BAB 2
GAMBARAN UMUM WILAYAH
2.1 Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik
2.1.1 Geografis
Kabupaten Natuna merupakan salah satu kabupaten termuda di Indonesia
yang lahir di era reformasi dan otonomi daerah. Kabupaten ini merupakan hasil
pemekaran dari Kabupaten Kepulauan Riau yang secara resmi terbentuk dengan
dasar Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999, pusat ibu kotanya Ranai yang
terletak di Pulau Bunguran besar, sebagai ibu kota kabupaten.
Posisi Natuna terletak paling utara Indonesia. Kabupaten Natuna terletak di
Laut Cina Selatan dengan posisi yang sangat strategis baik dari segi bisnis
maupun pertahanan dan keamanan karena terletak pada jalur pelayaran
internasional. Secara geografis Kabupaten Natuna yang terletak pada posisi 116'
- 719' LU dan 10500' - 11000' BT. Menurut Undang-Undang Nomor 33 Tahun
2008, Kabupaten Natuna memiliki luas 264.198,37 km dimana sebagian besar
terdiri dari perairab yakni seluas 262.197,07 km dan sisanya daratan yang
berbentuk kepulauan seluas 2.001,3 km.
Berikut nama dan panjang daerah aliran sungai (DAS) per kecamatan yang
terdapat di wilayah Kabupaten Natuna menurut data yang tersedia di Dinas
Pekerjaan Umum Bidang Sumber Daya Air Kabupaten Natuna.
2.1.2 Administratif
Kabupaten Natuna memiliki 154 pulau, dengan 27 pulau (17,53 %) yang
berpenghuni dan 127 pulau tidak berpenghuni (82,47%). Dua pulau terbesar
diantaranya adalah Pulau Bunguran, dan Pulau Serasan. Secara administratif
Kabupaten Natuna terdiri dari 12 kecamatan yaitu Kecamatan Midai, Bunguran
Barat, Bunguran Utara, Pulau Laut, Pulau Tiga, Bunguran Timur, Bunguran Timur
Laut, Bunguran Tengah, Bunguran Selatan, Serasan, Subi dan Serasan Timur.
Daerah yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Natuna adalah sebagai
berikut:
1. Sebelah Utara : Negara Vietnam dan Kamboja
2. Sebelah Timur : Malaysia Bagian Timur (Sarawak) dan Kalimantan Barat
3. Sebelah Selatan : Kabupaten Bintan
4. Sebelah Barat : Semenanjung Malaysia dan Kabupaten Kepulauan Anambas
Tabel 2.2 Luas Wilayah Kabupaten Natuna Menurut Kecamatan Tahun 2012
Luas (Km)
Kecamatan Ibukota
Daratan Lautan Jumlah
1. Midai Sabang Barat 26.1
2. Bunguran Barat Sedanau 448.46
3. Bunguran Utara Kelarik 404.71
4. Pulau Laut Air Payang 37.69
Sabang Mawang
5. Pulau Tiga 67.87
Barat 262.197,07
264.198,37 **)
6. Bunguran Timur Ranai 146.83 *)
7. Bunguran Timur
Tanjung 235.01
Laut
8. Bunguran Tengah Harapan Jaya 172.71
9. Bunguran Selatan Cemaga 233.99
10. Serasan Serasan 43.65
(1) (2)
1. Midai 3 - 500
2. Bunguran Barat 3 - 500
3. Bunguran Utara 3 - 500
4. Pulau Laut 3 - 500
5. Pulau Tiga 3 - 500
6. Bunguran Timur 3 - 959
7. Bunguran Timur Laut 3 - 959
8. Bunguran Tengah 3 - 500
9. Bunguran Selatan 3 - 500
10. Serasan 3 - 443
11. Subi 3 - 443
12. Serasan Timur 3 - 443
Sumber : Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Natuna
Tabel 2.5 Nama Gunung-Gunung dan Tingginya dari Permukaan Laut, 2012
Nama Gunung Tinggi (Meter) Lokasi
Mountain's Name Height (Metres) Location
(1) (2) (3)
1. Bedung n.a Kec.Bunguran Timur Laut
2. Segeram n.a Kec.Bunguran Timur Laut
3. Ceruk n.a Kec.Bunguran Timur Laut
4. Bukit Kapur n.a Kec.Bunguran Timur Laut
5. Ranai 959 Kec.Bunguran Timur Laut
6. Punjang 443 Kec.Serasan
7. Pelawan Condong 405 Kec.Serasan
8. Kute 232 Kec.Serasan
Catatan : n.a (not applicable)/Data belum tersedia
Sumber : Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Natuna
2.1.3.2 Iklim
Iklim di Kabupaten Natuna sangat dipengaruhi oleh perubahan arah
angin.Berdasarkan arah angin musim di wilayah Kabupaten Natuna dibagi dalam
4 periode yaitu periode Januari Maret: bertiup angin utara dan timur laut, hujan
turun sekali-kali dengan temperatur udara sedang, periode April Juni: bertiup
angin timur laut/tenggara, hujan sedikit dengan temperatur udara agak panas
(lebih/kurang 34 C), periode Juli September: bertiup angin tenggara, hujan
turun agak banyak dengan temperatur udara sedang (lebih kurang 30C), periode
Oktober Desember: bertiup angin barat/utara, hujan banyak turun pada bulan
September, Oktober dan November, temperatur agak dingin dan lembab pada
malam hari. Curah hujan rata-rata setahun berkisar 193,2 milimeter dengan rata-
rata kelembaban udara sekitar 90,4% dan temperatur lebih kurang 25,8C. Untuk
jelasnya mengenai kondisi curah hujan dapat dilihat pada tabel 2.6 di bawah
berikut.
