Anda di halaman 1dari 57

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

BAB 2
GAMBARAN UMUM WILAYAH
2.1 Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik
2.1.1 Geografis
Kabupaten Natuna merupakan salah satu kabupaten termuda di Indonesia
yang lahir di era reformasi dan otonomi daerah. Kabupaten ini merupakan hasil
pemekaran dari Kabupaten Kepulauan Riau yang secara resmi terbentuk dengan
dasar Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999, pusat ibu kotanya Ranai yang
terletak di Pulau Bunguran besar, sebagai ibu kota kabupaten.
Posisi Natuna terletak paling utara Indonesia. Kabupaten Natuna terletak di
Laut Cina Selatan dengan posisi yang sangat strategis baik dari segi bisnis
maupun pertahanan dan keamanan karena terletak pada jalur pelayaran
internasional. Secara geografis Kabupaten Natuna yang terletak pada posisi 116'
- 719' LU dan 10500' - 11000' BT. Menurut Undang-Undang Nomor 33 Tahun
2008, Kabupaten Natuna memiliki luas 264.198,37 km dimana sebagian besar
terdiri dari perairab yakni seluas 262.197,07 km dan sisanya daratan yang
berbentuk kepulauan seluas 2.001,3 km.
Berikut nama dan panjang daerah aliran sungai (DAS) per kecamatan yang
terdapat di wilayah Kabupaten Natuna menurut data yang tersedia di Dinas
Pekerjaan Umum Bidang Sumber Daya Air Kabupaten Natuna.

Tabel 2.1 Daerah Aliran Sungai di Wilayah Kabupaten Natuna


No Nama DAS Panjang (M) Lokasi
Kecamatan Bunguran Timur Laut
1 Buas 257 Pengadah
2 Air Hijau 338 Pengadah
3 Ari Hiu 1,470 Ceruk
4 Batu Apit 540 Kelanga
5 Selahang 880 Tanjung
6 Lulok 250 Tanjung
7 Air Kidung 531 Kelanga
8 Selulan 450 Tanjung
9 Semitan 27,513 Pengadah

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 1


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

10 Setedung 1,350 Kelanga


11 Setuik 19,621 Kelanga
12 Silas 11,673 Kelanga
13 Tanjung 970 Tanjung
14 Air Parit 420 Pengadah
15 Air Buntu 413 Pengadah
16 Air Maran 412 Pengadah
17 Air Panas 290 Pengadah
18 Air Belian 958 Pengadah
19 Muara 23,959 Pengadah
20 Nabal 312 Pengadah
21 Sangka 670 Kelanga
22 Sebemban 212 Pengadah
23 Tanjung Pengadah 650 Pengadah
24 Air Licin 1,021 Teluk Buton
Kecamatan Bunguran Timur
1 Air Lakon 5,144 Air Lakon
2 Air Mulung 4,508 Bandarsyah
3 Batu Kapal 690 Kel.Ranai
4 Batu Sisir 7,036 Batu Sisir
5 Ranai 5,917 Ranai Darat
6 Singgang Bulan 24,981 Batu Gajah
7 Ulu 5,470 Sungai Ulu
8 Sebayar 9,016 Sebayar Sei.Ulu
9 Sejuba 1,073 Sepempang
10 Mali 594 Sepempang
11 Sepempang 975 Sepempang
12 Jemengan 2,044 Jemengan
13 Kerani 3,061 Sepempang
14 Nyunsang 4,772 Sepempang
15 Langau 4,663 Singgang Bulan
16 Bandarsyah 5,514 Bandarsyah
17 Teluk Baruk 550 Sepempang
18 Air Raya 1,043 Air Raya
19 Air Kumbik 2,538 Ranai Darat
20 Tapang 470 Singgang Bulan
Kecamatan Bunguran Tengah

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 2


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

1 Air Maya 1,879 Harapan Jaya


2 Harapan Jaya 4,051 Harapan Jaya
3 Air Lengit 5,523 Air Lengit
4 Kangkung 856 Harapan Jaya
5 Tapau 32,741 Air Lengit
6 Mutang 24,578 Tapau
Kecamatan Bunguran Selatan
1 Gangga 11,509 Cemaga
2 Air Bangau 1,115 Cemaga
3 Cemaga 1,608 Cemaga
4 Lak-Lak 1,863 Cemaga
5 Sebintang 5,468 Sebintang
6 Penalit 463 Setengar
7 Sebagul 1 4,726 Pian Padang
8 Sebagul 2 3,780 Cemaga
9 Tabur 611 Cemaga
10 Halada 3,870 Teluk Depih
11 Segeling 521 Teluk Depih
12 Mitan 14,517 Cemaga
13 Air Udung 10,500 Cemaga
14 Saloe 538 Cemaga
15 Penarik 29,523 Penarik
16 Baru 924 Cemaga
17 Setengar 12,930 Setengar
18 Liuk Kanan 3,603 Cemaga Selatan
19 Liuk Kiri 1,200 Cemaga Selatan
Kecamatan Bunguran Barat
1 Air Teris 525 Pian Tengah
2 Singkul 3,125 Binjai
3 Sebutan 3,842 Sedarat Baru
4 Tengah 9,071 Gunung Putri
5 Toleran 930 Binjai
6 Air Tiris 175 Binjai
7 Curing 38,686 Gunung Putri
8 Air Apak 541 Binjai
9 Semelur 1,667 Sedarat Baru
10 Semala 11,009 Sedarat Baru

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 3


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

11 Air Biru 4,190 Tanjung Sebauk


12 Air Lasat 4,468 Binjai
13 Cebang 3,570 Binjai
14 Air Seberang 1,346 Mekar Jaya
15 Seberang Kecil 4,434 Pian Tengah
16 Seberang Besar 12,200 Pian Tengah
17 Binjai 12,990 Binjai
18 Amnik Binjai 5,933 Binjai
19 Merah 4,345 Gunung Putri
20 Nayak 2,090 Mekar Jaya
21 Ngene 2,070 Tg.Belitung
22 Sepang 1,216 Pian Tengah
23 Senak Besar 4,642 Pian Tengah
24 Senak Kecil 1,625 Pian Tengah
25 Setukak 3,420 Selat Lampa
26 Napal 540 Mekar Jaya
27 Sebangkar 2,730 Batubi Jaya
28 Sempar 2,286 Selat Lampa
29 Mawang 2,980 Selat Lampa
30 Malih 980 Selat Lampa
31 Kelia 1,230 Selat Lampa
32 Sedak 1,070 Pian Tengah
33 Sebi Ulu 7,590 Sedarat Baru
34 Sebuton 2,723 Sedarat Baru
35 Sebuton 7,481 Pian Tengah
Kecamatan Bunguran Utara
1 Cinak Besar 5,783 Pian Tengah
2 Cinak Kecil 5,530 Binjai
3 Jawa 2,341 Sedarat Baru
4 Kelarik 8,757 Gunung Putri
5 Muasa 2,147 Binjai
6 Pandek 1,858 Binjai
7 Air Mali 480 Gunung Putri
8 Sebakung 1,472 Binjai
9 Sebuyan 736 Sedarat Baru
10 Senamai 2,841 Sedarat Baru
11 Sekakap 4,741 Tanjung Sebauk

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 4


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

12 Sekan 2,464 Binjai


13 Selesung 4,470 Binjai
14 Tigi 2,858 Mekar Jaya
15 Temiak 1,180 Pian Tengah
16 Segeram 54,230 Pian Tengah
17 Jebuk 311 Binjai
18 Air Burut 420 Binjai
19 Belanding 2,350 Gunung Putri
20 Haji Talib 459 Mekar Jaya
21 Pak Gung 630 Tg.Belitung
22 Air Jati 510 Pian Tengah
23 Selancuk 670 Pian Tengah
24 Sepukat 427 Pian Tengah
25 Setaha 6,480 Selat Lampa
26 Petik 750 Mekar Jaya
27 Selaha 2,780 Batubi Jaya
28 Setekan 4,948 Selat Lampa
29 Tebing Tinggi 1,598 Selat Lampa
30 Tanjung Pepok 1,460 Selat Lampa
Kecamatan Pulau Tiga
1 Pulau Tiga 1 983 Desa Pulau Tiga
2 Pulau Tiga 2 298 Desa Pulau Tiga
3 Semala 1 629 Desa Pulau Tiga
4 Semala 2 755 Desa Pulau Tiga
5 Karang Labak 311 Desa Tanjung Kumbik Utara
6 Batu Jambul 70 Desa Tanjung Kumbik Utara
7 Pasir Merah 1 153 Desa Tanjung Kumbik Utara
8 Pasir Merah 2 1,085 Desa Tanjung Kumbik Utara
9 Pasir Merah 3 495 Desa Tanjung Kumbik Utara
10 Pasir Merah 4 322 Desa Tanjung Kumbik Utara
Kecamatan Pulau Laut
1 Air Zamzam 764 Air Payang
2 Air Nangka 172 Air Payang
3 Tuk Andi 993 Air Payang
4 Air Jamban 220 Air Payang
5 Purun 965 Air Payang
6 Arung Parik 1,905 Air Payang

