Anda di halaman 1dari 82

Pusat

)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IsTAI( aytesarP rageG


KATA PENGANTAR

 LAPORAN CEPAT
Gempa Lombok, Bali dan Sumbawa terjadi pada hari Minggu, tanggal 29
Juli 2018 pukul 05.47 WIB dengan kekuatan M6,4. Gempa tersebut terletak pada
GEMPA TASIKMALAYA
koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km
arah timur laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24
PROVINSI JAWA BARAT INDONESIA
km. Gempa ini telah mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Terdapat
korban yang menderita luka-luka ringan sampai dengan korban meninggal. Gempa
ini pun mengakibatkan kerusakan infrastruktur berupa bangunan yang mengalami
15 DESEMBER 2017 (M6.5)
rusak ringan hingga runtuh.
Sesaat setelah gempa tersebut terjadi, diperlukan aksi tanggap darurat
untuk menanggulangi bencana yang menyangkut pengkajian secara cepat dan
tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya. Diperlukan juga penentuan
status keadaan darurat bencana; penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
Disusun Oleh
bencana; pemenuhan : Tim Pusat
kebutuhan dasar; Studi Gempaterhadap
pelindungan Nasionalkelompok rentan;
dan pemulihan prasarana dan sarana vital dengan segera. Oleh karena itu,
diperlukan kajian dampak bencana gempa melalui survei lapangan yang mencakup
EDITOR
kajian sumber gempa: (baik gempa utama maupun gempa susulan). Selain itu,
kajian dampak kerusakan
Dr. Nuraini yang Hanifa
Rahma ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
berserta sarana dan prasarana, dan lingkungannya juga penting dilakukan. Survei
Prof. Masyhur
lapangan dilakukan Irsyam
untuk mendapatkan rabmaG naripmaL
data dan informasi yang cepat, lengkap,
dan akurat. Korban mengalami luka-luka maupun yang meninggal umumnya akibat
Dr. Supartoyo
tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan gedung. Identifikasi kerusakan
bangunan Dr. Didiek
menjadi Djarwadi
penting agar bila terjadi gempa pada masa yang akan datang,
korban dan kerusakan infrastruktur dapat diminimalisasi dengan membangun
bangunan yang tahan gempa.
Survei lapangan ini telah melibatkan berbagai tenaga ahli dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
Perhubungan,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana,Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Informasi
Geospasial, Institut Teknologi Bandung, dan unsur asosiasi/ praktisi/ perusahaan
swasta. Kajian awal terhadap hasil survei tersebut disampaikan pada buku Laporan
Kajian Gempa Lombok 2018.
Semoga segala upaya tim pelaksana survei dan tim penyusun laporan ini
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam menghadapi langkah
pemulihan terhadap dampak bencana. Atas perhatian dan kerja sama semua pihak
diucapkan terima kasih.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman
Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
6
i i
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)

LAPORAN CEPAT
GEMPA TASIKMALAYA
PROVINSI JAWA BARAT INDONESIA
15 DESEMBER 2017 (M6.5)

PENYUSUN
Tim Pusat Studi Gempa Nasional

ISBN :
978-602-5489-15-0

EDITOR Lampiran Gambar


Dr. Nuraini Rahma Hanifa
Prof. Masyhur Irsyam, MSE, Ph.D.
Dr. Supartoyo
Dr. Didiek Djarwadi

Penerbit:
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman
Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Jalan Panyaungan Cileunyi Wetan Kabupaten Bandung 40393


Telp : 022 7798393
Fax : 022 7798393

Cetakan Pertama

Hak cipta dilindungi undang-undang


Dilarang keras menerjemahkan, memfotocopy, atau memperbanyak sebagian atau seluruhnya isi buku
ini tanpa izin tertulis dari penerbit. 6

ii
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IsTAI( aytesarP rageG


KATA SAMBUTAN
KATA PENGANTAR


GempaLombok,
Gempa Tasik terjadi
Balipada
dan15 Desemberterjadi
Sumbawa 2017 dengan
pada magnitude
hari Minggu, 6.9 terjadi
tanggal pada
29tengah malam. Gempa
ini telah mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Terdapat korban yang menderita luka-luka
Juli 2018 pukul 05.47 WIB dengan kekuatan M6,4. Gempa tersebut terletak pada
ringan sampai dengan korban meninggal. Gempa ini pun mengakibatkan kerusakan infrastruktur berupa
koordinat bangunan
8,4 LS danyang 116,5 BT, ataurusak
mengalami tepatnya
ringan berlokasi di darat
hingga runtuh. BMKG pada jarak 47 km
mengeluarkan peringatan dini tsunami
arah timurdanlaut Kota Mataram,
dilaporkan Provinsi
terjadi beberapa Nusa Tenggara
kerusakan. ObservasiBarat pada
lapangan kedalaman
dilakukan 24 PuSGeN dari berbagai
oleh tim
km. Gempa ini telah
instansi sepertimengakibatkan
Kementrian PUPR, korban jiwa yang
Badan Geologi tidak sedikit.
Kementrian ESDM, BNPB Terdapat – BPBD Prov Jawa Barat,
BMKG, LIPI, ITB, dan lainnya.
korban yang menderita luka-luka ringan sampai dengan korban meninggal. Gempa
ini pun mengakibatkan kerusakan infrastruktur berupa bangunan yang mengalami
rusak ringan hingga runtuh.
Oleh karena
Sesaat setelahitu,gempa
diperlukan kajian terjadi,
tersebut dampak diperlukan
bencana gempa aksi melalui
tanggap survei lapangan yang mencakup
darurat
kajian sumber gempa (baik gempa utama maupun gempa susulan). Selain itu, kajian dampak kerusakan
untuk menanggulangi bencana yang menyangkut pengkajian secara cepat dan
yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur berserta sarana dan prasarana, dan lingkungannya
tepat terhadap lokasi,dilakukan.
juga penting kerusakan, danlapangan
Survei sumberdilakukan
daya. Diperlukan juga penentuan
untuk mendapatkan data dan informasi yang cepat,
status keadaan darurat
lengkap, bencana;
dan akurat. Korban penyelamatan dan evakuasi
mengalami luka-luka maupunmasyarakat
yang meninggal terkena
umumnya akibat tertimpa
bencana; pemenuhan kebutuhan
reruntuhan bangunan rumah dasar; pelindungan
dan gedung. Identifiterhadap kelompok
kasi kerusakan bangunan rentan;
menjadi penting agar bila
terjadi gempa
dan pemulihan pada masa
prasarana dan yang akanvital
sarana datang, korbansegera.
dengan dan kerusakan
Oleh karenainfrastruktur
itu, dapat diminimalisasi
dengan membangun bangunan yang tahan gempa.
diperlukan kajian dampak bencana gempa melalui survei lapangan yang mencakup
kajian sumber gempa (baik gempa utama maupun gempa susulan). Selain itu,
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
Survei dan
berserta sarana lapangan ini telah
prasarana, danmelibatkan berbagai
lingkungannya tenaga
juga ahli dari
penting Kementerian
dilakukan. SurveiPekerjaan Umum dan
untuk mendapatkan
Tinggi, Kementerian Perhubungan, data rabmaG naripmaL
Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Ristek dan Pendidikan
lapangan dilakukan danMeteorologi
Badan informasi yang cepat, dan
Klimatologi lengkap,
Geofisika, Badan Nasional
dan akurat.Penanggulangan
Korban mengalami Bencana,luka-luka
Lembaga maupun yang meninggal
Ilmu Pengetahuan umumnya
Indonesia, akibat Geospasial, Institut
Badan Informasi
tertimpa Teknologi
reruntuhan bangunan
Bandung, dan unsurrumah danpraktisi/
asosiasi/ gedung. Identifikasi
perusahaan kerusakan
swasta. Kajian awal terhadap hasil survei
bangunan tersebut
menjadidisampaikan
penting agar padabila
buku Laporan
terjadi Cepatpada
gempa Gempa Tasikmalaya
masa yang akan 2017.datang,
korban dan kerusakan infrastruktur dapat diminimalisasi dengan membangun
bangunan yang tahan gempa.
Semoga lapangan
Survei segala upaya initimtelah
pelaksana survei danberbagai
melibatkan tim penyusun laporanahli
tenaga ini dapat
dari memberikan manfaat
yang sebesar-besarnya dalam menghadapi langkah
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan pemulihan terhadap dampak bencana. Atas perhatian
dan kerja sama semua pihak diucapkan terima kasih.
Sumber Daya Mineral, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
Perhubungan,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana,Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Informasi
Kepala,
Geospasial, Institut Teknologi Bandung, dan unsur asosiasi/ praktisi/ perusahaan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman,
swasta. Kajian awal terhadap hasil survei tersebut disampaikan pada Badan buku Laporan
Penelitian dan Pengembangan,
Kajian Gempa Lombok 2018. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Semoga segala upaya tim pelaksana survei dan tim penyusun laporan ini
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam menghadapi langkah
pemulihan terhadap dampak bencana. Atas perhatian dan kerja sama semua pihak
diucapkan terima kasih.
Arief Sabaruddin
19651130 199003 1 001

6
i iii
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)


KATA PENGANTAR

Gempa Tasik terjadi pada 15 Desember 2017 dengan magnitude 6.9 terjadi pada tengah malam, dan
cukup mengejutkan banyak warga khususnya di wilayah Jawa Barat. BMKG mengeluarkan peringatan
dini tsunami dan dilaporkan terjadi beberapa kerusakan. Observasi lapangan dilakukan oleh tim PuSGeN
dari berbagai instansi seperti Kementrian PUPR, Badan Geologi Kementrian ESDM, BNPB – BPBD
Prov Jawa Barat, BMKG, LIPI, ITB, dan lainnya pada bulan Oktober 2018 dengan rentang waktu
observasi yang bervariasi pada minggu ke 1 dan 2 setelah kejadian gempabumi.

Hasil observasi lapangan dan kaji cepat dari gempa Tasik 2017 didokumentasikan pada buku ini, yang
merupakan kompilasi Quick Report dari beberapa instansi mencakup analisis seismilogi, analisis
geodetik, serta observasi lapangan dampak geologi dan dampak kerusakan dari gempa Tasik terhadap
bangunan dan infrastruktur. Satu bulan kemudian, terjadi gempa Lebak 2018 pada tanggal 23 Januari
2018 dengan magnitude 6.1 yang juga terasa di sebagian besar wilayah Jawa Bagian Barat.

Penyusunan Buku Laporan Cepat Gempa Tasikmalaya 2017 dilakukan Pusat Studi Gempa Nasional
(PuSGeN) yang telah diinisiasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. PuSGeN
berperan sebagai wadah untuk simpul pertemuan dan koordinasi antarpeneliti gempa dari berbagai
kementerian/ lembaga dan dengan latar belakang keahlian yang berbeda sehingga dapat saling bertukar
informasi dan mengumpulkan hasil penelitian sesuai tugas institusinya. Atas nama seluruh anggota tim
PuSGeN, kami mengucapkan terima kasih atas segala daya upaya seluruh anggota tim dalam menyiapkan

Lampiran Gambar
Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2017.

Ketua,
Tim Pemutakhiran Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia
Tahun 2017 dan Tim Penyiapan Pusat Studi Gempa Nasional,

Prof. Ir. Masyhur Irsyam, MSE, PH.D

iv
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IsTAI( aytesarP rageG


TIM PENYUSUN
KATA PENGANTAR


Gempa Lombok, Bali dan Sumbawa terjadi pada hari Minggu, tanggal 29
PEMBINA
Juli 2018 pukul 05.47 WIB dengan kekuatan M6,4. Gempa tersebut terletak pada
koordinat 8,4Kepala
LS danBalitbang
116,5 BT, Kementerian PUPRberlokasi di darat pada jarak 47 km
atau tepatnya
arah timur laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24
km. Gempa ini telah mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Terdapat
PENGARAH
korban yang menderita
Prof. Dr. Ir. luka-luka ringan sampai
Arief Sabaruddin, CES dengan korban meninggal. Gempa
ini pun mengakibatkan kerusakan
Ir. Lutfi Faizal infrastruktur berupa bangunan yang mengalami
rusak ringan hingga runtuh.Irsyam, MSE, PH.D
Prof. Masyhur
Sesaat
Prof.setelah gempa tersebut
Sri Widyantoro, Ph.D. terjadi, diperlukan aksi tanggap darurat
untuk menanggulangi
Prof. Iswandibencana yang menyangkut pengkajian secara cepat dan
Imran
tepat terhadapDr.lokasi, kerusakan,
Danny Hilman dan sumber
Natawidjadja daya. Diperlukan juga penentuan
status keadaanDr.darurat bencana;
Irwan Meilano penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
bencana; pemenuhan kebutuhan
Wahyu Triyoso, Ph.D dasar; pelindungan terhadap kelompok rentan;
dan pemulihan Dr. Sriprasarana
Hidayati dan sarana vital dengan segera. Oleh karena itu,
diperlukan kajian
Ariskadampak bencana
Rudyanto, gempa
S.Si, M.Si melalui survei lapangan yang mencakup
kajian sumber gempa (baik gempa utama maupun gempa susulan). Selain itu,
kajian dampak
EDITOR kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
berserta sarana
Dr. dan prasarana, dan lingkungannya juga penting dilakukan. Survei
lapangan dilakukan
Nuraini Rahma Hanifa
Prof. Ir. Masyhur Irsyam, MSE,data
untuk mendapatkan rabmaG naripmaL
Ph.Ddan informasi yang cepat, lengkap,
dan akurat. Korban mengalami
Dr. Didiek Djarwadiluka-luka maupun yang meninggal umumnya akibat
tertimpa reruntuhan
Dr. Supartoyobangunan rumah dan gedung. Identifikasi kerusakan
bangunan menjadi penting agar bila terjadi gempa pada masa yang akan datang,
korban dan kerusakan infrastruktur
KONTRIBUTOR PuSGeN dapat diminimalisasi dengan membangun
bangunan yang tahan gempa.
Survei lapangan
Puslitbang Perumahan ini Dan
telahPermukiman
melibatkanKementrian
berbagai PUPR
tenaga ahli dari
Kementerian Dr.
Pekerjaan Umum
Ir. Mohamad dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan
Ridwan
Sumber DayaAdhi Mineral, Kementerian
Yudha Mulia Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
Perhubungan,Badan Meteorologi
Yoga Megantara Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana,Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Informasi
Geospasial,Badan
Institut Teknologi
Geologi, Bandung,
Kementerian dan dan
Energi unsur asosiasi/
Sumber Dayapraktisi/
Mineral perusahaan
swasta. KajianDr.
awal terhadap
Sri Hidayati hasil survei tersebut disampaikan pada buku Laporan
Kajian GempaDr. Lombok 2018.
Supartoyo
Semoga segala upaya tim pelaksana survei dan tim penyusun laporan ini
Dr. Akhmad Solikhin
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam menghadapi langkah
Amalfi Omang, S.Si., M.Phil
pemulihan terhadap dampak bencana. Atas perhatian dan kerja sama semua pihak
Pandu Adi Minarno, S.T.
diucapkan terima kasih.
Rahayu Robiana, S.T., M.T.
Merry Cristina Natalia, S.T.
Athanasius Cipta, S.T., M.T.
6 Praja
Nia Kurnia
i v
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)


Cecep Sulaiman
Yohandi Kristiawan
Yunara Dasa Triana

BMKG
Ariska Rudyanto, S.Si, M.Si
Dr. Daryono, S.Si, M.Sc
Artadi Pria Sakti, M.Si.
Sigit Pramono, M.Si.
Pepen Supendi
Fajar Budi Utomo

LIPI
Dr. Danny Hilman Natawidjadja
Dr. Mudrik R. Daryono
Dr. Adrin Tohari

BPPT
Dr. Widjo Kongko
Dr. Agustan
Dr. Mulyo Harris Pradono
Dr. Udrekh Lampiran Gambar
Institut Teknologi Bandung (ITB)
Prof. Iswandi Imran
Prof. Masyhur Irsyam
Prof. Nanang Puspito
Prof. Sri Widyantoro, Ph.D.
Dr. Andhika Sahadewa
Dr. Andri Dian Nugraha
Dr. Astyka Pamumpuni
Dr. Benjamin Sapiie
Dr. Danny Hilman Natawidjadja
Dr. Dina A. Sarsito
Dr. Endra Gunawan
Dr. Hamzah Latief
Dr. Irwan Meilano
Dr. Nuraini Rahma Hanifa
Dr. Sugeng Krisnanto
Dr. Zulfakriza
Wahyu Triyoso, Ph.D
Alwidya Angga Safitri, ST., MT.
6
Rio Rahardja, S.T., M.T.
vi
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IsTAI( aytesarP rageG


Febriana Kuscahyadi, S.T., M.T.
KATA PENGANTAR
Dyah Ayu Retnowati, S.T., M.T.
 Qoriatun Nafishoh, S.T., M.T.
 Suchi Rahmadani, S.T.
Gempa Lombok,
Amri Rasyidi,Bali
S.T.dan Sumbawa terjadi pada hari Minggu, tanggal 29
Juli 2018 pukul 05.47 WIB dengan
Giovanni Cynthia kekuatan
Pradipta, ST. M6,4. Gempa tersebut terletak pada
koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km
arah timur laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24
km. Gempa ini telah mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Terdapat
korban yang menderita luka-luka ringan sampai dengan korban meninggal. Gempa
ini pun mengakibatkan kerusakan infrastruktur berupa bangunan yang mengalami
rusak ringan hingga runtuh.
Sesaat setelah gempa tersebut terjadi, diperlukan aksi tanggap darurat
untuk menanggulangi bencana yang menyangkut pengkajian secara cepat dan
tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya. Diperlukan juga penentuan
status keadaan darurat bencana; penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
bencana; pemenuhan kebutuhan dasar; pelindungan terhadap kelompok rentan;
dan pemulihan prasarana dan sarana vital dengan segera. Oleh karena itu,
diperlukan kajian dampak bencana gempa melalui survei lapangan yang mencakup
kajian sumber gempa (baik gempa utama maupun gempa susulan). Selain itu,
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
berserta sarana dan prasarana, dan lingkungannya juga penting dilakukan. Survei
rabmaG naripmaL
lapangan dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang cepat, lengkap,
dan akurat. Korban mengalami luka-luka maupun yang meninggal umumnya akibat
tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan gedung. Identifikasi kerusakan
bangunan menjadi penting agar bila terjadi gempa pada masa yang akan datang,
korban dan kerusakan infrastruktur dapat diminimalisasi dengan membangun
bangunan yang tahan gempa.
Survei lapangan ini telah melibatkan berbagai tenaga ahli dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
Perhubungan,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana,Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Informasi
Geospasial, Institut Teknologi Bandung, dan unsur asosiasi/ praktisi/ perusahaan
swasta. Kajian awal terhadap hasil survei tersebut disampaikan pada buku Laporan
Kajian Gempa Lombok 2018.
Semoga segala upaya tim pelaksana survei dan tim penyusun laporan ini
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam menghadapi langkah
pemulihan terhadap dampak bencana. Atas perhatian dan kerja sama semua pihak
diucapkan terima kasih.

6
i vii
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)


DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN�������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������� iii


KATA PENGANTAR������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������ iv
TIM PENYUSUN������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������� v
DAFTAR ISI������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������ viii
DAFTAR GAMBAR�������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������� x
DAFTAR TABEL����������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������� xv
1. Pendahuluan������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������� 1
2. Tinjauan Seismologi Mengenai Gempa Tasikmalaya M 6,9 (15 Desember 2017)�������������������������� 3

2.1 Penentuan Lokasi Hiposenter Gempabumi Tasikmalaya M 6,9��������������������������������������������� 3

2.2 Penentuan Mekanisme Fokus Gempabumi Tasikmalaya M 6,9 (15 Desember 2017)������������ 6

2.3 Diskusi������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������� 7
3. Data Ground Motion������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������ 9

3.1 Data Akselerograf�������������������������������������������������������������������������������������������������������������������� 9

3.2 Analisis ground motion menggunakan persamaan GMPE��������������������������������������������������� 14


Lampiran Gambar
3.3 Rangkuman���������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������� 17
4. Observasi Geodetik������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������ 19

4.1 Lokasi Pengamatan GPS������������������������������������������������������������������������������������������������������� 19

4.2 Pergeseran Akibat Gempa����������������������������������������������������������������������������������������������������� 19

4.3 Kerusakan Akibat Gempabumi Tasikmalaya 2017��������������������������������������������������������������� 23

4.3.1 Peak Ground Acceleration (PGA) Gempabumi Tasikmalaya 2017����������������������������� 23

4.3.2 Intensitas Guncangan (MMI) Gempabumi Tasikmalaya 2017������������������������������������� 25

4.3.3 Intensitas Guncangan (MMI) Gempabumi Tasikmalaya 2017������������������������������������� 26


5. Observasi Dampak������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������� 29

5.1 Latar Belakang���������������������������������������������������������������������������������������������������������������������� 29

5.2 Parameter Gempabumi Jawa Barat Selatan Tanggal 15 Desember 2017������������������������������ 30

5.3 Kondisi Geologi Daerah Terdampak Bencana Gempabumi������������������������������������������������� 31

5.4 Dampak Kejadian Gempabumi Jawa Barat Selatan Tanggal 15 Desember 2017����������������� 33

5.5 Hasil Pengukuran Mikrotremor��������������������������������������������������������������������������������������������� 35


6
5.6 Kesimpulan���������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������� 38

viii
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IsTAI( aytesarP rageG


5.7 Rekomendasi������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������� 39
KATA PENGANTAR
6. Observasi Kerusakan���������������������������������������������������������������������������������������������������������������������� 51

 6.1 Teknik Survey dan Pemeriksaan Tingkat Kerusakan������������������������������������������������������������ 51
Gempa Lombok, Bali dan Sumbawa terjadi pada hari Minggu, tanggal 29
6.2 Survey Kerusakan Bangunan pada Daerah Terdampak�������������������������������������������������������� 52
Juli 2018 pukul 05.47 WIB dengan kekuatan M6,4. Gempa tersebut terletak pada
koordinat 8,4 LS6.3
danPemeriksaan Kerusakan
116,5 BT, atau tepatnya BangunanberlokasiGedung RSUDpada
di darat Banyumas��������������������������������������������
jarak 47 km 54
arah timur laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24
6.3.1 Hasil Pemeriksaan Gedung Thalasemia����������������������������������������������������������������������� 54
km. Gempa ini telah mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Terdapat
korban yang menderita6.3.2 Pemeriksaan
luka-luka ringan Gedungsampai Radiologi�����������������������������������������������������������������������������������
dengan korban meninggal. Gempa 57
ini pun mengakibatkan kerusakan infrastruktur berupa bangunan yang mengalami
6.4 Rangkuman Jenis Kerusakan������������������������������������������������������������������������������������������������ 58
rusak ringan hingga runtuh.
Sesaat6.5 Rekomendasi
setelah untuk Bangunan
gempa tersebut terjadi,GedungdiperlukanThalasemia aksi dan Radiologi
tanggap daruratRSUD�������������������������� 59
untuk menanggulangi bencana yang menyangkut pengkajian secara cepat dan
7. Daftar Referensi����������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������� 61
tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya. Diperlukan juga penentuan
status keadaan darurat bencana; penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
bencana; pemenuhan kebutuhan dasar; pelindungan terhadap kelompok rentan;
dan pemulihan prasarana dan sarana vital dengan segera. Oleh karena itu,
diperlukan kajian dampak bencana gempa melalui survei lapangan yang mencakup
kajian sumber gempa (baik gempa utama maupun gempa susulan). Selain itu,
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
berserta sarana dan prasarana, dan lingkungannya juga penting dilakukan. Survei
rabmaG naripmaL
lapangan dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang cepat, lengkap,
dan akurat. Korban mengalami luka-luka maupun yang meninggal umumnya akibat
tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan gedung. Identifikasi kerusakan
bangunan menjadi penting agar bila terjadi gempa pada masa yang akan datang,
korban dan kerusakan infrastruktur dapat diminimalisasi dengan membangun
bangunan yang tahan gempa.
Survei lapangan ini telah melibatkan berbagai tenaga ahli dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
Perhubungan,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana,Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Informasi
Geospasial, Institut Teknologi Bandung, dan unsur asosiasi/ praktisi/ perusahaan
swasta. Kajian awal terhadap hasil survei tersebut disampaikan pada buku Laporan
Kajian Gempa Lombok 2018.
Semoga segala upaya tim pelaksana survei dan tim penyusun laporan ini
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam menghadapi langkah
pemulihan terhadap dampak bencana. Atas perhatian dan kerja sama semua pihak
diucapkan terima kasih.