Tabel 2.6 Rata-Rata Penyinaran Matahari dan Curah Hujan di Ranai, 2012
Penyinaran Hari
Curah Curah
Bulan Matahari Hujan
Hujan Hujan/Hari
Month Relative Rain
Rainfalls Rainfalls/Day
Sunrise Day
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Januari/January 44 505,4 20 25,3
2. Februari/February 39 218,5 9 24,3
3. Maret/March 43 155,3 15 11,6
4. April/April 50 64,3 6 8,0
5. Mei/May 39 190,5 17 10,6
6. Juni/June 39 146,2 13 10,4
7. Juli/July 34 123,1 17 7,2
8. Agustus/August 38 234,8 10 23,5
9. September/September 39 71,8 11 6,5
10. Oktober/October 37 240,3 25 9,6
11. Nopember/November 17 230,2 23 9,6
12. Desember/December 41 523,9 22 23,8
Rata-Rata 2012
38 225,4 16 14,2
Average 2012
Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Ranai
2.1.3.3 Hidrologi
Keberadaan hidrologi di Kabupaten Natuna dapat dilihat dari 2 hal, yaitu air
permukaan dan air tanah. Air permukaan yang terdapat di wilayah Kabupaten
Natuna berupa sungai, diantaranya Sungai Ranai yang terdapat di Kecamatan
Bunguran Timur dan sungai lainnya. Untuk Sungai Ranai dan sungai-sungai kecil
lainnya di Kecamatan Bunguran Timur ini umumnya di Gunung Ranai, sungai-
sungai kecil tersebut diantaranya Sungai Ngusang, Sungai Sarang Batunagis,
Sungai Batukilang, Sungai Jemengan, Sungai Siman dan Sungai Senipak. Selain
sungai, air permukaan terdapat juga di Kecamatan Bunguran Timur yaitu Air
Terjun Gunung Ranai dan di Kecamatan Bunguran Tengah yaitu Air Terjun Air
Lengit. Sumber air tanah yang terdapat di Kabupaten Natuna berkisar 1-3 m
wilayah dataran, sedangkan pada wilayah yang topografinya berbukit-bukit
kedalaman muka air tanah berkisar 1-7 m.
2.2 Demografi
Penduduk sebagai objek sekaligus subjek pembangunan merupakan
aspek utama yang mempunyai peran penting dalam pembangunan. Oleh karena
itu peran serta penduduk dalam pembangunan wilayah mempunyai ikatan yang
cukup kuat sesuai dengan tempat tinggalnya.
Masalah penduduk di Kabupaten Natuna sama halnya seperti daerah lain
di Indonesia. Untuk mencapai manusia yang berkualitas dengan jumlah penduduk
yang tidak terkendali akan sulit tercapai. Program kedudukan yang meliputi
pengendalian kelahiran, menurunkan tingkat kematian bagi bayi dan anak,
perpanjangan usia dan harapan hidup, penyebaran penduduk yang seimbang
serta pengembangan potensi penduduk sebagai modal pembangunan yang harus
ditingkatkan. Pada tahun 2012 penduduk di Kabupaten Natuna sejumlah 76.305
jiwa, jumlah penduduk di Kabupaten Natuna terdiri dari jenis kelamin laki-laki
39.524 jiwa dan dari jenis kelamin perempuan 36.781 jiwa tersebar di 12
kecamatan dan 70 desa dan 6 kelurahan di Kabupaten Natuna. Secara
keseluruhan, kepadatan penduduk Kabupaten Natuna tahun 2010 sebesar 38,13
jiwa per Km. Ini artinya dalam wilayah seluas 1 Km terdapat penduduk sekitar 38
jiwa. Untuk tahun 2013, total jumlah penduduk Kabupaten Natuna sejumlah
72.519 jiwa.