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 5


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

7 Senipak 1,000 Air Payang


8 Jaman 91 Air Payang
9 Numuk 670 Air Payang
10 Air Mali 2,341 Air Payang
Sumber : DED Dinas PU Tahun 2011

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 6


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

Peta 2.1 Peta Daerah Aliran Sungai di Wilayah Kabupaten Natuna

Sumber : RTRW 2011-2031 Kabupaten Natuna

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 7


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

Peta 2.1 Peta Daerah Aliran Sungai di Wilayah Kabupaten Natuna

Sumber : RTRW 2011-2031 Kabupaten Natuna

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 8


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

2.1.2 Administratif
Kabupaten Natuna memiliki 154 pulau, dengan 27 pulau (17,53 %) yang
berpenghuni dan 127 pulau tidak berpenghuni (82,47%). Dua pulau terbesar
diantaranya adalah Pulau Bunguran, dan Pulau Serasan. Secara administratif
Kabupaten Natuna terdiri dari 12 kecamatan yaitu Kecamatan Midai, Bunguran
Barat, Bunguran Utara, Pulau Laut, Pulau Tiga, Bunguran Timur, Bunguran Timur
Laut, Bunguran Tengah, Bunguran Selatan, Serasan, Subi dan Serasan Timur.
Daerah yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Natuna adalah sebagai
berikut:
1. Sebelah Utara : Negara Vietnam dan Kamboja
2. Sebelah Timur : Malaysia Bagian Timur (Sarawak) dan Kalimantan Barat
3. Sebelah Selatan : Kabupaten Bintan
4. Sebelah Barat : Semenanjung Malaysia dan Kabupaten Kepulauan Anambas

Adapun ibukota, luas, dan desa/kelurahan masing-masing kecamatan


dapat dilihat pada tabel 2.2, 2.3 dan Peta 2.2 Peta Administrasi Kabupaten
Natuna. Sedangkan data rinci mengenai nama kelurahan/desa dan jumlah RT
dan RW di masing-masing kelurahan/desa terlampir.

Tabel 2.2 Luas Wilayah Kabupaten Natuna Menurut Kecamatan Tahun 2012
Luas (Km)
Kecamatan Ibukota
Daratan Lautan Jumlah
1. Midai Sabang Barat 26.1
2. Bunguran Barat Sedanau 448.46
3. Bunguran Utara Kelarik 404.71
4. Pulau Laut Air Payang 37.69
Sabang Mawang
5. Pulau Tiga 67.87
Barat 262.197,07
264.198,37 **)
6. Bunguran Timur Ranai 146.83 *)
7. Bunguran Timur
Tanjung 235.01
Laut
8. Bunguran Tengah Harapan Jaya 172.71
9. Bunguran Selatan Cemaga 233.99
10. Serasan Serasan 43.65

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 9


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

11. Serasan Timur Terayak 160.93


12. Subi Arung Ayam 23.35
2.001,3
Kabupaten Natuna Ranai 262.197,07 264.198,37
0
Sumber : Bakosurtanal dan BPS Kabupaten Natuna, Pemetaan 2009 (Natuna Dalam Angka
Tahun 2013)

Tabel 2.3 Jumlah Pulau Menurut Kecamatan, 2012


Sudah Banyaknya Pulau Belum
Kecamatan Jumlah
Dihuni Dihuni Number Of Islands
Subdistrict Total
Inhabited Uninhabited

(1) (2) (3) (4)


1. Midai 1 1 2
2. Bunguran Barat 3 14 17
3. Bunguran Utara 2 13 15
4. Pulau Laut 3 5 8
5. Pulau Tiga 4 14 18
6. Bunguran Timur 1 8 9
7. Bunguran Timur Laut 1 9 10
8. Bunguran Tengah 0 0 0
9. Bunguran Selatan 0 8 8
10. Serasan 4 30 34
11. Subi 7 16 23
12. Serasan Timur 1 9 10
Kabupaten Natuna
27 127 154
Natuna Regency
Sumber : Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah Natuna (Natuna Dalam Angka Tahun 2013)

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 10


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

Peta 2.2 Peta Administrasi Kabupaten Natuna

Sumber : RTRW Kabupaten Natuna 2011-2031

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 11


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

Peta 2.2 Peta Administrasi Kabupaten Natuna

Sumber : RTRW Kabupaten Natuna 2011-2031

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 12


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

2.1.3 Kondisi Fisik


2.1.3.1 Topografi
Berdasarkan kondisi fisiknya, Kabupaten Natuna terdiri dari tanah berbukit
dan gunung batu. Daratan rendah dan landai pada umumnya terdapat di
pinggiran pantai. Berdasarkan kondisi fisiknya, Kabupaten Natuna merupakan
tanah berbukit dan bergunung batu. Hampir 10% dari wilayah Kecamatan
Bunguran Timur dan Bunguran Barat merupakan daratan rendah dan landai
terutama di pinggiran pantai, 65% berombak dan 25% berbukit sampai
bergunung. Ketinggian wilayah antar kecamatan cukup beragam, yaitu berkisar
antara 3-959 meter dari permukaan laut dengan kemiringan antara 2-5 meter.
Pada umumnya struktur tanah dari tanah podsolik merah kuning dari
bantuan yang tanah dasarnya mempunyai bahan granit, dan alluvial serta tanah
organosol dan gley humus. Wilayah Kecamatan Serasan sebagian besar terdiri
perbukitan dan gunung batu dengan keberadaan tanah datar yang relative
terbatas. Di Kecamatan Serasan terdapat beberapa gunung batu yaitu Gunung
Kute, Gunung Punjan, Gunung Payak, dan Gunung Pelawan Condong. (Peta 2.3 :
Peta Topografi)
Tabel 2.4 Tinggi Kecamatan dari Permukaan Laut, 2012
Kecamatan Tinggi (Meter)
Subdistrict Height (Metres)

(1) (2)
1. Midai 3 - 500
2. Bunguran Barat 3 - 500
3. Bunguran Utara 3 - 500
4. Pulau Laut 3 - 500
5. Pulau Tiga 3 - 500
6. Bunguran Timur 3 - 959
7. Bunguran Timur Laut 3 - 959
8. Bunguran Tengah 3 - 500
9. Bunguran Selatan 3 - 500
10. Serasan 3 - 443
11. Subi 3 - 443
12. Serasan Timur 3 - 443
Sumber : Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Natuna

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 13


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

Tabel 2.5 Nama Gunung-Gunung dan Tingginya dari Permukaan Laut, 2012
Nama Gunung Tinggi (Meter) Lokasi
Mountain's Name Height (Metres) Location
(1) (2) (3)
1. Bedung n.a Kec.Bunguran Timur Laut
2. Segeram n.a Kec.Bunguran Timur Laut
3. Ceruk n.a Kec.Bunguran Timur Laut
4. Bukit Kapur n.a Kec.Bunguran Timur Laut
5. Ranai 959 Kec.Bunguran Timur Laut
6. Punjang 443 Kec.Serasan
7. Pelawan Condong 405 Kec.Serasan
8. Kute 232 Kec.Serasan
Catatan : n.a (not applicable)/Data belum tersedia
Sumber : Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Natuna

