Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

INSTRUMEN ENDODONTIK
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah PPAKGS

Dosen Pengampu :
Pudentiana, RR.,AMKG.,S.Pd., MKM

Disusun Oleh :
Nuraini Khansa N. (P17125020034)
Nurul Padila (P17125020035)
Nurul Sundari (P17125020036)
Refta Sekar Devi (P17125020037)
Reza Septiana (P17125020038)
Riyadh Ahmad S. (P17125020039)
Safina Nur A. (P17125020040)

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN GIGI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA I
Jl. Wijaya Kusuma No.47, RT.8/RW.4, Pondok Labu, Cilandak, South Jakarta City, Jakarta 12450
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nantikan syafa’atnya di akhirat.

idak lupa, Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah PPAKGS yang berjudul
“INSTRUMEN ENDODONTIK”.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini,
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yaitu khususnya kepada dosen
Ilmu Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Kedokteran Gigi Spesialistik yang telah
membimbing dalam menulis makalah ini.

Sekian dan Terima kasih.

Jakarta, 17 Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................................... i

Daftar Isi ...................................................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................................................... 2
BAB II : ISI................................................................................................................................ 3
2.1 Endodontik .............................................................................................................................. 3
2.2 Root Canal Treatment ............................................................................................................ 3
2.2.1 Langkah-langkah Perawatan Root Canal Treatment .................................................... 4
2.2.2 Pemeliharaan Pasca Perawatan ..................................................................................... 5
2.3 Restorasi ................................................................................................................................. 5
2.4 Onlay ...................................................................................................................................... 5
2.5 Alat-alat Perawatan Saluran Akar .......................................................................................... 6
2.5.1 Untuk Preparasi Orifice ................................................................................................ 6
2.5.2 Untuk Preparasi Saluran Akar ...................................................................................... 7
BAB III : PENUTUP ................................................................................................................. 8
3.1 Kesimpulan… ......................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. iii

ii
BAB I
(Pendahuluan)
1.1 Latar Belakang
Ilmu endodontik adalah cabang ilmu kedokteran gigi yang mempelajari etiologi,
pencegahan, diagnosis, dan terapi mengenai pulpa gigi, akar gigi dan jaringan periapikal
(Dorland, 2008). Tujuan perawatan endodontik adalah mempertahankan durasi gigi selama
mungkin di dalam rongga mulut. Perawatan saluran akar adalah salah satu perawatan
endodontik yang bertujuan untuk mengisi saluran akar dan membentuk penutupan yang kuat
pada foramen apikal gigi dan tidak dapat ditembus oleh cairan sehingga infeksi sekunder
akibat kebocoran jaringan periradikuler dapat dihindari (Chaurasiya dkk., 2016).

Perawatan endodontik terdiri atas perawatan pulpa yang masih vital dan pulpa yang
sudah non vital. Perawatan endodontik pada pulpa vital untuk melakukan perawatan pada
pulpa yang tidak terinfeksi maupun yang telah terinfeksi bakteri. Perawatan pulpa vital
meliputi kaping pulpa langsung, kaping pulpa tidak langsung, pulpotomi dan aplikasi lining
pada kavitas dalam untuk menghindari kebocoran bakteri sehingga dapat menyebabkan
jaringan pulpa yang sehat terinfeksi. Perawatan pada pulpa yang sudah non vital berdasarkan
adanya penyebaran infeksi pulpa non vital dan inflamasi pada jaringan periradikuler (Stock et
al,2004). Perawatan pulpa non vital meliputi perawatan saluran akar, bedah endodontik dan
apeksifikasi (Rhodes, 2006).

Gigi yang dirawat saluran akar biasanya pulpanya telah mengalami nekrosis atau
kematian pulpa yang dapat terjadi sebagian atau seluruhnya. Nekrosis pulpa disebabkan oleh
injuri yang membahayakan pulpa seperti bakteri, trauma, dan iritasi kimiawi. Saluran akar
yang sudah mengalami nekrosis ditemukan banyak bakteri di dalamnya yang berpotensi
menyebar ke jaringan lainnya.