6
i ix
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1-1. Gempabumi utama (mainshock) dan gempabumi susulan (aftershock) dari gempabumi
Tasikmalaya M 6,9 (15 Desember 2017)�������������������������������������������������������������������������������������������������� 1

Gambar 2-1. Stasiun seismik BMKG (segitiga terbalik warna biru) yang digunakan dalam penentuan
lokasi hiposenter gempabumi Tasikmalaya M 6,9 (15 Desember 2017). Garis merah menunjukkan posisi
sesar (Irsyam dkk., 2017)�������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������� 3

Gambar 2-2. Contoh picking waktu tiba gelombang P dan S pada seismogram 3 komponen dari jaringan
stasiun seismik BMKG untuk gempa Tasikmalaya M 6,9 (15 Desember 2017)�������������������������������������� 4

Gambar 2-3. Diagram Wadati untuk gempa Tasikmalaya M 6,9 (15 Desember 2017)���������������������������� 4

Gambar 2-4. Parameter hasil penentuan hiposenter gempabumi Tasikmalaya M 6,9 (15 Desember 2017)
������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������ 5

Gambar 2-5. Gempabumi utama (mainshock) Tasikmalaya M 6,9 (15 Januari 2017) yang ditunjukkan
dengan bintang warna biru hasil penentuan lokasi hiposenter di-overlay dengan gempabumi susulan
(aftershock) BMKG sampai tanggal 19 Desember 2017 (bulatan berwarna hijau). Garis biru pada cross-

Lampiran Gambar
section vertikal adalah model slab 1.0 (Hayes dkk., 2012).��������������������������������������������������������������������� 5

Gambar 2-6. Mekanisme fokus gempa gempa Tasik (kanan) yang di-overlay dengan gempabumi hasil
relokasi (Nugraha dkk., 2018; Supendi, 2016) untuk periode 2009-2015. Garis biru pada cross-section
vertikal adalah model slab 1.0 (Hayes dkk., 2012)����������������������������������������������������������������������������������� 6

Gambar 2-7. Contoh waveform fitting untuk gempa Tasikmalaya M 6,9 (15 Desember 2017) dengan
band-pass filter 0,01-0,09 Hz. Waveform warna merah adalah data hasil kalkulasi (synthetic), sedangkan
waveform warna hitam adalah data observasi.����������������������������������������������������������������������������������������� 7

Gambar 2-8. Overlay gempa Tasik dan gempa Lebak dengan gempa hasil relokasi (Nugraha dkk., 2018;
Supendi, 2016). Kotak warna biru diduga sebagai area seismic gap�������������������������������������������������������� 7

Gambar 3-1. Peta jaringan akselerograf yang merekam kejadian gempa Tasikmalaya, Desember 2017.
Kode stasiun yang berwarna putih adalah sensor yang dapat merekam getaran tanah sedangkan yang
berwarna hitam sensor tidak dapat merekam getaran tanah akibat tidak mendapat sinyal maupun sedang
mengalami kerusakan������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������ 10

Gambar 3-2. Sinyal akselerograph yang merekam gempa Tasikmalaya 15 Desember 2017. Terdapat 25
stasiun akselerograf yang merekam kejadian������������������������������������������������������������������������������������������11

x
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IsTAI( aytesarP rageG


KATA PENGANTAR
Gambar 3-3. Hasil analisis sinyal akselerograf pada stasiun CMJI (Cimerak) pada tiap komponen :
Komponen timur-barat (atas), komponen utara-selatan (tengah), komponen vertikal (bawah). Pada tiap

 komponen ditampilkan (bagian atas) data sinyal acceleration (kiri), velocity (tengah) dan displacement
kanan Lombok,
Gempa serta analisis
Baliresponse spektra (bagian
dan Sumbawa terjadibawah) percepatan,
pada hari Minggu,kecepatan
tanggaldan29displacement���������� 13
Juli 2018 pukul 05.47 WIB dengan kekuatan M6,4. Gempa tersebut terletak pada
Gambar 3-4. Hubungan persamaan atenuasi dengan data observasi untuk gempa . Garis berwarna
koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km
arah timurmenunjukkan persamaanProvinsi
laut Kota Mataram, atenuasi Atkinson
Nusa Tenggara dan Boore (2003),
Barat pada Zhao dkk (2006),24Youngs dkk (1997), Mc
kedalaman
Verry (2006) dan Garcia dkk (2005), sedangkan
km. Gempa ini telah mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Terdapat simbol diamond merah merupakan data observasi���� 15
korban yang menderita luka-luka ringan sampai dengan korban meninggal. Gempa
Gambar 3-5. Peta Hazard berdasarkan persamaan GMPE : a. Atkinson dan Boore (2003), b. Zhao Edkk,
ini pun mengakibatkan kerusakan infrastruktur berupa bangunan yang mengalami
2006), c. Youngs dkk (1997), d. Mc Verry (2006), dan e. Garcia dkk (2005). Gradasi warna menunjukkan
rusak ringan hingga runtuh.
SesaatPGA
nilai yang gempa
setelah diperhitungan tersebut berdasarkan
terjadi, persemaan
diperlukanGMPE yang digunakan
aksi tanggap daruratdengan nilai komposisi
warna ditunjukkan pada masing-masing
untuk menanggulangi bencana yang menyangkut pengkajian secara cepat dan gambar������������������������������������������������������������������������������������ 16
tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya. Diperlukan juga penentuan
Gambar 4-1. Sebaran titik pengamatan GPS. Titik hijau merupakan titik pengamatan GPS. Bola merah-
status keadaan darurat bencana; penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
putih merupakan
bencana; pemenuhan pusat lokasi
kebutuhan dasar;gempa menurut BMKG���������������������������������������������������������������������������
pelindungan terhadap kelompok rentan; 20
dan pemulihan
Gambar 4-2.prasarana
Mekanisme danfokal sarana yangvitalterjadidengan
pada Gempa segera. TasikOleh (USGS, karena itu,
2017)������������������������������������� 20
diperlukan kajian dampak bencana gempa melalui survei lapangan yang mencakup
kajian sumber
Gambar gempa
43. Model(baikbesarnya
gempapergeseran
utama maupun horizontal gempa
(atas) dan susulan).
vertikal Selain
(bawah)itu, akibat dari Gempa Tasik
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
dengan menggunakan parameter NP1���������������������������������������������������������������������������������������������������� 22
berserta sarana dan prasarana, dan lingkungannya juga penting dilakukan. Survei
Gambar 4-4.
lapangan dilakukan Model
untuk besarnya pergeseran
mendapatkan data dan rabmaG naripmaL
horizontal
informasi (atas)yangdan vertikal
cepat, (bawah)lengkap, akibat dari Gempa Tasik
dan akurat.dengan
Korban mengalamiparameter
menggunakan luka-lukaNP2����������������������������������������������������������������������������������������������������
maupun yang meninggal umumnya akibat 23
tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan gedung. Identifikasi kerusakan
bangunan Gambar
menjadi4-5. Peta Peak
penting agarGround Acceleration
bila terjadi gempa(PGA) pada Gempa masa yang Tasikmalaya
akan datang, 2017 yang dimodifikasi dari
korban dan datakerusakan
BMKG. Bintang bewarna kuning
infrastruktur dapat merupakan
diminimalisasi epicenter gempa�����������������������������������������������������
dengan membangun 25
bangunan yang tahan gempa.
Gambar 4-6. Peta Intensitas MMI Gempabumi Tasikmalaya M6.9 15 Desember 2017������������������������ 26
Survei lapangan ini telah melibatkan berbagai tenaga ahli dari
Kementerian Pekerjaan
Gambar 4-7. Peta Umum dan Perumahan
Distribusi Kerusakan Gempabumi Rakyat, Kementerian
Tasikmalaya M6.9 Energi 15dan Desember 2017 yang di-
Sumber Daya Mineral, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
overlay dengan intensitas MMI�������������������������������������������������������������������������������������������������������������� 27
Perhubungan,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional
Penanggulangan
GambarBencana,Lembaga
5-1. Sebaran kejadian Ilmu
pusat Pengetahuan
gempabumi merusak Indonesia, Badan
di Pulau Jawa Informasi
(Supartoyo dkk., 2014)������� 30
Geospasial, Institut Teknologi Bandung, dan unsur asosiasi/ praktisi/ perusahaan
Gambar
swasta. Kajian awal5-2. Peta lokasi
terhadap hasil pusat
surveigempabumi
tersebututama dan susulan
disampaikan pada bersumber
buku Laporan dari data BMKG, USGS dan
Kajian Gempa Lombok 2018.
GFZ��������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������� 31
Semoga segala upaya tim pelaksana survei dan tim penyusun laporan ini
Gambar 5-3.manfaat
dapat memberikan Peta geologi yangwilayah Jawa Barat dandalam
sebesar-besarnya Bantenmenghadapi
(Ratman dan Gafoer, langkah 1998)����������������������� 32
pemulihanGambar
terhadap dampak bencana. Atas perhatian dan kerja sama semua pihak
5-4. Peta geologi wilayah Jawa Tengah (Amin dkk., 1999)����������������������������������������������������� 32
diucapkan terima kasih.
Gambar 5-5. Peta Isoseismal Gempabumi Tasikmalaya 12 Desember 2017����������������������������������������� 35

6
i xi
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)


Gambar 5-6. Peta perioda dominan berdasarkan pengukuran mikrotremor daerah Tasikmalaya dan
sekitarnya������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������ 37

Gambar 5-7. Peta prediksi amplifikasi berdasarkan pengukuran mikrotremor daerah Tasikmalaya dan
sekitarnya������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������ 37

Gambar 5-8. Tim Tanggap Darurat (TTD) Badan Geologi berkoordinasi dan berdiskusi dengan Kepala
Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya���������������������������������������������������������������������������������������������� 40

Gambar 5-9. Tim Tanggap Darurat (TTD) Badan Geologi (BG) berkoordinasi dan berdiskusi dengan Tim
BNPB, Tim Kementerian PUPR dan BBWS Citanduy, sesaat sebelum terjun ke lokasi bencana��������� 40

Gambar 5-10. Tim Tanggap Darurat (TTD) Badan Geologi berkoordinasi dan berdiskusi dengan Kepala
Pelaksana BPBD Kabupaten Ciamis������������������������������������������������������������������������������������������������������ 41

Gambar 5-11. Tim Tanggap Darurat (TTD) Badan Geologi berkoordinasi dan berdiskusi dengan Kepala
Pusdalop BPBD Kabupaten Pangandaran���������������������������������������������������������������������������������������������� 41

Gambar 5-12. Tim Tanggap Darurat (TTD) Badan Geologi berkoordinasi dan berdiskusi dengan Kepala
Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Barat���������������������������������������������������������������������������������������������������� 42

Gambar 5-13. Tim Tanggap Darurat (TTD) Badan Geologi sedang diskusi dengan Bapak Gubernur Jawa

Lampiran Gambar
Barat di POSKO Pengungsian Desa Sukahurip, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis���������������� 42

Gambar 5-14. Kerusakan kantor Bupati Tasikmalaya akibat gempabumi tanggal 15 Desember 2017, di
Desa Bojongkoneng, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya������������������������������������������������� 43

Gambar 5-15. Plafon Masjid Agung Kabupaten Tasikmalaya di Desa Bojongkoneng, Kecamatan
Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya mengalami kerusakan akibat gempabumi tanggal 15 Desember
2017�������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������� 43

Gambar 5-16. Rumah penduduk roboh akibat gempabumi tanggal 15 Desember 2017 di Kampung
Cikoneng, Desa Sundawenang, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya�������������������������������������� 44

Gambar 5-17. Sebagian dinding rumah penduduk roboh akibat gempabumi tanggal 15 Desember 2017,
di Kampung Sukamulya, Desa Kertabumi, Kecamatan Cijeunjing, Kabupaten Ciamis������������������������ 44

Gambar 5-18. Atap dan sebagian dinding rumah penduduk roboh akibat gempabumi tanggal 15 Desember
2017, di Desa Gunajaya, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya������������������������������������������� 45

Gambar 5-19. Sebagian dinding rumah penduduk roboh akibat gempabumi tanggal 15 Desember 2017,
di Kampung Ciparakan, Desa Sukahurip, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis�������������������������� 46

Gambar 5-20. Rumah penduduk roboh akibat gempabumi tanggal 15 Desember 2017 di Kampung
Purwasari, Desa Parigi, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran����������������������������������������������������
6 46

xii
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IsTAI( aytesarP rageG


Gambar 5-21. Koordinasi dan diskusi tentang gempabumi tanggal 15 Desember 2017 dengan Kepala
KATA PENGANTAR
BPBD Kabupaten Purworejo (Bpk Budi, nomor tiga dari kanan)���������������������������������������������������������� 47

 Gambar 5-22. Foto bersama setelah koordinasi dan diskusi tentang gempabumi tanggal 15 Desember
Gempa Lombok,
2017 dengan Bali Bidang
Kepala dan Sumbawa Kesiapsiagaan terjadiBPBD padaKabupaten
hari Minggu, Cilacaptanggal
(Bpk 29 Kodirin Pratomo, paling
Juli 2018 pukul 05.47 WIB dengan kekuatan M6,4. Gempa tersebut terletak pada
kanan)������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������ 47
koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km
arah timurGambar
laut Kota5-23.Mataram,
KoordinasiProvinsidan diskusi Nusa Tenggara
tentang gempabumi Barat tanggal
pada kedalaman
15 Desember242017 dengan Pusdalops
km. Gempa ini telah mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Terdapat
BPBD Kabupaten Banyumas (Bpk Harjun, posisi di tengah)���������������������������������������������������������������� 48
korban yang menderita luka-luka ringan sampai dengan korban meninggal. Gempa
Gambar 5-24. kerusakan
ini pun mengakibatkan Kerusakan infrastruktur
rumah penduduk berupa di bangunan
Kecamatan yang Klirong, Kabupaten Kebumen, akibat
mengalami
rusak ringan hingga runtuh.
gempabumi tanggal 15 Desember 2017�������������������������������������������������������������������������������������������������� 48
Sesaat setelah gempa tersebut terjadi, diperlukan aksi tanggap darurat
Gambar 5-25. Kerusakan
untuk menanggulangi bencana yang pada ruang rontgen bagian
menyangkut luar di RSUD
pengkajian secara Banyumas
cepat dan akibat gempabumi tanggal
15 Desember
tepat terhadap lokasi, 2017����������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������
kerusakan, dan sumber daya. Diperlukan juga penentuan 49
status keadaan darurat bencana; penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
Gambar 5-26. Kerusakan pada gedung Thalasemia di RSUD Banyumas akibat gempabumi tanggal 15
bencana; pemenuhan kebutuhan dasar; pelindungan terhadap kelompok rentan;
Desemberprasarana
dan pemulihan 2017���������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������
dan sarana vital dengan segera. Oleh karena itu, 49
diperlukan kajian dampak bencana gempa melalui survei lapangan yang mencakup
Gambar 5-27. Kios Pasar Cimanggu di Kabupaten Cilacap roboh, akibat gempabumi tanggal 15
kajian sumber gempa (baik gempa utama maupun gempa susulan). Selain itu,
Desember 2017��������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������� 50
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
berserta sarana
Gambardan prasarana,
Kerusakandan lingkungannya jugaDayeuhluhur,
penting dilakukan. Survei
lapangan dilakukan
5-28.
untuk mendapatkan
rumah penduduk di Desa
data dan rabmaG naripmaL
informasi yang
Kabupaten
cepat,
Cilacap, akibat gempabumi
lengkap,
tanggal 15 Desember 2017���������������������������������������������������������������������������������������������������������������������� 50
dan akurat. Korban mengalami luka-luka maupun yang meninggal umumnya akibat
tertimpa Gambar
reruntuhan bangunanpada
6-1. Kerusakan rumah bangunan dan gedunggedung. SMKN Identifikasi
3 TASIKMALAYA kerusakanJl. Tamansari No.100,
bangunan Mulyasari,
menjadi penting agar bila terjadi gempa pada
Tasikmalaya. Struktur utama berupa sistem rangka beton bertulang masa yang akan datang, tidak ada kerusakan.
korban dan Padakerusakan
Bagian pojok infrastruktur
L pendek struktur dapat atap diminimalisasi
runtuh. Kemungkinan dengan penyebab membangun kerusakan adalah kualitas
bangunan yang tahan gempa.
struktur baja ringan yang rendah terutama konstruksi di area L (bagian pojok) dimana jarak antar kuda2
Survei lapangan ini telah melibatkan berbagai tenaga ahli dari
terlalu lebar ≥ 1 m dengan ketebalan rangka baja mungkin kurang dari ≤ 0.75mm dan beban genteng
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan
Sumber DayatanahMineral,
liat terlaluKementerian
berat������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������
Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian 53
Perhubungan,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional
Gambar 6-2. Kerusakan pada bangunan Mesjid Asy-Syuhada yang terbuat dengan struktur rangka beton
Penanggulangan Bencana,Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Informasi
bertulang dengan dinding pengisi rusak ringan berupa plesteran terkelupas pada beberapa titik. Struktur
Geospasial, Institut Teknologi Bandung, dan unsur asosiasi/ praktisi/ perusahaan
atap dengan rangka baja ringan dan penutup atap genteng mengalami kerusakan kemungkinan akibat
swasta. Kajian awal terhadap hasil survei tersebut disampaikan pada buku Laporan
kualitas
Kajian Gempa Lombok rangka2018.
baja ringan kurang baik (ketebalan ≤ 0.75mm dengan bentang > 6 m, jarak antar kuda2
terlalu lebar
Semoga ≥ 1 upaya
segala m sehingga terlalu beratsurvei
tim pelaksana menahan danbeban����������������������������������������������������������������������
tim penyusun laporan ini 53
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam menghadapi langkah
Gambar 6-3. Tipikal kerusakan bangunan rumah tinggal di daerah Tasikmalaya berupa retakan pada
pemulihan terhadap dampak bencana. Atas perhatian dan kerja sama semua pihak
diucapkan dinding
terima pasangan,
kasih. plesteran terkelupas, dan runtuhan pada rangka atap. Hampir seluruhnya diakibatkan
kondisi bahan yang sudah tua (lapuk) dan tanpa rangka struktur kolom dan balok������������������������������� 53

Gambar 6-4. Lokasi komplek bangunan RSUD Banyumas dan foto tampak depan bangunan gedung
6
Thalasemia (kanan atas) dan Radiologi (kanan bawah)������������������������������������������������������������������������� 54
i xiii
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)


Gambar 6-5. Gambar denah bangunan dan gedung Thalasemia tampak depan������������������������������������� 55

Gambar 6-6. Beberapa indikasi penurunan tanah tampak pada bagian luar gedung Thalasemia ditemukan
pada beberapa tempat yang menyebabkan kerusakan pada struktur kolom praktis. Pada gambar tengah
penurunan teras beton bagian luar mencapai sekitar 4.5 cm������������������������������������������������������������������ 55

Gambar 6-7. Kerusakan pada dinding pasangan bata pada bagian luar gedung berupa plesteran terkelupas,
retak geser dan lentur dalam jumlah yang cukup banyak����������������������������������������������������������������������� 56

Gambar 6-8. Kerusakan pada dinding pasangan bata pada bagian dalam gedung berupa plesteran
terkelupas, retak geser dan lentur dalam jumlah yang cukup banyak terutama terjadi pada lantai dasar
���������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������� 56

Gambar 6-9. Kerusakan plafon pada selasar penghubung dan pada bangunan gedung Thalasemia. Gambar
kanan adalah runtuhan rangka atap baja ringan pada bagian penghubung dengan gedung Radiologi��� 56

Gambar 6-10. Gambar denah gedung Radiologi pada lantai dasar dan foto tampak depan yang diambil
dari bagian Timur������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������ 57

Gambar 6-11. Kerusakan dinding pada lantai dasar, 1, dan 2 gedung Radiologi berupa plesteran
terkelupas, retak geser pada sebagian besar dinding, dan hancuran pada beberapa tempat������������������� 58

Lampiran Gambar
Gambar 6-12. Kerusakan plafon pada bangunan gedung Radiologi akibat runtuhnya rangka baja ringan.
Gambar kanan adalah tulangan kolom praktis terekspos dan tidak tersambung dengan struktur utama58

xiv
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IsTAI( aytesarP rageG


DAFTAR TABEL
KATA PENGANTAR


Gempa Lombok, Bali dan Sumbawa terjadi pada hari Minggu, tanggal 29
Tabel 3-1.
Juli 2018 pukul 05.47 Analisa
WIB akselerograph
dengan kekuatan gempaM6,4. Tasikmalaya
Gempa15tersebut Desemberterletak 2017��������������������������������������������
pada 12
koordinat Tabel
8,4 LS4-1. danKoordinat
116,5 BT, titikatau tepatnyaGPS�������������������������������������������������������������������������������������������
pengamatan berlokasi di darat pada jarak 47 km 19
arah timur laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24
km. Gempa Tabelini 4-2.
telahNilai mengakibatkan
strike, dip, dan rake korbanyang jiwadigunakanyang(USGS, tidak sedikit. Terdapat
2017)���������������������������������������������������� 21
korban yang menderita luka-luka ringan sampai dengan korban meninggal. Gempa
Tabel 4-3. Koordinat
ini pun mengakibatkan kerusakan pusat infrastruktur
gempa dan kedalaman berupa yang bangunandigunakan yang(BMKG,mengalami 2017)����������������������������� 21
rusak ringan hingga runtuh.
Tabel 4-4. Stasiun pengamatan PGA ( BMKG, 2017)���������������������������������������������������������������������������� 24
Sesaat setelah gempa tersebut terjadi, diperlukan aksi tanggap darurat
untuk menanggulangi
Tabel 5-1. Databencana korban dan yang menyangkut
kerusakan bangunanpengkajian
akibat kejadian secara cepat tanggal
gempabumi dan 15 Desember 2017
tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya. Diperlukan juga penentuan
���������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������� 34
status keadaan darurat bencana; penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
bencana; pemenuhan
Tabel 5-2. Nilai kebutuhan dasar;periode
amplifikasi, pelindungandan frekuensiterhadap tanah kelompok rentan; mikrotremor daerah
hasil pengukuran
dan pemulihan prasarana dan sarana vital dengan segera. Oleh karena itu,
Tasikmalaya dan sekitarnya�������������������������������������������������������������������������������������������������������������������� 36
diperlukan kajian dampak bencana gempa melalui survei lapangan yang mencakup
kajian sumber gempa (baik gempa utama maupun gempa susulan). Selain itu,
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
berserta sarana dan prasarana, dan lingkungannya juga penting dilakukan. Survei
lapangan dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang cepat, lengkap, rabmaG naripmaL
dan akurat. Korban mengalami luka-luka maupun yang meninggal umumnya akibat
tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan gedung. Identifikasi kerusakan
bangunan menjadi penting agar bila terjadi gempa pada masa yang akan datang,
korban dan kerusakan infrastruktur dapat diminimalisasi dengan membangun
bangunan yang tahan gempa.
Survei lapangan ini telah melibatkan berbagai tenaga ahli dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
Perhubungan,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana,Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Informasi
Geospasial, Institut Teknologi Bandung, dan unsur asosiasi/ praktisi/ perusahaan
swasta. Kajian awal terhadap hasil survei tersebut disampaikan pada buku Laporan
Kajian Gempa Lombok 2018.
Semoga segala upaya tim pelaksana survei dan tim penyusun laporan ini
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam menghadapi langkah
pemulihan terhadap dampak bencana. Atas perhatian dan kerja sama semua pihak
diucapkan terima kasih.

6
i xv
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)

Lampiran Gambar

xvi
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP Pusat S
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP Pusat L

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IGegar


sTAI( aPrasetya
ytesarP r(IATsI,
ageG Ikatan A
KATA PENGANTAR


1. Pendahuluan
Gempa Lombok, Bali dan Sumbawa terjadi pada hari Minggu, tanggal 29
Juli 2018 pukul 05.47 WIB dengan kekuatan M6,4. Gempa tersebut terletak pada
koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km
Pada akhir tahun 2017, yaitu pada hari Jum’at tanggal 15 Desember 2017 telah terjadi gempabumi
arah timur laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24
km. Gempa dengan magnitudo
ini telah (M) 6,9 di selatan
mengakibatkan korbanJawa
jiwaBarat.
yangBerdasarkan informasi
tidak sedikit. dari BMKG, gempabumi
Terdapat
korban yangterjadi pada pukul
menderita 23:47:58
luka-luka WIB. sampai
ringan Pusat gempabumi berada meninggal.
dengan korban di darat pada Gempa
koordinat geografis 7,75o LS;
108,11o BT dengan kedalaman sumber gempa 107 km. Lokasi
ini pun mengakibatkan kerusakan infrastruktur berupa bangunan yang mengalami episenter gempabumi tersebut berada
rusak ringan hingga
pada 6 km runtuh.
tenggara Kota Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Sampai dengan tanggal 19
Sesaat
Desembersetelah
2017,gempa
gempabumitersebut terjadi,
susulan diperlukan
(aftershock) aksi tanggap
yang tercatat dan bisa darurat
ditentukan lokasinya hanya 11
untuk menanggulangi bencana yang menyangkut pengkajian secara cepat
event dengan magnitudo 2,5 sampai 4,1. pada kedalaman 58 sampai 86 km (Gambar dan 1).
tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya. Diperlukan juga penentuan
status keadaan darurat bencana; penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
bencana; pemenuhan kebutuhan dasar; pelindungan terhadap kelompok rentan;
dan pemulihan prasarana dan sarana vital dengan segera. Oleh karena itu,
diperlukan kajian dampak bencana gempa melalui survei lapangan yang mencakup
kajian sumber gempa (baik gempa utama maupun gempa susulan). Selain itu,
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
berserta sarana dan prasarana, dan lingkungannya juga penting dilakukan. Survei
rabmaG naripmaL
lapangan dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang cepat, lengkap, Lam
dan akurat. Korban mengalami luka-luka maupun yang meninggal umumnya akibat
tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan gedung. Identifikasi kerusakan
bangunan menjadi penting agar bila terjadi gempa pada masa yang akan datang,
korban dan kerusakan infrastruktur dapat diminimalisasi dengan membangun
bangunan yang tahan gempa.
Survei lapangan ini telah melibatkan berbagai tenaga ahli dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral, Gambar Kementerian Ristek utama
1-1. Gempabumi dan (mainshock)
PendidikandanTinggi, Kementerian
gempabumi susulan (aftershock)
Perhubungan,Badan MeteorologidariKlimatologi dan Geofisika,
gempabumi Tasikmalaya Badan Nasional
M 6,9 (15 Desember 2017).
Penanggulangan Bencana,Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Informasi
Geospasial,Laporan iniTeknologi
Institut merupakanBandung,
kompilasi dan
laporan survei
unsur dan kajian
asosiasi/ dari berbagai
praktisi/ instansi yang tergabung di
perusahaan
swasta. Kajian awalyaitu
PuSGeN, terhadap hasil survei
dari PUSKIM, tersebut
BMKG, ITB, disampaikan
PVMBG-BADAN padaGEOLOGI,
buku Laporan
LIPI, BNPB, BIG, ESDM,
Kajian Gempa Lombok 2018. Laporan ini terdiri dari
dan KEMENDIKTI.
Semoga segala upaya tim pelaksana survei dan tim penyusun laporan ini
1. Pendahuluan
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam menghadapi langkah
2. Tinjauan Seimologi Mengenai Gempa Tasikalaya M6.9 (15 Desember 2017)
pemulihan terhadap dampak bencana. Atas perhatian dan kerja sama semua pihak
3. Data
diucapkan terima Ground Motion
kasih.
4. Observasi Geodetik
5. Observasi Dampak
6. Observasi6 Kerusakan
i 1
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)

Lampiran Gambar

2
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP Pusat S
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP Pusat L

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IGegar


sTAI( aPrasetya
ytesarP r(IATsI,
ageG Ikatan A
KATA PENGANTAR


2. Tinjauan Seismologi Mengenai Gempa Tasikmalaya M 6,9
(15 Desember
Gempa Lombok, Bali dan Sumbawa terjadi 2017)
pada hari Minggu, tanggal 29
Juli 2018 pukul 05.47 WIB dengan kekuatan M6,4. Gempa tersebut terletak pada
koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km
Pepen Supendi1,2, Sri Widiyantoro3, Andri Dian Nugraha3
arah timur 1laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24
Program Doktor, Teknik Geofisika, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, Institut
km. Gempa ini telah mengakibatkan korban jiwaBandung,
Teknologi yang tidak sedikit. Terdapat
Indonesia
korban yang menderita
2
luka-luka ringan
Badan Meteorologi, sampaidan
Klimatologi, dengan korban
Geofisika, meninggal.
Indonesia, Gempa
Stasiun Geofisika Bandung
3
Kelompokkerusakan
ini pun mengakibatkan Keahlian Geofisika Global,
infrastruktur Fakultas
berupa Teknikyang
bangunan Pertambangan
mengalamidan Perminyakan,
rusak ringan hingga runtuh. Institut Teknologi Bandung, Indonesia
Sesaat setelah gempa tersebut terjadi, diperlukan aksi tanggap darurat
untuk menanggulangi bencana yang menyangkut pengkajian secara cepat dan
tepat terhadap lokasi, kerusakan,
2.1 Penentuan dan sumberGempabumi
Lokasi Hiposenter daya. Diperlukan juga penentuan
Tasikmalaya M 6,9
status keadaan darurat bencana; penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
bencana; pemenuhan kebutuhan dasar; pelindungan terhadap kelompok rentan;
dan pemulihan prasarana
Kami melakukan dan sarana
penentuan kembalivital
waktudengan segera. POleh
tiba gelombang dan S karena itu,
pada seismogram 3 komponen dari
diperlukanjaringan
kajian dampak bencana
stasiun seismik gempa
BMKG yangmelalui
beradasurvei lapangan
di pulau Jawa dan yang mencakup
Sumatera bagian selatan (Gambar 3).
kajian sumber
Pickinggempa
waktu (baik gempa utama
tiba menggunakan maupun
program gempa (Lomax
Seisgram2K susulan).
danSelain itu, 2009) dengan contoh
Michelini,
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
seperti yang ditunjukan pada Gambar 4.
berserta sarana dan prasarana, dan lingkungannya juga penting dilakukan. Survei
rabmaG naripmaL
lapangan dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang cepat, lengkap, Lam
dan akurat. Korban mengalami luka-luka maupun yang meninggal umumnya akibat
tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan gedung. Identifikasi kerusakan
bangunan menjadi penting agar bila terjadi gempa pada masa yang akan datang,
korban dan kerusakan infrastruktur dapat diminimalisasi dengan membangun
bangunan yang tahan gempa.
Survei lapangan ini telah melibatkan berbagai tenaga ahli dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
Perhubungan,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana,Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Informasi
Geospasial, Institut Teknologi Bandung, dan unsur asosiasi/ praktisi/ perusahaan
swasta. Kajian awal terhadap hasil survei tersebut disampaikan pada buku Laporan
Kajian Gempa Lombok 2018.
Semoga segala upaya tim pelaksana survei dan tim penyusun laporan ini
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam menghadapi langkah
pemulihan terhadap dampak bencana. Atas perhatian dan kerja sama semua pihak
diucapkan terima
Gambar kasih.
2-1. Stasiun seismik BMKG (segitiga terbalik warna biru) yang digunakan dalam penentuan lokasi
hiposenter gempabumi Tasikmalaya M 6,9 (15 Desember 2017). Garis merah menunjukkan posisi sesar
(Irsyam dkk., 2017).