Tabel 2.8 Jumlah Penduduk Saat Ini dan Proyeksinya untuk 5 Tahun
Nama Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan Kepadatan Penduduk
Kecamatan
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
1. Midai 5172 5238 5302 5362 5421 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 198.14 200.68 203.12 205.45 207.68
2. Bunguran
11285 11430 11569 11702 11829 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 25.16 25.48 25.79 26.09 26.37
Barat
3. Bunguran
3988 4039 4088 4135 4180 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 9.85 9.97 10.10 10.21 10.32
Utara
4. Pulau Laut 2367 2397 2426 2454 2481 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 62.79 63.59 64.37 65.11 65.81
5. Pulau Tiga 4991 5055 5116 5175 5231 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 73.53 74.47 75.37 76.24 77.07
6. Bunguran
25176 25499 25809 26105 26388 0.34 0.34 0.34 0.34 0.34 171.46 173.66 175.77 177.79 179.72
Timur
n.a n.a n.a n.a n.a
7. Bunguran
4471 4529 4584 4636 4687 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 19.02 19.27 19.50 19.72 19.94
Timur Laut
8. Bunguran
2978 3017 3053 3088 3122 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 17.24 17.46 17.67 17.88 18.07
Tengah
9. Bunguran
2624 2658 2690 2721 2750 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 11.21 11.35 11.49 11.62 11.75
Selatan
10. Serasan 4858 4920 4980 5037 5092 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 111.28 112.71 114.08 115.39 116.64
11. Serasan Timur 2826 2862 2897 2930 2962 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 17.56 17.78 18.00 18.20 18.40
12. Subi 2764 2800 2834 2867 2898 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 118.39 119.91 121.36 122.76 124.09
Total 73500 74443 75346 76212 77039 36.73 37.20 37.65 38.08 38.49
Sumber : BPS Kabupaten Natuna, diolah oleh Tim Penyusun Buku Putih
Tabel 2.10 Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kab.Natuna Tahun 2009-2013
Tahun Rata-Rata
No SKPD
2009 2010 2011 2012 2013 Pertumbuhan
4 Bappeda - - - -
4.a Investasi - - - - - -
5 Rumah Sakit
5.a Investasi - - - - - -
Tabel 2.11 Perhitungan Pendanaan Sanitasi oleh APBD Kab.Natuna Tahun 2009-2013
Tahun Rata-Rata
No SKPD
2010 2011 2012 2013 2014 Pertumbuhan
Hal-hal lain yang menjadi dasar perumusan tujuan penataan ruang Kabupaten
Natuna adalah visi pembangunan wilayah daerah yaitu : Menuju Natuna
Makmur,Adil dan Sejahtera.
4. Potensi tambang migas dan bahan galian yang perlu dikelola secara lestari
dan berkelanjutan;
5. Keterbatasan daya dukung dan daya tampung ruang;
6. Kesenjangan perkembangan wilayah di dalam Kabupaten Natuna; dan
7. Rendahnya aksesibilitas ke pusat-pusat pertumbuhan terdekat.
2.5.2Kemiskinan
POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 43
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014
Gambar 2. Struktur SKPD yang terkait dalam pembangunan sanitasi Kabupaten Natuna
2 Pemicuan 2012/ Dinkes Mengubah perilaku Masyarakat Sanitasi buruk serta Terbatasnya tenaga
STBM 2013 masyarakat untuk tidak yang masih perilaku yang tidak fasilitator dan Natural
BABS (Buang Air Besar berperilaku bersih dan tidak Leader yang handal
Sembarangan) dan BABS dan sehat serta kurangnya
meningkatkan peran yang belum mengakibatkan kepedulian pemangku
serta masyarakat dalam memiliki peningkatan kepentingan di tingkat
penyediaan layanan fasilitas sarana penularan penyakit desa membuat
saraan sanitasi rumah sanitasi di menular ke orang pemicuan di sejumlah
tangga rumah lain, sehingga perlu desa kurang sukse,
tangganya dirubah perilaku perlunya peningkatan
tentang BABS dan jumlah fasilitator,
penyediaan sarana natural leader dan
sanitasi dasar kepedulian aparatur
3 Rapid 2010 Dinkes Adanya gambaran 30 cluster Adanya gambaran Pelaksanaan Rapid
Survey umum cakupan PHBS di dengan 210 secara deskriptif Survey perlu
Rumah Kabupaten Natuna rumah tangga terhadap cakupa dilaksanakan karena
tangga Ber terpilih dengan PHBS di Kabupaten lebih efektif dan efisien
PHBS menggunakan Natuna untuk
C-sample kebutuhan
perencanaan
program dalam
rangka pembinaan