Fragmen jaringan pulpa nekrotik, debris selular, dan mikroorganisme juga ditemukan
pada saluran akar yang mengalami nekrosis. Salah satu tujuan dilakukan perawatan saluran
akar untuk menghilangkan mikroorganisme yang ada pada saluran akar (Grossman dkk.,
2013). Tahapan perawatan saluran akar terdiri dari tiga tahap (triad endodontik) yaitu:
preparasi biomekanis saluran akar (cleaning and shapping), kontrol mikroba atau sterilisasi
saluran akar, dan obturasi atau pengisian saluran akar (Kumar dkk., 2014).

Perawatan saluran akar telah dipraktekkan sejak tahun 1928 (Narayananet al, 2010).
Perawatan saluran akar merupakan bagian dari perawatan pulpa gigi yang dilakukan dengan
mengeluarkan pulpa gigi diikuti dengan cleaning, shaping, danobturasi sehingga gigi dapat
menjalankan fungsinya sebagai alat mastikasi (Thakuret al, 2013). Perawatan saluran akar
bertujuan untuk mendisinfeksi dan membersihkan saluran akar sehingga dapat
menghilangkan atau meminimalkan mikroorganisme, membuang jaringan nekrotik, dan
mempercepat penyembuhan periapikal (Rhodes, 2006).

1
Tahap perawatan saluran akar terbagi atas tiga tahapan utama,yaitu preparasi, disinfeksi
dan obturasisaluran akar. Perawatan saluran akar meliputi perawatan yang disebabkan oleh
infeksi primer maupuninfeksi sekunder. Infeksi primer saluran akar adalah saluran akar yang
tidak diobati, sehingga mikroorganisme mendapatkan jalan masuk ke jaringan pulpa.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu perawatan endodontik
2. Untuk mengetahui instrument perawatan endodontik

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan perawatan endodontik?
2. Instrumen apa saja yang digunakan dalam perawatan endodontik?

2
Bab II
(Pembahasan)
2.1 Endodontik
Endodontic merupakan bagian dari ilmu kedokteran gigi yang menyangkut diagnosis
perawatan atau cidera pada jaringan pulpa dan jaringan periapeksnya (Bance, 1990:1). Gigi
yang memerlukan perawatan endodontic yaitu gigi yang memiliki karies mencapai jaringan
pulpa . Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perawatan endodontic yaitu keadaan
mulut pasien, mahkota gigi, saluran akar, akar, jaringan periodontal, dan tulang penyangga
gigi atau prosesus alveolaris (Tarigan, 2004:90-91).

1. Tujuan Perawatan Endodontik


Tujuan perawatan endodontic yaitu mengembalikan keadaan gigi yang sakit agar
dapat diterima oleh jaringan sekitarnya (Bence, 1990:1). Perawatan endodontic
merupakan suatu perawatan yang dilakukan untuk mempertahankan jaringan
pulpa sehingga gigi dapat berfungsi seperti semula (Tarigan, 2004:87).

2. Tahap Perawatan Endodontik


Tahap pertama yaitu tahap diagnosis, yang meliputi penentuan penyakit dan
perencanaan parawatan. Kedua tahap preparasi, pada tahap ini isi saluran akar
dikeluarkan dan saluran akar dipreparasi untuk menerima bahan pengisi. Ketiga
tahap pengisian saluran akar dengan bahan pengisi yang dapat menutup saluran
akar sampai batas dentin (Bence, 1990:1). Keempat tahap pembuatan restorasi
gigi setelah perawatan endodontic yang merupakan rangkaian dari perawatan
endodontic yang telah dilakukan untuk mengembalikan fungsi fisiologis dan
estetik gigi (Tarigan, 2004:195)

2.2 Root Canal Treatment


Perawatan saluran akar gigi atau endodontik merupakan perawatan untuk memperbaiki
gigi yang rusak parah atau terkena infeksi. Perawatan ini dapat mengatasi masalah gigi tanpa
perlu mencabutnya, sehingga gigi bisa digunakan kembali untuk mengunyah dengan nyaman
dan menggigit makanan dengan kuat.
Perawatan saluran akar merupakan salah satu jenis perawatan yang bertujuan
mempertahankan gigi agar tetap dapat berfungsi. Tahap perawatan saluran akar antara lain:
preparasi saluran akar yang meliputi pembersihan dan pembentukan (biomekanis), disinfeksi,
dan pengisian saluran akar. Keberhasilan perawatan saluran ini dipengaruhi oleh preparasi
dan pengisian saluran akar yang baik, terutama pada bagian sepertiga apikal. Tindakan
preparasi yang kurang bersih akan mengalami kegagalan perawatan, bahkan kegagalan
perawatan 60% diakibatkan pengisian yang kurang baik. Pengisian saluran akar dilakukan
untuk mencegah masuknya mikro-organisme ke dalam saluran akar melalui koronal,
mencegah multiplikasi mikroorganisme yang tertinggal, mencegah masuknya cairan jaringan
ke dalam pulpa melalui foramen apikal karena dapat sebagai media bakteri, dan menciptakan
lingkungan biologis yang sesuai untuk proses penyembuhan jaringan. Hasil pengisian saluran