6
i 3
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)

Gambar 2-2. Contoh picking waktu tiba gelombang P dan S pada seismogram 3 komponen dari jaringan stasiun
seismik BMKG untuk gempa Tasikmalaya M 6,9 (15 Desember 2017)

Untuk memvalidasi hasil picking fase gelombang P dan S digunakan analisis diagram Wadati (Gambar
5), terlihat bahwa kurva pada masing-masing diagram Wadati berbentuk linear dengan nilai rasio Vp/
Vs sekitar 1,76 untuk gempa Tasikmalaya yang mendekati nilai rasio Vp/Vs rata-rata global, yaitu 1,73.

Lampiran Gambar

Gambar 2-3. Diagram Wadati untuk gempa Tasikmalaya M 6,9 (15 Desember 2017)

Dalam studi ini, penentuan lokasi hiposenter dilakukan dengan menggunakan program Hypoellipse
(Lahr, 1999). Adapun model kecepatan gelombang seismik 1-D yang digunakan adalah model dari
Koulakov dkk. (2007) yang dikombinasikan dengan model AK135 (Kennett, 2005).

4
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP Pusat S
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP Pusat L

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IGegar


sTAI( aPrasetya
ytesarP r(IATsI,
ageG Ikatan A
KATA PENGANTAR


Gempa Lombok, Bali dan Sumbawa terjadi pada hari Minggu, tanggal 29
Juli 2018 pukul 05.47 WIB dengan kekuatan M6,4. Gempa tersebut terletak pada
Gambar
koordinat 8,4 LS 2-4. Parameter
dan 116,5 hasiltepatnya
BT, atau penentuanberlokasi
hiposenter gempabumi Tasikmalaya
di darat pada M 6,9
jarak 47 km(15 Desember 2017)
arah timur laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24
km. Gempa ini telah mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Terdapat
korban yang menderita luka-luka ringan sampai dengan korban meninggal. Gempa
ini pun mengakibatkan kerusakan infrastruktur berupa bangunan yang mengalami
rusak ringan hingga runtuh.
Sesaat setelah gempa tersebut terjadi, diperlukan aksi tanggap darurat
untuk menanggulangi bencana yang menyangkut pengkajian secara cepat dan
tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya. Diperlukan juga penentuan
status keadaan darurat bencana; penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
bencana; pemenuhan kebutuhan dasar; pelindungan terhadap kelompok rentan;
dan pemulihan prasarana dan sarana vital dengan segera. Oleh karena itu,
diperlukan kajian dampak bencana gempa melalui survei lapangan yang mencakup
kajian sumber gempa (baik gempa utama maupun gempa susulan). Selain itu,
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
berserta sarana dan prasarana, dan lingkungannya juga penting dilakukan. Survei
rabmaG naripmaL
lapangan dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang cepat, lengkap, Lam
dan akurat. Korban mengalami luka-luka maupun yang meninggal umumnya akibat
tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan gedung. Identifikasi kerusakan
bangunan menjadi penting agar bila terjadi gempa pada masa yang akan datang,
korban dan kerusakan infrastruktur dapat diminimalisasi dengan membangun
bangunan yang tahan gempa.
Survei lapangan ini telah melibatkan berbagai tenaga ahli dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
Perhubungan,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana,Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Informasi
Geospasial, Institut Teknologi Bandung, dan unsur asosiasi/ praktisi/ perusahaan
swasta. Kajian awal terhadap hasil survei tersebut disampaikan pada buku Laporan
Kajian Gempa Lombok 2018.
Semoga segala upaya tim pelaksana survei dan tim penyusun laporan ini
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam menghadapi langkah
pemulihan terhadap dampak bencana. Atas perhatian dan kerja sama semua pihak
Gambar 2-5. Gempabumi utama (mainshock) Tasikmalaya M 6,9 (15 Januari 2017) yang ditunjukkan dengan
diucapkan terima kasih.
bintang warna biru hasil penentuan lokasi hiposenter di-overlay dengan gempabumi susulan (aftershock) BMKG
sampai tanggal 19 Desember 2017 (bulatan berwarna hijau). Garis biru pada cross-section vertikal adalah model
slab 1.0 (Hayes dkk., 2012).
6
i 5
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)

2.2 Penentuan Mekanisme Fokus Gempabumi Tasikmalaya M 6,9 (15 Desember


2017)

Penentuan mekanisme fokus gempabumi Tasikmalaya M 6,9 (15 Desember 2017) menggunakan metode
inversi moment tensor dan program ISOLA GUI (Sokos dan Zahradnik, 2008). Hasil yang diperoleh
untuk gempa Tasikmalaya M 6,9 menunjukan mekanisme oblique dan dominan thrust.

Lampiran Gambar

Gambar 2-6. Mekanisme fokus gempa gempa Tasik (kanan) yang di-overlay dengan
gempabumi hasil relokasi (Nugraha dkk., 2018; Supendi, 2016) untuk periode 2009-2015. Garis biru pada cross-
section vertikal adalah model slab 1.0 (Hayes dkk., 2012).
6

6
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP Pusat S
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP Pusat L

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IGegar


sTAI( aPrasetya
ytesarP r(IATsI,
ageG Ikatan A
KATA PENGANTAR
Even date-time: 20171215 23:47:58 Displacement (m). Inversion band (Hz) 0.01 0.02 0.04 0.06

NS EW Z
1 4.44E+001 1.18E+001 1 3.20E+001 1.62E+001 1 5.98E+001 1.71E+001

SBJ UGM DBJ CBJ CNJ JCJ BBJ CMJ


0 0 0


-1 -1 -1
1 5.75E-001 3.10E+000 1 1.17E+000 7.23E+000 1 9.48E-001 7.78E+000
0 0 0
-1 -1 -1
1 5.03E-001 5.03E+000 1 2.01E-001 7.01E+000 1 7.46E-001 2.97E+000

 0
-1
1 3.30E+001
0
8.61E+000
0
-1
1 5.89E+001
0
5.12E+000
0
-1
1 1.13E+002
0
5.12E+000

Gempa Lombok, Bali dan Sumbawa terjadi pada hari Minggu, tanggal 29
-1 -1 -1
1 2.30E+001 8.21E+000 1 1.94E+000 4.00E+000
1 4.31E+000 2.58E+000
0 0 0
-1 -1

Juli 2018 pukul 05.47 WIB dengan kekuatan M6,4. Gempa tersebut terletak pada
-1
1 9.59E-001 7.51E+000
1 7.57E-001 3.47E+000
1 2.27E-001 2.91E+000
0 0 0
-1 -1 -1
1 4.36E-001 3.50E+000

koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km
1 7.36E-001 6.13E+000
1 4.96E-001 2.94E+000
0 0 0
-1 -1 -1
1 1.90E-001 3.45E+000
1 2.82E-001 4.60E+000 1 3.18E-001 3.68E+000

arah timur laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24
0 0 0
-1 -1 -1
1 1.01E+000 4.88E+000
1 4.63E-001 2.61E+000
1 3.41E-001 3.58E+000
SWJ CGJ

0 0
0

km. Gempa ini telah mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Terdapat
-1 -1
-1
1 3.11E-001 5.58E+000 1 1.74E+000 1.89E+000
1 7.05E-001 3.83E+000
0 0 0
-1 -1 -1

korban yang menderita luka-luka ringan sampai dengan korban meninggal. Gempa
0 50 100 150 200 250 0 50 100 150 200 250 0 50 100 150 200 250
Time (sec) Time (sec) Time (sec)

Gambar 2-7. Contoh


ini pun mengakibatkan waveform
kerusakan fitting untuk berupa
infrastruktur gempa Tasikmalaya
bangunanMyang6,9 (15mengalami
Desember 2017) dengan band-pass
filter 0,01-0,09 Hz. Waveform warna merah adalah data hasil kalkulasi (synthetic), sedangkan waveform warna
rusak ringan hingga runtuh. hitam adalah data observasi.
Sesaat setelah gempa tersebut terjadi, diperlukan aksi tanggap darurat
untuk menanggulangi bencana yang menyangkut pengkajian secara cepat dan
tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya. Diperlukan juga penentuan
2.3 Diskusi
status keadaan darurat bencana; penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
bencana; pemenuhan kebutuhan dasar; pelindungan terhadap kelompok rentan;
dan pemulihan prasarana
Di akhir tahun dandi awal
2017 dan sarana vital
tahun 2018dengan segera.
telah terjadi Oleh
dua kali karena di
gempabumi itu,
selatan Jawa Barat yang
diperlukan kajian dampak bencana gempa melalui survei lapangan yang mencakup
telah menyebabkan kerusakan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan peta revisi sumber
kajian sumber gempa (baik gempa utama maupun gempa susulan). Selain itu,
dan bahaya gempa Indonesia tahun 2017, megathrust di selatan Jawa Barat berpotensi menghasilkan
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
gempa dan
berserta sarana dengan magnitudo
prasarana, danmaksimum mencapai
lingkungannya 8,7.penting
juga Dengan dilakukan.
adanya area Survei
yang diduga sebagai seismic
gap di zonauntuk
lapangan dilakukan megathrust tersebut, apakah
mendapatkan data dankedua gempa ini
informasi yangsebagai
cepat,precursor
lengkap, rabmaG naripmaL
terhadap potensi gempa Lam
dan akurat. Korban mengalami luka-luka maupun yang meninggal umumnya akibat untuk dapat dijawab.
yang lebih besar di area tersebut? Pertanyaan ini memerlukan penelitian lebih lanjut
tertimpa Rencana
reruntuhan bangunan
penelitian rumah dan
kami selanjutnya adalahgedung.
melakukanIdentifikasi kerusakan
re-picking, relokasi hiposenter, dan penentuan
bangunan mekanisme
menjadi penting agar bila terjadi gempa pada masa yang akan datang,
fokus pada masing-masing aftershocks gempabumi Lebak M6,1 (2018) dan gempabumi
korban dan kerusakan
Tasikmalaya M6,9 infrastruktur
(2018). dapat diminimalisasi dengan membangun
bangunan yang tahan gempa.
Survei lapangan ini telah melibatkan berbagai tenaga ahli dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
Perhubungan,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana,Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Informasi
Geospasial, Institut Teknologi Bandung, dan unsur asosiasi/ praktisi/ perusahaan
swasta. Kajian awal terhadap hasil survei tersebut disampaikan pada buku Laporan
Kajian Gempa Lombok 2018.
Semoga segala upaya tim pelaksana survei dan tim penyusun laporan ini
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam menghadapi langkah
pemulihan terhadap dampak bencana. Atas perhatian dan kerja sama semua pihak
diucapkan terima kasih.

Gambar 2-8. Overlay gempa Tasik dan gempa Lebak dengan gempa hasil relokasi (Nugraha dkk., 2018; Supendi,
6 2016). Kotak warna biru diduga sebagai area seismic gap.
i 7
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)

Lampiran Gambar

8
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP Pusat S
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP Pusat L

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IGegar


sTAI( aPrasetya
ytesarP r(IATsI,
ageG Ikatan A
KATA PENGANTAR


3. Data Ground Motion
Gempa Lombok, Bali dan Sumbawa terjadi pada hari Minggu, tanggal 29
Juli 2018 pukul 05.47 WIB Ariska
denganRudyanto
kekuatan
1
, Fajar
M6,4.Budi Utomotersebut
Gempa
1
, Sigit Pramono 1
terletak pada, Artadi Pria Sakti 1
koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya 1
Bidangberlokasi
Seismologi di Teknik,
darat padaBMKG jarak 47 km
arah timur laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24
km. Gempa ini telah mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Terdapat
korban yang menderita luka-luka ringan sampai dengan korban meninggal. Gempa
ini pun mengakibatkan kerusakan infrastruktur berupa bangunan yang mengalami
Gempabumi telah terjadi pada tanggal 15 Desember 2017 pada wilayah sebelah Barat Daya Tasikmalaya
rusak ringan hingga runtuh.
dengan magnitude M6.9. Peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan guncangan
Sesaat setelah gempa tersebut terjadi, diperlukan aksi tanggap darurat
dirasakan di daerah
untuk menanggulangi bencanaJakarta II-III,
yang Bandung III-IV
menyangkut MMI, Depok
pengkajian II-IIIcepat
secara MMI,dan Karangkates III-IV MMI,
Ngawilokasi,
tepat terhadap II MMI,kerusakan,
Madiun II MMI, Nganjuk daya.
dan sumber II MMI, Bandung IIjuga
Diperlukan MMI, Mataram II MMI, Kebumen III-
penentuan
status keadaan darurat bencana;
IV, Yogyakarta penyelamatan
III MMI. Dilaporkan dankerusakan
terdapat evakuasibangunan
masyarakat dari terkena
ringan hingga rusak berat serta
bencana; pemenuhan
mengakibatkan kebutuhan dasar;runtuhan
korban tertimpa pelindungan terhadap
bangunan. kelompok
Salah satu tugas utamarentan;
yang diemban oleh Badan
dan pemulihan prasarana dan sarana vital dengan segera. Oleh karena itu,
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) adalah melakukan monitoring gempa di Indonesia serta
diperlukanmenyajikan
kajian dampak bencana
informasi terkaitgempa
gempa melalui survei
di Indonesia lapangan
secara yang dan
tepat, akurat mencakup
tepat sasaran melalui peralatan
kajian sumber gempa (baik gempa utama maupun gempa susulan). Selain itu,
yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Sejak tahun 2006 BMKG telah mengoperasikan jaringan
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
acceleropgraph, untuk pengamatan gempa kuat. Jaringan akselerograf sampai dengan akhir tahun 2017
berserta sarana dan prasarana, dan lingkungannya juga penting dilakukan. Survei
berjumlah 278
lapangan dilakukan untukstasiun dan menyediakan
mendapatkan rabmaG naripmaL
data dan sumber potensial
informasi yangyang berguna
cepat, untuk penelitian dan mitigasi
lengkap, Lam
dan akurat.gempa.
Korban Jaringan akselerograf
mengalami BMKG
luka-luka menggunakan
maupun beberapa macam
yang meninggal umumnya sensor yaitu Geodevice BBAS – 2,
akibat
tertimpa Metrozet
reruntuhan TSA –bangunan
100 dan Nanometrics
rumah dan Titan series
gedung.(TitanIdentifikasi
AG, Titan SMA, Titan Compact) dan dilengkapi
kerusakan
bangunan dengan
menjadi penting agar bila terjadi gempa
digitizer Nanometrics Taurus dan Trident pada masa yang akan datang,
korban dan kerusakan infrastruktur dapat diminimalisasi dengan membangun
bangunan yang tahan gempa.
Survei lapangan ini telah melibatkan berbagai tenaga ahli dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan
Sumber Daya3.1 Mineral,
Data Akselerograf
Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
Perhubungan,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana,Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Informasi
Geospasial,Berdasarkan data akselerograf
Institut Teknologi Bandung, di seluruh
dan unsurIndonesia, sebanyak
asosiasi/ 25 stasiun
praktisi/ akselerograf merekam kejadian
perusahaan
gempa
swasta. Kajian tersebut
awal dari Ujung
terhadap Kulontersebut
hasil survei (Banten) disampaikan
hingga Ngawipada (Jawabuku
Timur). Gambar 1 memperlihatkan
Laporan
stasiun akselerograf
Kajian Gempa Lombok 2018. yang merekam kejadian gempabumi Tasikmalaya 15 Desember 2017, gambar 2
Semoga segala
menunjukkan upaya
sinyal tim pelaksana
akselerograf survei dan
yang merekam tim penyusun
kejadian gempa. laporan ini
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam menghadapi langkah
pemulihan terhadap dampak bencana. Atas perhatian dan kerja sama semua pihak
diucapkan Kerusakan
terima kasih.dan keruntuhan bangunan akibat gempa terjadi karena bangunan tidak disiapkan untuk
mengantisipasi getaran tanah (ground motion) Peak Ground Acceleration (PGA) yang ditimbulkannya.
Besarnya getaran tanah akibat gempa dipengaruhi oleh tiga hal, sumber gempa (source), jalur penjalaran
gelombang (path),
6 dan pengaruh kondisi tanah setempat (site). Dapat dipahami bahwa sumber gempa yang

i 9
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)


besar dan dekat akan menimbulkan getaran tanah yang besar juga. Kondisi tanah setempat yang berupa
endapan sedimen tebal dan lunak juga akan menimbulkan fenomena amplifikasi yang memperbesar nilai
getaran tanah di permukaan. Oleh sebab itu, rekaman akselerograf yang dekat dengan titik episenter
gempa sangatlah penting untuk menganalisa kerusakan bangunan dan infrastruktur akibat gempa

Berdasarkan data akselerograf sebanyak 25 stasiun pengamat yang merekam kejadian gempabumi
Tasikmalaya menunjukkan bahwa stasiun CMJI (Cimerak – Ciamis) merekam sinyal dengan sinyal
terkuat (tabel 1). Stasiun akselerograf dengan jarak + 37 km dari pusat gempabumi ini merekam gempa
dengan nilai PGA (Peak Ground Acceleration) sebesar 134.7 gal pada komponen EW. Tidak jauh dari
stasiun CMJI, stasiun TSJN juga merekan kejadian gempa Tasikmalaya tersebut. Stasiun yang berjarak +
48 km dari pusat gempa, mencatat nilai PGA sebesar 99.6 gal pada komponen NS. Perbedaan nilai PGA
dari kedua stasiun akselerograf tersebut menunjukkan bahwa gelombang gempa mengalami atenuasi.
Melalui data atenuasi tersebut dapat menunjukkan besarnya intensitas yang terjadi di pusat gempabumi
yang dapat mengakibatkan kerusakan struktur bangunan di Kabupaten Tasikmalaya.

Lampiran Gambar

Gambar 3-1. Peta jaringan akselerograf yang merekam kejadian gempa Tasikmalaya, Desember 2017. Kode
stasiun yang berwarna putih adalah sensor yang dapat merekam getaran tanah sedangkan yang berwarna hitam
sensor tidak dapat merekam getaran tanah akibat tidak mendapat sinyal maupun sedang mengalami kerusakan.

Stasiun CMJI (Cimerak – Ciamis) yang merekam data terbesar kejadian gempa Tasikmalaya juga
menganalisa parameter ground motion menghasilkan nilai arias intensity sebesar 0.171, Periode effective
sebesar 9.72, nilai pseudo spectra acceleration/PSA pada periode 0.3 s sebesar 1.776 cm/s2, periode 1 s
sebesar 0.961 cm/s2dan periode 3 s sebesar 0.045cm/s2.
6

10
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP Pusat S
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP Pusat L

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IGegar


sTAI( aPrasetya
ytesarP r(IATsI,
ageG Ikatan A
KATA PENGANTAR

Gambar 3-2. Sinyal akselerograph yang merekam gempa Tasikmalaya 15 Desember 2017. Terdapat 25 stasiun akselerograf yang merekam kejadian


Gempa Lombok, Bali dan Sumbawa terjadi pada hari Minggu, tanggal 29
Juli 2018 pukul 05.47 WIB dengan kekuatan M6,4. Gempa tersebut terletak pada

gempa tersebut dengan masing-masing sensor terdapat 3 komponen yaitu utara-selatan (HNN), timur-barat (HNE) dan vertikal (HNZ)
koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km
arah timur laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24
km. Gempa ini telah mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Terdapat
korban yang menderita luka-luka ringan sampai dengan korban meninggal. Gempa
ini pun mengakibatkan kerusakan infrastruktur berupa bangunan yang mengalami
rusak ringan hingga runtuh.
Sesaat setelah gempa tersebut terjadi, diperlukan aksi tanggap darurat
untuk menanggulangi bencana yang menyangkut pengkajian secara cepat dan
tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya. Diperlukan juga penentuan
status keadaan darurat bencana; penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
bencana; pemenuhan kebutuhan dasar; pelindungan terhadap kelompok rentan;
dan pemulihan prasarana dan sarana vital dengan segera. Oleh karena itu,
diperlukan kajian dampak bencana gempa melalui survei lapangan yang mencakup
kajian sumber gempa (baik gempa utama maupun gempa susulan). Selain itu,
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
berserta sarana dan prasarana, dan lingkungannya juga penting dilakukan. Survei
rabmaG naripmaL
lapangan dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang cepat, lengkap, Lam
dan akurat. Korban mengalami luka-luka maupun yang meninggal umumnya akibat
tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan gedung. Identifikasi kerusakan
bangunan menjadi penting agar bila terjadi gempa pada masa yang akan datang,
korban dan kerusakan infrastruktur dapat diminimalisasi dengan membangun
bangunan yang tahan gempa.
Survei lapangan ini telah melibatkan berbagai tenaga ahli dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
Perhubungan,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana,Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Informasi
Geospasial, Institut Teknologi Bandung, dan unsur asosiasi/ praktisi/ perusahaan
swasta. Kajian awal terhadap hasil survei tersebut disampaikan pada buku Laporan
Kajian Gempa Lombok 2018.
Semoga segala upaya tim pelaksana survei dan tim penyusun laporan ini
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam menghadapi langkah
pemulihan terhadap dampak bencana. Atas perhatian dan kerja sama semua pihak
diucapkan terima kasih.

6
i 11
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)

Lampiran Gambar
Tabel 3-1. Analisa akselerograph gempa Tasikmalaya 15 Desember 2017

12
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP Pusat S
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP Pusat L

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IGegar


sTAI( aPrasetya
ytesarP r(IATsI,
ageG Ikatan A
Komponen HNE KATA PENGANTAR


Gempa Lombok, Bali dan Sumbawa terjadi pada hari Minggu, tanggal 29
Juli 2018 pukul 05.47 WIB dengan kekuatan M6,4. Gempa tersebut terletak pada
koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km
arah timur laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24
km. Gempa ini telah mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Terdapat
korban yang menderita luka-luka ringan sampai dengan korban meninggal. Gempa
ini pun mengakibatkan kerusakan infrastruktur berupa bangunan yang mengalami
rusak ringan hingga runtuh.
Sesaat setelah gempa tersebut terjadi, diperlukan aksi tanggap darurat
untuk menanggulangi
Komponen HNN bencana yang menyangkut pengkajian secara cepat dan
tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya. Diperlukan juga penentuan

status keadaan darurat bencana; penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
bencana; pemenuhan kebutuhan dasar; pelindungan terhadap kelompok rentan;
dan pemulihan prasarana dan sarana vital dengan segera. Oleh karena itu,
diperlukan kajian dampak bencana gempa melalui survei lapangan yang mencakup
kajian sumber gempa (baik gempa utama maupun gempa susulan). Selain itu,
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
berserta sarana dan prasarana, dan lingkungannya juga penting dilakukan. Survei
rabmaG naripmaL
lapangan dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang cepat, lengkap, Lam
dan akurat. Korban mengalami luka-luka maupun yang meninggal umumnya akibat
tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan gedung. Identifikasi kerusakan
bangunan Komponen
menjadi penting
HNZ agar bila terjadi gempa pada masa yang akan datang,
korban dan kerusakan infrastruktur dapat diminimalisasi dengan membangun
bangunan yang tahan gempa.
Survei lapangan ini telah melibatkan berbagai tenaga ahli dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
Perhubungan,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana,Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Informasi
Geospasial, Institut Teknologi Bandung, dan unsur asosiasi/ praktisi/ perusahaan
swasta. Kajian awal terhadap hasil survei tersebut disampaikan pada buku Laporan
Kajian Gempa Lombok 2018.
Semoga segala upaya tim pelaksana survei dan tim penyusun laporan ini
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam menghadapi langkah
pemulihan terhadap dampak
Gambar 3-3. bencana.
Hasil analisis sinyal Atas perhatian
akselerograf dan kerja
pada stasiun CMJIsama semua
(Cimerak) padapihak
tiap komponen : Komponen
diucapkan timur-barat
terima kasih.
(atas), komponen utara-selatan (tengah), komponen vertikal (bawah). Pada tiap komponen ditampilkan
(bagian atas) data sinyal acceleration (kiri), velocity (tengah) dan displacement kanan serta analisis response
spektra (bagian bawah) percepatan, kecepatan dan displacement

6
i 13
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)

3.2 Analisis ground motion menggunakan persamaan GMPE

Dalam memperkirakan dampak kerusakan akibat gempabumi seringkali para ahli mengalami kesulitan
karena tidak adanya rekaman akselerograf dari lokasi yang dimaksud. Untuk itu dikembangkan suatu
persamaan empiris untuk memperkirakan tingkat goncangan tanah pada suatu wilayah, yang dikenal
sebagai Ground Motion Prediction Equaition (GMPE.

