran aluvial, membentang di bagian selatan DIY, mulai dari Kulon Progo sampai
Bantul yang berbatasan dengan Pegunungan Seribu. Satuan ini merupakan daerah yang subur.
Termasuk dalam satuan ini adalah bentang lahan marin dan eolin yang belum didayagunakan,
merupakan wilayah pantai yang terbentang dari Kulon Progo sampai Bantul. Khusus bentang
lahan marin dan eolin di Parangtritis Bantul, yang terkenal dengan gumuk pasirnya, merupakan
laboratorium alam untuk kajian bentang alam pantai.
Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta antara lain meliputi sektor Investasi; Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi, dan UKM; Pertanian; Ketahanan Pangan; Kehutanan, dan Perkebunan;
Perikanan, dan Kelautan; Energi, dan Sumber Daya Mineral; serta Pariwisata.
Penanaman Modal dan Industri[sunting | sunting sumber]
Penanaman modal di DIY dilaksanakan melalui program peningkatan promosi, dan kerja sama
investasi serta program peningkatan iklim investasi, dan realisasi investasi. Capaian investasi total
pada tahun 2010 mencapai Rp 4.580.972.827.244,00 dengan rincian PMDNsebesar Rp
1.884.925.869.797,00, dan PMA sebesar 2.696.046.957.447,00[5]. Unit usaha di DIY pada tahun
2010 ada sekitar 78.122 unit dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 292.625 orang, dan nilai
investasi sebesar Rp. 878.063.496.000,00[5].
Perdagangan dan UKM[sunting | sunting sumber]
[8]
Varian produk ekspor DIY andalan meliputi produk olahan kulit, tekstil, dan kayu. Pakaian
jadi tekstil dan mebel kayu merupakan produk yang mempunyai nilai ekspor tertinggi. Namun secara
umum ekspor ke mancanegara didominasi oleh produk-produk yang dihasilkan dengan nilai seni,
dan kreatif tinggi yang padat karya (labor intensive). Program pembangunan dalam
mengembangkan koperasi dan UKM di DIY, salah satunya adalah memberdayakan usaha mikro,
dan kecil, dan menengah yang disinergikan dengan kebijakan program dari pemerintah pusat. Salah
satu upaya pembinaan UKM adalah melalui kelompok (sentra) karena upaya ini lebih efektif, dan
efisien, di samping itu dengan sentra akan banyak melibatkan usaha mikro, dan kecil. Pada 2010
tercatat koperasi aktif sebanyak 1.926 koperasi, dan UKM tercatat 13.998 unit usaha[5].
Pertanian dan Kehutanan[sunting | sunting sumber]
Pertanian tetap menjadi andalan
[8]
Tingkat kesejahteraan petani dalam bidang pertanian di DIY yang diukur dengan Nilai Tukar
Petani (NTP) NTP dapat menjadi salah satu indikator yang menunjukkan tingkat kesejahteraan
petani di suatu wilayah. Pada 2010 NTP sebesar 112,74%[9]. Ketahanan panganmerupakan bagian
terpenting dari pemenuhan hak atas pangan sekaligus merupakan salah satu pilar utama hak asasi
manusia. Secara umum ketersediaan pangan di DIY cukup karena berkaitan dengan musim panen
sehingga diperlukan pengaturan distribusi oleh pemerintah. Pemenuhan kebutuhan ikan di DIY
dapat dipenuhi dari perikanan tangkap maupun budidaya. Untuk perikanan tangkap dilakukan
melalui pengembangan pelabuhan perikanan Sadeng dan Glagah. Produksi perikanan budidaya
tahun 2010 mencapai 39.032 ton, dan perikanan tangkap mencapai 4.906 ton, dengan konsumsi
ikan sebesar 22,06 kg/kap/tahun[5].
Hutan di DIY didominasi oleh hutan produksi, yang sebagian besar berada di wilayah Kabupaten
Gunungkidul. Persentase luas hutan di DIY pada tahun 2010 sebesar 5,87% dengan rehabilitasi
lahan kritis sebesar 9,93% dan kerusakan kawasan hutan sebesar 4,94%[5]. Sektor perkebunan, dari
segi produksi tanaman perkebunan yang potensial di DIY adalah kelapa, dan tebu. Kegiatan
perkebunan diprioritaskan dalam rangka pengutuhan tanaman memenuhi skala ekonomi serta
peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu produk tanaman untuk meningkatkan pendapatan
petani.
ESDM[sunting | sunting sumber]
Sumber daya mineral atau tambang yang ada di DIY adalah Bahan Galian C yang meliputi, pasir,
kerikil, batu gamping, kalsit, kaolin, dan zeolin serta breksi batu apung. Selain bahan galian
Golongan C tersebut, terdapat bahan galian Golongan A yang berupa Batu Bara. Batu bara ini
sangat terbatas jumlahnya, begitu pula untuk bahan galian golongan B berupa Pasir
Besi (Fe), Mangan (Mn), Barit (Ba), dan Emas (Au) yang terdapat di Kabupaten Kulon Progo. Dalam
bidang ketenagalistrikan, khususnya listrik, minyak, dan gas di DIY dipasok oleh PT PLN dan PT
Pertamina.
Pariwisata[sunting | sunting sumber]
Museum Hamengku Buwono IX di dalam kompleks Keraton Yogyakarta, sebuah tujuan wisata
[8]
Pariwisata merupakan sektor utama bagi DIY. Banyaknya objek, dan daya tarik wisata di DIY
telah menyerap kunjungan wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara.
Pada 2010 tercatat kunjungan wisatawan sebanyak 1.456.980 orang, dengan rincian 152.843 dari
mancanegara, dan 1.304.137 orang dari nusantara[5]. Bentuk wisata di DIY meliputi wisata MICE
(Meeting, Incentive, Convention and Exhibition), wisata budaya, wisata alam, wisata minat khusus,
dan berbagai fasilitas wisata lainnya, seperti resort, hotel, dan restoran. Tercatat ada 37 hotel
berbintang, dan 1.011 hotel melati di seluruh DIY pada 2010. Adapun penyelenggaraan MICE
sebanyak 4.509 kali per tahun atau sekitar 12 kali per hari[5]. Keanekaragaman upacara keagamaan,
dan budaya dari berbagai agama serta didukung oleh kreativitas seni, dan keramahtamahan
masyarakat, membuat DIY mampu menciptakan produk-produk budaya, dan pariwisata yang
menjanjikan. Pada tahun 2010 tedapat 91 desa wisata dengan 51 di antaranya yang layak
dikunjungi. Tiga desa wisata di kabupaten Sleman hancur terkena erupsi gunung Merapi sedang 14
lainnya rusak ringan[5]. Menurut Kepala Dinas Pariwisata Yogyakarta pada September 2014, angka
kunjungan mencapai 2,4 juta wisatawan domestik dan 1,8 juta wisatawan manca negara.[10]
Secara geografis, DIY juga diuntungkan oleh jarak antara lokasi objek wisata yang terjangkau, dan
mudah ditempuh. Sektor pariwisata sangat signifikan menjadi motor kegiatan perekonomian DIY
yang secara umum bertumpu pada tiga sektor andalan yaitu: jasa-jasa; perdagangan, hotel, dan
restoran; serta pertanian. Dalam hal ini pariwisata memberi efek pengganda (multiplier effect) yang
nyata bagi sektor perdagangan disebabkan meningkatnya kunjungan wisatawan. Selain itu,
penyerapan tenaga kerja, dan sumbangan terhadap perekonomian daerah sangat signifikan.
Aktivitas penduduk
[8]
Laju pertumbuhan penduduk di DIY antara 2003-2007 sebanyak 135.915 jiwa atau kenaikan rata-
rata pertahun sebesar 1,1%. Umur Harapan Hidup (UHH) penduduk di DIY menunjukkan
kecenderungan yang meningkat dari 72,4 tahun pada tahun 2002 menjadi 72,9 tahun pada tahun
2005. Ditinjau dari sisi distribusi penduduk menurut usia, terlihat kecenderungan yang semakin
meningkat pada penduduk usia di atas 60 tahun.
Proporsi distribusi peduduk berdasarkan usia produktif memiliki akibat pada sektor tenaga
kerja. Angkatan kerja di DIY pada 2010 sebesar 71,41%[5]. Di sektor ekonomi yang menyerap
tenaga kerja paling besar adalah sektor pertanian kemudian disusul sektor jasa-jasa lainnya. Sektor
yang potensial dikembangkan yaitu sektor pariwisata, sektor perdagangan, dan industri terutama
industri kecil menengah serta kerajinan. Pengangguran di DIY menjadi problematika sosial yang
cukup serius karena karakter pengangguran DIY menyangkut sebagian tenaga-tenaga profesional
dengan tingkat pendidikan tinggi.