3
akar yang kurang baik tidak hanya disebabkan teknik preparasi dan teknik pengisian yang
kurang baik, tetapi juga disebabkan oleh kualitas bahan pengisi saluran akar. Pasta saluran
akar merupakan bahan pengisi yang digunakan untuk mengisi ruangan antara bahan pengisi
(semi solid atau solid) dengan dinding saluran akar serta bagian-bagian yang sulit terisi atau
tidak teratur (Walton & Torabinejad, 1996).

Perawatan saluran akar dilakukan dengan cara mengangkat jaringan pulpa yang
mengalami radang atau terinfeksi. Jaringan pulpa dapat mengalami peradangan atau infeksi
karena adanya karies (keropos) gigi yang dalam,tambalan yang sangat dalam sehingga
mengiritasi saluran pulpa, gigi pecah/patah sampai mendekati saluran pulpa karena trauma,
atau kadang karena peradangan gusi yang sudah parahKerusakan jaringan pulpa dapat
ditandai dengan rasa nyeri, sensitif yang berlangsung lama saat makan/minum panas atau
dingin,diskolorasi gigi, pembengkakan gusi. Kadangkala tanpa keluhan sama sekali. Dan bila
kondisi ini dibiarkan maka akan menimbulkan nyeri dan bengkak serta kerusakan tulang
penyangga gigi.

2.2.1 Langkah-langkah Perawatan Root Canal Treatment


Berikut ini adalah langkah-langkah perawatan saluran akar gigi, yaitu:
1) Langkah pertama adalah pengambilan jaringan pulpa yang terinfeksi.
Kadang dilakukan anestesi,apabila gigi masih vital atau rasa nyeri yang
berlebihan. Pembukaan akses dari mahkota ke ruang pulpa dilakukan untuk
membuang jaringan pulpa yang terinfeksi.
2) Dengan menggunakan instrumen khusus, saluran akar dibersihkan dan
dibentuk agar dapat ditutup dengan bahan pengisi saluran akar. Kotoran di
dalam saluran akar dikelurkan dengan cara menyemprot saluran dengan
cairan anti bakteri.
3) Saluran akar akan diisi dengan bahan pengisi saluran akar.
4) Tambalan sesudah perawatan gigi dapat berupa resin komposit, crown atau
onlay dengan atau tanpa post/pasak tergantung dari sisa jaringan keras gigi
yang tersisa agar tidak patah/pecah saat berfungsi.

4
2.2.2 Pemeliharaan Pasca Perawatan
Pemeliharaan gigi setelah perawatan saluran akar :
• Selama perawatan,hindari menggigit makanan keras di daerah gigi yang
sedang dirawat untuk menghindari gigi pecah/retak kecuali gigi dilindungi
dengan mahkota sementara.
• Gigi yang telah dirawat,relatiflebih rapuh dari gigi vital,oleh karena itu
restorasi gigi yang sesuai dengan kondisi gigi harus segera dilakukan.
• Pemeliharaan kebersihan gigi seperti sikat gigi dan flossing pada gigi paska
perawatan saluran akar tetap harus dilakukan untuk menghindari infeksi
ulang.
• Lakukan pemeriksaan berkala tiap 6 bulan secara teratur.

2.3 Restorasi
Restorasi adalah hasil akhir dari perawatan gigi yang memiliki tujuan mengembalikan
bentuk, fungsi, dan penampilan gigi (Harty dan Ogston, 1995:263).