Ground Motion Prediction Equaition (GMPE) secara sederhana didenifisikan sebagai persamaan
untuk memperkirakan tingkat goncangan tanah dengan memperhitungkan besar magnitudo, jarak
sumber ke lokasi pengamatan, parameter sumber gempaserta faktor lain yang mempengaruhi atenuasi
gerakan tanah. Banyak penelitian dilakukan untuk membuat persamaan tersebut dengan kriteria, metode
perhitungan serta aplikasi pada daerah tektonik tertentu. Masing-masing persamaan tersebut memiliki
kelebihan serta kekurangan tergantung dari kualitas data dan darimana data tersebut dihasilkan. Untuk
wilayah Indonesia, sampai saat ini belum ada GMPE yang dibuat berdasarkan data riil akselerograf
wilayah Indonesia. Untuk kepentingan penilaian bahaya seismik, penting untuk menentukan GMPE
yang sesuai dan tepat untuk wilayah Indonesia. Gempabumi Tasikmalaya memberikan kita kesempatan
untuk membandingkan nilai PGA dari beberapa GMPE dengan hasil riil rekaman akselerograf.

Lampiran Gambar
Gambar 4 menunjukkan hubungan data observasi akselerograf yang merekam kejadian gempabumi
Tasikmalaya 15 Desember 2017 dengan berbagai persamaan atenuasi untuk gempa intraslab seperti :
Atkinson dan Boore (2003), Zhao Edkk (2006), Youngs dkk (1997), Mc Verry (2006) dan Garcia dkk
(2005).

Pada perhitungan persamaan GMPE terlihat bahwa persamaan atenuasi Garcia dkk (2005) memiliki
korelasi yang lebih baik dengan nilai rms sebesar 0.0882063 dibandingkan persamaan atenuasi yang
lain, rms = 0.152572 untuk Mc Verry (2006), rms = 0.436252 untuk Youngs dkk (1997) serta nilai
rms 0.514778 untuk persaman Zhao dkk (2006). Persamaan tersebut terlihat bahwa menunjukkan hasil
yang overestimate. Nilai yang overestimate ini menyebabkan wilayah dampak kerusakan pada kejadian
gempa Tasikmalaya 15 Desember 2017 menjadi lebih luas dengan intensitas kerusakan yang semakin
besar di wilayah dekat dengan pusat gempa (gambar 5).

14
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP Pusat S
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP Pusat L

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IGegar


sTAI( aPrasetya
ytesarP r(IATsI,
ageG Ikatan A
KATA PENGANTAR


Gempa Lombok, Bali dan Sumbawa terjadi pada hari Minggu, tanggal 29
Juli 2018 pukul 05.47 WIB dengan kekuatan M6,4. Gempa tersebut terletak pada
koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km
arah timur laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24
km. Gempa ini telah mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Terdapat
korban yang menderita luka-luka ringan sampai dengan korban meninggal. Gempa
ini pun mengakibatkan kerusakan infrastruktur berupa bangunan yang mengalami
rusak ringan hingga runtuh.
Sesaat setelah gempa tersebut terjadi, diperlukan aksi tanggap darurat
untuk menanggulangi bencana yang menyangkut pengkajian secara cepat dan
tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya. Diperlukan juga penentuan
status keadaan darurat bencana; penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
bencana; pemenuhan kebutuhan dasar; pelindungan terhadap kelompok rentan;
dan pemulihan prasarana dan sarana vital dengan segera. Oleh karena itu,
diperlukan kajian dampak bencana gempa melalui survei lapangan yang mencakup
kajian sumber gempa (baik gempa utama maupun gempa susulan). Selain itu,
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
berserta sarana dan prasarana, dan lingkungannya juga penting dilakukan. Survei
rabmaG naripmaL
lapangan dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang cepat, lengkap, Lam
dan akurat. Korban mengalami luka-luka maupun yang meninggal umumnya akibat
tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan gedung. Identifikasi kerusakan
bangunan menjadi penting agar bila terjadi gempa pada masa yang akan datang,
korban dan kerusakan infrastruktur dapat diminimalisasi dengan membangun
bangunan yang tahan gempa.
Survei lapangan ini telah melibatkan berbagai tenaga ahli dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
Perhubungan,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana,Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Informasi
Geospasial, Institut Teknologi Bandung, dan unsur asosiasi/ praktisi/ perusahaan
swasta. Kajian awal terhadap hasil survei tersebut disampaikan pada buku Laporan
Kajian Gempa Lombok 2018.
Semoga segala upaya tim pelaksana survei dan tim penyusun laporan ini
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam menghadapi langkah
pemulihan terhadap dampak bencana. Atas perhatian dan kerja sama semua pihak
Gambarkasih.
diucapkan terima 3-4. Hubungan persamaan atenuasi dengan data observasi untuk gempa . Garis berwarna menunjukkan
persamaan atenuasi Atkinson dan Boore (2003), Zhao dkk (2006), Youngs dkk (1997), Mc Verry (2006) dan
Garcia dkk (2005), sedangkan simbol diamond merah merupakan data observasi

6
i 15

16

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)


Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)

Lampiran Gambar
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

6
Gambar 3-5. Peta Hazard berdasarkan persamaan GMPE : a. Atkinson dan Boore (2003), b. Zhao Edkk, 2006), c. Youngs dkk (1997), d. Mc Verry
(2006), dan e. Garcia dkk (2005). Gradasi warna menunjukkan nilai PGA yang diperhitungan berdasarkan persemaan GMPE yang digunakan dengan
nilai komposisi warna ditunjukkan pada masing-masing gambar
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP Pusat S
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP Pusat L

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IGegar


sTAI( aPrasetya
ytesarP r(IATsI,
ageG Ikatan A
3.3 RangkumanKATA PENGANTAR


GempaLombok,
Gempa TasikmalayaBali yang terjadi malam
dan Sumbawa hari pada
terjadi pada tanggal 15 Desember
hari Minggu, tanggal 2017
29 menyebabkan korban
Juli 2018 pukul 05.47
jiwa serta WIB dengan
kerusakan kekuatan
infrastruktur. PeranM6,4.
BMKG Gempa
sebagaitersebut terletak
monitoring pada
serta menyajikan informasi terkait
koordinat gempa
8,4 LS di
dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km
Indonesia, melakukan kajian hubungan persamaan atenuasi/GMPE dengan data akselerograf
arah timuryang
lauttersebar
Kota Mataram,
di IndonesiaProvinsi Nusa Tenggara
untuk memberikan Barat
informasi pada kedalaman
Analysis Seismik Hazard24 yang sesuai.
km. Gempa ini telah mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Terdapat
korban yang menderita luka-luka ringan sampai dengan korban meninggal. Gempa
Data akselerograf
ini pun mengakibatkan menunjukkan
kerusakan stasiun CMJI
infrastruktur berupa merekam
bangunansinyal terbesar
yang dengan PGA tercatat sebesar
mengalami
rusak ringan hingga
134,69 gal runtuh.
dengan berjarak + 37 km dari pusat gempa. Hal ini tentu dapat memberikan efek guncangan
Sesaat setelah
yang besar pada gempa tersebut sehingga
kota Tasikmalaya terjadi, mengakibatkan
diperlukan aksi tanggapstruktur.
kerusakan darurat
untuk menanggulangi bencana yang menyangkut pengkajian secara cepat dan
tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya. Diperlukan juga penentuan
Persamaan
status keadaan daruratatenuasi Garcia
bencana; dkk (2005) memiliki
penyelamatan korelasimasyarakat
dan evakuasi yang lebih baik dengan data akselerograf
terkena
bencana; pemenuhan kebutuhan dasar; pelindungan terhadap kelompok rentan; atenuasi yang lain
sebanyak 25 stasiun dengan nilai rms sebesar 0.0882063 dibandingkan persamaan
dimana memiliki
dan pemulihan prasarana nilai yang
dan overestimate
sarana dari datasegera.
vital dengan observasi. Nilai
Oleh denganitu,
karena persamaan GMPE yang
diperlukansesuai
kajiandapat
dampak bencana
memberikan gempayang
korelasi melalui
sesuaisurvei
denganlapangan yang mencakup
data kerusakan di lapangan.
kajian sumber gempa (baik gempa utama maupun gempa susulan). Selain itu,
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
berserta sarana dan prasarana, dan lingkungannya juga penting dilakukan. Survei
rabmaG naripmaL
lapangan dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang cepat, lengkap, Lam
dan akurat. Korban mengalami luka-luka maupun yang meninggal umumnya akibat
tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan gedung. Identifikasi kerusakan
bangunan menjadi penting agar bila terjadi gempa pada masa yang akan datang,
korban dan kerusakan infrastruktur dapat diminimalisasi dengan membangun
bangunan yang tahan gempa.
Survei lapangan ini telah melibatkan berbagai tenaga ahli dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
Perhubungan,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana,Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Informasi
Geospasial, Institut Teknologi Bandung, dan unsur asosiasi/ praktisi/ perusahaan
swasta. Kajian awal terhadap hasil survei tersebut disampaikan pada buku Laporan
Kajian Gempa Lombok 2018.
Semoga segala upaya tim pelaksana survei dan tim penyusun laporan ini
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam menghadapi langkah
pemulihan terhadap dampak bencana. Atas perhatian dan kerja sama semua pihak
diucapkan terima kasih.

6
i 17
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)

Lampiran Gambar

18
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP Pusat S
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP Pusat L

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IGegar


sTAI( aPrasetya
ytesarP r(IATsI,
ageG Ikatan A
KATA PENGANTAR


4. Observasi Geodetik
Gempa Lombok, Bali dan Sumbawa terjadi pada hari Minggu, tanggal 29
Juli 2018 pukul 05.47 WIB1 dengan kekuatan M6,4. Gempa tersebut terletak pada
koordinat 8,4Irwan Meilano , Endra Gunawan 2, Nuraini Rahma Hanifa 3, Rio Rahardja 1, Febriana Kuscahyadi 1,
LS dan 116,5 BT, atau tepatnya1 berlokasi di darat pada jarak 47 km
Suchi Rahmadhani , Dyah Ayu Retnowati 1, Qoriatun Nafishoh 1
arah timur laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24
km. Gempa Fakultas
ini telahIlmu dan Teknologi Kebumian-ITB , 2 Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan-ITB,
1
mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Terdapat
korban yang menderita luka-luka ringan Pusat 3
sampai denganMitigasi
Penelitian korbanBencana-ITB
meninggal. Gempa
ini pun mengakibatkan kerusakan infrastruktur berupa bangunan yang mengalami
rusak ringan hingga runtuh.
Sesaat setelah gempa tersebut terjadi, diperlukan aksi tanggap darurat
untuk menanggulangi
4.1 Lokasi bencana
Pengamatan yang GPS
menyangkut pengkajian secara cepat dan
tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya. Diperlukan juga penentuan
status keadaan darurat bencana; penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
bencana; pemenuhan kebutuhan
Setelah terjadinya Gempadasar; pelindungan
Tasik pada tanggal 15terhadap
Desemberkelompok rentan;dilaksanakan kegiatan
2017 kemudian
dan pemulihan prasarana dan sarana vital dengan segera. Oleh karena
survei pengamatan GPS sebagai bahan analisis untuk gempa ini. Kegiatan survei itu, pengamatan GPS ini
diperlukandilaksanakan
kajian dampak padabencana
tanggal 19 gempa melalui survei
– 22 Desember 2017 lapangan yang mencakup
dengan melakukan pengamatan GPS di enam titik
kajian sumber gempa (baik gempa utama maupun gempa susulan). Selain itu,
yang berada di Kabupaten Garut dan Kabupaten Tasikmalaya. Keenam titik GPS tersebut adalah 0448,
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
0452, 0455, 0456, 0468, dan KRTW. Deskripsi mengenai keenam titik GPS tersebut dapat dilihat pada
berserta sarana dan prasarana, dan lingkungannya juga penting dilakukan. Survei
Tabel 1 danuntuk
lapangan dilakukan sebarannya dapat dilihat
mendapatkan rabmaG naripmaL
pada
data Gambar
dan 1.
informasi yang cepat, lengkap, Lam
dan akurat. Korban mengalami luka-luka maupun yang meninggal umumnya akibat
tertimpa Tabel 4-1. Koordinat
reruntuhan titik pengamatan
bangunan rumah dan GPS. gedung. Identifikasi kerusakan
bangunan menjadi penting agar bila terjadi gempa pada masa yang akan datang,
korban dan kerusakan infrastruktur Titik dapat diminimalisasi
Latitude dengan membangun
Longitude
bangunan yang tahan gempa. 0448 -7.5142786 108.2713278
Survei lapangan ini telah 0452 melibatkan-7.7018221 berbagai tenaga 107.8828164
ahli dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan 0455Perumahan Rakyat, Kementerian 108.0453515
-7.6906664 Energi dan
Sumber Daya Mineral, Kementerian 0456 Ristek dan Pendidikan
-7.6286208 Tinggi, Kementerian
108.1049923
Perhubungan,Badan Meteorologi0468 Klimatologi dan Geofisika, Badan108.1959391
-7.7089462 Nasional
Penanggulangan Bencana,Lembaga KRTWIlmu Pengetahuan Indonesia, Badan108.2997911
-7.8140343 Informasi
Geospasial, Institut Teknologi Bandung, dan unsur asosiasi/ praktisi/ perusahaan
swasta. Kajian awal terhadap hasil survei tersebut disampaikan pada buku Laporan
Kajian Gempa Lombok 2018.
4.2 Pergeseran
Semoga segala upaya Akibat Gempa survei dan tim penyusun laporan ini
tim pelaksana
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam menghadapi langkah
pemulihan terhadap dampak bencana. Atas perhatian dan kerja sama semua pihak
diucapkan Perhitungan
terima kasih. pergeseran akibat Gempa Tasik dapat dilakukan dengan menggunakan metode half-space
Okada (Okada, 1985). Parameter mekanisme fokal yang digunakan dalam perhitungan ini seperti strike,
dip, dan rake menggunakan parameter dari USGS (Tabel 2). Parameter lain seperti lokasi pusat gempa
dan kedalaman6 menggunakan parameter dari BMKG (Tabel 3). Besarnya length dan width serta nilai
i 19
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)

slip yang digunakan didapat dari perhitungan berdasakan formula dari Kanamori dan Rivera (2004),
Papazachos dkk. (2004), Wells dan Coppersmith (1994), Okada (1985), Hanks (1979). Besarnya length
yang didapat dan digunakan dalam perhitungan pergeseran adalah 30 km, width yang digunakan adalah
10 km dan nilai slip yang digunakan adalah 0.791 m.

Lampiran Gambar
Gambar 4-1. Sebaran titik pengamatan GPS. Titik hijau merupakan titik pengamatan GPS. Bola merah-putih

merupakan pusat lokasi gempa menurut BMKG.

Gambar 4-2. Mekanisme fokal yang terjadi pada Gempa Tasik (USGS, 2017).
6

20
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP Pusat S
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP Pusat L

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IGegar


sTAI( aPrasetya
ytesarP r(IATsI,
ageG Ikatan A
KATA PENGANTAR
Tabel 4-2. Nilai strike, dip, dan rake yang digunakan (USGS, 2017)


Gempa Lombok, Bali dan Sumbawa Plane terjadi pada hariDip
Strike Minggu, tanggal
Rake 29
Juli 2018 pukul 05.47 WIB dengan kekuatan NP1 M6,4. Gempa
151⁰ tersebut
75⁰ terletak
31⁰ pada
koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnyaNP2 berlokasi
52⁰ di darat
60⁰ pada jarak
162⁰47 km
arah timur laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24
km. Gempa ini telah mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Terdapat
korban yang menderita luka-luka ringan sampai dengan korban meninggal. Gempa
ini pun mengakibatkan kerusakan
Tabel 4-3. Koordinat infrastruktur
pusat gempa berupa
dan kedalaman bangunan
yang digunakan yang 2017)
(BMKG, mengalami
rusak ringan hingga runtuh.
Sesaat setelah gempaMagnitude
tersebut terjadi, diperlukanLongitude
Latitude
aksi tanggap Depth
darurat
untuk menanggulangi bencana yang menyangkut pengkajian secara cepat dan
tepat terhadap lokasi, kerusakan, 6.5 dan sumber108.10⁰
daya. Diperlukan-7.73⁰ juga penentuan
115 km
status keadaan darurat bencana; penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
bencana; pemenuhan kebutuhan dasar; pelindungan terhadap kelompok rentan;
Dengan menggunakan parameter NP1 didapatkan nilai pergeseran horizontal maksimum sebesar 2.30
dan pemulihan prasarana dan sarana vital dengan segera. Oleh karena itu,
mm sedangkan nilai pergeseran vertikal maksimum sebesar 3.52 mm untuk kenaikan permukaan tanah
diperlukan kajian dampak bencana gempa melalui survei lapangan yang mencakup
dan maksimum
kajian sumber gempa (baiksebesar 0.99 mm
gempa untukmaupun
utama penurunangempa
permukaan tanah (Gambar
susulan). 3).
Selain itu,
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
berserta sarana dan prasarana, dan lingkungannya juga penting dilakukan. Survei
rabmaG naripmaL
lapangan dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang cepat, lengkap, Lam
dan akurat. Korban mengalami luka-luka maupun yang meninggal umumnya akibat
tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan gedung. Identifikasi kerusakan
bangunan menjadi penting agar bila terjadi gempa pada masa yang akan datang,
korban dan kerusakan infrastruktur dapat diminimalisasi dengan membangun
bangunan yang tahan gempa.
Survei lapangan ini telah melibatkan berbagai tenaga ahli dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
Perhubungan,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana,Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Informasi
Geospasial, Institut Teknologi Bandung, dan unsur asosiasi/ praktisi/ perusahaan
swasta. Kajian awal terhadap hasil survei tersebut disampaikan pada buku Laporan
Kajian Gempa Lombok 2018.
Semoga segala upaya tim pelaksana survei dan tim penyusun laporan ini
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam menghadapi langkah
pemulihan terhadap dampak bencana. Atas perhatian dan kerja sama semua pihak
diucapkan terima kasih.

6
i 21
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)

Gambar 4-3. Model besarnya pergeseran horizontal (atas) dan vertikal (bawah) akibat dari Gempa Tasik dengan
menggunakan parameter NP1.

Lampiran Gambar
Sedangkan dengan menggunakan parameter NP2 didapatkan nilai pergeseran horizontal maksimum
sebesar 1.48 mm sedangkan nilai pergeseran vertikal maksimum sebesar 4.20 mm untuk kenaikan
permukaan tanah dan maksimum sebesar 0.50 mm untuk penurunan permukaan tanah (Gambar 4).

22
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP Pusat S
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP Pusat L

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IGegar


sTAI( aPrasetya
ytesarP r(IATsI,
ageG Ikatan A
KATA PENGANTAR


Gempa Lombok, Bali dan Sumbawa terjadi pada hari Minggu, tanggal 29
Juli 2018 pukul 05.47 WIB dengan kekuatan M6,4. Gempa tersebut terletak pada
koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km
arah timur laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24
km. Gempa ini telah mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Terdapat
korban yang menderita luka-luka ringan sampai dengan korban meninggal. Gempa
ini pun mengakibatkan kerusakan infrastruktur berupa bangunan yang mengalami
rusak ringan hingga runtuh.
Sesaat setelah gempa tersebut terjadi, diperlukan aksi tanggap darurat
untuk menanggulangi bencana yang menyangkut pengkajian secara cepat dan
tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya. Diperlukan juga penentuan
status keadaan darurat bencana; penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
bencana; pemenuhan kebutuhan dasar; pelindungan terhadap kelompok rentan;
dan pemulihan prasarana dan sarana vital dengan segera. Oleh karena itu,
diperlukan kajian
Gambardampak
4-4. Modelbencana
besarnya gempa melalui
pergeseran survei
horizontal (atas)lapangan
dan vertikalyang mencakup
(bawah) akibat dari Gempa Tasik dengan
kajian sumber gempa (baik gempa utama menggunakan maupun gempa susulan).
parameter NP2.
Selain itu,
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
berserta sarana dan prasarana, dan lingkungannya juga penting dilakukan. Survei
rabmaG naripmaL
lapangan dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang cepat, lengkap, Lam
dan akurat. Korban mengalami luka-luka maupun yang meninggal umumnya akibat
4.3 Kerusakan Akibat Gempabumi Tasikmalaya 2017
tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan gedung. Identifikasi kerusakan
bangunan menjadi penting agar bila terjadi gempa pada masa yang akan datang,
korban dan 4.3.1 Peak Ground
kerusakan Acceleration
infrastruktur (PGA) Gempabumi
dapat diminimalisasi dengan Tasikmalaya
membangun 2017
bangunan yang tahan gempa.
Survei lapangan ini telah melibatkan berbagai tenaga ahli dari
KementerianGempabumi
Pekerjaan yang
Umumterjadi
danpada 15 Desember
Perumahan 2017 pada
Rakyat, pukul 23.47Energi
Kementerian WIB di barat daya Tasikmalaya
dan
Sumber Daya Mineral, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian di 100 kecamatan di 9
dengan kekuatan M6.9 dilaporkan mengakibatkan sejumlah kerusakan bangunan
Perhubungan,Badan
kabupaten/kota.Meteorologi Klimatologi
Selain itu, gempabumi danjuga
tersebut Geofisika,
menimbulkan Badan Nasional
korban jiwa, yaitu 2 orang meninggal
Penanggulangan
dunia, 10Bencana,Lembaga
orang luka-luka, dan Ilmu
307Pengetahuan
orang mengungsi Indonesia, Badan
(BPBD Jawa Informasi
Barat). Banyaknya kerusakan yang
Geospasial,terjadi
Institut Teknologi Bandung, dan unsur asosiasi/ praktisi/ perusahaan
tidak terlepas dari pengaruh besarnya percepatan getaran tanah di permukaan (Peak Ground
swasta. Kajian awal terhadapdihasil
Acceleration/PGA) daerahsurvei tersebut disampaikan
yang merasakan guncangan gempa pada(shaking
buku Laporan
area). Selain jarak dari sumber
Kajian Gempa Lombok 2018.
gempa, besarnya PGA juga dipengaruhi oleh struktur geologi di shaking area tersebut. Semakin dekat
Semoga segala upaya tim pelaksana survei dan tim penyusun laporan ini
ke sumber gempa, maka nilai percepatan tanah di permukaan juga semakin besar. Struktur geologi yang
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam menghadapi langkah
pemulihanterdiri dari sedimen
terhadap dampakyang lunak juga
bencana. Atasakan mengakibatkan
perhatian dan kerja nilai PGAsemua
sama yang semakin
pihak tinggi.
diucapkan terima kasih.
Nilai PGA di beberapa daerah diamati dari stasiun pencatat gempabumi Badan Meteorologi Klimatologi
dan Geofisika (BMKG) sebagaimana tersaji dalam tabel 1 berikut,
6
i 23
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)

Tabel 4-4. Stasiun pengamatan PGA ( BMKG, 2017)

Kode Koordinat PGA (gal)


No Lokasi Stasiun Stasiun Lintang Bujur
1 Cimerak Ciamis CMJI -7.78 108.45 132.201
2 Tasikmalaya TSJN -7.33 108.22 65.423
3 BPBD Kuningan KKJN -6.98 108.48 9.599
4 Sta Met Cilacap CILA -7.72 109.01 94.306
5 Sta Geof Cemara Bandung BACE -6.88 107.58 6.563
6 Cianjur CNJI -7.31 107.13 49.123
7 Kebumen (Sta Geof Banjarnegara) KBJN -7.67 109.67 33.189
8 Citeko CBJI -6.7 106.93 19.002
9 Sukabumi SKJI -7.01 106.56 14.358
10 Dermaga Bogor DBJI -6.55 106.75 4.665
11 Bapeten Puspitek Serpong TASE -6.35 106.66 3.508
12 AMKG Pondok Betung AMGI -6.26 106.75 2.491
13 Sta Klim Pdk Betung JAPE -6.26 106.75 2.882
14 Kantor Balai Kota Jakarta JAKO -6.18 106.83 3.874
15 Cipanas Lebak CLJO -6.57 106.4 11.991
16 Lampiran Gambar
Sta Met Curug Tangerang JARU -6.29 106.56 2.546
17 Sta Met Cengkareng JACE -6.12 106.68 2.383
18 Pemkab Lebak BALB -6.36 106.25 2.886
19 Cigeulis Ujungkulon CGJI -6.61 105.69 8.457
20 Sta Geof Tretes Prigen TRJI -7.71 112.64 0.509
21 Sta Geof Tretes TRES -7.66 112.69 0.804
22 Its Surabaya ITSU -7.28 112.79 1.036
23 Banyu Glugur BLJI -7.75 113.59 0.636
24 BMKG Jember JBJN -8.16 113.72 1.758
25 Sta Met Ngurah Rai Denpasar DEMO -8.75 115.18 2.541
26 Balai Besar Wil III Denpasar DEBI -8.74 115.18 2.647
27 Kahang Kahang KHBO -8.36 115.61 0.328

Pada Tabel 1 nilai PGA tertinggi adalah 132.201 gal atau setara dengan 0.13 g. Nilai PGA di stasiun-stasiun
BMKG tersebut kemudian diinterpolasi untuk melihat sebaran nilai PGA di wilayah sekitarnya. Berikut
pada Gambar 1 adalah hasil pemetaan nilai PGA dalam bentuk garis kontur yang sudah diinterpolasi:

24
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP Pusat S
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP Pusat L

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IGegar


sTAI( aPrasetya
ytesarP r(IATsI,
ageG Ikatan A
KATA PENGANTAR


Gempa Lombok, Bali dan Sumbawa terjadi pada hari Minggu, tanggal 29
Juli 2018 pukul 05.47 WIB dengan kekuatan M6,4. Gempa tersebut terletak pada
koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km
arah timur laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24
km. Gempa ini telah mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Terdapat
korban yang menderita luka-luka ringan sampai dengan korban meninggal. Gempa
ini pun mengakibatkan kerusakan infrastruktur berupa bangunan yang mengalami
rusak ringan hingga runtuh.
Sesaat setelah gempa tersebut terjadi, diperlukan aksi tanggap darurat
untuk menanggulangi bencana yang menyangkut pengkajian secara cepat dan
tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya. Diperlukan juga penentuan
status keadaan darurat bencana; penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
bencana; pemenuhan kebutuhan dasar; pelindungan terhadap kelompok rentan;
dan pemulihan prasarana dan sarana vital dengan segera. Oleh karena itu,
diperlukan kajian dampak bencana gempa melalui survei lapangan yang mencakup
kajian sumber gempa (baik gempa utama maupun gempa susulan). Selain itu,
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
berserta sarana dan prasarana, dan lingkungannya juga penting dilakukan. Survei
rabmaG naripmaL
lapangan dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang cepat, lengkap, Lam
dan akurat. Korban mengalami luka-luka maupun yang meninggal umumnya akibat
tertimpa Gambar 4-5. Petabangunan
reruntuhan Peak Ground rumah
Acceleration
dan(PGA) Gempa Tasikmalaya
gedung. 2017kerusakan
Identifikasi yang dimodifikasi dari data BMKG.
bangunan menjadi penting agar bila terjadi
Bintang gempa
bewarna pada
kuning masa yang
merupakan akan
epicenter datang,
gempa.
korban dan kerusakan infrastruktur dapat diminimalisasi dengan membangun
bangunan yang tahan gempa.
Dari peta pada Gambar 1 terlihat bahwa nilai PGA maksimum berada di Kabupaten Pangandaran. Besar
Survei lapangan ini telah melibatkan berbagai tenaga ahli dari
KementeriannilaiPekerjaan
PGA menurun Umumseiring
danbertambahnya
Perumahan jarak ke lokasi
Rakyat, sumber gempa.
Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
Perhubungan,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional
4.3.2 Intensitas Guncangan (MMI) Gempabumi Tasikmalaya 2017
Penanggulangan Bencana,Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Informasi
Geospasial, Institut Teknologi Bandung, dan unsur asosiasi/ praktisi/ perusahaan
swasta. Kajian awal terhadap hasil survei tersebut disampaikan pada buku Laporan
Nilai PGA di setiap stasiun pengamatan kemudian dikonversi kedalam besaran intensitas. Intensitas yang
Kajian Gempa Lombok 2018.
digunakan adalah dalam skala Modified Mercalli Intensity (MMI). Konversi nilai PGA ke skala MMI
Semoga segala upaya tim pelaksana survei dan tim penyusun laporan ini
dapat memberikanmenggunakan
dihitung manfaat yang persamaan yang dirumuskan
sebesar-besarnya oleh menghadapi
dalam Wald, 1999 berikut ini:
langkah
pemulihanMMIterhadap
= 3.66dampak
log (PGA)bencana. Atas perhatian
– 1.66 (untuk skala MMIdan≥ V)kerja
dan sama semua pihak
diucapkan terima kasih.
MMI = 2.2 log (PGA) + 1 (untuk skala MMI < V)

6
i 25
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)


Hasil dari konversi nilai PGA ke MMI kemudian dipetakan seperti pada Gambar 2 berikut ini:

Lampiran Gambar

Gambar 4-6. Peta Intensitas MMI Gempabumi Tasikmalaya M6.9 15 Desember 2017.