PHBS
4 Pemeriksaan 2012/ Dinkes Tersedianya data Seluruh Rumah yang sehat Kemampuan
dan 2013 rumah/bangunan yang rumah/bangun sudah tentu layak perekonomian
penilaian diihuni memenuhi an yang dihuni huni untuk manusia maysarakat
rumah sehat kriteria rumah sehat oleh dalam berinteraksi pendapatan rata-rata
yang dilengkapi dengan masyarakat se- sesamanya dan perilaku yang
fasilitas sanitasi dasar, Kabupaten kurang sehat karena
air minum rumah tangga Natuna faktor pengetahuan
yang masih kurang
serta kontinuitas
5 Penyusunan 2012 Dinkes Meningkatnya akurasi seluruh rumah Data indikator data lebih mudah
sistem dan validasi data rumah tangga yang komposit PHBS dan diferivikasi per
informasi tangga serta tersedianya ada di indikator tunggal (10 indikator lebih mudah
managemen basis data rumah tangga kabupaten indikator PHBS) dan memungkinkan
rumah ber perilaku hidup bersih natuna yang tersaji karena data kepala
tangga ber dan sehat diperloeh dari hasil keluarga tersedia
perilaku entrian rumah
hidup bersih tangga yang
dan sehat dipantau
6 Pertemuan 2012 Dinkes Adanya kesepakatan Tim penggerak Dengan adanya Kerjasama yang baik
dalam dan meningkatnya PKK kabupaten MOU dengan Tim dengan Tim penggerak
rangka kerjasama dengan natuna penggerak PKK PKK Kabupaten
penyusunan ormas dalam rangka Kabupaten Natuna Natuna diharapkan
MOU pembinaan rumah makan diharapkan dapat mempercepat
dengan Tim tangga ber perilaku meningkatnya peningkatan cakupan
penggerak hidup bersih dan sehat partisipasi anggota PHBS
PKK di kabupaten natuna dasawisma dalam
kabupaten pemantauan dan
natuna pembinaan PHBS
dalam
pembinaan
rumah
tangga ber
PHBS di
kabupaten
natuna
7 Pemantauan 2011 Dinkes Tersedianya data rumah seluruh rumah Meningkatnya Pelaksanaan belum
Rumah s.d tangga ber perilaku tangga yang pemantauan rumah maksimal karena
tangga ber 2013 hidup bersih dan sehat ada di tangga ber PHBS masih rendahnya
PHBS di kabupaten Natuna kabupaten berbasis cakupan pemantauan
natuna pemberdayaan (rumah yang harus
dimana pemantauan dipantau) dan masih
PHBS telah mulai kurangnya
dilakukan oleh keterampilan kader
anggota dasawisma dalam memantau
8 Bimbingan 2012 Dinkes Meningkatnya seluruh kader peningkatan Bimbingan teknis
teknis pengetahuan atau pengetahuan sikap terhdapa kader atau
terhadap keterampilan dan dasawisma dan keterampilan dasawisma hendaknya
kader dan partisipasi yang ada di kader terhadap dilaksanakan secara
dasawisma kader/dasawisma kabupaten teknis pemantauan berkesinambungan
dan terhadap pendataan dan natuna PHBS diharapkan sampai pada tahap
pembinaan pembinaan rumah dapat meningkatkan terampil
rumah tangga ber perilaku cakupan
tangga ber hidup bersih dan sehat pemantauan dan
perilaku akurasi hasil
9 Pengemban 2010 Dinkes Tersedianya media seluruh 10 indikator PHBS Kerjasama yang baik
agan media s.d dalam rangka masyarakat di rumah tangga. dengan media massa
promosi 2013 komunikasi, informasi kabupaten Dengan lokal, sehingga dengan
kesehatan dan edukasi PHBS di natuna melalui meningkatnya demikian program dan
dalam kabupaten natuna media cetak pencapaian kegiatan promosi
rangka dan elektronik indikator 10 PHBS kesehatan khususnya
peningkatan rumah tangga dan dinas kesehatan
cakupan tersebut, umumnya dapat
PHBS masyarakat dapat tersosialisasikan
berperan aktif dalam dengan baik ke
upaya peningkatan masyarakat
kesehatan
masyarakat,
sehingga dengan
demikian akan
mencapai tujuan
pembangunan
kesehatan yaitu
meningkat derajat
kesehatan
masyarakat secara
optimal
1 Penilaian 2013 Dinkes Meningkatnya seluruh Desa/kelurahan Peran lintas sektor
0 lomba desa pembinaan terhadap desa/kelurahan yang melaksanakan dalam program
pelaksana rumah tangga ber yang terpilih di 10 indikator PHBS pemberdayaan
rumah perilaku hidup bersih 12 kecamatan rumah tangga dalam maysarakat sebagai
tangga ber dan sehat di tingkat yang ada di pembinaan desa upaya peningkatan
perilaku desa dan kelurahan kabupaten siaga kesehatan masyarakat
hidup bersih natuna untuk mencapai tujuan
dan sehat pembangunan
(PHBS) kesehatan
terbaik
tingkat
kabupaten
Natuna