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 14


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

Peta 2.3 Peta Topografi Kabupaten Natuna

Sumber : RTRW Kabupaten Natuna 2011-2031

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 15


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

Peta 2.3 Peta Topografi Kabupaten Natuna

Sumber : RTRW Kabupaten Natuna 2011-2031

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 16


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

2.1.3.2 Iklim
Iklim di Kabupaten Natuna sangat dipengaruhi oleh perubahan arah
angin.Berdasarkan arah angin musim di wilayah Kabupaten Natuna dibagi dalam
4 periode yaitu periode Januari Maret: bertiup angin utara dan timur laut, hujan
turun sekali-kali dengan temperatur udara sedang, periode April Juni: bertiup
angin timur laut/tenggara, hujan sedikit dengan temperatur udara agak panas
(lebih/kurang 34 C), periode Juli September: bertiup angin tenggara, hujan
turun agak banyak dengan temperatur udara sedang (lebih kurang 30C), periode
Oktober Desember: bertiup angin barat/utara, hujan banyak turun pada bulan
September, Oktober dan November, temperatur agak dingin dan lembab pada
malam hari. Curah hujan rata-rata setahun berkisar 193,2 milimeter dengan rata-
rata kelembaban udara sekitar 90,4% dan temperatur lebih kurang 25,8C. Untuk
jelasnya mengenai kondisi curah hujan dapat dilihat pada tabel 2.6 di bawah
berikut.
Tabel 2.6 Rata-Rata Penyinaran Matahari dan Curah Hujan di Ranai, 2012
Penyinaran Hari
Curah Curah
Bulan Matahari Hujan
Hujan Hujan/Hari
Month Relative Rain
Rainfalls Rainfalls/Day
Sunrise Day
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Januari/January 44 505,4 20 25,3
2. Februari/February 39 218,5 9 24,3
3. Maret/March 43 155,3 15 11,6
4. April/April 50 64,3 6 8,0
5. Mei/May 39 190,5 17 10,6
6. Juni/June 39 146,2 13 10,4
7. Juli/July 34 123,1 17 7,2
8. Agustus/August 38 234,8 10 23,5
9. September/September 39 71,8 11 6,5
10. Oktober/October 37 240,3 25 9,6
11. Nopember/November 17 230,2 23 9,6
12. Desember/December 41 523,9 22 23,8
Rata-Rata 2012
38 225,4 16 14,2
Average 2012
Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Ranai

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 17


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

2.1.3.3 Hidrologi
Keberadaan hidrologi di Kabupaten Natuna dapat dilihat dari 2 hal, yaitu air
permukaan dan air tanah. Air permukaan yang terdapat di wilayah Kabupaten
Natuna berupa sungai, diantaranya Sungai Ranai yang terdapat di Kecamatan
Bunguran Timur dan sungai lainnya. Untuk Sungai Ranai dan sungai-sungai kecil
lainnya di Kecamatan Bunguran Timur ini umumnya di Gunung Ranai, sungai-
sungai kecil tersebut diantaranya Sungai Ngusang, Sungai Sarang Batunagis,
Sungai Batukilang, Sungai Jemengan, Sungai Siman dan Sungai Senipak. Selain
sungai, air permukaan terdapat juga di Kecamatan Bunguran Timur yaitu Air
Terjun Gunung Ranai dan di Kecamatan Bunguran Tengah yaitu Air Terjun Air
Lengit. Sumber air tanah yang terdapat di Kabupaten Natuna berkisar 1-3 m
wilayah dataran, sedangkan pada wilayah yang topografinya berbukit-bukit
kedalaman muka air tanah berkisar 1-7 m.

2.2 Demografi
Penduduk sebagai objek sekaligus subjek pembangunan merupakan
aspek utama yang mempunyai peran penting dalam pembangunan. Oleh karena
itu peran serta penduduk dalam pembangunan wilayah mempunyai ikatan yang
cukup kuat sesuai dengan tempat tinggalnya.
Masalah penduduk di Kabupaten Natuna sama halnya seperti daerah lain
di Indonesia. Untuk mencapai manusia yang berkualitas dengan jumlah penduduk
yang tidak terkendali akan sulit tercapai. Program kedudukan yang meliputi
pengendalian kelahiran, menurunkan tingkat kematian bagi bayi dan anak,
perpanjangan usia dan harapan hidup, penyebaran penduduk yang seimbang
serta pengembangan potensi penduduk sebagai modal pembangunan yang harus
ditingkatkan. Pada tahun 2012 penduduk di Kabupaten Natuna sejumlah 76.305
jiwa, jumlah penduduk di Kabupaten Natuna terdiri dari jenis kelamin laki-laki
39.524 jiwa dan dari jenis kelamin perempuan 36.781 jiwa tersebar di 12
kecamatan dan 70 desa dan 6 kelurahan di Kabupaten Natuna. Secara
keseluruhan, kepadatan penduduk Kabupaten Natuna tahun 2010 sebesar 38,13
jiwa per Km. Ini artinya dalam wilayah seluas 1 Km terdapat penduduk sekitar 38

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 18


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

jiwa. Untuk tahun 2013, total jumlah penduduk Kabupaten Natuna sejumlah
72.519 jiwa.

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 19


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

Tabel 2.7 Jumlah Penduduk dan Kepadatannya 5 Tahun Terakhir


Nama Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan Kepadatan Penduduk
Kecamatan
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013
- -
1. Midai 5103
6730 5007 5310 5369 1847 1413 1462 1511 25.60 6.05 1.11 4.96 -4.96 257.85 191.84 203.45 205.71
2. Bunguran - - -
11135
Barat 15437 10893 11556 11716 3333 2702 2765 2889 29.44 6.09 1.38 4.96 10.83 41.20 24.29 25.77 26.12
3. Bunguran - -
3935
Utara 5720 3817 3984 4140 1180 1017 1121 1075 33.27 4.38 3.92 4.96 -3.83 41.20 9.43 9.84 10.23
- -
4. Pulau Laut 2335
3048 2169 2262 2457 650 522 579 555 28.84 4.29 8.62 4.96 -2.27 41.20 57.55 60.02 65.19
5. Pulau Tiga - -
4924
7428 4826 5032 5181 1364 1145 1278 1226 35.03 4.27 2.96 4.96 -4.79 41.20 71.11 74.14 76.34
6. Bunguran - - -
24840
Timur 26841 22800 24381 26137 4602 6176 5917 6460 15.06 6.93 7.20 4.96 24.15 41.20 155.28 166.05 178.01
n.a n.a
7. Bunguran -
4412
Timur Laut 4544 4306 4494 4642 1256 1125 1241 1190 -5.24 4.37 3.29 4.96 -4.29 41.20 18.23 19.12 19.75
8. Bunguran - -
2939
Tengah 4151 2834 2957 3092 774 707 790 758 31.73 4.34 4.57 4.96 -2.86 41.20 16.41 17.12 17.9
9. Bunguran - -
2589
Selatan 4811 2537 2647 2724 772 652 723 693 47.27 4.34 2.91 4.96 -2.52 41.20 10.84 11.31 11.64
- -
10. Serasan 4793
5887 4506 4788 5043 1439 1140 1161 1221 23.46 6.26 5.33 4.96 -4.66 58.57 103.22 109.69 115.53
11. Serasan - -
2788
Timur 3477 2731 2849 2934 774 682 751 720 21.46 4.32 2.98 4.96 -2.71 58.57 116.94 122.01 17.83
- -
12. Subi 2728
3986 2577 2690 2870 805 691 773 741 35.35 4.38 6.69 4.96 -2.65 58.57 16.01 16.72 125.65
Total 92060 69003 72950 76305 72519 18796 17972 18561 19039 46.00 34.48 36.45 38.13
Sumber : BPS Kabupaten Natuna, diolah oleh Tim Penyusun Buku Putih

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 20


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

Tabel 2.8 Jumlah Penduduk Saat Ini dan Proyeksinya untuk 5 Tahun
Nama Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan Kepadatan Penduduk
Kecamatan
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
1. Midai 5172 5238 5302 5362 5421 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 198.14 200.68 203.12 205.45 207.68
2. Bunguran
11285 11430 11569 11702 11829 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 25.16 25.48 25.79 26.09 26.37
Barat
3. Bunguran
3988 4039 4088 4135 4180 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 9.85 9.97 10.10 10.21 10.32
Utara
4. Pulau Laut 2367 2397 2426 2454 2481 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 62.79 63.59 64.37 65.11 65.81
5. Pulau Tiga 4991 5055 5116 5175 5231 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 73.53 74.47 75.37 76.24 77.07
6. Bunguran
25176 25499 25809 26105 26388 0.34 0.34 0.34 0.34 0.34 171.46 173.66 175.77 177.79 179.72
Timur
n.a n.a n.a n.a n.a
7. Bunguran
4471 4529 4584 4636 4687 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 19.02 19.27 19.50 19.72 19.94
Timur Laut
8. Bunguran
2978 3017 3053 3088 3122 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 17.24 17.46 17.67 17.88 18.07
Tengah
9. Bunguran
2624 2658 2690 2721 2750 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 11.21 11.35 11.49 11.62 11.75
Selatan
10. Serasan 4858 4920 4980 5037 5092 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 111.28 112.71 114.08 115.39 116.64
11. Serasan Timur 2826 2862 2897 2930 2962 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 17.56 17.78 18.00 18.20 18.40
12. Subi 2764 2800 2834 2867 2898 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 118.39 119.91 121.36 122.76 124.09
Total 73500 74443 75346 76212 77039 36.73 37.20 37.65 38.08 38.49
Sumber : BPS Kabupaten Natuna, diolah oleh Tim Penyusun Buku Putih