Nilai PGA tertinggi 0.13 g dari hasil pengamatan stasiun BMKG setelah dikonversi setara dengan skala
VI MMI. Berdasarkan Gambar 2, dapat dilihat bahwa intensitas gempa terbesar dirasakan di daerah
Kabupaten Pangandaran dan Kabupaten Tasikmalaya, yanga kedua kabupaten ini merupakan kabupaten
terdekat dengan lokasi sumber gempa.

4.3.3 Intensitas Guncangan (MMI) Gempabumi Tasikmalaya 2017

Kerusakan bangunan yang terjadi akibat Gempabumi Tasikmalaya M6.9 15 Desember 2017 yang
dilaporkan oleh BPBD Jawa Barat (update 22 Desember 2017 pukul 19.00 WIB) adalah total 9288 unit
rumah (5730 rusak ringan, 2417 rusak sedang, dan 1141 rusak berat), 91 unit sarana pendidikan, 79 unit
tempat ibadah, 10 unit perkantoran, 2 unit sarana kesehatan, dan 5 bangunan lainnya. Kerusakan tersebut
tersebar di di 9 kabupaten/kota di Jawa Barat.
6

26
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP Pusat S
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP Pusat L

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IGegar


sTAI( aPrasetya
ytesarP r(IATsI,
ageG Ikatan A
KATA PENGANTAR
Pada Gambar 3 adalah pemetaan distribusi kerusakan di Jawa Barat akibat Gempabumi Tasikmalaya
 M6.9 15 Desember 2017 yang di-overlay dengan intensitas MMI hasil laporan BPBD Jawa Barat dan
 tim survey ITB/PuSGeN.
Gempa Lombok, Bali dan Sumbawa terjadi pada hari Minggu, tanggal 29
Juli 2018 pukul 05.47 WIB dengan kekuatan M6,4. Gempa tersebut terletak pada
koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km
arah timur laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24
km. Gempa ini telah mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Terdapat
korban yang menderita luka-luka ringan sampai dengan korban meninggal. Gempa
ini pun mengakibatkan kerusakan infrastruktur berupa bangunan yang mengalami
rusak ringan hingga runtuh.
Sesaat setelah gempa tersebut terjadi, diperlukan aksi tanggap darurat
untuk menanggulangi bencana yang menyangkut pengkajian secara cepat dan
tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya. Diperlukan juga penentuan
status keadaan darurat bencana; penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
bencana; pemenuhan kebutuhan dasar; pelindungan terhadap kelompok rentan;
dan pemulihan prasarana dan sarana vital dengan segera. Oleh karena itu,
diperlukan kajian dampak bencana gempa melalui survei lapangan yang mencakup
kajian sumber gempa (baik gempa utama maupun gempa susulan). Selain itu,
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
berserta sarana dan prasarana, dan lingkungannya juga penting dilakukan. Survei
rabmaG naripmaL
lapangan dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang cepat, lengkap, Lam
dan akurat. Korban mengalami luka-luka maupun yang meninggal umumnya akibat
tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan gedung. Identifikasi kerusakan
bangunan menjadi penting agar bila terjadi gempa pada masa yang akan datang,
korban dan kerusakan infrastruktur dapat diminimalisasi dengan membangun
bangunan yang tahan gempa.
Gambar 4-7. Peta Distribusi Kerusakan Gempabumi Tasikmalaya M6.9 15 Desember 2017 yang di-overlay
Survei lapangan ini telah melibatkan berbagai tenaga ahli dari
dengan intensitas MMI.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
Perhubungan,Badan Meteorologi
Keruskaan terbanyak terjadi Klimatologi
di Kabupatendan Geofisika,
Tasikmalaya, Badan Pangandaran,
Kabupaten Nasional Kota Tasikmalaya,
Penanggulangan Bencana,Lembaga
dan Kabupaten Ilmu Pengetahuan
Ciamis. Kerusakan yang terjadi ini Indonesia, Badanbesarnya
sebanding dengan Informasi
intensitas yang dirasakan,
Geospasial, Institut Teknologi Bandung, dan unsur asosiasi/ praktisi/ perusahaan
dan ada kemungkinan juga dipengaruhi oleh struktur geologi di wilayah tersebut.
swasta. Kajian awal terhadap hasil survei tersebut disampaikan pada buku Laporan
Kajian Gempa Lombok 2018.
Semoga segala upaya tim pelaksana survei dan tim penyusun laporan ini
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam menghadapi langkah
pemulihan terhadap dampak bencana. Atas perhatian dan kerja sama semua pihak
diucapkan terima kasih.

6
i 27
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)

Lampiran Gambar

28
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP Pusat S
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP Pusat L

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IGegar


sTAI( aPrasetya
ytesarP r(IATsI,
ageG Ikatan A
KATA PENGANTAR
 5. Observasi Dampak

Gempa Lombok, Bali dan Sumbawa terjadi pada hari Minggu, tanggal 29
Nia Kurnia Praja 1, Supartoyo 1, Cecep Sulaiman 1
Juli 2018 pukul 05.47 WIB dengan kekuatan M6,4. Gempa tersebut terletak pada
1
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi
koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km
arah timur laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24
km. Gempa ini telah mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Terdapat
korban yang menderita luka-luka ringan sampai dengan korban meninggal. Gempa
ini pun mengakibatkan kerusakan infrastruktur berupa bangunan yang mengalami
5.1 Latar Belakang
rusak ringan hingga runtuh.
Sesaat setelah gempa tersebut terjadi, diperlukan aksi tanggap darurat
untuk menanggulangi bencana yang menyangkut pengkajian secara cepat dan
tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya. Diperlukan juga penentuan
Kejadian gempabumi yang terjadi pada hari Jumat tanggal 15 Desember 2017 telah mengakibatkan
status keadaan darurat bencana; penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
terjadinya bencana di daerah Jawa Barat bagian selatan dan juga sebagian daerah Jawa Tengah. Kejadian
bencana; pemenuhan kebutuhan dasar; pelindungan terhadap kelompok rentan;
gempabumi
dan pemulihan tersebut mengingatkan
prasarana dan sarana kitavitalakan kejadian
dengan gempabumi
segera. Olehyang sama itu,
karena pada tanggal 2 September
diperlukan2009,
kajianpukul
dampak14:55:00 WIB gempa
bencana yang juga mengakibatkan
melalui terjadinya
survei lapangan bencana
yang di daerah yang relatif sama
mencakup
dengan
kajian sumber kejadian
gempa gempabumi
(baik gempa tanggal
utama15maupun
Desember 2017, yaitu
gempa di daerah
susulan). Jawaitu,
Selain Barat bagian selatan dan
kajian dampak kerusakan
juga sebagian daerahyang
Jawaditimbulkan
Tengah oleh gempa terhadap infrastruktur
berserta sarana dan prasarana, dan lingkungannya juga penting dilakukan. Survei
rabmaG naripmaL
lapangan dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang cepat, lengkap, Lam
dan akurat.Sehubungan dengan kejadian gempabumi pada tanggal 15 Desember 2017, Badan Geologi sesuai dengan
Korban mengalami luka-luka maupun yang meninggal umumnya akibat
tertimpa tugas dan fungsinya
reruntuhan dalam melaksanakan
bangunan rumah danmitigasi bencana
gedung. geologi, melakukan
Identifikasi kerusakan kegiatan tanggap darurat
bangunan dan pemeriksaan
menjadi pentingdampak kejadian
agar bila terjadigempabumi.
gempa pada Dampak
masakejadian
yang akangempabumi
datang, tanggal 15 Desember
korban dan kerusakan infrastruktur dapat diminimalisasi dengan membangun
2017 cukup luas, oleh karena itu Tim Tanggap Darurat (TTD) Badan Geologi (BG) dibagi menjadi dua
bangunan tim,
yangyaitu
tahanTTD gempa.
BG wilayah Jawa Barat dan TTD BG wilayah Jawa Tengah. TTD wilayah Jawa Barat
Survei
dengan personil Niaini
lapangan telah
Kurnia melibatkan
Pradja, berbagai
Cecep Sulaiman, tenaga
Gangsar ahlisedangkan
Turjono, dari TTD BG wilayah
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi
Jawa Tengah dengan personil Supartoyo, Deden Junaedi, Juanda, dan M. Fathoni.
dan
Sumber Daya Mineral, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
Perhubungan,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana,Lembaga
Tugas dari TTD BG adalahIlmu Pengetahuan
melakukan pemetaanIndonesia, Badan Informasi
dan pemeriksaan dampak gempabumi tanggal 15
Geospasial,Desember
Institut2017
Teknologi Bandung, dan unsur asosiasi/ praktisi/ perusahaan
secara langsung di lapangan, koordinasi dengan BPBD Kabupaten di wilayah bencana,
swasta. Kajian awal terhadap
koordinasi dengan timhasil
BNPB survei
yang tersebut disampaikan
berada di daerah bencana,pada buku Laporan
koordinasi dengan Kementerian PUPR dan
Kajian Gempa Lombok 2018.
BBWS Citanduy, pengukuran mikrotremor di daerah Jawa Barat untuk mengetahui karakteristik tanah di
Semoga segala upaya tim pelaksana survei dan tim penyusun laporan ini
daerah bencana, dan sosialisasi gempa bumi dan tsunami secara langsung kepada masyarakat dan aparat
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam menghadapi langkah
pemulihanpemerintah setempat di daerah bencana. Berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan, dampak terparah dari
terhadap dampak bencana. Atas perhatian dan kerja sama semua pihak
kejadian gempabumi
diucapkan terima kasih. tanggal 15 Desember 2017 terjadi di daerah Jawa Barat selatan, oleh karena itu
kejadian gempabumi tersebut disebut gempabumi Jawa Barat selatan.

6
i 29
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)


Daerah Jawa Barat selatan merupakan daerah rawan gempabumi karena letaknya berdekatan dengan
sumber gempabumi, yaitu zona subduksi. Berdasarkan data kejadian gempabumi merusak dari BG,
daerah Jawa Barat selatan paling tidak pernah mengalami sebanyak 9 kali kejadian gempabumi merusak
sebelum kejadian gempabumi tanggal 15 Desember 2017, yang terjadi pada tanggal 2-11-1979, 16-4-
1980, 17-7-2006 (diikuti oleh tsunami Pangandaran), 1-2-2007, 2-9-2009, 10-1-2010, 31-10-2013,
6-4-2016, dan 24-4-2017 (modifikasi dari data Supartoyo dkk., 2014).

Lampiran Gambar

Gambar 5-1. Sebaran kejadian pusat gempabumi merusak di Pulau Jawa (Supartoyo dkk., 2014).

5.2 Parameter Gempabumi Jawa Barat Selatan Tanggal 15 Desember 2017

Gempabumi tersebut terjadi pada hari Jumat tanggal 15 Desember 2017, pukul 23:47:57 WIB. Berdasarkan
informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempabumi
terletak pada koordinat 108,04° BT dan 8,03° LS, dengan Magnitudo  6,9 SR (Skala Richter) pada
6
kedalaman 107 km, berjarak 11 km barat daya Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Berdasarkan data
30
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP Pusat S
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP Pusat L

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IGegar


sTAI( aPrasetya
ytesarP r(IATsI,
ageG Ikatan A
KATA PENGANTAR
dari GeoForschungsZentrum (GFZ), Jerman, lokasi pusat gempabumi berada pada koordinat 107,97°
 BT dan 8,02° LS, dengan magnitudo 6,4 Mw (moment magnitude) pada kedalaman 122 km. The United
 States Geological Survey (USGS), Amerika Serikat menginformasikan bahwa lokasi pusat gempabumi
Gempa
terletakLombok, Bali dan
pada koordinat Sumbawa
108,023° terjadi
BT dan pada
7,734° LS, hari Minggu,
dengan tanggal
magnitudo 29 pada kedalaman 91,9
6,5 Mw
Juli 2018 pukul 05.47 WIB dengan kekuatan M6,4. Gempa tersebut terletak pada
km.
koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km
arah timur laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24
km. Gempa ini telah mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Terdapat
korban yang menderita luka-luka ringan sampai dengan korban meninggal. Gempa
ini pun mengakibatkan kerusakan infrastruktur berupa bangunan yang mengalami
rusak ringan hingga runtuh.
Sesaat setelah gempa tersebut terjadi, diperlukan aksi tanggap darurat
untuk menanggulangi bencana yang menyangkut pengkajian secara cepat dan
tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya. Diperlukan juga penentuan
status keadaan darurat bencana; penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
bencana; pemenuhan kebutuhan dasar; pelindungan terhadap kelompok rentan;
dan pemulihan prasarana dan sarana vital dengan segera. Oleh karena itu,
diperlukan kajian dampak bencana gempa melalui survei lapangan yang mencakup
kajian sumber gempa (baik gempa utama maupun gempa susulan). Selain itu,
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
berserta sarana dan prasarana, dan lingkungannya juga penting dilakukan. Survei
rabmaG naripmaL
lapangan dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang cepat, lengkap, Lam
dan akurat. Korban mengalami luka-luka maupun yang meninggal umumnya akibat
tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan gedung. Identifikasi kerusakan
bangunan menjadi penting agar bila terjadi gempa pada masa yang akan datang,
korban danGambar
kerusakan infrastruktur
5-2. Peta dapat diminimalisasi
lokasi pusat gempabumi utama dan susulan dengan
bersumbermembangun
dari data BMKG, USGS dan GFZ.
bangunan yang tahan gempa.
Survei lapangan
5.3 Kondisi ini telah
Geologi melibatkan
Daerah Terdampak berbagai
Bencanatenaga ahli dari
Gempabumi
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
Perhubungan,Badan
Berdasarkan Meteorologi Klimatologi
peta geologi regional dan Bagian
lembar Jawa Geofisika,
BaratBadan
(RatmanNasional
dan Gafoer, 1998) dan lembar
Penanggulangan Bencana,Lembaga
Jawa Bagian Tengah (AminIlmu dkk.,Pengetahuan
1999) terlihat Indonesia, Badan litologi
adanya perbedaan Informasi
atau batuan pada daerah
Geospasial,bencana.
InstitutSecara
Teknologi Bandung, dan unsur asosiasi/ praktisi/ perusahaan
umum daerah Jawa Barat bagian selatan didominasi oleh batuan berumur Tersier dan
swasta. Kajian awal terhadap
endapan Kuarter. Batuan hasilberumur
survei Tersier
tersebut disampaikan
terdiri-dari pada buku
batugamping, Laporan
batupasir, batulempung, dan batuan
Kajian Gempa Lombok 2018.
rombakan gunungapi tua. Sebagian batuan berumur Tersier tersebut telah mengalami pelapukan. Adapun
Semoga segala upaya tim pelaksana survei dan tim penyusun laporan ini
endapan Kuarter terdiri-dari endapan aluvial pantai, endapan aluvial sungai, endapan rawa, dan batuan
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam menghadapi langkah
pemulihanrombakan
terhadapgunungapi muda.
dampak bencana. Atas perhatian dan kerja sama semua pihak
diucapkan terima kasih.
Daerah bencana di Jawa Tengah pada umumnya didominasi oleh endapan Kuarter, dan sebagian berupa
batuan berumur Tersier. Endapan Kuarter terdiri – dari endapan aluvial pantai, endapan aluvial sungai,
6 dan batuan rombakan gunungapi muda. Adapun batuan Tersier terdiri-dari batugamping,
endapan rawa,
i 31
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)


batupasir, batulempung, dan batuan rombakan gunungapi tua. Sepertinya halnya dengan daerah bencana
di Jawa Barat, sebagian batuan berumur Tersier tersebut telah mengalami pelapukan.

Endapan Kuarter dan batuan sedimen berumur Tersier yang telah mengalami pelapukan tersebut pada
umumnya bersifat urai, lepas, lunak, belum terkompaksi (unconsolidated), dan memperkuat efek
goncangan gempabumi atau amplifikasi, sehingga rawan terhadap goncangan gempabumi. Daerah
bencana di Jawa Barat dan Jawa Tengah pada umumnya terletak pada endapan Kuarter atau pada batuan
sedimen Tersier yang telah mengalami pelapukan.

Lampiran Gambar

Gambar 5-3. Peta geologi wilayah Jawa Barat dan Banten (Ratman dan Gafoer, 1998).

Gambar 5-4. Peta geologi wilayah Jawa Tengah (Amin dkk., 1999).

32
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP Pusat S
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP Pusat L

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IGegar


sTAI( aPrasetya
ytesarP r(IATsI,
ageG Ikatan A
KATA PENGANTAR
5.4 Dampak Kejadian Gempabumi Jawa Barat Selatan Tanggal 15 Desember


2017
Gempa Lombok, Bali dan Sumbawa terjadi pada hari Minggu, tanggal 29
Juli 2018 pukul 05.47 WIB dengan kekuatan M6,4. Gempa tersebut terletak pada
Gempabumi yang terjadi dengan magnitudo 6,9 SR pada kedalaman menengah, goncangannya akan
koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km
arah timurdapat
laut dirasakan pada daerah yang cukup luas. Goncangan gempabumi terkuat akan dirasakan di wilayah
Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24
km. Gempa yanginiberdekatan dengan lokasi korban
telah mengakibatkan pusat gempabumi.
jiwa yangLokasitidak gunungapi yang berdekatan dengan pusat
sedikit. Terdapat
korban yanggempabumi
menderita adalah G. Galunggung,
luka-luka ringan sampai G. Papandayan dan G. Guntur.
dengan korban Berdasarkan
meninggal. Gempainformasi dari petugas
ini pun mengakibatkan
di Pos Pengamatankerusakan
Gunungapi infrastruktur berupa
(PGA) tersebut, bangunan
goncangan yang mengalami
gempabumi dirasakan dengan skala intensitas
rusak ringan hinggaIII-V
berkisar runtuh.MMI  (Modified Mercalli Intensity). Guncangan gempabumi juga dirasakan dengan
Sesaat setelah gempa
skala intensitas III-IV MMItersebut
di posterjadi, diperlukan
PGA Sundoro aksi tanggap
(Wonosobo, darurat Sejauh ini goncangan
Jawa Tengah).
untuk menanggulangi bencana yang menyangkut pengkajian secara
gempabumi tidak berpengaruh terhadap aktivitas gunungapi yang terletak dekat cepat dan dengan lokasi pusat
tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya. Diperlukan juga penentuan
gempabumi. Berdasarkan informasi BMKG, kejadian gempabumi ini dirasakan dengan skala intensitas
status keadaan darurat bencana; penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
III-IV MMI  di Bandung, Karangkates dan Kebumen; III MMI di Yogyakarta; II-III MMI di Jakarta dan
bencana; pemenuhan kebutuhan dasar; pelindungan terhadap kelompok rentan;
Depok; dan
dan pemulihan II MMI didan
prasarana Ngawi, Madiun,
sarana vitalNganjuk,
dengandansegera.
Badung.Oleh karena itu,
diperlukan kajian dampak bencana gempa melalui survei lapangan yang mencakup
kajian sumber gempainformasi
Berdasarkan (baik gempadari BPBD utama maupun
di wilayah gempa
bencana, susulan).gempabumi
goncangan Selain itu,ini telah mengakibatkan
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
bencana berupa kerusakan bangunan di Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, Pangandaran, Banyumas,
berserta sarana dan prasarana, dan lingkungannya juga penting dilakukan. Survei
rabmaG naripmaL
Banjarnegara, Cilacap dan Kebumen. Dilaporkan terdapat 1 orang korban jiwa di Kabupaten Ciamis dan
lapangan dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang cepat, lengkap, Lam
dan akurat.beberapa orang mengalami luka-luka di beberapa daerah akibat terkena bangunan yang roboh karena
Korban mengalami luka-luka maupun yang meninggal umumnya akibat
tertimpa guncangan
reruntuhan gempabumi
bangunan ini. Kepanikan
rumah dan masyarakat
gedung. jugaIdentifikasi
sempat terjadikerusakan
di beberapa daerah pesisir pantai
bangunan akibat
menjadi berhembusnya
penting agar isu bila
tsunami. Kejadian
terjadi gempagempabumi
pada masatanggal
yang 15
akanDesember
datang,2017 meskipun pusat
korban dan kerusakan infrastruktur dapat diminimalisasi dengan membangun terjadinya tsunami.
gempabumi terletak di laut namun energinya tidak cukup kuat untuk menyebabkan
bangunan yang tahan gempa.
Survei lapangan ini telah melibatkan berbagai tenaga ahli dari
Berikut disajikan daftar kerusakan bangunan dan korban dari tiap wilayah yang terkena dampak,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan
Sumber Dayaberdasarkan
Mineral, informasi dari BPBD
Kementerian masing-masing
Ristek daerah bencana.
dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
Perhubungan,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional
Penanggulangan
1. Kota Bencana,Lembaga
Tasikmalaya Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Informasi
Geospasial, Institut Teknologi Bandung, dan unsur asosiasi/ praktisi/ perusahaan
Di kota
swasta. Kajian awal Tasikmalaya
terhadap mengakibatkan
hasil survei 1 orang lukal-luka,
tersebut disampaikan sebanyak
pada buku 28 bangunan mengalami
Laporan
kerusakan
Kajian Gempa Lombok 2018. ringan hingga berat yang terdapat pada 5 kecamatan.
Semoga segala upaya tim pelaksana survei dan tim penyusun laporan ini
2. Kabupaten
dapat memberikan manfaatTasikmalaya
yang sebesar-besarnya dalam menghadapi langkah
pemulihan terhadap dampak
Di kabupaten bencana. Atas
Tasikmalaya, perhatian
satu orang dan 1.139
luka-luka, kerja bangunan
sama semua rusakpihak
ringan, 193 bangunan rusak
diucapkan terima kasih.
sedang, 236 bangunan rusak berat. Jumlah bangunan fasilitas umum yang mengalami kerusakan
adalah 57 buah, terdiri-dari 1 bangunan sekolah TK, 17 SD, 1 SMP, 1 SMA/SMK, 7 Madrasah, 3
Pesantren, 17 tempat Ibadah, 8 perkantoran, 1 rumah sakit, 1 saluran irigasi.
6
i 33
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)


3. Kabupaten Ciamis
Di kabupaten Ciamis, 2 orang meninggal dunia, 4 orang luka-luka, sebanyak 216 orang mengungsi
dan ditampung di POSKO Pengungsian Masjid Alhidayah, Desa Sukahurip, Kecamatan Pamarican.
1.812 Bangunan rumah rusak ringan, 1031 rumah rusak sedang, 389 rumah rusak berat. Jumlah
bangunan fasilitas umum yang mengalami kerusakan adalah 55 bangunan.

4. Kabupaten Pangandaran
Di kabupaten Pangandaran, sebanyak 2.856 bangunan mengalami kerusakan, terdiri dari 2.801
rumah dan sisanya gedung dan fasilitas umum yang meliputi 10 Kecamatan.

5. Kabupaten Cilacap
Di kabupaten Cilacap dampak gempabumi mengakibatkan 139 bangunan mengalami rusak ringan
hingga berat yang meliputi 5 Kecamatan dan 26 Desa.

6. Kabupaten Banyumas
Di kabupaten Banyumas, dampak gempabumi mengakibatkan 61 bangunan mengalami rusak
ringan hingga berat dan 3 buah fasilitas umum mengalami kerusakan yang meliputi 14 Kecamatan.