1) Macam-Macam Restorasi
a. Restorasi direct, adalah restorasi yang ditambalkan langsung ke dalam
kavitas gigi pasien yang telah dipreparasi, misalnya amalgam atau komposit
(Walton, 2008:304). Restorasi direct hanya diindikasikan pada gigi yang
mengalami lubang yang tidak terlalu besar, sehingga memungkinkan
dilakukan langsung di dalam mulut (Kidd; dkk, 2002:169).
b. Restorasi indirect, adalah restorasi yang proses pembuatannya dilakukan di
labolatorium teknik gigi dengan mencetak rahang pasien (Istikharoh,
2018:46). Kemudian hasil cetakan dibuatkan model gigi dengan die dan
pembuatan pola malam pada die. Penyesuaian dan penyelesaian dilakukan
pada model di labolatorium. Dengan demikian pada saat pemasangan
restorasi pada pasien hanya sedikit untuk melakukan penyesuaian karena
sebagian besar pekerjaanya telah dilakukan pada model. Bahan yang
digunakan untuk melakukan tambalan dalam teknik ini adalah porcelain dan
logam (Kidd; dkk, 2002:169).
2) Syarat Restorasi Yang Optimal
Ada beberapa syarat diperlukan bagi restorasi yang optimal. Syarat-syarat
restorasi yang optimal yaitu dapat memberikan kerapatan pada bagian korona,
dapat melindungi struktur gigi yang masih tersisa, dapat menahan beban kunyah,
dapat memperbaiki fungsi, dan memberikan estetik yang baik (Walton, 2008:302).

2.4 Onlay
Onlay adalah jenis restorasi dengan kehilangan gigi bagian proksimal dan oklusal pada
gigi posterior yang juga melibatkan seluruh cusp pada gigi tersebut (Istikharoh, 2018:46).
Onlay merupakan salah satu jenis restorasi direct dan indirect yang memberikan proteksi

5
oklusal yang paling besar dan merupakan restorasi yang optimal jika kehilangan struktur
giginya sangat luas (Walton, 2008:304). Indikasi dan Kontra Indikasi Onlay, yaitu:

1) Indikasi. Indikasi yang sering ditemukan bagi onlay adalah menggantikan


restorasi amalgam yang rusak, restorasi dibutuhkan sebagai penghubung bukal
dan lingual, restorasi karies interproksimal gigi posterior, dan restorasi gigi
posterior yang menerima tekanan oklusal yang kuat. Ciri-ciri utama dari
restorasi ini adalah mempertahankan sebagian besar jaringan gigi yang
berhubungan dengan ginggival dan hal ini merupakan suatu pertimbangan
periodontal yang sangat membantu (Baum; dkk, 1997:544).
2) Kontra Indikasi. Kontra indikasi pembuatan restorasi onlay yaitu oral hygene
yang buruk, mahkota klinis yang pendek, dan kerusakan yang parah (Rosenstiel;
dkk, 2016:262).

2.5 Alat-Alat Perawatan Saluran akar


Berikut adalah instrument yang sering digunakan dalam endodonsi digolongkan menurut
penggunaannya (Friedman and Stabholz, 1986):

1) Alat untuk preparasi orifice: Instrumen dasar, bur, rubber dam


2) Alat untuk preparasi saluran akar: Hand instrument, alat saluran akar dengan
bantuan listrik

2.5.1 Alat Untuk Preparasi Orifice


a) Instrument Dasar
1. Sonde endodontik berujung ganda, menentukan letak orifice dan
fraktur gigi pada dasar kamar pulpa.
2. Excavator, untuk memotong atau mengambil sisa jaringan pulpa
3. Kaca mulut, untuk melihat kedalaman kamar pulpa dan untuk
menahan lidah
4. Pinset endo, untuk memegang paper point dan guta perca.
Bentuknya seperti pinset namun ada pengunci dengan bagian ujung
berbentuk groove
5. Disposable syringe, untuk mendepositkan larutan irigasi berupa
sodium hipoklorit ke dalam saluran akar
6. Petri dish bersekat, untuk menempatkan cotton roll, cotton pellet
dan paper point
b) Bur
1. Friction grip, bur fisur yang runcing digunakan pada awal preparasi
orifice untuk mendapatkan outline yang tepat.
2. Rosehead/Round, Bur rosehead normal dan ekstra panjang dapat
digunakan mengangkat atap kamar pulpa , membur email dan
menghilangkan dentin yang berlebih
3. Safe-ended diamond, Bur safe-ended diamond dengan ujung yang
tidak tajam dapat digunakan untuk meruncingkan dan