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 21


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

2.3 Keuangan dan Perekonomian Daerah


Tabel 2.9 Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten Natuna Tahun 2009-2013
No Realisasi Anggaran Tahun Rata-Rata
2009 2010 2011 2012 2013 Pertumbuhan
A Pendapatan (a.1 + a.2 + a.3) 921,794,791,783.77 1,144,766,439,978.24 1,152,242,437,227.69 1,284,131,255,188.66 1,310,215,896,504.32 0.09
a.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) 33,618,534,736.77 34,106,892,517.97 42,186,498,862.55 38,920,353,032.66 41,890,798,570.43 0.06
a.1.1 Pajak Daerah 2,259,270,655.98 1,023,194,709.00 1,470,265,474.55 3,407,199,890.00 9,975,217,129.00 0.78
a.1.2 Retribusi Daerah 3,421,539,569.92 4,835,276,985.74 2,562,551,206.00 1,405,183,687.00 624,467,317.00 -0.26
a.1.3 Hasil Pengolahan Kekayaan 5,419,920,134.00 4,689,282,356.00 4,179,743,366.00 3,837,256,499.00 3,871,745,269.00 -0.07
Daerah yang dipisahkan
a.1.4 Lain-lain Pendapatan Daerah yang 22,517,804,376.87 23,559,138,467.23 33,973,938,816.00 30,270,712,956.66 27,419,368,855.43 0.07
Sah
a.2 Dana Perimbangan (Transfer) 699,590,191,117.00 944,118,866,996.00 1,043,134,708,918.00 1,175,509,507,588.00 1,189,088,858,540.00 0.14
a.2.1 Dana Bagi Hasil 569,929,939,117.00 923,496,441,996.00 943,996,271,918.00 1,054,602,195,588.00 936,379,686,540.00 0.16
a.2.2 Dana Alokasi Umum 90,283,632,000.00 - 71,909,237,000.00 85,322,702,000.00 177,949,262,000.00 -
a.2.3 Dana Alokasi Khusus 39,376,620,000.00 20,622,425,000.00 27,229,200,000.00 35,584,610,000.00 74,759,910,000.00 0.31
a.3 Lain-lain Pendapatan Daerah 188,586,065,930.00 166,540,680,464.27 66,921,229,447.14 69,701,394,568.00 79,236,239,393.89 -0.13
Yang Sah
a.3.1 Hibah - - - - - -
a.3.2 Dana Darurat - - - - - -
a.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari 183,730,640,930.00 162,372,313,664.27 23,508,736,848.14 27,524,145,487.00 43,522,288,901.89 -0.05
Provinsi dan Pemerintah Daerah
lainnya
a.3.4 Dana Penyesuaian dan Dana 4,855,425,000.00 4,168,366,800.00 17,588,332,600.00 12,475,919,000.00 14,391,609,000.00 0.73
Otonomi Khusus
a.3.5 Bantuan Keuangan dari Provinsi - 25,824,159,999.00 29,701,330,081.00 21,322,341,492.00 -

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 22


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

atau Pemerintah Daerah Lainnya


B Belanja (b.1 + b.2) 889,511,692,746.00 945,389,100,040.83 1,311,260,186,753.00 - 1,342,567,501,307.48 -
b.1 Belanja Tidak Langsung 366,300,513,099.00 407,480,238,083.00 591,816,816,317.00 - 554,278,424,745.90 -
b.1.1 Belanja Pegawai 174,278,144,196.00 194,292,253,324.00 211,100,057,378.00 233,150,350,599.00 248,612,920,427.00 0.09
b.1.2 Bunga - - - - - -
b.1.3 Subsidi 83,143,624,000.00 79,428,598,025.00 64,638,193,000.00 80,492,539,930.00 46,656,240,628.90 -0.10
b.1.4 Hibah 33,392,421,358.00 64,408,713,815.00 226,163,421,395.00 188,099,322,500.00 73,889,076,750.00 0.66
b.1.5 Bantuan Sosial 74,224,948,545.00 40,735,563,544.00 62,660,610,344.00 121,423,202,000.00 146,572,948,000.00 0.30
b.1.6 Belanja Bagi Hasil - - - - - -
b.1.7 Bantuan Keuangan - 28,615,109,375.00 27,254,534,200.00 38,323,919,270.00 38,547,238,940.00 -
b.1.8 Bantuan Tidak Terduga 1,261,375,000.00 577,033,973.00 -
b.2 Belanja Langsung 523,211,179,647.00 537,908,861,957.83 719,443,370,436.00 790,216,260,104.54 788,289,076,561.58 0.11
b.2.1 Belanja Pegawai 54,323,190,300.00 59,673,657,500.00 75,894,623,629.00 89,649,345,517.00 100,949,843,848.00 0.16
b.2.2 Belanja Barang dan Jasa 225,762,506,508.00 288,325,923,113.83 372,327,677,764.00 403,497,652,331.25 382,244,649,398.58 0.14
b.2.3 Belanja Modal 243,125,482,839.00 189,909,281,344.00 271,221,069,043.00 297,069,262,256.29 305,094,583,315.00 0.08
C Pembiayaan 268,464,112,378.83 283,138,931,416.60 482,601,313,592.01 315,067,264,221.30 144,096,446,413.42 -0.03
Surplus/Defisit Anggaran 32,283,099,037.77 199,462,382,175.41 159,017,749,524.71 167,943,696,065.88 31,895,365,813.16 1.05
Sumber : Realisasi APBD Kab.Natuna

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 23


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

Tabel 2.10 Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kab.Natuna Tahun 2009-2013

Tahun Rata-Rata
No SKPD
2009 2010 2011 2012 2013 Pertumbuhan

1 PU 3,789,906,750.00 7,000,916,075.00 12,800,608,900.00 3,650,566,000.00

1.a Investasi - 3,789,906,750.00 7,000,916,075.00 12,800,608,900.00 3,650,566,000.00 0.24

1.b Operasional/pemeliharaan (OM) - - - - 1,315,830,000.00 -

2 BLH - - 916,336,600.00 1,734,104,000.00

2.a Investasi - - - 916,336,600.00 1,734,104,000.00 0.89

2.b Operasional/pemeliharaan (OM) - - 280,445,250.00 - - -

3 Dinkes 235,270,000.00 - - 320,474,650.00

3.a Investasi - 235,270,000.00 - - 320,474,650.00 -

3.b Operasional/pemeliharaan (OM) - - 758,053,850.00 1,045,133,850.00 - -

4 Bappeda - - - -

4.a Investasi - - - - - -

4.b Operasional/pemeliharaan (OM) - - - - 644,883,100.00 -

5 Rumah Sakit
5.a Investasi - - - - - -

5.b Operasional/pemeliharaan (OM) - - - - - -

6 Belanja Sanitasi - 4,025,176,750.00 8,039,415,175.00 14,762,079,350.00 7,665,857,750.00 0.34

7 Pendanaan Investasi Sanitasi Total - 4,025,176,750.00 7,000,916,075.00 13,716,945,500.00 5,705,144,650.00 0.28

8 Pendanaan OM - - 1,038,499,100.00 1,045,133,850.00 1,960,713,100.00 -

9 Belanja Langsung 523,211,179,647.00 537,908,861,957.83 719,443,370,436.00 790,216,260,104.54 788,289,076,561.58 -


Proporsi Belanja Sanitasi - Belanja
- 0.01 0.01 0.02 0.01 -
10 Langsung
Proporsi Investasi Sanitasi - Total
- 1.00 0.87 0.93 0.74 0.06
11 Belanja Sanitasi
Proporsi OM Sanitasi - Total Belanja
- - 0.26 0.26 0.49 -
12 Sanitasi
Sumber : Realisasi APBD Kab.Natuna

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 24


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

Tabel 2.11 Perhitungan Pendanaan Sanitasi oleh APBD Kab.Natuna Tahun 2009-2013
Tahun Rata-Rata
No SKPD
2010 2011 2012 2013 2014 Pertumbuhan