7. Kabupaten Kebumen
Lampiran Gambar
Satu orang luka – luka di RT2/RW Desa Serut, Kecamatan Kuwarasan, 13 bangunan rusak ringan
hingga sedang yang terdapat pada 8 Kecamatan dan terdiri-dari 13 Desa.

Tabel 5-1. Data korban dan kerusakan bangunan akibat kejadian gempabumi tanggal 15 Desember 2017.

Korban Bangunan Fasilitas


No. Daerah
MD LK RR RS RB umum
1. Kota Tasikmalaya - 1 - 2 21 5
2. Kab. Tasikmalaya - 1 1.139 193 236 57
3. Kab. Ciamis 2 4 1.812 1.031 389 55
4. Kab. Pangandaran - - 1.861 686 254 55
5. Kab. Cilacap 28 46 55 9
6. Kab. Banyumas 29 16 16 3
7. Kab. Kebumen - 1 13
J U M LA H 2 7 4.869 1.987 971 184

Keterangan :
MD = Meninggal Dunia LK = Luka-Luka RR = Rusak Ringan
RS = Rusak Sedang RB = Rusak Berat

34
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP Pusat S
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP Pusat L

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IGegar


sTAI( aPrasetya
ytesarP r(IATsI,
ageG Ikatan A
KATA PENGANTAR
Hasil pemeriksaan lapangan di daerah pesisir Jawa Barat dan Jawa Tengah tidak ditemukan adanya
 jejak tsunami akibat kejadian gempabumi tersebut. TTD BG juga tidak menemukan jejak pensesaran
 permukaan/ pergeseran tanah (surface rupture), retakan tanah, likuifaksi maupun gerakan tanah yang
Gempa
dipicuLombok, Bali dan
oleh goncangan Sumbawa terjadi pada hari Minggu, tanggal 29
gempabumi.
Juli 2018 pukul 05.47 WIB dengan kekuatan M6,4. Gempa tersebut terletak pada
koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km
arah timurBerdasarkan
laut Kota Mataram,
pemeriksaan Provinsi Nusa Tenggara
secara langsung di lapangan,Barat pada
skala kedalaman
intensitas 24 kejadian gempabumi
maksimum
km. Gempa JawainiBarat
telah mengakibatkan
Selatan korban2017
tanggal 15 Desember jiwamelanda
yang daerah
tidak Tasikmalaya
sedikit. Terdapat
bagian selatan yang mencapai
korban yang menderita
skala intensitas luka-luka ringan sampai
VI MMI (Modified Mercallydengan korban
Intensity). Hal inimeninggal. Gempa
dicirikan oleh terasa oleh semua orang dan
ini pun mengakibatkan kerusakan infrastruktur berupa bangunan yang mengalami
lari keluar rumah, orang yang sedang berjalan terganggu, jendela berderit, barang pecah-belah berjatuhan
rusak ringan hingga runtuh.
dan pecah, barang-barang di atas meja dan ditempel di dinding berjatuhan, mebel-mebel bergerak atau
Sesaat setelah gempa tersebut terjadi, diperlukan aksi tanggap darurat
berputar, plester dinding retak dan jatuh, lonceng gereja berbunyi. Berdasarkan pengamatan lapangan
untuk menanggulangi bencana yang menyangkut pengkajian secara cepat dan
terlihatlokasi,
tepat terhadap bahwa kerusakan,
dampak gempa danbumi yangdaya.
sumber terjadi,Diperlukan
terletak pada kawasan
juga rawan bencana gempabumi
penentuan
menengah
status keadaan hingga
darurat tinggi, hal
bencana; ini sesuai dengan
penyelamatan danpeta kawasan
evakuasi rawan bencana
masyarakat gempabumi Provinsi Jawa
terkena
bencana; pemenuhan
Barat tahun 2014kebutuhan
dan Jawadasar;
Tengah pelindungan
tahun 2010 yang terhadap kelompok
diterbitkan rentan;
oleh Badan Geologi.
dan pemulihan prasarana dan sarana vital dengan segera. Oleh karena itu,
diperlukan kajian dampak bencana gempa melalui survei lapangan yang mencakup
kajian sumber gempa (baik gempa utama maupun gempa susulan). Selain itu,
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
berserta sarana dan prasarana, dan lingkungannya juga penting dilakukan. Survei
rabmaG naripmaL
lapangan dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang cepat, lengkap, Lam
dan akurat. Korban mengalami luka-luka maupun yang meninggal umumnya akibat
tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan gedung. Identifikasi kerusakan
bangunan menjadi penting agar bila terjadi gempa pada masa yang akan datang,
korban dan kerusakan infrastruktur dapat diminimalisasi dengan membangun
bangunan yang tahan gempa.
Survei lapangan ini telah melibatkan berbagai tenaga ahli dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
Perhubungan,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana,Lembaga Gambar 5-5.Ilmu Pengetahuan
Peta Isoseismal Indonesia,
Gempabumi Badan
Tasikmalaya 12 Informasi
Desember 2017.
Geospasial, Institut Teknologi Bandung, dan unsur asosiasi/ praktisi/ perusahaan
swasta. Kajian awal terhadap hasil survei tersebut disampaikan pada buku Laporan
Kajian Gempa Lombok 2018.
Semoga segala upaya tim pelaksana survei dan tim penyusun laporan ini
5.5 Hasilmanfaat
dapat memberikan Pengukuran Mikrotremor dalam menghadapi langkah
yang sebesar-besarnya
pemulihan terhadap dampak bencana. Atas perhatian dan kerja sama semua pihak
diucapkan terima kasih.
Selama melaksanakan kegiatan tanggap darurat dan pemeriksaan dampak gempabumi, TTD BG juga
melakukan pengukuran mikrotremor pada beberapa wilayah terdampak di Jawa Barat. Pengukuran
mikrotremor 6ini bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai amplifikasi dan perioda tanah di wilayah

i 35
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)


bencana. Tabel berikut ini menampilkan lokasi, nilai frekwensi, perioda, perkiraan nilai Vs30 dan
perkiraan nilai amplifikasi berdasarkan hasil pengukuran mikrotremor.

Tabel 5-2. Nilai amplifikasi, periode dan frekuensi tanah hasil pengukuran mikrotremor daerah Tasikmalaya dan
sekitarnya.

KOORDINAT FREK. AMPLI. AMPLI.


LOKASI PERIODE Vs30
X Y F A PREDIKSI
108.147 -7.155 Ciawi 6.07 6.01 0.166 721.2 0.855
108.161 -7.358 Kantor Kabupaten Tasik 3.04 2.24 0.446 268.8 1.982
107.994 -7.339 Batas Kab. Tasik-Garut 1.06 2.24 0.446 268.8 1.982
108.214 -7.346 Kota Tasikmalaya 5.09 5.76 0.174 691.2 0.886
108.218 -7.346 Hotel Flamboyan 0.77 1.98 0.505 237.6 2.202
108.051 -7.683 Darawati 7.62 2.24 0.446 268.8 1.982
108.019 -7.211 Karangnunggal 5.52 3.86 0.259 463.2 1.247
108.050 -7.377 Warung Peuteuy 0.74 1.98 0.505 237.6 2.202
108.277 -7.113 Sukaraja 2.46 2.68 0.373 321.6 1.701
108.056 -7.422 Puspahiang 2.67 3.52 0.284 422.4 1.349
107.962
108.089
-7.456
-7.510
Lampiran Gambar
Panyingkiran
Parungponteng 4.19 2.31
9.94 1.62 0.617
0.433
194.4
277.2
2.612
1.931
108.013 -7.747 Cipatujah 0.89 1.62 0.617 194.4 2.612
107.970 -7.737 Mess Pemda Cipatujah 11.97 5.38 0.186 645.6 0.940
108.053 -7.489 Sodong Hilir 0.63 2.51 0.398 301.2 1.799
108.270 -7.510 Salopa 0.6 1.51 0.662 181.2 2.774
108.183 -7.514 Cibalong 0.69 3.71 0.270 445.2 1.290
107.910 -7.394 banjarwangi 4.77 3.17 0.315 380.4 1.474
108.258 -7.622 Cikatomas 6.28 5.39 0.186 646.8 0.938
108.161 -7.505 Parung Ponteng 0.63 2.51 0.398 301.2 1.799
108.085 -7.569 Pamijahan 0.67 1.85 0.541 222 2.333
108.123 -7.345 Hotel Dewi Asri 0.61 3.38 0.298 403.2 1.403
108.272 -7.658 Pancatengah 5.17 3.39 0.295 406.8 1.393
107.737 -7.697 Ciheras 14.03 3.84 0.260 460.8 1.252
108.187 -7.396 Gunung gede 0.69 3.15 0.317 378 1.482
108.023 -7.439 Taraju 3.09 1.21 0.826 145.2 3.350
107.998 -7.372 Sundawenang 3.29 6.07 0.165 728.4 0.848
108.547 -7.464 Pamarican 1.7 1.95 0.513 234 2.231
108.563 -7.499 Cigayam 5.26 1.9 0.526 228 2.281
108.652 -7.694 Parigi 14.52 2.85 0.351 342 1.614
108.563 -7.499 Padaherang 0.7 2.15 0.465 258 2.053
6

36
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP Pusat S
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP Pusat L

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IGegar


sTAI( aPrasetya
ytesarP r(IATsI,
ageG Ikatan A

108.643 -7.676
KATA
Sukoharjo
PENGANTAR1.49 2.26 0.442 271.2 1.967
 108.007 -7.448 Pangandaran 0.85 2.58 0.388 309.6 1.757
 108.544 -7.465 Kalipucang 3.46 1.57 0.637 188.4 2.683
Gempa Lombok,
108.445
BaliCijeunjing
-7.328
dan Sumbawa terjadi pada 2.35
hari 1.32
Minggu, tanggal
0.758
29 158.4 3.110
Juli 2018 pukul 05.47 WIB dengan kekuatan M6,4. Gempa tersebut terletak pada
koordinat Dari
8,4 LS dandi116,5
tabel BT, atau tepatnya
atas, kemudian dibuat petaberlokasi di daratdominan
sebaran perioda pada jarak 47 km nilai amplifikasi di
dan perkiraan
arah timurwilayah
laut Kota Mataram,
bencana. Provinsi
Peta sebaran Nusa
nilai Tenggara
perioda Barat pada
dan perkiraan kedalaman
nilai amplifikasi 24
ditampilkan pada gambar 6
km. Gempa ini telah mengakibatkan
dan 7 berikut ini. korban jiwa yang tidak sedikit. Terdapat
korban yang menderita luka-luka ringan sampai dengan korban meninggal. Gempa
ini pun mengakibatkan kerusakan infrastruktur berupa bangunan yang mengalami
rusak ringan hingga runtuh.
Sesaat setelah gempa tersebut terjadi, diperlukan aksi tanggap darurat
untuk menanggulangi bencana yang menyangkut pengkajian secara cepat dan
tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya. Diperlukan juga penentuan
status keadaan darurat bencana; penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
bencana; pemenuhan kebutuhan dasar; pelindungan terhadap kelompok rentan;
dan pemulihan prasarana dan sarana vital dengan segera. Oleh karena itu,
diperlukan kajian dampak bencana gempa melalui survei lapangan yang mencakup
kajian sumber gempa (baik gempa utama maupun gempa susulan). Selain itu,
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
berserta sarana dan prasarana, dan lingkungannya juga penting dilakukan. Survei
rabmaG naripmaL
lapangan dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang cepat, lengkap, Lam
dan akurat. Korban mengalami luka-luka maupun yang meninggal umumnya akibat
tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan gedung. Identifikasi kerusakan
Gambar 5-6.
bangunan menjadi Peta perioda
penting dominan
agar bila berdasarkan
terjadi gempapengukuran
pada masa mikrotremor daerah
yang akan Tasikmalaya dan sekitarnya.
datang,
korban dan kerusakan infrastruktur dapat diminimalisasi dengan membangun
bangunan yang tahan gempa.
Survei lapangan ini telah melibatkan berbagai tenaga ahli dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
Perhubungan,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana,Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Informasi
Geospasial, Institut Teknologi Bandung, dan unsur asosiasi/ praktisi/ perusahaan
swasta. Kajian awal terhadap hasil survei tersebut disampaikan pada buku Laporan
Kajian Gempa Lombok 2018.
Semoga segala upaya tim pelaksana survei dan tim penyusun laporan ini
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam menghadapi langkah
pemulihan terhadap dampak bencana. Atas perhatian dan kerja sama semua pihak
diucapkan terima kasih.

Gambar 5-7. Peta prediksi amplifikasi berdasarkan pengukuran mikrotremor daerah Tasikmalaya dan sekitarnya.

6
i 37
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)


Dari hasil perhitungan dan dari peta amplifikasi di atas, terlihat bahwa nilai amplifikasi tertinggi terdapat
di daerah Kecamatan Pamarican dan Kecamatan Cijeunjing, Kabupaten Ciamis, serta Kecamatan
Cineam, Kabupaten Tasikmalaya. Daerah kecamatan tersebut pada kejadian gempabumi tanggal 15
Desember 2017 merupakan daerah yang mengalami dampak paling parah.

5.6 Kesimpulan

• Gempabumi yang terjadi tanggal 15 Desember 2017, pukul 23:47:57 WIB di perairan selatan
Kabupaten Tasikmalaya diakibatkan oleh aktivitas zona penunjaman/subduksi antara Lempeng
Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia dengan mekanisme sesar naik.

• Berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan, kejadian gempabumi tersebut telah mengakibatkan


terjadinya bencana di daerah Jawa Barat selatan dan Jawa Tengah. Daerah Jawa Barat selatan
merupakan daerah terparah, sehingga kejadian gempabumi tanggal 15 Desember 2017 dinamakan
gempabumi Jawa Barat selatan.


Lampiran Gambar
Kejadian gempabumi Jawa Barat selatan tanggal 15 Desember 2017 mengakibatkan dua orang
meninggal dunia, tujuh orang mengalami luka-luka, ribuan bangunan, rumah dan fasilitas umum
mengalami kerusakan. Daerah yang mengalami bencana adalah : Kabupatan dan Kota Tasikmalaya,
Kabupaten Ciamis, dan Kabupaten Pangandaran di Jawa Barat; Kabupaten Cilacap, Kabupaten
Banyumas dan Kabupaten Kebumen di Jawa Tengah. Berdasarkan hasil analisis mikrotremor
daerah bencana di Jawa Barat terletak pada kawasan dengan nilai amplifikasi tinggi.

• Kerusakan bangunan yang terjadi diakibatkan oleh beberapa faktor, yaitu bangunan yang
dibangun tidak mengikuti kaidah bangunan tahan gempabumi, berdiri di atas endapan Kuarter
(endapan alluvial pantai, sungai, rawa, endapan rombakan gunungapi muda yang telah mengalami
pelapukan), terletak pada tebing/gawir, terletak pada punggungan/ bagian atas bukit, karakteristik
tanah setempat yang bersifat memperkuat efek goncangan gempabumi (amplifikasi).

• Terdapat beberapa daerah yang sering mengakibatkan terjadinya bencana gempabumi di Jawa
Barat selatan. Apabila terjadi gempabumi dengan kekuatan cukup besar bersumber dari aktivitas
zona subduksi di selatan Jawa Barat, daerah tersebut berpotensi kembali terjadi bencana.

• Skala intensitas gempabumi maksimum di wilayah lokasi kejadian gempabumi mencapai skala VI
MMI (Modified Mercally Intensity). 6

38
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP Pusat S
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP Pusat L

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IGegar


sTAI( aPrasetya
ytesarP r(IATsI,
ageG Ikatan A
• KATA PENGANTAR
Wilayah selatan Pulau Jawa disamping rawan gempabumi juga rawan potensi bencana tsunami
 karena berhadapan langsung dengan sumber gempabumi yang berpotensi membangkitkan tsunami
 yaitu zona penunjaman (subduksi) yang terbentuk akibat tumbukan antara Lempeng Indo-Australia
Gempa Lombok, Bali dan Sumbawa terjadi pada hari Minggu, tanggal 29
dan Lempeng Eurasia.
Juli 2018 pukul 05.47 WIB dengan kekuatan M6,4. Gempa tersebut terletak pada
koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km
arah timur laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24
km. Gempa ini telah mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Terdapat
5.7 Rekomendasi
korban yang menderita luka-luka ringan sampai dengan korban meninggal. Gempa
ini pun mengakibatkan kerusakan infrastruktur berupa bangunan yang mengalami
• Masyarakat agar tetap waspada dengan kejadian gempabumi susulan. Gempabumi susulan yang
rusak ringan hingga runtuh.
Sesaatterjadi dan dapat dirasakan akan semakin mengecil energinya. Hingga saat ini belum pernah tercatat
setelah gempa tersebut terjadi, diperlukan aksi tanggap darurat
kekuatan bencana
untuk menanggulangi gempabumi susulan
yang yang lebih besar
menyangkut dari gempabumi
pengkajian utama. dan
secara cepat
tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya. Diperlukan juga penentuan
status keadaan darurat bencana;
• Masyarakat dihimbaupenyelamatan dandan
untuk tetap tenang evakuasi
mengikutimasyarakat
arahan sertaterkena
informasi dari petugas BPBD,
bencana; pemenuhan kebutuhan dasar; pelindungan terhadap kelompok rentan;
serta tidak mudah terpancing oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab mengenai kejadian gempa
dan pemulihan prasarana dan sarana vital dengan segera. Oleh karena itu,
bumi dan tsunami, karena hingga kini belum ditemukan peralatan yang mampu untuk mendeteksi
diperlukan kajian dampak bencana gempa melalui survei lapangan yang mencakup
kajian sumber kapan,
gempadimana
(baik dan berapautama
gempa besar kekuatan
maupungempabumi yang akanSelain
gempa susulan). terjadi.itu,
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
berserta sarana dan prasarana, danpantai
lingkungannya juga penting
rawan dilakukan. Survei dan tsunami, agar
• Sehubungan wilayah
rabmaG naripmaL
selatan Pulau Jawa
lapangan dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang cepat, lengkap,
bencana gempabumi
Pemerintah Provinsi/Kabupaten lebih meningkatkan kegiatan mitigasi bencana gempabumi dan
Lam
dan akurat. Korban mengalami luka-luka maupun yang meninggal umumnya akibat
tsunami yaitu sosialisasi, simulasi, pelatihan, penentuan jalur dan lokasi evakuasi, membangun
tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan gedung. Identifikasi kerusakan
bangunan menjadidengan konstruksi
penting agarbangunan tahangempa
bila terjadi gempabumi,
pada dan
masaupaya
yang mitigasi
akan lainnya,
datang,kepada masyarakat dan
aparat setempat
korban dan kerusakan yang bertujuan
infrastruktur dapatuntuk meningkatkan dengan
diminimalisasi pengetahuan tentang tata cara menyelamatkan
membangun
bangunan yangdiri padagempa.
tahan waktu terjadi gempabumi yang berpotensi mengakibatkan terjadinya tsunami.
Survei lapangan ini telah melibatkan berbagai tenaga ahli dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan
• Bangunan vital, strategis dan mengundang konsentrasi banyak orang agar dibangun mengikuti
Sumber Daya Mineral, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
kaidah-kaidah bangunan tahan gempabumi.
Perhubungan,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana,Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Informasi
Geospasial,• Institut
HindariTeknologi
membangun Bandung, dan unsur
pada endapan rawa asosiasi/
dan tanah praktisi/
timbunan perusahaan
yang tidak memenuhi persyaratan
swasta. Kajian awal terhadap hasil survei tersebut disampaikan
teknis, karena rawan terhadap goncangan gempabumi. pada buku Laporan
Kajian Gempa Lombok 2018.
Semoga segala upaya tim pelaksana survei dan tim penyusun laporan ini
• Hindari
dapat memberikan manfaat yang pada
membangun sebesar-besarnya
bagian bawah, dalam menghadapi
tengah dan atas lerenglangkah
terjal yang telah mengalami
pemulihan terhadap dampak
pelapukan karenabencana. Atas perhatian
akan berpotensi dan kerja
terjadinya gerakan tanahsamayangsemua
dipicu pihak
oleh goncangan gempabumi.
diucapkan terima kasih.

• Agar Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/ Kota yang terletak pada kawasan rawan bencana geologi
segera merevisi RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) berdasarkan peta kawasan rawan bencana
6
i 39
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)


geologi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
mencakup bencana gempa bumi, tsunami letusan gunungapi dan gerakan tanah.

• Agar Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota di lokasi rawan bencana geologi memasukan materi


kebencanaan geologi (letusan gunungapi, gempabumi, tsunami dan gerakan tanah) ke dalam
kurikulum pendidikan agar para guru dan pelajar dapat menambah pengetahuan tentang mitigasi
bencana geologi.

Lampiran Gambar
Gambar 5-8. Tim Tanggap Darurat (TTD) Badan Geologi berkoordinasi dan berdiskusi dengan Kepala Pelaksana
BPBD Kabupaten Tasikmalaya

Gambar 5-9. Tim Tanggap Darurat (TTD) Badan Geologi (BG) berkoordinasi dan berdiskusi dengan Tim BNPB,
Tim Kementerian PUPR dan BBWS Citanduy, sesaat sebelum terjun ke lokasi bencana

40
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP Pusat S
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP Pusat L

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IGegar


sTAI( aPrasetya
ytesarP r(IATsI,
ageG Ikatan A
KATA PENGANTAR


Gempa Lombok, Bali dan Sumbawa terjadi pada hari Minggu, tanggal 29
Juli 2018 pukul 05.47 WIB dengan kekuatan M6,4. Gempa tersebut terletak pada
koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km
arah timur laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24
km. Gempa ini telah mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Terdapat
korban yang menderita luka-luka ringan sampai dengan korban meninggal. Gempa
ini pun mengakibatkan kerusakan infrastruktur berupa bangunan yang mengalami
rusak ringan hingga runtuh.
Sesaat setelah gempa tersebut terjadi, diperlukan aksi tanggap darurat
untuk menanggulangi bencana yang menyangkut pengkajian secara cepat dan
tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya. Diperlukan juga penentuan
status keadaan darurat bencana; penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
Gambar 5-10. Tim Tanggap Darurat (TTD) Badan Geologi berkoordinasi dan berdiskusi dengan Kepala Pelaksana
bencana; pemenuhan kebutuhan dasar; pelindungan terhadap kelompok rentan;
BPBD Kabupaten Ciamis.
dan pemulihan prasarana dan sarana vital dengan segera. Oleh karena itu,
diperlukan kajian dampak bencana gempa melalui survei lapangan yang mencakup
kajian sumber gempa (baik gempa utama maupun gempa susulan). Selain itu,
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
berserta sarana dan prasarana, dan lingkungannya juga penting dilakukan. Survei
rabmaG naripmaL
lapangan dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang cepat, lengkap, Lam
dan akurat. Korban mengalami luka-luka maupun yang meninggal umumnya akibat
tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan gedung. Identifikasi kerusakan
bangunan menjadi penting agar bila terjadi gempa pada masa yang akan datang,
korban dan kerusakan infrastruktur dapat diminimalisasi dengan membangun
bangunan yang tahan gempa.
Survei lapangan ini telah melibatkan berbagai tenaga ahli dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
Perhubungan,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana,Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Informasi
Geospasial, Institut Teknologi Bandung, dan unsur asosiasi/ praktisi/ perusahaan
swasta. Kajian awal terhadap hasil survei tersebut disampaikan pada buku Laporan
Kajian Gempa Lombok 2018.
Semoga segala upaya tim pelaksana survei dan tim penyusun laporan ini
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam menghadapi langkah
pemulihan terhadap dampak bencana. Atas perhatian dan kerja sama semua pihak
Gambar 5-11. Tim Tanggap Darurat (TTD) Badan Geologi berkoordinasi dan berdiskusi dengan Kepala Pusdalop
diucapkan terima kasih. BPBD Kabupaten Pangandaran.

6
i 41
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)

Gambar 5-12. Tim Tanggap Darurat (TTD) Badan Geologi berkoordinasi dan berdiskusi dengan Kepala Pelaksana
BPBD Provinsi Jawa Barat.

Lampiran Gambar

Gambar 5-13. Tim Tanggap Darurat (TTD) Badan Geologi sedang diskusi dengan Bapak Gubernur Jawa Barat di
POSKO Pengungsian Desa Sukahurip, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis.

42
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP Pusat S
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP Pusat L

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IGegar


sTAI( aPrasetya
ytesarP r(IATsI,
ageG Ikatan A
KATA PENGANTAR


Gempa Lombok, Bali dan Sumbawa terjadi pada hari Minggu, tanggal 29
Juli 2018 pukul 05.47 WIB dengan kekuatan M6,4. Gempa tersebut terletak pada
koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km
arah timur laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24
km. Gempa ini telah mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Terdapat
korban yang menderita luka-luka ringan sampai dengan korban meninggal. Gempa
ini pun mengakibatkan kerusakan infrastruktur berupa bangunan yang mengalami
rusak ringan hingga runtuh.
Sesaat setelah gempa tersebut terjadi, diperlukan aksi tanggap darurat
untuk menanggulangi bencana yang menyangkut pengkajian secara cepat dan
tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya. Diperlukan juga penentuan
status keadaan darurat bencana; penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
bencana; pemenuhan kebutuhan dasar; pelindungan terhadap kelompok rentan;
dan pemulihan prasarana dan sarana vital dengan segera. Oleh karena itu,
diperlukan kajian dampak bencana gempa melalui survei lapangan yang mencakup
Gambar 5-14. Kerusakan kantor Bupati Tasikmalaya akibat gempabumi tanggal 15 Desember 2017, di Desa
kajian sumber gempa (baik gempa utamaKecamatan
Bojongkoneng, maupunSingaparna,
gempa susulan). Selain itu,
Kabupaten Tasikmalaya.
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
berserta sarana dan prasarana, dan lingkungannya juga penting dilakukan. Survei
rabmaG naripmaL
lapangan dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang cepat, lengkap, Lam
dan akurat. Korban mengalami luka-luka maupun yang meninggal umumnya akibat
tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan gedung. Identifikasi kerusakan
bangunan menjadi penting agar bila terjadi gempa pada masa yang akan datang,
korban dan kerusakan infrastruktur dapat diminimalisasi dengan membangun
bangunan yang tahan gempa.
Survei lapangan ini telah melibatkan berbagai tenaga ahli dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
Perhubungan,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana,Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Informasi
Geospasial, Institut Teknologi Bandung, dan unsur asosiasi/ praktisi/ perusahaan
swasta. Kajian awal terhadap hasil survei tersebut disampaikan pada buku Laporan
Kajian Gempa Lombok 2018.
Semoga segala upaya tim pelaksana survei dan tim penyusun laporan ini
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam menghadapi langkah
pemulihan terhadap dampak bencana. Atas perhatian dan kerja sama semua pihak
Gambar 5-15. Plafon Masjid Agung Kabupaten Tasikmalaya di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Singaparna,
diucapkan terima kasih.
Kabupaten Tasikmalaya mengalami kerusakan akibat gempabumi tanggal 15 Desember 2017.

