Anda di halaman 1dari 4

Analisis di Bidang Vertikal

Derajat malposisi masing- masing gigi dan beberapa kelompok gigi pada bidang vertikal diukur dalam
hubungan dengan bidang oklusal, dan digambarkan sebagai berikut:

Supraversi = erupsi berlebih dalam kaitannya dengan bidang oklusal


Infraversi = erupsi tidak cukup dalam kaitannya dengan bidang oklusal

Bidang oklusal adalah bidang buatan fiksi yang sebenarnya tidak ada, karena permukaan oklusal gigi
tidak terletak pada satu bidang. Oleh karena itu, pengukuran yang akurat tidak dapat dilakukan dan
hanya berfungsi sebagai titik acuan ketika menggambarkan anomali vertikal.
Pemeriksaan pd bidang vertikal juga melibatkan analisis kurva kompensasi sagital (kurva
Spee). Bentuknya bisa curam, datar atau terbalik. Kurva Spee yang curam sering disertai dengan
crowding, sedangkan kurva yang datar memungkinkan oklusi yang baik. Erupsi berlebih gigi insisif
pada kasus gigitan dalam dapat dikombinasikan dengan kurva kompensasi tranversal yang jelas.

551. Bidang vertikal - posisi


insisivus normal
Dalam hubungan vertikal yang
benar, insisal edge berkontak
dengan bidang oklusal.

Kiri: ilustrasi skematik yang


menunjukkan bidang tube-
rositas tegak lurus bidang
oklusal. Bidang okusal me-
rupakan garis singgung yang
melalui ujung mesio-bukal cusp
premolar.

552. Supraversi pada gigi


anterior
Supraversi insisivus dengan
overerupsi dalam hubung-an
dengan bidang oklusal.

553. Pengukuran kurva Spee


Kedalaman kurva Spee di-
definisikan sebagai jarak dari titik
puncak lengkung ke plat plastik di
atas lengkung ba-wah. Plat
menyentuh anterior insisal edge di
posterior distal molar paling distal.
Pengu-kuran dilakuka terpisah
pada kedua sisi kiri dan kanan
lengkung gigi.

Kiri: Diagram ilustrasi dari


pengukuran.
Analisis Bolton
Analisis bolton (Bolton, 1958) menentukan rasio lebar mesiodistal gigi – gigi maksila dan mandibula
(yaitu, perbedaan ukuran gigi). Dalam analisis rasio keseluruhan, hubungan dari 12 gigi mandibula
dengan 12 gigi maksila dinilai (molar kedua dan ketiga dikecualikan). Karena pentingnya hubungan
kaninus serta hubungan overbite dan overjet, analisis lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengevaluasi
rasio antara enam gigi anterior atas dan bawah (rasio anterior).
Untuk analisis ini disepakati bahwa ukuran gigi yang relatif lebih kecil adalah yang benar.
Lebar gigi yang tepat dan sesuai dengan ukuran ini di lengkungan yang berlawanan dapat ditemukan
pada tabel korelasi nilai standar.
Hanya deviasi indeks yang memiliki lebih dari dua standar deviasi yang memiliki relevansi
klinis. Dalam hubungan oklusal normal dan posisi gigi insisif yang baik, perbedaan ukuran gigi sering
menjadi penyebab rotasi, pembentukan ruang, crowding, dan hubungan interkuspasi yang salah.
Ketidakharmonisan antara lebar gigi atas dan bawah dapat ditingkatkan dengan; 1) ekstraksi, 2)
stripping interdental, 3) pada kasus ekstrim, dengan meningkatkan ukuran mesiodistal gigi.

554. Indeks Rasio Keseluruhan


Rumus untuk menentukan kesela-
rasan mesiodistal intermaksilari dari
keseluruhan lebar gigi ter-masuk molar
permanen pertama.
jika rasio terhitung lebih besar dari
91,3%, gigi mandibula terlalu lebar
dibandingkan gigi maksila. Jika rasio
lebih kecil, gigi maksila relatif lebih
besar.

Untuk analisis ukuran 12 gigi atas dan


awah diukur pada titik-titik mesiodistal
terluasnya. Metode ini terbatas pada
gigi permanen.

Penyebab utama perbedaan lebar gigi


adalah asimetri kanan kiri ukuran
mesiodistal gigi.

555. Indeks Rasio Anterior


Rumus untuk menentukan lebar
kongruen gigi intermaksilaris diwilayah
anterior. Jika rasio lebih besar dari
77,2% maka lebar seluruh 6 gigi
anterior bawah relatif lebih besar. Jika
nilai indeks ber-kurang, diskrepasi
terjadi karea ukuran gigi di maksila
berlebih.
Relevansi dari nilai indeks anterior
sangat berkurang dalam situasi:
- labioversi parah di gigi insisivus
bawah
- ketidaknormalan besar diameter l
labioversi pada insisial edge.
Diskrepansi pada rasio anterior
-contoh kasus-
556. Pandangan anterior pada
model studi
Lengkung anterior maksila dan
mandibula dengan kon-tak erat;
lengkung bawah crowding ringan
di insisivus dan deviasi midline ke
kanan.
Rasio keseluruhan 91,9%,
rasio anterior 82%; perbeda-an
ukuran gigi dilokalisasi pada regio
anterior. Penjum-lahan lebar dari
6 gigi mandi-bula 2,4 mm relatif
membe-sar.

557. Hubungan Oklusal


Netroklusi bilateral pada mo-lar
permanen pertama deng-an
sedikit distoklusi pada regio
kaninus.
Selain ketidaksejajaran dari
gigi anterior bawah, dis-krepansi
ukuran gigi anterior mencegah
interkuspasi yang benar dari gigi
kaninus.

558. Perbedaan ukuran gigi


intermaksilaris dan ketidak-
sejajaran gigi.
Disproporsi antara ukuran gigi
atas dan bawah memiliki efek
tertentu pada posisi gigi da oklusi.
Penyimpangan ter-gantung pada
lokalisasi dari ukuran gigi yang
berlebihan; lengkung maksila
atau man-dibula.

559. Ukuran gigi intermak-


silaris yang tidak proporsional
sebagai akibat anomali
morfologi
Hiperplastik gigi insisivus lateral
sangat mempengaruhi rasio
anterior lebar gigi atas dan
bawah. Dalam kasus ka-sus
ekstrim, keputusan harus dibuat
sebelum perawatan, apakah
diskrepansi dapat dikoreksi
dengan interprok-simal enamel
stripping pada gigi antagonis atau
perlu dikoreksi dengan restorasi
pada gigi hipoplastik.
560. Hubungan ideal lebar gigi maksila
dan mandibula menurut Bolton
Tabel nilai rata-rata untuk rasio keseluruhan
dan rasio anterior (diukur dalam mm)

Setelah perhitungan rasio Bolton, lengkung


dengan ukuran gigi yang relatif lebih kecil
ditentukan dan angka sebenarnya yang
sesuai untuk ukuran gigi pada lengkung
dilihat di tabel. Nilai ideal untuk ukuran gigi
antagonis dibaca pada kolom yang
menyertai.
Perbedaan antara nilai sebenarnya
dengan nilai ideal (menurut tabel) untuk
ukuran gigi yang relatif membesar mewakili
dalam mm jumlah ukuran gigi berlebih di
lengkung ini.

561. Skema evaluasi untuk analisis


Bolton

Anda mungkin juga menyukai