Salah satu cara untuk mengatasi masalah kependudukan, dan ketenagakerjaan adalah dengan
mengadakan program transmigrasi. Pelaksanaan pemberangkatan transmigran asal DIY sampai
pada tahun 2008 melalui program transmigrasi sejumlah 76.495 KK atau 274.926 jiwa. Ditinjau dari
pola transmigrasi sudah mencerminkan partisipasi, dan keswadayaan masyarakat, melalui
Transmigrasi Umum (TU), Transmigrasi Swakarsa Berbantuan (TSB) dan Transmigrasi Swakarsa
Mandiri (TSM). Untuk pensebarannya sudah mencakup hampir seluruh provinsi. Rasio jumlah
tansmigran swakarsa mandiri pada 2010 mencapai 20% dari total transmigran yang
diberangkatkan[5].
Kesejahteraan dan kesehatan[sunting | sunting sumber]
Sebagai salah satu aspek yang penting dalam kehidupan, pembangunan kesehatan menjadi salah
satu instrumen di dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tahun 2007 jumlah
keluarga miskin sebanyak 275.110 RTM dan menerima bantuan raskin dari pemerintah pusat
(meningkat 27 persen dibanding periode tahun 2006 sebanyak 216.536 RTM). Penduduk DIY
menurut tahapan kesejahteraan tercatat bahwa pada tahun 2007 kelompok pra sejahtera 21,12%;
Sejahtera I 22,70%; Sejahtera II 23,69%; Sejahtera III 26,83%; dan Sejahtera III plus 5,66%. Tingkat
kesejahteraan pada tahun 2010 meningkat dengan penurunan persentase penduduk miskin menjadi
16,83%[5].
Arah pembangunan kesehatan di DIY secara umum adalah untuk mewujudkan DIY yang memiliki
status kesehatan masyarakat yang tinggi tidak hanya dalam batas nasional tetapi memiliki
kesetaraan di tataran internasional khususnya Asia Tenggara dengan mempertinggi kesadaran
masyarakat akan pentingnya hidup sehat, peningkatan jangkauan, dan kualitas pelayanan
kesehatan serta menjadikan DIY sebagai pusat mutu dalam pelayanan kesehatan, pendidikan
pelatihan kesehatan serta konsultasi kesehatan. Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional Tahun 2010
menempatkan DIY sebagai daerah setingkat provinsi dengan indikator kesehatan terbaik, dan paling
siap dalam mencapai MDG’s[5].
Pada tahun 2010 capaian indikator kesehatan untuk umur harapan hidup berada pada level usia
74,20 tahun. Angka kematian balita sebesar 18/1000 KH, angka kematian bayi sebesar 17/1000 KH,
dan angka kematian ibu melahirkan sebesar 103/100.000 KH. Prevalensi gizi buruk sebesar 0.70%,
Cakupan Rawat Jalan Puskesmas 16% sedangkan Cakupan Rawat Inap Rumah Sakit sebesar
1,32%[5].
Dari 118 Puskesmas, 20% puskesmas telah menerapkan sistem manajemen mutu melalui
pendekatan ISO 9001:200; 7% rumah sakit telah menerapkan ISO 9001:200; 25% rumah sakit di
DIY telah terakreditasi dengan 5 standar; 17% RS terakreditasi dengan 12 standar; dan 5% RS telah
terakreditasi dengan 16 standar pelayanan. Sarana pelayanan kesehatan yang memiliki unit
pelayanan gawat darurat meningkat menjadi 40% dan RS dengan pelayanan kesehatan jiwa
meningkat menjadi 9%. Meskipun demikian cakupan rawat jalan tahun 2006 baru mencapai 10%
(nasional 15%) sementara untuk rawat inap 1,2% (nasional 1,5%). Rasio pelayanan kesehatan
dasar bagi keluarga miskin secara cuma-cuma di Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan DIY
maupun Kabupaten/Kota telah mencapai 100%. Rasio dokter umum per 100.000 penduduk
menunjukkan tren meningkat sebesar 39,64 pada tahun 2006. Adapun program jamkesos tahun
2010 dianggarkan Rp. 34.978.592.000,00[5].
Penyakit jantung dan stroke telah menjadi pembunuh nomor satu di DIY sementara faktor risiko
penyakit jantung penduduk DIY ternyata cukup tinggi. Rumah tangga di DIY yang tidak bebas
asap rokok sebesar 56%, sedangkan remaja yang perokok aktif sebesar 9,3%. Sebanyak 52%
penduduk DIY kurang melakukan aktivitas olahraga, dan hanya 19,8% penduduk DIY yang
mengkonsumsi serat mencukupi. Dalam tiga tahun terakhir angka obesitas pada anak-anak di DIY
meningkat hampir 7%.
Pendidikan[sunting | sunting sumber]
[8]
Penyebaran sekolah untuk jenjang SD/MI sampai Sekolah Menengah sudah merata, dan
menjangkau seluruh wilayah sampai ke pelosok desa. Jumlah SD/MI yang ada di DIY pada tahun
2008 adalah sejumlah 2.035, SMP/MTs/SMP Terbuka sejumlah 529, dan SMA/MA/SMK sejumlah
381 sekolah negeri maupun swasta. Ketersediaan ruang belajar dapat dikatakan sudah memadai
dengan rasio siswa per kelas untuk SD/MI: 22, SMP/MTs: 33, SMA/MA/SMK: 31. Sedangkan tingkat
ketersediaan guru di DIY juga cukup memadai dengan rasio siswa per guru untuk SD/MI: 13,
SMP/MTs: 11, SMA/MA/SMK: 9. Untuk tahun 2010 pembinaan guru jenjang SD/MI sebanyak 3.900
guru telah memenuhi kualifikasi dari total 24.093 guru. Jenjang SMP/MTs sebanyak 3.939 guru telah
memenuhi kualifikasi dari total 12.971 guru. Dan untuk SMA/MA sebanyak 4.826 guru telah
memenuhi kualifikasi dari total 15.067 guru[5].
Para lulusan jenjang SD/MI pada umumnya dapat melanjutkan ke SMP/MTs, sejalan
kebijakan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun yang dicanangkan pemerintah. Pada tahun
2010, angka kelulusan SD/MI mencapai 96,47%, SMP/MTs mencapai 81,84% dan SMA/MA/SMK
sebesar 88,98%. Sedangkan angka putus sekolah pada tahun yang sama sebesar 0,07% untuk
SD/MI; 0,17% untuk SMP/MTs; dan 0,44% untuk SMA/MA/SMK[5]. Sementara itu jumlah perguruan
tinggi di DIY baik negeri, swasta maupun kedinasan seluruhnya sebanyak 136 institusi dengan
rincian 21 universitas, 5 institut, 41 sekolah tinggi, 8 politeknik dan 61 akademi yang diasuh oleh
9.736 dosen.
Kebudayaan[sunting | sunting sumber]
Wujud cagar budaya yang masih dipergunakan sebagai tempat ibadah umat Hindu Indonesia
[8]
DIY mempunyai beragam potensi budaya, baik budaya yang tangible (fisik) maupun
yang intangible (non fisik). Potensi budaya yang tangible antara lain kawasan cagar budaya, dan
benda cagar budaya sedangkan potensi budaya yang intangible seperti gagasan, sistem nilai atau
norma, karya seni, sistem sosial atau perilaku sosial yang ada dalam masyarakat.
DIY memiliki tidak kurang dari 515 Bangunan Cagar Budaya yang tersebar di 13 Kawasan Cagar
Budaya. Keberadaan aset-aset budaya peninggalan peradaban tinggi masa lampau tersebut,
dengan Kraton sebagai institusi warisan adiluhung yang masih terlestari keberadaannya, merupakan
embrio, dan memberi spirit bagi tumbuhnya dinamika masyarakat dalam berkehidupan kebudayaan
terutama dalam berseni budaya, dan beradat tradisi. Selain itu, DIY juga mempunyai 30 museum,
yang dua di antaranya yaitu Museum Ullen Sentalu, dan Museum Sonobudoyo diproyeksikan
menjadi museum internasional. Pada 2010, persentase benda cagar budaya tidak bergeak dalam
kategori baik sebesar 41,55%, seangkan kunjungan ke museum mencapai 6,42%[5].