1 Belanja Sanitasi 6,179,202,750.00 6,179,170,750.00 11,876,080,200.00 9,615,516,250.00 7,327,450,300.00 0.12


1.1 Air Limbah Domestik - - - - - -
1.2 Sampah Rumah Tangga - - - - - -
1.3 Drainase Perkotaan 5,925,932,750.00 5,925,900,750.00 11,622,810,200.00 9,362,246,250.00 7,074,180,300.00 0.13
1.4 PHBS 253,270,000.00 945,268,500.00 872,372,500.00 485,954,750.00 658,412,000.00 0.64
2 Dana Alokasi Khusus 1,044,710,000.00 1,319,592,000.00 2,115,790,000.00 2,492,598,000.00 3,585,952,100.00 0.37
2.1 DAK Sanitasi 567,710,000.00 775,292,000.00 1,019,600,000.00 1,150,358,000.00 2,246,382,100.00 0.44
2.2 DAK Lingkungan Hidup 477,000,000.00 544,300,000.00 1,096,190,000.00 1,342,240,000.00 1,339,570,000.00 0.34
DAK Perumahan dan
2.3 - - - 2,959,640,000.00 4,800,000,000.00 -
Permukiman
3 Pinjaman/Hibah untuk Sanitasi - - - - - -
Bantuan Keuangan Provinsi
4 - - - - - -
untuk Sanitasi
Belanja APBD Murni untuk Sanitasi 7,223,912,750.00 7,498,762,750.00 13,991,870,200.00 12,108,114,250.00 10,913,402,400.00 0.17
Total Belanja Langsung 710,636,992,631.00 710,636,992,631.00 943,538,994,940.00 1,009,917,973,525.00 833,829,126,125.00 0.05
% APBD Murni terhadap Belanja Langsung 0.010 0.011 0.015 0.012 0.013 0.08

Sumber : Realisasi APBD Kab.Natuna

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 25


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

Tabel 2.12 Belanja Sanitasi PerKapita Kab.Natuna Tahun 2009-2013


Tahun
No Deskripsi Rata-Rata
2010 2011 2012 2013 2014
Total Belanja Sanitasi
1 6,179,202,750.00 6,179,170,750.00 11,876,080,200.00 9,615,516,250.00 7,327,450,300.00 0.12
Kabupaten/Kota
2 Jumlah Penduduk 92060 69003 72950 76305 72519 -0.04
Belanja Sanitasi Perkapita 67,121.47 67,121.12 129,003.70 104,448.36 101,041.80 0.17
Sumber : APBD dan BPS Kab.Natuna

Tabel 2.13 Realisasi dan Potensi Retribusi Sanitasi Per Kapita


Retribusi Sanitasi Tahun (Rp)
No SKPD Pertumbuhan (%)
2009 2010 2011 2012 2013

1 Retribusi Air Limbah n.a n.a n.a n.a n.a n.a


1.a Realisasi Retribusi n.a n.a n.a n.a n.a n.a
1.b Potensi Retribusi n.a n.a n.a n.a n.a n.a
2 Retribusi Sampah n.a n.a n.a n.a n.a n.a
2.a Realisasi Retribusi n.a n.a n.a n.a n.a n.a
2.b Potensi Retribusi n.a n.a n.a n.a n.a n.a
3 Retribusi Drainase n.a n.a n.a n.a n.a n.a
3.a Realisasi Retribusi n.a n.a n.a n.a n.a n.a
3.b Potensi Retribusi n.a n.a n.a n.a n.a n.a
4 Total Realisasi Retribusi Sanitasi n.a n.a n.a n.a n.a n.a
5 Total Potensi Retribusi Sanitasi n.a n.a n.a n.a n.a n.a
Proporsi Total Realisasi - Potensi
6 Retribusi Sanitasi n.a n.a n.a n.a n.a n.a
Keterangan : Hingga Tahun 2014, Pemerintah Daerah Kabupaten belum membuat kebijakan retribusi terkait sanitasi

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 26


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

Tabel 2.14 Tabel Peta Perekonomian Kabupaten Natuna Tahun 2009-2013


Tahun
No Deskripsi
2009 2010 2011 2012 2013
1 PDRB harga konstan (Struktur perekonomian)(Milyar Rp) 405.65 431.02 458.66 488.66 n.a
2 Pendapatan Perkapita Kabupaten/Kota (Juta Rp) 15.77 15.65 18.40 19.69 n.a
3 Pertumbuhan Ekonomi (%) 6.38 6.25 6.41 6.54 n.a
Sumber : BPS Kab.Natuna

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 27


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

2.4 Tata Ruang Wilayah


2.4.1 Dasar Perumusan Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Natuna
Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten merupakan arahan perwujudan
ruang wilayah kabupaten yang ingin dicapai pada masa yang akan datang (20
tahun), sebagai dasar untuk memformulasikan kebijakan dan strategi penataan
ruang wilayah kabupaten dalam menjawab permasalahan pengembangan wilayah
dan mendorong pengembangan potensi yang ada di wilayah Kabupaten Natuna.
Permasalahan pokok yang dihadapi Kabupaten Natuna saat ini antara lain adalah
:
1. Batasan kondisi fisik dasar wilayah kabupaten berupa kepulauan dengan
pulau-pulau kecil dengan daya dukung yang terbatas;
2. Perkembangan kebutuhan Kabupaten Natuna sebagai kabupaten yang
baru;
3. Aksesibilitas wilayah Kabupaten Natuna dengan pusat-pusat pertumbuhan
ekonomi cukup jauh;
4. Kesenjangan perkembangan wilayah di Kabupaten Natuna; dan
5. Kabupaten Natuna merupakan wilayah kabupaten yang terletak di
perbatasan dengan negara lain yang rawan konflik.
Sedangkan potensi yang dapat dikembangkan untuk mendukung penataan
ruang wilayah Kabupaten Natuna adalah :
1. Nilai strategis geografis Kabupaten Natuna terhadap pasar regional
maupun internasional;
2. Potensi sumber daya alam khususnya migas dan sumber daya mineral;
3. Potensi keindahan alam daratan dan lautan di Kabupaten Natuna yang
dapat didorong sebagai basis pengembangan ekonomi wilayah dari sektor
kepariwisataan; dan
4. Potensi perikanan laut yang besar dan belum di kelola secara optimal.
Hal-hal lain yang menjadi dasar perumusan tujuan penataan ruang Kabupaten
Natuna adalah isu strategis yang akan berpengaruh pada tata ruang wilayah
Kabupaten Natuna antara lain :
Beberapa tahun ke depan akan ada ekploitasi migas di blok D Alpha yang
masuk ke dalam wilayah administrasi Kabupaten Natuna. Ada peluang untuk

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 28


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

Natuna membangun mess/base camp bagi para pekerja di blok D Alpha


tersebut. Melalui pembangunan base camp ini diharapkan dapat membuka
lapangan kerja baru melalui kegiatan-kegiatan penunjang, misalnya: catering,
laundry, jasa service kebersihan, dan sebagainya.
Menangkap dan menjawab permasalahan di jalur internasional tersibuk Selat
Malaka Singapura - Filipina yang sempit, dangkal, berbelok-belok, ramai,
dan terbatas, maka jalur pelayaran ALKI I-A di Laut Cina Selatan menjadi
alternatif karena merupakan lautan lepas dengan kondisi perairan yang cukup
lebar dan dalam, dari gugus Pulau Karimun Barelang - Bintan hingga gugus
Pulau Bunguran yang dilewati kapal-kapal internasional. Selat Malaka
Singapura - Filipina dan Laut Cina Selatan sebagai Alur Laut Kepulauan
Indonesia (ALKI) IA sebagian besar mengangkut barang produksi dari negara
Asia Pasifik (Jepang, Taiwan, Cina, Korea, dan lainnya) menuju negara-
negara di Lautan Hindia. Sementara itu lalu-lintas kapal dari Lautan Hindia
sebagian besar mengangkut raw material, termasuk minyak mentah dari
negara-negara di Lautan Hindia (Arab Saudi, Kuwait, Yaman, dan lainnya)
menuju negara-negara industri di Asia Pasifik. Dengan posisinya yang sangat
strategis tersebut dapat dipahami jika lalu lintas pelayaran di perairan Selat
Malaka Singapura - Filipina menjadi sangat padat.

Hal-hal lain yang menjadi dasar perumusan tujuan penataan ruang Kabupaten
Natuna adalah visi pembangunan wilayah daerah yaitu : Menuju Natuna
Makmur,Adil dan Sejahtera.

2.4.2 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Natuna


Beberapa hal yang perlu diakomodir di dalam tujuan penataan ruang antara lain:
1. Posisi strategis wilayah Kabupaten Natuna terhadap konstelasi regional
dan internasional;
2. Posisi geografis Kabupaten Natuna yang terletak di kawasan perbatasan
dengan negara lain;
3. Potensi sumberdaya bahari yang besar dan kondisi geografis wilayah
kabupaten yang terdiri pulau - pulau kecil;

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 29


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

4. Potensi tambang migas dan bahan galian yang perlu dikelola secara lestari
dan berkelanjutan;
5. Keterbatasan daya dukung dan daya tampung ruang;
6. Kesenjangan perkembangan wilayah di dalam Kabupaten Natuna; dan
7. Rendahnya aksesibilitas ke pusat-pusat pertumbuhan terdekat.