6
menghaluskan preparasi kavitas orifice. Ujung yang tidak tajam
mencegah bur merusak dasar kamar pulpa.
4. Gates glidden dril, Bur ini mempunyai ujung potong yang berbentuk
seperti kuncup, terpasang pada lengan yang kecil yang melekat pada
pegangan tipe latch. Alat ini harus digunakan dengan bantuan
handpiece.

c) Rubber Dam,berfungsi untuk:


• Melindungi pasien dari tertelan atau terhirupnya alat, obat-obatan,
gigi dan kotoran serta bakteri dan jaringan pulpa yang nekrosis
• Untuk mendapat daerah operasi yang bersih, kering dan bebas dari
kontaminasi ludah
• Untuk mencegah lidah dan pipi menutupi daerah operasi

2.5.2 Alat Untuk Preparasi Saluran Akar


a) Hand Instrument
1. Reamer, fungsinya untuk memperlebar saluran akar namun secara
konvesional sudah tidak digunakan. Jarum ini berbentuk spiral
2. File, digunakan dengan gerak mengerok dan gerak mendorong
menarik. Gerakan ini lebih efisien jika instrument memiliki lebih
banyak pelintiran atau spiral yang bekontak dengan dinding saluran
akar. Alat ini berfungsi untuk menghaluskan dinding saluran akar
dan mengambil jaringan keras selama pelebaran saluran akar
3. Ekstirpasi, digunakan untuk mengambil jaringan pulpa/jaringan
nekrotik, mengambil bahan pengisi dan untuk pengait

b) Alat saluran akar dengan bantuan listrik


1. Handpiece, Handpiece memberikan aksi mekanis terhadap alat
preparasi saluran akar. System ini dibuat untuk mengurangi waktu
yang digunakan pada preparasi saluran dan sekarang terdiri dari
handpiece lurus yang dapat diberi jarum-jarum ulir dengan desain
khusus
2. Endodontik mikromotor, Sistem finder saluran terdiri dari contra-
angle handpiece yang dimotori oleh mikromotor atau kompresor.
Motor bekerja kurang dari 300 rpm sehingga dapat mempercepat
pekerjaan

7
BAB III
(Penutup)
3.1 Kesimpulan
Perawatan endodontik terdiri atas perawatan pulpa yang masih vital dan pulpa yang
sudah non vital. Perawatan endodontik pada pulpa vital untuk melakukan perawatan pada
pulpa yang tidak terinfeksi maupun yang telah terinfeksi bakteri. Perawatan pulpa vital
meliputi kaping pulpa langsung, kaping pulpa tidak langsung, pulpotomi dan aplikasi lining
pada kavitas dalam untuk menghindari kebocoran bakteri sehingga dapat menyebabkan
jaringan pulpa yang sehat terinfeksi.

Perawatan pulpa non vital meliputi perawatan saluran akar, bedah endodontik dan
apeksifikasi. Tujuan perawatan endodontic yaitu untuk mengembalikan keadaan gigi yang
sakit agar dapat diterima oleh jaringan sekitarnya. Perawatan saluran akar gigi atau
endodontik merupakan perawatan untuk memperbaiki gigi yang rusak parah atau terkena
infeksi. Perawatan ini dapat mengatasi masalah gigi tanpa perlu mencabutnya,

8
DAFTAR PUSTAKA

Zehnder, M., & Belibasakis, G. N. (2015). On the Dynamics of Root Canal Infections-What
We Understand and What We Don't. Virulence, 6(3), pp. 216–222.
American Association of Endodontist. Root Canal Explained.
American Association of Endodontist. Root Canal Treatment.
NHS UK (2018). Dental Check-Ups.
NHS UK (2019). Overview - Root Canal Treatment.
Horne, S. B. MedicineNet (2019). Root Canal.
WebMD (2019). Dental Health and Root Canals
Pudentiana, RR.,AMKG.,S.Pd., MKM. (2021) | Bahan Pembelajaran Materi Endodontik.
Buku Pedoman Praktik PPAKGS (2021). Jakarta : Poltekkes Kemenkes Jakarta 1

iii

Anda mungkin juga menyukai