Agama[sunting | sunting sumber]
[8]
Penduduk DIY mayoritas beragama Islam yaitu sebesar 90,96%, selebihnya beragama Kristen,
Katholik, Hindu, Budha. Sarana ibadah terus mengalami perkembangan, pada tahun 2007 terdiri
dari 6214 masjid, 3413 langgar, 1877 musholla, 218 gereja, 139 kapel, 25 kuil/pura dan
24 vihara/klenteng. Jumlah pondok pesantren pada tahun 2006 sebanyak 260, dengan 260 kyai,
dan 2.694 ustaz serta 38.103 santri. Sedangkan jumlah madrasah baik negeri maupun swasta terdiri
dari 148 madrasah ibtidaiyah, 84 madrasah tsanawiyah dan 35 madrasah aliyah. Aktivitas
keagamaan juga dapat dilihat dari meningkatnya jumlah jamaah haji dari tahun ke tahun, dan pada
tahun 2007 terdapat 3.064 jamaah haji.
Suku Bangsa[sunting | sunting sumber]
Berdasarkan data Sensus Penduduk 2010, mayoritas penduduk suku bangsa di DIY,
yakni Jawa (96,53%) dari 3.451.006 jiwa penduduk. [11]
Tugu Pal Putih, salah satu landmark tertua yang menandai tata ruang DIY, Gunung Merapi-Tugu-Keraton-
Panggung Krapyak-Laut selatan
Kondisi bentang alam DIY yang beragam, dan aspek filosofi kebudayaan memengaruhi
pengembangan tata ruang/wilayah, dan pembangunan infrastruktur di DIY.
Tata ruang[sunting | sunting sumber]
[8]
Model yang digunakan dalam tata ruang wilayah DIY adalah corridor development atau disebut
dengan “pemusatan intensitas kegiatan manusia pada suatu koridor tertentu” yang berfokus pada
Kota Yogyakarta, dan jalan koridor sekitarnya. Dalam konteks ini, aspek pengendalian, dan
pengarahan pembangunan dilakukan lebih menonjol dalam koridor prioritas, terhadap kegiatan
investasi swasta, dibandingkan dengan investasi pembangunan oleh pemerintah yang dengan
sendirinya harus terkendali. Untuk mendukung aksesibilitas global wilayah DIY, maka diarahkan
pengembangan pusat-pusat pelayanan antara lain Pusat Kegiatan Nasional (PKN)/Kota Yogyakarta,
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Sleman, PKW Bantul, dan Pusat Kegiatan Lokal (PKL). Peraturan
Daerah Nomor 2 Tahun 2010 tentang RTRW Prov DIY 2009-2029 mengatur pengembangan tata
ruang di DIY. Penataan ruang ini juga memiliki keterkaitan dengan mitigasi bencana di DIY.
Prasarana[sunting | sunting sumber]
[8]
Prasarana jalan yang tersedia di DIY tahun 2007 meliputi Jalan Nasional (168,81 Km), Jalan
Provinsi (690,25 Km), dan Jalan Kabupaten(3.968,88 Km), dengan jumlah jembatan yang tersedia
sebanyak 114 buah dengan total panjang 4.664,13 meter untuk jembatan nasional, dan 215 buah
dengan total panjang 4.991,3 meter untuk jembatan provinsi. Di wilayah perkotaan, dengan kondisi
kendaraan bermotor yang semakin meningkat (rata-rata tumbuh 13% per tahun), sedangkan kondisi
jalan terbatas, maka telah mengakibatkan terjadinya kesemrawutan, dan kemacetan lalu lintas, dan
terjadinya kecelakaan lalu lintas yang terus meningkat setiap tahun.
Transportasi[sunting | sunting sumber]
Mulai Akhir
No. Gubernur Masa Keterangan Wakil
jabatan jabatan
ISKS KGPAA
4 Maret 3 Oktober [ket. 1]
1 Hamengkubuwono 1 Paku
1950 1988[a]
IX Alam VIII
3 11 [ket. 2]
KGPAA Paku
2 Oktober September 2 [ket. 3]
Alam VIII
1988[a] 1998
Lowong
3
9 Oktober [ket. 4]
Oktober 3
2003
1998
9
9 Oktober [ket. 5]
Oktober
2008
2003
9
ISSS 9 Oktober [ket. 6]
Oktober 4 KGPAA
3 100px Hamengkubawana 2011
2008 Paku
X
Alam IX
(2003–15)
9
9 Oktober [ket. 7]
Oktober
2012
2011
10
10 Oktober [ket. 8]
Oktober 5
2017
2012
10 KGPAA
Oktober Petahana 6 Paku
2017 Alam X
(2016–)
Sekretariat Daerah
Sekretariat DPRD
Dinas Kebudayaan
Dinas Kehutanan, dan Perkebunan
Dinas Kelautan dan Perikanan
Dinas Kesehatan
Dinas Pariwisata
Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya
Mineral
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset
Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga
Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi, dan Usaha Kecil
Menengah
Dinas Pertanian
Dinas Sosial
Dinas Tenaga Kerja, dan Transmigrasi
Inspektorat
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Badan Kepegawaian Daerah
Badan Kerja Sama, dan Penanaman Modal
Badan Kesatuan Bangsa, dan Perlindungan Masyarakat
Badan Ketahanan Pangan, dan Penyuluhan
Badan Lingkungan Hidup
Badan Pemberdayaan Perempuan, dan Masyarakat
Badan Pendidikan, dan Pelatihan
Badan Perpustakaan, dan Arsip Daerah
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum DIY
Rumah Sakit Grhasia
Satuan Polisi Pamong Praja
Selain itu di DIY dibentuk Ombudsman Daerah sejak tahun 2004 dengan keputusan Gubernur.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta
Lembaga Perwakilan Rakyat di Daerah Istimewa Yogyakarta dirintis dengan pembentukan KNI
Daerah Yogyakarta pada tahun 1945[16]. Pada Mei 1946 KNI Daerah Yogyakarta dibubarkan, dan
dibentuk Parlemen Lokal pertama di Indonesia dengan nama Dewan Daerah[17]. Walaupun
anggotanya tidak dipilih melalui pemilihan umum, parlemen ini tetap bekerja mewakili rakyat sampai
tahun 1948 saat Invasi Belanda ke Kota Yogyakarta. Pada 1951, setelah melalui pemilihan umum
bertingkat[18] terbentuklah parlemen lokal yang lebih permanen dengan nama "Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta" [19].
Susunan anggota DPRD DI Yogyakarta hasil Pemilihan Umum Legislatif 2014 berasal dari sepuluh
partai dari 12 partai yang ikut serta, dan dilantik pada tanggal 2 September 2014. Setelah periode
sebelumnya (2009-2014) didominasi oleh anggota dari Partai Demokrat, DPRD DI Yogyakarta
didominasi oleh PDI-P dengan perincian sebagai tercantum dalam tabel.[20]
Partai Kursi %
PDI-P 14 25%
8 14%
PAN
7 13%
Partai Gerindra
6 11%
PKS
5 10%
PKB
3 5%
Partai NasDem
Partai Demokrat 2 4%
PPP 2 4%
Total 55 100,0
Dalam menjalankan tugas sehari-hari, DPRD DIY memiliki empat komisi (disebut Komisi A sampai
Komisi D), dengan dilengkapi Sekretariat, Badan Kehormatan, dan Badan Anggaran.
Legislator dan Senator[sunting | sunting sumber]
Daerah Istimewa Yogyakarta mengirim delapan wakil di DPR RI (sebagai legislator) dan empat wakil
di DPD (sebagai senator).