Berdasarkan hasil rumusan tersebut di atas, maka tujuan penataan ruang


Kabupaten Natuna adalah :
Mewujudkan Natuna Sebagai Gerbang Utara NKRI Yang Bemartabat dan
Mandiri Ekonomi Berbasis Migas dan Agrominawisata Yang Berkelanjutan
dan Lestari

Penjelasan daripada tujuan penataan ruang sebagaimana tersebut di atas adalah


sebagai berikut :
Gerbang Utara NKRI
Posisi geostrategis Kabupaten Natuna berbatasan langsung dengan Malaysia
Timur, Vietnam dan Kamboja serta dilalui oleh jalur transportasi laut
internasional menjadikan Kabupaten Natuna berpotensi sebagai pintu gerbang
pengembangan ekonomi di bagian utara NKRI.
Bermartabat
Sebagai kawasan yang berbatasan dengan negara lain, Kabupaten Natuna
akan menjaga kedaulatan negara sebagai bangsa yang berdaulat dan
bermartabat.
Mandiri Ekonomi
Kabupaten Natuna yang terletak cukup jauh dari pusat-pusat pertumbuhan
ekonomi, berkaitan dengan hal tersebut Kabupaten Natuna perlu
mengembangkan kemandirian ekonomi khususnya swasembada pangan serta
sektor strategis lainnya untuk mencukupi kebutuhan dalam wilayah kabupaten.
Berbasis Migas Agrominawisata Yang Berkelanjutan Dan Lestari :
Potensi alam sebagai basis pengembangan ekonomi dikembangkan untuk
mendorong pertumbuhan sektor sekunder dan sektor tersier dalam rangka
menciptakan peluang investasi dan lapangan kerja untuk meningkatkan

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 30


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

kesejahteraan masyarakat. Kondisi geografis Kabupaten Natuna terdiri dari


darat dan laut serta pulau pulau kecil yang kaya dengan sumber daya alam.
Sumberdaya alam yang melimpah ini pada masa yang akan datang akan
menjadi basis pengembangan ekonomi masyarakat yang dikelola secara
lestari dan berkelanjutan. Salah satu potensi sumberdaya alam yang cukup
besar adalah perikanan baik perikanan darat maupun perikanan tangkap.
Sektor lain yang menjadi andalan basis pengembangan ekonomi di Kabupaten
Natuna adalah sektor pariwisata yang diharapkan menjadi pemacu
perkembangan wilayah Kabupaten Natuna. Pengembangan sektor wisata di
Kabupaten Natuna akan mengambil peran yang berbeda dengan
pengembangan wisata di wilayah sekitarnya.

2.4.3 Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Natuna


Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Natuna, disusun
kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Natuna dalam upaya untuk
mengatasi permasalahan tata ruang saat ini dan mewujudkan rencana tata ruang
di masa yang akan datang serta mengakomodasi isu-isu strategis pengembangan
Kabupaten Natuna yang terkait dengan penataan ruang. Sedangkan strategi
penataan ruang adalah langkah-langkah operasionalisasi kebijakan yang akan
diwujudkan dalam rencana struktur dan rencana pola ruang, serta penetapan
kawasan strategis. Sejalan dengan tujuan dan sasaran pembangunan serta
permasalahan dan potensi yang dimiliki maka pengembangan tata ruang
Kabupaten Natuna dilakukan untuk
mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang ada, sehingga dapat
memberikan nilai tambah terhadap pembangunan wilayah secara keseluruhan,
yang tercermin dari meningkatnya kesejahteraan penduduk dan menguatnya
struktur ekonomi wilayah.
Rencana struktur ruang wilayah kabupaten merupakan kerangka tata ruang
wilayah kabupaten yang tersusun atas konstelasi sistem pusat kegiatan yang
berhirarki satu sama lain dihubungkan oleh sistem jaringan prasarana wilayah
kabupaten terutama jaringan transportasi. Rencana sistem perkotaan nasional
dan sistem perkotaan provinsi di Kabupaten Natuna meliputi :

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 31


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

1. PKSN yang berada di wilayah Kabupaten Natuna adalah PKSN Ranai;


2. PKL yang berada di wilayah Kabupaten Natuna adalah PKL Serasan dan
PKLSedanau.
Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Natuna meliputi rencana sistem
pusat kegiatan, rencana sistem jaringan prasarana utama dan rencana sistem
jaringan prasarana lainnya.
Pengembangan pola ruang wilayah kabupaten tersebut tergambar melalui
pengalokasian ruang untuk peningkatan produktivitas sektor-sektor unggulan
(perikanan, pertambangan, perkebunan, perdagangan dan jasa, pariwisata) dan
didukung oleh penyediaan sarana dan prasarana yang lengkap dan modern.
Selain itu juga dimaksudkan untuk menciptakan struktur ruang wilayah kabupaten
yang memungkinkan berkembangnya semua aktivitas perkotaan secara efisien
dan berkelanjutan, sehingga masyarakat dapat memperoleh pelayanan dan
kesempatan usaha yang adil dan merata. Melalui rencana struktur dan pola ruang
tersebut diharapkan dapat berkembang berbagai kesempatan kegiatan-kegiatan
ekonomi yang dapat menyerap banyak tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi
tingkat kemiskinan dan pengangguran. Kebijakan dan strategi penataan ruang
dalam rangka mewujudkan tujuan penataan ruang Kabupaten Natuna adalah
sebagai berikut:
1. Peningkatan fungsi kawasan pertahanan dan keamanan negara;
2. Peningkatan fungsi kawasan mengantisipasi peluang pengembangan
perdagangan bebas;
3. Pemerataan pertumbuhan wilayah sesuai dengan daya dukung dan daya
tampung lingkungan;
4. Pengembangan sektor ekonomi basis yang bertumpu pada sektor
migas,sumberdaya bahari, perkebunan dan pertanian;
5. Pemanfaatan kawasan budidaya dan kawasan lindung yang efisien, serasi
dan seimbang sesuai dengan kebutuhan pembangunan dan kemampuan daya
dukung wilayah;
6. Pengembangan pusat-pusat pelayanan yang dapat mendorong
pertumbuhan yang merata di seluruh wilayah sesuai dengan hirarki dan skala
pelayanannya;

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 32


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

7. Pengendalian dan penyebaran penduduk sesuai dengan daya dukung dan


daya tampung lingkungan;
8. Percepatan pengembangan wilayah kabupaten; dan
9. Pengembangan sistem sarana dan prasarana permukiman yang memadai
sesuai dengan kapasitas dan tingkat pelayanan kepada masyarakat.

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 33


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

Peta 2.4 Rencana Struktur Ruang Kabupaten Natuna

Sumber : RTRW 2011-2031 Kabupaten Natuna

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 34


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

Peta 2.4 Rencana Struktur Ruang Kabupaten Natuna

Sumber : RTRW 2011-2031 Kabupaten Natuna

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 35


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

Dalam RTRW Kabupaten Natuna juga dijelaskan informasi tentang tujuan


penetapan kawasan rawan bencana adalah melindungi manusia dan kegiatannya
dari bencana yang disebabkan oleh alam maupun secara tidak langsung oleh
perbuatan manusia. Berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi geoligi dan
mofologi ruang, kawasan rawan bencana di Kabupaten Natuna meliputi:
a. Kawasan rawan longsor yang meliputi kawasan rawan bencana longsor di
pulau Bunguran yang sangat dikontrol oleh adanya sesar berarah barat laut
tenggara atau utara-selatan. Di daerah ini diduga banyak terjadi longsoran
jenis rock fall yang arahnya ke barat/timur atau barat daya-timur laut. Demikian
juga di bagian timur laut Pulau Bunguran diduga banyak terjadi longsoran
dengan jenis yang sama dengan arah longsoran ke arah baratdaya/timurlaut
atau barat/timur. Kawasan rawan longsor di daerah ini juga diikuti rawan erosi
.
b. Kawasan rawan gelombang pasang meliputi pesisir pulau pulau kecil yang
berada laut lepas. Bagian utara dan bagian selatan pulau kecil di Kabupaten
Natuna merupakan kawasan rawan gelombang pasang.
c. Kawasan rawan bencana puting beliung yang meliputi kawasan
permukiman yang berada di sekitar pantai atau pesisir.

