BAB II
GAMBARAN UMUM
WILAYAH
Gambar 2.2. Peta Administrasi Pulau Kelapa, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara
2.1.2. Demografi
1) Jumlah penduduk
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), bahwa jumlah
penduduk di Pulau Kelapa, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara sampai
dengan tahun 2020 berjumlah 6.727 jiwa, yang terdiri dari 3.366 laki-laki dan
3.362 perempuan. Pertambahan jumlah penduduk di Kabupaten Kuningan
dipengaruhi oleh pertumbuhan alami (lahir dan mati), penduduk datang dan
peduduk keluar (migrasi).
Tabel 2.1. Jumlah Penduduk Pulau Kelapa Tahun 2010-2019.
Jumlah
No. Tahun Penduduk
(jiwa)
1 2019 6727
2 2018 6728
3 2017 6661
4 2016 6543
5 2015 6438
6 2014 6300
7 2013 6203
8 2012 6267
9 2011 6509
10 2010 5557
Sumber : BPS Kepulauan Seribu Utara Dalam Angka, 2011-2020
Tabel 2.2. Nama dan Luas Daratan menurut Pulau di Kelurahan Pulau Kelapa di Kecamatan
Kepulauan Seribu Utara, 2019.
No. Nama Pulau Luas Pulau (Ha)
1. Pulau Dua Barat 7,93
2. Pulau Lipan 6,26
3. Pulau Sebaru Kecil 16,60
4. Pulau Kapas 0,00
5. Pulau Bundar 1,28
6. Pulau Hantu Timur 19,95
7. Pulau Hantu Barat 10,56
8. Pulau Pebelokan 10,50
9. Pulau Yu Kecil 5,11
10. Pulau Yu Besar 6,38
11. Pulau Saktu 16,07
12. Pulau Kelor Timur 3,73
13. Pulau Kelor Barat 2,30
14. Pulau Cina 3,14
15. Pulau Jukung 11,03
16. Pulau Melinjo 11,11
17. Pulau Kayu Angin Melintang 0,77
18. Pulau Kayu Angin Putri 0,98
19. Pulau Melintang Kecil 6,54
20. Pulau Melintang Besar 16,48
2) Kepadatan Penduduk
Kelurahan Pulau Kelapa memiliki kepadatan penduduk terbesar
kedua di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara yaitu sebesar 2.603
jiwa/km2 .
Tabel 2.3. Nama dan Kepadatan Penduduk di Kepulauan Seribu,
Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, 2019.
No. Nama Pulau Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)
1. Pulau Panggang 10.29
2. Pulau Kelapa 2.603
3. Pulau Harapan 2.025
Kep. Seribu Utara 5.657
Sumber : BPS Kepulauan Seribu Utara Dalam Angka, 2020.
2.1.3. Topografi
Kondisi topografi Kepulauan Seribu rata-rata landai (0-15% dengan
ketinggian 0-2 m di bawah permukaan laut). Luas daratan masing-masing pulau
terpengaruhi oleh adanya pasang surut yang mencapai ketinggian 1-15 m.
2.1.4. Geologi
Kondisi geologi di Pulau Kelapa terbentuk dari batuan kapur, karang/pasir
dan sedimen yang berasal dari Pulau Jawa dan Laut Jawa, terdiri dari susunan
bebatuan malihan/metamorfosa dan batuan beku, di atas batuan dasar diendapkan
sedimen epiklastik, batu gamping, batu lempung yang menjadi dasar pertumbuhan
gamping terumbu Kepulauan Seribu. Sebagian besar terumbu karang yang ada
2.1.5. Hidrologi
Di Kepulauan Seribu tidak terdapat sumber hidrologi permukaan, seperti
sungai dan mata air.Kondisi air tanah di wilayah Kepulauan Seribu sangat tergantung
dengan kepadatan vegetasinya. Untuk pulau-pulau yang mempunyai vegetasi yang
padat dan mempunyai lapisan tanah yang cukup tebal, maka kondisi air tanah akan
mempunyai kualitas yang baik (tawar). Hal tersebut karena vegetasi dan lapisan
tanah tersebut dapat menyimpan air tanah yang berasal dari hujan.
2.1.6. Oseanografi
Perairan Kepulauan Seribu merupakan bagian dari perairan Laut Jawa.
Kondisi oseanografinya sangat dipengaruhi oleh kondisi oseanografi Laut Jawa.
Perairan ini juga dekat dengan daratan Sumatera bagian selatan di sebelah barat
dan daratan Pulau Jawa (terutama DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten) di bagian
selatan sehingga kondisi oseanografi berubah sesuai dengan musim (penghujan dan
kemarau). Perubahan kondisi perairan yang terjadi terutama terhadap masukan air
tawar dan materi yang terlarut di dalamnya kemudian bermuara ke laut.
a. Batimetri
Kondisi kedalaman laut dalam bidang oceanografi umumnya disajikan
dalam bentuk peta batimetri. Secara umum keadaan laut di wilayah
Kepulauan Seribu mempunyai kedalaman yang berbeda-beda, yaitu
berkisar antara 5-100 meter. Pada umumnya perairan Kepulauan Seribu
mempunyai kedalaman 25-50 meter. Area di sekitar daratan Pulau Jawa
(DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat) mempunyai kedalaman 5-25 meter
yaitu tepatnya di sekitar Pulau Untung Jawa, Pulau Damar, Pulau Bidadari,
dan Pulau Lancang yang termasuk ke dalam area Kecamatan Kepulauan
Seribu Selatan. Area di sekitar Pulau Tidung mempunyai
Rencana lokasi IPAL Zona 1 berada di selatan pulau dekat dengan bibir laut (Lihat
kotak biru pada Gambar 2.4). Lokasi ini, seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2.5 dan
2.6, berupa lahan dengan luas 700 m2 yang merupakan genangan air. Lahan ini
memerlukan perlakuan awal seperti dewatering dan penimbunan dengan tanah sebelum
dilakukannya pembangunan IPAL.