Daftar legislator (hasil Pemilihan Umum Legislatif Indonesia 2014)
Gelar
(Akademis, Keagamaan,
Nomor Nama Partai Suara Keterangan
Kebangsawanan, atau
lainnya)
Andika Pandu
4 S.Psi., M.Si., M.Sc. Gerindra 72.290 -
Puragabaya
5 Siti Hediati Soeharto S.E. Golkar 61.655 -
Gelar
(Akademis,Keagamaan,
Nomor Nama Suara Keterangan
Kebangsawanan, atau
lainnya)
Permaisuri Sultan
1 Hemas Gusti Kangjeng Ratu 1.017.687 Yogyakarta
Periode III
Muhammad Afnan
4 - 144.820 Periode II
Hadikusumo
L Ju
ua ml Ke
s ah pa
Ciu
Ka da Ke L
Pus W Pe tka
bu Bupa ta lur og
at Tra ila nd Ke nP
N pat Han ti/ n ah o
Pe nsli ya ud ca eta
o en/ acar an/
mer ter Wali h uk (ji ma
. aka Lo
inta asi Kota wa tan De
Ko (k (2 kas
han /k sa
ta m 01 i
2)[
m2
7)[ )
29] 29]
ꦏꦧꦸ
ꦥꦠ
Da
Kabu ꦲ ꦤꦶ꧀ Kabu ftar
Su
paten patèn ha 506, 911.5
1 Bantul bu 1.798 17 -/75
Bantu
ꦧꦤꦶ꧀ Bantu
pat
rso 86 03
l l no
i
ꦠꦸꦭ
꧀
L Ju
ua ml Ke
s ah pa
Ciu
Ka da Ke L
Pus W Pe tka
bu Bupa ta lur og
at Tra ila nd Ke nP
N pat Han ti/ n ah o
Pe nsli ya ud ca eta
o en/ acar an/
mer ter Wali h uk (ji ma
. aka Lo
inta asi Kota wa tan De
Ko (k (2 kas
han /k sa
ta m 01 i
m2
2 [
) 7)[ )
29] 29]
ꦏꦧꦸ
ꦥꦠ
Kabu Kabu Da
paten ꦲ ꦤꦶ꧀ patèn ftar
Ba
Wono di 1.48 748.1 503,6
2 Gunu Gunu bu 18 -/144
ngkid
sari
ꦒꦸꦤꦶꦸꦁ ngkid pat
ng 5,36 19 6
ah
ul ul i
ꦏꦶꦢꦸ
ꦭ꧀
ꦏꦧꦸ
ꦥꦠ
Ha
Da
Kabu ꦲ ꦤꦶ꧀ Kabu ftar
sto
paten patèn W 586, 470.5 802,5
3 Wates bu 12 1/87
Kulon
ꦏꦸꦭ Kulon pat
ar 27 20 7
Progo Praga do
i
yo
ꦲ ꦴꦤꦶ꧀
ꦥꦿꦒ
ꦏꦧꦸ
Sri
Da
Kabu ꦥꦠ Kabu
ftar
Pu
paten Slema patèn rn 574, 1.093 1.901
4 bu 17 -/86
Slema n
ꦲ ꦤꦶ꧀ Sléma pat
o 82 .110 ,66
n n m
i
o
ꦱ꧀ꦭ
L Ju
ua ml Ke
s ah pa
Ciu
Ka da Ke L
Pus W Pe tka
bu Bupa ta lur og
at Tra ila nd Ke nP
N pat Han ti/ n ah o
Pe nsli ya ud ca eta
o en/ acar an/
mer ter Wali h uk (ji ma
. aka Lo
inta asi Kota wa tan De
Ko (k (2 kas
han /k sa
ta m 01 i
m2
2 [
) 7)[ )
29] 29]
ꦲ ꦺꦤꦶ
ꦏꦸꦠ
Da Ha
Kota ꦔꦺ Kutha ftar ry
Ngayo Wa adi 32,5 636.6 13.34
5 Yogy - 14 45/-
akarta ꦲ ꦴꦒꦾgyaka li Su 0 60 0
rta Ko yu
ta ti
ꦏꦂꦠ
Prefektur Kyoto, sebuah kerja sama sister province yang telah berjalan lebih dari 25 tahun
Sampai tahun 2010. Pemda DIY memiliki kerja sama dengan daerah lain yang dituangkan dalam
tiga puluh perjanjian kerja sama yang masih berlaku. Dua puluh satu buah kerja sama dengan
daerah lain di dalam negeri, dan sembilan sisanya dengan daerah lain di luar negeri[5], seperti
program Sister Province dengan prefektur Kyoto Jepang[30] dan Negara Bagian California Amerika
Serikat[31]. Perjanjian kerja sama yang baru mulai 2010 dilakukan dengan delapan daerah di dalam
negeri, dan dua kesepakatan dengan daerah lain di luar negeri[5].
Sedangkan kerja sama dengan pihak ke tiga (swasta), Pemda DIY memiliki lima puluh satu
perjanjian kerja sama yang masih berlaku. Empat puluh enam dengan pihak ke tiga dalam negeri,
dan lima sisanya dengan pihak ke tiga luar negeri. Sementara itu pada tahun 2010 ini Pemda
membuat empat perjanjian kerja sama dengan pihak ke tiga dalam negeri, dan satu perjanjian
dengan pihak ke tiga luar negeri[5].
Balairung UGM, simbol pendidikan tinggi di DIY
STIE SBI
STIE YKPN
STMIK Akakom
STMIK AMIKOM Yogyakarta (dulu AMIKOM)
Sekolah Tinggi Multi Media MMTC Yogyakarta
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir
Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta (STP AMPTA)
Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarukmo Yogyakarta (STiPRAM)
Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (APMD)
Sekolah Tinggi Teknologi Adisucipto (STTA)
Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta (STTKD)
Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNAS Yogyakarta)
Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Visi Indonesia (STSRD Visi
Indonesia),
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 'Aisyiyah
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Achmad Yani Yogyakarta
Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) Yogyakarta
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM)YKPN Yogyakarta
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Guna Bangsa Yogyakarta
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta
Akademi dan politeknik[sunting | sunting sumber]
AA YKPN
POLISENI
POLTEKKES
AKPER Notokusumo
Akademi Kebidanan Yogyakarta
Akademi Teknologi Kulit Yogyakarta
Akademi Pertanian Yogyakarta
Pantai Parangtritis
Pantai Parangkusumo
Pantai Parangendok
Pantai Depok
Area Bantul 2
Pantai Samas
Pantai PandanSari /Patehan
Pantai Goa Cemara
Pantai Kuwaru
Pantai Baru
Pantai PandanSimo
Area Gunungkidul 1
Pantai Baron
Pantai Kukup
Pantai Drini/Pulau Drini
Pantai Watu Kodok
Pantai Sepanjang
Pantai Krakal
Pantai Sadranan
Pantai Sundak
Pantai Indrayanti
Pantai Slili
Area Gunungkidul 2
Pantai Ngobaran
Pantai Ngrenehan
Pantai Butuh
Pantai Gesing
Pantai Wahkudu
Pantai Grigak
Area Kulonprogo
Pantai Glagah
Pantai Congot
Pantai Bugel
Pantai Trisik
Wisata goa[sunting | sunting sumber]
Gua Banteng
Gua Banyaksongo
Gua Bribin
Gua Cemplong
Gua Cerme
Gua Cikal
Gua Dagang
Gua Dengok
Gua Gebang
Gua Gebangtinatar
Gua Grengseng
Gua Grubug
Gua Grubuk
Gua Jepang
Gua Jlamprong
Gua Jomblang
Gua Kali Suci
Gua Kaligede
Gua Kebon
Gua Kedokan
Gua Kesirat
Gua Kiskendo
Gua Langse
Gua Maria Jatiningsih
Gua Mariatritis
Gua Ngingrong
Gua Ngobaran
Gua Ngularan
Gua Nogosari
Gua Pari
Gua Pindul
Gua Ploso
Gua Rancang Kencono
Gua Rancang
Gua Selarong
Gua Semuluh
Gua Seropan
Gua Sigolo-golo
Gua Sioyot
Gua Slisi
Gua Sodong
Gua Sriti
Gua Sumurup
Gua Sunan Mas
Gua Sundak
Gua Tapan
Gua Toto
Wisata belanja[sunting | sunting sumber]
Malioboro
Pasar Beringharjo
XT Square
Kasongan
Pasar Seni Gabusan
Pasar tanaman hias dan satwa Pasti
Pasar Klithikan
Ambarukmo Plaza
Galeria Mall
Malioboro Mall
Ramai Mall
Saphir Square
Hartono Lifestyle Mall Jogja
Sahid Yogya Lifestyle City
Jogja City Mall
Pasar Ngasem
Wisata alam[sunting | sunting sumber]
Wanagama
Kaliadem
Kaliurang
Air Terjun Sri Gethuk
Puncak Suroloyo
Gunung Nglanggeran
Lereng Merapi
Waduk Sermo
Lain-lain[sunting | sunting sumber]
Pantai Parangtritis
Keterangan[sunting | sunting sumber]
1. ^ Masa jabatan seumur hidup, pegawai negara dengan NIP
010000001
2. ^ Wakil Gubernur yang melaksanakan tugas Gubernur dalam jabatan
Penjabat Gubernur
3. ^ Masa jabatan seumur hidup,
pegawai negara dengan NIP 010064150
4. ^ Masa jabatan pertama.