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 36


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

Peta 2.5 Peta Lokasi Rawan Bencana Kabupaten Natuna

Sumber : RTRW 2011-2031 Kabupaten Natuna

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 37


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

Peta 2.5 Peta Lokasi Rawan Bencana Kabupaten Natuna

Sumber : RTRW 2011-2031 Kabupaten Natuna

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 38


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

Rencana pola ruang wilayah kabupaten merupakan rencana distribusi


peruntukan ruang dalam wilayah kabupaten yang meliputi rencana peruntukan
ruang untuk fungsi lindung dan rencana peruntukan ruang untuk fungsi budidaya.
Rencana pola ruang wilayah kabupaten berfungsi:
1. Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat
dan kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah kabupaten.
2. Mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan ruang.
3. Sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka menengah lima
tahunan untuk dua puluh tahun.
4. Sebagai dasar dalam pemberian izin pemanfaatan ruang pada wilayah
kabupaten.
Rencana pola ruang wilayah Kabupaten dirumuskan berdasarkan:
1. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten.
2. Daya dukung dan daya tampung wilayah kabupaten.
3. Kebutuhan ruang untuk pengembangan kegiatan sosial ekonomi dan
lingkungan.
4. Ketentuan peraturan perundang - undangan terkait.
Rencana pola ruang wilayah Kabupaten dirumuskan dengan kriteria:

1. Merujuk rencana pola ruang yang ditetapkan dalam RTRWN beserta


rencana rincinya;
2. Merujuk rencana pola ruang yang ditetapkan dalam RTRWP beserta
rencana rincinya;
3. Mengakomodasi kebijakan pengembangan kawasan andalan nasional
yang berada di wilayah kabupaten bersangkutan;
4. Memperhatikan rencana pola ruang wilayah kabupaten/kota yang
berbatasan;
5. Mengacu pada klasifikasi pola ruang wilayah kabupaten yang terdiri atas
kawasan lindung dan kawasan budidaya.
Dengan memperhatikan ketentuan penyusunan pola ruang, kebijakan pola
ruang nasional dan provinsi, kebijakan pembangunan daerah, kondisi objektif
(potensi dan permasalahan) wilayah, daya tampung dan kebutuhan ruang untuk
masa mendatang serta, perkembangan tataguna lahan dan kesesuaian lahan,
POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 39
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

maka dapat dirumuskan rencana pola ruang untuk Kabupaten Natuna


sebagaimana diuraikan berikut ini.
1. Rencana Pola Ruang Kawasan Lindung
2. Rencana Pola Ruang Kawasan Budidaya

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 40


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

Peta 2.6 Rencana Pola Ruang Kabupaten Natuna

Sumber : RTRW 2011-2031 Kabupaten Natuna

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 41


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

Peta 2.6 Rencana Pola Ruang Kabupaten Natuna

Sumber : RTRW 2011-2031 Kabupaten Natuna

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 42


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

2.5 Sosial dan Budaya


2.5.1 Fasilitas Pendidikan
Fasilitas pendidikan yang terdapat di Kabupaten Natuna belum cukup merata
baik untuk sekolah negeri dan swasta. Namun pada dasarnya, tiap kecamatan
yang ada di kabupaten Natuna sudah memiliki akses pendidikan mulai pendidikan
dasar hingga pendidikan menengah ke atas. Daftar fasilitas pendidikan di
Kabupaten Natuna dapat dilihat pada tabel 2.15 di bawah berikut :

Tabel 2.15 Fasilitas Pendidikan yang Tersedia di Kabupaten Natuna


Jumlah Fasilitas Pendidikan
Nama
No Umum Agama
Kecamatan
SD SMP SMA SMK MI MTs MA
1 Midai 6 1 1 - 1 1 1
2 Bunguran Barat 15 3 2 2 - 4 1
3 Bunguran Utara 5 2 1 - - 1 -
4 Pulau Laut 3 1 1 - - 1 -
5 Pulau Tiga 7 2 1 - - 1 -
6 Bunguran Timur 11 3 2 3 1 1 1
Bunguran Timur
7 Laut 7 2 1 - - 1 -
Bunguran
8 Tengah 3 1 1 - - 1 -
Bunguran
9 Selatan 6 1 1 - - 1 -
10 Serasan 7 1 1 - - 1 -
11 Serasan Timur 5 1 1 - - - -
12 Subi 3 2 1 - - - -
Total 78 20 14 5 2 13 3
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Natuna, Natuna
Dalam Angka 2013

2.5.2Kemiskinan
POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 43
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan


memenuhi kebutuhan dasar. Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang
sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi, untuk memenuhi kebutuhan dasar
makanan dan non makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.

Tabel 2.16 Jumlah Penduduk Miskin Per Kecamatan


Nama Jumlah Keluarga
No
Kecamatan Miskin (KK)
1 Midai 104
2 Bunguran Barat 363
3 Bunguran Utara 158
4 Pulau Laut 34
5 Pulau Tiga 212
6 Bunguran Timur 207
Bunguran Timur
7 Laut 81
8 Bunguran Tengah 140
9 Bunguran Selatan 61
10 Serasan 150
11 Serasan Timur 114
12 Subi 77
Sumber : PPLS 2013, Kabupaten Natuna
2.5.3Perumahan
Rumah merupakan tempat berkumpul bagi semua anggota keluarga sebagai
tempat untuk menghabiskan sebagian besar waktunya, sehingga kondisi
kesehatan perumahan sangat berperan sebagai media penularan penyakit di
antara anggota keluarga dan tetangga sekitarnya. Salah satu ukuran yang
digunakan untuk menilai kesehatan perumahan diantaranya adalah luas lantai
rumah/ tempat tinggal. Namun pada hingga saat ini, Pemerintah Daerah
Kabupaten Natuna belum memiliki data mengenai jumlah keseluruhan rumah per
kecamatan yang terdapat di wilayah Kabupaten Natuna.

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 44


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

Tabel 2.17 Jumlah Rumah Per Kecamatan


Nama
No Jumlah Rumah
Kecamatan
1 Midai 1744
2 Bunguran Barat 3191
3 Bunguran Utara 1116
4 Pulau Laut 581
5 Pulau Tiga 1259
6 Bunguran Timur 7145
Bunguran Timur
7 Laut 1278
8 Bunguran Tengah 787
9 Bunguran Selatan 737
10 Serasan 1246
11 Serasan Timur 693
12 Subi 746
Sumber : BPS Kabupaten Natuna Tahun 2013

2.6 Kelembagaan Pemerintah Daerah

Dalam upaya peningkatan pelayanan pada masyarakat, telah dibentuk


beberapa lembaga di lingkungan Kabupaten Natuna yaitu berdasarkan pada
Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Natuna, Peraturan
Daerah Nomor 5 Tahun 2011 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan
dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Natuna dan Peraturan Daerah Nomor 9
Tahun 2011 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Natuna. Susunan organisasi di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Natuna adalah sebagai berikut:

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 45


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

Gambar 1. Struktur Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 46


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

Gambar 2. Struktur SKPD yang terkait dalam pembangunan sanitasi Kabupaten Natuna

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 47


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

2.7 Komunikasi dan Media


Pemetaan komunikasi dan media merupakan upaya pengumpulan dan analisis data primer dan sekunder untuk mendapatkan
gambaran lingkup kegiatan Pemerintah Kabupaten Natuna terkait dengan komunikasi sanitasi dan hygiene serta kesehatan pada
umumnya. Berikut daftar kegiatan yang pernah dilakukan oleh SKPD terkait sanitasi dalam memasarkan isu-isu sanitasi di wilayah
kabupaten Natuna

Tabel 2.18 Kegiatan Komunikasi terkait Promosi Higiene dan Sanitasi


Dinas
N Tahu Khalayak
Kegiatan Pelaksa Tujuan Kegiatan Pesan Kunci Pembelajaran
o n Sasaran
na
1 Pembinaan 2012/ Dinkes Meningkatkan peran Masyarakat Perilaku hidp yang Belum terpenuhinya
dan 2103 serta masyarakat dalam keseluruhan di tidak bersih dan jumlah tenaga
Pemantauan penyediaan Saluran Air 76 tidak sehat itu sanitarian puskesmas
Rumah Limbah Rumah Tangga, desa/kelurahan menjijikkan, dan kader kesehatan
Sehat pengelolaan Sampah pada 13 merugikan orang yang handal, peduli
Rumah Tangga, puskesmas lain dan membuat dan penuh dedikasi
Penyediaan Air Minum dan 12 sakit karenanya terhadap kondisi
Rumah Tangga dan kecamatan perlu tersedianya sanitasi masyarakat,
membiasakan fasilitas sanitasi perlunya penambahan