6
i 43
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)

Lampiran Gambar
Gambar 5-16. Rumah penduduk roboh akibat gempabumi tanggal 15 Desember 2017 di Kampung Cikoneng, Desa
Sundawenang, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya.

Gambar 5-17. Sebagian dinding rumah penduduk roboh akibat gempabumi tanggal 15 Desember 2017,
di Kampung Sukamulya, Desa Kertabumi, Kecamatan Cijeunjing, Kabupaten Ciamis.6

44
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP Pusat S
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP Pusat L

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IGegar


sTAI( aPrasetya
ytesarP r(IATsI,
ageG Ikatan A
KATA PENGANTAR


Gempa Lombok, Bali dan Sumbawa terjadi pada hari Minggu, tanggal 29
Juli 2018 pukul 05.47 WIB dengan kekuatan M6,4. Gempa tersebut terletak pada
koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km
arah timur laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24
km. Gempa ini telah mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Terdapat
korban yang menderita luka-luka ringan sampai dengan korban meninggal. Gempa
ini pun mengakibatkan kerusakan infrastruktur berupa bangunan yang mengalami
rusak ringan hingga runtuh.
Sesaat setelah gempa tersebut terjadi, diperlukan aksi tanggap darurat
untuk menanggulangi bencana yang menyangkut pengkajian secara cepat dan
tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya. Diperlukan juga penentuan
status keadaan darurat bencana; penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
bencana; pemenuhan kebutuhan dasar; pelindungan terhadap kelompok rentan;
dan pemulihan prasarana dan sarana vital dengan segera. Oleh karena itu,
diperlukan kajian dampak bencana gempa melalui survei lapangan yang mencakup
kajian sumber gempa (baik gempa utama maupun gempa susulan). Selain itu,
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
berserta sarana dan prasarana, dan lingkungannya juga penting dilakukan. Survei
rabmaG naripmaL
lapangan dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang cepat, lengkap, Lam
dan akurat. Korban mengalami luka-luka maupun yang meninggal umumnya akibat
tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan gedung. Identifikasi kerusakan
bangunan menjadi penting agar bila terjadi gempa pada masa yang akan datang,
korban dan kerusakan infrastruktur dapat diminimalisasi dengan membangun
bangunan yang tahan gempa.
Survei lapangan ini telah melibatkan berbagai tenaga ahli dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
Perhubungan,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana,Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Informasi
Geospasial, Institut Teknologi Bandung, dan unsur asosiasi/ praktisi/ perusahaan
swasta. Kajian awal terhadap hasil survei tersebut disampaikan pada buku Laporan
Kajian Gempa Lombok 2018.
Semoga segala upaya tim pelaksana survei dan tim penyusun laporan ini
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam menghadapi langkah
pemulihan terhadap dampak bencana. Atas perhatian dan kerja sama semua pihak
diucapkan terima kasih.

Gambar 5-18. Atap dan sebagian dinding rumah penduduk roboh akibat gempabumi tanggal 15 Desember 2017,
6 di Desa Gunajaya, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya.

i 45
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)

Lampiran Gambar
Gambar 5-19. Sebagian dinding rumah penduduk roboh akibat gempabumi tanggal 15 Desember 2017,
di Kampung Ciparakan, Desa Sukahurip, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis.

Gambar 5-20. Rumah penduduk roboh akibat gempabumi tanggal 15 Desember 2017 di Kampung Purwasari,
Desa Parigi, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran. 6

46
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP Pusat S
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP Pusat L

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IGegar


sTAI( aPrasetya
ytesarP r(IATsI,
ageG Ikatan A
KATA PENGANTAR


Gempa Lombok, Bali dan Sumbawa terjadi pada hari Minggu, tanggal 29
Juli 2018 pukul 05.47 WIB dengan kekuatan M6,4. Gempa tersebut terletak pada
koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km
arah timur laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24
km. Gempa ini telah mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Terdapat
korban yang menderita luka-luka ringan sampai dengan korban meninggal. Gempa
ini pun mengakibatkan kerusakan infrastruktur berupa bangunan yang mengalami
rusak ringan hingga runtuh.
Sesaat setelah gempa tersebut terjadi, diperlukan aksi tanggap darurat
untuk menanggulangi bencana yang menyangkut pengkajian secara cepat dan
tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya. Diperlukan juga penentuan
status keadaan darurat bencana; penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
bencana; pemenuhan kebutuhan dasar; pelindungan terhadap kelompok rentan;
dan pemulihan prasarana dan sarana vital dengan segera. Oleh karena itu,
diperlukan kajian dampak bencana gempa melalui survei lapangan yang mencakup
kajian sumber gempa (baik gempa utama maupun gempa susulan). Selain itu,
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
berserta sarana dan prasarana, dan lingkungannya juga penting dilakukan. Survei
rabmaG naripmaL
Gambar 5-21. Koordinasi dan diskusi tentang gempabumi tanggal 15 Desember 2017 dengan Kepala BPBD
lapangan dilakukan untuk mendapatkan
Kabupatendata dan informasi
Purworejo yang cepat,
(Bpk Budi, nomor lengkap,
tiga dari kanan).
Lam
dan akurat. Korban mengalami luka-luka maupun yang meninggal umumnya akibat
tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan gedung. Identifikasi kerusakan
bangunan menjadi penting agar bila terjadi gempa pada masa yang akan datang,
korban dan kerusakan infrastruktur dapat diminimalisasi dengan membangun
bangunan yang tahan gempa.
Survei lapangan ini telah melibatkan berbagai tenaga ahli dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
Perhubungan,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana,Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Informasi
Geospasial, Institut Teknologi Bandung, dan unsur asosiasi/ praktisi/ perusahaan
swasta. Kajian awal terhadap hasil survei tersebut disampaikan pada buku Laporan
Kajian Gempa Lombok 2018.
Semoga segala upaya tim pelaksana survei dan tim penyusun laporan ini
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam menghadapi langkah
pemulihan terhadap dampak bencana. Atas perhatian dan kerja sama semua pihak
diucapkan terima kasih.
Gambar 5-22. Foto bersama setelah koordinasi dan diskusi tentang gempabumi tanggal 15 Desember
2017 dengan Kepala Bidang Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Cilacap (Bpk Kodirin Pratomo, paling
6 kanan).

i 47
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)

Gambar 5-23. Koordinasi dan diskusi tentang gempabumi tanggal 15 Desember 2017 dengan Pusdalops BPBD
Lampiran Gambar
Kabupaten Banyumas (Bpk Harjun, posisi di tengah).

Gambar 5-24. Kerusakan rumah penduduk di Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen, akibat gempabumi
tanggal 15 Desember 2017. 6

48
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP Pusat S
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP Pusat L

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IGegar


sTAI( aPrasetya
ytesarP r(IATsI,
ageG Ikatan A
KATA PENGANTAR


Gempa Lombok, Bali dan Sumbawa terjadi pada hari Minggu, tanggal 29
Juli 2018 pukul 05.47 WIB dengan kekuatan M6,4. Gempa tersebut terletak pada
koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km
arah timur laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24
km. Gempa ini telah mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Terdapat
korban yang menderita luka-luka ringan sampai dengan korban meninggal. Gempa
ini pun mengakibatkan kerusakan infrastruktur berupa bangunan yang mengalami
rusak ringan hingga runtuh.
Sesaat setelah gempa tersebut terjadi, diperlukan aksi tanggap darurat
untuk menanggulangi bencana yang menyangkut pengkajian secara cepat dan
tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya. Diperlukan juga penentuan
status keadaan darurat bencana; penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
bencana; pemenuhan kebutuhan dasar; pelindungan terhadap kelompok rentan;
dan pemulihan prasarana dan sarana vital dengan segera. Oleh karena itu,
diperlukan kajian dampak bencana gempa melalui survei lapangan yang mencakup
kajian sumber gempa (baik gempa utama maupun gempa susulan). Selain itu,
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
berserta sarana dan5-25.
prasarana,
Kerusakandan
padalingkungannya jugaluar
penting dilakukan. Survei
rabmaG naripmaL Lam
Gambar ruang rontgen bagian di RSUD Banyumas akibat gempabumi tanggal 15
lapangan dilakukan untuk mendapatkan data danDesember informasi yang cepat, lengkap,
2017.
dan akurat. Korban mengalami luka-luka maupun yang meninggal umumnya akibat
tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan gedung. Identifikasi kerusakan
bangunan menjadi penting agar bila terjadi gempa pada masa yang akan datang,
korban dan kerusakan infrastruktur dapat diminimalisasi dengan membangun
bangunan yang tahan gempa.
Survei lapangan ini telah melibatkan berbagai tenaga ahli dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
Perhubungan,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana,Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Informasi
Geospasial, Institut Teknologi Bandung, dan unsur asosiasi/ praktisi/ perusahaan
swasta. Kajian awal terhadap hasil survei tersebut disampaikan pada buku Laporan
Kajian Gempa Lombok 2018.
Semoga segala upaya tim pelaksana survei dan tim penyusun laporan ini
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam menghadapi langkah
pemulihan terhadap dampak bencana. Atas perhatian dan kerja sama semua pihak
diucapkan terima kasih.

Gambar 5-26. Kerusakan pada gedung Thalasemia di RSUD Banyumas akibat gempabumi tanggal 15 Desember
6 2017.

i 49
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)

Gambar 5-27. Kios Pasar Cimanggu di Kabupaten Cilacap roboh, akibat gempabumi tanggal 15 Desember 2017.
Lampiran Gambar

Gambar 5-28. Kerusakan rumah penduduk di Desa Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap, akibat gempabumi tanggal
15 Desember 2017. 6

50
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP Pusat S
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP Pusat L

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IGegar


sTAI( aPrasetya
ytesarP r(IATsI,
ageG Ikatan A
KATA PENGANTAR

 6. Observasi Kerusakan
Gempa Lombok, Bali dan Sumbawa terjadi pada hari Minggu, tanggal 29
Juli 2018 pukul 05.47 WIB dengan kekuatan M6,4. Gempa tersebut terletak pada
koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, Mohamad
atau tepatnyaRidwan berlokasi
1 di darat
, Adhi Yudha Mulia1pada
, Yogajarak 47 km
Megantara 1

arah timur laut Kota Mataram,


1
Provinsi
Puslitbang Nusa dan
Perumahan Tenggara Barat Kementerian
Permukiman, pada kedalaman PUPR, 24Bandung
km. Gempa ini telah mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Terdapat
korban yang menderita luka-luka ringan sampai dengan korban meninggal. Gempa
ini pun mengakibatkan kerusakan infrastruktur berupa bangunan yang mengalami
rusak ringan hingga runtuh.
Gempasetelah
Sesaat Tasik yang
gempaterjadi pada tanggal
tersebut terjadi,15diperlukan
Desember 2017 telah menimbulkan
aksi tanggap darurat dampak pada area
untuk menanggulangi bencana yang menyangkut pengkajian secara cepatdalam.
yang cukup luas dikarenakan kedalaman pusat gempanya yang cukup dan Berdasarkan laporan
dari berbagai
tepat terhadap lokasi, sumber, dilaporkan
kerusakan, banyak kerusakan
dan sumber bangunanjuga
daya. Diperlukan tetapipenentuan
lokasinya menyebar di berbagai
status keadaan darurat
Kabupaten. bencana;
Pada laporan penyelamatan
ini dipaparkan dan hasilevakuasi masyarakat
survey paska gempa yangterkenadilakukan di Kabupaten
bencana; pemenuhan kebutuhan dasar; pelindungan terhadap kelompok rentan;
Tasikmalaya dan Banyumas. Survey dilakukan dengan mengunjungi lokasi-lokasi yang dilaporkan
dan pemulihan
mengalamiprasarana dan sarana
banyak kerusakan vital dengan
dan melakukan segera.secara
pemeriksaan Olehvisual
karena itu,
di lokasi-lokasi kerusakan pada
diperlukantanggal
kajian 18
dampak bencana gempa melalui survei lapangan yang mencakup
– 20 Desember 2017. Pemeriksaan secara cepat dilakukan pada semua jenis bangunan yang
kajian sumber gempa (baik gempa utama maupun gempa susulan). Selain itu,
mengalami kerusakan baik gedung pemerintah, bangunan publik seperti sekolah dan masjid, maupun
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
bangunan
berserta sarana danmilik warga. Selanjutnya
prasarana, dilakukan pemeriksaan
dan lingkungannya juga pentinglebih detil padaSurvei
dilakukan. beberapa bangunan gedung
yang kerusakannya
lapangan dilakukan rabmaG naripmaL
lebih berat. data dan informasi yang cepat, lengkap,
untuk mendapatkan Lam
dan akurat. Korban mengalami luka-luka maupun yang meninggal umumnya akibat
tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan gedung. Identifikasi kerusakan
bangunan menjadi penting agar bila terjadi gempa pada masa yang akan datang,
korban dan kerusakan infrastruktur dapat diminimalisasi dengan membangun
bangunan 6.1
yangTeknik Survey dan Pemeriksaan Tingkat Kerusakan
tahan gempa.
Survei lapangan ini telah melibatkan berbagai tenaga ahli dari
KementerianSurvey kerusakan
Pekerjaan bangunan
Umum danpaska gempa dilakukan
Perumahan Rakyat, beberapa saat setelah
Kementerian Energikejadian
dan gempa yaitu pada saat
Sumber Dayakondisi tanggapKementerian
Mineral, darurat untuk mendapatkan
Ristek dan data faktual sebelum
Pendidikan Tinggi,adaKementerian
tindakan dari pemilik. Dikarenakan
Perhubungan,Badan
area terdampakMeteorologi Klimatologi
cukup luas dimana dan Geofisika,
bangunan-bangunan yangBadan
dilaporkanNasional
mengalami kerusakan yang
Penanggulangan
menyebarBencana,Lembaga Ilmu Pengetahuan
hampir di banyak Kabupaten, Indonesia,
hal ini tentunya cukup Badan Informasi
sulit dalam pelaksanaan survey sehingga
Geospasial,pada
Institut Teknologi Bandung, dan unsur asosiasi/ praktisi/ perusahaan
kesempatan ini hanya dapat dilakukan pada area terbatas yaitu di Kabupaten Tasikmalaya dan
swasta. Kajian
Banyumas.terhadap hasil survei tersebut disampaikan pada buku Laporan
awal
Kajian Gempa Lombok 2018.
Semoga segala upaya tim pelaksana survei dan tim penyusun laporan ini
dapat memberikan manfaat
Informasi awal yang
daerah sebesar-besarnya
kerusakan yang diperoleh dalam menghadapi
dari berbagai sumber langkah
digunakan sebagai referensi
pemulihanuntuk
terhadap dampak
melakukan bencana. Atas
pemeriksaan tingkatperhatian
kerusakandan kerja sama
bangunan. semua pihak
Pemeriksaan dilakukan secara langsung
diucapkan di
terima kasih.
lapangan pada satu per satu bangunan secara visual pada komponen utama struktur seperti: kolom,
balok, dan dinding geser, dan juga pada komponen arsitektur, dan utilitas bangunan baik dari bagian luar
maupun bagian dalam. Kondisi tanah setempat dan pondasi juga merupakan bagian dari pemeriksaan
6 menyeluruh.
bangunan secara
i 51
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)


Penilaian tingkat kerusakan bangunan dilakukan berdasarkan hasil pendataan seluruh tipe kerusakan pada
seluruh komponen yang ditentukan berdasarkan persentase tingkat kerusakan dengan merujuk beberapa
metode yang sudah sering dilakukan di berbagai negara dimana tingkat kerusakan dibagi menjadi: rusak
ringan, sedang, berat, dan runtuh. Hasil ini menjadi dasar untuk menentukan rekomendasi tindak lanjut
apakah bisa digunakan langsung atau tidak, atau harus melalui perbaikan terlebih dahulu. Bangunan-
bangunan yang mengalami rusak berat biasanya dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk melakukan
kajian yang lebih rinci.

6.2 Survey Kerusakan Bangunan pada Daerah Terdampak

Survey kerusakan bangunan dilakukan dengan mengunjungi secara langsung pada lokasi-lokasi yang
dilaporkan terkena dampak gempa. Merujuk kepada informasi yang diperoleh dari berbagai sumber,
maka lokasi pertama yang dikunjungi adalah Kabupaten Tasikmalaya. Identifikasi daerah yang terkena
dampak akibat gempa dilakukan berdasarkan hasil pengamatan kerusakan bangunan yang diawali dengan
pemeriksaan kerusakan secara cepat pada seluruh lokasi (reconnaissance) untuk mengetahui luas area
terdampak, dan selanjutnya dilakukan pengamatan lebih detil pada setiap bangunan dan menentukan
kategori tingkat kerusakan. Lampiran Gambar
Pengamatan dilakukan di sepanjang akses jalan yang dapat dilalui disekitar Kabupaten Tasikmalaya.
Berdasarkan pengamatan di lapangan tidak terlalu banyak ditemukan kerusakan bangunan. Ada beberapa
bangunan gedung sekolah dan rumah tinggal yang terlihat mengalami kerusakan non struktural yang
lokasinya sangat berjauhan. Pada umumnya kerusakannya sangat tipikal yaitu kerusakan pada dinding
pasangan bata berupa retakan, plesteran terkelupas, atau runtuhan pada dinding ampig yang disebabkan
oleh kualitas material yang sangat rendah dan juga mayoritas tanpa rangka struktur. Pada beberapa
gedung sekolah terjadi kerusakan pada rangka atap yang terbuat dari baja ringan (Gambar 6, Gambar 6-,
dan Gambar 6).

Begitupun pada lokasi pengamatan lainnya yaitu di Kabupaten Banyumas tidak terlalu banyak ditemukan
kerusakan bangunan. Sama dengan lokasi pengamatan sebelumnya di Kabupaten Tasikmalaya dampak
gempa Tasik 15 Desember 2017 tidak terlalu besar tetapi lokasinya sangat menyebar pada area yang
cukup luas. Beberapa bangunan gedung yang dilaporkan mengalami kerusakan berat adalah bangunan
RSUD dan RS Siaga Medika yang berlokasi di kota Purwokerto, dimana untuk bangunan gedung RSUD
menjadi fokus objek pemeriksaan yang dilakukan secara lebih rinci sesuai dengan permintaan dari pihak
pemilik.
6

52
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP Pusat S
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP Pusat L

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IGegar


sTAI( aPrasetya
ytesarP r(IATsI,
ageG Ikatan A
KATA PENGANTAR


Gempa Lombok, Bali dan Sumbawa terjadi pada hari Minggu, tanggal 29
Juli 2018 pukul 05.47 WIB dengan kekuatan M6,4. Gempa tersebut terletak pada
koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km
arah timur laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24
km. Gempa ini telah mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Terdapat
Gambar 6-1. Kerusakan pada bangunan gedung SMKN 3 TASIKMALAYA Jl. Tamansari No.100, Mulyasari,
korban yang Tasikmalaya.
menderita Struktur
luka-luka ringan
utama sampai
berupa dengan
sistem rangka korban
beton meninggal.
bertulang Gempa Pada Bagian pojok L
tidak ada kerusakan.
ini pun mengakibatkan
pendek strukturkerusakan
atap runtuh. infrastruktur berupakerusakan
Kemungkinan penyebab bangunan yang
adalah mengalami
kualitas struktur baja ringan yang rendah
rusak ringan hingga
terutama runtuh.di area L (bagian pojok) dimana jarak antar kuda2 terlalu lebar ≥ 1 m dengan ketebalan rangka
konstruksi
Sesaat setelah baja gempamungkin kurang terjadi,
tersebut dari ≤ 0.75mm dan beban
diperlukan genteng
aksi tanah liat
tanggap terlalu berat.
darurat
untuk menanggulangi bencana yang menyangkut pengkajian secara cepat dan
tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya. Diperlukan juga penentuan
status keadaan darurat bencana; penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
bencana; pemenuhan kebutuhan dasar; pelindungan terhadap kelompok rentan;
dan pemulihan prasarana dan sarana vital dengan segera. Oleh karena itu,
diperlukan kajian dampak bencana gempa melalui survei lapangan yang mencakup
kajian sumber gempa (baik gempa utama maupun gempa susulan). Selain itu,
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
berserta sarana dan prasarana, dan lingkungannya juga penting dilakukan. Survei
lapangan dilakukan rabmaG naripmaL
Gambar 6-2. Kerusakan pada bangunan Mesjid Asy-Syuhada yang terbuat dengan struktur rangka beton bertulang
untuk mendapatkan data dan informasi yang cepat, lengkap,
dengan dinding pengisi rusak ringan berupa plesteran terkelupas pada beberapa titik. Struktur atap dengan rangka
Lam
dan akurat. Korban mengalami
baja ringan dan penutup luka-luka maupun
atap genteng yang
mengalami meninggal
kerusakan umumnya
kemungkinan akibatakibat
kualitas rangka baja ringan
tertimpa reruntuhan bangunan
kurang baik (ketebalan rumah
≤ 0.75mm dengandan gedung.
bentang Identifikasi
> 6 m, jarak antar kuda2 kerusakan
terlalu lebar ≥ 1 m sehingga terlalu
bangunan menjadi penting agar bila terjadi gempa berat menahan
pada masabeban.
yang akan datang,
korban dan kerusakan infrastruktur dapat diminimalisasi dengan membangun
bangunan yang tahan gempa.
Survei lapangan ini telah melibatkan berbagai tenaga ahli dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
Perhubungan,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana,Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Informasi
Geospasial, Institut Teknologi Bandung, dan unsur asosiasi/ praktisi/ perusahaan
swasta. Kajian awal terhadap hasil survei tersebut disampaikan pada buku Laporan
Kajian Gempa Lombok 2018.
Semoga segala upaya tim pelaksana survei dan tim penyusun laporan ini
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam menghadapi langkah
pemulihan terhadap dampak bencana. Atas perhatian dan kerja sama semua pihak
diucapkan terima kasih.

Gambar 6-3. Tipikal kerusakan bangunan rumah tinggal di daerah Tasikmalaya berupa retakan pada dinding
pasangan, plesteran terkelupas, dan runtuhan pada rangka atap. Hampir seluruhnya diakibatkan kondisi bahan yang
6
sudah tua (lapuk) dan tanpa rangka struktur kolom dan balok.
i 53
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)

6.3 Pemeriksaan Kerusakan Bangunan Gedung RSUD Banyumas

Salah satu bangunan yang terkena dampak cukup berat akibat gempa bumi Tasik adalah gedung RSUD
di Kabupaten Banyumas. Berdasarkan informasi dan permintaan dari pemilik gedung, maka setelah
survey cepat pada seluruh lokasi selanjutnya pemeriksaan bangunan difokuskan bangunan gedung ini
yang berlokasi di jalan Rumah Sakit No. 1, Kejawar, Banyumas (Gambar 67). Ada beberapa bangunan
gedung di komplek RSUD yang mengalami kerusakan dimana yang mengalami kerusakan paling berat
adalah gedung Thalasemia dan Radiologi.

.
Lampiran Gambar

Gambar 6-4. Lokasi komplek bangunan RSUD Banyumas dan foto tampak depan bangunan gedung Thalasemia
(kanan atas) dan Radiologi (kanan bawah).

6.3.1 Hasil Pemeriksaan Gedung Thalasemia

Data umum bangunan gedung Thalasemia terdiri dari 3 (tiga) lantai, yaitu lantai dasar, lantai 1, dan
lantai 2, serta atap. Rangka atap berupa struktur baja rafter IWF 300 x 150 x 6,5 x 9 dengan penutup
atap galvalum. Denah dan potongan melintang gedung dan tampak bangunan dari arah utara seperti pada
Gambar 65. Struktur gedung terbuat dari beton bertulang dengan sistem rangka pemikul momen dengan
dinding pengisi, dan fondasi tiang pancang beton bertulang Ø 35 cm. Lebar bangunan 18,00 m dan
panjang 32,70 m. Tinggi bangunan dari elevasi lantai hingga bubungan atap adalah 15,77 m.
6

54
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP Pusat S
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP Pusat L

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IGegar


sTAI( aPrasetya
ytesarP r(IATsI,
ageG Ikatan A
KATA PENGANTAR
Berdasarkan hasil pemeriksaan secara visual pada bagian luar ditemukan indikasi ada penurunan tanah
 yang menyebabkan kerusakan pada lantai teras bagian luar. Penurunan pada lantai beton di bagian selatan
 bangunan mencapai 4,5 cm (Gambar 6), sedangkan pada lantai keramik di bagian utara menyebabkan
Gempa
lekukanLombok, Bali tengah
pada bagian dan Sumbawa terjadi pada
lantai. Berdasarkan hari dari
informasi Minggu,
pihak tanggal 29
RSUD sebetulnya kasus ini sudah
Juli 2018 pukul 05.47 WIB dengan kekuatan M6,4. Gempa tersebut terletak pada
terjadi sejak sebelum gempa dan semakin tinggi dampaknya setelah dipicu goyangan gempa. Hal ini
koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km
kemungkinan disebabkan kondisi stabilitas tanah disekitar lokasi bangunan gedung. Kondisi struktur
arah timur laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24
km. Gempa utama
ini kolom
telah dan balok tidak menunjukkan
mengakibatkan korban jiwa fenomena penurunan
yang tidak dan Terdapat
sedikit. tidak ditemukan kerusakan atau
korban yangretakan. Beberapa
menderita kerusakan
luka-luka non sampai
ringan struktural yang ditemukan
dengan adalah berupa
korban meninggal. retak pada plesteran kolom
Gempa
yang tidak menembus
ini pun mengakibatkan kerusakanselimut beton yang berupa
infrastruktur berada dibangunan
bagian utara bangunan.
yang mengalami
rusak ringan hingga runtuh.
Sesaat setelah gempa tersebut terjadi, diperlukan aksi tanggap darurat
untuk menanggulangi bencana yang menyangkut pengkajian secara cepat dan
tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya. Diperlukan juga penentuan
status keadaan darurat bencana; penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
bencana; pemenuhan kebutuhan dasar; pelindungan terhadap kelompok rentan;
dan pemulihan prasarana dan sarana vital dengan segera. Oleh karena itu,
diperlukan kajian dampak bencana gempa melalui survei lapangan yang mencakup
kajian sumber gempa (baik gempa utama maupun gempa susulan). Selain itu,
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
berserta sarana dan prasarana, dan lingkungannya juga penting dilakukan. Survei
rabmaG naripmaL
lapangan dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang cepat, lengkap, Lam
Gambar 6-5.
dan akurat. Korban mengalami luka-luka
Gambarmaupun yang meninggal
denah bangunan dan gedungumumnya
Thalasemia akibat
tampak depan.
tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan gedung. Identifikasi kerusakan
bangunan menjadi penting agar bila terjadi gempa pada masa yang akan datang,
korban dan kerusakan infrastruktur dapat diminimalisasi dengan membangun
bangunan yang tahan gempa.
Survei lapangan ini telah melibatkan berbagai tenaga ahli dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
Perhubungan,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional
Penanggulangan
GambarBencana,Lembaga
6-6. Beberapa indikasiIlmu Pengetahuan
penurunan tanah tampakIndonesia,
pada bagianBadan Informasi
luar gedung Thalasemia ditemukan pada
Geospasial,beberapa tempat
Institut yang menyebabkan
Teknologi Bandung,kerusakan
dan unsurpadaasosiasi/
struktur kolom praktis.perusahaan
praktisi/ Pada gambar tengah penurunan teras
swasta. Kajian awal terhadap hasil survei beton bagian luar
tersebut mencapai sekitar
disampaikan pada4.5buku
cm. Laporan
Kajian Gempa Lombok 2018.
Semoga segala
Pemeriksaan upaya
pada tim luar
bagian pelaksana
maupunsurvei
bagiandan tim memperlihatkan
dalam penyusun laporan ini
mayoritas kerusakan terjadi
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam menghadapi langkah
pada bagian dinding lantai dasar dan lantai 1 terutama pada dinding bagian barat pada arah memanjang
pemulihan terhadap dampak bencana. Atas perhatian dan kerja sama semua pihak
bangunan yaitu berupa retak diagonal, sedangkan pada struktur utama tidak ditemukan kerusakan.
diucapkan terima kasih.
Kemungkinan besar adalah ketidakmampuan kolom praktis dalam menahan beban gempa. Sedangkan
pada dinding bagian selatan hanya mengalami kerusakan arsitektural, yaitu retak pada pertemuan plafon
dan dinding. Kerusakan pada bagian dalam juga terjadi pada dinding terutama pada lantai dasar dan
6
i 55
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)


lantai 1 berupa retak diagonal. Hal ini terjadi karena pada bagian dasar bangunan akan menerima beban
yang lebih besar dibanding bagian lantai yang lebih tinggi. Gambar 6 dan Gambar 6 memperlihatkan
kerusakan pada dinding dibagian luar dan dalam dengan jumlah yang cukup banyak.