5. ^ Masa jabatan kedua.
6. ^ Perpanjangan masa jabatan kedua
7. ^ Perpanjangan kedua masa jabatan kedua
8. ^ Masa jabatan ketiga[14].
Didahului oleh:
Kesultanan Ngayogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta Diteruskan oleh:
Hadiningrat 1950–1965 Daerah Istimewa Yogyakarta
Kadipaten Paku Alaman
[tampilkan]
Pranala ke artikel terkait: Daerah Istimewa Yogyakarta
Koordinat: 7°52′S 110°25′E
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-
alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang
berkaitan, atau </ref> penutup tidak ada
Kategori:
Artikel bagus
Yogyakarta
Provinsi di Indonesia
Menu navigasi
Belum masuk log
Pembicaraan
Kontribusi
Buat akun baru
Masuk log
Halaman
Pembicaraan
Baca
Perubahan tertunda
[tutup]
Ikuti Wikipedia bahasa Indonesia di Facebook, Twitter, Instagram, dan Telegram
Sumatera Barat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Sumatera Barat
سومترا بارايق
Sumatera Baraik
Lambang
Dari kiri ke kananː Danau Maninjau, Painan, Lembah Harau, Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau, Ngarai Sianok, Istana
Pagaruyung, Pulau Sikuai, Tour de Singkarak, Kantor Gubernur Sumatera Barat, peternakan sapi di Padang Mangateh, Kelok 9, kereta api
di Danau Singkarak. angkutan umum, Kota Padang, dan pacuan kuda
Semboyan:
Tuah Sakato
تواه ساكتو
(Minang: Bersepakat Melaksanakan Hasil Mufakat)[1]
Area
- Total luas 42.297,30 km2
Populasi Peringkat 11
Pemerintahan
- Sekda Alwis
- Kabupaten 12
- Kota 7
- Kecamatan 147
- Kelurahan 877
Demografi
Lagu daerah Ayam Den Lapeh, Kampuang Nan Jauah di Mato, Kambanglah Bungo, Minangkabau.
Sumatera Barat (disingkat Sumbar) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di
Pulau Sumatera dengan Padang sebagai ibu kotanya. Provinsi Sumatera Barat terletak sepanjang
pesisir barat Sumatera bagian tengah, dataran tinggi Bukit Barisan di sebelah timur, dan
sejumlah pulau di lepas pantainya seperti Kepulauan Mentawai. Dari utara ke selatan, provinsi
dengan wilayah seluas 42.297,30 km² ini berbatasan dengan empat provinsi, yakni Sumatera
Utara, Riau, Jambi, dan Bengkulu.
Sumatera Barat adalah rumah bagi etnis Minangkabau, walaupun wilayah adat Minangkabau sendiri
lebih luas dari wilayah administratif Provinsi Sumatera Barat saat ini. Provinsi ini berpenduduk
sebanyak 4.846.909 jiwa dengan mayoritas beragama Islam. Provinsi ini terdiri dari
12 kabupaten dan 7 kota dengan pembagian wilayah administratif sesudah kecamatan di seluruh
kabupaten (kecuali Kabupaten Kepulauan Mentawai) dinamakan sebagai nagari.
Daftar isi
1Sejarah
2Geografi
o 2.1Keanekaragaman Hayati
o 2.2Sumber daya alam
3Kependudukan
o 3.1Pendidikan
o 3.2Suku bangsa
o 3.3Bahasa
o 3.4Agama
4Politik dan pemerintahan
o 4.1Perwakilan
o 4.2Pemerintahan nagari
5Perekonomian
o 5.1Tenaga kerja
o 5.2Pertanian
o 5.3Industri Pengolahan
o 5.4Jasa
o 5.5Pertambangan
o 5.6Keuangan & Perbankan
o 5.7Transportasi
o 5.8Pariwisata
6Seni dan Budaya
o 6.1Musik
o 6.2Tarian tradisional
o 6.3Rumah Adat
o 6.4Senjata tradisional
o 6.5Masakan khas
o 6.6Olahraga
7Pers dan media
8Lihat pula
9Referensi
10Bacaan lainnya
11Pranala luar
Kediaman gubernur Westkust van Sumatra atau "pantai barat Sumatera" (litografi berdasarkan lukisan
oleh Josias Cornelis Rappard, 1883-1889)
Nama Provinsi Sumatera Barat bermula pada zaman Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC),
di mana sebutan wilayah untuk kawasan pesisir barat Sumatera adalah Hoofdcomptoir van
Sumatra's westkust. Kemudian dengan semakin menguatnya pengaruh politik dan ekonomi VOC,
sampai abad ke 18 wilayah administratif ini telah mencangkup kawasan pantai barat Sumatera mulai
dari Barus sampai Inderapura.[4]
Seiring dengan kejatuhan Kerajaan Pagaruyung, dan keterlibatan Belanda dalam Perang Padri,
pemerintah Hindia Belanda mulai menjadikan kawasan pedalaman Minangkabau sebagai bagian
dari Pax Nederlandica, kawasan yang berada dalam pengawasan Belanda, dan wilayah
Minangkabau ini dibagi atas Residentie Padangsche Benedenlanden dan Residentie Padangsche
Bovenlanden.[5]
Selanjutnya dalam perkembangan administrasi pemerintahan kolonial Hindia Belanda, daerah ini
tergabung dalam Gouvernement Sumatra's Westkust, termasuk di dalamnya wilayah Residentie
Bengkulu yang baru diserahkan Inggris kepada Belanda. Kemudian diperluas lagi dengan
memasukkan Tapanuli dan Singkil. Namun pada tahun 1905, wilayah Tapanuli ditingkatkan
statusnya menjadi Residentie Tapanuli, sedangkan wilayah Singkil diberikan kepada Residentie
Atjeh. Kemudian pada tahun 1914, Gouvernement Sumatra's Westkust, diturunkan statusnya
menjadi Residentie Sumatra's Westkust, dan menambahkan wilayah Kepulauan
Mentawaidi Samudera Hindia ke dalam Residentie Sumatra's Westkust, serta pada
tahun 1935 wilayah Kerinci juga digabungkan ke dalam Residentie Sumatra's Westkust. Pasca
pemecahan Gouvernement Sumatra's Oostkust, wilayah Rokan Hulu dan Kuantan Singingidiberikan
kepada Residentie Riouw, dan juga dibentuk Residentie Djambi pada periode yang hampir
bersamaan.[4]
Pada masa pendudukan tentara Jepang, Residentie Sumatra's Westkust berubah nama
menjadi Sumatora Nishi Kaigan Shu. Atas dasar geostrategis militer, daerah Kampar dikeluarkan
dari Sumatora Nishi Kaigan Shu dan dimasukkan ke dalam wilayah Rhio Shu.[4]
Pada awal kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, wilayah Sumatera Barat tergabung dalam
provinsi Sumatera yang berpusat di Bukittinggi. Empat tahun kemudian, Provinsi Sumatera dipecah
menjadi tiga provinsi, yakni Sumatera Utara, Sumatera Tengah, dan Sumatera Selatan. Sumatera
Barat beserta Riau dan Jambi merupakan bagian dari keresidenan di dalam Provinsi Sumatera
Tengah. Pada masa PRRI, berdasarkan Undang-undang darurat nomor 19 tahun 1957, Provinsi
Sumatera Tengah dipecah lagi menjadi tiga provinsi yakni Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Riau,
dan Provinsi Jambi. Wilayah Kerinci yang sebelumnya tergabung dalam Kabupaten Pesisir Selatan
Kerinci, digabungkan ke dalam Provinsi Jambi sebagai kabupaten tersendiri. Begitu pula
wilayah Kampar, Rokan Hulu, dan Kuantan Singingi ditetapkan masuk ke dalam wilayah Provinsi
Riau.
Selanjutnya ibu kota provinsi Sumatera Barat yang baru ini masih tetap di Bukittinggi. Kemudian
berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Barat No. 1/g/PD/1958, tanggal 29 Mei 1958 ibu
kota provinsi dipindahkan ke Padang.[4]
Sumatera Barat terletak di pesisir barat di bagian tengah pulau Sumatera yang terdiri dari dataran
rendah di pantai barat dan dataran tinggi vulkanik yang dibentuk oleh Bukit Barisan. Provinsi ini
memiliki daratan seluas 42.297,30 km² yang setara dengan 2,17% luas Indonesia. Dari luas
tersebut, lebih dari 45,17% merupakan kawasan yang masih ditutupi hutan lindung. Garis pantai
provinsi ini seluruhnya bersentuhan dengan Samudera Hindia sepanjang 2.420.357 km dengan luas
perairan laut 186.580 km².[6] Kepulauan Mentawai yang terletak di Samudera Hindia termasuk dalam
provinsi ini.