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 48


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

membuang sampah rumah tangga dan tengaa sanitarian di


tidak sembarangan perilaku Hygiene tingkat puskesmas
sanitasi

2 Pemicuan 2012/ Dinkes Mengubah perilaku Masyarakat Sanitasi buruk serta Terbatasnya tenaga
STBM 2013 masyarakat untuk tidak yang masih perilaku yang tidak fasilitator dan Natural
BABS (Buang Air Besar berperilaku bersih dan tidak Leader yang handal
Sembarangan) dan BABS dan sehat serta kurangnya
meningkatkan peran yang belum mengakibatkan kepedulian pemangku
serta masyarakat dalam memiliki peningkatan kepentingan di tingkat
penyediaan layanan fasilitas sarana penularan penyakit desa membuat
saraan sanitasi rumah sanitasi di menular ke orang pemicuan di sejumlah
tangga rumah lain, sehingga perlu desa kurang sukse,
tangganya dirubah perilaku perlunya peningkatan
tentang BABS dan jumlah fasilitator,
penyediaan sarana natural leader dan
sanitasi dasar kepedulian aparatur

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 49


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

rumah tangga desa.

3 Rapid 2010 Dinkes Adanya gambaran 30 cluster Adanya gambaran Pelaksanaan Rapid
Survey umum cakupan PHBS di dengan 210 secara deskriptif Survey perlu
Rumah Kabupaten Natuna rumah tangga terhadap cakupa dilaksanakan karena
tangga Ber terpilih dengan PHBS di Kabupaten lebih efektif dan efisien
PHBS menggunakan Natuna untuk
C-sample kebutuhan
perencanaan
program dalam
rangka pembinaan
PHBS

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 50


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

4 Pemeriksaan 2012/ Dinkes Tersedianya data Seluruh Rumah yang sehat Kemampuan
dan 2013 rumah/bangunan yang rumah/bangun sudah tentu layak perekonomian
penilaian diihuni memenuhi an yang dihuni huni untuk manusia maysarakat
rumah sehat kriteria rumah sehat oleh dalam berinteraksi pendapatan rata-rata
yang dilengkapi dengan masyarakat se- sesamanya dan perilaku yang
fasilitas sanitasi dasar, Kabupaten kurang sehat karena
air minum rumah tangga Natuna faktor pengetahuan
yang masih kurang
serta kontinuitas
5 Penyusunan 2012 Dinkes Meningkatnya akurasi seluruh rumah Data indikator data lebih mudah
sistem dan validasi data rumah tangga yang komposit PHBS dan diferivikasi per
informasi tangga serta tersedianya ada di indikator tunggal (10 indikator lebih mudah
managemen basis data rumah tangga kabupaten indikator PHBS) dan memungkinkan
rumah ber perilaku hidup bersih natuna yang tersaji karena data kepala
tangga ber dan sehat diperloeh dari hasil keluarga tersedia
perilaku entrian rumah
hidup bersih tangga yang
dan sehat dipantau

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 51


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

6 Pertemuan 2012 Dinkes Adanya kesepakatan Tim penggerak Dengan adanya Kerjasama yang baik
dalam dan meningkatnya PKK kabupaten MOU dengan Tim dengan Tim penggerak
rangka kerjasama dengan natuna penggerak PKK PKK Kabupaten
penyusunan ormas dalam rangka Kabupaten Natuna Natuna diharapkan
MOU pembinaan rumah makan diharapkan dapat mempercepat
dengan Tim tangga ber perilaku meningkatnya peningkatan cakupan
penggerak hidup bersih dan sehat partisipasi anggota PHBS
PKK di kabupaten natuna dasawisma dalam
kabupaten pemantauan dan
natuna pembinaan PHBS
dalam
pembinaan
rumah
tangga ber
PHBS di
kabupaten
natuna

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 52


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

7 Pemantauan 2011 Dinkes Tersedianya data rumah seluruh rumah Meningkatnya Pelaksanaan belum
Rumah s.d tangga ber perilaku tangga yang pemantauan rumah maksimal karena
tangga ber 2013 hidup bersih dan sehat ada di tangga ber PHBS masih rendahnya
PHBS di kabupaten Natuna kabupaten berbasis cakupan pemantauan
natuna pemberdayaan (rumah yang harus
dimana pemantauan dipantau) dan masih
PHBS telah mulai kurangnya
dilakukan oleh keterampilan kader
anggota dasawisma dalam memantau
8 Bimbingan 2012 Dinkes Meningkatnya seluruh kader peningkatan Bimbingan teknis
teknis pengetahuan atau pengetahuan sikap terhdapa kader atau
terhadap keterampilan dan dasawisma dan keterampilan dasawisma hendaknya
kader dan partisipasi yang ada di kader terhadap dilaksanakan secara
dasawisma kader/dasawisma kabupaten teknis pemantauan berkesinambungan
dan terhadap pendataan dan natuna PHBS diharapkan sampai pada tahap
pembinaan pembinaan rumah dapat meningkatkan terampil
rumah tangga ber perilaku cakupan
tangga ber hidup bersih dan sehat pemantauan dan
perilaku akurasi hasil

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 53


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

hidup bersih pendataan PHBS


dan sehat
(PHBS)

9 Pengemban 2010 Dinkes Tersedianya media seluruh 10 indikator PHBS Kerjasama yang baik
agan media s.d dalam rangka masyarakat di rumah tangga. dengan media massa
promosi 2013 komunikasi, informasi kabupaten Dengan lokal, sehingga dengan
kesehatan dan edukasi PHBS di natuna melalui meningkatnya demikian program dan
dalam kabupaten natuna media cetak pencapaian kegiatan promosi
rangka dan elektronik indikator 10 PHBS kesehatan khususnya
peningkatan rumah tangga dan dinas kesehatan
cakupan tersebut, umumnya dapat
PHBS masyarakat dapat tersosialisasikan
berperan aktif dalam dengan baik ke
upaya peningkatan masyarakat
kesehatan

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 54


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

masyarakat,
sehingga dengan
demikian akan
mencapai tujuan
pembangunan
kesehatan yaitu
meningkat derajat
kesehatan
masyarakat secara
optimal
1 Penilaian 2013 Dinkes Meningkatnya seluruh Desa/kelurahan Peran lintas sektor
0 lomba desa pembinaan terhadap desa/kelurahan yang melaksanakan dalam program
pelaksana rumah tangga ber yang terpilih di 10 indikator PHBS pemberdayaan
rumah perilaku hidup bersih 12 kecamatan rumah tangga dalam maysarakat sebagai
tangga ber dan sehat di tingkat yang ada di pembinaan desa upaya peningkatan
perilaku desa dan kelurahan kabupaten siaga kesehatan masyarakat
hidup bersih natuna untuk mencapai tujuan
dan sehat pembangunan
(PHBS) kesehatan

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 55


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

terbaik
tingkat
kabupaten
Natuna

Sumber : SKPD terkait Sanitasi Pemerintah Daerah Kab.Natuna

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 56


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014

Tabel 2.19 Media Komunikasi dan Kerjasama terkait Sanitasi


No Jenis Media Khalayak Pendanaan Isu yang Diangkat Pesan Kunci Efektivitas
1 RRI Masyarakat Produksi penyiaran Menjadikan Kota Dengan Desa/kelurahan di
Kab.Natuna Umum dari RRI, narasumber Ranai kawasan kepedulian kita Kab.Natuna untuk mau
dan data informasi dari Hijau dan Asri terhadap ikutserta dalam
Kabid Kebersihan dan lingkungan sekitar menjadikan Kab.Natuna
Pertamanan Dinas PU maka secara tidak menjadi Kota Ranai yang
dan Badan Lingkungan langsung kualitas hijau dan asri khususnya
Hidup lingkungan dan dalam pengelolaan
hidup kita akan sampah rumah tangga.
meningkat pula.
2 Brosur Masyakat APBD menumbuhkan Bersama-sama Penyampaian brosur
Sanitasi umum dan inisiatif menciptakan pola membantu meyakinkan
Lingkungan Aparat masyarakat/pokmas hidup sehat target untuk mencapai
Bebasis Pemerintah dalam tujuan dari SLBM
Masyarakat Daerah pengembangan
( SLBM ) SLBM
Sumber : SKPD terkait Sanitasi Pemerintah Daerah Kab.Natuna

POKJA SANITASI KABUPATEN NATUNA 2014 57

Anda mungkin juga menyukai