Kerusakan pada komponen arsitektural juga terjadi pada plafon bangunan diakibatkan penggantung
plafon mengalami putus sehingga terjadi jatuhan pada plafon. Kerusakan pada plafon juga terjadi pada
selasar yang menghubungkan antara gedung Thalasemia dengan gedung lain di RSUD Banyumas
(Gambar 6).

Gambar 6-7. Kerusakan pada dinding pasangan bata pada bagian luar gedung berupa plesteran terkelupas, retak
geser dan lentur dalam jumlah yang cukup banyak.

Lampiran Gambar

Gambar 6-8. Kerusakan pada dinding pasangan bata pada bagian dalam gedung berupa plesteran terkelupas, retak
geser dan lentur dalam jumlah yang cukup banyak terutama terjadi pada lantai dasar.

Gambar 6-9. Kerusakan plafon pada selasar penghubung dan pada bangunan gedung Thalasemia. Gambar kanan
adalah runtuhan rangka atap baja ringan pada bagian penghubung dengan gedung Radiologi.

56
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP Pusat S
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP Pusat L

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IGegar


sTAI( aPrasetya
ytesarP r(IATsI,
ageG Ikatan A
KATA
6.3.2 Pemeriksaan PENGANTAR
Gedung Radiologi


Gempa Lombok,
Bangunan gedung Bali dan Sumbawa
Radiologi terjadi pada
RSUD Banyumas terdirihari
dariMinggu, tanggalmenggunakan
3 lantai dengan 29 tipe struktur
Juli 2018 pukul
beton 05.47 WIBdengan
bertulang dengan kekuatan
sistem rangka M6,4.
pemikulGempa
momentersebut terletaktiang
dengan fondasi pada beton bertulang, rangka
koordinat atap
8,4 LS dan 116,5
struktur BT, atau
baja ringan tepatnya
dan dak berlokasi
beton. Fungsi di darat
bangunan padapada
lantaijarak
dasar 47 km sebagai unit radiologi,
adalah
arah timurlantai
laut Kota Mataram,
1 sebagai Provinsi Nusa
unit hemodialisa, dan Tenggara Barat pada
lantai 2 sebagai kedalaman
laboratorium. Luas 24bangunan dengan lebar
km. Gempa ini telah mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Terdapat
bangunan 18,0 m dan panjang 52,0 m. Façade gedung pada sebelah timur berupa alluminium composite
korban yang menderita luka-luka ringan sampai dengan korban meninggal. Gempa
panel (ACP), sedangkan pada sebelah barat berupa kolom dan selasar penghubung. Gambar 6- adalah
ini pun mengakibatkan kerusakan infrastruktur berupa bangunan yang mengalami
gambar
rusak ringan hingga denah dan foto bangunan tampak depan.
runtuh.
Sesaat setelah gempa tersebut terjadi, diperlukan aksi tanggap darurat
untuk menanggulangi
Dinding pengisi bencana yang menyangkut
berupa pasangan bata merah yang pengkajian secara
diikat dengan kolomcepat dan
praktis dan ring balok. Dinding
tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya. Diperlukan juga penentuan
pada lantai 1 dan lantai 2 menumpu pada plat lantai, dan berjarak 100 cm dari struktur balok utama.
status keadaan darurat bencana; penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
Dinding partisi menggunakan material multipleks dengan rangka kayu.
bencana; pemenuhan kebutuhan dasar; pelindungan terhadap kelompok rentan;
dan pemulihan prasarana dan sarana vital dengan segera. Oleh karena itu,
diperlukan kajian dampak bencana gempa melalui survei lapangan yang mencakup
kajian sumber gempa (baik gempa utama maupun gempa susulan). Selain itu,
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
berserta sarana dan prasarana, dan lingkungannya juga penting dilakukan. Survei
rabmaG naripmaL
lapangan dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang cepat, lengkap, Lam
dan akurat. Korban mengalami luka-luka maupun yang meninggal umumnya akibat
tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan gedung. Identifikasi kerusakan
bangunan menjadi penting agar bila terjadi gempa pada masa yang akan datang,
korban dan kerusakan infrastruktur dapat diminimalisasi dengan membangun
bangunan yang Gambar
tahan6-10. Gambar denah gedung Radiologi pada lantai dasar dan foto tampak depan yang diambil dari
gempa.
Survei lapangan ini telah melibatkanbagian Timur. tenaga ahli dari
berbagai
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral,
Sebagian Kementerian
besar kerusakan yang Ristek dan gedung
terjadi pada Pendidikan
RadiologiTinggi,
adalahKementerian
terjadi pada dinding pasangan bata
Perhubungan,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional
berupa retak diagonal dan vertikal, serta plesteran dinding terkelupas. Kerusakan paling banyak terjadi
Penanggulangan Bencana,Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Informasi
pada lantai dasar yang kemungkinan disebabkan akibat dinding tidak mampu menahan beban lateral
Geospasial, Institut Teknologi Bandung, dan unsur asosiasi/ praktisi/ perusahaan
(beban
swasta. Kajian awalgempa) yang terjadi.
terhadap Beberapa
hasil survei contohdisampaikan
tersebut kerusakan pada pada dinding
bukupasangan
Laporan bata pada lantai dasar,
lantaiLombok
Kajian Gempa 1 dan 2 2018.
diperlihatkan pada Gambar 6. Pada lantai 1 ditemukan juga beberapa kolom praktis dan
Semoga
pasangansegala upaya
bata merah timposisinya
yang pelaksana surveimenumpu
langsung dan timpadapenyusun laporan
plat lantai ini oleh sloof sehingga
tanpa diikat
dapat memberikan manfaatpada
memicu kerusakan yang sebesar-besarnya
dinding. Gambar 6adalah dalam menghadapi
kerusakan langkah
yang terjadi pada plafon gedung akibat
pemulihanruntuhnya
terhadaprangka
dampak bencana. Atas perhatian
yang terbuat dari baja ringan. dan kerja sama semua pihak
diucapkan terima kasih.

6
i 57
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)

Gambar 6-11. Kerusakan dinding pada lantai dasar, 1, dan 2 gedung Radiologi berupa plesteran terkelupas, retak
geser pada sebagian besar dinding, dan hancuran pada beberapa tempat.

Gambar 6-12. Kerusakan plafon pada bangunan gedung Radiologi akibat runtuhnya rangka baja ringan. Gambar
Lampiran Gambar
kanan adalah tulangan kolom praktis terekspos dan tidak tersambung dengan struktur utama.

Pada lantai 2 banyak ditemukan kerusakan pada dinding pasangan yang berupa retak geser dan lentur.
Kerusakan dinding lantai 1 dan 2 sebelah timur tidak terlihat dari luar bangunan, karena tertutup oleh panel
aluminium komposit (ACP). Pada atap juga ditemukan runtuhan dinding pasangan bata, kemungkinan
disebabkan oleh komponen pengikat dinding antara balok dan kolom praktis kurang kuat menahan
goyangan akibat gempa. Kerusakan non struktural lainnya yang ditemukan di gedung Radiologi adalah
berupa jatuhan plafon akibat rangka plafon banyak bagian yang patah/lepas, dimana hal ini juga banyak
terjadi pada lantai 1.

6.4 Rangkuman Jenis Kerusakan

Berdasarkan hasil pemeriksaan secara visual pada bangunan-bangunan yang mengalami kerusakan
akibat gempa, secara umum jenis kerusakan dapat diringkas sebagai berikut:

1. Tipikal kerusakan pada bangunan rumah tinggal adalah kualitas bahan yang sangat rendah dan
mayoritas bangunan tidak mengikuti persyaratan teknis yang benar seperti tanpa rangka struktur
kolom dan balok sehingga dinding sangat mudah runtuh.
6

58
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP Pusat S
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP Pusat L

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IGegar


sTAI( aPrasetya
ytesarP r(IATsI,
ageG Ikatan A
KATA PENGANTAR
 2. Kerusakan yang terjadi pada bangunan RSUD baik gedung Thalasemia maupun Radiologi,

Gempa a. Lombok,
Sebagian besar kerusakan terjadi pada dinding pasangan bata baik pada lantai dasar maupun
Bali dan Sumbawa terjadi pada hari Minggu, tanggal 29
Juli 2018 pukul 05.47pada lantai
WIB 1dengan
dan 2 yang berupa M6,4.
kekuatan retak geser
Gempadan lentur, plester
tersebut terkelupas,
terletak pada bahkan hancuran pada
koordinat 8,4 LS sebagian
dan 116,5 dinding. Hal ini
BT, atau dikarenakan
tepatnya dinding
berlokasi ditidak
daratmampu
pada menahan
jarak 47beban
km gempa lateral antara
arah timur laut Kota Mataram,
lain akibat Provinsi
dinding pengisiNusa
yang Tenggara
berat, bukaanBarat padayang
dinding kedalaman
lebar pada24beberapa bagian, serta
km. Gempa ini konfigurasi
telah mengakibatkan korbanyang
pemasangan dinding jiwatidak
yang tidak
terikat sedikit.
pada strukturTerdapat
utama.
korban yang menderita luka-luka ringan sampai dengan korban meninggal. Gempa
b. Kerusakan
ini pun mengakibatkan non struktural
kerusakan lainnya juga
infrastruktur ditemukan
berupa pada bagian
bangunan yangplafon berupa jatuhan pada sebagian
mengalami
rusak ringan hingga besar selasar dan lantai atas. Hal ini diakibatkan kerusakan pada rangka atap yang terbuat dari
runtuh.
Sesaat bajasetelah
ringangempa
dimanatersebut
sebagianterjadi,
terlepas diperlukan
bahkan ada yang aksi mengalami
tanggap darurat
keruntuhan.
untuk menanggulangi bencana yang menyangkut pengkajian secara cepat dan
tepat terhadap c. lokasi,
Tidak ditemukan
kerusakan, kerusakan
dan sumberstruktural
daya.baikDiperlukan
pada gedung jugaThalasemia
penentuanmaupun Radiologi tetapi
kerusakan
status keadaan darurat nonstruktural
bencana; yang cukupdan
penyelamatan banyak dan sangat
evakuasi masif sehingga
masyarakat kedua bangunan tersebut
terkena
bencana; pemenuhan kebutuhan dasar;
dapat diklasifikasikan kedalampelindungan
rusak sedang. terhadap
Bangunankelompok rentan;
ini tidak dapat digunakan secara langsung
dan pemulihantetapi prasarana dan sarana vital dengan segera. Oleh
membutuhkan pemeriksaan lebih detil dan tindakan perbaikan sebelumkarena itu, dapat difungsikan
diperlukan kajiankembali.
dampakKecuali
bencanapenggunaan
gempa melalui secarasurvei lapangan
terbatas yang mencakup
pada bagian yang aman dan telah dilakukan
kajian sumber gempa (baikkomponen
penggantian gempa utama maupun
nonstruktural yanggempa
mengalami susulan). Selain itu,
kerusakan.
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
berserta sarana dan prasarana, dan lingkungannya juga penting dilakukan. Survei
rabmaG naripmaL
lapangan dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang cepat, lengkap, Lam
dan akurat. Korban mengalami luka-luka maupun yang meninggal umumnya akibat
6.5 Rekomendasi untuk Bangunan Gedung Thalasemia dan Radiologi RSUD
tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan gedung. Identifikasi kerusakan
bangunan menjadi penting agar bila terjadi gempa pada masa yang akan datang,
Berdasarkan hasil pemeriksaan secara visual terhadap kuantitas kerusakan bangunan gedung Thalasemia
korban dan kerusakan infrastruktur dapat diminimalisasi dengan membangun
bangunan dan
yangRadiologi RSUD, ada beberapa rekomendasi yang dapat disampaikan untuk pemilik gedung sebagai
tahan gempa.
berikut:
Survei lapangan ini telah melibatkan berbagai tenaga ahli dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan
1. Perlu dilakukan pemeriksaan keandalan struktur secara menyeluruh untuk mengetahui kapasitas
Sumber Daya Mineral, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
struktural gedung pasca gempa bumi. Pemeriksaan dapat dilakukan oleh konsultan yang memiliki
Perhubungan,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional
Penanggulangan kompetensi dan pengalaman
Bencana,Lembaga Ilmudalam pemeriksaan
Pengetahuan bangunanBadan
Indonesia, gedungInformasi
pasca gempabumi;
Geospasial,2. Institut Teknologi Bandung, dan unsur asosiasi/ praktisi/ perusahaan
Perbaikan dan perkuatan yang dilakukan pada gedung Thalasemia dan Radiologi tidak hanya
swasta. Kajian awal terhadap hasil survei tersebut disampaikan pada buku Laporan
mengembalikan pada kondisi awal sebelum gempa, melainkan juga mengurangi risiko terhadap
Kajian Gempa Lombok 2018.
gempa pada masa mendatang. Hal ini harus direncanakan ulang dengan mengacu kepada persyaratan
Semoga segala upaya tim pelaksana survei dan tim penyusun laporan ini
dapat memberikan pada
teknis SNI 1726:2012
manfaat dan SNI 2847:2013.
yang sebesar-besarnya dalam menghadapi langkah
pemulihan terhadap dampak bencana. Atas perhatian dan kerja sama semua pihak
diucapkan terima kasih.

6
i 59
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)

Lampiran Gambar

60
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP Pusat S
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP Pusat L


)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IGegar
sTAI( aPrasetya
ytesarP r(IATsI,
ageG Ikatan A
KATA PENGANTAR
 7. Daftar Referensi

Gempa Lombok, Bali dan Sumbawa terjadi pada hari Minggu, tanggal 29
Juli 2018 pukul 05.47 WIB dengan kekuatan M6,4. Gempa tersebut terletak pada
koordinat Amin,
8,4 LS T.danC.,116,5 BT,N.,
Ratman, ataudantepatnya
Gafoer,S. berlokasi
(1999). Petadi Geologi
darat pada jarak
Lembar 47 km
Jawa Bagian Tengah, Skala 1 :
arah timur500.000.
laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi. pada kedalaman 24
km. Gempa ini telah mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Terdapat
korban yang menderita luka-luka ringan sampai dengan korban meninggal. Gempa
BMKG. (2017).kerusakan
ini pun mengakibatkan Diambil kembali dari BMKG:
infrastruktur http://inatews.bmkg.go.id/new/query_gmpqc.php
berupa bangunan yang mengalami
rusak ringan hingga runtuh.
Sesaat setelah gempa tersebut terjadi, diperlukan aksi tanggap darurat
BPBD. (2017). Infografis Kejadian Gempabumi Tasikmalaya 15 Desember 2017. Bandung: BPBD Jawa
untuk menanggulangi bencana yang menyangkut pengkajian secara cepat dan
Barat.
tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya. Diperlukan juga penentuan
status keadaan darurat bencana; penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
bencana; pemenuhan kebutuhan
Hanks, T. (1979). b valuesdasar;
and ω− pelindungan
γ seismic sourceterhadap
models:kelompok
Implications rentan;
for tectonic stress variations
dan pemulihan prasarana dan sarana vital dengan segera. Oleh karena
along active crustal fault zones and the estimation of high‐frequency strong ground itu, motion. Journal of
diperlukanGeophysical
kajian dampak bencana gempa melalui survei lapangan yang mencakup
Research: Solid Earth, 84(B5), 2235-2242.
kajian sumber gempa (baik gempa utama maupun gempa susulan). Selain itu,
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
berserta sarana
Hayes,dan prasarana,
G. P., dan
D. J. Wald, andlingkungannya
R. L. Johnson.juga penting
(2012). dilakukan.
Slab1.0: Survei
A three-dimensional model of global
lapangan dilakukan untuk mendapatkan data rabmaG naripmaL
dan informasi yang cepat, lengkap,
subduction zone geometries. J. Geophys. Res., 117, B01302, doi:10.1029/2011JB008524. Lam
dan akurat. Korban mengalami luka-luka maupun yang meninggal umumnya akibat
tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan gedung. Identifikasi kerusakan
bangunan Irsyam,
menjadiM., Widiyantoro,
penting S., Natawidjaja,
agar bila terjadi gempa D.N., Meilano,
pada masa I., Rudyanto,
yang A., Hidayati, S., Triyoso, W.,
akan datang,
korban dan Hanifa, N.R., Djarwadi,
kerusakan D., Faizal,
infrastruktur dapatL., diminimalisasi
Sunarjito. (2017). Peta sumber
dengan dan bahaya gempa Indonesia
membangun
bangunan tahun
yang tahan gempa. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman, Kementerian
2017. Bandung:
Survei
Pekerjaan Umum daniniPerumahan
lapangan telah melibatkan
Rakyat. berbagai tenaga ahli dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
Kanamori, H.Meteorologi
Perhubungan,Badan and Rivera, L.Klimatologi
(2004). Static
danand Geofisika,
dynamic scaling
Badan relations for earthquakes and their
Nasional
implications
Penanggulangan for rupture speed
Bencana,Lembaga andPengetahuan
Ilmu stress drop. Bulletin of the Seismological
Indonesia, Badan Informasi Society of America, 94(1),
Geospasial,314-319.
Institut Teknologi Bandung, dan unsur asosiasi/ praktisi/ perusahaan
swasta. Kajian awal terhadap hasil survei tersebut disampaikan pada buku Laporan
Kajian Gempa Lombok 2018.
Kennett, B. (2005). Seismological Tables: ak135. Canberra: The Australian National University.
Semoga segala upaya tim pelaksana survei dan tim penyusun laporan ini
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam menghadapi langkah
pemulihanKoulakov,
terhadapI.,dampak bencana.
Bohm, M., Asch, G., Atas perhatian
Lühr, dan kerja A.,
B.-G., Manzanares, sama semua pihak
Brotopuspito, K.S., Fauzi, Purbawinata,
diucapkan M.A.,
terimaPuspito,
kasih. N.T., Ratdomopurbo, A., Kopp, H., Rabbel, W., and Shevkunova, W. (2007). P and S
Velocity Structure of The Crust and The Upper Mantle Beneath Central Java from Local Tomography
Inversion. Journal of Geophysical Research, Vol. 112,B08310.
6
i 61
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)


Lahr, J. (1999). HYPOELLIPSE: A computer program for determining local earthquake hypocentral
parameters, magnitude, and first-motion pattern (Y2K Compliant Version). Open-file Report 99-023, US
Geological Survey, Golden, Colorado, paper and on-line editions, 112.

Lomax, A. and Michelini, A. (2009). Mwpd: A Duration-Amplitude Procedure for Rapid Determination
of Earthquake Magnitude and Tsunamigenic Potential from P Waveforms. Geophys. J. Int., 176, 200-
214, doi:10.1111/j.1365-246X.2008.03974.

Nugraha, A.D., Shiddiqi, H.A., Widiyantoro, S., Thurber, C.H., Pesicek, J.D., Zhang, H., Wiyono, S.H.,
Ramdhan, M., Wandono, Irsyam, M. (2018). Hypocenter relocation along the Sunda Arc in Indonesia, using
3D seismic velocity model. Seismological Research Letter, DOI: http://doi.org/10.1785/0220170107.

Okada, Y. (1985). Surface deformation due to shear and tensile faults in a half-space. Bulletin of the
seismological society of America, 75(4), 1135-1154.

Papazachos, C.B., Karakaisis, G.F., Scordilis, E.M. and Papazachos, B.C. (2004). Probabilities of
activation of seismic faults in critical regions of the Aegean area. Geophysical Journal International,
159(2), 679-687.
Lampiran Gambar
Permana, D., Wallansha, R., Reza, D.T., Kaluku, A. (2017). Ulasan Guncangan Tanah akibat Gempabumi
Barat Daya Tasikmalaya 15 Desember 2017. Diambil kembali dari BMKG: http://www.bmkg.go.id/
berita/?p=ulasan-guncangan-tanah-akibat-gempabumi-baratdaya-tasikmalaya-jawa-barat-15-desember-
2017&lang=ID&s=detil

Ratman, T. C., dan Gafoer, S. (1998). Peta Geologi Lembar Jawa Bagian Barat, Skala 1: 500.000.
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.

Sokos, E. and Zahradník, J. (2008). ISOLA a Fortran Code and a Matlab GUI to Perform Multiple-Point
Source Inversion of Seismic Data. Computers & Geosciences 34, 967 - 977.

Supartoyo, Surono, dan Putranto, E.T. (2014). Katalog Gempabumi Merusak di Indonesia Tahun 1612 -
2014 (Edisi Kelima). Bandung: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Supendi, P. (2016). Identifikasi sesar aktif di Jawa Barat berdasarkan penentuan dan relokasi hiposenter
serta mekanisme fokus gempabumi. Bandung: Tesis Program Magister, Institut Teknologi6Bandung.

62
Pusat
)NeStudi
GSuPGempa
( lanoisaNasional
N apmeG(PuSGeN)
idutS tasuP Pusat S
RPLitbang
Pusat UP gn abPerumahan
tilaB ,n amikdan
umeP nad n ah amuBalitbang
Pemukiman, reP gnabtiPUPR
L tasuP Pusat L

)aisenodnI imanusT ilhA natakI ,IGegar


sTAI( aPrasetya
ytesarP r(IATsI,
ageG Ikatan A
KATA PENGANTAR
USGS. (2017). Diambil kembali dari USGS: https://earthquake.usgs.gov/earthquakes/eventpage/
 us2000c4v8#moment-tensor

Gempa Lombok, Bali dan Sumbawa terjadi pada hari Minggu, tanggal 29
Wald, 05.47
Juli 2018 pukul D.J., Quitoriano,
WIB dengan V., kekuatan
Heaton, T.H., Kanamori,
M6,4. Gempa H. (1999). terletak
tersebut Relationship
padaBetween Peak Ground
koordinat Acceleration, Peak Ground
8,4 LS dan 116,5 BT, atauVelocity,
tepatnyaandberlokasi
Modified Mercalli
di daratIntensity in California.
pada jarak 47 km Earthquake Spectra
arah timur15,
laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24
557-564.
km. Gempa ini telah mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Terdapat
korban yang menderita luka-luka ringan sampai dengan korban meninggal. Gempa
Wells, D.L. and Coppersmith, K.J. (1994). New empirical relationships among magnitude, rupture
ini pun mengakibatkan kerusakan infrastruktur berupa bangunan yang mengalami
length,
rusak ringan rupture
hingga width, rupture area, and surface displacement. Bulletin of the seismological Society of
runtuh.
America,
Sesaat 84(4), 974-1002.
setelah gempa tersebut terjadi, diperlukan aksi tanggap darurat
untuk menanggulangi bencana yang menyangkut pengkajian secara cepat dan
tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya. Diperlukan juga penentuan
status keadaan darurat bencana; penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
bencana; pemenuhan kebutuhan dasar; pelindungan terhadap kelompok rentan;
dan pemulihan prasarana dan sarana vital dengan segera. Oleh karena itu,
diperlukan kajian dampak bencana gempa melalui survei lapangan yang mencakup
kajian sumber gempa (baik gempa utama maupun gempa susulan). Selain itu,
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur
berserta sarana dan prasarana, dan lingkungannya juga penting dilakukan. Survei
rabmaG naripmaL
lapangan dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang cepat, lengkap, Lam
dan akurat. Korban mengalami luka-luka maupun yang meninggal umumnya akibat
tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan gedung. Identifikasi kerusakan
bangunan menjadi penting agar bila terjadi gempa pada masa yang akan datang,
korban dan kerusakan infrastruktur dapat diminimalisasi dengan membangun
bangunan yang tahan gempa.
Survei lapangan ini telah melibatkan berbagai tenaga ahli dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
Perhubungan,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana,Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Informasi
Geospasial, Institut Teknologi Bandung, dan unsur asosiasi/ praktisi/ perusahaan
swasta. Kajian awal terhadap hasil survei tersebut disampaikan pada buku Laporan
Kajian Gempa Lombok 2018.
Semoga segala upaya tim pelaksana survei dan tim penyusun laporan ini
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam menghadapi langkah
pemulihan terhadap dampak bencana. Atas perhatian dan kerja sama semua pihak
diucapkan terima kasih.

6
i 63
Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)
Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Balitbang PUPR

Gegar Prasetya (IATsI, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia)

Lampiran Gambar

64

Anda mungkin juga menyukai