Seperti daerah lainnya di Indonesia, iklim Sumatera Barat secara umum bersifat tropis dengan suhu
udara yang cukup tinggi, yaitu antara 22,6 °C sampai 31,5 °C. Provinsi ini juga dilalui oleh Garis
khatulistiwa, tepatnya di Bonjol, Pasaman. Di provinsi ini berhulu sejumlah sungai besar yang
bermuara ke pantai timur Sumatera seperti Batang Hari, Siak, Inderagiri (disebut sebagai Batang
Kuantan di bagian hulunya), dan Kampar. Sementara sungai-sungai yang bermuara ke pesisir barat
adalah Batang Anai, Batang Arau, dan Batang Tarusan.
Terdapat 29 gunung yang tersebar di 7 kabupaten dan kota di Sumatera Barat, dengan Gunung
Kerinci di kabupaten Solok Selatansebagai gunung tertinggi, yang mencapai ketinggian 3.085 m.
Selain Gunung Kerinci, Sumatera Barat juga memiliki gunung aktif lainnya, seperti Gunung
Marapi, Gunung Tandikat, dan Gunung Talang. Selain gunung, Sumatera Barat juga memiliki
banyak danau. Danau terluas adalah Singkarak di kabupaten Solok dan kabupaten Tanah Datar,
disusul Maninjaudi kabupaten Agam. Dengan luas mencapai 130,1 km², Singkarak juga menjadi
danau terluas kedua di Sumatera dan kesebelas di Indonesia. Danau lainnya terdapat di kabupaten
Solok yaitu Danau Talang dan Danau Kembar (julukan dari Danau Di atas dan Danau Dibawah).
Sumatera Barat merupakan salah satu daerah rawan gempa di Indonesia. Hal ini disebabkan
karena letaknya yang berada pada jalur patahan Semangko, tepat di antara pertemuan dua
lempeng benua besar, yaitu Eurasia dan Indo-Australia.[7] Oleh karenanya, wilayah ini sering
mengalami gempa bumi. Gempa bumi besar yang terjadi akhir-akhir ini di Sumatera Barat di
antaranya adalah Gempa bumi 30 September 2009 dan Gempa bumi Kepulauan Mentawai 2010.
Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya dengan sumber
keanekaragaman hayati. Sebagian besar wilayah Sumatera Barat masih terdapat hutan tropis alami
dan dilindungi. Berbagai spesies langka masih dapat dijumpai, misalnya Rafflesia arnoldii (bunga
terbesar di dunia), harimau sumatera, siamang, tapir, rusa, beruang, dan berbagai
jenis burung dan kupu-kupu.
Terdapat dua Taman Nasional di provinsi ini, yaitu Taman Nasional Siberut yang terdapat di pulau
Siberut (Kabupaten Kepulauan Mentawai) dan Taman Nasional Kerinci Seblat. Taman nasional
terakhir ini wilayahnya membentang di empat provinsi: Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu,
dan Sumatera Selatan.
Selain kedua Taman Nasional tersebut terdapat juga beberapa cagar alam lainnya, yaitu Cagar
Alam Rimbo Panti, Cagar Alam Lembah Anai, Cagar Alam Batang Palupuh, Cagar Alam Air Putih di
daerah Kelok Sembilan, Cagar Alam Lembah Harau, Cagar Alam Beringin Sakti dan Taman Raya
Bung Hatta.
Sumber daya alam[sunting | sunting sumber]
Bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga
isinya tidak bisa dipastikan. Bantu perbaiki artikel inidengan
menambahkan referensi yang layak. Materi yang tidak memiliki sumber
dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu oleh Pengurus.
Tag ini diberikan tanggal Juni 2018
Sumber daya alam yang ada di Sumatera Barat adalah berupa batubara, batu besi, batu
galena, timah hitam, seng, mangan, emas, batu kapur (semen), kelapa sawit, kakao, gambirdan
hasil perikanan.
Perairan pantai barat dan Kepulauan Mentawai memiliki banyak kehidupan laut yang memiliki nilai
ekonomi tinggi. Nelayan dapat menangkap beragam jenis ikan di kawasan ini. Ikan kerapu, udang,
rumput laut, kepiting, dan mutiara merupakan beberapa hasil perikanan laut andalan. Daerah pesisir
pantai, terutama kawasan kepulauan, menghasilkan banyak kepala. Di daerah perbukitan dan
pegunungan terdapat perkebunan karet, cengkih, dan lada. Kawasan pegunungan yang ditutupi
hutan menghasilkan kayu. Medan yang berat karena banyaknya lereng perbukitan yang curam
merupakan tantangan utama pengembangan sektor pertanian dan perkebunan di daerah ini.
Bahan galian juga banyak terdapat di daerah ini. Salah satu yang telah banyak memberi manfaat
bagi daerah ini adalah batuan kapur sebagai bahan dasar industri semen. PT Semen Padang telah
memanfaatkan kekayaan alam ni selama puluhan tahun. Batu kapur banyak terdapat di sekitar
Padang, daerah sekitar Danau Singkarak, dan Padangpanjang. Di Padangpanjang, deposit batu
kapur yang dapat dieksploitasi mencapai 43 juta ton. Bahan galian lainnya adalah batu bara di
Sawahlunto serta obsidian dan batu andesit di Padangpariaman. Sumber air yang melimpah juga
telah banyak memberi manfaat bagi pembangunan daerah ini. Perairan danau Singkarak dan
Maninjau telah lama dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga air. Sumber air ini juga memiliki
potensi besar untuk diolah dan dikemas menjadi air mineral.
Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, jumlah populasi Sumatera Barat mencapai 4.846.909
jiwa, dengan kepadatan penduduk sebanyak 110 jiwa/km2. Kabupaten/kota yang memiliki penduduk
paling banyak adalah Kota Padang, yang mencapai 833.562 jiwa. Sedangkan kabupaten/kota yang
memiliki tingkat kepadatan tertinggi adalah Kota Bukittinggi, yakni 4.400 jiwa/km2. Mayoritas
masyarakat Sumatera Barat beretnis Minangkabau, yang keseluruhannya memeluk Islam.
Pendidikan[sunting | sunting sumber]
Rektorat Universitas Negeri Padang
Sumatera Barat pernah menjadi pusat pendidikan di pulau Sumatera, terutama pendidikan Islam
dengan surau sebagai basis utamanya.[8]Pada masa kolonial Hindia Belanda, selain pendidikan
Islam berkembang pula pendidikan model Barat. Pada tahun 1856, pemerintah Hindia Belanda
mendirikan Sekolah Raja di Bukittinggi. Selain sekolah yang dikelola oleh pemerintah, banyak pula
sekolah yang dikelola oleh swasta, seperti Sekolah Adabiah di Padang, INS Kayutanam, Sumatera
Thawalib, dan Diniyyah Puteri di Padang Panjang. Sehingga pada saat itu, Sumatera Barat
merupakan salah satu wilayah Hindia Belanda yang memiliki jumlah sekolah dan pelajar cukup
besar.[9]
Setelah masa kemerdekaan, di Sumatera Barat juga banyak didirikan universitas dan sekolah
tinggi.[4]Bermula dari Universitas Andalas pada tahun 1955, selanjutnya juga berdiri UIN Imam
Bonjol Padang, Universitas Negeri Padang, dan IPDN Bukittinggi. Beberapa universitas swasta
terkemuka di provinsi ini antara lain Universitas Bung Hatta dan Universitas Muhammadiyah
Sumatera Barat. Kini hampir disetiap kabupaten dan kota di Sumatera Barat telah
memiliki perguruan tinggi, dengan jumlah terbesar berada di Padang.
Pada tahun 2006, angka melek huruf latin di provinsi ini mencapai 96,35%. Angka partisipasi
sekolah untuk usia 19-24 tahun, atau yang mengambil jenjang perguruan tinggi mencapai 27,8%.
Angka ini berada di atas rata-rata nasional yang hanya sebesar 16,13%.
Suku bangsa[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Suku Minangkabau dan Suku Mentawai
Mayoritas penduduk Sumatera Barat merupakan Suku Minangkabau. Di daerah Pasaman selain
etnis Minang, juga berdiam suku Batak dan suku Mandailing. Kebanyakan dari mereka pindah ke
Sumatera Barat pada masa Perang Paderi. Di beberapa daerah hasil transmigrasi, seperti
di Sitiung, Lunang Silaut, dan Padang Gelugur, tinggal juga sekelompok suku Jawa, sebagian dari
mereka ialah keturunan imigran asal Suriname yang memilih kembali ke Indonesia pada akhir tahun
1950-an. Oleh Presiden Soekarno saat itu, diputuskan untuk menempatkan mereka di sekitar
daerah Sitiung. Hal ini juga tidak terlepas dari situasi politik pasca pemberontakan PRRI.[butuh rujukan]
Di Kepulauan Mentawai yang mayoritas penduduknya beretnis Mentawai, jarang dijumpai
masyarakat Minangkabau. Etnis Tionghoa hanya terdapat di kota-kota besar,
seperti Padang, Bukittinggi, dan Payakumbuh. Di Padang dan Pariaman, juga terdapat
masyarakat Nias dan Tamil dalam jumlah kecil.[10]
Bahasa[sunting | sunting sumber]
Bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga
isinya tidak bisa dipastikan. Bantu perbaiki artikel inidengan
menambahkan referensi yang layak. Materi yang tidak memiliki sumber
dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu oleh Pengurus.
Tag ini diberikan tanggal Juni 2018
Partai Kursi
Partai Demokrat 14
Partai Golkar 9
6
PAN
5
PKS
Partai Hanura 5
4
PPP
4
Partai Gerindra
3
PDI-P
3
PBB
2
PBR
Total 55
Sumber:
Kelok Sembilan
Saluang
Wikimedia Commons
memiliki media
mengenai West Sumatra.
Portal Indonesia
[tampilkan]
Sumatera Barat
[tampilkan]
[tampilkan]
l
b
s
Provinsi di Indonesia
[tampilkan]
l
b
s
Topik mengenai Sumatera
Kategori:
Sumatera Barat
Menu navigasi
Belum masuk log
Pembicaraan
Kontribusi
Buat akun baru
Masuk log
Halaman
Pembicaraan
Baca
Sunting
Sunting sumber
Versi terdahulu
Pencarian
Lanjut
Halaman Utama
Perubahan terbaru
Peristiwa terkini
Halaman baru
Halaman sembarang
Komunitas
Warung Kopi
Portal komunitas
Bantuan
Wikipedia
Tentang Wikipedia
Pancapilar
Kebijakan
Menyumbang
Hubungi kami
Bak pasir
Bagikan
Facebook
Twitter
Google+
Cetak/ekspor
Buat buku
Unduh versi PDF
Versi cetak
Dalam proyek lain
Wikimedia Commons
Perkakas
Pranala balik
Perubahan terkait
Halaman istimewa
Pranala permanen
Informasi halaman
Item di Wikidata
Kutip halaman ini
Pranala menurut ID
Bahasa lain
Acèh
English
Bahasa Hulontalo
हिन्दी
Basa Jawa
Baso Minangkabau
Bahasa Melayu
Basa Sunda
中文
52 lagi
Sunting interwiki
Halaman ini terakhir diubah pada 4 Maret 2019, pukul 15.16.
Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons;
ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih
jelasnya.
Kebijakan privasi
Tentang Wikipedia
Penyangkalan
Pengembang
Cookie statement
Tampilan seluler
[tutup]
Ikuti Wikipedia bahasa Indonesia di Facebook, Twitter, Instagram, dan Telegram
Kalimantan Timur
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Kalimantan Timur
(Kaltim)
Banua Etam
Bendera
Lambang
Area
Populasi
Pemerintahan
- Sekda Meiliana
- Kabupaten 7
- Kota 3
- Kecamatan 107
- Kelurahan 1.032
APBD
Demografi
- Bahasa Indonesia
Banjar
Kutai
Dayak
Zona waktu +8
Kalimantan Timur (disingkat Kaltim) adalah sebuah provinsi Indonesia di Pulau Kalimantan bagian
ujung timur yang berbatasan dengan Malaysia, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan
Selatan, Kalimantan Barat, dan Sulawesi. Luas total Kaltim adalah 127.346,92 km² dan populasi
sebesar 3.575.449 jiwa (2017).[1] Kaltim merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk terendah
keempat di nusantara. Ibukota provinsi ini adalah kota Samarinda.
Provinsi Kalimantan Timur sebelum dimekarkan menjadi Kalimantan Utara merupakan provinsi
terluas kedua di Indonesia setelah Papua, dengan luas 194.489 km persegi yang hampir sama
dengan Pulau Jawa atau sekitar 6,8% dari total luas wilayah Indonesia.
Daftar isi
1Sejarah
o 1.1Pembentukan Provinsi Kalimantan Timur
o 1.2Pembentukan Kota dan Kabupaten Baru
2Geografi dan Iklim[21]
o 2.1Geografi
o 2.2Iklim
o 2.3Suhu dan Kelembaban
o 2.4Curah Hujan dan Keadaan Angin
3Sumber Daya Alam
o 3.1Keanekaragaman Hayati
o 3.2Sumber Daya Alam
4Pemerintahan
o 4.1Keadaan Desa/Kelurahan[21]
o 4.2Pegawai Negeri Sipil[21]
o 4.3Gubernur
4.3.1Pembantu Gubernur
5Pembagian administratif
6Perwakilan
7Perekonomian
8Pendidikan
9Sosial Kemasyarakatan
o 9.1Suku Bangsa
o 9.2Bahasa Daerah
o 9.3Pariwisata, Seni dan Budaya
9.3.1Lagu Daerah
9.3.2Seni Suara
9.3.3Seni Berpantun
o 9.4Agama
10Seni dan Budaya
o 10.1Musik
o 10.2Tarian
o 10.3Penyembuhan Penyakit
o 10.4Tolak Bala/Hajatan/Selamatan
o 10.5Perkawinan
o 10.6Senjata Tradisional
o 10.7Upacara Adat Kematian
11Referensi
12Lihat pula
13Pranala luar
Provinsi Borneo dibentuk pada tanggal 18 Agustus 1945 dengan gubernur pertama Pangeran Muhammad
Noor. Status gubernur Borneo menjadi tidak relevan setelah Perjanjian Linggarjati.
Provinsi Kalimantan dibentuk kembali pada tanggal 14 Agustus 1950yang beribukota di Banjarmasin, dengan
gubernur dr. Moerdjani (m. 1950-1953) dan sebagai Kepala Daerah Provinsi Kalimantan adalah Mas
Subarjo (m. 1950-1953).
Berdarkan Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 1981, maka dibentuk Kota Administratif
Bontang di wilayah Kabupaten Kutai dan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1989,
maka dibentuk pula Kota Madya Tarakan di wilayah Kabupaten Bulungan. Dalam Perkembangan
lebih lanjut sesuai dengan ketentuan di dalam Undang-undang No. 22 Tahun 1999 Tentang
Otonomi Daerah, maka dibentuk 2 Kota dan 4 kabupaten, yaitu:
Seperti iklim wilayah Indonesia pada umumnya, Kalimantan Timur beriklim tropis dan mempunyai
dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada
bulan Mei sampai dengan bulan Oktober, sedang musim penghujan terjadi pada bulan November
sampai dengan bulan April. Keadaan ini terus berlangsung setiap tahun yang diselingi dengan
musim peralihan pada bulan-bulan tertentu. Selain itu, karena letaknya di daerah khatulistiwa maka
iklim di Kalimantan Timur juga dipengaruhi oleh angin Muson, yaitu angin Muson Barat November-
April dan angin Muson Timur Mei-Oktober. Namun dalam tahun-tahun terakhir ini, keadaan musim di
Kalimantan Timur kadang tidak menentu. Pada bulan-bulan yang seharusnya turun hujan dalam
kenyataannya tidak ada hujan sama sekali, atau sebaliknya pada bulan-bulan yang seharusnya
kemarau justru terjadi hujan dengan waktu yang jauh lebih panjang.
Suhu dan Kelembaban[sunting | sunting sumber]
Suhu udara suatu tempat ditentukan oleh tinggi dan rendahnya daerah tersebut dari permukaan laut
dan jaraknya dari pantai. Secara umum, Kalimantan Timur beriklim panas dengan suhu pada tahun
2013 berkisar antara 21,6 ⁰C di Berau pada bulan Oktober sampai 35,6 ⁰C di Berau pada bulan
September. Rata-rata suhu terendah adalah 22,1⁰C dan tertinggi 35,1⁰C terjadi di Berau. Selain
sebagai daerah tropis dengan hutan yang luas, pada tahun 2013 rata-rata kelembaban udara
Kalimantan Timur antara 83-87 persen. Kelembaban udara terendah diamati oleh stasiun
meteorologi Samarinda terjadi pada beberapa bulan dengan kelembaban 82 persen. Sedangkan
tertinggi terjadi di Berau pada bulan Februari dengan kelembaban 91 persen.
Curah Hujan dan Keadaan Angin[sunting | sunting sumber]
Curah hujan di daerah Kalimantan Timur sangat beragam menurut bulan dan letak stasiun
pengamat. Rata-rata curah hujan tertinggi tercatat pada Stasiun Meteorologi Berau sebesar
245,1 mm dan terendah selama tahun 2013 tercatat pada Stasiun Meteorologi Samarinda yaitu
237,8 mm. Pada beberapa stasiun pengamat memantau kondisi angin di Kalimantan Timur pada
2013. Pengamatan menunjukkan bahwa kecepatan angin antara 3 sampai 4 knot. Kecepatan angin
tertinggi adalah 4 knot terjadi di Balikpapan dan Berau, sementara yang terendah adalah 3 knot di
Samarinda.
Lua
Juml
s
Bup ah
Kabu Pusat Wil Kelur Lo
ati/ Pend Keca go CiutkanPeta
N paten/ aya ahan/
Pemeri uduk mata
o. Wali h Lokasi
ntahan n Desa
Kota Kota (2017
(km
)[21]
2)[21]
Kabupat
F.X. 20.381,
2 en Kutai Sendawar 158.560 16 4/190
Yapan 59
Barat
Kabupat
Edi
en Kutai Tenggaro 23.601,
3 Daman 670.458 18 44/193
Kartaneg ng 91
syah
ara
Lua
Juml
s
Bup ah
Kabu Pusat Wil Kelur Lo
ati/ Pend Keca go CiutkanPeta
N paten/ aya ahan/
Pemeri uduk mata
o. Wali h Lokasi
ntahan n Desa
Kota Kota (2017
(km
)[21]
2)[21]
Kabupat
Ismuna 35.747,
4 en Kutai Sangatta 416.800 18 2/139
ndar 50
Timur
Kabupat Bonifas
en Ujoh ius 15.315,
5 24.455 5 -/50
Mahaka Bilang Belawa 00
m Ulu n Geh
Yusria
Kabupat Tana nsyah 7.730,8
6 254.503 10 5/139
en Paser Paser Syarka 8
wie
Kabupat
en Abdul
3.333,0
7 Penajam Penajam Gafur 166.554 4 24/30
6
Paser Mas'ud
Utara
Lua
Juml
s
Bup ah
Kabu Pusat Wil Kelur Lo
ati/ Pend Keca go CiutkanPeta
N paten/ aya ahan/
Pemeri uduk mata
o. Wali h Lokasi
ntahan n Desa
Kota Kota (2017
(km
)[21]
2)[21]
Kota
Rizal
8 Balikpap - 527,00 619.983 6 34/-
Effendi
an
Neni
Kota
9 - Moerni 406,70 174.292 3 15/-
Bontang
aeni
Kota
Syahari
10 Samarin - 783,00 766.015 10 59/-
e Jaang
da
Partai Kursi %
Partai Golkar 14
PDI-P 10
6
Partai Gerindra
Partai Demokrat 4
4
PKB
4
PAN
Partai Hanura 4
4
PKS
3
Partai NasDem
PPP 3
Total 55
Dalam bidang pendidikan, Kalimantan Timur terus berusaha meningkatkan kualitas pendidikan guna
mencetak sumber daya manusia Provinsi Kalimantan Timur yang dapat bersaing di kancah nasional
maupun internasional. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur membuat langkah-langkah
diantaranya mencanangkan Program Wajib Belajar 12 Tahun dan dialokasikannya dana APBD
sebesar 20% untuk pendidikan. Selain itu juga pemerintah mempunyai program beasiswa yaitu
Kaltim Cemerlang yang diperuntukkan untuk masyarakat Kalimantan Timur dalam rangka
meningkatkan pembangunan di wilayah Kalimantan Timur[24]
Provinsi Kalimantan Timur memiliki universitas terbesar yaitu Universitas Mulawarman, Universitas
ini telah banyak didukung dalam pengembangan dari infrastruktur maupun kualitas SDM tenaga
pendidik oleh Pemerintah Provinsi. Selain Universitas Mulawarman juga terdapat perguruan-
perguruan tinggi negeri dan swasta lainnya yang juga didukung oleh Pemerintah Provinsi maupun
pemerintah kabupaten/kota.
Selain perguruan tinggi, provinsi Kalimantan Timur terus meningkatkan kualitas sekolah-sekolah dari
segi SDM dan infrastruktur. Kini telah banyak sekolah-sekolah bertaraf nasional maupun
internasional yang sedang digarap di wilayah Provinsi Kalimantan Timur.[24]
Suku-suku
11 371.552 10,51% - -
lainnya
Mandau
Mandau - Manaau
Gayang
Keris Buritkang
Sumpit - Potaatn
Perisai - Keleubet
Tombak - Belokokng
Upacara Adat Kematian[sunting | sunting sumber]
[tampilkan]
Kalimantan Timur
[tampilkan]
[tampilkan]
l
b
s
Provinsi di Indonesia
Koordinat: 0°57′N 116°26′E
Kategori:
Kalimantan Timur
Provinsi di Indonesia
Menu navigasi
Belum masuk log
Pembicaraan
Kontribusi
Buat akun baru
Masuk log
Halaman
Pembicaraan
Baca
Sunting
Sunting sumber
Versi terdahulu
Pencarian
Lanjut
Halaman Utama
Perubahan terbaru
Peristiwa terkini
Halaman baru
Halaman sembarang
Komunitas
Warung Kopi
Portal komunitas
Bantuan
Wikipedia
Tentang Wikipedia
Pancapilar
Kebijakan
Menyumbang
Hubungi kami
Bak pasir
Bagikan
Facebook
Twitter
Google+
Cetak/ekspor
Buat buku
Unduh versi PDF
Versi cetak
Dalam proyek lain
Wikimedia Commons
Perkakas
Pranala balik
Perubahan terkait
Halaman istimewa
Pranala permanen
Informasi halaman
Item di Wikidata
Kutip halaman ini
Pranala menurut ID
Bahasa lain
Acèh
Bahasa Banjar
English
Bahasa Hulontalo
Basa Jawa
Baso Minangkabau
Bahasa Melayu
Basa Sunda
中文
48 lagi
Sunting interwiki
Halaman ini terakhir diubah pada 21 Februari 2019, pukul 14.18.
Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan
tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
Kebijakan privasi
Tentang Wikipedia
Penyangkalan
Pengembang
Cookie statement
Tampilan seluler
Beranda
Profil
Berita
Agenda
Galeri
Info Publik
Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu Provinsi terluas kedua setelah Papua,
memiliki potensi sumberdaya alam melimpah dimana sebagian besar potensi tersebut
Agenda Terbaru
Desember
10
Pembahasan Rancangan RPJMD Kaltim Tahun 2018 - 2023
Senin 10/12/2018 08:30
Desember
10
Pengarahan Sekaligus Persiapan Kontrak Kerja Non PNS TA 2019 dilingkungan Bappeda Prov
Kaltim
Senin 10/12/2018 09:30
Video Terbaru
Statistik Pengunjung
Pengunjung 1125036
Klik 643469
Presiden RI
Kantor Staf Presiden RI
Kemendagri RI
Kemenkeu RI
Bappenas RI
DPR RI
LKPP
BPS Pusat
Kemenpan Pusat
DKP Pusat
Statistik
Browser :
Chrome
Platform :
Windows 10.0
Klik :
643469 x
29533 x
33516 x
Total Kunjungan :
1125036 x
Alamat
Jl. Kesuma Bangsa No.2, Kel. Sungai Pinang Luar, Kec. Samarinda Kota, Kota Samarinda,
Kalimantan Timur 75242
Telp : 0541 - 741044
Fax : 0541 - 742283
Email : humasbappedakaltim@gmail.com
© 2019 All Rights Reserved Bappeda Prov. Kaltim - Deka.co.id | Design With By : Reza Padillah